You are on page 1of 3

Quantum of Mekkah

9 02 2009

Saudaraku, lagi – lagi untuk kesekian kalinya kita harus


mengucap subhanallah, karena Allah telah menciptakan
semesta raya yang luar biasa dahsyatnya, yang
menciptakan makhluk – makhlukNya dan menjaganya
dengan penuh kasih sayang, dan tentu juga adalah
keajaiban dunia yang satu ini, yang diciptakan untuk dalam
rangka lebih mendekatkan makhlukNya kepadaNya, ialah
ka’bah, yang memancarkan sinarnya dimalam hari, yang
memberikan penerangan bagi makhluk – makhlukn Allah
yang gundah, sehingga cahayanya pun sampai keluar
angkasa. Dan Mekkah al mukaromah, yang menjadi tempat

ibadah haji ummat islam ini ternyata


merupakan pusat dari planet kita, Bumi. Seoang pendaki
bulan yang tentu kita tahu namanya, Neil Amstrong telah
membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet
Bumi. Tentu hal ini bukan hanya opini belakaa. Hal ini telah
menjadi fakta yang telah di diteliti melalui sebuah
penelitian Ilmiah.

Ketika itu Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan


perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet
Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di
area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu
mengeluarkan semacam radiasi, setelah melakukan
penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di
kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang
mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak
berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil
foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini
memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah
di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan,


ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’,
artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area
tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak
sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara
kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia
akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak
dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu
lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri
kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini
adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar


Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa
mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris,
ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan
pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-
batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda,


“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih
putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah
yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)

Subhanallah, kata itu yang lagi – lagi terucap dari bibir kita,
betapa besar ciptaan Allah, betapa agung karunia Allah
yang diberikan kepada kita, betap kecil kita dihadapan
Allah, betapa … betapa… dan betapa. Kalau saja kita
mampu meresapi setiap ciptaan Allah itu menjadi sebuah
muhasabah diri sebagai sarana menambah keimanan kita,
tentu tidak ada lagi perpecahan ummat seperti yang terjadi
saat ini, tidak ada lagi kesombongan dalam dada kita, yang
ada hanyalah sebuah keterikatan ukhuwwah, kesatuan
tekad untuk mencari ridho Illahi, seperti halnya kaum
anshar yang rela membagi – bagikan hartanya kepada
kaum muhajirin, seperti halnya para semut – semut yang
senantiasa berbaris rapi untukmendapatkan makanannya.

Ya Allah, hilangkanlah segala kesombongan yang ada


didada kami, berganti menjadi rasa berpasrah diri,
mengharap ridho-Mu ya Allah. Amin.

You might also like