You are on page 1of 2

Memilih Gubernur

Oleh : H. Mas’oed Abidin


Kepemimpinan dan kepribadian menurut Rasul SAW sangat dibutuhkan
oleh seorang pemimpin. Acuan Contoh pemimpin dan pribadi adalah Rasulullah
SAW sendiri. Beliau adalah teladan yang sempurna. Sesungguhnya telah ada
pada diri Rasulullah itu suri teladan yang sempurna, yaitu bagi orang-orang
yang mengharap Rahmat Allah dan hari akhir, dan dia menyebut nama
Allah banyak-banyak.(Q.S. 33: 21).Ajaran Al Quran ini menjadi anutan
terbanyak rakyat Indonesia.
Watak Pemimpin Kepala Daerah
Beberapa ciri kepemimpinan Rasulullah SAW antara lain Berilmu, Adil,
Cakap, Berani, Berbudi pekerti halus/luhur, Dermawan, Pemurah dan
pemaaf, Berakhlak, Waspada, Teguh pada janji, Selalu mencari kebenaran,
Bisa menjaga rahasia, Senantiasa bersungguh-sungguh, Bijaksana dan
berpikir cepat, Tawadhu', rendah hati, bukan rendah diri, Tidak iri dan tidak
dengki. Sabar. Berwatak syakiriin, berterimakasih. Mampu mengendalikan
keinginan dan hawa nafsu. Diplomatis dan taktis. Tidak mudah terpengaruh
oleh desas-desus dan fitnah. Mampu mengatur bawahan dan
memperhatikan rakyatnya. Menasehati dan mengkritik secara terarah.
Tidak mengangkat orang kafir sebagai pemimpin.
Untuk menjadi bahan pembanding, berikut ini konsep efective leader yang
dikembangkan didunia barat secara popular adalah berdasarkan kemampuan
(capability). Mampu memotivasi anggota untuk melakukan kegiatan Mampu
mengarahkan kelompok. Mampu menjadi Pendengar yang baik. Mampu
menyampaikan ide dengan menurut Rasul SAW. Mampu mengenal data-
data anggotanya. Mampu membagi tugas dan memberikan kepercayaan
pada anggota. Menghargai perbedaan pendapat. Mampu mengerjakan
pekerjaan kecil jika diperlukan. Kemampuan tersebut akan membentuk
karakter pemimpin berpendirian teguh dengan penuh rasa tanggung jawab serta
teguh pada janji

Pemimpin Adat Basandi Syarak


Sebagai masyarakat beradat yang bersendikan syarak dan syarak
bersendikan Kitabullah, maka seorang pemimpin menurut Rasul SAW
memerlukan beberapa persyaratan utama, antara lain Berwawasan ke-Islaman.
Menyelaraskan antara kehidupan sebagai seorang Muslim dan tanggung
jawab di dunia (material dan spiritual). Berbudi pekerti luhur. Komunikasi
yang baik antar manusia. Mampu menghasilkan ide berdasarkan
keberadaan diri dan kepercayaan diri. Menerima kritikan dan bisa
menerima perbedaan pendapat. Percaya kepada kemampuan anggota
masyarakat. Punya ide bagus dan kreatif serta beradat (tamaddun).
Memaafkan kesalahan dan menunjukkan kebenaran. Pendirian teguh dan
optimis
Realisasi ajaran Islam pada setiap gerak langkah kehidupan, seorang
pemimpin menurut Rasul SAW akan mencapai karya keummatan, berupa "umat
teladan" (Khaira ummah) (Q.S. 3: 110).
Khaira ummah menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
mungkar serta beriman kepada Allah.
Senyatanya amar makruf itu lebih berat dari nahi munkar. Karena amar
makruf adalah contoh. Sedang nahi munkar adalah menolak sesuatu. Karena itu
amar makruf lebih berat dari nahi munkar. Kepatuhan dan ketaatan kepada Islam
serta keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, pencapaian umat beridentitas
keselarasan, yaitu "ummatan washatan", yang seimbang antara duniawi dan
ukhrawi (Q.S. 2: 143).
Dalam arus iptek yang bermuara pada akal pikiran manusia, amat
diperlukan fondasi yang kokoh dalam diri manusia. Karena iptek tumbuh dari
manusia, dipergunakan untuk kesejahteraan manusia, dan dilaksanakan oleh
manusia. Dalam kehidupan kekinian untuk merakit masa dating, maka fondasi
iman dan taqwa haruslah kokoh. Menerapkan konsepsi pemimpin menurut Rasul
SAW diperlukan empat syarat penting, yaitu: Motivasi (niat atau nawaitu).
Keikhlasan (Q.S. 98: 5). Jujur, shiddiq, arinal haq haqqan, arinal bathil
bathilan. Tidak mencampuradukkan yang haq dengan yang bathil (Q.S. 2: 42).
Komitmen yang kokoh dengan Islam, isyhadu bianna Muslimun (Q.S. 41:
33-35). Semoga Allah Swt tetap memberikan kekuatan kepada kita semua.
Padang, 11 Nopember 1999.

You might also like