You are on page 1of 23

c c

  


 c  

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses rekristalisasi


di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau sebagian besar terjadi
dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase cair,sehingga terbentuk steruktur
dan mineralogi baru akibat pengaruh temperatur (T) (200-650oC) dan tekanan
(p)yang tinggi.batuan metamorf adalah batuan yang berasal batuan induk,bisa batuan
beku,batuan sedimen,maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami
metamorfosa.

Menurut H.G.F.Winkler,1967,meta morfosisme adalah proses yang mengubah


mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respon terhadap kondisi
fisika dan kimia didalam kerak bumi,dimana kondisi kimia dan fisika terssebut
berada dengan kondisi sebelumnya.proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan
dan diagenesa.


    

Tipe metamorfosa berdasarkan kejadiannya dan sejarah terbentuknya


banyak di bahas oleh para ahli sehingga banyak pula macam-macam nama
metamorfosa,tetapi pada dasarnya dapat di bedakan menjadi:

A.Tipe Metamorfosa Lokal

Disebut lokal karena penyebaran metamorfasa ini terbatas sekali (beberapa


meter sampai beberapa puluh meter)
Tipe metamorfosa ini meliputi 2 hal yaitu:

1.Metamorfosa kontak atau thermal

Metamorfosa kontak disebabkan oleh adanya kenaikan temperatur pada


batuan tertentu.Panas tubuh intrusi yang di teruskan pada batuan sekitarnya
memengakibatkan metamorfosa kontak.Zona metamorfosa kontak di sekitar
tubuh batuan tersebut dinamakan daerah kontak.Yang efeknya terutama
terlihat pada batuan sekitarnya.Lebar daerah penyebaran panas tersebut
berkisar dari beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.Pada
metamorfosa kontak batuan sekitarnya berubah menjadi homfles (batu
tanduk) yang susunannya tergantung pada batuan sedimen asalnya.

2.Metamorfosa dislokasi/kataklastik/donamo

Batuan metamorf ini dijumpai pada daerah yang mengalami


dislokasi,misalnya pada daerah sesar besar.Proses metamorfosanya terjadi
pada lokasi dimana batuan ini mengalami proses penggerusan secara
mekanik yang disebabkan oleh faktor penekanan (kompresional)baik tegak
maupun mendatar.

Batuan metamorf kata klastik khusus dijumpai di jalur-jalur orogenesa


dimana proses pengagkatan di ikuti oleh fase perlipatan dan pematangan
batuan.

B.Tipe Metamorfosa Regional

Tipe metamorfosa ini meliputi 2 hal yaitu :

1.Metamorfosa Reggional/Dinamo Thermal

Metamorfosa ini terjadi pada kulit bumi bagian dalam dan faktor yang
mempengaruh adalah temperatut dan tekanan yang sangat tinggi.Secara
geografis dan genetik penyebaran batuan metamorf ini sangat erat kaitanya
dengan aktifitas orogenesa atau proses pembentukan pegunungan lipatan
gunung api,meliputi daerah yang luas dan selalu dalam bentuk sabuk
pegunungan yakni dalam daerah geosinklin.Dengan demikian erat
hubungannya dengan tumbukan dua buah lempeng tektonik khususnya
antara kerak samudra dan kerak benua membentuk satu jalur
penunjaman.Batuan ini dicirikan oleh struktur foliasi (penjajaran mineral-
mineral pipih) serta beasosiasi dengan linkungan tektonik.

2.Metamorfosa Beban/Burial

Batuan metamorfosa ini terbentuk oleh proses pembebanan suatu masa


sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau
dikenal dengan sebutan cekungan geosinklin.Proses kejadianya hampir tidak
berkaitan sama sekali dengan aktifitas orogenesa maupun intrusi tetapi lebih
merupakan suatu proses yang bersifat regional atau lebih dikenal dengan
proses epirogenesa.



     

Struktur pada batuan metamorf terbagi atas 2 golongan besar yaitu :



    

Yaitu struktur yang di tunjukan oleh adanya penjajaran mineral-mineral


penyusun batuan metamorf.

Sehingga struktur ini meliputi beberapa hal penting :

1.Struktur slatycleavage

Peralihan dari sedimen yang berubah ke metamorf,merupakan


derajat rendah dari lempung.mineral-mineralnya berukuran halus dan
kesan kesejajarannya halus sekali,dengan memperlihatkan belahan-
belahan yang rapat dimana mulai terdapat daun-daun mika halus.

Contoh batuan : Slate (batu sabak)


2.Struktur Filitik (phylitik)

Struktur ini hampir mirip dengan struktur slatycleavage hanya mineral


dan kesejajaran sudah mulai agak kasar.Drajat metamorfosa lebih tinggi
dari slate (batu sabak) dimana daun-daun mika dan klorit sudah cukup
kasar,berkilap sutra pada pecahan-pecahannya.

Contoh batuan : Filit

3.Struktur skitosa (schistosity)

Adalah suatu struktur dimana mineral pipih (biotit,muscovit,feldspar)


lebih dominan dibanding mineral butiran.Struktur ini biasnya dihasilkan
oleh proses metamorfosa regional,sangat khas adalah kepingan-kepingan
yang jelas dari mineral-mineral pipih seperti mika,talk,klorit,dan mineral-
mineral yang bersifat serabut.drajat metamorfosa lebih tinggi dari
filit,karena mulai adanya mineral-mineral lain disamping mika. Contoh
batuan : sekis

4.Struktur geneisa (geneissic)

Struktur dimana jumlah mineral-mineral yang granular relatif lebih


banyak dari mineral-mineral pipih,mempunyai sifat banded dan mewakili
metamorfosa regional drajat tinggi,terdiri dari mineral-mineral yang
mengigatkan pada batuan beku sperti kwarsa,feldspar dan mafic minerals.
Contoh batuan : Geneiss




    

 Adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral


penyusun batuan metamorf.Yang termasuk dalam struktur ini adalah :
1.Struktur Hornfelsik

Struktur adanya butiran-butiran yang seragam,terbentuk karena


pada bagian dalam daerah kontak sekitar tubuh batuanbeku.Pada
umumnya merupakan rekristalisasi batuan asal,tidak ada foliasi tetapi
batuan halus dan padat.

2.Struktur Milonitik

Struktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal


yang mengalami metamorfosa dinamo,batuan berbutir halus dan
liniasinya ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang terbentuk
rentikuler terkadang masih menyimpan lensa batuan asalnya.

3.Struktur kaataklastik

Struktur ini hampir sama dengan struktur milonit hanya butiranya yang
lebih kasar.

4.Struktur pilonitik

Struktur ini menyerupai milonit tetapi butiranya relatif lebih kasar dan
strukturnya mendekati tipe filitik.

5.Struktur flaser

Seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang terbentuk


lensa tertanam pada masa dasar milonit.

6.Struktur Augen

Seperti struktur flaster,hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir


feldspar dalam masa dasar yang laebih halus.
6.Struktur granulose

Struktur ini hampir sama dengan hornfelsik,hanya ukuranya mempunyai


ukuran yan tidak sama besar.

7.Struktur liniasi

Struktur ysng di perlihatkan oleh adanya kumpulan mineral yang


berbentuk seperti jarum (fibrous).



   

Tekstur pada batuan metamorf digolongkan menjadi :




    

Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana


padat (tekstur batuan asalnya tidak nampak lagi)dan bukan mengkristal dalam
suasana cair.karerna itu kristal yang terjadi disebut blastos.

1.Lepidoblastik

Tekstur batuan metamorf yang di dominasi oleh mineral-mineral pipih dan


Ô Ô 
    , sepertimineral-mineral biotit,muscovit,dan
sebagainya.

2.Granoblastik

Tekstur pada batuan metamorf yang terdiri dari mineral-mineral yang


membentuk butiran yang seragam,seperti kwarsa,kalsit,garnet,dan lain-
lain.

3.Nematoblastik

Terdiri dari mineral-mineral berbentuk prismatik menjarum yang


mempearlihatkan orientasi sejajar,seperti mineral
amphibol,silimanit,piroksen,dan lain-lain.
4.Porfiroblastik

Tekstur pada batuan metamorf dimana suatu kristal beasar (fenokris)


tertanam dalam masa dasar yang relatif halus.identik dengan porfiritik
pada batuan beku.

5.Idioblastik

Tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunya


euhedral.

6.Xenoblastik

Tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunya


berbentuk eunhendral.




   

Merupakan tekstur sisa dari batuan asal yang di jumpai pada batuan metamorf.

Tekstur palimset meliputi beberapa hal penting :

1.Blastoporfiritik

Suatu tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur porfiritik

2.Blastopsefit

Suatu tekstur sisa dari batuan sedimen yang ukuran butirnya lebih besar
dari pasir (psephite)

3.Blastopsamit

Sama dengan blastopsefit,hanya saja disini ukuran butirnya sama


dengan pasir (psamite)
4.Blastopellite

Tekstur sisa dari batuan sdimen yang berukuran butir lempung (pellite)



   

Secara megaskopis sulit untuk mendeskripsi atau menentukan komposisi


mineral batuan metamorf,namun kita tetap dituntut untuk dapat menentukan
komposisi mineralnya,yang dapat di pelajari dari buku atau petunjuk langsung dari
laboraturium.Pada hakekatnya komposisi batuan metamorf dapat di bagi dalam 2
golongan yaitu :

1.Mineral stres

Adalah suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan dimana


mineral ini dapat berbentuk pipih atau tabular,prismatik maka mineral
tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya.

Sebagaicontoh:

Mika,tramolit-
actinolit,horblende,serpentin,silimanit,kyanit,zeolite,glaukofan,claurite,
epidote,staurolit,antopilit.

2.Mineral anti stress

Adalah suatu mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan dimana
biasanya berbentuk equidimensional.Sebagai contoh adalah :
Kwarsa,feldspar,garnet,kalsit,koordierit.

Selain mineral sters dan anti sters ada juga mineral yang khas dijumpai pada
batuan metamorf antara lain :
1.Mineral khas dari metamorfosa regional :

- Silimanit - Andalusit - Kyanit

- Talk - staurolit

2.Mineral khas dari metamorfosa termal :

- Garnet

- Corondum

- Grafit

3.Mineral khas yang dihasilkan dari efek larutan kimia :

- Epidot

- Chlorite

- Wolastonit

Ä

!
 "# $%# Menemukan beberapa mineral khas yang dihasilkan oleh
metamorfosa regional,yang didasarkan atas derajat metamorfosanya,yaitu :

Drajat metamorfosa :

a.Drajat rendah : kalsit,biotit

b.Drajat menengah : almandin,kyanit

c.Drajat tinggi : Silimanit


%
      



&
c'    

Klasifikasi ini ditinjau dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan
metamorf yang mencirikan batuan asalnya,terjadi menjadi 5 kelompok yaitu:
1.Calcic matamorphic rock

Adalah batuan metamorf yang berasal dari baetuan yang bersifat kaya
unsur Al, umumnya terdari dari atas batu lempung dan serpih, sebagai
contoh: batu sabakl,pilit.

2. Quartz Feldspatic Rock

Adalah batuan metamorfd yang berasal dari bataun yang kaya akan
unsur kwarsa dan feldspar.batuan asal biasa terdiri dari batu pasir,batuan
beku basa dan lain-lain.sebagai contoh : gneels.

3.Cacareou Metamorphic Rock

Adalah batuan metamorf yangberasal dari batu gampingdan


dolomit,sebagai contoh : marmer.

4. Basic Metamorpihc Rock

Adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa,semi


basa dan menengah, serta tuffa dan batuan sendimen yang bersifat napalan
dengan kandungan ansur-unsur K, Al, Fe, Mg.

5.Mgnesia metamorphic Rock

Adalah batuan metamorf yang bersala dari batuan yang akan unsur
Mg.srbagai contoh : serpentih,-skiss-klorit.



(
c'     '  ) 

dipakal kriteria lapangan asosiasi mineral serta tekstur yang berhubugna denan
natur,dan penyebab tekanan serta temporatur. misalkan pada satu zona sesar
didapatkan batuan metamorf dengan struktur kataklasik maka dari sini kita dapat
memperkirakan enis metamoefosanya.


$
'    

Didasarkan pada fasise motamorfosa, sehingga setiap batuan metamorf akan


mempunyai komposisi mineral spesifik. Hal ini disebabkan karena bila batuan asal
mempunyai komposisis mineral yang khas,maka akan menghasilkan batuna
metamorf dengan komposisi mineral yang khas pula.



*
'      '   

Striktur da tekstur batuan metamorf seperti yang telah dibicarakan pada bab
sebelumnya.
c c

+,c Ä  -



c  

Praktekum menyimpulkan batuan metamorf merupakan batuan yang


terjadi akibat proses metamorfosa pada batuan yang telah ada sebelumnya
sehingga mengalami perubahan komposisi mineral, struktur, dan tekstur tanpa
mengubah komposisi kimia dan tanpa melalui fase cair. Proses ini merupakan
proses isokimia (tidak terjadi penambahan unsur-unsur kimia pada batuan), yang
disebabkan oleh perubahan suhu, tekanan dan fluida, atau variasi dari ketiga
faktor tersebut.Secara umum terdapat tiga macam tipe metamorfosa, yaitu:
1.Metamorfosa termal, yang disebabkan oleh adanya kenaikan suhu akibat
terobosan magma atau lava. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi
dan reaksi antara mineral dan larutan magmatik serta penggantian dan
penambahan mineral

2.Metamorfosa regional, terjadi pada daerah yang luas akibat pembentukan


pegunungan.Perubahan terutama disebabkan dominan oleh
tekanan.
3.Metamorfosa dinamik, yang terjadi pada daerah yang mengalami dislokasi
atau deformasi intensif akibat patahan. Proses yang terjadi adalah
perubahan mekanis pada batuan, tidak terjadi rekristalisasi kecuali pada
tingkat lonitik

Mineral yang umum dijumpai pada batuan metamorf adalah


kuarsa, garnet, kalsit, feldspar, mika, dan amfibol.Sedangkan perubahan
bentuk batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses
rekristalisasi di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau
sebagian besar terjadi dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase
cair,sehingga terbentuk steruktur dan mineralogi baru akibat pengaruh
temperatur (T) (200-650oC) dan tekanan (p)yang tinggi.batuan metamorf
adalah batuan yang berasal batuan induk,bisa batuan beku,batuan
sedimen,maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami metamorfosa.

Batuan metamorfik# seperti dua jenis batuan sebelumnya juga


dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara berdasarkan pada struktur,
tekstur maupun komposisi mineralnya. Klasifikasi yang paling sederhana
adalah berdasar tingkatannya yang menggambarkan tingkat perubahan yang
terjadi pada batuan asalnya, yaitu mengklasifikasikannya menjadi:

1.Batuan metamorf tingkat rendah, seperti slate (batu sabak)

2.Batuan metamorf tingkat menengah, seperti filit

3.Batuan metamorf tingkat tinggi, seperti skis

Tinggi atau rendahnya tingkat metamorfosa yang dialami suatu


batuan tercermin pada perubahan tektur, struktur dan komposisi mineralnya.
Selain itu, jenis batuan metamorf yang terbentuk ditentukan juga oleh
batuan asalnya. Misalnya, batulempung dan batupasir mengalami
metamorfosa dengan tingkat yang sama, maka akan menghasilkan batuan
metamorfik yang berbeda.

Dari acara praktikum kali ini praktikan mengamati serta


mendeskripsikan batuan metamorf khususnya batu sabak, batu sekis, dan
batu sekis hijau. pada praktikum ini, kami menggunakan loupe (kaca
pembesar) untuk mengidentifikasikan,batu sabak, batu sekis, dan batu sekis
hijau sehigga dapat membedakan dengan jenis-jenis dan ciri-ciri batuan
yang lain.

c  
Batuan marmer adalah batuan metamorfyang terdiri dari metamorfik
yang berasal dari batugamping atau dolomite. Sehingga pada acara praktekum
kali ini batuan yang kami amati adalah batuan metamorf. Dimana batuan
metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk, bisa batuan beku,
batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami
metamorfosa. Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di dalam kerak bumi
yang keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni
tanpa melalui fase cair, sehingga terbentuk mineralogi baru akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang tinggi. Jadi langkah berikut yang kami amati
warna, Warnanya putih kemudian dalam menentukan struktur batuan
metamorf kita harus teliti karna terbagi atas dua yaitu struktur foliasi adalah
struktur yang ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun
batuan metamorf, struktur non foliasi adalah struktur yang tidak
memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf dan
masing-masing terbagi beberapa bagian lagi, hasil pengamatan kami batuan
ini memiliki struktur non foliasi (granulose) yaitu struktur hampir sama
dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran yang tidak sama
besar.Kemudian teksturdalam menentukannya harus teliti juga karna terbagi
atas dua bagian yaitu tekstur kristaloblastik adalah tekstur yang terjadi pada
saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asal tidak
nampak lagi) dan bukan mengkristal dalam suasana cair, tekstur palimpsest
yaitu merupakan tekstur sisa dari batuan asal yang dijumpai pada batuan
metamorf dan masing-masing terbagi atas beberapa bagian lagi, hasil
pengamatan kami batuan ini memiliki tekstur kristaloblastik (granoblastik)
yaitu tekstur pada batuan metamorf yang terdiri dari mineral-mineral yang
berbentukbutiran yang seragam, seperti kwarsa, kalsit, garnet dan lain-lain.
Kemudian komposisi mineralnya yaitu mineral anti sterss adalah suatu
mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan di mana biasanya
berbentuk equidimensional, yaitu kalsit. Jadi kami menyimpulkan nama
batuannya adalah marmer. Perlu kita ketahui marmer (marble) batuan
metamorfik yang berasal dari batugamping atau dolomit. Kalsit merupakan
mineral utam dalam batuan tersebut, mempunyai bentuk equidimensional,
oleh karnanya marmer menujukkan struktur non foliasi. Mineral-mineralnya
mempunyai butiran kasar dan saling interlocking. Pita-pita berwarna pada
marmer disebabkan oleh pengotoran oleh material organik atau pengotor lain
dari batuan asalnya. Asal-usul batuan metamorf sangat kompleks dan
merupakan masalah yang sulit dijelaskan. Satu macam batuan asal dapat
berubah menjadi berbagai macam batuan metamorf tergantung intensitas atau
derajat metamorfosisnya. Sebagai contoh : gamping dapat berubah menjadi
marmer, sekis dapat berubah menjadi genes. Proses metamorfosis regional
mencakup perubahan dalam skala besar didalam masa batuan yang tebal di
mana terjadi rekristalisasi secara sistematik dan dapat dipastikan, karna
dikontrol oleh kenaikan temperatur dan tekanan. Dengan dasar tersebut batuan
metamorfik regional ternyata memperlihatkan zona metamorfik yang berbeda.
Perbedaan tersebut dapat didefinisikan berdasarkan beberapa indeks mineral.

Dari acara praktekum kali ini peraktekum menyimpulkan bahwa batuan


marmer ini berwarna putih.Setelah kami mengamati batu ini dan
membandingkannya dengan dasar teori yang ada maka praktikan
menyimpulkan bahwa batuan marmer ini berstruktur: Granulose yaitu
struktur ini hamper sama dengan hornfelsik,hanya butirannya mempunyai
ukuran yang tidak sama besar. Dan batuan ini bertekstur granoblastik yaitu
tekstur batuan metamorf pada batuan yang terdiri dari mineral-mineral yang
membentuk butiran yang seragam,seperti kwarsa,kalsit,garnet,dan lain-
lain.sedangkan komposisi mineralnya:Mineral stres terdiri dari hornblende
dan mika sedankan anti stress: plagioklas dan kwarsa.


c   

Batuan serpentinit merupakan batuan yang didominasi oleh mineral serpentin


masih mengandung sejumlah mineral opak berupa magnetit. Hasil proses
karakterisasi menunjukkan kandungan Fe2O3 batuan ini mencapai 8.80% berat dan
merupakan faktor pengganggu dalam proses fosterisasi, karena itu perlu dilakukan
proses reduksi oksida hingga kadar 1% berat. Proses pelindian dan pemisahan dengan
menggunakan magnetik separator merupakan dua metoda yang dipakai dalam usaha
mereduksi kandungan Fe2O3 tersebut diatas.

Media asam HCl dan HNO3 digunakan dalam proses pelindian, sedangkan variabel
yang diamati adalah konsentrasi asam, perbandingan pulp, temperatur, kecepatan
pengadukan dan waktu penyesuaian, disusun dalam dua level yakni level atas (+) dan
level bawah (-). Proses reduksi Fe2O3 dengan magnetik separator dilakukan pada
kondisi optimal dengan kemiringan 20 derajat untuk front slope dan side slope,
sedangkan variasi medan magnet berkisar antara 0,20 - 0,50 Ampere.

Hasil yang dicapai belum memuaskan, dimana pelindian dengan HCl penurunan
kandungan Fe2O3 sebesar 15% sedangkan dengan menggunakan HNO3 penurunan
konsentrasi Fe2O3 mencapai 13%. Proses reduksi dengan magnetik separator
menurunkan konsentrasi Fe2O3 sebesar 17% pada medan magnet 0,30 Ampere.

Kali ini batuan yang kami amati adalah batuan metamorf. Dimana batuan
metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk, bisa batuan beku, batuan
sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami metamorfosa.
Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di dalam kerak bumi yang keseluruhan atau
sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fase cair, sehingga
terbentuk mineralogi baru akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi. Jadi
langkah berikut yang kami amati warna, Warnanya hijau kehitaman, kemudindalam
menentukan struktur batuan metamorf kita harus teliti karna terbagi atas dua yaitu
struktur foliasi adalah struktur yang ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-
mineral penyusun batuan metamorf, struktur non foliasi adalah struktur yang tidak
memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf dan masing-
masing terbagi beberapa bagian lagi, hasil pengamatan kami batuan ini memiliki
struktur non foliasi (hornfelsik) adalah struktur adanya butiran-butiran yang seragam,
terbentuk pada bagian dalam kontak sekitar tubuh batuan beku. Pada umumnya
merupakan rekristalisasibatuan asal, tidak ada foliasi tetapi batuan halus dan padat.
Kemudian tekstur dalam menentukannya harus teliti juga karna terbagi atas dua
bagian yaitu tekstur kristaloblastik adalah tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya
mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asal tidak nampak lagi) dan bukan
mengkristal dalam suasana cair, tekstur palimpsest yaitu merupakan tekstur sisa dari
batuan asal yang dijumpai pada batuan metamorf dan masing-masing terbagi atas
beberapa bagian lagi, hasil pengamatan kami batuan ini memiliki tekstur
kristaloblastik (idioblastik) yaitu tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk
mineral-mineral penyusunnya euhedral. Kemudian komposisi mineralnya yaitu
mineral sterss adalah suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan dimana mineral
ini dapat berbentuk pipih atau tabular, prismatik, maka mineral tersebut akan tumbuh
tegak lurus terhadap arah gaya, yaitu Mika.Jadi kami menyimpulkan nama batuannya
adalahserpentin.

Setelah kami mengamati batu ini dan membandingkannya dengan dasar teori
yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan metamorf ini memiliki warna
hijau tua,struktur hornfelsik yaitu struktur dimana jumlah mineral-mineral yamg
granukar relatif lebih banyak dari mineral-mineral pipih, mempunyai sifat bandet dan
mewakili metamorfosa regional drajat tinggi.terdiri dari mineral-mineral yang
mengigatkan pada batuan beku seperti kwarsa,feldspar,dan mafic minerals contoh
batuan geneis.sedangkan tekstur yang di tunjukan batuan ini adalah blastopellite
yaitu : tekstur sisa dari batuan sedimen yang berukuran butir lempung (pellite).
Komposisi mineralnya olivin dan piroksen


c   

Batu kuarsit hijau merupakan salah satu jenis batuan batuan metamorf
yang terdiri dari batuan Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal
utama di bumi. Terdiri dari banyak warna dan bentuk, tetapi selalu mempunyai
sebuah kilap kaca dan mempunyai kekerasan 7. Kuarsa juga dapat berwarna
coklat, hitam ataupun ungu (amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna
warna lainnya tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila
kita telah terbiasa dengan mineral kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk
mengenalinya dalam bentuk yang bermacam-macam.Pada dasarnya kuarsa yang
murni disebut kristal. Kristal selalu menunjukkan enam sisi pada bagian luar,
sedangkan di dalam ketika kita belah kuarsa tidak mempunyai arah belahan.
Bentuk fracture conchoidal dan kilap kaca adalah penciri utama mineral kuarsa
ini.Mineral kuarsa banyak dijumpai pada kebanyakan daerah geologi, tetapi pada
umumnya terbentuk pada batuan sediment seperti batu pasir dan pada batuan beku
tertentu seperti granite. Pada batuan granite butiran kuarsa biasanya muncul
berwarna abu-abu. Pada waktu batuan kristal ini terbentuk jauh di bawah
permukaan, mineral kuarsa adalah mineral yang terakhir kali terbentuk dan
biasanya tidak mempunyai ruang untuk membentuk kristal. Pada batuan
pegmatites, kuarsa kadang-kadang membentuk kristal yang sangat besar bisa
mencapai beberapa meter.Pada batuan metamorf seperti gneiss, kuarsa
terkonsentrasi di dalam garis garis dan urat urat batuan. Pada keadaan ini
butirannya tidak mengambil type bentuk kristalnya.Batu pasir pada umumnya
mengandung kuarsa, dan ketika mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi
maka akan termetamorfosakan menjadi batuan kuarsit.Mineral kuarsa juga
muncul dalam bentuk mikrokristalin dan dinamakan calsedon. Kedua mineral ini
bersama-sama mengindikasikan kehadiran silika.
Setelah kami mengamati batu ini dan membandingkannya dengan dasar
teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan kuarsit ini memiliki
putih kekuningan,struktur milanitik yaitu struktur yang berkembang karena
adanya penghancuran batuan asal yang mengalami metamorfosa dinamo,batuan
berbutir halus dan liniasinya ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang
berbentuk rentikuler terkadan masih menyimpan lensa batuan asalnya.Tekstur
batuan kuarsit ini adalah nematoblastik yaitu terdiri dari mineral-mineral
berbentuk prismatik menjarum yang memperlihatkan orientasi sejajar,seperti
mineral amhibol ,silimanit,dan piroksen.komposisi mineralnya adalah mineral
anti steres yaitu Garnet dan kalsit.



c )

Batu geneis adalah metamorf yang berasal dari batuan induk, bisa batuan
beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami
metamorfosa. Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di dalam kerak bumi yang
keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui
fase cair, sehingga terbentuk mineralogi baru akibat pengaruh temperatur dan
tekanan yang tinggi.Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan
yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah
ada sebelumnya, O , oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang
berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150
°Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia
yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan
metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis,
batu sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan


digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies
metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang
besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk
oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk
terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

Jadi langkah berikut yang kami amati warna, Warnanya 


kehitaman, kemudindalam menentukan struktur batuan metamorf kita harus teliti
karna terbagi atas dua yaitu struktur foliasi adalah struktur yang ditunjukkan oleh
adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf, struktur non
foliasi adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral
penyusun batuan metamorf dan masing-masing terbagi beberapa bagian lagi,
hasil pengamatan kami batuan ini memiliki struktur non foliasi (hornfelsik
adalah struktur adanya butiran-butiran yang seragam, terbentuk pada bagian
dalam kontak sekitar tubuh batuan beku. Pada umumnya merupakan
rekristalisasibatuan asal, tidak ada foliasi tetapi batuan halus dan padat.
Kemudian teksturdalam menentukannya harus teliti juga karna terbagi atas dua
bagian yaitu tekstur kristaloblastik adalah tekstur yang terjadi pada saat
tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asal tidak nampak lagi)
dan bukan mengkristal dalam suasana cair, tekstur palimpsest yaitu merupakan
tekstur sisa dari batuan asal yang dijumpai pada batuan metamorf dan masing-
masing terbagi atas beberapa bagian lagi, hasil pengamatan kami batuan ini
memiliki tekstur kristaloblastik (idioblastik yaitu tekstur pada batuan metamorf
dimana bentuk mineral-mineral penyusunnya euhedral.

Setelah kami mengamati batu ini dan membandingkannya dengan dasar


teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan geneiss ini berwarna
hitam keputihan,struktur geneisa yaitu struktur dimana jumlah mineral-mineral
tang granular relatif lebih banyak dari mineral-mineral pipih,mempunyai sifat
bandet dan mewakili metamorfosa regional drajat tinggi,tekstur granoblastik
yaitu tekstur batuan metamorf pada batuan yang terdiri dari mineral-mineral yang
membentuk butiran yang seragam,seperti kwarsa,kalsit,garnet,dan lain-
lain.sedangkan komposisi mineralnya:Mineral stres terdiri dari hornblende dan
mika sedankan anti stress: plagioklas dan kwarsa.
c c

,+./ -


c  

Setelah melakukan pengamatan,maka dapat disimpulkan batuan


metamorf ini merupakan batuan yang terjadi akibat proses metamorfosa pada
batuan yang telah ada sebelumnya sehingga mengalami perubahan komposisi
mineral, struktur, dan tekstur tanpa mengubah komposisi kimia dan tanpa melalui
fase cair. Proses ini merupakan proses isokimia (tidak terjadi penambahan unsur-
unsur kimia pada batuan), yang disebabkan oleh perubahan suhu, tekanan dan
fluida, atau variasi dari ketiga faktor tersebut.Secara umum terdapat tiga macam
tipe metamorfosa yaitu :

1.Metamorfosa termal, yang disebabkan oleh adanya kenaikan suhu akibat


terobosan magma atau lava. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi
dan reaksi antara mineral dan larutan magmatik serta penggantian dan
penambahan mineral

2.Metamorfosa regional, terjadi pada daerah yang luas akibat pembentukan


pegunungan.Perubahan terutama disebabkan dominan oleh
tekanan.
3.Metamorfosa dinamik, yang terjadi pada daerah yang mengalami dislokasi
atau deformasi intensif akibat patahan. Proses yang terjadi adalah
perubahan mekanis pada batuan, tidak terjadi rekristalisasi kecuali pada
tingkat lonitik




c  

Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuanmarmer ini adalah


batuan metamorf yang terdiri dari metamorfik yang berasal dari batugamping atau
dolomite. Sehingga pada acara praktekum kali ini batuan yang kami amati adalah
batuan metamorf. Dimana batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan
induk, bisa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang
mengalami metamorfosa. Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di dalam kerak
bumi yang keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni
tanpa melalui fase cair, sehingga terbentuk mineralogi baru akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang tinggi



c   

Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuansarpentinit ini


batuan serpentinit merupakan batuan yang didominasi oleh mineral serpentin masih
mengandung sejumlah mineral opak berupa magnetit. Hasil proses karakterisasi
menunjukkan kandungan Fe2O3 batuan ini mencapai 8.80% berat dan merupakan
faktor pengganggu dalam proses fosterisasi, karena itu perlu dilakukan proses reduksi
oksida hingga kadar 1% berat. Proses pelindian dan pemisahan dengan menggunakan
magnetik separator merupakan dua metoda yang dipakai dalam usaha mereduksi
kandungan Fe2O3 tersebut diatas.



c   

Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuankuarsit ini batu


kuarsit merupakan salah satu jenis batuan batuan metamorf yang terdiri dari batuan
Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di bumi. Terdiri
dari banyak warna dan bentuk, tetapi selalu mempunyai sebuah kilap kaca dan
mempunyai kekerasan 7. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun ungu
(amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya tergantung dari
campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa dengan mineral
kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam bentuk yang
bermacam-macam.Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal selalu
menunjukkan enam sisi pada bagian luar, sedangkan di dalam ketika kita belah
kuarsa tidak mempunyai arah belahan. Bentuk fracture conchoidal dan kilap kaca
adalah penciri utama mineral kuarsa ini.Mineral kuarsa banyak dijumpai pada
kebanyakan daerah geologi, tetapi pada umumnya terbentuk pada batuan sediment
seperti batu pasir dan pada batuan beku tertentu seperti granite.



c )

  Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuangeneiss ini batu


geneis adalah metamorf yang berasal dari batuan induk, bisa batuan beku, batuan
sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami metamorfosa.
Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di dalam kerak bumi yang keseluruhan atau
sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fase cair, sehingga
terbentuk mineralogi baru akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, O ,
oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk".
Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim
akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa
batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa
contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.

You might also like