You are on page 1of 79

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Perkembangan komputer saat ini tidak terlepas dari perkembangan perangkat

keras, perangkat lunak, teknologi komunikasi, dan teknologi jaringan. Internet

adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia, dimana antara satu

komputer dengan komputer lain di dunia dapat saling berhubungan atau

berkomunikasi menjadi suatu jaringan dengan media penghubung, misalnya

satelit atau frekuensi radio.

Sejak dibebaskannya regulasi frekuensi 2.4 GHz oleh pemerintah melalui

keputusan menkominfo Nomor: 88/KEP/M.KOMINFO/09/2006 tentang

pengalokasian pita frekuensi, perkembangan penggunaan perangkat wireless

semakin pesat , bahkan menjadi trend untuk akses internet pada saat ini. Hal ini

ditandai dengan semakin banyak bermunculan ISP (Internet Service Provider),

warnet, hotel, cafe, dan berbagai institusi yang mengkoneksikan jaringan lokal ke

internet menggunakan wireless.

Menghubungkan jaringan lokal ke internet tidak terlepas dari dampak negatif atau

permasalahan yang muncul baik dari pihak internal maupun external, seperti

penggunaan fasilitas yang berlebihan, maupun ancaman dari luar. Terkadang

manfaat internet tidak dapat dirasakan secara optimal. Lalu lintas permintaan data

dari internet untuk masing-masing pengguna tidak diatur berdasarkan kebutuhan


2

dan kondisi bandwidth yang dimiliki, bahkan pemanfaatan internet lebih banyak

didominasi oleh pengguna yang mempunyai peralatan dengan spesifikasi tinggi

dan pengguna yang tidak mempunyai hak secara resmi. Oleh karena itu untuk

menghubungkan jaringan lokal ke internet, jaringan lokal harus dilindungi dengan

sebuah router dan firewall/proxy server untuk melakukan filterisasi arus

komunikasi ke dalam maupun keluar. Selain itu juga diperlukan suatu manajemen

agar internet dapat dinikmati bersama oleh pengguna dengan adil berdasarkan

kuotanya masing-masing.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah :

1. Mempelajari dan memahami pengembangan, konfigurasi, serta cara kerja

server router dan proxy.

2. Memasang dan mengkonfigurasi perangkat-perangkat yang diperlukan

untuk server router dan proxy.

3. Menguji coba server router dan proxy untuk melakukan proses filterisasi

komunikasi kedalam atau keluar jaringan.

1.3 Manfaat

Manfaat dari pengembangan server ini adalah :

1. Melakukan filterisasi dengan menggunakan router dan proxy, sehingga

dapat mengurangi beban kerja server serta meningkatkan keamanan

jaringan.

2. Penggunaan router PC dan Jaringan komunikasi Wireless, serta sistem

operasi GNU/Linux yang bersifat open source dapat menekan biaya


3

anggaran pengembangan jaringan untuk jangka panjang.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memperkecil ruang lingkup pembahasan di dalam tugas akhir ini, maka

harus dibatasi yaitu :

1. Menggunakan sistem operasi GNU/Linux distribusi Slackware 11 sebagai

sistem operasi untuk server router dan proxy.

2. Mengkonfigurasi peralatan yang mendukung server router dan proxy serta

tool/software tambahan sebagai pendukung keamanan server router dan

proxy.

3. Mengkonfigurasi dan menguji coba server router dan proxy.


4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komputer

Kata komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang artinya

menghitung, dalam bahasa inggris disebut to compute. Secara definisi komputer

diterjemahkan sebagai sekumpulan alat elektronik yang saling bekerja sama, serta

dapat menerima data (input) dan memberikan informasi (Yuhefizar, 2003).

Beberapa tahun lalu, penggolongan komputer dilakukan berdasarkan besarnya

RAM. Penggolongan jenis-jenis komputer yang lebih tepat adalah berdasarkan

jenis prosesor yang ada pada komputer, karena kemampuan kerja komputer

ditentukan oleh kemampuan prosesornya, semakin tinggi jenis prosesornya, maka

semakin tinggi kinerja komputer tersebut. Berikut penggolongan komputer

menurut generasi dan prosesornya (Yuhefizar, 2003).

Dasar penggolongan Jenis komputer


Generasi I ( 1946 - 1959 )
II ( 1960 - 1965 )
III ( 1966 - 1970 )
IV ( 1971 - sekarang )
V ( pemanfaat teknologi Artificial Inteligence (AI))
Prosesor Mainframe
Mini komputer
IBM compatible atau PC
Macintosh

Tabel 2.1 Penggolongan komputer


5

2.2 Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sebuah program dasar yang diperlukan komputer agar dapat

berkomunikasi dan menerima perintah dari user (GNU,1984). Sistem operasi

merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan perangkat

keras komputer.

Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan

menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi

dengan keunggulan masing-masing.

2.3 Sistem Operasi GNU/Linux

Linux adalah sistem operasi turunan dari UNIX, yang merupakan implementasi

dari standar IEEE untuk OS yang bernama POSIX (Portable Operating system

interface). Linux mempunyai kemampuan yang berbasis standar POSIX meliputi

multitasking, virtual memory, shared libraries, proper memory management, dan

multiuser.

2.3.1 Sejarah perkembangan Linux

Linux pertama kali dibuat oleh Linus Benedict Torvalds di Universitas Helsinki,

Finlandia. Linus mendapat inspirasi membuat linux dari Minix, Minix merupakan

sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang

profesor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije Universitiet, Belanda.


6

Gambar 2.1 Linus Benedict Torvalds

Linux versi 0.01 dikerjakan bulan agustus 1991. Kemudian pada bulan Oktober

1991 Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang dapat

menjalankan bash (Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C Compiler).

Linux menggunakan penguin sebagai logo. Visualisasi logo linux ini

dikompetisikan kepada umum melalui mailing list Linux Kernel. Pencetusnya

adalah Alan Cox, dan logo penguin tersebut diberi nama Tux, yang dibuat oleh

Larry Ewing.

Gambar 2.2 Penguin Linux

2.3.2 Kelebihan Linux

Sistem operasi Linux memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan sistem

operasi lain, kelebihan-kelebihan itu antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bebas dan lebih murah, Linux merupakan free-software, bahkan karena lisensi

Linux adalah GNU/GPL (General Public licence) sehingga orang bebas


7

mendistribusikan kembali, menulis ulang dan lain sebagainya selama masih

mengikuti aturan-aturan dari lisensi GNU/GPL.

2. Dokumentasi dan akses informasi yang lengkap dan mudah untuk didapatkan.

3. Mengurangi ketergantungan pada vendor perangkat lunak tertentu.

4. Kultur dan dukungan komunitas yang mudah ditemui.

5. Pengembangan yang sangat cepat karena source code-nya dapat dikembangkan

oleh siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam proyek tersebut.

6. Lingkungan yang ideal buat penerapan server, misalnya Web Server, FTP

Server, dan lain sebagainya.

7. Memiliki fasilitas yang lengkap, tangguh dan sangat stabil jika dikonfigurasi

dengan benar dalam masalah jaringan.

8. Sistem operasi linux mendukung penggunaan multitasking dan multiuser.

9. File-file user disimpan di home direktori masing-masing, dan dilindungi dari

perubahan/penghapusan tanpa izin dengan menerapkan kepemilikan dan

perizinan file.

10. Distribusi linux pada umumnya sudah memiliki program-program aplikasi dan

networking beserta dokumentasinya, sehingga tidak perlu membeli secara

terpisah dari perusahaan lain yang tentunya membutuhkan biaya lebih.

2.3.3 Sistem dasar Linux

Sistem operasi Linux mempunyai tiga bagian utama yang saling berinteraksi satu

sama lain, tiga bagian utama tersebut adalah :

1. Kernel Linux

Kernel merupakan program inti dari Sistem Linux. Kernel juga menyediakan

layanan untuk mengakses kernel yang disebut system call, yang


8

mengimplementasikan layanan yang digunakan sistem operasi. Tugas yang

dipegang oleh Kernel ini antara lain :

Gambar 2.3 Arsitektur sistem operasi Linux

a. Mengendalikan akses terhadap komputer.

b. Mengatur memori komputer.

c. Memelihara sistem file.

d. Mengalokasikan sumber daya komputer diantara pemakai.

2. Shell

Shell merupakan program yang memungkinkan pemakai dapat berkomunikasi

dengan komputer. Tugas shell adalah membaca perintah yang diberikan

pemakai dan menterjemahkan perintah (command intepreter) tersebut sebagai

suatu permintaan dan meneruskannya ke Kernel. Pada prompt shell, pemakai

memberi perintah kepada shell dan kemudian shell akan langsung memberikan

respon. Perintah-perintah tersebut dapat dirangkai serta dapat disimpan dalam

sebuah file teks yang disebut dengan program shell atau shell scripting.

3. utility

utility adalah program bantu di luar shell untuk melakukan tugas tertentu,
9

misalnya saja untuk mengedit dokumen, memanipulasi file, menambah user,

menghapus user dan lain sebagainya (Budiyanto, 2005).

2.3.4 Antarmuka

Linux menyediakan antarmuka yang dapat digunakan user agar dapat berinteraksi

dengan sistem yaitu window manager (antarmuka yang berbasis GUI) dan

command line interpreter yang berbasis baris perintah.

Banyak sekali window manager yang disediakan oleh linux dan masing-masing

memiliki cara konfigurasi dan instalasi yang berbeda. Berikut ini window

manager yang umumnya digunakan di Linux :

1. KDE (K Desktop Environment)

2. GNOME

3. fvwm

4. iceWM

5. Window Maker

6. Sawfish

2.3.5 Pengorganisasian direktori dan file

Dalam mengorganisasikan file dan direktori, linux menggunakan struktur

direktori yang bersifat hirarki, yang membentuk tree atau pohon. Semua direktori

berada dibawah satu direktori tertinggi, yaitu direktori root (/). Struktur seperti ini

memudahkan user jika ingin menambahkan hardware.


10

Gambar 2.4 Struktur direktori pada sistem operasi linux

1. /bin dan /sbin, direktori tempat menyimpan program/file binary.

2. /boot, direktori tempat menyimpan file yang digunakan untuk booting linux.

3. /root, direktori home khusus untuk user root .

4. /etc, direktori tempat menyimpan file-file konfigurasi sistem .

5. /home, direktori tempat menyimpan direktori home user biasa.

6. /dev, berisi file yang merupakan refleksi hardware yang dikenali sistem.

7. /usr, direktori tempat menyimpan library, binary, dokumentasi, dan file hasil

instalasi user.

8. /mnt, direktori tempat menyimpan direktori-direktori mount point.

9. /tmp, direktori tempat menyimpan aplikasi yang sedang berjalan.

10. /var, direktori tempat menyimpan log, mailbox, dan data aplikasi.

11. /lib, direktori tempat menyimpan library yang mendukung kerja kernel.

12. /proc, direktori tempat menyimpan file yang menunjukan data-data kernel.

2.3.6 Distribusi

Paket linux dapat diperoleh dalam berbagai distribusi. Distribusi atau yang

dikenal dengan distro adalah gabungan antara kernel linux dengan berbagai

program yang diramu dengan prosedur tertentu (Noprianto, 2003).


11

Berikut ini adalah distribusi-distribusi non komersial atau free software:

1. Slackware

Slackware merupakan salah satu distribusi Linux tertua yang masih di-mantain

dengan sangat baik. Sebuah distribusi Linux yang sangat stabil dan didesain

dengan sangat teliti.

2. Debian GNU/Linux

Debian GNU/Linux adalah salah satu distribusi Linux paling populer dan

menjadi basis bagi banyak distribusi Linux. Berikut ini adalah beberapa hal

menarik tentang Debian:

a) 100% gratis.

b) Dukungan komunitas yang sangat luas.

c) Rilis distribusi stabil dan sangat teruji.

d) Tersedia sangat banyak paket.dan pengaturan paket yang mudah dengan

fasilitas perintah APT.

e) Mendukung sangat banyak arsitektur perangkat keras.

3. Fedora Core

Fedora yang merupakan pengembangan lebih lanjut Linux Red Hat, merupakan

salah satu distro populer, terutama untuk kalangan yang beranjak dari dunia

Red Hat, namun tidak ingin menggunakan RHEL (Red Hat Enterprise Linux).

Kelebihan dari Fedora antara lain: dapat digunakan untuk membangun web

server, membangun database server dan sebagai terminal server (Noprianto,

2007).
12

4.SuSE

SuSE adalah distro Linux dengan segala fasilitas dan kemanjaan, dengan

fasilitas YaST (Yet another Setup Tool). Dari semua distro Linux, barangkali

distro yang satu ini adalah distro yang paling ideal, dari sisi bisnis dan

penggunaan desktop (Noprianto, 2004).

5. Mandriva Linux

Mandriva Linux, yang dahulunya bernama Mandrake Linux, adalah salah satu

distribusi yang paling user friendly. Kelebihan Mandriva selain user friendly

adalah konfigurasi grafikal yang mudah digunakan dan mampu me-resize

partisi NTFS.

6. Gentoo

Gentoo Linux adalah distribusi berbasis source code yang sangat populer.

Berikut ini adalah beberapa hal menarik tentang Gentoo:

a) Tersedianya banyak paket dan pengaturan paket yang powerfull.

b) Dokumentasi yang sangat baik.

c) Kemampuan kustomisasi yang sangat bagus.

d) Mendukung banyak arsitektur perangkat keras(Noprianto, 2007).

2.4 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan komputer yang saling terhubung satu sama

lain dan dapat saling melakukan pertukaran data atau informasi sehingga terjadi

efisiensi dan optimasi kerja. Ditinjau dari beberapa sudut pandang maka definisi

jaringan sangat beragam tetapi memiliki kesamaan yaitu sebagaimana definisi


13

umum yang telah disebut diatas.

2.4.1 TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)

Komputer-komputer yang berada dalam suatu jaringan dapat melakukan

pertukaran atau transfer data dan informasi karena menggunakan suatu

protokol/bahasa yang sama dan dapat dimengerti oleh komputer dalam jaringan.

Salah satu protokol tersebut adalah TCP/IP, protokol ini telah menjadi defacto

standard protokol untuk komunikasi data antar jaringan sampai saat ini yang

dikenal sebagai jaringan internet.

TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-

fungsi komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan, yang masing-masing

protokol mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang berbeda dalam melakukan

kegiatan komunikasi data. Dengan demikian tugas dari masing-masing protokol

menjadi lebih jelas dan sederhana, suatu protokol dalam struktur TCP/IP tidak

perlu mengetahui tugas dari protokol yang lain selama ia masih dapat melakukan

kegiatan komunikasi data tersebut.

Gambar 2.5. Arsitektur TCP/IP


14

Sifat dari protokol TCP/IP sangat fleksibel dan dapat di implementasikan dengan

mudah di berbagai platform arsitektur komputer dan interface jaringan, karena

TCP/IP tidak melakukan spesifikasi terhadap platform atau interface jaringan

yang digunakan.

1. Aplication layer, merupakan layer tertinggi dalam susunan TCP/IP, disini

semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP ditempatkan.

2. Transport layer, merupakan layer kedua dalam TCP/IP, layer ini

bertanggung jawab untuk mengadakan koneksi antar host atau komputer.

3. Internet layer, merupakan layer ketiga dalam susunan TCP/IP, layer ini

bertanggung jawab dalam pengiriman data ke alamat yang tepat.

4. Network Interface layer, merupakan layer terbawah dalam susunan

TCP/IP, layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman data ke

media fisik berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio.

Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer

ke protokol dalam layer yang lain. Ketika suatu protokol menerima data dari layer

di atasnya, maka ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke dalam

data tersebut (header). Informasi ini difungsikan sebagai pengenal dari protokol

tersebut, kemudian data tersebut diteruskan ke protokol pada layer di bawahnya.

Hal sebaliknya terjadi ketika suatu protokol yang berada dalam layer menerima

data dari protokol yang berada di layer bawahnya, maka protokol tersebut akan

melepaskan informasi tambahan dari protokol tersebut, kemudian melanjutkan ke

protokol yang berada pada layer di atasnya.


15

2.4.2 Jenis-jenis jaringan

Terdapat tiga macam jenis Jaringan/Network yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam suatu

perusahaan atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam perusahaan atau kantor untuk berbagi sumber daya

(resource sharing, seperti printer) dan saling bertukar informasi.

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah

server. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu

biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih

rendah dari server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisk-nya, selain

aplikasi untuk jaringan.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang meliputi area

lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal

ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam

lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan Bank dimana

beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan

antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah

Ujung Pandang, Jakarta, atau Surabaya.


16

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah

menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut, sebagai contoh

keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di

negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, sebuah Bank yang ada di

Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya

dalam beberapa menit.

2.4.3 Perangkat keras jaringan

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer

yaitu: Komputer, Network Card, Hub, Printer, CDROM, Scanner, Bridges,

Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk proses transformasi data di dalam

jaringan.

1. Server

Sebuah server merupakan sebuah komputer yang berisi program baik sistem

operasi maupun program aplikasi yang menyediakan pelayanan kepada

komputer lain. Server merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai

memori yang besar, harddisk yang memiliki kapasitas besar, dengan kartu

jaringan yang cepat.

Sebuah server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi di antara node/

komponen dalam suatu jaringan. Server mempunyai informasi daftar user

yang diperbolehkan masuk ke server. Pada saat membuat tugas akhir ini, pada

umumnya sebuah server mempunyai spesifikasi hardware seperti berikut :

a) Processor 3.0 Core 2 Duo.


17

b) Motherboard dual processor serta mendukung perangkat wireless.

c) Sebuah harddisk SCSI dengan kapasitas 400 GB.

d) Kurang lebih 1,5 GB memori RAM dengan tipe ECC (Error Control

Corection.

e) Mempunyai banyak port network.

f) Kartu jaringan yang cepat dan reliabilitas.

2. Workstations

Keseluruhan komputer yang terhubung ke server dalam jaringan disebut

sebagai workstation (Client). Sebuah workstation minimal mempunyai kartu

jaringan, aplikasi jaringan (sofware jaringan), kabel untuk menghubungkan ke

jaringan, biasanya sebuah workstation tidak begitu membutuhkan floppy karena

data yang ingin disimpan bisa dan dapat diletakkan di file server.

3. Ethernet Card / Kartu Jaringan Ethernet

Network Interface Cards (NIC) atau kartu jaringan merupakan perangkat yang

menyediakan media untuk menghubungkan komputer. Kartu jaringan adalah

kartu internal, yaitu kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi .

Beberapa komputer seperti komputer MAC, menggunakan sebuah kotak

khusus yang ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Pada

komputer notebook terdapat slot expansi untuk memasang kartu jaringan

tambahan yang biasa disebut PCMCIA.

Kartu jaringan ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali

seperti komputer Macintosh yang sudah menyertakan kartu jaringan ethernet

didalamnya. Kartu jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port


18

koneksi untuk kabel coaxial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk

kabel coaxial konenektorya adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel

twisted pair maka akan punya konektor RJ-45.

4. Switch /Hub / Konsentrator

Sebuah Hub/Konsentrator adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel

network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi

star, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk ke dalam hub. Hub

mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor

port dari card yang dituju.

Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah :

a. Biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45.

b. Digunakan pada topologi bintang/star.

c. Biasanya dijual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur

manjemen port tersebut.

d. Biasanya disebut hub.

Gambar 2.6 Switch/ Hub/ Konsentrator

5. Repeater.

Repeater mempunyai fungsi untuk memperkuat sinyal. Sinyal yang diterima

dari satu segmen kabel LAN ke segmen berikutnya akan dipancarkan kembali
19

sama dengan kekuatan sinyal asli. Panjang maksimal untuk sebuah kabel

unshileded twisted pair adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari

kabel tersebut harus pasang sebuah repeater pada jaringan tersebut.

Gambar 2.7 Repeater

6. Bridges

Bridges adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua

buah LAN dan memungkinkan paket data dari satu LAN ke LAN yang lain.

Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen

komputer pada jaringan yang lain. Bridges juga dapat di gunakan untuk

menghubungkan antara dua network atau lebih yang menggunakan tipe kabel

yang berbeda ataupun topologi yang berbeda.

7. Router

Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain,

hampir sama dengan bridge namun router akan mencari jalur yang terbaik

untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan

alamat asal. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dan melihat sisi

mana yang paling sibuk.


20

2.4.4. Media transmisi data

Ada beberapa jenis media transmisi data yang dapat digunakan, antara lain:

cable (kabel), gelombang microwave, dan gelombang radio. Kabel yang paling

banyak dipakai adalah media kabel, karena paling murah dan mudah

pemasangannya.

2.4.4.1. Kabel

Pada perancangan atau penggunaan jaringan ada tiga jenis kabel yang dapat

digunakan, yaitu:

1. Coaxial Cable

Coaxial cable merupakan kabel yang dibungkus dengan metal lembek. Coaxial

cable mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan kabel

biasa, tetapi lebih mahal.

2. Fiber Optic (Serat Optik)

Fiber Optic dibuat dari serabut-serabut kaca (Optical Fibers) yang tipis. Fiber

optic cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai 10 kali lebih besar

dari Coaxial cable.

3. Twisted Pair

Twisted Pair merupakan sepasang kabel tembaga yang, yang masing-masing

dibungkus dengan plastik dan diputar bersama. Kabel twisted pair terbagi dua,

yaitu:

a. Kabel jenis Shielded Twisted Pair (STP), yaitu jenis kabel Twisted Pair

yang mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus

dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik.


21

b. Kabel jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), yaitu kabel jenis Twisted Pair

yang tidak memiliki pembungkus.

Gambar 2.8 Kabel Coaxial

Untuk menghubungkan jaringan diperlukan kabel Ethernet yaitu kabel yang

disebut kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dengan menggunakan konektor

RJ45. Kabel UTP mempunyai delapan pin (4 pasang). Konfigurasi sebagai

berikut :

Gambar 2.9 Konektor RJ-45 dan posisi penempatan kabel UTP

Pin1 dengan warna hijau-putih (TD+)

Pin2 dengan warna hijau (TD-)

Pin3 dengan warna orange-putih (RD+)

Pin4 dengan warna biru (NC)

Pin5 dengan warna biru-putih (NC)

Pin6 dengan warna orange (RD-)

Pin7 dengan warna coklat-putih (NC)

Pin8 dengan warna coklat (NC)


22

2.4.4.2. Radiasi elektromagnetik

a. Media Gelombang Microwave (Gelombang Mikro)

Microwave merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan dari

satu stasiun ke stasiun yang lain. Sifat pemancaran dari microwave adalah line

of sight, yaitu tidak boleh terhalang. Karena adanya gedung-gedung yang

tinggi, bukit-bukit atau gunung-gunung, microwave biasanya digunakan untuk

jarakyang dekat saja. Untuk jarak yang jauh, harus digunakan stasiun relay

yang berjarak 30 sampai 50 km. Stasiun relay diperlukan karena untuk

memperkuat signal yang diterima dari stasiun relay sebelumnya dan

meneruskannya ke stasiun relay berikutnya.

b. Satelite System

Karena microwave tidak boleh terhalang, maka untuk jarak-jarak yang jauh

digunakan sistem satelit (Satelite System). Satelit akan menerima signal yang

dikirim stasiun microwave di bumi dan mengirimkannya kembali ke stasiun

bumi yang lainnya. Satelit berfungsi sebagai stasiun relay yang letaknya di luar

angkasa .

2.4.5 Topologi jaringan

Topologi merupakan suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer

yang lain sehingga membentuk jaringan. Cara yang banyak digunakan saat ini

adalah topologi bus, ring, star, tree, dan peer-to-peer network. Masing-masing

topologi mempunyai ciri khas.

1. Peer-to-peer

Peer artinya rekan kerja. Peer-to-peer network merupakan jaringan komputer


23

yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer

dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah

penggunaan program, printer, dan data secara bersama-sama. Sebuah komputer

dapat menggunakan program yang terpasang pada komputer yang lain.

Gambar 2.10 Topologi peer-to-peer

2. Toplogi bus

Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa

menjamurnya penggunaan kabel coaxial. Dengan menggunakan T-Connector

maka komputer atau perangkat lain dapat dihubungkan dengan mudah.

Gambar 2.11 Topologi bus

Topologi bus mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya tertutup atau diterminasi.

b. Paling sederhana dalam instalasi.

c. Sinyal melewati kabel 2 arah sehingga memungkinkan terjadinya tabrakan.

d. Jika satu segmen kabel terputus, maka seluruh jaringan akan berhenti.
24

3. Topologi Star

Kontrol pusat, semua link harus melewati pusat yang melewatkan data tersebut

ke semua node atau client yang dipilih. Node yang dipusat dinamakan stasiun

primer atau server dan node yang lainnya dinamakan stasiun sekunder atau

client. Sewaktu-waktu client dapat menggunakan hubungan tersebut tanpa

menunggu perintah dari server. Topologi ini dapat diperluas sehingga

membentuk topologi extended star.

Gambar 2.12 Topologi star

4. Topologi Ring

Topologi jenis cincin ini menghubungkan satu komputer di dalam suatu loop

tertutup. Pada topologi jenis ini data atau pesan berjalan mengelilingi jaringan

dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya terus hingga mencapai

komputer yang dituju. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai terminal tujuan

disebut walk time (waktu transmisi).


25

Gambar 2.13 Topologi ring

5. Topologi hirarki/tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.

Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan

hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada

lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.

Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Gambar 2.14 Topologi hirarki/tree

2.4.6 IP address

IP Address digunakan untuk mengidentifikasi kartu jaringan pada host dari suatu

mesin yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. IP address akan

ditempatkan pada header setiap paket data yang dikirim dan diterima oleh

komputer, serta akan menentukan rute dilalui. IP address merupakan sekelompok

bilangan biner 32 bit yang di bagi menjadi 4 oktet yang masing-masing bagian itu
26

terdiri dari 8 bit (sering disebut IPV4) dan dibagi menjadi 2 buah field yaitu :

a. Net id (N) yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

b. Host id (H) yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada

suatu jaringan.

Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP, maka

umumnya penamaan yang digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal.

Misal :

11000000 . 10101000 . 00001010 . 00000001

192 . 168 . 10 . 1

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IP

default yang akan digunakan sebagai loopback. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1

yang biasanya mempunyai hostname localhost.

Untuk memudahkan pengelolaan alamat, IP address dikelompokan menjadi

beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC,

ApNIC atau di Indonesia dengan ID-NICnya sebagai berikut ini :

Contoh IP address :

Kelas A 20.122.10.15

Kelas B 192.30.10.20

Kelas C 202.150.20.10

Kelas Struktur IP Default Range Jumlah host


IP subnetmask
A NNNN.HHHH.HHHH.HHHH 255.0.0.0 1-126 16.777.214
B NNNN.NNNN.HHHH.HHHH 255.255.0.0 127-191 65.532
C NNNN.NNNN.NNNN.HHHH 255.255.255.0 192-223 256

Table 2.2 Pembagian kelas IP address


27

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas “Private IP” dan

“Public IP”, dimana “Private IP” adalah alamat yang digunakan untuk

pengalamatan LAN (Local Area Network) dan tidak dikenal oleh Internet

sedangkan “Public IP” adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan

Internet (jaringan di luar LAN). Sehingga apabila “Private IP” mengadakan

komunikasi dengan “Public IP” atau Internet diperlukan suatu mekanisme yang

disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari “Private

IP” pada setiap kelas adalah seperti tabel dibawah ini :

a). Kelas A 10.0.0.0 - 10.255.255.255

b). Kelas B 172.16.0.0 - 172.32.255.255

c). Kelas C 192.168.0.0 - 192.168.255.255

2.5 Teknologi Jaringan Wireless

Teknologi Wireless, memungkinkan satu atau lebih peralatan untuk

berkomunikasi tanpa koneksi fisik, yaitu tanpa membutuhkan jaringan atau

peralatan kabel. Teknologi Wireless menggunakan transmisi frekuensi radio

sebagai alat untuk mengirimkan data, sedangkan teknologi kabel menggunakan

kabel.

WiFi (Wireless Fidelity) pada adalah istilah umum untuk peralatan Wireless LAN

atau yang dikenal sebagai WLAN. Secara teknis, peralatan internet Wireless

menggunakan standar IEEE 802.11x.x yang terdiri dari :

IEEE 802.11 2.4GHz 2Mbps


IEEE 802.11a 5GHz 54Mbps
IEEE 802.11a 2X 5GHz 108Mbps
IEEE 802.11b 2.4GHz 11Mbps
IEEE 802.11b+ 2.4GHz 22Mbps
28

IEEE 802.11g 2.4GHz 54Mbps

2.5.1 Sekilas tentang LAN Wireless

Teknologi WLAN dan industri WLAN dimulai pertengahan tahun 1980-an ketika

Federal Communications Commission (FCC) pertama kali membebaskan

spektrum RF bagi industri. Selama tahun 1980-an dan awal 1990, pertumbuhan

relatif lambat. Sekarang ini, teknologi WLAN mengalami pertumbuhan yang

sangat pesat. Alasan utama untuk pertumbuhan ini adalah peningkatan bandwith

yang memungkinkan adanya standar IEEE 802.11. Sebagai pendahuluan ke

standar 802.11 dan teknologi WLAN.

IEEE memulai proyek 802.11 pada tahun 1990 dengan membuat spesifikasi

Medium Access Control (MAC) dan Phisical Layer (PHY) untuk sambungan

Wireless untuk stasion tetap, portable dan bergerak dalam suatu daerah. Pada

1997, IEEE pertama kali menyetujui standar 802.11. Kemudian pada tahun 1999,

IEEE meratifikasi standar komunikasi jaringan Wireless 802.11a dan 802.11b.

Tujuannya adalah untuk menciptakan teknologi yang berbasiskan standar yang

dapat bekerja pada berbagai tipe encoding fisik, frekuensi dan aplikasi. Standar

802.11a menggunakan orthogonal frequency division multiplexing (OFDM) untuk

mengurangi interferensi. Teknologi ini menggunakan spektrum frekuensi 5 GHz

dan dapat memproses data hingga 54 Mbps, Sedangkan Standar 802.11b

beroperasi pada band frekuensi 2.4 GHz – 2.5 GHz.

2.5.2 Konsep dasar radio

Radio merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat menggunakan

udara sebagai media transmisi.


29

2.5.2.1 Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah siklus sebuah arus bolak-balik per detik. Satuan yang

digunakan untuk frekuensi adalah Hertz, disingkat Hz. Dengan demikian berarti

satu (1) Hz adalah frekuensi sebuah arus bolak-balik menyelesaikan satu siklus

dalam satu detik.

Berikut ini merupakan besaran lain dari frekuensi :

Kilohertz (KHz) :1.000 Hz


Megahertz (MHz) :1.000.000Hz :1000 KHz
Gigahertz (GHz) :1.000.000.000 Hz :1000 MHz
Terahertz (THz) :1.000.000.000.000Hz :1000 Ghz

2.5.2.2 Panjang gelombang

Panjang gelombang adalah jarak antar dua titik dalam sebuah siklus. Dalam

frekuensi radio, panjang gelombang mempunyai satuan meter, sentimeter , atau

milimeter. Panjang gelombang tergantung dari ketinggian frekuensi, semakin

tinggi frekuensi maka semakin pendek gelombangnya. Pada Frekuensi 2.4 Ghz

atau 2400 MHz , panjang gelombang sekitar 12.5 cm. Panjang gelombang sangat

penting untuk dipahami, terutama pada saat pemasangan antena Wireless.

Gambar 2.15 Gelombang atau Wavelenght


30

2.5.2.3 Tx Power

Tx adalah singkatan dari “Transmit” atau pemancar. Semua radio akan

mempunyai daya pancar tertentu. Daya pancar ini menentukan energi yang ada

sepanjang lebar bandwith. Daya pancar mempunyai satuan sebagai berikut :

dBm - daya relatif terhadap satu (1) miliwatt

W - daya linier sebagai Watts

Hubungan antara dBm dan Watts dapat dihitung melalui persamaan berikut :

Daya (dBm) = 10 x log [Daya (W) / 0.001 W]

Daya (W) = 0.001 x 10^[Daya (dBm) / 10 dBm]

Di Indonesia penggunaan Tx power dibatasi maksimum 100 mW (20 dBm).

2.5.2.4 Sensitifitas Rx

Rx adalah singkatan “Receive” atau penerima. Semua radio mempunyai titik

minimal, dimana jika sinyal data yang dikirim lebih rendah dari titik minimal,

maka data yang dikirim tidak dapat diterima. Titik minimal Rx dinyatakan dalam

satuan dBm atau W.

Pada peralatan WiFi, sensitifitas penerima ini biasanya dalam range -79 sampai

-80 dBm. Biasanya sinyal yang diterima lebih tinggi dari sensitifitas penerima dan

akan berubah-ubah yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Sedangkan Noise

merupakan sinyal yang tidak diinginkan tetapi diterima oleh pesawat penerima,

noise harus lebih rendah dari sensitifitas penerima. Pada peralatan WiFi noise

berada pada frekuensi sekitar -90 sampai -96.

2.5.2.5 Penguatan antena

Pada sistem radio/Wireless antena digunakan untuk mengkonversi gelombang


31

listrik menjadi gelombang elektromagnetik. Penguatan antena adalah penguatan

energi yang dapat dilakukan oleh antena. Penguatan antena mempunyai satuan :

dBi : relatif terhadap antena isotropic (antena titik).

dBd : relatif terhadap antena dipole.

0 dBd = 2.15 dBi

2.5.2.6 redaman

Redaman adalah semua hal yang menyebabkan menurunnya kekuatan sinyal atau

kemampuan radio. Redaman ini dapat berupa kabel, konektor, anti petir, udara

maupun halangan lain, seperti pohon.

2.5.2.7 Line of Sight

Memperoleh Line of Sight (LOS) yang baik antara antena pengirim dan penerima

sangat penting untuk instalasi Point to Point dan Point to Multipoint. Ada dua

jenis LOS yang harus diperhatikan :

Optical LOS : berhubungan dengan kemampuan masing-masing untuk

melihat.

Radio LOS : berhubungan dengan kemampuan radio penerima untuk

melihat sinyal dari radio pemancar.

Fresnel Zones

3rd* 2nd* 1st*

* Fresnel Zones

Gambar 2.16 Line of Sight atau Fresnel zone


32

2.5.3 Keuntungan penggunaan teknologi Wireless

WLAN menawarkan empat keuntungan utama :

1. Mobilitas pengguna. Pengguna dapat mengakses file, sumber daya

jaringan, dan internet tanpa mempunyai koneksi fisik ke jaringan dengan

kabel. Pengguna dapat bergerak namun tetap mendapatkan akses real time

dengan kecepatan tinggi ke LAN perusahaan.

2. Pemasangan cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan dikurangi

karena koneksi jaringan dapat dibuat tanpa memindahkan atau menambah

kabel, atau menariknya melalui tembok atau langit-langit, atau membuat

perubahan pada rencana kabel infrastruktur.

3. Fleksibilitas. Perusahaan dapat juga menikmati fleksibilitas pemasangan

dan menempatkan WLAN pada tempat yang diinginkan. Pengguna dapat

memasang WLAN kecil dengan cepat untuk kepentingan sesaat seperti

konferensi, pameran dagang, atau pertemuan.

4. Skalabilitas. Topologi jaringan WLAN dapat dengan mudah diatur untuk

memenuhi kebutuhan aplikasi dan pemasangan tertentu dan untuk

mengatur ukuran dari jaringan peer-to-peer kecil hingga jaringan

perusahaan yang sangat besar yang memungkinkan untuk roaming pada

daerah yang luas.

Karena keuntungan fundamental ini, pasar WLAN telah meningkat selama

beberapa tahun belakangan ini, dan WLAN tetap mendapatkan popularitas.

2.5.4 Peralatan Wireless

Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam membangun jaringan wireless :


33

2.5.4.1 Access Point

Access point secara sederhana adalah hub atau bridge, bukan merupakan router

bagi jaringan Wireless, baik dalam ruangan maupun pada jaringan dalam kota.

Untuk jaringan kota , biasanya ditempatkan di ISP pada tower dengan ketinggian

20 meter atau lebih.

Gambar 2.17 Access Point

2.5.4.2 Network Intreface Card (NIC) Wireless

Network interface card (NIC) atau Kartu jaringan Wireless terdiri dari transceiver

radio dan logika untuk berinteraksi dengan mesin dan software. Kartu jaringan ini

di pasang di PC (Personal Komputer) client pada slot ekspansi PCI.

Gambar 2.18 NIC Wireless

2.5.4.3 PCMCIA

Kartu jaringan wireless ini biasanya digunakan pada laptop atau perangkat

wireless lainnya yang mempunyai slot PCMCIA.


34

Gambar 2.19 PCMCIA card dan usb wireless

2.5.4.4 Antena

Pada peralatan wireless, antena digunakan untuk mengkonversi gelombang

elektrik menjadi gelombang elektromagnetik yang dapat merambat diudara dan

sebaliknya. Berikut beberapa tipe antena, yaitu :

1. Antena Omnidirectional, biasanya digunakan pada Access Point (AP).

Antena ini mempunyai pola radiasi 360 derajat.

2. Antena Sektoral, juga digunakan pada Access Point (AP). Antena ini

mempunyai pola radiasi 90 – 180 derajat.

3. Antena Directional (antena pengarah), biasanya digunakan pada sisi

Client dan diarahkan ke Access Point.

Gambar 2.20 Antena (berurut) sektoral, pengarah, parabola, omnidirectional

2.5.4.5 Kabel Coaxial

Untuk menghubungkan peralatan radio dengan antena digunakan kabel coaxial.

Untuk peralatan WiFi, biasanya menggunakan kabel coax dengan impedansi 50


35

ohm, bila impedansinya tidak 50 ohm, sinyal akan terpantul balik ke pemancar

yang kemungkinan akan membuat radio/AP rusak total.

2.5.4.6 Konektor

Untuk menyambungkan peralatan wireless, kabel coaxial dan antena dibutuhkan

konektor khusus yang dapat digunakan pada frekuensi tinggi. Sebuah konektor

yang baik mempunyai redaman 0.3 – 0.5 dB.

Gambar 2.21 Pigtail

Berikut beberapa tipe konektor :

1. Konektor N-female, biasanya digunakan pada antena atau anti petir.

2. Konektor N-male, biasanya digunakan pada kabel coaxial yang tersambung

ke antena

3. Konektor SMA Make Right Hand Polarization, digunakan pada kabel coaxial

yang kecil (disebut pigtail).

4. Konektor SMA Right Hand Polarization, biasanya terletak pada card WLAN.

2.5.4.7 Sistem ground dan anti petir

Untuk menghindari sambaran petir, antena maupun tower diberikan ground ke

tanah melalui peralatan anti petir. Salah satu permasalahan grounding adalah

resistansi akan naik bersama waktu. Berikut beberapa jenis sistem grounding :

1. Safety ground, biasanya digunakan pada peralatan dengan daya tegangan


36

tinggi.

2. Lightning ground, untuk menyalurkan petir langsung ke bumi.

3. RF ground, untuk membumikan peralatan radio.

2.6 Proxy Server

Proxy Server adalah server yang berguna sebagai perantara antara klien dengan

server gateway sebelum berhubungan ke internet. Mesin proxy ini akan bertindak

sebagai pemfilter paket yang datang dari internet, baik itu melalui port http atau

ftp, sebelum sampai ke user. Dengan adanya proxy server ini, maka url / situs

yang sering di-browsing akan semakin terasa semakin cepat terakses oleh user,

karena telah disimpan di dalam cache proxy. Selain itu, proxy server juga

memiliki fungsi lainnya, di antaranya autentifikasi user mana saja yang

diperbolehkan browsing, membatasi ukuran download file oleh user, memblok

situs, memblok banner, mengalihkan suatu situs porno ke situs yang lain, dan lain-

lain.

2.7 SQUID

Salah satu software proxy terbaik yang ada di GNU/Linux adalah Squid. Squid

adalah software proxy server open source yang paling banyak digunakan di dunia.

Squid penulis peroleh dari http://kambing.ui.edu/ubuntu/pool/universe/s/. Proxy

server mempunyai kemampuan untuk menghemat bandwidth, meningkatkan

keamanan dan mempercepat proses surfing web. Squid juga dapat digunakan

untuk mengendalikan pemakaian bandwidth berdasarkan ekstensi file-file tertentu,

menyaring situs-situs dan file yang boleh diakses.


37

BAB III
PERENCANAAN

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi

pengembangan iterasi terkontrol.

3.1 Business Moddelling

Business Modelling didefinisikan sebagai segala teknik pemodelan yang

digunakan untuk menggambarkan sebuah bisnis. Business modelling

menggambarkan sebuah workflow (urutan aktifitas) yang terjadi dalam suatu

organisasi. Karena aplikasi server ini bukan merupakan suatu pesanan, maka

business modelling dari aplikasi ini belum dapat didefinisikan.

3.2 User Requirement

User Requirement adalah menentukan segala kebutuhan yang digunakan dalam

perancangan server dan kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi aplikasi

server yang akan dibuat.

3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Pada tugas akhir ini, spesifikasi perangkat keras / hardware yang akan digunakan

sebagai router dan proxy sebagai berikut:

1. Komputer

Komputer yang akan digunakan sebagai server router dan proxy memiliki

spesifikasi sebagai berikut :

a) Processor 733 Mhz.


38

b) Memory / RAM 256 MB.

c) Hardisk 30 GB IDE.

d) Kartu jaringan (ethernet) minimal 2 buah.

2. Kartu Jaringan (ethernet) Wireless.

3. Acces Point / Radio 2.4 GHz.

4. HUB / Switch.

5. Kabel UTP dan Konektor RJ 45.

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras / hardware di atas dapat berubah dengan

menyesuaikan kondisi dan kebutuhan pada saat implementasi.

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak/Software

Perangkat lunak digunakan untuk untuk mengelola seluruh sumber daya atau

perangkat keras yang mendukung kebutuhan jaringan.

3.2.2.1 Sistem Operasi

Sistem operasi yang digunakan untuk pembuatan tugas akhir ini adalah sistem

operasi GNU/Linux dengan distribusi Slackware 11.0. Alasan penulis

menggunakan sistem operasi GNU/Linux, karena linux telah menyertakan

tool/aplikasi untuk keperluan perancangan jaringan, serta karena linux yang

bersifat open source sehingga tidak perlu membayar lisensi dan mengurangi

penggunaan perangkat lunak ilegal.


39

3.2.2.2 Software Aplikasi

Dalam mengerjakan project tugas akhir ini penulis menggunakan software

aplikasi sebagai berikut :

 squid-2.5 STABLE7.tar.bz2.
 webmin-1.2.tar.gz
 sarg-2.2.3.1.tar.gz

Software aplikasi di atas dapat di temukan pada CD yang disertakan pada tugas

akhir ini. Kebutuhan software aplikasi dapat ditambah pada saat implementasi bila

dibutuhkan untuk meningkatkan keamanan jaringan.

3.2.3 Kebijakan

Kebijakan merupakan aturan-aturan yang akan diterapkan pada kongurasi server

router dan proxy. Semua peraturan ini berlaku untuk semua client yang berada di

dalam jaringan lokal. Kebijakkan atau aturan-aturan yang diterapkan penulis

definisikan sebagai berikut :

1. Kebijakan untuk jaringan lab

a) Jaringan lab tidak dapat mengakses internet pada saat jam kerja, yaitu pada

pukul 08.00 – 16.00.

b) Tidak dapat mengakses file multimedia dan situs/web porno atau terlarang.

c) Seorang user yang menggunakan IP address 192.168.1.1 dapat melakukan

remote system (SSH), FTP, Webmin, dan mngkonfigurasi squid.

2. Kebijakan untuk jaringan staff

a) Jaringan staff dapat mengakses internet selama 24 jam.

b) Semua user pada jaringan staff hanya dapat mengakses 5 URL.


40

c) User pada jaringan staff tidak diizinkan untuk mengakses situs porno/

terlarang di internet.

d) Semua user pada jaringan staff tidak diijinkan melakukan akses FTP ke

server lokal.

3. Kebijakan untuk jaringan mahasiswa

a) Jaringan mahasiswa tidak diizinkan melakukan akses ke internet.

b) Seorang user petruk yang menggunakan komputer dengan IP address

192.168.1.224 diizinkan untuk mengakses semua situ di internet, termasuk

situs porno/ terlarang, tetapi tidak diizinkan mengakses file multi media.

c) Seorang user semar yang menggunakan komputer dengan IP address

192.168.1.223 diizinkan mengakses internet dan file multimedia, tetapi

tidak diijinkan untuk mengakses situs porno/ terlarang.

d) Jaringan mahasiswa dapat melakukan FTP ke server lokal sebagai user

anonymous.

4. Kebijakan umum

a) Semua cookie atau cache file multimedia dan halaman dari situs terlarang

tidak disimpan di dalam server proxy.

b) Server proxy menyediakan kuota download maksimal 1 Mbps untuk

seluruh jaringan.

3.3 Analisis and design

Model analisis merupakan proses perencanaan sebuah jaringan yang akan

dibangun dengan mempersiapkan semua bagian penting yang mendukung

jaringan tersebut. Perencanaan berupa pengelompokan jaringan lokal dan


41

arsitektur jaringan yang akan diimpelentasikan.

3.4.1 Menentukan topologi jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.Pada tugas akhir ini penulis akan

menggunakan topologi jaringan star. Penulis memilih jaringan star karena

topologi lebih mudah dalam pengembangan jaringan selanjutnya. Perencanaan

struktur jaringan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1 Perencanaan arsitektur jaringan

3.4.2 Menentukan jaringan lokal

Sebuah jaringan sering digunakan oleh beberapa lokasi dengan kepentingan yang

berbeda. Oleh karena itu, sebuah jaringan dibagi menjadi beberapa jaringan lokal
42

(LAN). Pada tugas akhir ini, penulis membagi jaringan menjadi tiga buah LAN,

sebagai berikut:

1. Jaringan Lab

Jaringan lab merupakan sebuah jaringan yang client-nya mempunyai range IP

address antara 192.168.10.1 sampai dengan 192.168.10.60.

2. Jaringan Staff

Jaringan mahasiswa merupakan sebuah jaringan yang client-nya mempunyai

range IP address antara 192.168.1.61 sampai dengan 192.168.1.150.

2. Jaringan Mahasiswa

Jaringan staff merupakan sebuah jaringan yang client-nya mempunyai range IP

address antara 192.168.1.151 sampai dengan 192.168.1.225.


43

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementation

Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci serta memilih teknologi yang akan

digunakan, selanjutnya menjalankan tahap implementasi. Tahap implementasi

merupakan tahap membuat aplikasi agar dapat digunakan. Tahap ini termasuk

juga kegiatan instalasi dan konfigurasi.

4.1.1 Mengkonfigurasi Perangkat Jaringan

Sebelum mengkonfigurasi perangkat lunak yang dibutuhkan dalam untuk

membangun server router dan proxy, penulis akan mengkonfigurasi perangkat-

perangkat yang dibutuhkan.

4.1.1.1 Mengkonfigurasi kartu jaringan / Ethernet

IP address digunakan sebagai pengenal bagi komputer dalam sebuah jaringan.

IP address pada kartu jaringan dapat diberikan secara static atau DHCP (Direct

Host Configuration Protocol). Berikut cara memberikan IP address static pada

sistem operasi GNU/Linux:

[root@jojo ~]# ifconfig eth0 192.168.151.200 netmask 255.255.255.0


[root@jojo ~]# ifconfig eth1 192.168.10.226 netmask 255.255.255.0

Atau dengan mengedit file /etc/rc.d/rc.inet1.conf

[root@jojo ~]# vi /etc/rc.d/rc.inet1.conf

# informasi konfigurasi untuk eth0:

IPADDR[0]="192.168.151.200"
NETMASK[0]="255.255.255.0"
44

# informasi konfigurasi untuk eth1:

IPADDR[1]="192.168.10.226"
NETMASK[1]="255.255.255.0"

Simpan file konfigurasi tersebut dan kemudian restart daemon dengan

menggunakan perintah sebagai berikut:

[root@jojo ~]# /etc/rc.d/rc.inet1 restart

4.1.1.2 Mengkonfigurasi Perangkat Wireless

Kartu jaringan wireless akan digunakan pada client. Semua opsi yang digunakan

dalam mengkonfigurasi kartu jaringan wireless dapat dilihat dengan menggunakan

perintah iwlist atau membaca manual yang disertakan pada sistem operasi

Linux. Tetapi penulis hanya menggunakan opsi yang diperlukan.

[root@jojo ~]# iwlist


Usage: iwlist [interface] scanning
[interface] essid
[interface] channel
[interface] mode
[interface] ap
[interface] accesspoints

[root@jojo ~]# iwconfig eth0 essid “proxy”


[root@jojo ~]# iwconfig eth0 channel “11”
[root@jojo ~]# iwconfig eth0 mode “managed”

Tetapi Setelah melakukan konfigurasi yang diperlukan untuk koneksi wireless,

kemudian baru dilakukan konfigurasi ip address.

[root@jojo ~]# ifconfig eth0 192.168.1.2

Konfigurasi dapat juga dengan mengedit file /etc/rc.d/rc.inet1.conf

[root@jojo ~]# vi /etc/rc.d/rc.inet1.conf


IFNAME[4]="eth0"
HWADDR[4]="00:01:23:45:67:89"
IPADDR[4]="192.168.1.1"
NETMASK[4]="255.255.255.0"
WLAN_MODE[4]=Managed
WLAN_CHANNEL[4]="11"
45

ESSID pada kartu jaringan akan mengikuti nama ESSID access point, simpan file

konfigurasi tersebut dan kemudian daemon di-restart dengan menggunakan

perintah sebagai berikut:

[root@jojo ~]# /etc/rc.d/rc.inet1 restart

Konfigurasi accesspoint terlampir.

4.1.2 Persiapan partisi, direktori, dan file

Persiapan yang dilakukan terlebih dahulu yaitu membuat user squid dan grup

squid, user dan grup ini yang akan mengkonfigurasi dan menjalankan squid.

[root@jojo ~]# adduser squid


[root@jojo ~]# groupadd squid

Partisi digunakan untuk menyimpan file cache, file konfigurasi, dan file log. Agar

partisi ini dapat digunakan, maka harus di-mount secara otomatis setiap start up.

Proses mounting otomatis ini dapat diatur pada saat proses instalasi Slackware,

atau membuat direktori mount point dibuat dahulu dan diatur perizinan filenya

766.

[root@jojo ~]# mkdir /proxy


[root@jojo ~]# chmod 766 -R /proxy
[root@jojo ~]# chown squid:squid -R /proxy

Kemudian ditambahkan baris berikut pada file fstab (file system tabulation).

/dev/hda2 /proxy ext3 defaults 1 2

Selanjutnya mesin PC di-restart, agar partisi /dev/hda2 di-mount pada

/proxy.

Berikutnya penulis membuat beberapa file yang akan digunakan dalam tugas

akhir dan perizinannya :


46

root@linux:/proxy # mkdir cache


root@linux:/proxy # chmod 766 -R cache
root@linux:/proxy # mkdir aturan
root@linux:/proxy # cd aturan
root@linux:/proxy # touch kata-terlarang.txt domain- \
terlarang.txt ip-terlarang.txt
root@linux:/proxy # 766 *

File-file diatas akan digunakan sebagai aturan dalam konfigurasi proxy. File

kata-terlarang.txt berisi kata-kata yang dianggap porno atau terlarang, file

domain-terlarang.txt berisi domain yang dianggap porno atau terlarang,

file ip-terlarang.txt berisi ip yang dianggap sebagai ip dari web porno atau

terlarang, Isi dari ketiga file tersebut untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

File yang menyimpan log dibuat secara manual dan letak file-file log dapat diatur

pada file squid.conf. Fungsi dari file-file log sebagai berikut :

access.log : mencatat setiap aktivitas yang dilakukan oleh client.

cache.log : mencatat setiap aktivitas yang dilakukan oleh cache server.

store.log : mencatat setiap aktivitas yang berhubungan dengan database.

Penulis membuat file-file log pada direktori /proxy dan mengatur kepemilikan

dan perizinan agar dapat diakses.

root@linux:/proxy # mkdir logs


root@linux:/proxy # cd logs
root@linux:/proxy/logs # touch access.log cache.log \
store.log
root@linux:/proxy/logs # chown -R squid:squid *
root@linux:/proxy/logs # chmod 766 *
47

4.1.3 SQUID

4.1.3.1 Instalasi Squid

Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan squid-2.5STABLE7.tar.bz2. Berikut

langkah-langkah instalasi squid :

1. Login sebagai root dan pindah ke direktori tempat menyimpan source.

2. Ekstrak source squid-2.5STABLE7.tar.bz2 ke direktori /usr/local/

root@linux:/data# tar -xfj squid-2.5.STABLE7.tar.bz2

-C \ /usr/local/

3. Pindah ke direktori hasil ekstrak dan lakukan kompilasi dengan opsi sesuai

dengan kebutuhan. Untuk mengkompile dibutuhkan kompiler C ANSI

yang biasanya telah disertakan pada sistem unix.

root@linux:/data# cd /usr/local/squid­2.5.STABLE7
root@linux:/usr/local/squid­2.5.STABLE7#./configure \
­­prefix=/usr/local/squid ­­enable­arp­acl \
­­enable­ssl ­–enable­gnuregex \
–­enable­removal­policies=heap,lru \
­­enable­basic­auth­helpers=NCSA \
­­enable­storeio=ufs,aufs,diskd \

4. Kemudian dijalankan proses instalasi.

root@linux:/usr/local/squid-2.5.STABLE7# make

root@linux:/usr/local/squid-2.5.STABLE7# make install


root@linux:/usr/local/# chown squid:squid -R squid/

Setelah selesai periksa hasil instalasi pada direktori /usr/local/squid/.Di

dalam direktori /usr/local/squid/sbin terdapat file :

squid : program utama atau daemon squid.

Di dalam direktori /usr/local/squid/libexec terdapat file :

cachemgr.cgi : program yang digunakan untuk memantau squid secara

remote.
48

Di dalam direktori /usr/local/squid/etc terdapat file :

squid.conf : file untuk mengkofigurasi squid.

squid.conf.default : file konfigurasi squid yang asli dari squid.

cachemgr.conf : file untuk mengkonfigurasi akses dari

administrator squid.

mime.conf : file ini berisi tipe mime yang didukung oleh squid.

4.1.3.2 Mengkonfigurasi Squid

Mengkonfigurasi proxy dilakukan dengan mengedit file squid.conf yang

terdapat pada direktori /usr/local/squid/etc/ . Pada file squid.conf  ini

semua konfigurasi proxy disimpan termasuk kebijakan-kebijakan yang

diberlakukan pada jaringan. Berikut konfigurasi proxy yang diterapkan pada tugas

akhir ini :

Secara default http_port yang digunakan squid adalah port 3128, port ini yang

digunakan squid untuk menerima koneksi dari klien. Untuk mengkonfigurasi

squid sebagai transparent proxy port diarahkan ke port 8080.

http_port 8080

Squid juga mendukung http secure, pada sistem operasi linux biasanya telah

disertakan openssl yang menggunakan port. Agar mendukung konfigurasi ini pada

saat kompilasi perlu di tambahkan opsi --enable-ssl.

https_port 443

Parameter  cache_mem  menspesifikasikan besarnya memori yang digunakan

untuk menangani penyimpanan objek cache.  cache_mem  dimaksudkan sebagai


49

batas atas jumlah memori yang digunakan untuk menyimpan :

in tansit object : objek yang dalam masa transisi antara waktu download

sampai disampaikan kepada klien.

hot object : objek yang sering diakses.

Negative-Cached object : URL yang tidak menghasilkan objek.

cache_mem 83 MB

Secara default  cache_mem  mempunyai ukuran 8 MB. Setiap 10 MB

memori/RAM dapat menangani 1 GB objek, besar angka yang aman dipakai

adalah ¼ dari jumlah memori yang ada. Berikut rumus mencari kebutuhan RAM

untuk instalasi squid :

10 MB per GB + the cache_mem setting + 15 MB

(10 MB x6) + 8 MB + 15 MB = 83 MB

Squid akan mulai menghapus objek yang berada di dalam hardisk cache mulai

penuh. ukuran ini mempunyai satuan persen yang diatur pada cache_swap_low 

dan  cache_swap_high.  bila batas bawah swap_low telah dicapai squid mulai

manghapus dan jika mencapai batas atas (swap_high) squid semakin sering

menghapus sampai pada batas atas terpenuhi.

cache_swap_low 90
cache_swap_high 95

Parameter  maximum_object_size  menyatakan besarnya kapasitas objek

maksimum yang dilayani dan disimpan ke dalam disk. Parameter

minimum_object_size  menyatakan besarnya kapasitas objek minimum yang

disimpan ke dalam disk. Bila objek lebih besar dari  maximum_object_size

atau objek lebih kecil dari   minimum_object_size, maka tidak akan disimpan


50

dalam disk/cache. Nilai ini dispesifikasikan dalam Kilobyte. secara default

maximum_object_size 4 MB dan  minimum_object_size 0 KB.

maximum_object_size 4096 KB
minimum_object_size 0 KB

Parameter cache_replacement_policy  menetapkan mana objek yang tetap

tinggal di dalam cache dan objek yang akan dihapus untuk membuat tempat

kosong yang akan digunakan oleh objek baru.

cache_replacement_policy heap LFUDA

Parameter  memory_replacement_policy  menentukan objek yang akan

dibersihkan dari memori ketika memori membutuhkan ruang kosong. Untuk

mengaktifkan heap harus diberikan opsi –­enable­removal­policies=heap 

pada saat konfigurasi.

memory_replacement_policy lru

Berikut beberapa metode penghapusan objek :

lru : menghapus objek yang umur paling lama di dalam cache.

heap LFUDA : menghapus objek yang paling jarang diakses.

FIFO : menghapus objek yang paling awal masuk cache.

random : menghapus objek secara acak.

Letak direktori dan ukuran direktori cache ditentukan dengan menggunakan

format cache_dir. Penulis menetukan path dan ukuran cache sebagai berikut :

cache_dir ufs /proxy/cache 6000 14 256

ufs : tipe file sistem yang digunakan untuk menyimpan cache,secara

default file sistem yang digunakan  ufs,  bila akan menggunakan


51

file sistem lain, perlu diberikan opsi  -–enable-storeio pada

saat konfigurasi.

/proxy/cache:  lokasi penyimpanan cache, penulis menggunakan partisi lain

yang telah di mount ke direktori /proxy.

6000 : menyatakan kapasitas disk yang digunakan cache dalam Mb.

16 : menyatakan terdapat 16 direktori pada subdirektori level

pertama.

256 : menyatakan jumlah direktori pada subdirektori level kedua,

berarti terdapat 256 direktori di dalam setiap pertama subdirektori

level pertama.

Nilai-nilai pada option  cache_dir  tadi harus disesuaikan dengan sistem yang

dimiliki, biasanya yang harus disesuaikan hanyalah tempat penyimpanan cache,

ukuran disk, dan jumlah subdirektori yang akan dibuat. Mengenai angka-angka

tersebut, dapat kita peroleh dari rumus yang telah disediakan oleh Max Devshed

untuk optimasi sbb:

1. Gunakan 80% atau kurang dari setiap kapasitas cache direktori yang telah

kita siapkan. Jika kita mengeset ukuran cache_dir kita melebihi nilai ini,

maka kita akan dapat melihat penurunan kinerja squid.

2. Untuk menentukan jumlah subdirektori pertama yang akan dibuat, dapat

menggunakan rumus ini:

x=ukuran cache dir dalam KB (misal 6GB=~6,000,000KB)

y=Average object size (gunakan saja 13KB)

z= Jumlah subdirektori pertama = (((x / y) / 256) / 256) * 2


52

Sebagai contoh, misal penulis menggunakan 6 GB dari untuk /cache (setelah

disisihkan, 80% nya), maka:

z = 6,000,000 / 13 = 461538.5 / 256 = 1802.9 / 256 = 7 * 2 = 14

Squid mencatat semua aktivitas pada file-file log, Beberapa file log harus dibuat

secara manual, karena squid tidak membuatnya secara otomatis dan merubah

kepemilikkannya.

access_log /proxy/logs/access.log
cache_log /proxy/logs/cache.log
cache_store_log /proxy/logs/store.log

Sebuah netmask digunakan untuk mengatur subnet pengalamatan klien address.

client_netmask 255.255.255.0

unlinkd  adalah sebuah proses eksternal yang digunakan untuk menghapus file

lama agar ada membuat ruang kosong untuk menempatkan objek baru.

unlinkd_program /usr/lib/squid/unlinkd

Dengan menggunakan parameter  client_lifetime, waktu hubungan client ke

proxy dapat dibatasi, secara default waktunya 1 hari atau 1440 menit.

client_lifetime 1 day

Pada bagian kontrol akses akan ditetapkan inti dari kebijaksanaan yang akan

diberlakukan pada jaringan. Untuk mendefinisikan setiap satuan atau kelompok

objek yang akan dikenai kebijaksanaan digunakan fungsi acl.

acl lab src 192.168.1.1-192.168.1.60/255.255.255.0


acl staff src 192.168.1.60-192.168.1.150/255.255.255.0
acl mahasiswa src 192.168.1.151-\
192.168.1.225/255.255.255.0
acl petruk src 192.168.1.224
acl semar src 192.168.1.223
53

acl jamkerja time MTWHF 08:00-16:00


acl kataterlarang url_regex -i “/proxy/aturan/kata-\
terlarang.txt”
acl domainterlarang dstdomain “/proxy/aturan/domain-\
terlarang.txt”
acl ipterlarang dst “/proxy/aturan/ip-terlarang.txt”
acl video urlpath_regex -i \.avi$ \.dat$
acl audio urlpath_regex -i \.mpa$ \.mp2$ \.mp3$ \.mp4$
acl real urlpath_regex -i \.wav$
acl maxurl maxconn 5
no_cache deny kataterlarang
no_cache deny domainterlarang
no_cache deny ipterlarang
no_cache deny video
no_cache deny audio
no_cache deny real

acl : mendefinisikan sebuah daftar akses.

src : ip address asal yang digunakan client.

dst : ip address tujuan yang digunakan peer.

dstdomain : pola pencarian nama domain tujuan (server).

url_regex : pola pencarian pada url, diberikan opsi -i untuk mencari per kata.

Agar fungsi ini berjalan, perlu opsi ­–enable­gnuregex  pada

saat konfigurasi squid.

time : mendefinisikan waktu dalam hari dan jam.

port : mendefinisikan port tujuan.

maxconn : mendefinisikan jumlah koneksi maksimum dari satu ip address.

http_access: memperbolehkan client untuk mengakses http.

no_cache : menolak untuk menyimpan objek ke dalam cache.

Opsi time  digunakan untuk menentukan waktu,  time  mempunyai beberapa

aturan sebagai berikut:

acl nama-acl time [simbol-hari] [h1:m1-h2:m2]


54

S : Minggu
M : Senin
T : Selasa
W : Rabu
H : Kamis
F : Jum'at
A : Sabtu
h1:m1 harus lebih kecil dari h2:m2

Fungsi client_db digunakan untuk mengaktifkan statistik klien.

client_db on

Berikut konfigurasi minimal yang disarankan:

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0


acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl SSL_ports port 443 563
acl Safe_ports port 80 # http
acl Safe_ports port 21 # ftp
acl Safe_ports port 443 563 # https, snews
acl Safe_ports port 70 # gopher
acl Safe_ports port 210 # wais
acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
acl Safe_ports port 488 # gss-http
acl Safe_ports port 591 # filemaker
acl Safe_ports port 777 # multiling http
acl CONNECT method CONNECT
http_access allow manager localhost
http_access deny manager

http_access deny lab !jamkerja


http_access allow staff password maxurl
http_access deny mahasiswa

http_access allow petruk


http_access allow semar

http_access deny kataterlarang !petruk


http_access deny domainterlarang !petruk
http_access deny ipterlarang !petruk

http_access deny vidoe !semar


http_access deny audio !semar
http_access deny real !semar

http_access deny !Safe_ports


http_access deny CONNECT !SSL_ports
http_access deny all
55

Parameter cache_mgr  digunakan untuk menentukan nama dan alamat email

lokal untuk administrator squid. Secara default nama administrator adalah

“webmaster”.

 cache_mgr webmaster@ilkom.ac.id

Setelah menentukan nama administrator diperlukan pula parameter

cachemgr_passwd  untuk menentukan passwordnya yang diikuti dengan opsi

akses yang dapat dijalankan dengan menggunakan password tersebut, penulis

menggunakan opsi all agar dapat melakukan administrasi secara keseluruhan

dengan password yang sama.

cachemgr_passwd webmaster all 

Alamat email yang digunakan untuk menerima pesan ketika cache mati atau eror,

Secara default adalah “appname@unique_hostname” dan appname yang

digunakan “squid”. Untuk merubahnya dapat mengedit pada

squid/src/global.sh,  tetapi penulis akan mengikuti penggunaan secara

default.

Program email yang digunakan secara default pada sistem operasi GNU/Linux

adalah mail.

mail_program mail

Untuk menjalankan squid diperlukan sebuah user dan group, sehingga tidak harus

root untuk menjalankan squid. Hal ini untuk mengurangi resiko ekspolitasi dari

cracker.

cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
56

Untuk mengkonfigurasi transparent proxy diberikan konfigurasi sebagai berikut :

httpd_accel_host virtual
httpd_accel_port 80
httpd_accel_with_proxy on
httpd_accel_uses_host_header on

Untuk menampilkan nama host pada pesan error,maka didefinisikan nama host

dengan menggunakan parameter visible_hostname.

visible_hostname ilkom.unila.ac.id

Berikut fungsi untuk membatasi ukuran download hanya 4 Mb.

4M = 4 x 1024 x 1024 = 4194304 byte

reply_body_max_size 4194304 deny all

4.1.3.3 Menjalankan Squid

Sebelum menjalankan squid, konfigurasi yang telah dibuat terlebih dahulu

periksa apakah masih ada kesalahan, dengan menggunakan parameter ­k parse.

root@linux:/proxy # /usr/local/squid/sbin/squid -k parse

Kemudian dibuat direktori swap untuk menyimpan file cache, dengan

menggunakan parameter ­z.

root@linux:/proxy # /usr/local/squid/sbin/squid -z

Untuk menjalankan squid digunakan perintah berikut :

root@linux:/proxy # /usr/local/squid/sbin/squid -nYD &

Perintah diatas penulis tambahkan pada file /etc/rc.d/rc.local agar

dijalankan setiap proses start-up.


57

Kemudian diperiksa apakah squid sudah berjalan :

root@linux:/proxy # ps ax
5735 ? S 0:01 /usr/local/squid/sbin/squid
5736 pts/0 Ss 0:00 /bin/bash
5763 pts/0 R+ 0:00 ps ax
root@linux:/proxy # tail -f var/log/messages

Bila konfigurasi squid terjadi perubahan, maka squid harus di restart agar

perubahan pada squid.conf dibaca ulang oleh squid.

root@linux:/proxy # /usr/local/squid/sbin/squid ­k \ 
reconfigure

4.1.4 Authentifikasi menggunakan NCSA

Authentifikasi digunakan untuk memberikan validasi bagi user yang akan

menggunakan akses ke internet. Authentifikasi NCSA telah disertakan pada

source squid, yang akan aktif dengan memberikan opsi ­–enable-basic-auth-

helpers=NCSA pada saat konfigursai squid. Authentifikasi NCSA

menggunakan sebuah file teks untuk menampung username dan password, untuk

melakukan administrasi terhadap file ini menggunakan perintah  htpasswd,

berikan opsi ­c pada saat pertama kali menjalankan  htpasswd.

root@linux:/proxy # htpasswd -c /proxy/aturan/passwd jojo


New password:
Re-type new password:
Adding password for user jojo

Kemudian ditambahkan baris berikut pada file squid.conf :

auth_param basic program /usr/local/squid/libexec/ncsa_auth

\ /proxy/aturan/passwd
58

4.1.5 Mengaktifkan IP Forward

Pada tugas akhir penulis membuat server router dan proxy dalam satu mesin PC.

Agar mesin PC dapat digunakan sebagai router, maka penulis harus mengaktifkan

fungsi IP forwarding. IP forwarding diaktifkan dengan memberikan nilai 1 pada

file /proc/sys/net/ipv4/ip_forward.

root@linux:/proxy# echo “1” > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Nilai tersebut akan hilang dan kembali menjadi 0 bila mesin PC di-restart. oleh

karena itu, agar nilai tetap 1, perintah di atas dapat ditambahkan pada file

/etc/rc.d/rc.local  agar dijalankan setiap proses star-up. Konfigurasi

juga dapat dilakukan mengedit file /etc/rc.inetd.conf.Kemudian cari dan

menghilangkan tanda pagar pada baris berikut.

echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Untuk alternatif lain dengan perintah pkgtool sebagai berikut :

root@linux:/proxy # pkgtool

Dari beberapa menu pilih setup, lalu pilih services dengan menekan spasi,

kemudian berikan tanda (*) pada rc.ip_forward.

4.1.6 Iptables

Iptables merupakan utility firewall powerfull yang banyak digunakan. iptables

adalah pengganti ipchains yang mendukung kernel-kernel linux 2.4, dan iptables

merupakan bagian dari kernelspace netfilter project.

Iptables mempunyai fitur lebih banyal dibanding ipchains. Berikut poin-poin

utama iptables :
59

1. Conecction tracking capability, kemampuan untuk melakukan inspeksi

paket.

2. Menyederhanakan perilaku paket-paket dalam melakukan negoisasi built-

in chain (INPUT, OUTPUT, dan FORWARD).

3. Separasi sempurna terhadap packet filtering dan network address

translation (NAT).

4. Kemampuan untuk memfilter flag-flag dan opsi-opsi tcp, serta MAC

address.

5. Rate-limited conecction dan logging capability, dapat membatasi usaha

koneksi, hal ini dapat mencegah serangan flooding Denial of Service

Attack (DOS).

4.1.6.1 Sintaks iptables

iptables memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam tabel penyaringan,

daftar tersebut dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut

chain. Ketiga chain tersebut adalah INPUT, OUTPUT dan FORWARD.

INPUT : yaitu setiap paket yang masuk ke router.

OUTPUT : yaitu setiap paket yg keluar dari router.

FORWARD : paket yg melewati komputer dari jaringan satu ke jaringan

lain (terjadi jika komputer di set sebagai gateway).

Pada saat sebuah paket sampai pada router, maka disitulah terjadi proses

penyaringan. Rantai akan memutuskan nasib paket tersebut. Apabila

keputusannnya adalah DROP, maka paket tersebut akan di-drop, tetapi jika rantai

memutuskan untuk ACCEPT, maka paket akan dilewatkan. Sebuah rantai adalah

aturan-aturan yang telah ditentukan. Setiap aturan menyatakan, jika paket


60

memiliki informasi awal (header), maka inilah yang harus dilakukan terhadap

paket tersebut. Jika aturan tersebut tidak sesuai dengan paket, maka aturan

berikutnya akan memproses paket tersebut. Apabila sampai aturan terakhir yang

ada, paket tersebut belum memenuhi salah satu aturan, maka kernel akan melihat

kebijakan bawaan (default) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan kepada

paket tersebut. Ada dua kebijakan bawaan yaitu default DROP dan default

ACCEPT.

-A –append Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan

ditambahkan di akhir baris pada chain yang bersangkutan, sehingga

akan dieksekusi terakhir.

-D --delete Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan

cara menyebutkan secara lengkap atau dengan menyebutkan

nomor baris dimana perintah akan dihapus.

-R --replace Perintah ini sama seperti --delete, tetapi perintah ini menggantinya

dengan entry yang baru.

-I --insert Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan

dimasukkan pada baris yang disebutkan, dan aturan awal yang

menempati baris tersebut akan digeser ke bawah.

-L --list Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila

tabel tidak disebutkan, maka seluruh aturan pada semua tabel akan

ditampilkan, walaupun tidak ada aturan pada sebuah tabel.

Perintah ini bisa dikombinasikan dengan option v (verbose), -n

(numeric) dan x (exact).

-F –flush Perintah ini mengosongkan aturan pada sebuah chain. Apabila

chain tidak disebutkan, maka semua chain akan di- flush.


61

-N Perintah tersebut akan membuat chain baru.

-X Perintah ini akan menghapus chain yang disebutkan. Agar perintah

di atas berhasil, tidak boleh ada aturan lain yangmengacu kepada

chain tersebut.

-P --policy Perintah ini membuat kebijakan default pada sebuah chain.

Sehingga jika ada sebuah paket yang tidak memenuhi aturan pada

baris-baris yang telah didefinisikan, maka paket akan diperlakukan

sesuai dengan kebijakan default ini.

-E Perintah ini akan merubah nama suatu chain.

4.1.6.2 Generic Matches

Generic Matches merupakan pendefinisian kriteria yang berlaku secara umum.

Dengan kata lain, sintaks generic matches akan sama untuk semua protokol.

Setelah protokol didefinisikan, maka baru didefinisikan aturan yang lebih spesifik

yang dimiliki oleh protokol tersebut. Hal ini dilakukan karena tiap-tiap protokol

memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga memerlukan perlakuan khusus.

-p –protocol Digunakan untuk mengecek tipe protokol tertentu. Contoh protokol

yang umum adalah TCP, UDP, ICMP dan ALL.

-s --src –source Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan alamat IP asal.

Alamat di sini bisa berberntuk alamat atau suatu alamat network

menggunakan netmask.

-d --dst --destination Digunakan untuk mecocokkan paket berdasarkan alamat

tujuan.

src -i --in-interface Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di

mana paket datang. Match ini hanya berlaku pada chain INPUT,
62

FORWARD dan PREROUTING.

-o--out-interface Berfungsi untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di

mana paket keluar. Penggunannya sama dengan --in-interface.

Berlaku untuk chain OUTPUT, FORWARD dan POSTROUTING.

4.1.6.3 Implicit Matches

Implicit Matches adalah match yang spesifik untuk tipe protokol tertentu. Implicit

Match merupakan sekumpulan rule yang akan dijalankan setelah tipe protokol

disebutkan.

Ada 3 Implicit Match yang berlaku untuk tiga jenis protokol, yaitu TCP, UDP,

dan ICMP.

a. TCP Matches

--sport --source-port Match ini berguna untuk mecocokkan paket berdasarkan port

asal. Dalam hal ini kia bisa mendefinisikan nomor port atau nama

service-nya. --sport juga bisa dituliskan untuk range port tertentu.

Misalkan range antara port 22 sampai dengan 80, maka dituliskan

--sport 22:80. Jika bagian salah satu bagian pada range tersebut

dihilangkan, maka hal itu bisa diartikan dari port 0 jika bagian kiri

yang dihilangkan, atau 65535 jika bagian kanan yang dihilangkan.

--dport –destination-port Match ini berguna untuk mecocokkan paket berdasarkan

port tujuan.

--tcp-flags Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan TCP flags yang

ada pada paket tersebut. Masing-masing entry-nya harus dipisahkan

oleh koma dan tidak boleh ada spasi antar entry. Match ini

mengenali SYN,ACK,FIN,RST,URG, PSH. Selain itu bisa juga


63

dituliskan ALL dan NONE.

--syn Match ini akan memeriksa apakah flag SYN di-set, ACK, dan FIN

tidak diset. Perintah ini sama artinya jika kita menggunakan match

–tcp-flags.

b. UDP Matches

Karena bahwa protokol UDP bersifat connectionless, maka tidak ada flags yang

mendeskripsikan status paket untuk untuk membuka atau menutup koneksi. Paket

UDP juga tidak memerlukan acknowledgement. Sehingga Implicit match untuk

protoko UDP lebih sedikit daripada TCP. Ada dua macam match untuk UDP:

--sport atau --source-port

--dport atau --destination-port

c. ICMP Matches

Paket ICMP digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi-

kondisi jaringan yang lain. Hanya ada satu implicit match untuk tipe protokol

ICMP, yaitu:

--icmp-type

4.1.6.4 Explicit Matches

a. MAC Address

Match jenis ini berguna untuk melakukan pencocokan paket berdasarkan MAC

source address. Perlu diingat bahwa MAC hanya berfungsi untuk jaringan yang

menggunakan teknologi ethernet.


64

b. Multiport Matches

Multiport Matches digunakan untuk mendefinisikan port atau port range lebih dari

satu.

c. Owner Matches

Penggunaan match ini untuk mencocokkan paket berdasarkan pembuat atau

pemilik/owner paket tersebut. Match ini bekerja dalam chain OUTPUT.

d. State Matches

Match ini mendefinisikan pernyataan apa saja yang cocok. Ada 4 pernyataan yang

berlaku, yaitu NEW, ESTABLISHED, RELATED dan INVALID.

NEW Digunakan untuk paket yang akan memulai koneksi baru.

ESTABLISHED Digunakan jika koneksi telah tersambung dan paket-paketnya

merupakan bagian dari koneki tersebut.

RELATED Digunakan untuk paket-paket yang bukan bagian dari koneksi tetapi

masih berhubungan dengan koneksi tersebut.

INVALID Adalah paket yang tidak bisa diidentifikasi, bukan merupakan

bagian dari koneksi yang ada.

4.1.6.5 Target/Jump

Target atau jump adalah perlakuan yang diberikan terhadap paket-paket yang

memenuhi kriteria atau match. Jump memerlukan sebuah chain yang lain dalam

tabel yang sama.

ACCEPT Ketika paket cocok dengan daftar match dan target ini diberlakukan,

maka paket tidak akan melalui baris-baris aturan yang lain.

DROP Target ini memblok paket dan menolak untuk memproses lebih jauh.
65

Paket yang menerima target DROP benar benar mati dan target tidak

akan mengirim informasi.

RETURN Target ini akan membuat paket berhenti melintasi aturan-aturan.

Fungsi utama target ini adalah membalik source address dan

destination address. Target ini bekerja pada chain INPUT,

FORWARD dan PREROUTING.

Beberapa target yang lain biasanya memerlukan parameter tambahan:

a. LOG Target

Ada beberapa option yang bisa digunakan bersamaan dengan target ini. Pertama

adalah yang digunakan untuk menentukan tingkat log. Tingkatan log yang bisa

digunakan adalah debug, info, notice, warning, err, crit, alert dan emerg. Kedua

adalah -j LOG --log-prefix yang digunakan untuk memberikan string yang tertulis

pada awalan log, sehingga memudahkan pembacaan log tersebut.

b. REJECT Target

Secara umum, REJECT bekerja seperti DROP, yaitu memblok paket dan menolak

untuk memproses lebih lanjut paket tersebut. Tetapi, REJECT akan mengirimkan

error message ke host pengirim paket tersebut. REJECT bekerja pada chain

INPUT, OUTPUT dan FORWARD atau pada chain tambahan yang dipanggil dari

ketiga chain tersebut.

c. SNAT Target

Target ini berguna untuk melakukan perubahan alamat asal dari paket (Source

Network Address Translation). Target ini berlaku untuk tabel nat pada chain

POSTROUTING, dan hanya di sinilah SNAT bisa dilakukan. Jika paket pertama
66

dari sebuah koneksi mengalami SNAT, maka paket-paket berikutnya dalam

koneksi tersebut juga akan mengalami hal yang sama.

d. DNAT

Target berkebalikan dengan SNAT, DNAT digunakan untuk melakukan translasi

field alamat tujuan (Destination Network Address Translation) pada header dari

paket-paket yang memenuhi kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk tabel nat

pada chain PREROUTING dan OUTPUT.

e. MASQUERADE Target

MASQUERADE bekerja dengan cara yang hampir sama seperti target SNAT,

tetapi target ini tidak memerlukan option --to-source.

f. REDIRECT Target

Target REDIRECT digunakan untuk mengalihkan jurusan (divert) paket ke mesin

itu sendiri. Target ini umumnya digunakan untuk mengarahkan paket agar

menuju suatu port tertentu .

4.1.6.6 Mengkonfigurasi iptables

Konfigurasi iptables dilakukan untuk menentukan kebijakan yang telah

direncanakan. Kemudian mengaktifkan IP Masquerading agar semua klien dapat

melakukan koneksi ke internet. Masquerading berguna untuk menghubungkan

beberapa komputer yang terkoneksi ke sebuah komputer yang sudah terkoneksi ke

internet agar dapat mengakses ke internet, atau Internet Connection Sharing.

#iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.10.0/24 -d \

0.0.0.0/0 -j MASQUERADE
67

Agar semua klien menggunakan proxy, maka penulis menyalurkan semua request

http ke sebuah proxy yang berjalan pada port 8080 dalam firewall.

#iptables -t nat -A PREROUTING -s 192.168.10.0/24 -d \

0.0.0.0/0 -p tcp –dport 80 -j REDIRECT –to-port 8080

Perintah-perintah diatas penulis tambahkan pada file /proxy/firewall.sh. 

Kemudian file  /proxy/firewall.sh  didaftarkan pada file

/etc/rc.d/rc.local agar dieksekusi pada setiap proses start-up. Isi dari file

/proxy/firewall.sh selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4.1.7 Menentukan Arah Gateway dan DNS Server

4.1.7.1 Menentukan arah Gateway

Untuk dapat mengakses internet maka server router harus melalui sebuah

gateway. Dalam hal ini server diarahkan ke gateway virtual/simulasi, tetapi pada

kenyataan sebenarnya server harus diarahkan ke Internet Service Provider (ISP).

Konfigurasi gateway dilakukan pada file /etc/rc.d/rc.inet1.conf.

Pada server router dan proxy konfigurasi gateway diarahkan ke Internet Service

Provider (ISP) / atau virtual server.

GATEWAY= “192.168.151.1”

Pada klien konfigurasi gateway diarahkan ke server router dan proxy.

GATEWAY= “192.168.1.226”

4.1.7.2 Menentukan arah DNS server

Pada saat user meminta sebuah halaman web dengan menuliskan sebuah alamat

pada URL, maka server akan mencari daftar alamat pada DNS server. Oleh karena
68

itu klien dan proxy server diarahkan DNS server, konfigurasi ini dapat dilakukan

dengan mengedit file /etc/resolv.conf.

search .com
nameserver 192.168.151.1

4.1.8 Pembuatan Antena Kaleng

Penggunaan jaringan wireles pada saat ini semakin marak dengan ditandai

pembebasan saluran 2.4 Ghz serta banyaknya bermunculan ISP (Internet Service

Provider) yang mengkomersialkan akses internet dengan biaya yang terjangkau ,

cafe-cafe dan hotel dengan menyediakan hotspot.

Salah satu peralatan infrastruktur wireless yang cukup mahal seperti antena,

misalnya seperti antena Gris Hyperlinks OEM yang harganya sekitar 75 USD atau

sekitar 700.000 rupiah.

Alternatif untuk menggantikan antena yang cukup mahal, maka penulis

menyajikan kreatifitas untuk membuat antena kaleng atau biasa disebut dengan

antena Wave Guide. Antena kaleng membuat pancaran sinyal atau refleksinya

lebih fokus sehingga sinyal yang dihasilkan mengalami penguatan pada satu arah.

Antena kaleng dapat berasosiasi dengan access point sejauh 1 hingga 3 km.

4.1.8.1 Persiapan peralatan

Peralatan dan perangkat keras yang perlu disediakan untuk membuat antena

kaleng, adalah sebagai berikut :

1. Kaleng bekas 1 buah, perangkat ini cukup mudah ditemukan.

2. Kabel jenis RG58 1 meter.

3. N-Connector dan konektor RP-SMA (lihat gambar pigtail pada BAB II ).


69

4. Kabel tembaga dengan panjang 30 mm dan diameter 2 mm.

5. Solder, timah, klem pipa, bor listrik, penitik, penggaris/mistar, tanggem,

dan selang bakar.

4.1.8.2 Pengukuran dan perhitungan

Gambar 4.1 Sketsa antena kaleng

Agar sinyal yang dihasilkan menghasilkan kualitas yang baik, maka diperlukan

pegukuran dan perhitungan pembuatan antena kaleng. Berikut perhitungan secara

detailnya :

1. Panjang D yang baik antara 0.6 s/d 0.75 ƛ (panjang gelombang). Untuk

frekuensi 2.44 Ghz, D sebaiknya 7.4 s/d 9.2.

2. L minimum harus 0.75 ƛ g , dimana ƛ g adalah panjang guide yang dapat

dihitung dari rumus,

λ
λg=

  
2
λ
1−
1. 706 D
70

3. Lubang untuk konektor N coax dari belakang kaleng S adalah 0.75 g.

4. Tinggi antena pendek yang disolder ke konektor N adalah ¼ panjang

gelombang.

Berikut tabel hasil perhitungan yang dapat dipakai, yang penulis gunakan dan

peroleh dari http://www.turnpoint.net/wireless/cantenahowto.html.

2.44 GHz

D 9.00 8.00 7.50


L minimum 15.40 21.24 33.5
S 5.10 7.08 11.10
¼ ƛ 3.07 3.07 3.07
5.7 Ghz
D 4.00 3.50 3.20
L minimum 6.20 8.36 14.86
S 2.07 2.80 4.95
¼ ƛ 1.32 1.32 1.32

Tabel 4.1 Hasil perhitungan pembuatan antena kaleng

4.1.8.3 Pembuatan antena kaleng

Berikut langkah-langkah proses pembuatan antena kaleng.

1. Ukur lokasi yang digunakan untuk memasukan N connector ¼ panjang

gelombang , kemudian ditandai dengan penitik.

2. Bor pada titik yang telah ditentukan.

3. Kupas kabel tembaga dengan panjang 31 mm dan pasang pada N Female

dengan menggunakan solder, kemudian pasang N connector pada kaleng.

4. Kemudian antena kaleng dihubungkan ke perangkat wireless

menggunakan pigtail dan siap digunakan.


71

4.2 Pembahasan

Internet merupakan jaringan global yang menjadi sarana penyampaian ke seluruh

dunia. Untuk mengkoneksikan jaringan lokal dengan internet diperlukan IP

address public. IP address public dapat diperoleh dari IANA (Internet Asigned

Number Authority) melalui ISP (Internet Service Provider) yang diberikan secara

statis maupun dinamis (DHCP).

Gambar 4.2 Gateway

IP Private pada jaringan lokal tidak dapat mengakses data pada IP public,

sehingga diperlukan sebuah gateway yang akan melewatkan atau meneruskan

paket data dari dan ke jaringan internet. Gateway akan menjalankan fungsi NAT,

sehingga data yang dikirimkan dari komputer lokal akan diubah ip asalnya

menjadi ip proxy sendiri, dan respon yang didapat akan dikembalikan pada

komputer internal tadi. Gateway merupakan sebuah komputer yang berfungsi

sebagai perantara jaringan lokal dengan jaringan lainnya. Oleh karena itu, setiap
72

jaringan lokal harus mempunyai gateway.

Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke

jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur. Agar mampu melewatkan

paket, maka router, minimal harus memiliki dua kartu jaringan serta menjalankan

fungsi iptables (NAT, INPUT, OUTPUT, PREROUTING, FORWARDING,

POSTROUTING) untuk mengatur routing paket. Pada router ini ditentukan port-

port mana saja yang dibuka dan ditutup serta menentukan IP address yang dapat

mengakses internet.

Gambar 4.3 Rangkaian jaringan

Server proxy memiliki beberapa fungsi yaitu, menerima halaman web (objek) dari

klien dan mengambilkan halaman web dari server original kemudian memberikan

kepada klien. Proxy juga digunakan sebagai web cache, proxy akan menyimpan

halaman web yang pernah diminta oleh klien, sehingga permintaan halaman web

yang sama tidak perlu diambil secara langsung ke original web server. Setiap

header paket yang melalui proxy akan diperiksa di antaranya asal paket, isi paket,

dan tujuan paket, kemudian paket tersebut akan diperlakukan sesuai aturan-aturan

yang telah ditetapkan.


73

4.2.1 Perjalanan paket yang menuju ke internet

Saat klien megirimkan sebuah paket, dengan meminta sebuah halaman web atau

men-download file, maka paket tersebut akan melalui sebuah router. Router akan

memeriksa header-nya dan mencocokan header tersebut dengan chain pada tabel

PREROUTING dan INPUT yang telah ditetapkan, bila router tidak menemukan

yang chain sesuai, maka paket tersebut akan dikenai aturan default. kemudian

paket tersebut akan diarahkan ke server proxy melalui port 8080.

Pada saat paket sampai ke server proxy, header paket tersebut akan dperiksa

kembali, kemudian akan diperlakukan sesuai dengan policy atau kebijakan yang

berlaku. Selanjutnya proxy akan memeriksa apakah paket tersebut tersedia pada

cache server, kemudian proxy akan mengambilkannya dan memberikan kepada

klien, bila paket tersebut tersedia proxy belum tersedia, maka proxy akan meminta

ke original web server.

Gambar 4.4 Perjalanan paket menuju ke internet

Setelah melewati proxy, paket akan diteruskan ke internet melalui gateway. Pada

gateway ini, header paket tersebut akan ditambahkan ip public milik gateway,

sehingga ip address yang dikenal di internet adalah ip public gateway.


74

4.2.2 Perjalanan paket yang menuju ke jaringan lokal

Paket yang menuju ke jaringan lokal masuk melalui gateway, kemudian paket

tersebut diteruskan ke router. Header paket yang masuk ke router akan diperiksa

dan diperlakukan sesuai chain pada tabel OUTPUT dan POSTROUTING, bila

tidak ditemukan chain yang sesuai maka akan diberlakukan chain default.

Kemudian paket akan diarahkan ke server proxy.

Gambar 4.5 Perjalanan paket menuju ke jaringan lokal

Paket yang masuk server proxy akan diperiksa kembali dan diperlakukan sesuai

aturan yang telah ditentukan. Proxy juga akan menentukan apakah paket tersebut

akan disimpan ke cache server. Kemudian paket akan dikirim ke router kembali

dan oleh router paket diteruskan ke klien.

4.2.3 Tampilan penolakan permintaan halaman web

Setelah dilakukan konfigurasi,  mungkin ada peningkatan kecepatan pada waktu 

akses suatu sites yang dibuka oleh user. Apalagi bila situs tersebut sudah terdaftar 

didalam cache server.  Selain itu, kecepatan akses juga bergantung

pada jalur bandwidth. Berikut tampilan  error  bila halaman yang diminta ditolak 

oleh proxy.
75

Gambar 4.6 Tampilan Error pada browser klien

4.2.4 Tampilan halaman Web yang berhasil diakses user

Berikut contoh halaman yang dapat diakses user (diberikan contoh

www.detik.com/debian.

Gambar 4.7 Tampilan halaman yang dapat diakses


76

4.2.5 Tampilan halaman authentifikasi dan menu utama cachemgr.cgi

Cache manager merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau semua

kegiatan server squid melalui media browser.

Gambar 4.8 Tampilan halaman authentifikasi dan menu utama cache manger

4.2.6 Tampilan halaman authentifikasi dan menu utama cachemgr.cgi

Cache manager merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau semua

kegiatan server squid melalui media browser.

Gambar 4.9 Tampilan statistik halaman web dan penggunaan memori


77

4.2.7 Tampilan lalu lintas paket pada jaringan mengunakan iptraf

Lalu lintas paket-paket pada jaringan dapat dipantau menggunakan perintah iptraf.

Gambar 4.9 Tampilan lalu lintas paket


78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pembahasan pada tugas akhir mengenai

konfigurasi router dan proxy server wireless pada sistem operasi GNU/Linux

sebagai filterisasi komunikasi antar jaringan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan mengaplikasikan server router dan proxy, komunikasi antar

jaringan dapat diatur sesuai kebijakan, meningkatkan keamanan jaringan,

dan membatasi pemakaian bandwidth karena dilakukan proses filterisasi

dan caching.

2. Penggunaan media wireless dapat menekan biaya anggaran pengembangan

jaringan untuk jangka panjang, mempermudah dalam memperluas

jaringan, serta mempunyai sifat mobilitas, skalabilitas dan fleksibilitas

yang tinggi.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk perbaikan dan pengembangan

lebih lanjut :

1. Server router dan proxy sebaiknya di pasang secara terpisah, hal ini untuk

menghindari bila router rusak maka paket akan dialihkan ke router lain.

2. Untuk meningkatkan keamanan sistem wireless, maka sebaiknya

mengaktifkan fungsi enkripsi WEP (Wired Equivalent Privacy) dan WPA


79

(Wi-fi Protec Access), membatasi akses, mengganti SSID default,

memberikan authentifikasi, dan bila jumlah klien kurang dari 20,

authentifikasi dilakukan menggunakan MAC address.

3. Spesifikasi hardware pada saat deployment, sebaiknya menggunakan

mainboard yang didesain khusus sebagai server, harddisk SCSI 200 Ghz

dengan kecepatan di atas 10000 rpm, prosesor 4 inti dengan cache buffer 4

Mb, dan memori RAM dengan tipe ECC (Error Control Corection).

You might also like