Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mewujudkan visi pengembangan pendidikan
tinggi Islam-”mengantarkan peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu
mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara”- perlu adanya langkah-langkah
starategik yang dilakukan dengan berpijak kepada dua kondisi
fundamental yang ada. Dua kondisi tersebut tercermin dari (1)
kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan, dan (2)
lemahnya kualitas SDM. Persepsi yang hingga saat ini ada pada
masyarakat Indonesia adalah masyarakat merasa sangat berat
dari sisi ekonomi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan tinggi. Di sisi lain, tenaga pendidik (dosen) dituntut
untuk memiliki kualitas dan profesionalisme sehingga mampu
berkontribusi bagi keberlanjutan dan keterjaminan pendidikan
yang bermutu khususnya dilingkungan PTAI.
Dalam regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah, telah
dinyatakan bahwa setiap peserta didik berhak untuk
mendapatkan perhatian pemerintah berupa beasiswa baik
yang berprestasi maupun bagi yang tidak mampu. Undang-
Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V
pasal 12 ayat 1c-d menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi
yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya dan mendapatkan biaya pendidikan bagi
mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya.
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam 1
Sejalan dengan upaya melaksanakan amanat Undang-
Undang dan merealisasikan visi dan misi Pendidikan Islam,
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam memandang perlu untuk
merumuskan berbagai kebijakan dan implementasi program
yang diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada
tenaga pendidik untuk mengikuti studi lanjut baik yang sudah
mengikuti perkuliahan maupun bagi yang belum dengan
menyertakan mitra Perguruan Tinggi Penyelenggara dan studi
lanjut bagi mahasiswanya.
Menyadari hal tersebut, Direktorat Pendidikan Tinggi Is-
lam memandang perlu untuk merumuskan sebuah petunjuk
teknis (juknis) pelaksanaan bantuan beasiswa sebagai acuan
seluruh unit pelaksana dan perguruan tinggi penyelenggara
dalam implementasi program beasiswa kepada tenaga
pendidik dan mahasiswa. Juknis ini juga diharapkan mampu
memberikan panduan dalam pelaksanaan program mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga dapat
memenuhi asas transparan dan akuntabel.
B. Tujuan
Secara umum, program bantuan ini bertujuan untuk
membantu meringankan beban peserta didik dan
meningkatkan kapasitas tenaga pendidik pada Perguruan
Tinggi Agama Islam. Selain itu, program ini juga bertujuan
untuk membantu meringankan mahasiswa dari keluarga
miskin dalam pendanaan pendidikan. Secara khusus, program
bantuan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa dan
tenaga pendidik agar dapat:
1. Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas tenaga
pendidik di bidang akademik dan keilmuan;
2. Memperkuat kapasitas kelembagaan PTAI;
C. Target Sasaran
Sasaran program bantuan tahun anggaran 2010 meliputi:
1. Dosen yang hendak melanjutkan studi;
2. Dosen yang sedang kuliah;
3. Mahasiswa miskin dan berprestasi;
4. Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan guru Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada sekolah.
D. Program Bantuan
Program-program bantuan Beasiswa PTAI yang ada di
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam tahun 2010 ini terdiri dari 5
(lima) progam besar sebagai berikut:
A. Rasional
Dosen merupakan salah satu faktor penentu kualitas
pendidikan di perguruan tinggi. Dosen yang berkualitas
diharapkan dapat melakukan pelayanan akademik serta
memproses pendidikan kearah pencapaian tujuan yang
diharapkan. Dengan demikian lembaga pendidikan tinggi Is-
lam pun dituntut mampu menyiapkan dosen yang berkualitas,
sehingga mampu menghasilkan output dalam hal ini lulusan
yang bermutu, berdaya saing tinggi, berprestasi tinggi, mandiri,
produktif dan memiliki kepedulian sosial tinggi serta dapat
terserap lapangan pekerjaan sesuai kebutuhan masyarakat.
Untuk memperoleh dosen yang bermutu perlu disiapkan
langkah-langkah strategis yang terencana dan terukur. Salah
satu langkah yang dapat ditempuh adalah upaya peningkatan
kompetensi dan kualifikasi dosen melalui program pemberian
bantuan beasiswa kepada dosen. Hal ini penting karena salah
satu persoalan yang dihadapi PTAI adalah keterbatasan dana
untuk mengikutsertakan dosen dalam menempuh jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Atas dasar itulah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam memberikan
bantuan beasiswa kepada dosen untuk mengikuti jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan Beasiswa Studi (BS)
diberikan kepada dosen yang akan menempuh jenjang
pendidikan lebih tinggi dengan pembiayaan secara penuh dan
dilakukan secara selektif.
C. Sasaran
1. Dosen Tetap/PNS pada Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN);
2. Dosen Tetap Yayasan Non PNS pada Perguruan Tinggi
Agama Islam Swasta (PTAIS);
3. Dosen Tetap (PNS DPK maupun Non PNS) di Fakultas
Agama Islam (FAI) pada Perguruan Tinggi Umum (PTU);
4. Dosen Tetap Pendidikan Agama Islam (PAI) di PTU;
5. Dosen PTU yang sedang menempuh studi pada UIN;
6. Calon dosen, khusus untuk penguatan prodi saintek pada
UIN dan PGMI.
No PT Penyelenggara Prodi
UIN Syarif
1 Kajian Islam (S2 dan S3)
Hidayatullah Jakarta
UIN Sunan Gunung a. Religious Studies (S2)
2
Djati Bandung b. Ilmu Agama Islam (S2)
a. Pendidikan Islam (S2)
b. Agama dan Filsafat (S2)
UIN Sunan Kalijaga
3 c. SKI (S2)
Yogyakarta
d. Hukum Islam (S2)
e. Kependidikan Islam (S3)
UIN Maulana Malik Pembelajaran Bahasa Arab
4
Ibrahim Malang (S2 dan S3)
UIN Sunan Alauddin Dirasah Islamiyah, Tafsir
5
Makasar (S2 dan S3)
a. Hadits (S2)
IAIN Sunan Ampel
6 b. Pemikiran Islam (S2 dan
Surabaya
S3)
*)
Apabila jumlah calon peserta memenuhi minimal 15 orang
a. Pendidikan Bahasa
Indonesia (S2)
b. Pendidikan Bahasa
Univ. Negeri
15 Inggris (S2)
Yogyakarta (UNY)
c. Pendidikan Matematika
(S2)
d. Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan (S2 dan S3)
a. Teknologi Pembelajaran
(S2 dan S3)
b. Bimbingan dan
Konseling (S2 dan S3)
c. Pend. Bahasa Indonesia
(S2 dan S3)
Univ. Negeri Malang
16 d. Pend. Bahasa Inggris (S2
(UM)
dan S3)
e. Pendidikan Matematika
(S2 dan S3)
f. Pendidikan Dikdas (S2)
g. Psikologi Pendidikan
(S3)
2. Persyaratan khusus
a. Diutamakan yang memiliki latar belakang pendidikan
liniar dengan pendidikan sebelumnya (untuk jenjang
S-2 akan dilihat S-1nya dan untuk jenjang S-3 dilihat S-
1 dan S-2).
b. Usia maksimal adalah 45 tahun untuk S2 dan 50 tahun
untuk S3;
c. Indeks prestasi kumulatif (IPK) pendidikan
sebelumnya minimal 2,75 untuk S2 dan 3,00 untuk S3;
d. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Islam cq. Direktur Pendidikan Tinggi Islam,
dialamatkan kepada Direktur Pasca Sarjana dari
Perguruan Tinggi Tempat Studi yang dituju;
I. Seleksi
Untuk memperoleh bantuan biaya pendidikan, calon harus
menjalani serangkaian proses seleksi sebagai berikut:
1. Seleksi administratif
Seleksi administratif dilakukan oleh Tim yang dibentuk
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
2. Tes tertulis
a. Tes tertulis hanya dilakukan di perguruan yang telah
ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Islam kecuali
untuk peserta yang melamar ITB dan UI;
b. Bagi peserta yang melamar ITB dan UI, tes tertulis
dilaksanakan sesuai dengan jadwal akademik
Perguruan Tinggi masing-masing. Untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut peserta dapat
mencari informasi langung ke ITB dan UI. Khusus
untuk calon mahasiswa ITB, harus mengisi secara
lengkap formulir secara online atau manual. Formulir
dapat diperoleh dari www.sps.itb.ac.id. Calon
mahasiswa diharuskan menyerahkan sertifikat TOEFL
dengan nilai 475 atau ELPT nilai 75 dan TPA yang
diselenggarakan oleh Bappenas dengan nilai diatas
475.Untuk UI dapat memperoleh keterangan, dari
http://penerimaan.ui.ac.id;
c. Materi tes tertulis sesuai jadwal yang ditetapkan;
d. Peserta dapat memilih lokasi tes sesuai dengan kondisi
masing-masing;
2. Kewajiban
a. Bagi dosen PNS, melaporkan dan mengajukan surat
tugas belajar dari PT masing-masing yang ditujukan
kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama;
b. Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang
berlaku pada perguruan tinggi penyelenggara
M.Jadwal
IPB BOGOR
Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Muladno
13 Darmaga Bogor 16680
0251-8628448
Jawa Barat
Telp. 0251-8622642
UNJ JAKARTA
Sri Satiti
Jl. Rawamangun Muka
08121026762
14 Jakarta 13220 Indonesia
Edi Mulyono
Telpon: 021-4890046
085695259169
Fax: 021-4893726
UNIV. NEGERI MALANG Wahjoedi,
Jl. Semarang 5 Malang 65145 0816552505
15
Telp. 0341 -551312 (Psw. 315) Komariah
Fax. 0341-551334 08883366697
A. Rasional
Dalam upaya pemenuhan kompetensi dan kualifikasi
sebagai dosen seperti dipersyaratkan dalam Standar Nasional
Pendidikan, telah memotivasi para dosen untuk melanjutkan
studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan
terbatasnya peluang memperoleh beasiswa yang dapat
diakses di satu sisi, tuntutan kompetensi dan kualifikasi di sisi
lain, telah mengkondisikan para dosen untuk melanjutkan
studi dengan pendanaan sendiri. Kondisi ini tentu berpengaruh
terhadap konsentrasi studi, karena ada dua tuntutan sekaligus
yaitu penyelesaian studi tepat waktu dan pemenuhan biaya
untuk membiayai kelangsungan studi. Kondisi seperti ini pada
gilirannya mengakibatkan terjadinya mahasiswa terlambat
dalam penyelesaian studi, atau bahkan tidak mampu
menyelesaikan studi.
Atas dasar itulah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam memberikan
bantuan biaya pendidikan kepada dosen yang menempuh
studi S2 atau S3 pada program studi di perguruan tinggi.
Bantuan yang diberikan kepada dosen yang sedang
melanjutkan proses pembelajaran dan masih menduduki
sebagai mahasiswa pada perguruan tinggi tempat belajar.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas dosen pada Perguruan Tinggi
Agama Islam;
C. Sasaran
1) Dosen Tetap/PNS pada Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN);
2) Dosen Tetap Yayasan Non PNS/DPK pada Perguruan
Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS);
3) Dosen Tetap (PNS DPK maupun Non PNS) di Fakultas
Agama Islam (FAI) pada Perguruan Tinggi Umum (PTU);
4) Dosen Tetap Pendidikan Agama Islam (PAI) di PTU;
5) Dosen PTU yang sedang menempuh studi pada PTAI;
6) Calon dosen, khusus untuk Prodi Saintek pada UIN dan
Prodi PGMI.**
** Dikoordinir dan mendapat persetujuan dari Rektor atau
Ketua Perguruan Tinggi Agama Islam masing-masing
D. Jenis Bantuan
Bantuan beasiswa yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010
dalam program ini meliputi:
1. Bantuan Biaya Pendidikan S2 dan S3
Merupakan bantuan biaya pendidikan yang diberikan
kepada sasaran yang sedang menempuh pendidikan S2
atau S3 dengan biaya mandiri dan tidak sedang
mendapatkan bantuan atau beasiswa serupa dari pihak
lain.
E. Persyaratan
1. Persyaratan umum
a. Berstatus sebagai:
1) Dosen Tetap/PNS pada Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri (PTAIN);
2) Dosen Tetap Yayasan Non PNS/DPK pada
Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS);
3) Dosen Tetap (PNS DPK maupun Non PNS) di
Fakultas Agama Islam (FAI) pada Perguruan
Tinggi Umum (PTU);
4) Dosen Tetap Pendidikan Agama Islam (PAI) di
PTU;
5) Dosen PTU yang sedang menempuh studi pada
PTAI;
b. Pengajuan bantuan biaya pendidikan S2 dan S3 bagi
dosen pada PTAIN (UIN, IAIN dan STAIN), dilakukan
secara kolektif yang diusulkan dan ditandatangani
oleh Rektor/ketua sebagaimana dalam formulir
terlampir. Sedangkan pengajuan bantuan promosi
Doktor wajib menyertakan surat keterangan dari
Direktur Pascasarjana tempat studi yang menyatakan
bahwa pemohon sedang merencanakan ujian
poromosi doktor pada tahun 2010 dan proposal
penelitian sebagaimana pada persyaratan khusus.
2. Persyaratan khusus
a. Bagi pengusul Bantuan Promosi Doktor:
1) menyertakan surat keterangan Direktur
Pascasarjana tempat studi yang menyatakan
G. Seleksi
Seleksi administratif terkait dengan persyaratan yang
ditentukan, dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Islam. Seleksi dan penilaian terhadap
peserta didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
1. Kelengkapan dan keakuratan data yang disampaikan
2. Bantuan Biaya Pendidikan dan Bantuan Promosi Doktor
a. Seleksi administrasi dilakukan oleh Tim yang dibentuk
oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam;
b. Proposal dinilai berdasarkan kelengkapan berkas sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
J. Jadwal
Waktu
No Urian kegiatan
Pelaksanaan
I. Pendahuluan
A. Rasional
Beberapa tahun terakhir muncul kecenderungan jumlah
mahasiswa atau peminat Program Studi (Prodi) tertentu di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (selanjutnya disebut
PTAIN) mengalami penurunan. Program Studi yang mengalami
penurunan peminat itu terutama berada di fakultas/jurusan
yang secara spesifik dan nomenklatur merupakan program
khusus kajian keislaman, yakni Fakultas Ushuluddin (Prodi
Aqidah Filsafat, Tafsir Hadits, dan Perbandingan Agama),
Fakultas Dakwah (Pengembangan Masyarakat Islam,
Bimbingan dan Penyuluhan Islam, dan Komunikasi & Penyiaran
Islam), dan Fakultas Adab (Sejarah Kebudayaan Islam).
Ada beberapa faktor mengapa Prodi-prodi tersebut tidak
atau kurang menarik bagi calon mahasiswa PTAIN. Pertama,
ada anggapan bahwa masa depan lulusan fakultas/jurusan/
prodi tersebut tidak jelas berkaitan dengan lapangan pekerjaan
atau bidang kerja yang tersedia di masyarakat. Persepsi ini
muncul karena selama ini lulusan PTAIN (IAIN dan STAIN) hanya
mengisi peluang bidang pekerjaan yang berkaitan dengan
agama saja, seperti bidang dakwah, pendidikan, aktif di
lembaga keagamaan, atau berkiprah di birokrasi keagamaan
(Kementerian Agama). Ketika bidang pekerjaan pada sektor
modern semakin berkembang dan diversifikatif, alumni PTAIN
tidak mampu mengisinya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara RI 4286);
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4355);
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66.
Tambahan Lembaran Negara RI 4400);
5. Undang-undang Nomor 41 tahun 2008 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009
(Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4920);
6. Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
7. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;
8. Peraturan Presiden RI Nomor 95 Tahun 2007 tentang
Perubahan ketujuh atas Keputusan Presiden RI Nomor
C. Pengertian
Beasiswa yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah
pemberian bantuan biaya pendidikan Strata Satu (S1) melalui
D. Ruang Lingkup
Program Beasiswa Penguatan Program Studi Khusus
Kajian Keislaman ini adalah kegiatan pendidikan untuk
mengkuliahkan peserta/mahasiswa yang telah dinyatakan lulus
dan memenuhi syarat, pada program Strata Satu (S1) di
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang ditunjuk
melalui Surat Keputusan (SK) Dirjen Pendidikan Islam.
Bagi peserta program disediakan biaya pendidikan selama
masa studi, yakni 4 (empat) tahun atau 8 (delapan) semester,
sesuai dengan peraturan tahun akademik yang berlaku di
Perguruan Tinggi.
F. Peserta Program
1. Peserta program adalah mereka yang telah mengikuti
seleksi, dinyatakan lulus dan memenuhi syarat, dan
melakukan registrasi ke PTAIN Penyelenggara, kemudian
ditetapkan melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan
Islam Nomor: Dj.I/701/2009 tanggal 17 Nopember 2009;
2. Kuota peserta masing-masing Program Studi ditetapkan
oleh Dirjen Pendidikan Islam;
3. Peserta bersedia tinggal di asrama (atau pesantren, kost)
yang ditetapkan Penyelenggara selama program;
4. Bersedia dikeluarkan dari peserta program apabila
terbukti menggunakan narkoba atau obat-obatan
terlarang lainnya;
5. Peserta program yang mengundurkan diri setelah SK
Dirjen ditetapkan atau pada saat program berlangsung,
karena suatu hal yang dapat dipertanggungjawabkan,
dinyatakan gugur dan tidak boleh diganti oleh peserta
lain.
JUMLAH
NO PRODI PADA PTAI
PESERTA
1 Aqidah Filsafat UIN Jakarta 30
2 Bimbingan Penyuluhan Islam UIN Jakarta 30
3 Aqidah Filsafat UIN Makassar 19
4 Sejarah Kebudayaan Islam UIN Makassar 20
5 Perbandingan Agama UIN Yogyakarta 28
6 Sejarah Kebudayaan Islam UIN Yogyakarta 25
7 Tasawuf dan Psikoterapi UIN Bandung 25
8 Pengembangan Masyarakat Islam UIN Bandung 30
9 Tafsir Hadits IAIN Surabaya 30
10 Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Surabaya 20
11 Sejarah Kebudayaan Islam IAIN Surabaya 19
12 Bimbingan Penyuluhan Islam IAIN Semarang 25
13 Tasawuf & Psokoterapi IAIN Semarang 30
14 Tafsir Hadits IAIN Semarang 30
15 Perbandingan Agama IAIN Banda Aceh 20
16 Tafsir Hadits IAIN Banjarmasin 20
17 Bimbingan Penyuluhan Islam IAIN Banjarmasin 30
18 Aqidah Filsafat IAIN Banten 19
19 Perbandingan Agama IAIN Lampung 20
20 Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Padang 20
21 Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Mataram 30
22 Aqidah Filsafat STAIN Surakarta 20
G. Masa Studi
1. Masa studi peserta Program adalah 4 (empat) tahun atau
8 (delapan) semester, mengikuti tahun akademik yang
berlaku di PTAIN.
2. Jika masa studi di atas tidak dapat dilaksanakan, peserta
program akan diminta membuat perjanjian tersendiri
dengan Penyelenggara Program (PTAIN) dan Direktorat
Pendidikan Tinggi Islam yang antara lain memuat
kesediaan untuk menyelesaikan studi dengan biaya
sendiri.
Tabel 2:
PTAIN Penyelenggara Program dan
Program Studi yang Ditawarkan
Tabel 3
Hubungan Tanggung Jawab
dalam Penyelenggaraan Program
K. Biaya Pendidikan
1. Program ini dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama RI;
2. Komponen yang dibiayai untuk peserta Program terdiri
atas dua komponen, yaitu a) komponen untuk
membantu kebutuhan hidup peserta selama studi, yaitu
IV. Penutup
Demikian Pedoman ini disusun dan disampaikan kepada
Penyelenggara Program dan Peserta Program untuk dijadikan
pedoman dan rujukan dalam penyelenggaraan Program
Beasiswa Penguatan Program Studi Khusus Kajian Keislaman.
Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Pedoman ini akan
ditentukan kemudian.
Keterangan:
Informasi yang dimuat dalam bab ini merupakan informasi
program tahun 2009. Untuk informasi tahun 2010 akan
diumumkan tersendiri.
I. Pendahuluan
A. Rasional
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran yang baik agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Paradigma baru
pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subyek
pendidikan. Sejalan dengan itu Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional menunjukkan keberpihakan kepada
peserta didik, terutama peserta didik yang tidak mampu secara
ekonomi, namun ia berprestasi. Hal tersebut sebagaimana
dinyatakan pada Bab V pasal 12 ayat 1c-d Undang-Undang RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang
berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya dan mendapatkan biaya pendidikan bagi
mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya.
Untuk mendukung langkah tersebut, mahasiswa sebagai
agen perubahan dan agen kekuatan moral bangsa perlu
mendapat pengembangan dan pembinaan yang terus
menerus. Dalam kenyataannya tidak semua mahasiswa
B. Persyaratan Khusus
Bagi mahasiswa yang mengajukan beasiswa Miskin dan
Berprestasi, di samping harus memenuhi persyaratan umum,
yang bersangkutan harus memenuhi semua syarat-syarat
khusus sebagai berikut:
1. Fotokopi Kartu Keluarga Miskin. Bagi keluarga yang tidak
memiliki kartu Keluarga Miskin, harus menyertakan Surat
Keterangan Penghasilan Orang tua/wali atau Surat
Keterangan Tidak Mampu yang dapat dibuktikan
kebenarannya, yang dikeluarkan oleh kepala desa/
Instansi tempat orang tua bekerja;
2. Diprioritaskan bagi mahasiswa dengan orang tua
berpenghasilan terendah;
3. Minimal duduk pada semester III;
4. IP-Komulatif (IPK) minimal 2.75 (dua koma tujuh lima)
(blangko terlampir);
5. Mampu Baca Tulis Alquran dengan baik dan benar yang
dibuktikan Surat Keterangan dari Rektor/ Dekan/ Ketua
VI. Penutup
Demikian Petunjuk Teknis ini disusun dan disampaikan
kepada penerima bantuan sebagaimana Surat Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam agar dapat dijadikan
pedoman dan pertimbangan dalam pelaksanaan dan laporan
A. Pendahuluan
1. Rasional
Salah satu upaya merealisasikan amanat Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan untuk menjadikan jabatan guru sebagai jabatan
profesional adalah dengan menyelenggarakan pendidikan
profesi yang memungkinkan guru menguasai kompetensi
utuh, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada peningkatan kualitas pendidikan. Kompetensi ini
ditandai dengan perolehan Sertifikat Pendidik yang selanjutnya
akan diikuti dengan penghargaan tunjangan profesi.
Ketentuan ini berlaku bagi semua guru, termasuk bagi guru
MI dan guru PAI pada sekolah.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 29 ayat (2), seorang
guru (MI atau PAI pada sekolah) minimal harus mempunyai
kualifikasi akademik sarjana (S1) atau D-IV, serta sertifikat
profesi untuk guru MI atau PAI. Sehubungan dengan
persyaratan tersebut, perlu segera dirancang program
pendidikan seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam bentuk yang
dapat dipertanggungjawabkan, baik dari sisi akademik
maupun pengelolaan.
2. Tujuan
Penyelenggaraan Program Peningkatan Kualifikasi Sarjana
(S1) bagi Guru MI dan Guru PAI pada Sekolah dengan
3. Pengertian
Program peningkatan kualifikasi sarjana (S1) bagi guru
Madrasah MI dan guru PAI pada sekolah adalah suatu program
penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus
diperuntukkan bagi guru dalam jabatan di lingkungan
Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini
dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), yang
dalam proses perkuliahannya menggunakan pendekatan dual
mode system melalui pengintegrasian sistem pembelajaran
konvensional (tatap muka di kampus) dan sistem pembelajaran
mandiri.
B. Kurikulum
1. Kompetensi Lulusan
Program peningkatan kualifikasi akademik sarjana (S1)
bagi guru MI dan guru PAI pada Sekolah dengan menggunakan
pendekatan dual mode system mengarahkan lulusannya untuk
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Tabel 1
Beban Studi dan Lama Program
Keterangan:
Beban Studi Lama
Latar Belakang Pendidikan
(sks) Program
PGA/SLTA 144-160 8 – 10
semester
D-I Kependidikan 110-120 6–8
semester
D-II Kependidikan 70-80 4–6
semester
D-III Kependidikan 40-50 2–4
semester
C. Sistem Pembelajaran
Perkuliahan dilakukan dengan menggunakan pendekatan
dual mode system melalui perpaduan antara sistem
pembelajaran tatap muka dengan sistem pembelajaran
mandiri (self-instruction). Program ini mengakui pendidikan
formal, pelatihan, dan pengalaman kerja melalui tes unjuk
kinerja (performance test).
2. Pembelajaran Mandiri
Pembelajaran mandiri adalah pembelajaran yang
dilaksanakan dengan menggunakan bahan belajar mandiri
5. Bahan Belajar
Proses pembelajaran dalam program ini mengintegrasikan
antara sistem pembelajaran tatap muka di kampus dan sistem
pembelajaran mandiri. Pada kegiatan sistem tatap muka di
kampus, pengembangan bahan ajar diserahkan sepenuhnya
kepada dosen pengampu mata kuliah, sementara kegiatan
pembelajaran mandiri, diselenggarakan dengan menggunakan
modul.
Modul yang dipersiapkan untuk pembelajaran mandiri
dapat juga digunakan sebagai bahan rujukan dalam
perkuliahan tatap muka.
Modul yang digunakan dalam program ini ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
7. Sistem Monitoring
Monitoring dilakukan melalui dua macam:
a. Monitoring yang dilakukan PTAI Induk terhadap PTAI
Mitra. Prosedur dan pelaksanaan monitoring diserahkan
kepada PTAI Induk. PTAI Induk harus menyampaikan
laporan monitoring secara periodik kepada Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam.
b. Monitoring yang dilakukan oleh tim yang ditunjuk
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terhadap PTAI
Induk dan PTAI Mitra.
c. Monitoring mencakup hal-hal yang bersifat akademik dan
administratif.
Tabel 2
Konversi Latar Belakang Pendidikan
Keterangan:
Lulusan D-I, D-II, dan D-III/Sarjana Muda wajib berasal dari
perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi dan/
atau memiliki ijin penyelenggaraan dari yang berwenang.
b. Pengalaman Mengajar
Masa kerja guru minimal 10 tahun dapat dikonversi ke
dalam mata kuliah sebagai berikut:
1) Micro teaching (3 sks)
2) Etika Profesi (2 sks)
3) Perencanaan Pembelajaran (2 sks)
E. Rekruitmen Mahasiswa
Rekruitmen calon mahasiswa program ini perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
Direktur Jenderal Pendidikan Islam melakukan rekruitmen
calon mahasiswa berdasarkan usulan dari Kanwil
Kementerian Agama Republik Indonesia. Rekruitmen dapat
dilakukan setiap semester.
2. Kriteria Calon Mahasiswa
Kriteria calon mahasiswa adalah:
a. guru MI dan PAI pada sekolah yang terdaftar di
Kementerian Agama;
b. belum memiliki kualifikasi akademik sarjana S1/D-IV dari
LPTK terakreditasi;
c. mendapatkan rekomendasi/ijin dari Kepala Madrasah/
Sekolah dan/atau Kepala Kantor Kementerian Agama/
3. Prosedur Rekruitmen
Prosedur rekruitmen mengikuti bagan sebagai berikut:
Induk
Mitra - Mengirimkan hasil rekapitulasi ke Kanwil
- Memeriksa kelengkapan berkas
- Melakukan rekapitulasi peserta dari
Dinas Pendidikan madrasah/sekolah di wilayahnya
Kantor Kemenag Kab./Kota
Kab./Kota - Melakukan seleksi berkas
- Melakukan pemberkasan peserta
- Memberikan rekomendasi bagi peserta
yang berstatus PNS
Form. BS-10
Form. BBP-10
81
Lampiran (Bab IV)
Formulir 1
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Nomor Induk Mahasiswa :
Program Stud i :
Jurusan/Fakultas :
Perguruan Tinggi :
Alamat :
Status : Mahasiswa Program Beasiswa
Penguatan Program Stud i
Khusus Kajian Keislaman
Direktorat Jenderal Pend id ikan
Islam Kementerian Agama RI
.................., .....................
Mengetahui, Yang menyatakan,
Dekan/Ketua ...............
(………………………………) (………………………………)
SURAT KUASA
Nama :
Nomor Induk Mahasiswa :
Program Stud i :
Jurusan/Fakultas :
Perguruan Tinggi :
Alamat :
Status : Mahasiswa Program Beasiswa
Penguatan Program Stud i
Khusus Kajian Keislaman
Direktorat Jenderal Pend id ikan
Islam Kementerian Agama RI
Nama :
Alamat :
Nama bank :
Nomor rekening :
Nomor NPWP :
………………………., ......................
Yang menyatakan
(………………………………………)
Daftar Rekapitulasi
Nilai Indeks Prestasi Kumulatif
Mahasiswa Berprestasi Tingkat Perguruan Tinggi
(Dikeluarkan oleh Pimpin Perguruan Tinggi)
Nama : ……………………………………...................
Program stud i/Jurusan/
Departemen : ……………………………………...................
Fakultas : ……………………………………...................
Jumlah
SKS
Semester Nilai IP Tahun Keterangan
yang Telah
Diambil
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai IPK = Total SKS =
..…………......…….., …..…2010
Rektor/Dekan/Ketua
( ………………………...........)
Nama :
Tempat & tanggal lahir :
Nomor Induk Mahasiswa :
Fakultas :
Jurusan/Prod i :
Semester :
Alamat :
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Saya pada saat/tahun ini tidak sedang atau akan menjadi
penerima beasiswa dari manapun
2. Jika ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar dan saya
menerima beasiswa ganda, maka saya sanggup
mengembalikan beasiswa yang telah saya terima.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh
kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
(…………………………..) (…………………………..)
NIM: ………………………
(………………………..............)
SURAT KETERANGAN
MAMPU BACA TULIS ALQURAN
Nomor : …………………………………….
(………………………..............)
Nama : ………………………………………....
Program stud i/Jurusan/
Kementerian : ………………………………………....
Fak/Jur/Program Stud i : ………………………………………....
..........………….., …………2010
Rektor/Dekan/Ketua,
(………………………..............)
REKAPITULIASI
NAMA-NAMA CALON PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN
BERPRESTASI UNIVERSITAS/INSTITUT/SEKOLAH TINGGI
...................……..TAHUN 2010
NILAI
FAK/JUR
NO NAMA NIM TOTAL KETERANGAN
/PRODI
(NT)
..........………….., …………2010
Rektor/Dekan/Ketua,
(………………………..............)
KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4
Telp.: 021-3812344, 3519734, Fax : 021-34833981
KELURAHAN/KECAMATAN : …………………………………………………………………………………….
KABUPATEN/KOTA : …………………………………………………………………………………….
PROVINSI : …………………………………………………………………………………….
a. Nomor Peserta
b. Nama Lengkap
c. Nama Sekolah
Apakah yang tersebut di atas merupakan sekolah induk anda? Centang jika ya
d. NSS
e. Jenis Kelamin (L/P)
f. NIP/NIGB/NIK/NIY/NIGK
g. Tempat, Tgl. Lahir , / /
h. TMT PNS (sesuai SK) / /
i. Pangkat/Golongan 01. ll/a
Il/a 02. ll/b 03. ll/c 04. ll/d 05. lll/a 06. lll/b 07. lll/c 08. lll/d 09. lV/a
10. lV/b 11. IV/c 12. IV/d 13. IV/e 14. …
j. Masa Kerja tahun
k. Gaji Pokok
l. TMT Golongan / /
m. TMT sebagai Pendidik/Tendik / /
n. Status Kepegawaian 01. PNS 02. PNS DPK 03. PNS DEPAG 04. GTY 05. GTT 06. GTTPNS 07. PTT
08. GURU BINA 09. GURU BANTU 10. GURU HONDA TK I 11. GURU HONDA TK II
12. Lainnya…
p.1 Mata Pelajaran/Guru Kelas Jumlah jam
p.2 TMT di Sekolah ini / /
o. Tugas Tambahan 1. Kepala Sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah 3. Kepala Perpustakaan
4. Kepala Laboratorium 5. Kepala Bengkel 6. Lainnya….
TMT di Sekolah/Madrasah / /
* Jika tugas tambahan anda adalah Kepala Sekolah, isilah butir berikut:
TMT sebagai Kepala Sekolah / /
p. Alamat Rumah
(Sesuai KTP) RT RW
Kelurahan Kode Pos
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
q. No Telpon Rumah - No HP
r. Nama Bank Aktif
s. Nama di Rekening Aktif
t. No Rekening Aktif
Keterangan: Diisi hanya jika mengajar di sekolah lain. Sekolah induk hanya boleh dipilih salah satu.
Keterangan: Pendidikan formal dari yang terendah ke tertinggi: Isi Kpd = '00' untuk Non-Kependidikan, dan '01' untuk Kependidikan
Yang bertanda tangan di bawah ini bertanggungjawab secara hukum terhadap kebenaran data yang tercant um
Mengetahui: Responden
Kepala Sekolah/Madrasah/Instansi ……………………, ………………...200 ….
……………………………………………
Kab/Kota ………………………………..
…………………………………………… ………………………………………………..
Keterangan:
Isilah dengan huruf kapital dan mudah dibaca
point 1.a. Nama lengkap diisi sesuai yang tertera pada KTP (tanpa gelar). Usahakan tidak menggunakan singkatan, kecuali kolom tidak mencukupi.
point 1.b. Lingkari sesuai jenis kelamin (L untuk laki-laki, P untuk perempuan)
point 1.d. Gelar akademik yang dimiliki, jika memiliki lebih dari satu gelar, dapat disambungkan, contoh: SPd, MPd, MM
point 1.e. Isi NIP untuk PNS, NIGB untuk Guru Bantu, atau nomor lainnya sesuai status masing-masing.
point 1.g. TMT PNS adalah Terhitung Mulai Tugas sebagai PNS (khusus PNS)
point 1.k. TMT Golongan adalah Terhitung Mulai Tugas dengan Golongan yang sekarang (khusus PNS)
point 1.I.2. TMT di sekolah ini adalah Terhitung Mulai Tugas pada sekolah ini.
94
(Disesuaikan dengan rekap pada tingkat Provinsi, atau Kabupaten/Kota)