Professional Documents
Culture Documents
1-2008
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
IRIGASI PARTISIPATIF
II. PELAKSANAAN.............................................................. 9
A. Persyaratan Lokasi dan Petani ................................. 9
1. Persyaratan Lokasi.............................................. 9
2. Persyaratan Kelompok ........................................10
B. Penentuan Calon Petani dan Calon Lokasi ..............11
C. Penyusunan Rencana Kegiatan................................11
D. Partisipatif..................................................................13
E. Pelaksanaan Kegiatan Fisik......................................14
F. Pembiayaan ..............................................................15
G. Pengawasan..............................................................16
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 iii Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 iv
DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 v Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 1
dengan diterbitkannya Undang - Undang Nomor 7 waktu secara berkelanjutan. Dalam rangka
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air sebagai pengganti mengimplementasikan kebijakan tersebut, kedepan
Undang - Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang kegiatan Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Pengairan dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun merupakan suatu kegiatan atau pola pembangunan
2006 tentang Irigasi sebagai pengganti Peraturan yang menjadi salah satu prioritas untuk dilaksanakan
Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001. yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Partisipatif, yang secara substansial sebenarnya sudah 1. Meningkatkan rasa kebersamaan, rasa memiliki dan
lama dikenal melalui pola swadaya atau gotong royong. rasa tanggung jawab dalam pengelolaan irigasi
(pembangunan/rehabilitasi) irigasi tidak hanya menjadi P3A/GP3A sejak dari pemikiran awal sampai dengan
pemerintah daerah, tetapi juga merupakan 2. Terpenuhinya pelayanan irigasi yang memenuhi
tanggungjawab petani. Pada dasarnya, pengelolaan harapan petani melalui upaya peningkatan efisiensi
irigasi partisipatif adalah suatu pendekatan strategis dan efektivitas pengelolaan irigasi yang
dalam pengelolaan infrastruktur irigasi melalui berkelanjutan.
keikutsertaan petani dalam semua aspek
penyelenggaraan irigasi, termasuk perencanaan, desain,
C. Sasaran
pelaksanaan, pengembangan (pembangunan /
rehabilitasi), pembiayaan, pelaksanaan operasi dan Sasaran Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
pemeliharaan (O&P), pengawasan, pemantauan dan adalah wilayah kerja kelembagaan perkumpulan petani
evaluasi serta penyempurnaan sistem dari waktu ke pemakai air (P3A) atau Gabungan Perkumpulan Petani
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 2 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 3
Pemakai Air (GP3A) yang pengelolaan irigasinya (sistim Jaringan Irigasi : adalah saluran, bangunan, dan
irigasi) belum optimal, baik dari kondisi fisik jaringan, bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan
operasional, pemeliharaan dan pemanfaatan air yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
irigasinya di tingkat usaha tani. pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 8 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 9
• Peruntukan lahannya adalah lahan untuk B. Penentuan Calon Petani dan Calon Lokasi
pertanian tanaman pangan dan tidak ada
Penentuan Calon Petani dan Calon Lokasi mengacu
rencana perubahan peruntukan.lahan tersebut.
terhadap persyaratan yang telah ditentukan
• Air tersedia secara berkelanjutan sebagaimana dijelaskan pada butir A diatas. Sebelum
ditetapkan calon lokasi dan calon petani ada baiknya
2. Persyaratan Kelompok dipilih beberapa calon alternatif. Setelah ditentukan
lokasi dan kelompok, maka dilakukan sosialisasi baik
• Organisasi kelembagaan petani pemakai air (P3A)
terhadap aparat setempat maupun calon penerima
telah terbentuk minimal 2 (dua) tahun
manfaat. Kemudian dilakukan penetapan calon
• Petani mau berpartisipasi secara aktif dalam
kelompok yang dipilih dari beberapa alternatif yang
pengelolaan irigasi melalui kelembagaan petani
selanjutnya dikukuhkan melalui Surat Keputusan Kepala
pemakai air (P3A).
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
• Petani mau dan mampu mengoperasikan,
Lokasi yang telah ditetapkan agar dicatat koordinat
memelihara jaringan irigasi secara kelompok dan
geografisnya yang meliputi lintang, bujur dan ketinggian
menanggung biaya operasional dan pemeliharaan
lokasi dari permukaan laut (dpl) dengan menggunakan
(O & P) yang dinyatakan dengan surat
alat Global Positioning System (GPS) atau dengan
pernyataan kesanggupan petani
ekstrapolasi peta topografi yang tersedia.
• Anggota kelompok aktif berpartisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan antara lain penyediaan
material, tenaga kerja, material dan lainnya
C. Penyusunan Rencana Usaha Kegiatan Kelompok
untuk keberhasilan kegiatan dalam bentuk Rencana Usaha Kegiatan Kelompok (RUKK) disusun oleh
sharing. kelompok P3A dengan bimbingan petugas dari Dinas
• Kelompok telah mempunyai rencana usaha Pertanian Kabupaten setempat. Rencana kegiatan
kegiatan kelompok. memuat secara rinci tentang lokasi, jenis dan volume
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 10 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 11
kegiatan, rancangan teknis dan jadwal pelaksanaan 3. Jadwal Pelaksanaan
kegiatan yang akan dilaksanakan baik kegiatan fisik
Jadwal pelaksanaan disusun secara lengkap dan
maupun kegiatan non fisik, rencana anggaran biaya dan
jelas sejak dari tahap persiapan, penyusunan
sumber pembiayaan.
rencana, pengesahan rencana kegiatan, penyusunan
1. Jenis dan volume kegiatan. desain sederhana penyediaan bahan bangunan,
pelaksanaan konstruksi, pengawasan, monitoring
Dalam menyusun rencana kegiatan, memuat secara
dan evaluasi serta pelaporan.
jelas rincian, jenis dan volume kegiatan yang akan
Untuk lengkapnya jadwal pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan baik fisik maupun non fisik misalnya
mulai dari persiapan sampai dengan pelaporan akhir
kegiatan pengembangan jaringan irigasi tingkat
sebagaimana pada Lampiran 1.
usaha tani atau jaringan irigasi desa, bagian yang
akan diperbaiki dan volumenya dan sebagainya. 4. Rencana Anggaran Biaya dan Sumber Pembiayaan
Disamping itu juga diuraikan secara singkat dan
jelas tahap pelaksanaan dan penanggungjawabnya. D. Partisipatif
2. Rancangan Teknis (Desain Sederhana). Kegiatan ini melibatkan peran serta petani dan
Karena kegiatan sifatnya sederhana dan pada kelompok P3A sejak persiapan awal sampai dengan
umumnya dalam bentuk perbaikan jaringan di pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan.
tingkat usahatani atau jaringan irigasi desa Keterlibatan tersebut tercermin dari mulai penyusunan
(JITUT/JIDES), maka sebagai acuan pelaksanaan di rencana usaha kegiatan kelompok (RUKK), penyusunan
lapangan hanya diperlukan desain sederhana saja, rencana anggaran biaya, pembagian kewajiban dalam
dan desain sederhana dimaksud disusun Dinas pembiayaan (sharing), pengesahan rencana usaha
Pertanian Kabupaten/Kota bersama kelompok kegiatan kelompok/proposal, dan pelaksanaan kegiatan
P3A. fisik di lapangan, pemantauan serta pengawasan.
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 12 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 13
Partisipasi kelompok P3A dapat diwujudkan dalam di lapangan tidak untuk dikontrakkan kepada pihak
bentuk penyediaan bahan material/bangunan, tenaga lain, tetapi pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh
kerja, dalam bentuk dana dan sebagainya. kelompok P3A secara swakelola.
Partisipasi kelompok tersebut dapat dikonversikan ke
dalam rupiah, sehingga dapat dilihat berapa besar nilai
F. Pembiayaan
partisipasi (sharing) dari kelompok dalam penyelesaian
kegiatan dan berapa besar dana pemerintah yang Dana yang disediakan untuk kegiatan Pengelolaan
disediakan. Irigasi Partisipatif pada dana tugas pembantuan yang
dialokasikan pada Mata Anggaran Kegiatan (MAK)
E. Pelaksanaan Kegiatan Fisik 573119 dengan Jenis Belanja Bantuan Sosial lainnya,
dengan jumlah dana sebesar Rp. 50.000.000,- ( lima
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan swakelola dan
puluh juta rupiah ) per unit. Disamping itu sumber
sebagai acuan pedoman pelaksanaan kegiatan fisik di
pembiayaan lainnya berasal dari partisipasi P3A. Biaya
lapangan adalah dengan menggunakan Ketentuan
belanja lembaga sosial lainnya diberikan kepada
Teknis pada lampiran Pedoman Teknis Rehabilitasi kelompok P3A, setelah P3A menyerahkan rencana usaha
Jaringan Irigasi Desa (JIDES) / Jaringan Irigasi Tingkat
kegiatan kelompok/proposal kepada Dinas Pertanian
Usaha Tani (JITUT) yang diterbitkan Direktorat Jenderal
Kabupaten/Kota. RUKK/proposal tersebut harus
Pengelolaan Lahan dan Air Cq. Direktorat Pengelolaan
mendapat persetujuan dari Kepala Desa dan Kepala
Air Tahun 2008. Untuk itu pelaksanaan kegiatan PIP
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
hanya digunakan untuk Pembangunan/Rehabilitasi
Pencairan dana ke kelompok P3A langsung ditransfer ke
JITUT/JIDES. Pada pelaksanaannya, untuk Rehab
rekening kelompok P3A. Prosedur pelaksanaanya
JITUT/JIDES dengan cara lining saluran
sebagaimana diatur dalam Pedoman Umum yang
direkomendasikan untuk menggunakan Ferrosemen.
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaaan Lahan
Pengadaan bahan atau material dilakukan langsung oleh
dan Air Tahun 2008 baik Pedoman Teknis Bantuan
kelompok P3A, dan pelaksana kegiatan konstruksi
Sosial dan pedoman lainnya yang berhubungan dengan
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 14 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 15
penggunaan serta pencairan dana. Bila rekening
kelompok P3A belum ada, agar segera dibuka di Bank
III. INDIKATOR KINERJA.
terdekat.
Dana tersebut tidak dibenarkan digunakan untuk Indikator kinerja digunakan sebagai salah satu ukuran
gaji/upah/honor, perjalanan/pembinaan, tetapi hanya untuk menilai kinerja kegiatan Pengembangan Pengelolaan
digunakan untuk pembelian/pengadaan bahan atau Irigasi Partisipatif, indikator dimaksud adalah sebagai
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 16 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 17
D. Dampak
• Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani
IV. MONEV DAN PELAPORAN
dengan dilaksanakannya Kegiatan Pengelolaan
Irigasi Partisipatif A. Monitoring dan Evaluasi
B. Pelaporan
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 18 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 19
1. Laporan Perkembangan Bulanan
Laporan perkembangan bulanan dan laporan akhir
Laporan perkembangan bulanan berisikan
dikirimkan ke propinsi dan pusat.
perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan yang
Pengiriman ke pusat dengan alamat :
telah dilaksanakan berdasarkan tahapan pelaksanaan
Direktorat Pengelolaan Air
kegiatan. Laporan dimaksud secara rutin dikirimkan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air
melalui pos atau melalui faxsimile ke Dinas Pertanian
Jl. Taman Margasatwa Nomor 3
Propinsi dengan tembusan ke Pusat. Format laporan
Ragunan – Pasar Minggu
perkembangan bulanan disesuaikan dengan format
JAKARTA SELATAN 12550
realisasi fisik dan keuangan kegiatan Direktorat
Telp : 021 – 7805268
Pengelolaan Air, seperti disajikan pada lampiran 2.
021 – 7823975
Fax : 021 – 7823975
2. Laporan Akhir
Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 20 Pedoman Teknis PIP Tahun 2008 21
Lampiran - 1
Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Irigasi
V. PENUTUP Partisipatif TA. 2008
No Tahap Pelaksanaan Bulan
Irigasi Partisipatif disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan 1. Petunjuk Pelaksanaan oleh
Dinas Pertanian Propinsi
kegiatan di lapangan.
2. Petunjuk Teknis oleh Dinas
Pertanian Kab/Kota
Pengelolaan Irigasi Partisipatif dilapangan dapat terlaksana 4. Penentuan Calon Petani dan
Calon Lokasi
dengan baik. Selanjutnya untuk lebih optimalnya
5. Sosialisasi :
pelaksanaan di tingkat lapang agar Dinas Pertanian a. Aparat lapangan/petugas
b. Kelompok Penerima Manfaat
Propinsi menjabarkan Pedoman Teknis ini dalam 6. Penyusunan rencana/proposal
a. Penetapan CP/CL
bentuk Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Pertanian b. Rencana Kegiatan dan RAB
c. Desain Sederhana
Kabupaten/Kota menjabarkan lebih lanjut menjadi d. Pengesahan Rencana
Kegiatan / Proposal
Petunjuk Teknis dengan mempertimbangkan faktor teknis e. Penyiapan Administrasi untuk
transfer dana ke rekening
dan spesifik lokasi. kelompok P3A
f. Pembukaan Rekening
Kelompok P3A
g. Transfer Dana ke Rekening
Kelompok untuk belanja
lembaga sosial lainnya
7. Pelaksanaan Konstruksi /
Kegiatan Fisik :
a. Pengadaan bahan/material
b. Pekerjaan konstruksi/fisik
lapangan
FORM LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR T.A. 2008
Dinas : ……………………..
Kabupaten/Kota : ……………………..
Provinsi : ……………………..
Subsektor : ……………………..
Program : ……………………..
Bulan : ……………………..
B. Permasalahan
2. Propinsi Jawa Tengah 7 350
C. Pemecahan Masalah
1. Kab. Kebumen TP 1 50
D. Tindak Lanjut
2. Kab. Boyolali TP 1 50
IV. HASIL
3. Kab. Blora TP 1 50
V. MANFAAT 4. Kab. Cilacap TP 1 50
VI. DAMPAK 5. Kab. Pemalang TP 1 50
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 6. Kab. Klaten TP 1 50
LAMPIRAN 7. Kab. Sukoharjo TP 1 50