You are on page 1of 3

SENSOR

2.1. Definisi Sensor

Sensor atau Sering disebut juga dengan Transduser adalah piranti yang
mentransform (mengubah) suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain,
Menghubungkan antara fisik nyata dan industri electric dan piranti elektronika yang
berguna untuk monitoring, controlling, dan proteksi.
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik
menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu.
Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya.
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde
nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan
menghemat energi. Ada 6 tipe yaitu:
1. Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan,
kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic, dll
2. Thermal, contoh: temperature, panas, entropy, heat flow
3. Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi, dll
4. Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density, dll
5. Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi, dll
6. Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi, dll
Di Zaman teknologi canggih saat ini, media sensor telah menjadi salah satu
trend tersendiri. Karena, juga akibat kesibukan manusia akan kebutuhannya, sehingga
dengan adanya sensor setidaknya bisa mempercepat sistem kerja dikala kita akan
melakukan sesuatu hal. Contoh misalnya mematikan lampu di rumah kita.
Sensor merupakan penggabungan dari beberapa media atau perangkat
elektronik yang tentunya juga terdiri dari komponen-komponen elektronika untuk
membuat sensor tersebut menjadi bekerja. Sistem kerja sensor ini juga bermacam-
macam tergantung ke tipe isyarat dari sensor tersebut.
Sensor yang paling sering kita liat dan paling sering digunakan adalah di
lampu jalan. Yang mana, sistem kerja dari sensor yang ada disini ; jika malam, maka
lampu jalan akan hidup, dan sebaliknya, jika siang, lampu jalan akan padam. Sensor
yang dipakai di sini adalah LDR (Light Dependen Resistor).
2.2. Pemilihan Sensor

Untuk memilih sensor atau transduser ada beberapa hal yang hal yang perlu
diperhatikan antara lain yaitu :

1. Linearitas

Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara
kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu.
Misalnya, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas
yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat
bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya dalam sebuah
grafik.

2. Sensitivitas

Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas


yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan
perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan. Beberepa sensor panas
dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan “satu volt per derajat”, yang berarti
perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt pada
keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan dua volt per derajat,
yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor
juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka
sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan.

3. Tanggapan Waktu

Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya


terhadap perubahan masukan. Misalnya, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang
jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan
keluarannya adalah posisi merkuri.

4. Tanggapan Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan
hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per
detik}. Ada bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor.
Misalnya satu milivolt pada 500 hertz. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan
dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi
tertentu dengan daya keluaran pada frekuensi referensi

You might also like