You are on page 1of 23

MATERI I

Word Processing dengan


OpenOffice.org Writer 3.1

Materi Praktikum Word Processing dengan menggunakan aplikasi OpenOffice.org Writer 3.1

TIU/TIK 1. Mengetahui fitur-fitur umum OpenOffice.org Writer 3.1


2. Dapat menggunakan dan membuat style untuk paragraf dan halaman
3. Dapat menggunakan teknik otomatisasi dalam penomoran bab, gambar, tabel,
rumus, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel.

Referensi 1. Beekman, Tomorrow’s Technology and You, Pearson, 2008


I. DASAR TEORI

WORD PROCESSOR (PENGOLAH KATA)


Pengolah kata adalah salah satu jenis program aplikasi komputer yang berguna dalam pengetikan dokumen.
Sebelum munculnya pengolah kata, yang ada hanya mesin ketik manual. Bayangkan,

 Saat mengetik, kalau mau membuat rata kanan/kiri, kita harus hati-hati menghitung spasi antar kata.
 Kalau sampai salah ketik, pilihannya adalah tindih, tutup pakai stipo, atau buang kertasnya.
 Kalau mau membuat banyak dokumen, memakai karbon atau stensil.
 Jika ada revisi, terpaksa mengetik ulang semuanya.

Karena itu, ketika muncul aplikasi komputer pengolah kata, orang langsung senang. Program pengolah kata awal,
seperti Word Star, masih berjalan di sistem operasi DOS dengan mode teks, bukan dengan graphical user interface
(GUI). Semua ketikan muncul dalam bentuk huruf, justifikasi otomatis, dokumen bisa disimpan ke file dan
dicetak memakai printer daisy whell atau dot matrix. Untuk dokumen dengan banyak halaman, dipakai kertas
khusus bersambung yang bisa dikaitkan ke rel printer.

Sementara itu, untuk gambar masih belum bisa. Jadi kalau ingin menyertakan gambar, harus disediakan ruang
yang cukup untuk ditempeli gambar secara manual. Dengan semakin majunya teknologi komputer dan printer,
pengolah kata semakin berkembang. Chi Writer misalnya, sempat populer di kalangan akademik karena mampu
bekerja dalam mode grafik untuk membuat rumus dan diagram sederhana. Pada saat yang sama, saingannya
adalah Word Perfect yang mampu menyisipkan gambar maupun rumus.

Menengok lebih jauh lagi, untuk penerbitan serius, terdapat aplikasi Ventura dan Page Marker. Kedua program
ini kelasnya sudah masuk desktop publishing, yaitu program untuk membantu pembuatan brosur, majalah maupun
buku dengan tata letak yang kompleks dan harus konsisten. Keduanyalah yang memperkenalkan pemformatan
kata dengan menggunakan tag (stale), tata letak dalam bingkai (frame), tipografi, kerning, orphan, dan lain-lain. Era
DOS kemudian berganti menjadi era Windows, dan muncullah Microsoft Word yang merupakan salah satu
modul dalam paket Microsoft office.

Di samping Microsoft office ada paket aplikasi perkantoran lainnya, yaitu OpenOffice.org, sebuah paket aplikasi
gratis dari Sun Microsystems. Sesuai dengan namanya “open” atau yang berarti terbuka, aplikasi ini memberikan
sebuah fasilitas yang menarik yaitu selain gratis, kode pemrograman paket aplikasi ini dapat diunduh, dibaca, dan
dimodifikasi.

Dari segi tampilan ataupun acara kerjanya, aplikasi OpenOffice ini tidak jauh berbeda dengan kebanyakan
aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office 2003. Selain itu aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk
membaca dan menulis file Microsoft Office.

Meskipun OpenOffice merupakan aplikasi gratisan, namun dari sisi kemampuannya aplikasi ini cukup mumpuni
untuk menggantikan eksistensi Microsoft Office yang notabene sudah cukup berpengalaman dalam dunia
aplikasi perkantoran. Fitur yang dimiliki juga sudah cukup lengkap, misalkan untuk scripting, export ke file PDF,
dan membuat database yang bisa dikoneksikan dengan MySQL.

Writer, aplikasi pengolah kata dalam paket OpenOffice.org, memiliki fitur-fitur yang hamper sama persis dengan
yang terdapat pada Microsoft Word. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat naskah, buku, laporan,
berita, brosur, dan lain-lain. Secara default file akan disimpan dalam format .odt. Namun, selain format tersebut,
aplikasi ini juga mempunyai kemampuan untuk menyimpan file dalam format .doc, .html, .xhtml, dan beberapa
format dokumen yang lain. Pada OpenOffice Writer 3.1 ini dapat digunakan untuk membuka file dengan
Bagian 0BI. Dasar Teori

ekstensi .docx (format default pada MS Office 2007).


SISTEM DAN APLIKASI
Aplikasi yang digunakan pada praktikum kali ini adalah OpenOfice.org Writer 3.1.

SISTEMATIKA
Pada praktikum kali ini, kita akan belajar menggunakan OpenOffice Writer 3.1 dengan efektif, yang meliputi:
1. Mengatur format halaman dan bagian.
2. Memformat dokumen dengan cepat, rapi, dan konsisten.
3. Mengatur judul dan penomorannya.
4. Menyisipkan gambar, table, dan rumus.
5. Mengotomasi penomoran halaman, bab, dan sub-bab, gambar, table, rumus, dll.
6. Menghasilkan file PDF dari dokumen yang telah dibuat.
7. Membuat mail merge.

Bagian 0BI. Dasar Teori


II. AKTIVITAS

DOKUMEN & FILE


Untuk memulai mebuat dokumen, jalankan program OpenOffice.org Writer. Setiapdokumen yang kita buat
akan disimpan sebagai file (berkas digital). Oleh karena itu untuk memulai, Anda harus:

 Pilih menu File - New - Text Document


 Akan muncul sebuah dokumen kosong. Anda dapat mengetikkan apa saja di sana.
 Setelah selesai, pilih menu File - Save

Gambar 1. Menyimpan file baru

UKURAN KERTAS & MARGIN


Suatu dokumen ilmiah biasanya memiliki aturan tentang ukuran kertas dan margin. Karena itu sebelum
melangkah lebih jauh, hal ini harus kita atur karena pengaruhnya berlaku global. Untuk itu, pilih menu Format -
Page, kemudian pilih tab Page. Untuk memilih ukuran kertas, silakan atur Paper Format, misal jadi A4.
Selanjutnya atur margin yang sesuai, misal margin kiri = 3 cm, margin kanan = 2 cm, margin atas = 2 cm, dan
margin bawah 2 cm.

Catatan : Untuk mengubah default satuan dari inchi ke cm, klik menu Tools - Options, lalu pilih option
OpenOffice.org Writer - General di sebelah kiri. Ubah setting measurement unit menjadi centimeter.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 2. Mengatur Halaman

Gambar 3. Mengubah satuan pengukuran default menjadi centimeter

SECTION, PAGE STYLE, HEADER & FOOTER


Suatu dokumen ilmiah yang panjang biasanya terbagi menjadi beberapa bagian, masing-masing terkadang perlu
memiliki style and formatting berbeda. Untuk itu, kita perlu membagi dokumen menjadi beberapa section. Hal ini
bisa dilakukan belakangan setelah dokumen ada isinya. Namun, sebaiknya telah dirancang sejak awal sebab
sangat berpengaruh pada tata letak dokumen secara keseluruhan.

Dengan section kita dapat melakukan hal-hal seperti berikut:

 Write-protect text – Menghindari perubahan pada teks dokumen kita


 Hide text – Menyembunyikan sebagian teks pada dokumen kita
 Dapat menambahkan konten dari dokumen lain ke dokumen kita secara dinamis
 Dapat menambahkan kolom, mengubah margin indents, warna latar, dan gambar latar pada sebagian
dokumen kita
 Kustomisasi footnote dan endnote pada sebagian dokumen kita

Misalkan untuk dokumen ini, kita kita inginkan tiga section:

 Section 1 : sampul dokumen


Bagian 1BII. Aktivitas

 Section 2 : halaman pembuka (kata pengantar, daftar isi, dst.), dengan nomor halaman romawi kecil (i, ii,
dst)
 Section 3 : badan dokumen dari Bab 1, Bab II, dan seterusnya. Setiap bab baru harus ganti halaman.
Halaman dinomeri secara arabik (1, 2, 3, …)
Menyisipkan Section Break

Untuk membagi section, bawa kursor ke tempat batas section, lalu sisipkan section break. Caranya:

 Pilih menu Insert - Section


 Atur section sesuai dengan kondisi yang kita inginkan. Misalkan kita ingin section 1 tidak diizinkan untuk
dilakukan modifikasi, maka kita centang kotak write protection.
 Klik Insert

Gambar 4. Menyisipkan section

Lakukan hal ini pada setiap batas section. Untuk memeriksa, coba jalankan kursor dari section ke section lalu
perhatikan informasi pada baris status di sebelah bawah.

Gambar 5. Penunjuk status halaman dan section

Membuat Page Style

Penggunaan page style dalam OOo Writer ini akan sangat menguntungkan, apalagi untuk dokumen ilmiah yang
kompleks, karena akan memudahkan dalam penomoran halaman dan pemberian header & footer nantinya.

Sebenarnya OOo Writer telah menyediakan berbagai macam page style untuk kita. Akan tetapi, kita dapat
membuat page style sendiri sesuai dengan kebutuhan kita. Caranya adalah seperti berikut:

 Pilih menu Format – Styles and Formatting


 Pada side-panel “Styles and Formatting” pilih menu ikon “page style”
 Klik kanan pada style bagian kosong pada dialog tersebut, pilih new
 Pada tab Organizer, ketikkan nama style-nya. Misalkan untuk dokumen kita, setiap section memiliki
style sendiri:
- Section 1 : Style Halaman Sampul  tanpa nomor halaman, tanpa header & footer
- Section 2 : Style Halaman Pembuka  nomor halaman berupa romawi kecil (i, ii, iii, …), tanpa
header, ada footer
- Section 3 : Style Halaman Badan  nomor halaman arabik (1, 2, 3, …), ada header & footer
Bagian 1BII. Aktivitas

 Untuk menghidupkan header dan footer, pada tab Header atau Footer centang radio button “Header
on” atau “Footer on”
 Klik OK, terbentuklah page style baru.
Gambar 6. Membuat page style baru

Menyisipkan Page Style

Pada dokumen ini, kita ingin menerapkan page style berbeda untuk setiap section. Caranya adalah sebagai berikut:

 Klik pada halaman pertama dokumen. Pada jendela “Styles and Formatting” klik dua kali pada style
“Halaman Sampul”. Maka style tersebut akan diterapkan tidak hanya pada halaman pertama, tetapi
seluruh halaman. Tenang…ini baru awalan.
 Letakkan kursor setelah huruf terakhir pada halaman pertama atau sebelum huruf pertama pada
halaman berikutnya (halaman Kata Pengantar, section 2).
 Pilih menu Insert – Manual Break
 Pilih radio button Page break, pilih style “Halaman Pembuka”, centang “Change page number” dan
pilih “1” pada kotak di bawahnya. Klik OK.

Gambar 7. Menerapkan page style


 Selanjutnya, letakkan kursor setelah huruf terakhir pada Section 2 atau sebelum huruf pertama pada
Section 3 (Halaman BAB I).
 Pilih menu Insert – Manual Break
 Pilih radio button Page break, pilih style “Halaman Badan”, centang “Change page number” dan pilih
“1” pada kotak di bawahnya. Klik OK.

Selesai. Kita sudah menerapkan page style untuk dokumen kita.

Menyisipkan Page Break

Untuk Bab I dan seterusnya diletakkan pada section 3. Setiap berganti bab, pada umumnya halaman awal bab
selanjutnya berada di halaman yang berbeda dengan bagian akhir bab sebelumnya. Untuk ganti halaman (tanpa
mengubah page style) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Pilih menu Insert - Manual Break


Bagian 1BII. Aktivitas

 Pilih radio button Page break, untuk Style biarkan [None]


 Klik OK

Cara cepat adalah dengan menggunakan shortcut Ctrl + Enter.


Gambar 8. Menyisipkan page break

Mengatur Footer & Header

Setelah ada batas-batas section serta page style, kini kita bisa memberi header/footer yang berbeda untuk setiap
section.

 Kita tidak ingin menampilkan header & footer apa-apa pada Section 1. Karena itu kita langsung menuju
Section 2 dengan meng-klik area footer pada halaman pertama Section 2.
 Untuk Section 2, kita ingin footer dengan halaman romawi. Untuk itu klik Insert – Fileds – Other.
Pada tab Document pilih type “Page”, select “Page numbers”, dan format “Roman (i ii iii)”. Klik Insert.
Klik Close.
 Untuk mengatur letak footer-nya apakah mau di kiri, tengah, atau kanan, cukup tekan TAB (untuk
menggerakkan kursor ke kanan) atau BACKSPACE (untuk menggerakkan kursor ke kiri). Kita juga
dapat mengkombinasikan, misal dengan menuliskan nama chapter di footer bagian kiri dan nomor
halaman di footer bagian kanan.
 Lanjutkan dengan Section 3, lakukan hal yang mirip seperti perlakuan pada Section 2.

Sekarang, silakan liat bedanya footer antar section.

Gambar 9. Penggunaan section, page style, dan header & footer

FORMAT TEKS
Bagian 1BII. Aktivitas

Pemformatan adalah mengatur tampilan dan penempatan elemen (huruf, gambar, table, dll) dalam dokumen.
Dalam konteks pengolah kata, elemen atomic terkecil pada sebuah dokumen adalah huruf (character).
Selanjutnya, untaian huruf-huruf yang diakhiri dengan ganti baris disebut paragraph. Kita bias menganggap
paragraph sebagai elemen yang molekuler yang lebih besar. Setiap elemen ini selanjutnya bias di-format agar
tampil beda.

Format Langsung

Untuk elemen huruf, formatnya dilakukan secara langsung menggunakan Font, misalnya saja:

 Jenis tipografi (Arial, Times New Roman, Courier, dll)


 Ukuran huruf
 Efek font (bold, italic, underline, dll)

Caranya dengan memilih huruf yang bersangkutan (sendiri maupun sekumpulan) lalu menggunakan toolbar
pemformatan atau menu Format - Character

Gambar 10. Toolbar pemformatan huruf

Sementara itu, paragraph juga mempunyai beberapa format yang bias dikenakan secara langsung, misalnya:

 Alignment (left, right, justify)


 Line spacing (antar baris, di bawah paragraf, di atas paragraf, dll)
 Bullets and numbering

Pemformatan ini bias dilakukan dengan toolbar ataupun menu Format - Paragraph dan Format - Bullets and
Numbering

Gambar 11. Toolbar pemformatan paragraf

Format dengan Style

Memformat paragraf bias dilakukan secara TIDAK LANGSUNG menggunakan style. Di sini, style adalah
definisi sekumpulan format. Bila suatu paragraf dikenakan pada suatu style tertentu, maka sekumpulan format
yang terdefinisi oleh style akan dikenakan kepada paragraf tersebut. Jika semua paragraf diformat dengan style
yang teratur, kita bias memperoleh tampilan yang konsisten untuk seluruh dokumen. Kemudian, ini yang lebih
penting, style adalah kunci untuk berbagai otomasi dokumen seperti kita coba bersama pada bahasan-bahasan
berikut.

Secara default, OOo Writer sudah menyediakan style-style baku seperti pada Tabel 1. Seluruh badan tulisan
sebaiknya diformat dengan style “Body Text”. Jangan gunakan style “Normal”, sebab style normal adalah style
paling dasar yang menjadi induk dari berbagai style yang lain. Style lain yang sering dipakai pada badan dokumen
adalah “List

Membuat Shortcut Key

Untuk mengenakan style ke paragraf dengan cepat, maka sebaiknya kita definisikan shortcut key. Caranya:

 Pilih menu Tools – Customize


 Pilih tab Keyboard
 Pilih category Styles – Paragraph. Kemudian pilih style yang ingin kita buatkan shortcut key-nya.
 Pilih shortcut key yang ingin diberikan untuk paragraph style yang telah dipilih tadi. Disarankan untuk
memakai shortcut key yang belum digunakan agar tidak merubah shortcut key default yang ditentukan
Bagian 1BII. Aktivitas

oleh OOo Writer.


 Klik tombol modify
 Untuk membatalkan suatu shortcut key, pilih shortcut key tersebut, lalu klik delete
Gambar 12. Membuat shortcut key

Beberapa shortcut key yang sering dipakai adalah:

Shortcut Key Action


Ctrl + C Copy selection
Ctrl + X Cut selection
Ctrl + V Paste selection
Ctrl + B Bold
Ctrl + I Italic
Ctrl + U Underline
Ctrl + 0 Style Body Text
Ctrl + 1 Style Heading 1
Ctrl + 2 Style Heading 2
Ctrl + 3 Style Heading 3

Mengubah Style

Jika semua paragraph teks utama sudah memakai style yang sama, yakni “Text body”, maka kita dapat mengubah
tampilan seluruh dokumen dengan sekali pukul. Caranya:

 Pilih menu Format – Styles and Formating


 Pada side-panel “Styles and Formatting” pilih menu ikon “paragraph style”
 Klik kanan pada style “Text body”, lalu klik modify
 Pada dialog modify klik tab “Font” untuk mengubah format font. Misalnya saja, ubah jadi Times New
Roman – Regular – 11. Untuk mengubah alignment klik tab “Alignment”. Misalnya ubah jadi justified.
Jika dirasa sudah cukup dalam melakukan pengubahan style, klik OK.

Lihat bagaimana seluruh paragraph dengan style “Text body” berubah formatnya.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 13. Mengubah style “text body”

TITLE & HEADING


Style Title

Selama membuat dokumen, gunakan style “Title” dan “Sub Title” untuk judul halaman khusus, misalnya “Kata
Pengantar”, “Daftar Isi”, atau “Daftar Pustaka”.

Style Heading

Sementara itu untuk Bab, gunakan style “Heading X” secara hirarkis. Maksudnya, gunakan style “Heading I”
untuk bab level 1, “Heading 2” untuk subbab level 2, dan sterusnya. Hal ini akan mempermudah penomoran
bab secara otomatis (dibahas setelah ini). Namun ada sedikit masalah, OOo Writer tidak bisa memformat
Heading 1 sebagai judul bab. Karena itu, kita terpaksa pakai trik berikut:

 Tetap sisipkan judul Bab pakai Heading I, namun nantinya akan kita sembunyikan (hidden).
 Sebagai ganti, gunakan Style Title untuk judul Bab, pisahkan nomor Bab (missal BAB I) dan judul Bab
(misla PENDAHULUAN) dengan soft return (tekan Shift + Enter).
 Untuk menyembunyikan Heading I, ubah stylenya (lihat sub mengubah style sebelumnya). Pilih format
“Font Effects”, lalu centang efek Hidden. Setelah ini pandangan normal semua heading I akan tidak

tampak. Untuk melihatnya aktifkan mode show/hide dengan mengklik tombol di toolbar.

Bagian 1BII. Aktivitas

Gambar 14. Penggunaan style Title & Heading


NOMOR BAB OTOMATIS
Memakai style heading mula-mula merepotkan, namun akan terasa manis kemudian. Setelah seluruh judul
bab/subbab diberi stle “Heading X”, kita bisa memberinya penomoran otomatis sebagai berikut:

 Bawa kursor ke salah satu judul dengan style Heading 1.


 Pilih menu Format – Bullets and Numbering
 Pilih tab Outline
 Pilih salah satu style penomoran untuk heading
 Klik OK

Nah, kini kita tidak perlu khawatir lagi kalau nomor bab akan salah urutan.

Gambar 15. Nomor bab otomatis

MEMBUAT DAFTAR ISI OTOMATIS


Membuat daftar isi adalah pekerjaan yang perlu ketelitian tinggi dan kesabaran kalau dilakukan secara manual.
Untungnya, OOo Writer bias membantu:

 Bawa saja kursor ke halaman daftar isi ( di section 2)


 Jika belum, ketik judul Daftar Isi. Beri Style “Title”.
 Tempatkan kursor di bawah judul tersebut, lalu pilih menu Insert – Indexes and Tables - Indexes
and Tables.
 Pada dialog, pilih tab Index/Table.
 Pada bagian Type and Title pada kotak Title kosongkan saja, pada kotak Type pilih Table of Contents.
 Secara default, OOo Writer hanya akan menampilkan teks yang memiliki format style Heading dengan
atribut not hidden (tidak tersembunyi) pada daftar isi. Agar kita juga dapat menampilkan teks dengan style
Title atau style lainnya maka kita dapat mengaturnya dengan cara mencentang radio button “Additional
Styles” kemudian dapat mengatur tata letak daftar isi kita dengan mengklik tombol “…” di samping
kanan tulisan “Additional Styles” tadi. Setelah itu klik OK.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 16. Membuat daftar isi otomatis

Gambar 17. Mengatur tata letak daftar isi

 Kembali ke dialog utam, setelah itu bilang sim salabim lalu klik OK.

Bagian 1BII. Aktivitas

Gambar 18. Contoh tampilan daftar isi


GAMBAR
Dokumen ilmiah umumnya memiliki gambar yang harus diberi nomor urut. Hal-hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut.

Jenis Gambar

Memahami jenis gambar cukup penting agar dokumen kita ukurannya lebih kecil, dan juga lebih portable. Secara
umum ada dua jenis gambar:

 Bitmap, adalah gambar yang disimpan dalam bentuk titik-titik warna pada suatu area terbatas. Untuk
bitmap dengan batas warna yang kabur (contoh foto dari kamera digital) sebaiknya disimpan dalam
format JPG. Sementara itu bitmap dengan batas warna yang jelas (dari program Paint misalnya), gunakan
format PNG atau GIF.
 Lineart, adalah gambar yang disimpan dalam bentuk garis dan bentuk-bentuk geometri dasar lainnya.
COntoh paling umum adalah gambar yang dihasilkan Visi. Untuk lineart, format terbaik bagi OOo
Writer adalah WMF.

Menyisipkan Gambar

Untuk menyisipkan gambar ke OOo Writer, cara paling mudah adalah copy-paste. Agar hasilnya optimal gunakan
tip berikut:

Gambar 19. Paste special gambar lineart

 Jika gambarnya lineart (misal dari Visio), copy gambar yang akan disisipkan (tekan Ctrl-C). Pada OOo
Writer jangan langsug Paste. Sebaliknya, pilih menu Edit – Paste Special. Kemudian pilih GDI
metafile.
 Jika gambarnya bertipe bitmap (missal dari hasil print screen, atau copy dari Paint), langsung saja paste di
OOo Writer (tekan Ctrl-V) sudah bagus.
 Kita bisa mengatur tata letak gambar tersebut terhadap teks. Caranya, klik kanan pada gambar, pada
menu pop-up pilih menu “Picture”. Pda dialog, pilih tab Wrap. Setelah itu pilih mode layout sesuai
denganyang kita inginkan.
 Kita juga bias mengatur dimensi gambar melalui dialog tersebut. Pilih tab Type. Setelah itu ketikkan
dimensi yang kita inginkan. Cara ini bagus bila kita ingin dimensi gambar yang pasti (misalkan semua
gambar harus selebar 3 inchi). Cara lain adalah secara interaktif, klik gambar yang bersangkutan sehingga
muncul bingkai dengan 8 kotak hijau di tepi-tepinya. Geret kotak hijau tersebut sehingga menghasilkan
ukuran yang diinginkan.
 Beri style khusus, misal Figure. Modify style ini agar letak setiap gambar yang disisipkan konsisten, misal
mode alignment = center, dll.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 20. Format Gambar

Membuat Caption Gambar

Caption adalah istilah untuk teks keterangan yang menyertai gambar. Pada dokumen ilmiah, caption wajib ada
dan diberi nomor urut. Tenang, hal ini bias ditangani dengan mudah.

 Klik kanan gambar yang dimaksud untuk mengeluarkan menu pop-up, pilih menu Caption. Cara lain
adalah mengklik kiri gambar tersebut lalu pilih menu Insert – Caption sehingga muncul dialognya.
 Untuk pertama kali, kita perlu membuat label baru. Pada bagian Properties, pada kotak Category ketikkan
“Gambar”.
 Masih pada bagian Properties pada kotak Numbering pilih Arabic (1 2 3) .
 Agar penomoran gambar kita juga menyertakan nomor bab, sekarang klik Options pada dialog Caption
tersebut. Pada bagian Numbering captions by chapter pilih level 1. Klik OK.
 Kembali ke dialog Caption, beri nama gambar kita dengan mengetikkannya pada kotak Caption. Setelah
itu klik OK.

Jika kita menyisipkan Caption Gambar pada gambar-gambar selanjutnya, nomornya akan otomatis muncul
dengan terurut.

Gambar 21. Caption Gambar

Membuat Cross Reference ke Gambar

Pada badan kalimat, sudah jamak bahwa kita ingin merefer pada suatu gambar, dan aturannya nomor gambar
harus disertakan, misal (lihat Gambar 4.9). Masalahnya, jika di kemudian hari kita menyisipkan gambar aru
sebelum Gambar tersebut, caption yang direfer akan berubah otomatis menjadi Gambar 4.10 sehingga teks
utama kita salah tunjuk. Agar reference ini selalu benar, caranya:
Bagian 1BII. Aktivitas

 Bawa kursor ke tempat yang diinginkan (setelah kita “lihat “).


 Pilih menu Insert – Cross-reference.
 Pada tab Cross-reference pilih Type “Gambar”.
 Pada Selecetion pilih gambar yang dimaksud.
 Pada bagian Insert reference to pilih Category and Number.
 Klik Insert. Kemudian klik Close.

Gambar 22. Insert Cross-reference ke gambar

Membuat Daftar Gambar Otomatis

Jika semua gambar sudah rapi memakai Caption, membuat daftar gambar menjadi mudah:

 Bawa saja kursor ke halaman Daftar Gambar (di Section 2).


 Jika belum ada, ketik judul Daftar Gambar dan beri style “Title”.
 Tempatkan kursor di bawah judul tersebut, lalu pilih menu Insert – Indexes and Tables - Indexes
and Tables.
 Pada dialog, pilih tab Index/Table.
 Pada bagian Type and Title pada kotak Title kosongkan saja, pada kotak Type pilih Index of tables.
 Pada bagian Category pilih “Gambar”.
 Sebut abrakadabra lalu klik OK.

Gambar 23. Membuat daftar gambar


Bagian 1BII. Aktivitas

TABEL
Tabel juga sangat umum dipakai pada dokumen ilmiah. OOo Writer menyediakan fitur table yang sangat
memudahkan.
No Komputer IP
1 Comlabs-01 192.168.1.101
2 Comlabs-02 192.168.1.102

Membuat dan Memformat Tabel

Ini tip membuat tabel yang rapi dan bisa banyak halaman:

 Untuk mebuat tabel, klik tombol shortcut pada toolbar “Insert Table”, jangan dilepas, lalu pilih dimensi
tabel (misal 3x3)
 Teks di dalam tabel sebaiknya memakai style sendiri, jangan pakai “Body Text”. Untuk itu buat style baru
“Table Text”. Dengan demikian, kita bebas mengatur format teks dalam tabel. Misalnya, atur style ini
dengan huruf tertentu (lebih kecil), dan jangan lupa, alignment harus rata kiri. Kalau alignment-nya
justified akan nampak aneh. Khusus untuk kepala tabel, format langsung teksnya m,enjadi tebal dan
tengah.
 Kalau tabel tersebut panjang dan akan terpotong ke dua halaman atau lebih, beri kepala (header) otomatis.
Caranya, pilih klik kanan pada tabel, pada pilih “Table”. Pada kotak dialog Table Format pilih tab Text
Flow, kemudian centang pada checkbox “Repeat heading”, masukkan angka berapa baris pertama yang
ingin ditampilkan kembali setiap tabel berganti halaman baru.
 Sedangkan untuk badan ahalaman, mungkin kita tidak ingin satu baris terpotong oleh ganti halaman.
Caranya sama dengan yang sebelumnya, pada kotak dialog Table Format tab Text Flow pada checkbox
“allow row to break across pages and columns” matikan centangnya.

Gambar 24. Kotak dialog Tabel Format

Caption untuk Tabel

Sama seperti gambar, tabel juga harus diberi caption dengan nomor urut. Sama juga seperti gambar, caranya
mudah dengan menggunakan fitur caption.

Caption untuk Tabel

Ini juga mudah, sama seperti membuat daftar gambar.

RUMUS MATEMATIK
Bagian 1BII. Aktivitas

Dokumen ilmiah, khususnya sains dan teknologi, baru terasa nendang kalau ada rumusnya. Makin rumit dan
banyak ruusnya, makin tinggi gengsi dokumennya. Namun, perlu trik khusus supaya rumus-rumus tersebut
tampil indah dan tidak berserakan kemana-mana.
Menyisipkan Rumus

Di OOo Writer ada komponen yang disebut Formula. Kalau di MS Word komponen tersebut serupa dengan
MS Equation. Untuk membuat rumus, dapat mengikuti tip berikut ini:

 Agar mudah, sebaiknya kita membuat tabel dua kolom seperti ini (jangan lupa garisnya nanti
dihilangkan). Kotak di kiri untuk rumus, kotak di kanan untuk nomor rumus.

(1)

 Letakkan kursor di kotak kiri, kemudian pilih menu Insert – Object – Formula.

 Akan muncul frame kecil, sebuah floating toolbar, dan kotak bertuliskan script untuk formula yang kita
ketikkan. Gunakan tombol pada floating toolbar tersebut untuk mengetikkan symbol dan tanda yang
diperlukan rumus. Setelah selesai, klik di luar frame tersebut.

Gambar 25. Dari kiri: floating toolbar, kotak script, dan frame kecil untuk menampilkan rumus

Caption untuk Rumus

Kini untuk membuat nomor rumus, kembali gunakan Caption. Karena kita ingin nomor rumus muncul dalam
tanda kurung (), sebaiknya buat caption baru. Nanti tanda kurungnya diketikkan manual. Begitu pula tulisan
kategorinya dihapus manual. Setelah disisipkan, cut-paste caption tersebut ke kotak kanan.
 

(4-1)

MAIL MERGE
Mengirimkan surat kepada banyak pihak (surat missal) merupakan pekerjaan perkantoran yang paling populer
dewasa ini. Di dalam OOo Writer ini kita tidak perlu susah-susah untuk mengetikkan banyak surat untuk orang
yang berbeda-beda karena sudah disediakan sebuah fasilitas untuk melakukan koneksi ke data source dari OOo
Writer tersebut. Asalkan kita mempunyai sebuah database daftar orang yang akan kita kirim dan sebuah template
surat, maka dengan melakukan sedikit langkah saja kita sudah dapat membuat surat sebanyak jumlah orang yang
kita tuju tersebut.

Sebenarnya untuk membuat form letter dengan menggunakan data source dapat melalui menu Tools – Mail Merge
Wizard. Tetapi ada cara lain yang lebih cepat yaitu dengan mengikuti langlah-langkah berikut ini:
Bagian 1BII. Aktivitas

 Siapkan template surat terlebih dahulu atau biasa disebut dengan dokumen utama (starting document).
Gambar 26. Contoh template surat

 Buka koneksi ke database dengan mengklik menu View – Data Sources. Setelah itu akan muncul database
explorer pada jendela OOo Writer kita.
 Jika database kita belum muncul, kita perlu tambahkan dengan cara mengklik kanan pada kotak sebelah
kiri database explorer tersebut, kemudian pada menu pop-up pilih Registered databases. Pada kotak
dialog Registered databases klik New. Setelah itu browse file database kita. Kemudian klik OK.

Gambar 27. Menambah database

 Buka database kita dan pilih tabel yang memuat data yang kita butuhkan untuk surat kita.
Bagian 1BII. Aktivitas

Gambar 28. Memilih tabel


 Klik pada kolom “Nama” dan drag hingga posisi pointer berada setelah kata “Kepada” dan spasi. Klik
juga kolo “Alamat” dan drag hingga posisi pointer berada setelah kata “di” dan spasi.

Gambar 29. Mengimpor data pada database ke layout

 Klik Menu File – Print. Kemudian akan muncul pertanyaan “Your document contains address database
fileds. Do you want to print a form letter?”. Klik Yes.
 Pada dialog Mail Merge pilih output ke file kemudian pilih “Save as single document”. Klik OK.

Gambar 30. Output surat dalam bentuk file

 Ketikkan nama file untuk menyimpan hasil output mail merge tersebut. Pilih juga tipe file-nya. Dapat
berupa doc, odt, pdf, dll. Kemudian klik OK.
 Buka file output tersebut untuk melihat hasilnya.
Bagian 1BII. Aktivitas
Gambar 31. Output mail merge

EXPORT FILE KE PDF


Format dokumen yang sudah tidak asing lagi di komunitas mahasiswa adalah portable document format (PDF). Slide
kuliah, tugas biasanya diberikan dalam dokumen berbentuk PDF. OOo Writer menyediakan fasilitas kepada kita
untuk dapat membuat file PDF (dan juga XHTML) dari dokumen yang sudah kita buat. Caranya:

 Pilih menu File – Export atau Export as PDF, akan tampil kotak dialog Export
 Klik pada pilihan File format : PDF – Portable Document Format (.pdf), akan tampil daftar pilihan
tipe file:

Bagian 1BII. Aktivitas

Gambar 32. Export ke pdf

 Pada kotak File name, isikan nama file


 Klik Save untuk memulai export file ke dalam format PDF, kemudian muncul kotak dialog PDF
options
 Atur setting yang ingin diberikan untuk file PDF yang akan dibuat, misalkan konten PDF yang
dibuat tidak dapat di-copy, dll
 Klik Export untuk menghasilkan file PDF

Gambar 33. Kotak dialog PDF options

Bagian 1BII. Aktivitas


III. HASIL

1. Mahasiswa dapat menggunakan software OpenOffice.org Writer 3.1 untuk keperluan perkuliahan
2. Mahasiswa mendapatkan gambaran mengenai cara penggunaan tools word processor lainnya

Bagian 2BIII. Hasil

You might also like