Professional Documents
Culture Documents
Materi Praktikum Word Processing dengan menggunakan aplikasi OpenOffice.org Writer 3.1
Saat mengetik, kalau mau membuat rata kanan/kiri, kita harus hati-hati menghitung spasi antar kata.
Kalau sampai salah ketik, pilihannya adalah tindih, tutup pakai stipo, atau buang kertasnya.
Kalau mau membuat banyak dokumen, memakai karbon atau stensil.
Jika ada revisi, terpaksa mengetik ulang semuanya.
Karena itu, ketika muncul aplikasi komputer pengolah kata, orang langsung senang. Program pengolah kata awal,
seperti Word Star, masih berjalan di sistem operasi DOS dengan mode teks, bukan dengan graphical user interface
(GUI). Semua ketikan muncul dalam bentuk huruf, justifikasi otomatis, dokumen bisa disimpan ke file dan
dicetak memakai printer daisy whell atau dot matrix. Untuk dokumen dengan banyak halaman, dipakai kertas
khusus bersambung yang bisa dikaitkan ke rel printer.
Sementara itu, untuk gambar masih belum bisa. Jadi kalau ingin menyertakan gambar, harus disediakan ruang
yang cukup untuk ditempeli gambar secara manual. Dengan semakin majunya teknologi komputer dan printer,
pengolah kata semakin berkembang. Chi Writer misalnya, sempat populer di kalangan akademik karena mampu
bekerja dalam mode grafik untuk membuat rumus dan diagram sederhana. Pada saat yang sama, saingannya
adalah Word Perfect yang mampu menyisipkan gambar maupun rumus.
Menengok lebih jauh lagi, untuk penerbitan serius, terdapat aplikasi Ventura dan Page Marker. Kedua program
ini kelasnya sudah masuk desktop publishing, yaitu program untuk membantu pembuatan brosur, majalah maupun
buku dengan tata letak yang kompleks dan harus konsisten. Keduanyalah yang memperkenalkan pemformatan
kata dengan menggunakan tag (stale), tata letak dalam bingkai (frame), tipografi, kerning, orphan, dan lain-lain. Era
DOS kemudian berganti menjadi era Windows, dan muncullah Microsoft Word yang merupakan salah satu
modul dalam paket Microsoft office.
Di samping Microsoft office ada paket aplikasi perkantoran lainnya, yaitu OpenOffice.org, sebuah paket aplikasi
gratis dari Sun Microsystems. Sesuai dengan namanya “open” atau yang berarti terbuka, aplikasi ini memberikan
sebuah fasilitas yang menarik yaitu selain gratis, kode pemrograman paket aplikasi ini dapat diunduh, dibaca, dan
dimodifikasi.
Dari segi tampilan ataupun acara kerjanya, aplikasi OpenOffice ini tidak jauh berbeda dengan kebanyakan
aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office 2003. Selain itu aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk
membaca dan menulis file Microsoft Office.
Meskipun OpenOffice merupakan aplikasi gratisan, namun dari sisi kemampuannya aplikasi ini cukup mumpuni
untuk menggantikan eksistensi Microsoft Office yang notabene sudah cukup berpengalaman dalam dunia
aplikasi perkantoran. Fitur yang dimiliki juga sudah cukup lengkap, misalkan untuk scripting, export ke file PDF,
dan membuat database yang bisa dikoneksikan dengan MySQL.
Writer, aplikasi pengolah kata dalam paket OpenOffice.org, memiliki fitur-fitur yang hamper sama persis dengan
yang terdapat pada Microsoft Word. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat naskah, buku, laporan,
berita, brosur, dan lain-lain. Secara default file akan disimpan dalam format .odt. Namun, selain format tersebut,
aplikasi ini juga mempunyai kemampuan untuk menyimpan file dalam format .doc, .html, .xhtml, dan beberapa
format dokumen yang lain. Pada OpenOffice Writer 3.1 ini dapat digunakan untuk membuka file dengan
Bagian 0BI. Dasar Teori
SISTEMATIKA
Pada praktikum kali ini, kita akan belajar menggunakan OpenOffice Writer 3.1 dengan efektif, yang meliputi:
1. Mengatur format halaman dan bagian.
2. Memformat dokumen dengan cepat, rapi, dan konsisten.
3. Mengatur judul dan penomorannya.
4. Menyisipkan gambar, table, dan rumus.
5. Mengotomasi penomoran halaman, bab, dan sub-bab, gambar, table, rumus, dll.
6. Menghasilkan file PDF dari dokumen yang telah dibuat.
7. Membuat mail merge.
Catatan : Untuk mengubah default satuan dari inchi ke cm, klik menu Tools - Options, lalu pilih option
OpenOffice.org Writer - General di sebelah kiri. Ubah setting measurement unit menjadi centimeter.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 2. Mengatur Halaman
Section 2 : halaman pembuka (kata pengantar, daftar isi, dst.), dengan nomor halaman romawi kecil (i, ii,
dst)
Section 3 : badan dokumen dari Bab 1, Bab II, dan seterusnya. Setiap bab baru harus ganti halaman.
Halaman dinomeri secara arabik (1, 2, 3, …)
Menyisipkan Section Break
Untuk membagi section, bawa kursor ke tempat batas section, lalu sisipkan section break. Caranya:
Lakukan hal ini pada setiap batas section. Untuk memeriksa, coba jalankan kursor dari section ke section lalu
perhatikan informasi pada baris status di sebelah bawah.
Penggunaan page style dalam OOo Writer ini akan sangat menguntungkan, apalagi untuk dokumen ilmiah yang
kompleks, karena akan memudahkan dalam penomoran halaman dan pemberian header & footer nantinya.
Sebenarnya OOo Writer telah menyediakan berbagai macam page style untuk kita. Akan tetapi, kita dapat
membuat page style sendiri sesuai dengan kebutuhan kita. Caranya adalah seperti berikut:
Untuk menghidupkan header dan footer, pada tab Header atau Footer centang radio button “Header
on” atau “Footer on”
Klik OK, terbentuklah page style baru.
Gambar 6. Membuat page style baru
Pada dokumen ini, kita ingin menerapkan page style berbeda untuk setiap section. Caranya adalah sebagai berikut:
Klik pada halaman pertama dokumen. Pada jendela “Styles and Formatting” klik dua kali pada style
“Halaman Sampul”. Maka style tersebut akan diterapkan tidak hanya pada halaman pertama, tetapi
seluruh halaman. Tenang…ini baru awalan.
Letakkan kursor setelah huruf terakhir pada halaman pertama atau sebelum huruf pertama pada
halaman berikutnya (halaman Kata Pengantar, section 2).
Pilih menu Insert – Manual Break
Pilih radio button Page break, pilih style “Halaman Pembuka”, centang “Change page number” dan
pilih “1” pada kotak di bawahnya. Klik OK.
Untuk Bab I dan seterusnya diletakkan pada section 3. Setiap berganti bab, pada umumnya halaman awal bab
selanjutnya berada di halaman yang berbeda dengan bagian akhir bab sebelumnya. Untuk ganti halaman (tanpa
mengubah page style) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Setelah ada batas-batas section serta page style, kini kita bisa memberi header/footer yang berbeda untuk setiap
section.
Kita tidak ingin menampilkan header & footer apa-apa pada Section 1. Karena itu kita langsung menuju
Section 2 dengan meng-klik area footer pada halaman pertama Section 2.
Untuk Section 2, kita ingin footer dengan halaman romawi. Untuk itu klik Insert – Fileds – Other.
Pada tab Document pilih type “Page”, select “Page numbers”, dan format “Roman (i ii iii)”. Klik Insert.
Klik Close.
Untuk mengatur letak footer-nya apakah mau di kiri, tengah, atau kanan, cukup tekan TAB (untuk
menggerakkan kursor ke kanan) atau BACKSPACE (untuk menggerakkan kursor ke kiri). Kita juga
dapat mengkombinasikan, misal dengan menuliskan nama chapter di footer bagian kiri dan nomor
halaman di footer bagian kanan.
Lanjutkan dengan Section 3, lakukan hal yang mirip seperti perlakuan pada Section 2.
FORMAT TEKS
Bagian 1BII. Aktivitas
Pemformatan adalah mengatur tampilan dan penempatan elemen (huruf, gambar, table, dll) dalam dokumen.
Dalam konteks pengolah kata, elemen atomic terkecil pada sebuah dokumen adalah huruf (character).
Selanjutnya, untaian huruf-huruf yang diakhiri dengan ganti baris disebut paragraph. Kita bias menganggap
paragraph sebagai elemen yang molekuler yang lebih besar. Setiap elemen ini selanjutnya bias di-format agar
tampil beda.
Format Langsung
Untuk elemen huruf, formatnya dilakukan secara langsung menggunakan Font, misalnya saja:
Caranya dengan memilih huruf yang bersangkutan (sendiri maupun sekumpulan) lalu menggunakan toolbar
pemformatan atau menu Format - Character
Sementara itu, paragraph juga mempunyai beberapa format yang bias dikenakan secara langsung, misalnya:
Pemformatan ini bias dilakukan dengan toolbar ataupun menu Format - Paragraph dan Format - Bullets and
Numbering
Memformat paragraf bias dilakukan secara TIDAK LANGSUNG menggunakan style. Di sini, style adalah
definisi sekumpulan format. Bila suatu paragraf dikenakan pada suatu style tertentu, maka sekumpulan format
yang terdefinisi oleh style akan dikenakan kepada paragraf tersebut. Jika semua paragraf diformat dengan style
yang teratur, kita bias memperoleh tampilan yang konsisten untuk seluruh dokumen. Kemudian, ini yang lebih
penting, style adalah kunci untuk berbagai otomasi dokumen seperti kita coba bersama pada bahasan-bahasan
berikut.
Secara default, OOo Writer sudah menyediakan style-style baku seperti pada Tabel 1. Seluruh badan tulisan
sebaiknya diformat dengan style “Body Text”. Jangan gunakan style “Normal”, sebab style normal adalah style
paling dasar yang menjadi induk dari berbagai style yang lain. Style lain yang sering dipakai pada badan dokumen
adalah “List
Untuk mengenakan style ke paragraf dengan cepat, maka sebaiknya kita definisikan shortcut key. Caranya:
Mengubah Style
Jika semua paragraph teks utama sudah memakai style yang sama, yakni “Text body”, maka kita dapat mengubah
tampilan seluruh dokumen dengan sekali pukul. Caranya:
Lihat bagaimana seluruh paragraph dengan style “Text body” berubah formatnya.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 13. Mengubah style “text body”
Selama membuat dokumen, gunakan style “Title” dan “Sub Title” untuk judul halaman khusus, misalnya “Kata
Pengantar”, “Daftar Isi”, atau “Daftar Pustaka”.
Style Heading
Sementara itu untuk Bab, gunakan style “Heading X” secara hirarkis. Maksudnya, gunakan style “Heading I”
untuk bab level 1, “Heading 2” untuk subbab level 2, dan sterusnya. Hal ini akan mempermudah penomoran
bab secara otomatis (dibahas setelah ini). Namun ada sedikit masalah, OOo Writer tidak bisa memformat
Heading 1 sebagai judul bab. Karena itu, kita terpaksa pakai trik berikut:
Tetap sisipkan judul Bab pakai Heading I, namun nantinya akan kita sembunyikan (hidden).
Sebagai ganti, gunakan Style Title untuk judul Bab, pisahkan nomor Bab (missal BAB I) dan judul Bab
(misla PENDAHULUAN) dengan soft return (tekan Shift + Enter).
Untuk menyembunyikan Heading I, ubah stylenya (lihat sub mengubah style sebelumnya). Pilih format
“Font Effects”, lalu centang efek Hidden. Setelah ini pandangan normal semua heading I akan tidak
tampak. Untuk melihatnya aktifkan mode show/hide dengan mengklik tombol di toolbar.
Nah, kini kita tidak perlu khawatir lagi kalau nomor bab akan salah urutan.
Kembali ke dialog utam, setelah itu bilang sim salabim lalu klik OK.
Jenis Gambar
Memahami jenis gambar cukup penting agar dokumen kita ukurannya lebih kecil, dan juga lebih portable. Secara
umum ada dua jenis gambar:
Bitmap, adalah gambar yang disimpan dalam bentuk titik-titik warna pada suatu area terbatas. Untuk
bitmap dengan batas warna yang kabur (contoh foto dari kamera digital) sebaiknya disimpan dalam
format JPG. Sementara itu bitmap dengan batas warna yang jelas (dari program Paint misalnya), gunakan
format PNG atau GIF.
Lineart, adalah gambar yang disimpan dalam bentuk garis dan bentuk-bentuk geometri dasar lainnya.
COntoh paling umum adalah gambar yang dihasilkan Visi. Untuk lineart, format terbaik bagi OOo
Writer adalah WMF.
Menyisipkan Gambar
Untuk menyisipkan gambar ke OOo Writer, cara paling mudah adalah copy-paste. Agar hasilnya optimal gunakan
tip berikut:
Jika gambarnya lineart (misal dari Visio), copy gambar yang akan disisipkan (tekan Ctrl-C). Pada OOo
Writer jangan langsug Paste. Sebaliknya, pilih menu Edit – Paste Special. Kemudian pilih GDI
metafile.
Jika gambarnya bertipe bitmap (missal dari hasil print screen, atau copy dari Paint), langsung saja paste di
OOo Writer (tekan Ctrl-V) sudah bagus.
Kita bisa mengatur tata letak gambar tersebut terhadap teks. Caranya, klik kanan pada gambar, pada
menu pop-up pilih menu “Picture”. Pda dialog, pilih tab Wrap. Setelah itu pilih mode layout sesuai
denganyang kita inginkan.
Kita juga bias mengatur dimensi gambar melalui dialog tersebut. Pilih tab Type. Setelah itu ketikkan
dimensi yang kita inginkan. Cara ini bagus bila kita ingin dimensi gambar yang pasti (misalkan semua
gambar harus selebar 3 inchi). Cara lain adalah secara interaktif, klik gambar yang bersangkutan sehingga
muncul bingkai dengan 8 kotak hijau di tepi-tepinya. Geret kotak hijau tersebut sehingga menghasilkan
ukuran yang diinginkan.
Beri style khusus, misal Figure. Modify style ini agar letak setiap gambar yang disisipkan konsisten, misal
mode alignment = center, dll.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 20. Format Gambar
Caption adalah istilah untuk teks keterangan yang menyertai gambar. Pada dokumen ilmiah, caption wajib ada
dan diberi nomor urut. Tenang, hal ini bias ditangani dengan mudah.
Klik kanan gambar yang dimaksud untuk mengeluarkan menu pop-up, pilih menu Caption. Cara lain
adalah mengklik kiri gambar tersebut lalu pilih menu Insert – Caption sehingga muncul dialognya.
Untuk pertama kali, kita perlu membuat label baru. Pada bagian Properties, pada kotak Category ketikkan
“Gambar”.
Masih pada bagian Properties pada kotak Numbering pilih Arabic (1 2 3) .
Agar penomoran gambar kita juga menyertakan nomor bab, sekarang klik Options pada dialog Caption
tersebut. Pada bagian Numbering captions by chapter pilih level 1. Klik OK.
Kembali ke dialog Caption, beri nama gambar kita dengan mengetikkannya pada kotak Caption. Setelah
itu klik OK.
Jika kita menyisipkan Caption Gambar pada gambar-gambar selanjutnya, nomornya akan otomatis muncul
dengan terurut.
Pada badan kalimat, sudah jamak bahwa kita ingin merefer pada suatu gambar, dan aturannya nomor gambar
harus disertakan, misal (lihat Gambar 4.9). Masalahnya, jika di kemudian hari kita menyisipkan gambar aru
sebelum Gambar tersebut, caption yang direfer akan berubah otomatis menjadi Gambar 4.10 sehingga teks
utama kita salah tunjuk. Agar reference ini selalu benar, caranya:
Bagian 1BII. Aktivitas
Jika semua gambar sudah rapi memakai Caption, membuat daftar gambar menjadi mudah:
TABEL
Tabel juga sangat umum dipakai pada dokumen ilmiah. OOo Writer menyediakan fitur table yang sangat
memudahkan.
No Komputer IP
1 Comlabs-01 192.168.1.101
2 Comlabs-02 192.168.1.102
Ini tip membuat tabel yang rapi dan bisa banyak halaman:
Untuk mebuat tabel, klik tombol shortcut pada toolbar “Insert Table”, jangan dilepas, lalu pilih dimensi
tabel (misal 3x3)
Teks di dalam tabel sebaiknya memakai style sendiri, jangan pakai “Body Text”. Untuk itu buat style baru
“Table Text”. Dengan demikian, kita bebas mengatur format teks dalam tabel. Misalnya, atur style ini
dengan huruf tertentu (lebih kecil), dan jangan lupa, alignment harus rata kiri. Kalau alignment-nya
justified akan nampak aneh. Khusus untuk kepala tabel, format langsung teksnya m,enjadi tebal dan
tengah.
Kalau tabel tersebut panjang dan akan terpotong ke dua halaman atau lebih, beri kepala (header) otomatis.
Caranya, pilih klik kanan pada tabel, pada pilih “Table”. Pada kotak dialog Table Format pilih tab Text
Flow, kemudian centang pada checkbox “Repeat heading”, masukkan angka berapa baris pertama yang
ingin ditampilkan kembali setiap tabel berganti halaman baru.
Sedangkan untuk badan ahalaman, mungkin kita tidak ingin satu baris terpotong oleh ganti halaman.
Caranya sama dengan yang sebelumnya, pada kotak dialog Table Format tab Text Flow pada checkbox
“allow row to break across pages and columns” matikan centangnya.
Sama seperti gambar, tabel juga harus diberi caption dengan nomor urut. Sama juga seperti gambar, caranya
mudah dengan menggunakan fitur caption.
RUMUS MATEMATIK
Bagian 1BII. Aktivitas
Dokumen ilmiah, khususnya sains dan teknologi, baru terasa nendang kalau ada rumusnya. Makin rumit dan
banyak ruusnya, makin tinggi gengsi dokumennya. Namun, perlu trik khusus supaya rumus-rumus tersebut
tampil indah dan tidak berserakan kemana-mana.
Menyisipkan Rumus
Di OOo Writer ada komponen yang disebut Formula. Kalau di MS Word komponen tersebut serupa dengan
MS Equation. Untuk membuat rumus, dapat mengikuti tip berikut ini:
Agar mudah, sebaiknya kita membuat tabel dua kolom seperti ini (jangan lupa garisnya nanti
dihilangkan). Kotak di kiri untuk rumus, kotak di kanan untuk nomor rumus.
(1)
Letakkan kursor di kotak kiri, kemudian pilih menu Insert – Object – Formula.
Akan muncul frame kecil, sebuah floating toolbar, dan kotak bertuliskan script untuk formula yang kita
ketikkan. Gunakan tombol pada floating toolbar tersebut untuk mengetikkan symbol dan tanda yang
diperlukan rumus. Setelah selesai, klik di luar frame tersebut.
Gambar 25. Dari kiri: floating toolbar, kotak script, dan frame kecil untuk menampilkan rumus
Kini untuk membuat nomor rumus, kembali gunakan Caption. Karena kita ingin nomor rumus muncul dalam
tanda kurung (), sebaiknya buat caption baru. Nanti tanda kurungnya diketikkan manual. Begitu pula tulisan
kategorinya dihapus manual. Setelah disisipkan, cut-paste caption tersebut ke kotak kanan.
(4-1)
MAIL MERGE
Mengirimkan surat kepada banyak pihak (surat missal) merupakan pekerjaan perkantoran yang paling populer
dewasa ini. Di dalam OOo Writer ini kita tidak perlu susah-susah untuk mengetikkan banyak surat untuk orang
yang berbeda-beda karena sudah disediakan sebuah fasilitas untuk melakukan koneksi ke data source dari OOo
Writer tersebut. Asalkan kita mempunyai sebuah database daftar orang yang akan kita kirim dan sebuah template
surat, maka dengan melakukan sedikit langkah saja kita sudah dapat membuat surat sebanyak jumlah orang yang
kita tuju tersebut.
Sebenarnya untuk membuat form letter dengan menggunakan data source dapat melalui menu Tools – Mail Merge
Wizard. Tetapi ada cara lain yang lebih cepat yaitu dengan mengikuti langlah-langkah berikut ini:
Bagian 1BII. Aktivitas
Siapkan template surat terlebih dahulu atau biasa disebut dengan dokumen utama (starting document).
Gambar 26. Contoh template surat
Buka koneksi ke database dengan mengklik menu View – Data Sources. Setelah itu akan muncul database
explorer pada jendela OOo Writer kita.
Jika database kita belum muncul, kita perlu tambahkan dengan cara mengklik kanan pada kotak sebelah
kiri database explorer tersebut, kemudian pada menu pop-up pilih Registered databases. Pada kotak
dialog Registered databases klik New. Setelah itu browse file database kita. Kemudian klik OK.
Buka database kita dan pilih tabel yang memuat data yang kita butuhkan untuk surat kita.
Bagian 1BII. Aktivitas
Klik Menu File – Print. Kemudian akan muncul pertanyaan “Your document contains address database
fileds. Do you want to print a form letter?”. Klik Yes.
Pada dialog Mail Merge pilih output ke file kemudian pilih “Save as single document”. Klik OK.
Ketikkan nama file untuk menyimpan hasil output mail merge tersebut. Pilih juga tipe file-nya. Dapat
berupa doc, odt, pdf, dll. Kemudian klik OK.
Buka file output tersebut untuk melihat hasilnya.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 31. Output mail merge
Pilih menu File – Export atau Export as PDF, akan tampil kotak dialog Export
Klik pada pilihan File format : PDF – Portable Document Format (.pdf), akan tampil daftar pilihan
tipe file:
1. Mahasiswa dapat menggunakan software OpenOffice.org Writer 3.1 untuk keperluan perkuliahan
2. Mahasiswa mendapatkan gambaran mengenai cara penggunaan tools word processor lainnya