Kepemimpinan dan kepribadian menurut Rasul SAW sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Acuan Contoh pemimpin dan pribadi adalah Rasulullah SAW sendiri. Beliau adalah teladan yang sempurna. Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang sempurna, yaitu bagi orang-orang yang mengharap Rahmat Allah dan hari akhir, dan dia menyebut nama Allah banyak-banyak.(Q.S. 33: 21).Ajaran Al Quran ini menjadi anutan terbanyak rakyat Indonesia. Watak Pemimpin Kepala Daerah Beberapa ciri kepemimpinan Rasulullah SAW antara lain Berilmu, Adil, Cakap, Berani, Berbudi pekerti halus/luhur, Dermawan, Pemurah dan pemaaf, Berakhlak, Waspada, Teguh pada janji, Selalu mencari kebenaran, Bisa menjaga rahasia, Senantiasa bersungguh-sungguh, Bijaksana dan berpikir cepat, Tawadhu', rendah hati, bukan rendah diri, Tidak iri dan tidak dengki. Sabar. Berwatak syakiriin, berterimakasih. Mampu mengendalikan keinginan dan hawa nafsu. Diplomatis dan taktis. Tidak mudah terpengaruh oleh desas-desus dan fitnah. Mampu mengatur bawahan dan memperhatikan rakyatnya. Menasehati dan mengkritik secara terarah. Tidak mengangkat orang kafir sebagai pemimpin. Untuk menjadi bahan pembanding, berikut ini konsep efective leader yang dikembangkan didunia barat secara popular adalah berdasarkan kemampuan (capability). Mampu memotivasi anggota untuk melakukan kegiatan Mampu mengarahkan kelompok. Mampu menjadi Pendengar yang baik. Mampu menyampaikan ide dengan menurut Rasul SAW. Mampu mengenal data- data anggotanya. Mampu membagi tugas dan memberikan kepercayaan pada anggota. Menghargai perbedaan pendapat. Mampu mengerjakan pekerjaan kecil jika diperlukan. Kemampuan tersebut akan membentuk karakter pemimpin berpendirian teguh dengan penuh rasa tanggung jawab serta teguh pada janji
Pemimpin Adat Basandi Syarak
Sebagai masyarakat beradat yang bersendikan syarak dan syarak bersendikan Kitabullah, maka seorang pemimpin menurut Rasul SAW memerlukan beberapa persyaratan utama, antara lain Berwawasan ke-Islaman. Menyelaraskan antara kehidupan sebagai seorang Muslim dan tanggung jawab di dunia (material dan spiritual). Berbudi pekerti luhur. Komunikasi yang baik antar manusia. Mampu menghasilkan ide berdasarkan keberadaan diri dan kepercayaan diri. Menerima kritikan dan bisa menerima perbedaan pendapat. Percaya kepada kemampuan anggota masyarakat. Punya ide bagus dan kreatif serta beradat (tamaddun). Memaafkan kesalahan dan menunjukkan kebenaran. Pendirian teguh dan optimis Realisasi ajaran Islam pada setiap gerak langkah kehidupan, seorang pemimpin menurut Rasul SAW akan mencapai karya keummatan, berupa "umat teladan" (Khaira ummah) (Q.S. 3: 110). Khaira ummah menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar serta beriman kepada Allah. Senyatanya amar makruf itu lebih berat dari nahi munkar. Karena amar makruf adalah contoh. Sedang nahi munkar adalah menolak sesuatu. Karena itu amar makruf lebih berat dari nahi munkar. Kepatuhan dan ketaatan kepada Islam serta keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, pencapaian umat beridentitas keselarasan, yaitu "ummatan washatan", yang seimbang antara duniawi dan ukhrawi (Q.S. 2: 143). Dalam arus iptek yang bermuara pada akal pikiran manusia, amat diperlukan fondasi yang kokoh dalam diri manusia. Karena iptek tumbuh dari manusia, dipergunakan untuk kesejahteraan manusia, dan dilaksanakan oleh manusia. Dalam kehidupan kekinian untuk merakit masa dating, maka fondasi iman dan taqwa haruslah kokoh. Menerapkan konsepsi pemimpin menurut Rasul SAW diperlukan empat syarat penting, yaitu: Motivasi (niat atau nawaitu). Keikhlasan (Q.S. 98: 5). Jujur, shiddiq, arinal haq haqqan, arinal bathil bathilan. Tidak mencampuradukkan yang haq dengan yang bathil (Q.S. 2: 42). Komitmen yang kokoh dengan Islam, isyhadu bianna Muslimun (Q.S. 41: 33-35). Semoga Allah Swt tetap memberikan kekuatan kepada kita semua. Padang, 11 Nopember 1999.