Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kopi sebagai minuman internasional yang digemari dan keberadaannya tidak lepas
dari kehidupan setiap bangsa di dunia. Kopi dikonsumsi oleh berbagai kalangan, dalam
berbagai bentuk dan cita rasa. Keberadaannya dalam kehidupan kita sudah menjadi bagian
yang tak terpisahkan. Oleh karena itu, bisnis kopi mempunyai jaringan global yang
memberikan banyak keuntungan bagi para pengusaha di berbagai belahan dunia. Sementara
itu, bagi Indonesia, komoditas kopi merupakan penghasil devisa yang member sumbangan
besar bagi perekonomian.
Paper ini menyajikan seluk beluk kopi, berikut aneka informasi di seputar sejarah,
mengenal kopi, perkembangan bisnis kopi baik di berbegai Negara dunia maupun khususnya
di Indonesia, hingga perilaku konsumen kopi. Semua itu dilakukan untuk melengkapi salah
satu tugas dalam mengikuti mata kuliah Perilaku Konsumen di Fakultas Pascasarja
aUniversitas Atmajaya Yogyakarta.
A. Sejarah Kopi
Salah satu sumber menyajikan bahwa sejarah kopi jika ditinjau dari aspek kurun
waktu atau kronologi perkembangannya, dapat diurutkan sebagai berikut.
1. Sekitar 1000 SM: Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah
dan membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.
2. Tahun 1453: Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di
sana dibuka kedai kopi pertama di dunia bernama Kiva Han pada tahun 1475.
3. Tahun 1511: Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekah sebagai tindak
lanjut dari aksi Khait Beg yang ingin melarang peredaran kopi.
4. Tahun 1600: Paus Clement VIII mengizinkan umat kristiani untuk meminum kopi
setelah timbul berbagai perdebatan karena minuman ini berasal dari imperium
Ottoman yang merupakan bangsa kafir. Pada tahun yang sama, minuman kopi masuk
ke Italia.
5. Tahun 1607: Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara
saat bertugas untuk menemukan koloni Virginia di Jamestown.
6. Tahun 1645: Kedai kopi pertama di Italia dibuka.
7. Tahun 1652: Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai
pelosok di setiap daerah.
8. Tahun 1668: Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman terfavorit di New York.
9. Tahun 1672: Kedai kopi pertama di Paris dibuka
10. Tahun 1675: Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya
sebagai hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi
di Eropa Tengah dan menjual minuman kopi yang telah disaring, diberi pemanis,
dan susu.
11. Tahun 1690: Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji
kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
12. Tahun 1714: Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan
bangsawan Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya di Martinik
yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman kopi di dunia saat ini.
13. Tahun 1721: Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.
14. Tahun 1727: Era industri kopi di Brazil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan
Kolonel Francisco de Melo Palheta.
15. Tahun 1775: Sang Frederick dari Prusia memblok semua impor kopi hijau yang
kemudian dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.
16. Tahun 1900: Perusahaan Hill Bros. mengkomersialkan minuman kopi kalengan.
17. Tahun 1901: Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.
18. Tahun 1903: Ludwig Roselius, seorang keturunan German berhasil memisahkan
kafein dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama Sanka di Amerika Serikat.
19. Tahun 1920: Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.
20. Tahun 1938: Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya yang bernama
Nescafe di Swiss.
21. Tahun 1946: Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama
kalinya.
C. Sejarah Kopi menurut Geografis
Selain dengan kedua sudut pandang sejarah di atas, sejarah sebaran dan
perkembangan kopi juga dapat dilihat dari geografis (wilayah), sbb.
1. Di Afrika. Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu,
banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengkonsumsi biji
kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan
protein dan energi tubuh. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa
melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju
2. Di Arab. Bangsa Arab memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika
pada saat itu. Biji kopi tidak hanya dimasak, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya.
Pada abad ke-13, umat muslim banyak mengkonsumsi minuman kopi ini. Kepopuleran
kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga
mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India. Pada masa ini, belum ada
budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor
biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih
dahulu. Hal ini menyebabkan budi daya tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah
pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa
biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar
Arab.
3. Di Eropa. Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun
1615 oleh seorang saudagar Venesia yang mendapatkan pasokan biji kopi dari orang
Turki. Karena jumlah ini tidak mencukupi kebutuhan pasar, bangsa Eropa mulai
membudidayakannya. Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil
membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa
ke Pulau Jawa (Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda) untuk
dikultivasi secara besar-besaran.
4. Di Martinik. Pada tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan
pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal
Paris, Jardin des Plantes. Pada saat yang sama, staf angkatan laut bernama Gabriel
Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk dibawa ke
Martinuque (Martinik). Karena hal tersebut ditolak oleh Louis XIV, ia memimpin
sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes dan mencuri
tanaman kopi. Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke
Martinik merupakan hal yang sangat besar. Budi daya tanaman kopi di sana sangat
baik. Dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi
dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari
kekayaan jenis kopi di dunia.
5. Di Brazil. Tahun 1727, pemerintah Brazil berinisiatif menurunkan harga pasaran
kopi di daerahnya. Saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa
dinikmati oleh kalangan elit. Pemerintah Brazil mengirimkan agen khusus, Letnan
Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Prancis dan membawa
pulang beberapa bibit kopi. Karena perkebunan kopi di Prancis dijaga sangat ketat,
Palheta pun mendekati istri gubernur. Akibatnya, ia membawa pulang sebuah buket
berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan
malam. Dari pucuk-pucuk inilah Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala
sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.
Pada bagian ini disajikan berbagai informasi tentang kopi mulai dari manfaat kopi
dan kandungan kafein pada kopi, varietas kopi yang dikenal, hingga produksi kopi dunia,
termasuk dari Indonesia. Hal ini penting untuk memetakan keberadaan kopi sebagai minuman
penting dalam kehidupan masyarakat dunia serta pola konsumsi dan perilaku konsumen
penikmatnya.
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh,
seperti meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung,
dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya.
Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel
kanker secara bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus
tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin. Kafein dalam kopi juga telah
terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung. Pada beberapa kasus, konsumsi kopi
juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan.
Di bidang olahraga, kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena
senyawa aktif di dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk
memecahkan glikogen. (Siswoputranto, P.S. Kopi Internasional dan Dunia. 1993.
Yogyakarta: Kanisius).
Kopi mempunyai kandungan kafein yang tinggi. Kafein adalah senyawa hasil
metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.
Berbagai efek kesehatan kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.
Peranan kafein dalam tubuh adalah meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap
terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya
baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengkonsumsi kopi. Kafein tidak hanya
dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Batas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100mg - 150
mg. Dengan jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk
membuatnya tetap terjaga. Kandungan kafein dalam berbagai sumber minuman ditunjukkan
pada tabel berikut.
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup
banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan
oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa
contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid,
proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas
antioksidan ini dapat ditingkatkan
B. Varietas Kopi
Secara umum, kopi tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Dari
sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu
kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta).
Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600m - 2.000 m di atas permukaan laut.
Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh
18 oC - 26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga
merah gelap. Kopi arabica merupakan varietas kopi yang paling banyak yang ada di dunia,
dengan berbagai keunikan dan rasa yang khas dari setiap masing-masing varietasnya. Namun
setelah abad XIX dominasi kopi Arabika mulai menurun, karena sangat rawan terhadap
hama penyakit, terutama di daerah dataran rendah. Kopi Arabika yang sebagian besar
dihasilkan di Colombia, negara-negara Amerika Tengah dan Brasil
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta
dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan
mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh
kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian
tertentu. Kopi robusta tumbuh dengan baik pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut.
Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini
menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat,
Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Selain itu, dalam dunia kopi juga dikenal beberapa
varietas yang keberadaannya secara luas tidak sebaik kedua kopi
sebelumnya. Varietas yang dimaksud adalah: kopi liberica, kopi
kolumbia, kopi jawa.
Kopi liberica berasal dari Angola dan masuk ke
Indonesia sendiri sejak tahun 1965. Kabarnya kopi liberica
merupakan kopi terbaik dari segala kopi yang ada di dunia. Akan
tetapi volume peredaran kopi liberica sangat minim sekali di
dunia sehingga sangat jarang bisa untuk ditemui karena kualitas
buah dan rendemennya rendah. Pohon liberica ini bisa mencapai
ketinggian 30 m, dan biji kopi liberica merupakan biji kopi dengan ukuran terbesar di dunia.
Beberapa varietas kopi liberica yang pernah didatangkan di Indonesia antara lain Ardoniana
dan Durvei.
Kopi kolombia memiliki rasa dan aroma yang kuat jika langsung digoreng. Colombian
Milds, varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania. Hawaiian Kona
coffee, ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi ini memiliki
harga yang mahal karena kepopulerannnya.
Kopi jawa (Java coffee), berasal dari Pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangat
terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi. Hal ini sama dengan nama
Mocha, kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di Pelabuhan Mocha di Yemen. Sayang,
keberadaan kopi Mocha tidak bertahan lama.
Dari keberadaan kopi itu, kita mengenal beberapa jenis kopi yang merupakan kopi
mahal di dunia. Menurut data yang diperoleh penulis dari http://www.strov.co.cc/2010/04/
10-kopi-termahal-di-dunia.html, hingga saat ini dikenal 10 jenis kopi paling mahal di dunia
sbb.
Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena
diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami
dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda
dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.
2. Kopi Hacienda La Esmeralda Geisha yang tumbuh di Boquete, Panama sangat
populer di seluruh dunia karena aroma dan rasanya
yang kuat. Kopi ini sebagian besar dibudidayakan di
bawah naungan pohon-pohon jambu biji tua. kopi ini
diproses dari sebuah pohon jambu biji tua yang
berbuah mirip seperti buah cherry.Dalam industri kopi
ini dijual dengan harga : $104 per pound atau
Rp1.000.000 per setengah kg.