Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Dani Yus Wijayanto
NIM 3353401029
Ekonomi Pembangunan
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Anggota I Anggota II
Mengetahui:
Dekan,
Drs. Sunardi, MM
NIP. 130 367 998
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, kasih tidak berbuat jahat
terhadap sesama manusia karena cinta kasih itu kesempurnaan hukum”
(Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma, 13:8-10)
Persembahan
1. Untuk kedua orang tuaku tercinta.
2. Untuk mas Randi dan mbak Ida tersayang.
3. Untuk Ria terkasih yang selalu memotivasi.
4. Untuk teman-teman seperjuangan IESP’ 2001.
(Mujib, Pipit, Alex, Ariadi, Danang dll)
5. Untuk para dosenku.
6. Dan generasi penerusku.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
1. Bapak Drs. AT. Soegito, MM, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Drs. Sunardi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
3. Bapak Drs. Kusmuriyanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu
4. Bapak Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si, selaku Kaprodi Ilmu Ekonomi Studi
5. Bapak Drs. ST. Sunarto, MS, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
vi
6. Bapak Paiman Eko Prasetyo, SE. M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
7. Bapak Gunawan dan Bapak Pratman, selaku pegawai Dinas Pertanian Kabupaten
8. Seluruh Staf Badan Pusat Statistik Kota Semarang yang telah mengarahkan
9. Semua pihak yang telah memberikan motivasi, bantuan dan masukan, sehingga
Tiada yang dapat penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah
membantu, hanya doa dan ucapan terima kasih yang dapat penulis berikan, semoga
segala kebaikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya dengan
segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
vii
SARI
viii
pertanian ke non-pertanian yang tidak terkendali. Sedangkan salah satu faktor yang
mendukung perkembangan pada sektor pertanian adalah tersedianya sumber daya
alam yang subur sangat cocok untuk usaha pertanian. Salah satu faktor yang
menghambat perkembangan pada sektor industri adalah stabilitas ekonomi yang
belum memadai. Sedangkan salah satu faktor yang mendukung perkembangan pada
sektor industri adalah adanya pertumbuhan dan persebaran sentra di pedesaan.
Sebaran distribusi pendapatan tiap kecamatan di Kabupaten Semarang berada pada
ketimpangan taraf rendah karena nilainya rata-rata dalam kurun waktu tahun 1999-
2003 masih berada dibawah angka 0.35, hal ini disebabkan karena adanya pemerataan
dalam distribusi pendapatan daerah.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada empat sektor
unggulan di Kabupaten Semarang yaitu (1) sektor industri, (2) sektor listrik, gas dan
air, (3) sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, (4) sektor jasa-jasa.
Keempat sektor ini strategis untuk dikembangkan dalam meningkatkan perolehan
PDRB. Sektor industri dan sektor jasa-jasa merupakan sektor yang paling potensial
dan strategis untuk memacu serta menunjang perkembangan struktur PDRB
Kabupaten Semarang. Sektor pertanian yang dahulu merupakan sektor potensial yang
bagus harus lebih dikembangkan lagi dalam masyarakat, diantaranya dengan melalui
berbagai program seperti program kesejahteraan petani. Dengan perhitungan Indeks
Williamson dengan dan tanpa mengikutkan sektor industri dapat diketahui bahwa
sektor industri merupakan faktor penyebab terjadinya ketimpangan.
Dengan melihat keadaan yang terjadi sebaiknya Kabupaten Semarang lebih
mengintensifkan perkembangan sektor industri dan sektor jasa-jasa karena
merupakan sektor yang paling potensial. Namun, tidak tertutup kemungkinan
mengembangkan sektor lainnya yang kurang potensial. Sebaran distribusi pendapatan
di Kabupaten Semarang harus tetap mempertahankan Indeks Williamson di bawah
0.50 sehingga ketimpangan pendapatan akan semakin kecil dan distribusi pendapatan
daerah akan semakin merata dinikmati setiap penduduknya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………. ii
PERNYATAAN………………………………………………………………. iv
D. Kegunaan penelitian........................................................................ 6
E. Sistematika Skripsi.......................................................................... 7
A. Pertumbuhan Ekonomi................................................................... 8
x
B. Produk Domestik Regional Bruto .................................................. 10
1. Pola-Pola Pembangunan……………………………………….. 14
E. Distribusi Pendapatan……………………………………………... 17
a. Argumen Tradisional……………………………………...... 18
b. Argumen Tandingan……………………………………… 18
I. Kerangka Berfikir………………………………………………… 23
B. Sumber Data..................................................................................... 24
D. Variabel Penelitian........................................................................... 25
xi
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 27
A. Hasil Penelitian…………………………………………………… 31
2. Kependudukan……………………………………………….. 32
3. Pemerintahan………………………………………………… 34
4. Sosial………………………………………………………… 34
5. Pertanian……………………………………………………. 35
6. Perdagangan…………………………………………………. 38
B. Pembahasan……………………………………………………….. 49
BAB V. PENUTUP…………………………………………………………. 79
A. Kesimpulan………………………………………………………. 79
B. Saran……………………………………………………………... 80
LAMPIRAN ................................................................................................... 84
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran No:
1. Perkembangan PDRB Menurut Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten
Semarang (Ribuan Rupiah).
2. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Semarang Tahun 1999.
3. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Semarang Tahun 2000.
4. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Semarang Tahun 2001.
5. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Semarang Tahun 2002.
6. Hasil Perhitungan LQ Kabupaten Semarang Tahun 2003.
7. Hasil Perhitungan Rata-Rata LQ Kabupaten Semarang Tahun 1999-2003.
8. Hasil Perhitungan Differential Shift (Dj) Tahun 1999-2000.
9. Hasil Perhitungan Differential Shift (Dj) Tahun 2000-2001.
10. Hasil Perhitungan Differential Shift (Dj) Tahun 2001-2002.
11. Hasil Perhitungan Differential Shift (Dj) Tahun 2002-2003.
12. Hasil Perhitungan Rata-Rata Differential Shift (Dj) Tahun 1999-2003
13. Hasil Perhitungan (P+D)J Tahun 1999-2003.
14. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 1999 Atas Dasar
Harga Berlaku.
15. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2000 Atas Dasar
Harga Berlaku.
16. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2001 Atas Dasar
Harga Berlaku.
17. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2002 Atas Dasar
Harga Berlaku.
18. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2003 Atas Dasar
Harga Berlaku.
19. Hasil Perhitungan Rata-Rata Indeks Williamson Tahun 1999-2003.
xiv
20. Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Tahun 1999.
21. Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Tahun 2000.
22. Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Tahun 2001.
23. Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Tahun 2002.
24. Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Tahun 2003.
25. Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Kabupaten Semarang Tahun 1999-2003.
26. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 1999 Atas Dasar
Harga Berlaku Tanpa Memasukkan Sektor Industri.
27. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2000 Atas Dasar
Harga Berlaku Tanpa Memasukkan Sektor Industri.
28. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2001 Atas Dasar
Harga Berlaku Tanpa Memasukkan Sektor Industri.
29. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2002 Atas Dasar
Harga Berlaku Tanpa Memasukkan Sektor Industri.
30. Indeks Williamson Kabupaten Semarang Tiap Kecamatan Tahun 2003 Atas Dasar
Harga Berlaku Tanpa Memasukkan Sektor Industri.
31. Hasil Perhitungan Rata-Rata Indeks Williamson Tanpa Memasukkan Sektor
Industri Tahun 1999-2003.
32. PDRB Propinsi Jawa Tengah Berdasarkan Harga Berlaku Tahun 1999-2003
xv
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
menciptakan tata kehidupan ekonomi, sosial, politik yang lebih baik dimasa
potensi daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab serta
tahun ke tahun, oleh karena itu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi
tinggi belum tentu dapat dinikmati penduduk jika pertumbuhan penduduk jauh
berbagai tahun yang dihitung berdasarkan harga berlaku atau harga konstan.
ekonomi adalah lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya.
masyarakatnya. Untuk daerah seperti Kabupaten Semarang yang pada tahun 2003
semakin jauhnya tahun krisis ekonomi 1997, sehingga saat ini pertumbuhan
ekonomi terlihat agak lebih stabil. Hal ini terlihat dari pertumbuhan PDRB
sampai dengan tahun 2003 di mana tiga tahun terakhir menunjukkan angka yang
relatif stabil pada kisaran angka 3,00 persen dan 4,00 persen, di antaranya tahun
2001 sebesar 3,34 persen, tahun 2002 sebesar 3,90 persen dan tahun 2003 sebesar
3
menjadi sangat penting dan pertumbuhannya harus lebih besar dari laju
lainnya.
bagaimana menaikkan taraf hidup mereka yang masih berada di bawah garis
Dengan kata lain segi yang pertama merupakan masalah tingkat kemiskinan
absolut sedang segi yang kedua lebih berhubungan dengan distribusi pendapatan.
penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan, keberhasilan ini dapat
golongan kaya.
distribusi pendapatan ini. Dengan lebih memusatkan perhatian pada kwalitas dari
adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat selama orde baru yang tidak
berpendapat bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang cepat sudah tidak dapat lagi
masalah kesejahteraan, namun hal tersebut tetap merupakan unsur penting dalam
ini pertumbuhan ekonomi dan hasil pembangunan tidak dinikmati secara adil dan
merata oleh seluruh masyarakat maka timbul persoalan distribusi pendapatan. Hal
B. Perumusan Masalah
dengan beberapa indikator antara lain PDRB, jumlah penduduk, laju pertumbuhan
yang tinggi dan ada pula daerah yang mengalami perkembangan ekonomi lambat.
Oleh karena itu perlu di telaah pembangunan suatu daerah apakah mengalami
Kabupaten Semarang ?
C. Tujuan Penelitian
Semarang.
D. Kegunaan Penelitian
daerahnya.
3. Bagi penulis adalah untuk melengkapi salah satu syarat dalam mencapai gelar
sarjana.
E. Sistematika Skripsi
metode Indeks LQ, analisis shift share, Indeks Williamson dan kerangka berfikir.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pertumbuhan Ekonomi
berkaitan dengan kenaikan output per kapita. Di sini ada dua sisi penting
yaitu output total dan jumlah penduduk. Output per kapita adalah output
kapita selama satu atau dua tahun, yang kemudian diikuti dengan
adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari suatu negara yang
2003:2), yaitu:
produksi neto barang dan jasa yang dihasilkan olah berbagai unit produksi
dalam suatu region selama jangka waktu tertentu yaitu satu tahun. Unit-
1. Pertanian
3. Industri Pengolahan
5. Kontruksi
Perorangan)
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses
produksi di suatu region dalam jangka waktu tertentu yaitu satu tahun.
Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji,
pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB
mencakup juga penyusutan dan pajak tak langsung neto sedangkan jumlah
semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai tambah
bruto sektoral. Oleh karena itu PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah
tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor neto dalam jangka waktu
harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan harus sama
pula dengan jumlah komponen nilai tambah bruto termasuk di dalamnya balas
jasa faktor produksi. Selanjutnya PDRB seperti yang telah diuraikan di atas
disebut sebagai PDRB atas dasar harga pasar karena di dalamnya mencakup
macam yaitu; PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga
konstan. PDRB atas dasar harga berlaku merupakan semua angka mengenai
PDRB dinilai atas dasar harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan,
baik dalam menilai produksi, biaya antara maupun dalam menilai komponen
nilai tambah dan komponen pengeluaran PDRB sedangkan PDRB atas dasar
harga konstan merupakan semua angka mengenai PDRB dinilai atas dasar
harga tetap, yaitu harga pada tahun dasar dalam hal ini adalah harga tahun
riil/ nyata dan bukan dipengaruhi oleh perubahan harga baik harga naik
dengan PDRB atas dasar harga konstan terletak pada penilaian PDRB atas
13
dasar harga. Jika berdasarkan harga berlaku PDRB dihitung atas dasar harga
yang berlaku pada tahun yang bersangkutan tetapi jika berdasarkan harga
konstan PDRB dihitung atas dasar harga tetap, yaitu harga pada tahun dasar
dari berbagai sektor tetapi diluar sektor pertanian akan semakin besar dan
nasional.
produksi daerah.
14
Teori ini mempunyai salah satu ciri umum dari proses pembangunan
tahap yaitu:
dimana peranan sektor pertanian dan industri seimbang. Pada fase ini
15
barang-barang industri.
dalam skala atau rata-rata unit produksi (yakni dari pola produksi yang
impersonal).
menggunakan data tabel silang dari 24 negara dan menemukan bahwa negara
E. Distribusi Pendapatan
penduduknya (Dumairy,1997:54).
penduduknya.
(Todaro, 2000:212).
18
a. Argumen tradisional
ekonomi secara maksimum dan bila dalam jangka panjang hal itu
b. Argumen tandingan
data empiris yang ada kita mengetahui bahwa tidak seperti yang terjadi
keseluruhan.
dan pakaian.
berhubungan langsung dengan permintaaan akan barang dan jasa dari luar
sumberdaya lokal termasuk menghasilkan tenaga kerja dan bahan baku untuk
pada suatu daerah dengan sektor daerah himpunan. Sedangkan hasil pengujian
mempunyai potensi relatif dalam sektor tertentu. Jika LQ < 1, berarti daerah
21
2000:146).
perbandingan tersebut dan bila penyimpangan itu positif hal itu disebut
1993:95).
Williamson yang biasa disebut Indeks Williamson. Nilai indeks ini dapat
nilai Indeks Williamson, maka tingkat ketidakmerataan antar daerah juga akan
I. KERANGKA BERFIKIR
Dasar kerangka berfikir dalam penelitian ini akan terbentuk dalam skema
dibawah ini;
Pertumbuhan ekonomi
Distribusi Pendapatan
Indeks Williamson
Mengukur ketimpangan
distribusi pendapatan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
B. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari pihak lain atau data yang sudah diolah atau
dipublikasikan oleh berbagai instansi pemerintah dan data primer, yaitu data
yang diambil secara langsung pada tempat yang diteliti. Sedangkan data
urutan waktu (time series data) untuk kurun waktu tahun 1999-2003. Data
yang digunakan meliputi, PDRB atas dasar harga berlaku untuk Kabupaten
Semarang, data PDRB atas dasar harga berlaku yang diperinci menurut
C. Teknik Sampling
sample, yaitu cara pengambilan sampel didasarkan atas dasar adanya tujuan
tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah PDRB atas dasar harga berlaku
Share.
D. Variabel Penelitian
a. PDRB
adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan olah sembilan
b. Jumlah penduduk
dalam hal ini bukan hanya sebagai salah satu faktor produksi saja tetapi
tahun sebelumnya.
dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari buku, laporan dan penerbitan
langsung dari sumber yang akan diteliti mengenai faktor penghambat dan
LQ = Xin/Yn
Xi/Y
Keterangan :
Gj = Ejt-Ejo
= (Nj + Pj + Dj)
Nj = Ejo(Et/Eo)-Ejo
Pj = {(Eit/Eio)-(Et/Eo)}Eijo
Dj = (Eijt-(Eit/Eio)Eijo)
= (P+D)j-(Pj)
Keterangan :
PDRB di Propinsi Jawa Tengah dan sebaliknya jika (P+D)j < 0, maka
c) Indeks Williamson
VW = ∑{Yi ─ Y }² . Fi/n
Y
Keterangan :
bila indeks Williamson < 0,35 , ketimpangan taraf sedang bila indeks
Williamson antara 0,35 – 0,50 dan ketimpangan taraf tinggi bila indeks
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tengah secara geografi berada pada 110º 14’ 54,75” sampai dengan 110º 39’
Getasan.
atau sekitar 2,92 persen luas Propinsi Jawa Tengah, sedangkan luas yang ada
terdiri dari 24.478 Ha (25,76 persen) lahan sawah dan 70.542,6740 Ha (74,24
untuk tegalan dan kebun (42,045 persen), 19 Ha untuk tambak / kolam (0,027
Ha untuk hutan negara / rakyat (8,990 persen), 2.623 Ha untuk rawa (3,718
teknis sebesar 5.524 Ha, irigasi setengah teknis 4.016 Ha, irigasi sederhana
Tengaran sebanyak 3.451 mm, sedangkan untuk hari hujan terbanyak terdapat
2. Kependudukan
844.889 orang dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,45 persen. Dari
Kabupaten Semarang masih di bawah 100% yaitu sebesar 98,23%. Hal ini
mengalami kenaikan, pada tahun 2003 tercatat sebesar 889 jiwa setiap
33
kilometer persegi, jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahun tidak
perpanjangan dan pemberian ijin bekerja bagi warga negara asing selam tahun
2003 mengalami kenaikan yang berarti yaitu sebanyak 114 orang terdiri dari
umumnya masih bekerja di bidang pertanian, hal ini sesuai dengan potensi
pertanian.
34
3. Pemerintahan
kelurahan, 1.513 Rukun Warga (RW) dan 6.203 Rukun Tetangga (RT).
Sedangkan jumlah prasarana desa sampai tahun 2003 mancapai 526 buah
yang terdiri dari prasarana perhubungan 311 buah, pendidikan dan kesehatan
buah.
tamat SD sebanyak 553 orang (5,50 persen), SLTP sebanyak 490 orang (4,87
sebanyak 3.499 orang (34,77 persen), Sarjana Strata-1 sebanyak 2.409 orang
tahun 2003 telah membuat akta PPAT sebanyak 3.577 buah, sebagian besar
merupakan hak milik 86,89 persen dan hak bangunan 13,11 persen.
4. Sosial
sekolah dan tenaga pendidik merupakan salah satu faktor yang menunjang
keberhasilan pendidikan.
penurunan untuk jumlah dokter, dokter gigi, perawat umum, bidan, sedang
5. Pertanian
produksi padi, sedangkan untuk penurunannya luas panen padi turun sebesar
8,40 persen dan produksi padi turun 14,94 persen dari tahun sebelumnya.
sebelumnya. Untuk luas panen jagung turun sebesar 1,69 persen sedang
produksi juga turun sebesar 5,24 persen dari tahun sebelumnya. Luas panen
produksi ketela pohon turun 11,60 persen dan 34,04 persen, luas panen dan
rambat dan kacang tanah mengalami peningkatan baik produksi maupun luas
putih, tomat, buncis, sawi, terong, labu siam, bayam, kacng panjang, seledri,
bawang merah, bawang daun, wortel, petai, melinjo dan kangkung mengalami
durian, jambu air, jambu biji, sawo, pepaya, pisang, manggis, sirsat, salak,
sedangkan produksi alpukat, mangga, duku, jeruk, melinjo, nanas dan sukun
Dari tabel 1, populasi ternak kecil tahun 2003 baik babi, kambing,
Untuk populasi ternak besar pada tahun 2003 baik kuda, sapi potong, sapi
Produksi daging sapi, ayam buras, kambing, domba dan ayam ras mengalami
peningkatan dibanding tahun sebelumnya dan untuk produksi susu sapi, telur
ayam dan telur itik juga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
ton yang terdiri dari 573,20 ton perikanan darat (kolam, karamba, mina padi)
jahe, aren, kapuk, kelapa dalam, jambu, mete, tebu, panili dan cengkeh.
peningkatan kecuali kopi, kapuk, panili, guala kristal, jahe, rosela dan
produksi, hutan lindung, hutan wisata dan hutan suaka. Luas hutan produksi
pada tahun 2003 sebesar 6.916,1 Ha atau 29,74 persen dari jumlah hutan
keseluruhan, luas hutan rakyat pada thun 2003 sebesar 12.865 Ha atau 55,31
sebesar 3.276,90 Ha atau 14,09 persen dan hutan wisata sebesar 182,17 Ha
6. Perdagangan
buah, pasar hewan 4 buah, dan lain-lain 1 buah. Bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya terdapat 3 pusat perbelanjaan yang belum ada pada tahun
2002, jumlah pasar umum mengalami penurunan sedang pasar hewan tetap.
pada tahun 2002 sebanyak 137 unit dengan jumlah anggota 93.842 orang,
jumlah koperasi ini terbagi dalam 14 KUD dan 123 non KUD. Aktivitas
tiap sektornya, sektor industri masih tetap menempati urutan pertama. Seperti
samping itu urutan kontribusi masing-masing sektor atas dasar harga berlaku
tidak terjadi pergeseran dari tahun lalu. Struktur PDRB Kabupaten Semarang
tahun 1999-2003 atas dasar harga berlaku masih sama yaitu didominasi oleh
Tabel. 2
Perkembangan Struktur PDRB Kabupaten Semarang
Atas dasar harga berlaku (di atas 10 persen)
Tabel. 3
Perkembangan Struktur PDRB Kabupaten Semarang
Atas dasar harga berlaku (di bawah 10 persen)
Tabel. 4
Hasil Perhitungan Rata-rata LQ Tahun 1999-2003
LQ
Potensi
No Sektor 1999 2000 2001 2002 2003 Sektor
0,84 0,85 0,83 0,88 0,89
1 Pertanian (R) (R) (R) (R) (R) Kurang
0,22 0,19 0,18 0,18 0,17
2 Penggalian (SR) (SR) (SR) (SR) (SR) Kurang
1,42 1,43 1,42 1,37 1,37
3 Industri (T) (T) (T) (T) (T) Berpotensi
1,41 1,29 1,39 1,2 1,25
4 Listrik, Gas dan Air (T) (T) (T) (T) (T) Berpotensi
0,4 0,33 0,36 0,4 0,39
5 Konstruksi (SR) (SR) (SR) (SR) (SR) Kurang
Perdagangan, Rumah makan 0,79 0,76 0,75 0,75 0,43
6 dan Jasa Akom (R) (R) (R) (R) (SR) Kurang
0,57 0,55 0,55 0,53 0,51
7 Angkutan dan Komunikasi (R) (R) (R) (R) (R) Kurang
Lembaga Keuangan, Persewaan 1,05 1,01 1,02 1,05 1,03
8 dan Jasa perush (T) (T) (T) (T) (T) Berpotensi
1,11 1,25 1,34 1,34 1,36
9 Jasa-jasa (T) (T) (T) (T) (T) Berpotensi
Sumber; Data BPS, 1999-2003 yang sudah diolah
Keterangan: (T); Tinggi, (SR); Sangat Rendah, (R); Rendah
sektor industri, sektor listrik dan air, sektor jasa-jasa dan sektor lembaga
yang berarti sektor tersebut kurang berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini
Tabel. 5
Hasil Perhitungan Differential Shift (Dj) Tahun 1999-2003
Dj
No Sektor 1999-2000 (P) 2000-2001 (P) 2001-2002 (P) 2002-2003 (P)
1 Pertanian -14.841.807 L -30.186.201 L 31.814.406 C 3.868.775,3 C
2 Penggalian -927.408,1 L -544.755,94 L -35.224,02 L -377.140,6 L
3 Industri -37.008.255 L -31.291.988 L -77.231.067 L -20.628.812 L
4 Listrik, Gas dan Air -3.594.786 L 1.789.007,79 C -7.694.470 L 1.755.324,4 C
5 Konstruksi -9.951.767 L 3.233.370,78 C 4.337.195,4 C -2.347.471 L
Perdagangan,
Rumah makan dan
6 Jasa Akom -32.763.231 L -20.235.012 L -13.449.473 L -3.12E+08 L
Angkutan dan
7 Komunikasi -4.455.220 L -2.080.204,6 L -5.775.291 L -4.431.366 L
Lembaga
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
8 perush -85.391.137 L -558.719,63 L 2.392.639,9 C -5.166.999 L
9 Jasa-jasa 24.016.529 C 18.534.907,1 C -9.150.129 L 3.000.429,9 C
Sumber; Data BPS, 1999-2003 yang sudah diolah
Keterangan: (P); Pertumbuhan, (L); Lambat, (C); Cepat
industri, sektor listrik gas dan air, sektor konstruksi, sektor perdagangan dan
Tengah. Sedangkan untuk nilai DJ > 0 adalah pada sektor jasa-jasa, ini berarti
masing sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan untuk nilai DJ
> 0 adalah pada sektor listrik gas dan air, sektor konstruksi, sektor jasa-jasa,
ini berarti bahwa ketiga sektor tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan
sektor industri, sektor listrik gas dan air, sektor angkutan dan komunikasi,
sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan untuk nilai DJ > 0
persewaan dan jasa perusahaan, ini berarti bahwa ketiga sektor tersebut
sektor angkutan dan komunikasi, sektor perdagangan, rumah makan dan jasa
untuk nilai DJ > 0 adalah pada sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air,
sektor jasa-jasa, ini berarti bahwa ketiga sektor tersebut tumbuh lebih cepat
Semarang memiliki nilai (P+D)J < 0 selama tahun 1999-2003 selalu bertanda
Tengah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel. 6 berikut ini:
Tabel 6.
Hasil Perhitungan (P+D)J Tahun 1999-2003
a. Sektor pertanian
kepemilikan luas lahan dan skala usaha, lemahnya kemitraan usaha antara
pertanian adalah tersedianya sumber daya alam yang subur sangat cocok
Ambarawa.
46
b. Sektor industri
Tabel. 7
Hasil Perhitungan Rata-rata Indeks Williamson dengan mengikutkan Sektor Industri
dan tanpa sektor industri Tahun 1999-2003
VW
dengan lampiran 18. Kecamatan Bergas dan Ungaran merupakan dua dari
sektor industri terlihat bahwa ketimpangan yang terjadi lebih kecil bila
industri.
49
B. Pembahasan
a. Sektor Industri
dilihat pada angka kontribusi sektor industri sebesar 41,46 persen pada
tahun 2000, dan pada tahun 2001 kontribusi sektor industri terhadap
PDRB angka tertinggi yaitu sebesar 41,49 persen, namun pada tahun 2003
1999-2003.
menunjukkan nilai LQ di atas angka satu (LQ > 1) yaitu sebesar (1,42),
(1,43), (1,42), (1,37), (1,37). Hal tersebut berarti bahwa sektor industri
dari satu ini berarti sektor industri sudah dapat memenuhi kebutuhan
unggulan / basis.
b. Sektor pertanian
tahun 1999 sebesar 21,09 persen pada tahun 2000 bahkan sempat
mencapai angka tertinggi yaitu sebesar 21,83 persen, namun pada tahun
menunjukkan nilai LQ di bawah angka satu (LQ < 1) yaitu sebesar (0,84),
(0,85), (0,83), (0,88), (0,89). Hal tersebut berarti bahwa sektor pertanian
nilai LQ kurang dari satu ini berarti sektor pertanian belum dapat
(17,89), (17,95) persen. Pada tahun 1999 sebesar 18,05 persen merupakan
sektor ini merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang besar bagi
Semarang.
satu (LQ < 1) yaitu sebesar (0,79), (0,76), (0,75), (0,75), (0,43). Hal
Sedangkan nilai LQ kurang dari satu ini berarti sektor perdagangan rumah
Kabupaten Semarang.
d. Sektor jasa-jasa
keempat dengan kontribusi tertinggi pada tahun 2003 yaitu sebesar 11,58
(1,11), (1,25), (1,34), (1,34), (1,36) yang berarti sektor ini termasuk ke
dalam sektor unggulan / basis. Artinya sektor ini tidak hanya dapat
angka satu (LQ > 1) yaitu sebesar (1,05), (1,01), (1,02), (1,05), (1,03). Hal
nilai LQ lebih dari satu ini berarti sektor ini sudah dapat memenuhi
-5.166.999 hal ini menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang
yang dikarenakan daya saing menurun. Tetapi pada tahun 2001-2002 nilai
2003 sebesar 2,91 persen yang merupakan angka tertinggi selama tahun
(0,55), (0,53), (0,51). Hal tersebut berarti sektor ini termasuk sektor yang
bahwa sektor ini merupakan sektor yang pertumbuhan PDRB lebih lambat
g. Sektor konstruksi
konstruksi mencapai angka tertinggi sebesar 1,57 persen dan pada tahun
Semarang.
sektor ini menunjukkan nilai LQ di bawah angka satu yaitu sebesar (0,40),
(0,33), (0,36), (0,40), (0,39). Hal tersebut berarti sektor ini termasuk
sebesar -9.951.767, -2.347.471 hal ini menunjukkan bahwa sektor ini pada
Semarang, hal ini terlihat pada perkembangan kontribusi sektor listrik gas
dapat dilihat pada angka kontribusi sektor listrik gas dan air sebesar 0,91
sebesar 0,95 persen pada tahun 2000, dan pada tahun 2003 kontribusi
sektor listrik gas dan air terhadap PDRB mencapai angka tertinggi yaitu
air menunjukkan nilai LQ di atas angka satu (LQ > 1) yaitu sebesar (1,41),
(1,29), (1,39), (1,20), (1,25). Hal tersebut berarti bahwa sektor listrik gas
dan air termasuk sektor berpotensi tinggi / sektor basis. Sedangkan nilai
58
LQ lebih dari satu ini berarti sektor listrik gas dan air sudah dapat
bahwa sektor ini merupakan sektor yang pertumbuhan PDRB lebih lambat
komponen Dj menunjukan angka positif yang berarti sektor listrik gas dan
i. Sektor penggalian
tahun 2003 sebesar 0,17 persen dan menempati urutan kelima (dalam
PDRB Kabupaten Semarang terbesar hanya 0,22 persen yaitu pada tahun
1999.
59
sektor ini menunjukkan nilai LQ di bawah angka satu yaitu sebesar (0,22),
(0,19), (0,18), (0,18), (0,17). Hal tersebut berarti sektor ini termasuk
menunjukkan bahwa sektor ini pada tahun tersebut merupakan sektor yang
yang dikarenakan daya saing menurun dan merupakan sektor yang tidak
tahun 1999-2003 yaitu sebesar -64.170.051 (lihat tabel 7), ini berarti
antara lain:
yang kuat.
produktivitas.
seperti traktor kecil, hewan penarik bajak bisa juga digunakan untuk
Akhirnya penggunaan bibit unggul, pupuk dan irigasi yang baik juga
tanah yang kurang baik, pemberian pupuk yang kurang tepat dalam
dan manajemen
dalam usaha tani tidak dapat berjalan dengan baik. Memang tidaklah
tanah yang lama dan dengan cara-cara yang tetap seperti dulu.
petani yang sedikit. Banyak dari anak para petani yang memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi tidak suka untuk terjun menjadi petani,
ikatan batin yang sangat erat hubungannya dengan harga diri dan
lahiriahnya saja yang rusak, tetapi juga rasa kepercayaan pada diri
buruh tani, hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki lahan atau
hasil produksi pertanian tidak dapat tersebar dengan luas. Oleh karena
jangka waktu antara saat bahan-bahan produksi dan peralatan itu dibeli
sedikit.
terkendali
lahan pertanian yang sempit. Kegagalan hasil panen karena hujan atau
maka, berubahnya fungsi lahan tersebut menjadi salah satu faktor yang
Dengan adanya sumber daya alam yang subur menjadikan segala jenis
hasil usaha tani jika hasil-hasil tersebut tentunya akan dipasarkan dan
dijual dengan harga yang cukup tinggi untuk menutupi biaya dan
diantaranya;
pangan.
68
teknologi pertanian.
daerah yang sudah maju biasanya hasil produknya lebih bagus dan
kurang maju.
bahan pertanian dan bahan makanan. Dalam hal ini menarik tidaknya
secara otomatis hasil dari produk tersebut akan naik. Jika hal
industri kecil informal sebanyak 8938 dan sentra industri sebanyak 106.
pertumbuhan pada sektor jasa). Selain itu juga terjadi perpindahan lokasi
yang memadai juga merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh
tersedianya jumlah SDM yang besar dan murah akan dapat lebih
dapat memacu perkembangan pada sektor industri yang lebih baik dan
stabil.
Indeks Williamson dengan sektor industri dan Indeks Williamson tanpa sektor
sektor industri dan tanpa sektor industri distribusi pendapatan tidak jauh
untuk Kecamatan Bergas walaupun masih berada di bawah angka 0,35 tetapi
industri tersebut mendekati angka 0,35, yaitu dengan hasil ketimpangan untuk
hasil kecil sehingga tingkat ketidakmerataan antar daerah akan semakin kecil,
tetapi jika dengan mengikutkan sektor industri maka, dapat dilihat bahwa
masyarakat antar kecamatan. Hal ini terjadi karena sektor industri yang ada
karena itu selain sektor industri dikembangkan perlu juga suatu indentifikasi
sektor industri dan sektor lain yang dapat dijadikan sebagai sektor berpotensi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perkembangan struktur PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun 1999-2003
makan dan jasa akomodasi, sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang
dalam kurun waktu tahun 1999-2003 masih berada dibawah angka 0,35.
pendapatan daerah.
B. Saran
Untuk melengkapi penelitian ini agar menjadi lebih baik penulis merasa
1. Untuk sektor industri terutama industri kecil atau rumah tangga dan sektor
2. Sektor pertanian yang dahulu merupakan sektor potensial yang bagus harus
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2003.Produk Domestik Bruto Kota Semarang. Semarang: BPS.
2 Penggalian 5.359.364 0,22 5.090.174 0,18 5.492.137 0,17 5.928.569 0,17 6.661.372 0,17
3 Industri 1.027.958.785 41,5 1.132.724.902 40,9 1.305.753.107 41,49 1.447.366.812 40,7 1.624.724.630 41,5
4 Listrik, Gas dan Air 22.603.094 0,91 26.432.399 0,95 33.466.012 1,06 42.837.589 1,21 57.351.726 1,46
5 Konstruksi 38.955.857 1,57 36.877.642 1,33 44.787.266 1,42 54..500.010 1,53 60.534.425 1,55
Perdagangan, Rumah
6 Makan dan Jasa Akom 447.494.383 18,1 494.142.482 17,8 566.595.289 18,01 636.142.648 17,89 702.975.966 18
Angkuatan dan
7 Komunikasi 57.848.941 2,33 67.383.779 2,43 79.247.416 2,52 94.636.594 2,66 113.792.097 2,91
Lembaga Keu, Persewaan
8 dan Jasa Perush 94.879.046 3,38 102.762.702 3,71 117.058.360 3,73 13.8297.733 3,89 149.443.063 3,82
9 Jasa-jasa 261.250.769 10,5 300.199.806 10,8 356.867.332 11,34 40.3986.051 11,36 453.410.541 11,6
Jumlah 2.479.185.866 100% 2.770.364.036 100% 3.146.855.431 100% 355.5861.862 100% 3.916.833.266 100%
Sumber: Data BPS diolah
Lampiran 2.
Hasil perhitungan LQ Kabupaten semarang Tahun 1999
Keterangan;
Xin : Nilai tambah sektor i di Kabupaten Semarang
Yn : PDRB di Kabupaten Semarang
Xi : Nilai tambah sektor di Propinsi Jawa Tengah
Y : PDRB di propinsi Jawa Tengah
LQ : Location Quotion
Lampiran 3.
Keterangan;
Xin : Nilai tambah sektor i di Kabupaten Semarang
Yn : PDRB di Kabupaten Semarang
Xi : Nilai tambah sektor di Propinsi Jawa Tengah
Y : PDRB di propinsi Jawa Tengah
LQ : Location Quotion
Lampiran 4.
Keterangan;
Xin : Nilai tambah sektor i di Kabupaten Semarang
Yn : PDRB di Kabupaten Semarang
Xi : Nilai tambah sektor di Propinsi Jawa Tengah
Y : PDRB di propinsi Jawa Tengah
LQ : Location Quotion
Lampiran 5.
Keterangan;
Xin : Nilai tambah sektor i di Kabupaten Semarang
Yn : PDRB di Kabupaten Semarang
Xi : Nilai tambah sektor di Propinsi Jawa Tengah
Y : PDRB di propinsi Jawa Tengah
LQ : Location Quotion
Lampiran 6.
Keterangan;
Xin : Nilai tambah sektor i di Kabupaten Semarang
Yn : PDRB di Kabupaten Semarang
Xi : Nilai tambah sektor di Propinsi Jawa Tengah
Y : PDRB di propinsi Jawa Tengah
LQ : Location Quotion
Lampiran 7.
LQ
No Sektor 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah Periode LQ Rata-rata
1 Pertanian 0,84 0,85 0,83 0,88 0,89 4,29 5 0,858
2 Penggalian 0,22 0,19 0,18 0,18 0,17 0,94 5 0,188
3 Industri 1,42 1,43 1,42 1,37 1,37 7,01 5 1,402
4 Listrik, Gas dan Air 1,41 1,29 1,39 1,2 1,25 6,54 5 1,308
5 Konstruksi 0,4 0,33 0,36 0,4 0,39 1,88 5 0,376
6 Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akom 0,79 0,76 0,75 0,75 0,43 3,48 5 0,696
7 Angkutan dan Komunikasi 0,57 0,55 0,55 0,53 0,51 2,71 5 0,542
Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa
8 perush 1,05 1,01 1,02 1,05 1,03 5,16 5 1,032
9 Jasa-jasa 1,11 1,25 1,34 1,34 1,36 6,4 5 1,28
Sumber; Data BPS sudah diolah
Lampiran 8.
Dj
No Sektor 1999-2000 2000-2001 2001-2002 2002-2003 Jumlah Waktu Dj Rata-rata
-
1 Pertanian -14.841.807 30.186.201 31.814.405,6 3.868.775,29 -9.344.826,1 4 -2.336.206,5
-
2 Penggalian -927.408,14 544.755,94 -35.224,023 -377.140,55 -1.884.528,7 4 -471.132,16
- -
3 Industri -37.008.255 31.291.988 -77.231.067 -20.628.812 166.160.121 4 -41.540.030
4 Listrik, Gas dan Air -3.594.785,8 1.789.007,8 -7.694.470,2 1.755.324,35 -7.744.923,8 4 -1.936.231
5 Konstruksi -9.951.767,1 3.233.370,8 4.337.195,39 -2.347.470,6 -4.728.671,6 4 -1.182.167,9
Perdagangan, Rumah makan dan Jasa - - -
6 Akom -32.763.231 20.235.012 -13.449.473 312.162.973 378.610.689 4 -94.652.672
-
7 Angkutan dan Komunikasi -4.455.220 2.080.204,6 -5.775.291,2 -4.431.365,8 -16.742.082 4 -4.185.520,4
Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa -
8 perush -85.391.137 558.719,63 2.392.639,91 -5.166.998,5 -88.724.215 4 -22.181.054
9 Jasa-jasa 24.016.528,9 18.534.907 -9.150.129,1 3.000.429,86 36.401.736,8 4 9.100.434,2
Sumber; Data BPS sudah diolah
Lampiran 13.
√∑(Yi-Y)².
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)².Fi/n VW
Fi/n
1 Getasan 2.082.512 2.908.154 42.749 788.149 6,81685E+11 0,05423974 36.974.404.282 192.287,2962 0,066
2 Tengaran 2.162.389 2.908.154 52.563 788.149 5,56165E+11 0,0666917 37.091.620.711 192.591,8501 0,066
3 Susukan 1.921.659 2.908.154 74.578 788.149 9,73172E+11 0,09462424 92.085.697.159 303.456,2524 0,104
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 1.790.317 2.908.154 62.678 788.149 1,24956E+12 0,07952557 99.371.938.570 315.233,1495 0,108
6 Pabelan 2.909.312 2.908.154 34.431 788.149 1340964 0,0436859 58.581,22193 242,0355799 0
7 Tuntang 2.124.684 2.908.154 49.291 788.149 6,13825E+11 0,0625402 38.388.756.376 195.930,4886 0,067
8 Banyubiru 1.910.512 2.908.154 38.222 788.149 9,9529E+11 0,04849591 48.267.469.182 219.696,5871 0,076
9 Jambu 1.884.133 2.908.154 40.326 788.149 1,04862E+12 0,05116545 53.653.065.771 231.631,3143 0,08
10 Sumowono 2.207.054 2.908.154 29.557 788.149 4,91541E+11 0,03750179 18.433.676.302 135.770,6754 0,047
11 Ambarawa 2.199.303 2.908.154 81.131 788.149 5,0247E+11 0,10293866 51.723.560.510 227.428,1436 0,078
12 Bawen 2.894.435 2.908.154 46.847 788.149 188210961 0,05943927 11187.121,84 3.344,715510,001
13 Bringin 1.667.490 2.908.154 60.281 788.149 1,53925E+12 0,07648427 1,17728E+11 343.115,4258 0,118
14 Bancak ** ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 4.373.642 2.908.154 36.238 788.149 2,14766E+12 0,04597862 98.746.207.534 314.239,0929 0,108
16 Bergas 7.083.938 2.908.154 43.994 788.149 1,74372E+13 0,05581939 9,73332E+11 986.576,0514 0,339
17 Ungaran 5.556.634 2.908.154 95.281 788.149 7,01445E+12 0,12089212 8,47991E+11 920.864,4228 0,317
√∑(Yi-Y).
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)². Fi/n Fi/n VW
1 Getasan 2.245.747 3.067.914 44.534 831.262 6,75959E+11 0,05357396 36.213.780.034 190.299,1856 0,062
2 Tengaran 269.982 3.067.914 56.388 831.262 7,82842E+12 0,06783421 5,31035E+11 72.8721,376 0,238
3 Susukan 2.319.473 3.067.914 69.997 831.262 5,60164E+11 0,0842057 47.168.996.829 217.184,2463 0,071
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 2.090.997 3.067.914 60.446 831.262 9,54367E+11 0,07271594 69.397.683.399 263.434,4005 0,086
6 Pabelan 3.274.237 3.067.914 34.470 831.262 42569180329 0,04146707 1.765.219.204 42.014,51183 0,014
7 Tuntang 2.175.600 3.067.914 54.244 831.262 7,96224E+11 0,065255 51.957.613.305 227.942,1271 0,074
8 Banyubiru 2.210.144 3.067.914 37.149 831.262 7,35769E+11 0,04468988 32.881.445.842 181.332,4181 0,059
9 Jambu 2.138.626 3.067.914 39.979 831.262 8,63576E+11 0,04809434 41.533.129.600 203.796,7851 0,066
10 Sumowono 2.567.822 3.067.914 28.757 831.262 2,50092E+11 0,03459439 8.651.779.929 93.014,94465 0,03
11 Ambarawa 2.410.892 3.067.914 82.673 831.262 4,31678E+11 0,0994548 42.932.442.152 207.201,4531 0,068
12 Bawen 2.676.896 3.067.914 55.998 831.262 1,52895E+11 0,06736504 10.299.783.322 101.487,8481 0,033
13 Bringin 1.899.157 3.067.914 60.009 831.262 1,36599E+12 0,07219024 98.611.351.703 314.024,4444 0,102
14 Bancak ** ** ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 4.186.041 3.067.914 41.662 831.262 1,25021E+12 0,05011898 62.659.143.810 250.318,0853 0,082
16 Bergas 6.800.031 3.067.914 50.096 831.262 1,39287E+13 0,06026499 8,39413E+11 916.194,8171 0,299
17 Ungaran 5.056.066 3.067.914 114.860 831.262 3,95275E+12 0,13817545 5,46173E+11 739.034,903 0,241
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Keterangan; Yi; Pendapatan per kapita masing-masing kecamatan n ; Jumlah penduduk Kab Semarang
Y : Pendapatan Kab Semarang * ; Masing tergabung dengan kecamatan Susukan
Fi ; Jumlah penduduk masing-masing kecamatan ** ; Masing tergabung dengan kecamtan Bringin
Lampiran 16.
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 2001 Atas Dasar Harga Berlaku
√∑(Yi-Y).
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)². Fi/n Fi/n VW
1 Getasan 2.513.669 3.449.584 45.240 838.022 8,75937E+11 0,05398426 47.286.807.241 217.455,2994 0,063
2 Tengaran 2.567.627 3.449.584 56.667 838.022 7,77848E+11 0,06761994 52.598.047.674 229.342,6425 0,066
3 Susukan 2.531.976 3.449.584 70.766 838.022 8,42004E+11 0,08444408 71.102.293.638 266.650,1334 0,077
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 2.297.071 3.449.584 60.796 838.022 1,32829E+12 0,07254702 96.363.208.528 310.424,2396 0,09
6 Pabelan 3.699.822 3.449.584 34.659 838.022 62619056644 0,0413581 2.589.805.380 50.890,13048 0,015
7 Tuntang 2.460.848 3.449.584 54.656 838.022 9,77599E+11 0,06522024 63.759.238.134 252.505,917 0,073
8 Banyubiru 2.428.844 3.449.584 37.279 838.022 1,04191E+12 0,04448451 46.348.864.818 215.287,8632 0,062
9 Jambu 2.393.051 3.449.584 40.405 838.022 1,11626E+12 0,04821472 53.820.264.033 231.991,9482 0,067
10 Sumowono 2.788.213 3.449.584 29.004 838.022 4,37412E+11 0,03461007 15.138.846.040 123.040,018 0,036
11 Ambarawa 2.720.040 3.449.584 83.225 838.022 5,32234E+11 0,09931124 52.856.860.476 229.906,1993 0,067
12 Bawen 3.016.050 3.449.584 56.874 838.022 1,87952E+11 0,06786695 12.755.711.239 112.941,1848 0,033
13 Bringin 2.144.903 3.449.584 60.319 838.022 1,70219E+12 0,07197782 1,2252E+11 350.028,7317 0,101
14 Bancak ** ** ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 4.733.917 3.449.584 42.120 838.022 1,64951E+12 0,05026121 82.906.432.117 287.934,7706 0,083
16 Bergas 7.719.393 3.449.584 51.030 838.022 1,82313E+13 0,06089339 1,11016E+12 1053.643,084 0,305
17 Ungaran 5.748.557 3.449.584 114.982 838.022 5,28528E+12 0,13720642 7,25174E+11 851.571,4453 0,247
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Keterangan; Yi; Pendapatan per kapita masing-masing kecamatan n ; Jumlah penduduk Kab Semarang
Y : Pendapatan Kab Semarang * ; Masing tergabung dengan kecamatan Susukan
Fi ; Jumlah penduduk masing-masing kecamatan ** ; Masing tergabung dengan kecamtan Bringin
Lampiran 17.
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 2002 Atas Dasar Harga Berlaku
√∑(Yi-Y).
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)². Fi/n Fi/n VW
1 Getasan 2.833.469 3.873.776 45.667 841.137 1,08224E+12 0,05429199 58.756.888.145 242.398,2016 0,063
2 Tengaran 2.895.811 3.873.776 56.873 841.137 9,56416E+11 0,06761443 64.667.493.020 254.298,0397 0,066
3 Susukan 2.862.193 3.873.776 43.511 841.137 1,0233E+12 0,05172879 52.934.080.320 230.074,0747 0,059
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 2.615.815 3.873.776 60.888 841.137 1,58247E+12 0,07238773 1,14551E+11 338.453,9336 0,087
6 Pabelan 4.186.960 3.873.776 34.649 841.137 98.084.217.856 0,04119305 4.040.388.266 63.564,04853 0,016
7 Tuntang 2.781.167 3.873.776 54.918 841.137 1,19379E+12 0,0652902 77.943.072.693 279.182,866 0,072
8 Banyubiru 2.754.220 3.873.776 37.576 841.137 1,25341E+12 0,04467287 55.993.221.343 236.628,8684 0,061
9 Jambu 2.691.047 3.873.776 40.682 841.137 1,39885E+12 0,04836549 67.655.958.253 260.107,5898 0,067
10 Sumowono 3.161.941 3.873.776 29.082 841.137 5,06709E+11 0,03457463 17.519.278.183 132.360,4102 0,034
11 Ambarawa 3.080.687 3.873.776 83.344 841.137 6,2899E+11 0,09908493 62.323.445.592 249.646,6415 0,064
12 Bawen 3.374.174 3.873.776 57.065 841.137 2,49602E+11 0,06784269 16.933.682.824 130.129,4848 0,034
13 Bringin 2.432.972 3.873.776 39.173 841.137 2,07592E+12 0,04657149 96.678.500.633 310.931,6655 0,08
14 Bancak ** ** ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 5.300.658 3.873.776 42.201 841.137 2,03599E+12 0,05017138 1,02149E+11 319.606,9166 0,083
16 Bergas 8.509.612 3.873.776 51.327 841.137 2,1491E+13 0,06102098 1,3114E+12 1.145.164,098 0,296
17 Ungaran 6.440.483 3.873.776 115.149 841.137 6,58798E+12 0,13689684 9,01874E+11 949.670,4907 0,245
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Keterangan; Yi; Pendapatan per kapita masing-masing kecamatan n ; Jumlah penduduk Kab Semarang
Y : Pendapatan Kab Semarang * ; Masing tergabung dengan kecamatan Susukan
Fi ; Jumlah penduduk masing-masing kecamatan ** ; Masing tergabung dengan kecamtan Bringin
Lampiran 18.
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 2003 Atas Dasar Harga Berlaku
√∑(Yi-Y).
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)². Fi/n Fi/n VW
1 Getasan 3.017.834 4.227.317 46.106 844.889 1,46285E+12 0,05457048 79.828.382.027 282.539,169 0,067
2 Tengaran 3.168.666 4.227.317 56.934 844.889 1,12074E+12 0,06738637 75.522.727.365 274.813,9868 0,065
3 Susukan 3.165.562 4.227.317 43.771 844.889 1,12732E+12 0,05180681 58.403.038.504 241.667,2061 0,057
4 Kaliwungu 2.828.116 4.227.317 27.891 844.889 1,95776E+12 0,03301144 64.628.584.418 254.221,5263 0,06
5 Suruh 2.794.837 4.227.317 61.031 844.889 2,052E+12 0,07223552 1,48227E+11 385.002,8184 0,091
6 Pabelan 4.529.894 4.227.317 35.268 844.889 91552840929 0,04174276 3.821.668.401 61.819,64414 0,015
7 Tuntang 2.998.535 4.227.317 55.142 844.889 1,50991E+12 0,06526538 98.544.533.936 313.918,037 0,074
8 Banyubiru 921.874 4.227.317 37.780 844.889 1,0926E+13 0,04471593 4,88564E+11 698.973,4192 0,165
9 Jambu 892.204 4.227.317 40.886 844.889 1,1123E+13 0,04839216 5,38265E+11 733.665,7352 0,174
10 Sumowono 3.344.292 4.227.317 29.456 844.889 7,79733E+11 0,03486375 27.184.422.669 164.876,9925 0,039
11 Ambarawa 3.373.733 4.227.317 83.400 844.889 7,28606E+11 0,09871119 71.921.531.465 268.181,8999 0,063
12 Bawen 3.684.373 4.227.317 57.164 844.889 2,94788E+11 0,06765859 19.944.953.632 141.226,6038 0,033
13 Bringin 2.806.485 4.227.317 39.389 844.889 2,01876E+12 0,04662033 94.115.414.387 306.782,3567 0,073
14 Bancak 2.320.799 4.227.317 21.323 844.889 3,63481E+12 0,02523763 91734029.543 302.876,2611 0,072
15 Pringapus 5.920.006 4.227.317 42.363 844.889 2,8652E+12 0,05014031 1,43662E+11 379.027,4258 0,09
16 Bergas 9.387.595 4.227.317 51.579 844.889 2,66285E+13 0,06104826 1,62562E+12 1.274.999,124 0,302
17 Ungaran 7.144.243 4.227.317 115.406 844.889 8,50846E+12 0,13659309 1,1622E+12 1.078.052,205 0,255
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Keterangan; Yi; Pendapatan per kapita masing-masing kecamatan n ; Jumlah penduduk Kab Semarang
Y : Pendapatan Kab Semarang * ; Masing tergabung dengan kecamatan Susukan
Fi ; Jumlah penduduk masing-masing kecamatan ** ; Masing tergabung dengan kecamtan Bringin
Lampiran 19.
Hasil Perhitungan Rata-rata Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 1999-2003
Atas Dasar Harga Berlaku
VW VW
No Kecamatan 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah waktu Rata-rata
1 Getasan 0,066 0,062 0,063 0,063 0,067 0,321 5 0,0642
2 Tengaran 0,066 0,238 0,066 0,066 0,065 0,501 5 0,1002
3 Susukan 0,104 0,071 0,077 0,059 0,057 0,368 5 0,0736
4 Kaliwungu * * * * 0,06 0,06 5 0,012
5 Suruh 0,108 0,086 0,09 0,087 0,091 0,462 5 0,0924
6 Pabelan 0 0,014 0,015 0,016 0,015 0,06 5 0,012
7 Tuntang 0,067 0,074 0,073 0,072 0,074 0,36 5 0,072
8 Banyubiru 0,076 0,059 0,062 0,061 0,165 0,423 5 0,0846
9 Jambu 0,08 0,066 0,067 0,067 0,174 0,454 5 0,0908
10 Sumowono 0,047 0,03 0,036 0,034 0,039 0,186 5 0,0372
11 Ambarawa 0,078 0,068 0,067 0,064 0,063 0,34 5 0,068
12 Bawen 0,001 0,033 0,033 0,034 0,033 0,134 5 0,0268
13 Bringin 0,118 0,102 0,101 0,08 0,073 0,474 5 0,0948
14 Bancak ** ** ** ** 0,072 0,072 5 0,0144
15 Pringapus 0,108 0,082 0,083 0,083 0,09 0,446 5 0,0892
16 Bergas 0,339 0,299 0,305 0,296 0,302 1,541 5 0,3082
17 Ungaran 0,317 0,241 0,247 0,245 0,255 1,305 5 0,261
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Lampiran. 20
Hasil Perhitungan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Memasukkan Sektor Industri Tahun 1999
No Kecamatan a b c d e f g =(e/f)
1 Getasan 95.928.679 10.833.097 5.042.591 2.375.151 77.677.840 42.502 1.827,628
2 Tengaran 122.978.610 31.805.929 6.464.499 3.044.895 81.663.287 52.474 1.556,262
3 Susukan 154.872.044 28.004.065 8.141.010 3.834.563 114.892.406 74.361 1.545,063
4 Suruh 121.507.019 21.374.985 6.387.143 3.008.459 90.736.432 62.621 1.448,978
5 Pabelan 108.628.484 32.830.709 5.710.169 2.689.593 67.398.013 34.451 1.956,344
6 Tuntang 113.458.541 18.654.400 5.964.067 2.809.183 86.030.891 49.271 1.746,076
7 Banyubiru 75.058.518 12.240.351 4.155.793 1.957.454 56.704.920 38.181 1.485,161
8 Jambu 82.102.037 22.983.637 4.315.779 2.032.810 52.769.811 40.206 1.312,486
9 Sumowono 70.275.098 9.775.396 3.694.084 1.739.980 55.065.638 29.379 1.874,32
10 Ambarawa 193.015.825 36.216.693 10.146.078 4.778.985 141.874.069 80.976 1.752,051
11 Bawen 146.269.358 68.849.960 7.688.801 3.621.564 66.109.033 46.619 1.418,071
12 Bringin 108.772.084 27.530.959 5.717.718 2.693.148 72.830.259 60.187 1.210,066
13 Pringapus 171.419.091 113.527.954 9.010.823 4.244.260 44.636.054 36.163 1.234,302
14 Bergas 337.154.721 240.086.603 17.722.889 8.347.800 70.997.429 43.914 1.616,738
15 Ungaran 573.745.757 353.244.047 30.159.544 14.205.688 176.136.478 95.270 1.848,814
No Kecamatan a b c d e f g =(e/f)
1 Getasan 108.935.281 12.107.764 5.707.992 2.712.156 88.407.369 44.758 1.975,231
2 Tengaran 138.685.394 35.598.162 7.266.839 3.452.843 92.367.550 56.373 1.638,507
3 Susukan 175.509.286 23.700.345 7.187.825 3.415.300 141.205.816 69.819 2.022,455
4 Suruh 137.177.446 23.700.345 7.187.825 3.415.300 102.873.976 60.533 1.699,469
5 Pabelan 122.750.379 37.086.655 6.431.875 3.056.110 76.175.739 34.592 2.202,12
6 Tuntang 128.396.732 20.857.143 6.727.733 3.196.687 97.615.169 54.455 1.792,584
7 Banyubiru 89.008.883 13.418.591 4.663.888 2.216.049 68.710.355 37.160 1.849,041
8 Jambu 92.623.083 25.750.382 4.853.265 2.306.032 59.713.404 39.962 1.494,255
9 Sumowono 79.878.400 10.900.900 4.185.469 1.988.728 62.803.303 28.703 2.188,04
10 Ambarawa 216.328.463 39.550.560 11.335.181 5.385.918 160.056.804 82.794 1.933,193
11 Bawen 163.569.138 76.519.623 8.570.697 4.072.372 74.406.446 56.381 1.319,708
12 Bringin 123.608.181 31.135.448 6.476.822 3.077.466 82.918.445 60.055 1.380,708
13 Pringapus 190.169.624 125.021.878 9.964.510 4.734.643 50.448.593 41.918 1.203,507
14 Bergas 373.118.978 264.435.795 19.550.691 9.289.524 79.842.968 50.629 1.577,02
15 Ungaran 630.604.768 385.070.148 33.042.434 15.700.134 196.792.052 115.082 1.710,016
Sumber : Data BPS yang diolah
Keterangan;
a : PDRB f : Jumlah penduduk Pertengahan Tahun
b : PDRB Sektor Industri g : Pendapatan regional per kapita
c : Penyusutan
d : Pajak Tak Langsung Netto
e : Hasil Pengurangan a-b-c-d
Lampiran. 22
No Kecamatan a b c d e f g =(e/f)
1 Getasan 123.752.819 14.137.993 6.608.628 3.694.747 99.311.451 45.133 2.200,418
2 Tengaran 158.229.315 41.654.805 8.449.736 4.724.073 103.400.701 56.494 1.830,295
3 Susukan 194.746.288 37.154.808 10.399.809 5.814.318 141.377.353 70.511 2.005,04
4 Suruh 152.140.391 27.449.229 8.124.576 4.542.282 112.024.304 60.718 1.844,993
5 Pabelan 139.526.934 43.765.511 7.450.994 4.165.697 84.144.732 34.572 2.433,898
6 Tuntang 146.309.950 24.422.082 7.813.220 4.368.210 109.706.438 54.505 2.012,778
7 Banyubiru 98.654.157 15.473.979 5.268.313 2.945.405 74.966.460 37.236 2.013,279
8 Jambu 105.112.401 30.140.167 5.613.195 3.138.221 66.220.818 40.267 1.644,543
9 Sumowono 87.719.446 12.786.437 4.684.380 2.469.660 67.778.969 28.895 2.345,699
10 Ambarawa 246.507.287 45.276.080 13.163.942 7.359.688 180.707.577 83.081 2.175,077
11 Bawen 186.823.953 88.939.863 9.976.742 5.577.790 82.329.558 56.786 1.449,821
12 Bringin 140.929.564 36.661.703 7.525.897 4.207.574 92.534.390 60.234 1.536,248
13 Pringapus 217.346.301 144.322.490 11.606.691 6.489.061 54.928.059 42.090 1.305,014
14 Bergas 428.146.767 304.245.647 22.863.823 12.782.691 88.254.606 50.846 1.735,724
15 Ungaran 720.909.858 439.322.313 38.497.910 21.523.385 221.566.250 114.966 1.927,233
Sumber : Data BPS yang diolah
Keterangan;
a : PDRB f : Jumlah penduduk Pertengahan Tahun
b : PDRB Sektor Industri g : Pendapatan regional per kapita
c : Penyusutan
d : Pajak Tak Langsung Netto
e : Hasil Pengurangan a-b-c-d
Lampiran. 23
No Kecamatan A b C d e f g =(e/f)
1 Getasan 140.736.372 15.782.890 7.515.389 4.507.830 11.2930.263 45.426 2.486,027
2 Tengaran 179.843.333 46.132.490 9.603.720 5.760.438 11.8346.685 56.799 2.083,605
3 Susukan 222.135.670 41.842.781 11.862.150 7.115.075 16.1315.664 70.980 2.272,692
4 Suruh 174.035.041 30.422.261 9.293.554 5.574.396 12.8744.830 60.848 2.115,843
5 Pabelan 158.726.210 49.469.598 8.476.055 5.084.050 9.5696.507 34.671 2.760,131
6 Tuntang 166.656.678 27.106.983 8.899.546 5.338.065 12.5312.084 54.804 2.286,55
7 Banyubiru 112.431.146 17.075.874 6.003.877 3.601.204 8.5750.191 37.334 2.296,839
8 Jambu 119.338.668 33.440.803 6.372.742 3.822.455 7.5702.668 40.558 1.866,529
9 Sumowono 100.496.812 14.203.705 5.366.578 3.218.944 7.7707.585 29.068 2.673,303
10 Ambarawa 280.636.242 49.772.556 14.986.109 8.988.866 20.6888.711 83.313 2.483,27
11 Bawen 210.090.553 98.506.149 11.218.935 6.729.266 9.3636.203 56.945 1.644,327
12 Bringin 160.094.606 40.315.579 8.549.128 5.127.880 10.6102.019 60.404 1.756,54
13 Pringapus 244.292.873 160.954.291 13.045.356 7.824.777 6.2468.449 42.150 1.482,051
14 Bergas 476.520.815 334.976.502 25.446.438 15.263.110 10.0834.765 51.214 1.968,891
15 Ungaran 809.826.843 487.364.350 43.245.139 25.939.006 25.3278.348 114.998 2.202,459
Sumber : Data BPS yang diolah
Keterangan;
a : PDRB f : Jumlah penduduk Pertengahan Tahun
b : PDRB Sektor Industri g : Pendapatan regional per kapita
c : Penyusutan
d : Pajak Tak Langsung Netto
e : Hasil Pengurangan a-b-c-d
Lampiran. 24
No Kecamatan a b c d e f g =(e/f)
1 Getasan 152.245.136 17.563.221 8.362.482 5.424.420 120.895.013 45.880 2.635,026
2 Tengaran 198.222.206 51.434.825 10.887.899 7.062.560 128..836.922 56.892 2.264,588
3 Susukan 151.921.751 32.587.950 8.344.719 5.412.898 105.576.184 43.646 2.418,92
4 Kaliwungu 86.565.379 14.184.828 4.754.841 3.084.282 64.541.428 27.837 2.318,548
5 Suruh 187.362.704 34.073.921 10.291.411 6.675.642 136321.730 60.968 2.235,955
6 Pabelan 172.754.484 55.451.960 9.489.014 6.155.158 101.658.352 34.683 2.931,071
7 Tuntang 181.281.842 30.099.929 9.957.403 6.458.983 134.765.527 54.982 2.451,084
8 Banyubiru 120.988.310 19.056.761 6.645.615 4.310.754 90.975.180 37.658 2.415,826
9 Jambu 129.770.974 37.504.357 7.128.027 4.623.676 80.514.914 40.806 1.973,115
10 Sumowono 107.807.336 15.899.442 5.921.614 3.841.123 82.145.157 29.317 2.801,963
11 Ambarawa 309.252.997 55.546.422 16.986.569 11.018.533 225.701.473 83.364 2.707,421
12 Bawen 231.350.272 109.939.728 12.707.549 8.242.897 100.460.098 57.106 1.759,186
13 Bringin 120.987.338 31.806155 6.645.561 4.310.720 78.224.902 39.206 1.995,228
14 Bancak 54.345.086 13.339.584 2.985.053 1.936.289 36.084.160 21.296 1.694,41
15 Pringapus 274.674.337 184.294.170 15.087.242 9.786.512 65.506.413 42.196 1.552,432
16 Bergas 531.054.457 375.355.784 29.169.623 18.921.211 107.607.839 51.447 2.091,625
17 Ungaran 906.248.657 546.586.593 49.778.195 32.289.196 277.594.673 115.363 2.406,271
No Tahun a b c d e f g =(e/f)
1 1999 2.479.185.866 1.027.958.785 130.320.988 61.383.533 1.259.522.560 786.575 1.601,275
2 2000 2.770.364.036 1.132.724.902 145.161.558 68.973.607 1.423.503.969 833.214 1.708,449
3 2001 3.146.855.431 1.305.753.107 168.047.856 93.802.802 1.579.251.666 836.334 1.888,303
4 2002 3.555.861.862 1.447.366.812 189.884.716 113.895.362 1.804.714.972 839.512 2.149,719
5 2003 3.916.833.266 1.624.724.630 215.142.817 139.554.854 1.937.410.965 842.647 2.299,196
√∑(Yi-Y)².
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)².Fi/n Fi/n VW
1 Getasan 1.975.231 1.708.449 42. 749 788.149 71.172.635.524 0,0542 3860.385.531 62.132 0,036
2 Tengaran 1.638.507 1.708.449 52.563 788.149 4.891.883.364 0,0667 326.248.038 18.062,34 0,011
3 Susukan 2.022.455 1.708.449 74 .578 788.149 98.599.768.036 0,0946 9.329.928.098 96.591,55 0,057
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 1.699.469 1.708.449 62.678 788.149 80.640.400 0,0795 6412.973,93 2.532,385 0,001
6 Pabelan 2.202.120 1.708.449 34.431 788.149 2,43711E.+11 0,0437 1,0647E+10 32.629,34 0
7 Tuntang 1.792.584 1.708.449 49.291 788.149 7.078.698.225 0,0625 442.703.238 21.040,51 0,012
8 Banyubiru 1.849.041 1.708.449 38.222 788.149 19.766.110.464 0,0485 958.575.440 30.960,87 0,018
9 Jambu 1.494.255 1.708.449 40.326 788.149 45.879.069.636 0,0512 2.347.423.345 48.450,22 0,028
10 Sumowono 2.188.040 1.708.449 29.557 788.149 2,30008E.+11 0,0375 8.625.694.487 92.874,62 0,054
11 Ambarawa 1.933.193 1.708.449 81.131 788.149 50.509.865.536 0,1029 5.199.417.751 72.106,99 0,042
12 Bawen 1.319.708 1.708.449 46.847 788.149 1,5112E.+11 0,0594 8.982.436.399 94.775,72 0,055
13 Bringin 1.380.708 1.708.449 60.281 788.149 1,07414E+11 0,0765 8.215.493.726 90.639,36 0,053
14 Bancak ** ** ** ** .** ** ** **
15 Pringapus 1.203.507 1.708.449 36.238 788.149 2,549.66E+11 0,046 1,1723E+10 34.238,87 0,02
16 Bergas 1.577.020 1.708.449 43.994 788.149 17.273.582.041 0,0558 964.200.891 31.051,58 0,018
17 Ungaran 1.710.016 1.708.449 95.281 788.149 2.455.489 0,1209 29.6849,26 544,8387 0,004
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Lampiran 26
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 1999 Atas Dasar Harga Berlaku
Tanpa Memasukkan Sektor Industri
√∑(Yi-Y)².
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)².Fi/n VW
Fi/n
1 Getasan 1.827.628 1.601.275 42.749 788.149 51.235.680.609 0,0542397 2.779.010.200 52.716,31816 0,03292
2 Tengaran 1.556.262 1.601.275 52.563 788.149 2.026.170.169 0,0666917 135.128.741,6 11.624,48887 0,00726
3 Susukan 1.545.063 1.601.275 74.578 788.149 3.159.788.944 0,0946242 298.992.626,9 17.291,40327 0,0108
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 1.448.978 1.601.275 62.678 788.149 23.194.376.209 0,0795256 1.844.546.034 42.948,17847 0,02682
6 Pabelan 1.956.344 1.601.275 34.431 788.149 1,26074E+11 0,0436859 5.507.656.184 74.213,5849 0
7 Tuntang 1.746.076 1.601.275 49.291 788.149 20.967.329.601 0,0625402 1.311.301.091 36.211,89157 0,02261
8 Banyubiru 1.485.161 1.601.275 38.222 788.149 13.482.460.996 0,0484959 6.538.44164,2 25.570,37669 0,01597
9 Jambu 1.312.486 1.601.275 40.326 788.149 83.399.086.521 0,0511655 4.267.151.976 65.323,44124 0,04079
10 Sumowono 1.874.320 1.601.275 29.557 788.149 74.553.572.025 0,0375018 2.795.892.564 52.876,20036 0,03302
11 Ambarawa 1.752.051 1.601.275 81.131 788.149 22.733.402.176 0,1029387 2.340.145.901 48.375,05453 0,03021
12 Bawen 1.418.071 1.601.275 46.847 788.149 33.563.705.616 0,0594393 1.995.002.109 44.665,44648 0,02789
13 Bringin 1.210.066 1.601.275 60.281 788.149 1,53044E+11 0,0764843 1.1705.495.281 34.213,29461 0,02137
14 Bancak ** ** ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 1.234.302 1.601.275 36.238 788.149 1,34669E+11 0,0459786 6.191.902.602 78.688,64341 0,04914
16 Bergas 1.616.738 1.601.275 43.994 788.149 239.104.369 0,0558194 13.346.661,11 3.653,308242 0,00228
17 Ungaran 1.848.814 1.601.275 95.281 788.149 61.275.556.521 0,1208921 7.407.731.661 86.068,1803 0,05375
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Lampiran 28
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 2001 Atas Dasar Harga Berlaku
Tanpa Memasukkan Sektor Industri
√∑(Yi-Y)².
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)².Fi/n VW
Fi/n
1 Getasan 2.200.418 1.888.303 42.749 788.149 97.415.773.225 0,0542 5283.806.602 72.689,8 0,038
2 Tengaran 1.830.295 1.888.303 52.563 788.149 3.364.928.064 0,0667 224.412.787 14.980,41 0,008
3 Susukan 2.005.040 1.888.303 74.578 788.149 13.627.527.169 0,0946 1.289.494.399 35.909,53 0,019
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 1.844.993 1.888.303 62.678 788.149 1.875.756.100 0,0795 149.170.577 12.213,54 0,006
6 Pabelan 2.433.898 1.888.303 34.431 788.149 2,97674E+11 0,0437 1,3004E+10 36.061,27 0
7 Tuntang 2.012.778 1.888.303 49.291 788.149 15.494.025.625 0,0625 968.999.538 31.128,76 0,016
8 Banyubiru 2.013.279 1.888.303 38.222 788.149 15.619.000.576 0,0485 757.457.587 27.521,95 0,015
9 Jambu 1.644.543 1.888.303 40.326 788.149 59.418.937.600 0,0512 3.040.196.813 55.137,98 0,029
10 Sumowono 2.345.699 1.888.303 29.557 788.149 2,09211E+11 0,0375 7.845.791.223 88.576,47 0,047
11 Ambarawa 2.175.077 1.888.303 81.131 788.149 82.239.327.076 0,1029 8.465.605.926 92.008,73 0,049
12 Bawen 1.449.821 1.888.303 46.847 788.149 1,92266E+11 0,0594 1,1428E+10 33.805,59 0,018
13 Bringin 1.536.248 1.888.303 60.281 788.149 1,23943E+11 0,0765 9.479.668.548 97.363,59 0,052
14 Bancak ** * ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 1.305.014 1.888.303 36.238 788.149 3,40226E+11 0,046 1,5643E+10 39.551,39 0,021
16 Bergas 1.735.724 1.888.303 43.994 788.149 23.280.351.241 0,0558 1.299.495.111 36.048,51 0,019
17 Ungaran 1.927.233 1.888.303 95.281 788.149 1.515.544.900 0,1209 183.217.429 13.535,78 0,007
Sumber; Data BPS, Sudah diolah
Lampiran 29
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 2002 Atas Dasar Harga Berlaku
Tanpa Memasukkan Sektor Industri
√∑(Yi-Y)².
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)².Fi/n VW
Fi/n
1 Getasan 2.486.027 2.149.719 42.749 788.149 1,13103E+11 0,0542 6.134.681.610 78.324,21 0,036
2 Tengaran 2.083.605 2.149.719 52.563 788.149 4.371.060.996 0,0667 291.513.507 53.992,16 0,025
3 Susukan 2.272.692 2.149.719 74.578 788.149 15.122.358.729 0,0946 1.430.941.699 37.827,79 0,018
4 Kaliwungu * * * * * * * * *
5 Suruh 2.115.843 2.149.719 62.678 788.149 1.147.583.376 0,0795 91.262.224,3 95.53,126 0,004
6 Pabelan 2.760.131 2.149.719 34.431 788.149 3,72603E+11 0,0437 1,6277E+10 40.345,37 0,019
7 Tuntang 2.286.550 2.149.719 49.291 788.149 18.722.722.561 0,0625 1.170.922.906 34.218,75 0,016
8 Banyubiru 2.296.839 2.149.719 38.222 788.149 21.644.294.400 0,0485 1.049.659.672 32.398,45 0,015
9 Jambu 1.866.529 2.149.719 40.326 788.149 80.196.576.100 0,0512 4.103.294.082 64.056,96 0,03
10 Sumowono 2.673.303 2.149.719 29.557 788.149 2,7414E+11 0,0375 1,0281E+10 32.063,61 0,015
11 Ambarawa 2.483.270 2.149.719 81.131 788.149 1,11256E+11 0,1029 1,1453E+10 107.016,7 0,05
12 Bawen 1.644.327 2.149.719 46.847 788.149 2,55421E+11 0,0594 1,5182E+10 123.215,4 0,057
13 Bringin 1.756.540 2.149.719 60.281 788.149 1,5459E+11 0,0765 1,1824E+10 108.736,8 0,051
14 Bancak ** ** ** ** ** ** ** ** **
15 Pringapus 1.482.051 2.149.719 36.238 788.149 4,45781E+11 0,046 2,0496E+10 14.3165,5 0,067
16 Bergas 1.986.891 2.149.719 43.994 788.149 26.512.957.584 0,0558 1.479.937.240 38.469,95 0,018
17 Ungaran 2.202.459 2.149.719 95.281 788.149 2.781.507.600 0,1209 336.262.338 18.337,46 0,009
Sumber; Data BPS, Sudah diolah
Lampiran 30
Indeks Williamson Tiap Kecamatan Tahun 2003 Atas Dasar Harga Berlaku
Tanpa Memasukkan Sektor Industri
√∑(Yi-Y)².
No Kecamatan Yi Y Fi n ∑(Yi-Y)² Fi/n ∑(Yi-Y)².Fi/n VW
Fi/n
1 Getasan 2.635.026 2.299.196 42.749 844.889 1,12782E+11 0,0506 5.706.440.365 75.540,98467 0,033
2 Tengaran 2.264.588 2.299.196 52.563 844.889 1.197.713.664 0,0622 74.513.247,68 8.632,105634 0,004
3 Susukan 2.418.920 2.299.196 74.578 844.889 14.333.836.176 0,0883 1.265.241.747 35.570,23719 0,015
4 Kaliwungu 2.318.548 2.299.196 27.891 844.889 374.499.904 0,033 12.362.779,99 35.160,07451 0,015
5 Suruh 2.235.955 2.299.196 62.678 844.889 3.999.424.081 0,0742 296.696.847,2 17.224,89034 0,007
6 Pabelan 2.931.071 2.299.196 34.431 844.889 3,99266E+11 0,0408 16.270.928.115 127.557,5482 0,055
7 Tuntang 2.451.084 2.299.196 49.291 844.889 23.069.964.544 0,0583 1.345.906.530 36.686,59878 0,016
8 Banyubiru 2.415.826 2.299.196 38.222 844.889 13.602.556.900 0,0452 615.367.142,7 24.806,59474 0,011
9 Jambu 1.973.115 2.299.196 40.326 844.889 1,06329E+11 0,0477 5.075.005.045 71.239,06965 0,031
10 Sumowono 2.801.963 2.299.196 29.557 844.889 2,52775E+11 0,035 8.842.890.032 29.032,56847 0,013
11 Ambarawa 2.707.421 2.299.196 81.131 844.889 1,66648E+11 0,096 16.002.445.934 126.500,7744 0,055
12 Bawen 1.759.186 2.299.196 46.847 844.889 2,91611E+11 0,0554 16.169.095.766 127.157,7593 0,055
13 Bringin 1.995.228 2.299.196 60.281 844.889 92.396.545.024 0,0713 6.592.293.343 81.192,939 0,035
14 Bancak 1.694.410 2.299.196 21.323 844.889 3,65766E+11 0,0252 9.231.071.388 96.078,46475 0,042
15 Pringapus 1.552.432 2.299.196 36.238 844.889 5,57656E+11 0,0429 23.918.355.217 154.655,6019 0,067
16 Bergas 2.091.625 2.299.196 43.994 844.889 43.085.720.041 0,0521 2.243.505.558 47.365,658 0,021
17 Ungaran 2.406.271 2.299.196 95.281 844.889 11.465.055.625 0,1128 1.292.953.234 35.957,65891 0,016
Sumber; Data BPS, sudah diolah
Lampiran 31
VW VW
Rata-
No Kecamatan 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah waktu rata
1 Getasan 0,03 0,036 0,038 0,036 0,033 0,173 5 0,0346
2 Tengaran 0,01 0,011 0,008 0,025 0,004 0,058 5 0,0116
3 Susukan 0,01 0,057 0,019 0,018 0,015 0,119 5 0,0238
4 Kaliwungu * * * * 0,015 0,015 5 0,003
5 Suruh 0,03 0,001 0,006 0,004 0,007 0,048 5 0,0096
6 Pabelan 0 0 0 0,019 0,055 0,074 5 0,0148
7 Tuntang 0,02 0,012 0,016 0,016 0,016 0,08 5 0,016
8 Banyubiru 0,02 0,018 0,015 0,015 0,011 0,079 5 0,0158
9 Jambu 0,04 0,028 0,029 0,03 0,031 0,158 5 0,0316
10 Sumowono 0,03 0,054 0,047 0,015 0,13 0,276 5 0,0552
11 Ambarawa 0,03 0,042 0,049 0,05 0,055 0,226 5 0,0452
12 Bawen 0,03 0,055 0,018 0,057 0,055 0,215 5 0,043
13 Bringin 0,02 0,053 0,052 0,051 0,035 0,211 5 0,0422
14 Bancak ** ** ** ** 0,042 0,042 5 0,0084
15 Pringapus 0,05 0,02 0,021 0,067 0,067 0,225 5 0,045
16 Bergas 0 0,018 0,019 0,018 0,021 0,076 5 0,0152
17 Ungaran 0,05 3E-04 0,007 0,009 0,016 0,082 5 0,0165