Professional Documents
Culture Documents
Penyusun : Kelompok 03
- Kandana (24)
Kelas : XI IA 6
Diajukan untuk : Melengkapi Salah Satu Tugas Akhir Semester Genap Bidang
Studi Biologi
Pembimbing Kliping :
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan kliping ini. Tujuan dari penyusunan kliping ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata pelajaran Biologi kelas XI.
Kliping ini berisi artikel-artikel tentang semua hal mengenai jantung dan masalah-
masalah yang kerap mengenainya. Kami berharap dapat memberikan informasi kepada para
pembaca umumnya dan kami selaku penyusun kliping khususnya.
Kami menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penyusunan kliping selanjutnya. Kami juga memohon maaf yang sebesar-
besarnya kepada guru pembimbing atas keterlambatan penyusunan kliping ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan kliping ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penyusun,
Kelompok 3
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 2
DAFTAR ISI
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 3
Keajaiban di Dalam Tubuh Kita
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk
apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”
(QS. Al Infithaar, 82:6-8)
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 4
Kumpulan artikel mengenai jantung manusia dan masalah-masalah
yang kerap menhampirinya…
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 5
seharusnya diantarkan ke sel yang tepat pada saat yang tepat pula. Jika tidak demikian,
misalnya jika sebuah sel yang membutuhkan oksigen malah mendapatkan lemak, sel ini akan
mati. Harus dicatat bahwa bahkan kesalahan terkecil pun dalam sistem ini bisa menyebabkan
bahaya serius. Kesalahan seperti ini tidak pernah terjadi, kecuali dalam kejadian yang tidak
biasa, karena tidak satu pun dari semua ini terjadi karena kebetulan. Allah, Sang Pencipta,
telah menciptakan sistem ini dengan sempurna untuk kepentingan kita.
Ketika darah beredar di sepanjang tubuh, darah melakukan banyak tugas. Sekarang
mari kita tinjau dengan singkat tugas-tugas apa sajakah itu.
MENGANGKUT MUATAN
Darah, yang hanya sebuah cairan, tidak pernah gagal melakukan suatu tugas yang
memerlukan perhatian dan tanggung jawabnya. Darah tahu setiap zat yang dibawanya, untuk
apa gunanya, dan kemana harus diantarkan. Misalnya, darah tidak keliru mengantarkan
karbon dioksida ke sel, yang diambilnya dari sel lain sebagai zat buangan. Darah selalu
memberi sel oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Darah melakukan tugas ini tanpa
kesalahan atau kelelahan, karena ini adalah bagian dari rencana sempurna yang Allah
ciptakan dalam tubuh manusia. Karena darah menyerah tanpa syarat pada sistem yang
diciptakan oleh Allah, seluruh sel darah melakukan tugasnya tanpa melakukan kesalahan apa pun.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 6
TENTARA DI DALAM DARAH
KOMUNIKASI
Darah juga bertindak sebagai alat komunikasi dalam tubuh. Ada kurir-kurir di dalam
darah yang membawa pesan dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Kurir ini, yang dikenal
sebagai hormon, membawa pesan ke bagian-bagian tubuh terkait seperti seorang petugas pos
yang membawa surat. Banyak proses penting, termasuk pertumbuhan tubuh, rasa haus,
pengeluaran keringat, dan pengendalian tingkat gula darah terjadi berkat pesan yang
diantarkan dengan tepat tersebut.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 7
DARAH YANG MENGOBATI LUKA
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 8
Sebagaimana terlihat pada gambar di atas, hormon melakukan perjalanan
melalui aliran darah dengan membawa pesan yang dibawanya, dan
mengantarkan pesan ini ke organ-organ yang tepat.
Darah bergerak melalui tempat tertutup dalam pembuluh dan akan mengucur keluar
jika ada luka. Namun, demi kesehatan kita, aliran darah itu harus dihentikan. Kalian mungkin
pernah mendengar ada orang yang mati karena kehilangan banyak darah dalam kecelakaan
atau operasi. Kalau begitu, apakah yang menyebabkan darah berhenti mengalir segera setelah
luka mulai mengucurkan darah?
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 9
Ini disebut dengan penggumpalan darah, yang merupakan salah satu sistem
pertahanan otomatis dalam tubuh kita. Beberapa zat yang ada dalam darah menghentikan dan
menutupi luka tersebut. Berkat kemampuan penggumpalan darah ini, pendarahan berlebihan
pun tercegah. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar di sebelah kanan, beberapa sel dalam
darah diberi tahu tentang pembuluh yang rusak, dan segera menuju ke tempat itu. Pertama-
tama mereka berkeliling di sekitar luka, lalu menghambat aliran darah dengan membuat
sebuah jaring. Jaring ini mengeras lambat laun dan membentuk apa yang kita sebut keropeng.
“Dia menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat pun, dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan
payah.”
(QS Al-Mulk: 3-4)
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 10
CAIRAN AJAIB YANG TIDAK DAPAT DITIRU: DARAH
Para ilmuwan telah melakukan banyak penelitian untuk memproduksi cairan yang mirip
dengan darah. Akan tetapi, karena gagal, mereka pun menyerah untuk meniru darah dan
memusatkan penelitiannya dalam bidang lain saja.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 11
J antung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Permukaan Jantung
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 12
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 13
Struktur Internal Jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah
bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka
dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik
kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus
melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk
memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik
dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup.
Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun
tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis
atau katup berdaun dua.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 14
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui
dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam serambi kanan.
Setelah atrium kanan terisi
darah, dia akan mendorong
darah ke dalam bilik kanan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis
menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 15
Sedikit Tentang Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:
Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang
lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena
pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian
dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan.
Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di
dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat,
karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita
menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada
pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu
buah serambi.
KENALI GEJALANYA:
Sesak napas, napas tersengal-sengal atau batuk saat Anda beraktivitas yang
agak berat
Dada bagian kiri terasa sakit (seperti ditusuk atau diremas)
Rasa sakit mengalir dari dada ke lengan kiri
Rasa sakit juga terasa pada punggung bagian kiri
Mudah terkejut dan berdebar-debar
Lemah dan cepat lelah
Sulit bernapas saat tidur terlentang
Sering pusing
Terbangun pada malam hari karena batuk dan sesak
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 16
Serangan Jantung dan Penanggulangannya
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak
berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab
gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai
darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya
mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena
lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang
berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-
obat seperti Decolgen, dan nikotin.
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata
dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%. Namun beberapa
peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih
dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan
gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 17
bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa
tanda lain risiko penyakit jantung.
Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit
jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-
benar berhenti merokok.
Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology
mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit
jantung.
Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko
penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan
diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko
serangan jantung hingga 20%.
Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon,
Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel.
Peganglah urat nadi kalian dan tunggu sebentar. Kalian akan merasakan detak jantung
kalian. Jantung kalian berdetak 70 kali dalam semenit, dan memompa sekitar 152 juta liter
(40 juta galon) darah sepanjang hidup kalian. Darah sebanyak itu setara dengan minyak yang
memenuhi 10.000 mobil tanki. Angka ini tentu mengejutkan bukan? Sekarang misalkan
kalian menuangkan secangkir air dari satu ember ke ember lainnya, 70 kali semenit.
Akhirnya tentu otot tangan dan pergelangan kalian akan sakit dan kalian perlu beristirahat.
Padahal, jantung kalian melakukan tugas seperti ini sepanjang hidup kalian dan tidak pernah
beristirahat.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 18
POMPA YANG PALING SEMPURNA
Pompa dengan bentuk paling sempurna di dunia ini sekarang tengah berdetak di
bagian kiri dada kalian. Dengan rancangannya yang istimwa dan gerak tak kenal henti,
jantung membuat seluruh darah dalam tubuh menyelesaikan 1000 putaran penuh dalam
sehari.
Jantung adalah sebuah pompa yang terbuat dari daging, yang kira-kira sama besarnya
dengan kepalan tangan kalian. Akan tetapi, jantung jelas-jelas adalah mesin yang terkuat,
paling berdaya tahan, dan paling efisien di dunia jika kita melihat kemampuannya. Kita
punya banyak alasan untuk mengungkapkan kekuatan jantung ini. Yang terpenting, jantung
menggunakan sejumlah besar energi ketika berdetak. Dengan energi yang digunakan oleh
jantung, darah bisa diangkat setinggi 3 meter. Mungkin akan membantu jika kita ambil
contoh agar bisa dengan mudah memahami kemampuan jantung. Dalam satu jam jantung
bisa menghasilkan sejumlah energi yang cukup untuk mengangkat sebuah mobil rata-rata
setinggi satu meter di atas tanah.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 19
Pompa-Pompa Sesungguhnya di dalam Jantung
Jantung, yang hanyalah alat tubuh berbentuk otot sekepalan tangan, terdiri atas dua
bagian. Ada dua pompa di setiap bagian ini. Pompa kiri, yang lebih kuat, menggerakkan
darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Pompa kanan, lebih lemah dari bagian kiri dan
memompa darah kaya oksigen ke paru-paru. Pengangkutan dari jantung ke paru-paru ini
melalui jarak pendek, sehingga disebut dengan "peredaran darah pendek". Adapun
pengangkutan ke seluruh tubuh disebut dengan "peredaran darah panjang".
Masing-masing bagian jantung ini dibagi lagi atas dua bagian lain. Darah di antara
keduanya melewati bagian lain melalui katup (klep) jantung. Pompa ini bekerja tak kenal
henti dengan sejumlah besar energi, sehingga darah bisa beredar di tubuh kita 1000 kali
sehari.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 20
Jantung Merawat Dirinya Sendiri
Seperti halnya mesin, jantung, yang terus bekerja sepanjang waktu, juga memerlukan
perawatan. Akan tetapi, jantung justru melakukan perawatan sendiri. Jantung "melumasi
dengan oli" dirinya sendiri.
Menurut kalian bagaimana jantung melakukan pelumasan itu? Jawaban pertanyaan ini
tersembunyi dalam penciptaan jantung. Permukaan luar jantung tertutup oleh sebuah kantung
yang terdiri atas dua selaput. Di antara kedua selaput ini ada cairan licin. Cairan ini berperan
seperti oli motor dan mendukung kerja jantung yang lebih mudah. Bentuk perlindungan
sendiri dalam jantung ini sekali lagi menunjukkan betapa sempurna dan lengkapnya daya seni
Allah dalam penciptaan.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 21
Tip Penjagaan Jantung
azuan (Malaysia) / April 11, 2010
Jantung merupakan salah satu organ yang amat penting dalarn tubuh kita. Tanpanya,
sudah pasti kita semua tidak bernyawa. Justru, untuk menjamin kesejahteraan dan kesehatan
tubuh kita, amat wajar sekali perhatian sejak dan awal diberikan kepada jantung. Seperkara
perlu diingatkan, jantung kita akan terus berdenyut selagi hayat masih ada untuk mengepam
darah yang mencukupi bagi kegunaan sel-sel tubuh. Namun disebabkan oleh gaya hidup yang
tidak sihat, sebahagian besar daripada kita cenderung untuk mendapat serangan sakit jantung.
Seperti yang dimaklumi, serangan sakit jantung merupakan salah satu punca utama kematian
di kalangan rakyat di negara-negara maju dan membangun seperti Malaysia.
Hakikatnya, serangan sakit jantung bukan tidak boleh dielakkan. Cumanya, kita perlu
menjaga jantung kita bermula dari sekarang. Bagaimana caranya? Pertama, kita mesti
memulakan tabiat baik sejak kanak-kanak lagi agar ia itu berterusan sehingga dewasa kelak.
Terdapat banyak cara dan petua diberikan berhubung cara bagaimana menjaga jantung
kita. Buku-buku mengenai hal yang sama juga banyak terdapat di pasaran. Salah satunya
ialah yang ditulis oleh Dr. Jamilah Jamaludin berjudul Jantung – Antara Hidup dan Mati
(1997), terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Di dalam buku ini, beliau menurunkan
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 22
beberapa petua menjaga jantung bagi dijadikan panduan. Antaranya ialah mengawal berat
badan, menjaga pemakanan, berhenti merokok, bersenam, mengurangkan tekanan atau stres
dan melakukan perubahan gaya hidup.
a. Definisi
Penyakit jantung reumatik adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen
dari katup-katup jantung yang disebabkan oleh demam reumatik. Penyakit jantung reumatik
(PJR) merupakan komplikasi yang membahayakan dari demam reumatik. Katup-katup
jantung tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi
tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus β hemoliticus tipe A (contoh:
Streptococcus pyogenes), yang bisa menyebabkan demam reumatik. Kurang lebih 39%
pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadi kelainan pada jantung mulai dari insufisiensi
katup, gagal jantung, perikarditis bahkan kematian. Dengan penyakit jantung reumatik yang
kronik, pada pasien bisa terjadi stenosis katup dengan derajat regurgitasi yang berbeda-beda,
dilatasi atrium, aritmia dan disfungsi ventrikel. Penyakit jantung reumatik masih menjadi
penyebab stenosis katup mitral dan penggantian katup pada orang dewasa di Amerika
Serikat.
b. Gejala Klinis
Demam reumatik merupakan kumpulan sejumlah gejala dan tanda klinik. Demam
reumatik merupakan penyakit pada banyak sistem, mengenai terutama jantung, sendi, otak
dan jaringan kulit. Tanda dan gejala akut demam reumatik bervariasi tergantung organ yang
terlibat dan derajat keterlibatannya. Biasanya gejala-gejala ini berlangsung satu sampai enam
minggu setelah infeksi olehStreptococ cus. Gejala klinis pada penyakit jantung reumatik bisa
berupa gejala kardiak (jantung) dan non kardiak (jantung). Gejalanya adalah pankarditis.
Pankerditis (radang pada jantung) adalah komplikasi paling serius dan kedua paling umum
dari demam reumatik (sekitar 50 %). Pada kasus-kasus yang lebih lanjut, pasien dapat
mengeluh sesak nafas, dada terasa tidak nyaman, nyeri dada, edema (bengkak), batuk.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 23
AKROSIANOSIS
DEFINISI
Akrosianosis adalah warna kebiru-biruan tanpa rasa sakit pada kedua tangan dan kaki (lebih
jarang) yang bersifat menetap. Kelainan ini biasanya terjadi pada wanita.
PENYEBAB
Penyebabnya adalah kejang yang tidak dapat diterangkan pada pembuluh darah kecil di kulit.
GEJALA
Jari tangan atau jari kaki dan tangan atau kaki terasa dingin terus menerus dan kebiru-biruan
serta berkeringat banyak, juga bisa terjadi pembengkakan. Suhu yang dingin biasanya akan
menambah warna kebiruan dan penghangatan akan menguranginya. Tidak ditemukan rasa
nyeri maupun kerusakan kulit.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang menetap, yang terbatas kepada tangan
dan kaki penderita, disertai denyut nadi yang normal.
PENGOBATAN
Meskipun sangat jarang, untuk mengurangi gejala bisa dilakukan pemotongan saraf simpatis.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 24
Misteri Gagal Jantung
Pendahuluan
Definisi
Gagal jantung atau payah jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan
gejala) ditandai oleh sesak napas (dispneu) dan mudah lelah (fatigue), baik pada saat istirahat
atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung, yang
mengganggu kemampuan ventrikel (bilik jantung) untuk mengisi dan mengeluarkan darah ke
sirkulasi. Gagal jantung kongestif merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan
adanya abnormalitas fungsi ventrikel kiri dan kelainan regulasi neurohormonal, disertai
dengan intoleransi kemampuan kerja fisis retensi cairan, dan memendeknya umur hidup.
Etiologi (Penyebab)
Penyebab reversible dari gagal jantung antara lain: aritmia (misalnya: atrial
fibrillation), emboli paru-paru (pulmonary embolism), hipertensi maligna atau accelerated,
penyakit tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme), valvular heart disease, unstable angina,
high output failure, gagal ginjal, permasalahan yang ditimbulkan oleh pengobatan
(medication-induced problems), intake (asupan) garam yang tinggi, dan anemia berat.
Menurut Cowie MR, Dar O (2008), penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam
enam kategori utama:
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 25
1. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh
hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle
branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati).
Faktor Predisposisi
Yang merupakan faktor predisposisi gagal jantung antara lain: hipertensi, penyakit
arteri koroner, kardiomiopati, enyakit pembuluh darah, penyakit jantung kongenital, stenosis
mitral, dan penyakit perikardial.
Faktor Pencetus
Yang merupakan faktor pencetus gagal jantung antara lain: meningkatnya asupan
(intake) garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infak miokard akut,
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 26
hipertensi, aritmia akut, infeksi, demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan, dan
endokarditis infektif.
Peningkatan tekanan vena paru yang kronis dapat meningkatkan tekanan arteri paru
yang disebut dengan hipertensi pulmonal, yang mana hipertensi pulmonal akan meningkatkan
tahanan terhadap ejeksi ventrikel kanan. Bila proses yang terjadi pada jantung kiri juga terjadi
pada jantung kanan, akhirnya akan terjadi kongesti sistemik dan edema. Menurut Laksono S
(2009), ada beberapa mekanisme patofisiologi gagal jantung:
1. Mekanisme Neurohormonal
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 27
natriuretic peptides, endothelin, neuropeptide Y, urotensin II, nitric oxide, bradikinin,
adrenomedullin (meningkat), dan apelin (menurun).
Perubahan ini membuat jantung membesar, mengubah bentuk jantung menjadi lebih
sferis mengakibatkan ventrikel membutuhkan energi lebih banyak, sehingga terjadi
peningkatan dilatasi ventrikel kiri, penurunan cardiac output, dan peningkatan hemodynamic
overloading.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 28
· CPC hipertensi pulmonal aliran darah balik ke ventrikel kanan ventrikel kanan
bekerja lebih keras hipertrofi.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 29
a. Manifestasi Klinis
b. Penegakan Diagnosis
Klas I: tidak timbul gejala pada aktivitas sehari-hari, gejala akan timbul pada aktivitas yang
lebih berat dari aktivitas sehari-hari.
Klas III: gejala timbul pada aktivitas lebih ringan dari aktivitas sehari-hari.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 30
Kriteria mayor:
Kriteria minor:
1. Paroxismal Nocturnal Dispneu
1. Edema ekstremitas
2. Distensi vena leher
2. Batuk malam hari
3. Ronkhi paru
3. Dispneu de effort
4. Kardiomegali
4. Hepatomegali
5. Edema paru akut
5. Efusi pleura
6. Gallop S3
6. Takikardi
7. Peninggian tekanan vena jugularis
7. Penurunan kapasitas vital sepertiga dari normalnya
8. Refluks hepatojugular
Penurunan berat badan > 4,5 kg dalam 5 hari setelah terapi. Diagnosis ditegakkan dari 2
kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor harus ada pada saat yang
bersamaan.
Penyakit jantung koroner merupakan etiologi gagal jantung akut pada 60-70% pasien,
terutama pada usia lanjut. Contoh klasik gagal jantung akut adalah robekan daun katup secara
tiba-tiba akibat endokarditis, trauma atau infark miocard luas. Curah jantung yang menurun
tiba-tiba menyebabkan penurunan tekanan darah disertai edema perifer.
b. Penatalaksanaan
Pada tahap simptomatik dimana sindrom gagal jantung sudah terlihat jelas seperti cepat
capek, sesak napas, kardiomegali, peningkatan JVP, ascites, hepatomegali dan edema sudah
jelas, maka diagnosis gagal jantung mudah dibuat. Tetapi bila sindrom tersebut belum terlihat
jelas seperti pada tahap disfungsi ventrikel kiri, maka keluhan fatig dan keluhan diatas yang
hilang timbul tidak khas,
sehingga harus ditopang oleh
pemeriksaan foto rongen,
ekokardiografi dan pemeriksaan
Brain Natriuretic Peptide.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 31
sampai edema atau acites hilang. ACE inhibitor atau Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)
dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal.
Penyekat beta dosis kecil sampai optimal dapat dimulai setelah diuretik dan ACE
inhibitor tersebut diberikan.
Digitalis diberikan bila ada aritmia supraventrikular (fibrilasi atrium atau SVT lainnya)
atau ketiga obat diatas belum memberikan hasil yang memuaskan. intoksikasi digitalis sangat
mudah terjadi bila fungsi ginjal menurun (ureum/kreatinin meningkat) atau kadar kalium
rendah (<3,5 meq/L).
Aldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek diuretik atau pada pasien dengan
hipokalemia, dan ada beberapa studi yang menunjukkan penurunan mortalitas dengan
pemberian jenis obat ini.
c. Diagnosis Banding
Beberapa penyakit yang dapat didiagnosis banding dengan gagal jantung antara lain:
1. CAD (angina atau MI)
2. Hipertensi kronis
3. Idiopathic dilated cardiomyopathy
4. Valvular heart disease (misalnya, mitral regurgitation, aortic stenosis)
5. Cardiomyopathy lainnya (misalnya, sarcoidosis)
6. Arrhythmia (misalnya, atrial fibrillation)
7. Anemia
8. Overload volume cairan yang disebabkan oleh kondisi noncardiac
9. Penyakit thyroid (hypothyroidism atau hyperthyroidism).
a. Echocardiography (ECG)
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 32
Echocardiography merupakan pemeriksaan yang lebih disukai (preferred examination).
Doppler echocardiography dua-dimensi dapat digunakan untuk menentukan penampilan LV
sistolik dan diastolik, cardiac output (ejection fraction), serta tekanan pengisian ventrikel dan
arteri pulmoner (pulmonary artery and ventricular filling pressures). Echocardiography juga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit valvular yang penting secara klinis.
b. Radiography
Pada grade I PVH, pemeriksaan upright menunjukkan redistribusi aliran darah ke bagian
nondependent dari paru-paru dan lobus atas.
Pada grade II PVH, ada bukti interstitial edema dengan ill-defined vessels dan
peribronchial cuffing, juga penebalan septum interlobular.
Pada grade III PVH, terdapat pengisian airspace lobus-bawah dan perihilar, dengan ciri
utama (ke-khas-an) konsolidasi (misalnya, confluent opacities, air bronchogram dan
ketidakmampuan untuk melihat pembuluh darah pulmo di daerah yang tidak normal). Edema
airspace cenderung menuju ke (to spare) perifer di pulmo bagian atas dan tengah.
Pada kasus-kasus noncardiogenic, kardiomegali dan efusi pleura biasanya tidak ada.
Mungkin ada edema interstitial namun lebih sering consolidative. Tidak ada cephalization
aliran yang dicatat, meskipun kemungkinan ada perubahan (shift) aliran darah ke area yang
kurang/sedikit affected. Edema yang terjadi bersifat difus dan tidak menuju ke perifer pulmo
bagian atas atau tengah.
Pada kasus-kasus yang lebih luas, infark miokard akut, dan infark katub mitral membantu
apparatus memproduksi pola atipikal edem pulmoner yang menyerupai edema
noncardiogenic pada pasien yang pada kenyataannya memiliki edema cardiogenic.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 33
Menurut Bashore TM, Granger CB, Hranitzky P, Patel MR (2009), ECG dapat
mengindikasikan suatu aritmia sekunder yang mendasari, infark miokard, atau perubahan
nonspesifik yang sering termasuk voltage rendah, defek konduksi intraventrikuler, LVH, dan
perubahan repolarisasi nonspesifik. Radiograf dada menyediakan informasi tentang ukuran
dan bentuk dari cardiac silhouette. Cardiomegaly merupakan penemuan penting dan sebagai
tanda prognostik yang lemah (poor). Bukti hipertensi vena pulmoner termasuk dilatasi relatif
upper lobe veins, edema perivaskuler (haziness of vessel outlines), edema interstitial, cairan
alveolar. Pada gagal jantung akut, penemuan ini berkorelasi cukup baik dengan tekanan vena
pulmoner.
Bagaimanapun juga, pasien dengan gagal jantung kronis dapat menunjukkan vaskularisasi
pulmo yang normal (normal pulmonary vasculature) meskipun tekanan meningkat dengan
jelas. Efusi pleura umum terjadi dan cenderung bilateral atau mengenai sisi kanan (right
sided).
Penemuan (Findings)
Dua prinsip utama radiografi dada (chest radiograph) bermanfaat untuk evaluasi pasien
dengan CHF (congestive heart failure), yaitu:
Baik CTR (cardiothoracic ratio) maupun volume jantung, seperti tampak pada plain film,
relatif spesifik namun merupakan indikator yang insensitive untuk peningkatan LV end-
diastolic volume. Ada korelasi kebalikan yang lemah (weak inverse) antara CTR dan LV
ejection fraction (LVEF) pada pasien dengan gagal jantung. Hubungannya tidak bermanfaat
secara klinis pada pasien individu.
Pada keadaan tekanan vena dan kapiler pulmoner normal, basal paru perfused lebih baik
daripada apeksnya saat pasien pada posisi erect, dan pembuluh darah mensuplai lobus bawah
lebih luas secara signifikan dibandingkan dengan suplai lobus atas. Dengan peningkatan
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 34
tekanan kapiler pulmoner dan atrium kiri, berkembanglah edema perivaskuler dan interstitial;
edema paling jelas di basal paru karena tekanan hidrostatik lebih besar disana.
Saat tekanan pengisian paru-paru (pulmonary capillary pressure) sedikit meninggi (13-17
mm Hg), esultant compression dari pembuluh darah pulmoner di lobus bawah menyebabkan
persamaan (equalization) dalam ukuran pembuluh darah tersebut di apeks dan basis (pada
awal grade I PVH).
Saat peningkatan tekanan lebih besar (18-23 mm Hg), redistribusi vaskuler pulmoner
yang aktual menuju bagian nondependent pulmo memang terjadi (yakni, dengan “the patient
in an upright patient”, ada konstriksi lebih lanjut pembuluh darah yang menuju ke lobus
bawah, dan dilatasi pembuluh darah yang menuju ke lobus atas).
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 35
Saat tekanan pengisian paru-paru (pulmonary capillary pressure) melebihi 20-25 mm
Hg, terjadi interstitial pulmonary edema (grade II PVH). Dengan grade II PVH, ada bukti
interstitial edema, dengan ill-defined vessels dan peribronchial cuffing, juga penebalan
septum interlobular. Penebalan septum interlobular ini sering disebut sebagai Kerley B lines.
Penumpulan awal sudut costophrenic lateral dan posterior dapat terjadi. Penumpulan tersebut
mengindikasikan adanya cairan pleura (pleural fluid).
Pada pasien dengan gagal ventrikel kiri kronis, tekanan kapiler pulmoner yang lebih
tinggi dapat diakomodasi dengan tanda-tanda klinis dan radiologis, karena enhanced
lymphatic drainage.
Penelitian pada 22 pasien dengan gagal jantung tingkat lanjut yang ditunjuk untuk
evaluasi cardiac transplant dan yang memiliki pengukuran pulmonary capillary wedge
pressure 25 mm Hg atau lebih, 68%-nya tidak memiliki kongesti pulmoner (atau jika ada,
minimal), seperti ditunjukkan pada radiografi dada.
Intinya, penemuan CHF yang khas pada plain radiograph adalah cardiomegaly; grade
I, II, atau III PVH; dan peningkatan central systemic venous volume, dengan pelebaran
(enlargement) vena mediastinum (termasuk azygous vein) dan efusi pleura.
Derajat Kepercayaan
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 36
False Positives/Negatives
c. Electrocardiography
Keterbatasan Teknik
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen
dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga
agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah
penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa
menyebabkan serangan jantung. Untuk melakukannya, kita perlu mengetahui bagaimana
caranya agar jantung kita tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang dapat dilakukan
untuk menjaga kesehatan jantung.
Setiap tahun, jutaan orang di seluas dunia mengalami serangan jantung. Tidak semua
serangan jantung mengakibatkan kematian. Namun, umumnya setiap pasien yang pernah
mengalami serangan jantung menderita beberapa dampak lanjutannya. Sedangkan sisanya
tidak tertolong lagi.
Jantung
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu
serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak
mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 37
yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang
membungkus bagian luar jantung.
Penyakit Jantung
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada
dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan
mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau
coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar
serangan jantung.
Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan
jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang
tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima
oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti
jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya,
semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak,
timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang
berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping
kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian
mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 38
Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan
jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini
disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan
menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke
otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain
rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai
gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik
sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau
pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas
tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung
sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan
stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan
kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami
napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya,
mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan
koroner.
Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan
mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau
serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar
beberapa hari kemudian.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 39
Tips Mencegah Penyakit Jantung
Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol
tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung.
Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya
makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak.
Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan
menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi
pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula
tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam
tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang
dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang
yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan
kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang
dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan
mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon
norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 40
naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di
rumah.
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau
jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat
menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
Konsumsi Antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya
radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada
pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan
radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan
membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan
jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel
medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan
bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari
bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu
satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis
dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin
banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa
setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa
takut dianggap mengada-ada.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 41
Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan
pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak
tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.
Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit
jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL
memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 42
Obesitas
Keturunan
Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung
sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda
memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-
hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 43
Jangan coba-coba
merokok!
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 44
Secara medis penyakit jantung dikelompokkan menjadi dua macam: penyakit jantung
koroner dan penyakit jantung genetik. Penyakit jantung koroner timbul ketika terjadi
penyempitan pembuluh darah pada jantung. Sedangkan faktor genetik (bawaan) ditemukan
sejak usia bayi.
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang
mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori
penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring
dengan berubahnya pola hidup.
1. Merokok.
2. Mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi.
3. Kurang gerak.
4. Malas berolahraga.
5. Stres.
6. Kurang istirahat.
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian tubuh
tersebut.
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan
dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung
terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar:
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 45
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
Jantung Koroner adalah jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia.
Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya
endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi
terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya
penyakit jantung koroner.
Penyebab jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di
lapisan dinding nadi pembuluh koroner, yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang
sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit
jantung koroner.
1. Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar sampai ke
lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah
nyeri khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan
aktifitas fisik dan akan berkurang saat beristirahat.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 46
2. 2-3 buah mengkudu/pace/noni yang matang dicuci bersih dan dipotong-potong + 10
butir angco, dibuang bijinya. Semua bahan diblender dengan air secukupnya,
tambahkan 10 gram bubuk umbi daun dewa (thien chi). Aduk rata, lalu diminum.
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Resep tersebut untuk membantu
proses penyembuhan. Tetaplah konsultasi ke dokter.
Diagnosis
Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama
hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh
lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung
mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah
sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-
enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari;
ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam
darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 47
3. Wanita terbebas dari penyakit jantung
4. Penyakit jantung hanya satu macam
5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung
6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke
7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan
8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah
9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan
10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang
Rumah Sakit Yodak Shanghai secara khusus mem berikan pelayanan dengan teknik
invasi minimal, yang merupakan metode modern di bidang bedah thpracc scopic.
Memberikan hasll operasi dengan luka kecil, has maksimal, dengan biaya relatif terjangkau
yang dapa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 48
Sistm sirkulasi memiliki 3 komponen:
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung
berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta
memiliki empat ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas
disebut dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya
ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena,
dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut
dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi
otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 49
penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah
sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik
(dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena
kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya
dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium
kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri
pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin
oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap
O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam
ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh
kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam
sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta.
Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan
semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian
tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan.
Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi.
Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau
produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan
mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan
terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah
yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang
sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan
sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 50
karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama,
sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke
dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih
tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke
ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu
arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara
pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup
terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan
ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki
tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup
mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari
atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari
tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke
atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada
sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup
semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung
mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri
melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan
mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan
ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah
aliran balik dari arteri ke ventrikel.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 51
Walaupun tidak terdapat katup antara atrium dan vena namun hal ini tidak menjadi
masalah. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu karena tekanan atrium biasanya tidak jauh
lebih besar dari tekanan vena serta tempat vena kava memasuki atrium biasanya tertekan
selama atrium berkontraksi.
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara
berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena
jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau
memompa dan berelaksasi.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 52
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung
dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan
terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik
jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung
dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai
permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik
jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai
aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai
permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang
sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses
spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung
yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan
karena aktivitas listrik akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya
akan disertai dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri
Otot jantung atau miokardium terbentuk dari otot-otot bergaris seperti otot rangka.
Setiap serabut terdiri banyak sel yang saling berhubungan, sehingga apabila satu sel distimuli
atau depolarisasi, potensi aksi dengan cepat menyebar ke seluruh sel, menyebabkan jantung
bekerja sebagai kesatuan.
Yang membedakan otot jantung dengan otot rangka, otot jantung bekerja tidak
dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan otot jantung memiliki sifat authorhythmicity yang
artinya jantung berkontraksi tidak memerlukan adanya impuls dan syaraf, kontraksi jantung
disebabkan gelombang depolarisasi yang berasal dari bagian kecil pada jaringan khusus di
atrium yan dinamakan Sino Atrial (S-A) node, atau pacemaker. Depolarisasi S-A node secara
spontan dengan interval yang teratur.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 53
Jantung terdiri dari empat bilik aurikel atau atria kanan dan kiri dan ventrikel kanan
dan kiri yang berat kesemuanya krang dari satu pon. Atrium kanan menerima darah dari
superior dan inferior vena cava dan memompanya melalui arteri pulmoner ka paru. Dari sini
mengalir terus ke kapiler dan oksigen diserap, sedangkan karbondioksidadiangkut. Darah
yang mengandung oksigen dari paru masuk ke atrium kiri melalui vena pulmoner. Kemudian
mengalir ke ventrikel kiri dan dipompa ke aorta, dan melalui sistem arteri sistemik ke
jaringan kapiler pada berbagai jaringan. Setelah melewati kapiler-kapiler, darah mengalir
kembali melalui vena ke atrium kanan lagi melalui dua vena besar,satu dari bagian atas
(superior vena cava), dan yang lain dari bagian bawah (inferior vena cava). Pembuluh darah
yang dilewati darah dari jantung dinamakan pembuluh darah arteri dan pembuluh darah yang
dilewati darah ke jantung dinamakan pembuluh darah vena.
Arteri sistemik berisi darah yang mengandung oksigen sehingga warnanya merah
jernih dan sering disebut darah arteri, sedangkan darah vena warnanya lebih gelap berisi
darah yang mengandung oksigen. Jadi ada dua sirkulai yang paralel. Sirkulasi pulmoner
memberi kesempatan pertukaran gas di dalam paru, dan sirkulai sistemik untuk
mempertahankan internal environment yang relatif konstan terhadap terhadap sel di dalam
jaringan-jaringan lain.
Karena jantung sangat membutuhkan zat-zat gizi, otot jantung harus cukup dan lebih
banyak menerima suplai darah dari pada bagian tubuh lainnya. Koefisien penggunaan
oksigen pada suatu tempt sekitar 26%. Sedangkan untuk jantung sekitar 75%, yang berarti
bahwa ekstrak oksigen untuk sirkulasi koroner , sekitar tiga kali lebih besar daripada untuk
sirkulasi sistemik. Meningkatnya kebutuhan oksigen oleh miokardinal (otot jantung) selama
latihan hanya dapat dipenuhi dengan meningkatnya aliran darah koronersecara proporsional.
Pada latihan yang sangat berat, aliran darah koroner mungkin dapat meningkat antara
empat sampai lima kali diatas keadaan istirahat. Ini dapat dicapai melalui dua cara:
2) Selama latihan, peningkatan tekanan aortik mendorong jumlah darah yang lebih besar ke
sirkulais koroner.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 54
2.2. Siklus Jantung
Kerena jantung berdenyut secara otomatis, kita dapat memahami fisologi jantung
dengan pemahaman siklus tunggal jantung, yaitu, semua peristiwa yang berkaitan dengan
denyut jantung. Pada setiap siklus jantung, perubahan tekanan darah terjadi karena atrium dan
ventrikel secara bergantian kontraksi dan relaksasi, dan darah mengalir dari daerah
bertekanan tinggi ke bertekanan rendah. Karena otot dinding ruang jantung berkontraksi,
tekanan cairan di dalamnya bertambah. Dalam satu sklus normal jantung, dua atria kontraksi
sedang dua ventrikel relaksasi. Kemudian, ketika kedua ventrikel kontrksi, dua atria relaksasi.
Istilah sistole (kontraksi) mengacu pada fase kontraksi, fase relaksasi adalah diastole
(dilatasi). Satu siklus jantung terdiri dari satu sistole dan diastole dari kedua atria ditambah
satu sistole dan diastole kedua ventrikel. Siklus jantung orang dewasa yang sedang istirahat
dapat dibagi menjadi tiga fase utama:
1) Perioda relaksasi. Pada akhir satu denyut jantng ketika ventrikel mulai relaksasi,
keempat ruang jantung ada dalam keadaan diastole (dilatasi). Ini adalah awal dari
perioda relaksasi. Repolarisasi serabut-serabut otot ventrikel mulai relaksasi. Karena
ventrikel relaksasi, tekanan di dalam ruang jatuh, darah mulai mengalir balik dari arteri
pulmonalis dan aorta ke ventrikel. Aliran darah ini mendorong balik katub semilunar,
sehingga katub ini menutup. Akibat penutupannya katup semilunar menimbulkan
benturan yan disebut dicrotic wave pada pangkal lengkung aorta. Dengan menutupnya
katub semilunar, ada sedikit jarak waktu ketika volume darah ventrikel tidak berubah
karena kedua katub semilunar dan atrio ventrikular menutup. Perioda ini disebut
relaksasi isovolumetri. Karena ventrikel terus relaksasi, ruang di bagian dalam meluas,
karena tekanan dengan cepat turun. Ketika tekanan ventrikel jatuh di bawah tekanan
atria, katub atrioventrikular membuka, dan ventrikel mulai menutup kembali.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 55
bukan kebutuan mutlak aliran darah pada laju normal jantung. Selama periode pengisian,
katup atrioventrikular membuka dan katup semilunar menutup.
3) Kontraksi vebtrikel (sistole). Mendekati akhir sistol atria, impuls dari nodus SA masuk
melalui nodus AV ke dalam vebtrikel, yang menyebabkan ventrikel depolarisasi.
Kemudian kontraksi ventrikel mulai, dan darah mendorong katup atrioventrikular
menutup dengan kuat. Selama kira-kira 0,05 detik, keempat katup menutup lagi. Perioda
ini disebut kkontraksi isvolumetri. Selama waktu ini serabut-serabut otot jantung
kontraksi dengan kuat, tetrapi belum memendek karena ia sangat sukar menekan setiap
cairan, termasuk darah. Kontraksi otot ini adalah isometri (sama panjang). Karena tidak
ada jalur aliran bagi darah, volume ventrikel dipertahankan sama (iso volumetri). Karena
kontraksi ventrikel berlanjut, tekanan dalam ruang jantung naik tajam. Tekanan ventrikel
ini melebihi tekanan aorta (± 80 mmHg) dan tekanan ventrikel kanan naik di atas tekanan
pada arteri pulmonalis (±15 – 20 mmHg), kedua katub semilunar membuka, dan
pengeluaran darah dari jantung mulai. Periode ini disebut pengeluaran ventrikel dan
berlangsung selama ± 0,25 detik, sampai ventrikel melai relaksasi. Kemudian katup
semilunar menutup dan periode relaksasi dimulai. Volume darah yang tetap tinggal
dalam ventrikel setelah sistol disebut dengan volume akhir sistolik (end sistolic volume
= ESV), ± 60 ml.
4) Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 56
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis
menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
5) Cadangan Jantung
Tiga faktor penting pengatur volume sekuncup pada keadaan berbeda, dan menjamin
ventrikel kiri dan kanan memompa sejumlah volume darah yang sama :
Afterload, rata-rata tekanan darah dalam aorta atau asteri pulmonalis yan melawan
tekanan darah yang dipancarkan dari ventrikel.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 58
7) Curah Jantung Pada Waktu Istirahat
Curah jantung adalah merupakan indikator untama dari kapasitas fungsi sirkulasi
untuk memenuhi kebutuhan darah selama melakukan kegiatan fisik. Curah jantung pada
waktu istirahat sangat berfariasi. Karena banyak dipengaruhi oleh keadaan emosi yang sangat
merubah aliran kortikol ke syaraf yang mempercepat denyut jantung. Tetapi rata-rata volume
jantung keseluruhan yang dipompakan oleh ventrikel kiri setiap menitnya sekitar 5 liter.
Jumlah ini sama dengan orang yang terlatih dan tidak terlatih. Curah jantung rata-rata 5 liter
itu biasanya dicapai apabila denyut nadi 70 kali per menit bagi orang yang tidak terlatih.
Sedangkan orang yang terlatih denyut nadi istirahatnya 45 kali per menit. Karena curah
jantung pada waktu istirahat antara orang yang terlatih dengan orang yan tidak terlatih juga
sama-sama 5 liter maka penurunan denyut nadi harus diimbangi oleh meningkatnya isi
sekuncup, agar curah jantung normal.
Perubahan curah jantung seperti yang diterangkan sebelumnya untuk laki-laki dan
perempuan. Tetapi kalau dibandingkan dengan laki-laki, perempuan cenderung memiliki
curah jantung sedikit lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki kapasitas
lebih tinggi sehingga yang diangkut oleh darah lebih kecil dibanding laki-laki, karena
kapasitasnya lebih rendah.
Jantung atlet dayatahan memiliki isi sekuncup jauh lebih besar daripada isi sekuncup
orang yang tidak terlatih dengan umur yang sama , baik pada waktu istirahat maupun pada
waktu latihan. Bagi orang yang terlatih maupun yang tidak terlatih, peningkatan isi sekuncup
paling besar terjadi pada masa transis, dari waktu istirahat kelatihan yang moderat pada posisi
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 59
tegak (berdiri ataupun duduk). Dengan semakin meningkatnya intensitas latihan, tidak
banyak mempengaruhi peningkatan isi sekuncup. Isi kuncup menjadi maksimal apabila beban
kerja atau intensitas latihan pada tingkat 40 – 50% dari konsumsi oksigen maksimal. Ini
biasanya denyut nadi maksimal 110 – 120 denyut per menit. Isi sekuncup tidak akan menurun
dengan semakin meningkatnya intensitas latihan. Walaupun denyut nadi menjadi cepat pada
saat latihan semakin intensif, namun masih cukup waktu bagi ventrikel untuk diisi selama
diastole, sehingga isi sekuncup tidak berkurang. Pada orang yang tidak terlatih, hanya sedkit
terjadi peningkatan isi sekuncup pada masa transisi dari waktu istirahat kewaktu latihan. Bagi
orang-orang yang tidak terlatih, peningkatan trbesar adalah pada curah jantung yang
disebabkan oleh percepatan atau pertambahan cepatnya denyut nadi. Sedangkan bagi atlet
daya tahan, peningkatan denyut nadi dan isi sekuncup untuk memperbesar curah jantung.
Di dalam tabel dibawah ini menunjukkan kira-kira presentase dari total curah jantung
yang disebarkan ke otot rangka dan organ-organ lain, pada saat istirahat dan selama latihan.
Pada waktu istirahat, kira-kira 20% dari aliran darah total sistemik disebarkan ke otot,
sebagian besar ke organ-organ dalam (alat-alat pencernaan, hati, limpa dan ginjal), jantung
dan otak. Selama latihan, penyebaran kembali aliran darah, otot-otot yang aktif menerima
bagian yang terbesar dari curah jantung. Tetapi, selama latihan yan maksimal otot yan
bekerja paling banya hanya menerima 85 – 90% dari aliran darah total. Ini berarti bahwa
dengan curah jantung 25 liter per menit, lebih dari 33 liter darah mengalir ke otot.
Kalau berlatih di tempat yang panas dan apabila temperatur rektal mencapai level
kritis, aliran darah ke kulit meningkat dengan hebat dan jumlah darah yang tersedia untuk
otot yang sedang bekerja semakin berkurang.
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 60
Kacang dan Penyakit Jantung
BRITISH MEDICAL JOURNAL mengungkapkan ternyata mengkonsumsi kacang
sangat baik untuk mengurangi penyakit jantung. Bagi yang mengkonsumsi kacang 5 atau
lebih seminggu dapat mengurangi sebanyak 50% terhadap resiko jantung koroner. Simak
informasi berikut ini:
Women who consume one ounce of nuts five or more times a week have a 35 percent lower
risk of developing heart disease. While nuts are high in fats, most of those fats are
unsaturated, which has been shown to reduce cholesterol levels. This recent Harvard
University study confirms information uncovered in Loma Linda University's Adventist
Health Study, which showed that those who consumed nuts five or more times a week had a
50 percent reduced risk of coronary health disease than those who never consumed nuts.
-- British Medical Journal
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 61
DAFTAR PUSTAKA / BOOK LIST
Team Ganesha. 1993. Simulasi UMPTN ’94 Biologi. Bandung: Ganesha Prima.
Winatasasmita, Djamhur dan Sukarno. 1994. Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Umum kelas 1.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Penulis Biologi. 2004. Biologi kelas XI SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hermanto, Bambang. 1988. Ringkasan Biologi untuk Sipenmaru 1998-1990. Yogyakarta: PT Mitra
Gama Widya.
http://blog-indonesia.com/blog-archive-12353-17.html
Kelompok 3 | XI IA 6 | Jantung 62