You are on page 1of 72

SURVEI KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SOFTBALL

PADA PEMAIN SOFTBALL UKM FIK UNNES


TAHUN AKADEMIK 2004/2005

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1


untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
Nama : Dwi Desy Artiyaningsih
NIM : 6124000019
Jurusan : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2006
SARI

Dwi Desy Artiyaningsih 2006 “Survei Kemampuan Teknik Dasar Bermain


Softball Pada Pemain Softball UKM FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005”.

Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana kemampuan teknik dasar bermain


softball pada pemain softball UKM FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan teknik dasar
permainan softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UKM Softball FIK
UNNES Tahun Akademik 2004/2005 yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah
27 mahasiswa. Sedangkan dalam pengambilan sampelnya menggunakan teknik total
sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan teknik dasar bermain
softball pada mahasiswa softball di UKM FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei tes
dengan metode deskreptif kualitatif.
Hasil tes lemparan atas menunjukkan nilai rata-rata 76.00% dalam kategori
sangat baik, tes menangkap bola gulir menunjukkan nilai rata-rata 62.68% dalam
kategori baik, tes menangkap bola lambung menunjukkan nilai rata-rata 64.09% dalam
kategori baik, tes memukul bola menunjukkan nilai rata-rata 62.42% dalam kategori
baik dan tes lari base ke base menunjukkan nilai rata-rata 87.35% dalam kategori
sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan para pemain
dalam tes lemparan atas dan tes lari dari base ke base sudah tergolong sangat baik
sedangkan tes menangkap bola gulir dan bola lambung serta tes memukul bola sudah
tergolong baik. Hasil tersebut dipengaruhi oleh latihan yang terprogram, tambahan
latihan saat kuliah Softball, dan dukungan dari kemampuan dan pengetahuan pelatih
yang memadai.
Simpulan dalam penelitian ini teknik lemparan atas (76.00%) dapat dinyatakan
sesuai dengan standar hasil latihan, teknik menangkap bola gulir (62.68%) dapat
dinyatakan belum mencapai standar , hasil latihan teknik menangkap bola lambung
(64.09%) dapat dinyatakan belum mencapai standar hasil latihan, teknik memukul bola
(62.42%) dapat dinyatakan belum mencapai standar hasil latihan dan teknik lari base
ke base (87.35%) dapat dinyatakan sesuai dengan standar hasil latihan.
Saran dalam penelitian ini hendaknya pelatih mempertahankan kemampuan
teknik lemparan dan lari base ke base. Untuk kemampuan menangkap bola gulir,
menangkap bola lambung, dan memukul perlu ditingkatakan agar mencapai kategori
sangat baik. Bagi pelatih atau peneliti lain yang akan melakukan tes kemampuan
teknik dasar bermain softball dapat menggunakan instrumen dalam penelitian ini
sebagai alat tes karena sudah teruji validitas dan reliabilitasnya dan dinyatakan valid.
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Februari 2006
Pukul : 09.00 – 11.00 wib
Tempat : Ruang Ujian Skripsi Jurusan PJKR

Ketua, Sekretaris,

Drs. Sutardji, MS Drs. Sulaiman, M.Pd


NIP.130 523 506 NIP. 131 813 670

Dewan Penguji :

1. Drs. Uen Hartiwan, M.Pd. (Ketua)


NIP: 130 523 506

2. Drs. M. Hartono, M.Pd (Anggota I)


NIP. 131 764 027

3. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes (Anggota II)


NIP. 131 826 221
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
” Hidup adalah perpindahan dari cobaan satu ke cobaan yang lain. Orang yang
sukses membekali hidupnya dengan syukur dan sabar.” ( Aa’ Gym )
” Dalam hidup, manusia harus senantiasa Berusaha, Berfikir dan Berdo’a”
(Penulis)

PERSEMBAHAN
1. Almarhum Bapak di surga
”Terimakasih atas keyakinan
itu”
2. Ibuku dan Tante Suratmi
tercinta
3. Almamater FIK UNNES
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi, baik pikiran maupun tenaga.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, Drs. Sutardji, M.S yang telah

memberikan ijin penelitian.

2. Ketua Jurusan PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, Drs. Harry Pramono,

M.Si yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Pembimbing I, Drs. M. Hartono, M.Pd yang telah memberikan bimbingan,

petunjuk dan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.

4. Pembimbing II, Drs. Tri Rustiadi, M.Kes yang telah memberikan bimbingan,

petunjuk dan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.

5. Drs. H Soekasno K, Drs. Uen Hartiwan, M.Pd, dan Sujarwo, S.Pd. sebagai ahli-ahli

Softball yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

6. Bapak (Alm.) dan Ibuku tercinta, terimakasih atas semua dukungan dan do’a

untukku yang selalu mengiringi setiap langkahku mencapai cita-cita. Kalian adalah

kekuatanku untuk hidup dan bertahan menjalani hidup

7. Mahasiswa UKM Softball FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005 yang bersedia

menjadi sampel dalam penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu Nasuka yang telah memberikan tempat untuk saya tinggal selama di

Semarang
9. Temen-temen yang selalu membuatku gembira dan melupakan beratnya kehidupan

yang kujalani, membantuku saat aku kesulitan, menemaniku saat aku sendiri,

hingga aku tak patah semangat menyelesaikan skripsiku.

10. Temen-temen ”VILLANA” Kost, Terimakasih atas dukungan dan kekeluargaan

kita selama ini yang membuatku nyaman di perantauan.

11. Rekan-rekan kerjaku di SMP Negeri I Kajoran, Kab. Magelang yang tak henti-

hentinya memberi semangat untuk menyelesaikan skripsiku.

12. Evi& Mas Adi prasetyo, Santi, Atik, Mas Oxy, Edi, Weda Asmara, kalian adalah

sahabat terbaik yang pernah kumiliki.

13. Temen-temen di ”LISA” Fitness, kalian adalah komunitasku yang baru. Bersama

kalian bikin hidup lebih hidup.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan dan

kerjasama yang telah diberikan dalam penelitian ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan akan mendapat imbalan dari Allah

SWT. Ibarat tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi sempurnanya

skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

pembaca.

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

SARI…………………………………………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………… iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. ix

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1

1.2 Permasalahan………………………………………………………7

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………. 7

1.4 Penegasan Istilah…………………………………………………. 7

1.5 Manfaat Penelitian………………………………………………... 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori……………………………………………………. 9

2.1.1 Teknik Dasar Permainan Softball…………………………... 9

2.1.1.1 Melempar…………………………………………. 9

2.1.1.2 Menangkap Bola…………………………………… 17

2.1.1.3 Memukul Bola……………………………………. 22

2.1.1.4 Pelari Dan Meluncur……………………………… 30

2.1.2 Latihan Teknik Dasar Bermain Softball…………………… 31


BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi…………………………………………………………… 33

3.2 Sampel……………………………………………………………... 33

3.3 Variabel Penelitian………………………………………………… 34

3.4 Metode Pengumpulan Data………………………………………... 34

3.5 Prosedur Pengumpulan Data………………………………………. 35

3.6 Instrumen Penelitian………………………………………………. 37

3.7 Metode Analisis Data………………………………………………52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………. 54

4.2 Pembahasan……………………………………………………….. .55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan……………………………………………………………58

5.2 Saran……………………………………………………………….. 59

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………… 61

DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

1. Perhitungan validitas skor tangkapan bola gulir .......................................... 66

2. Perhitungan validitas skor tangkapan bola lambung .................................. 67

3. Perhitungan validitas skor pukulan fungo ................................................... 68

4. Perhitungan validitas skorlari dari base ke base.......................................... 69

5. Data hasil tes lempar atas............................................................................. 70

6. Data hasil tes menangkap bola gulir ............................................................ 71

7. Data hasil tes menangkap bola lambung...................................................... 72

8. Data hasil tes memukul bola ....................................................................... 73

9. Data hasil tes lari base ke base .................................................................... 74

10. Rekapitulasi data hasil penelitian ................................................................ 75

11. Hasil tes lempar atas .................................................................................... 76

12. Hasil tes menangkap bola gulir.................................................................... 77

13. Hasil tes menangkap bola lambung ............................................................. 78

14. Hasil tes memukul bola bola........................................................................ 79

15. Hasil tes lari base ke base............................................................................ 80

16. Daftar nama peserta UKM Softball FIK UNNES Th. 2004/2005 .............. 81

17. Daftar nama petugas dalam penelitian......................................................... 82

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman

1. Posisi siap .................................................................................................... 11

2. Gerak awalan ................................................................................................ 12

3. Gerak melempar bola ................................................................................... 13

4. Gerak lanjutan .............................................................................................. 14

5. Menangkap bola lambung ............................................................................ 18

6. Posisi siap, menangkap bola gulir, dan siap melempar ................................ 20

7. Melangkah .................................................................................................... 23

8. Gerak putaran lengan ................................................................................... 24

9. Gerak lanjutan .............................................................................................. 24

10. Sasaran untuk tes melempar bola ................................................................. 37

11. Tes menangkap bola gulir ............................................................................ 41

12. Tes menangkap bola lambung ..................................................................... 44

13. Tes memukul bola ........................................................................................ 42

14. Tes pelari base ............................................................................................. 50

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman

1. Perhitungan Reliabilitas Pada Analisis Uji Coba Instrumen Pukulan Fungo .. 62

2. Perhitungan Reliabilitas Pada Analisis Uji Coba Instrumen Tangkapan Bola


Gulir ................................................................................................................. 63

3. Perhitungan Reliabilitas Pada Analisis Uji Coba Instrumen Tangkapan Bola


Lambung.......................................................................................................... 64

4. Perhitungan Reliabilitas Pada Analisis Uji Coba Instrumen Pelari Base......... 65

5. Perhitungan Validitas Skor Tangkapan Bola Gulir.......................................... 66

6. Perhitungan Validitas Skor Tangkapan Bola Lambung................................... 67

7. Perhitungan Validitas Skor Pukulan Fungo ..................................................... 68

8. Perhitungan Validitas Skor Lari Base Ke Base................................................ 69

9. Data Hasil Tes Lempar Atas ............................................................................ 70

10. Data Hasil Tes Menangkap Bola Gulir ............................................................ 71

11. Data Hasil Tes Menangkap Bola Lambung ..................................................... 72

12. Data Hasil Tes Pukulan Fungo......................................................................... 73

13. Data Hasil Tes Lari Base Ke Base ................................................................... 74

14. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian................................................................... 75

15. Hasil Tes Lempar Atas.................................................................................... 76

16. Hasil Tes Menangkap Bola Gulir.................................................................... 77

17. Hasil Tes Menangkap Bola Lambung............................................................. 78

18. Hasil Tes Tes Pukulan Fungo ......................................................................... 78

19. Hasil Tes Lari Base Ke Base............................................................................ 80

20. Daftar Nama Peserta UKM Softball FIK UNNES Th. 2004/2005 .................. 81
21. Daftar Nama Petugas Dalam Penelitian ........................................................... 82

22. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ............................................. 83

23. Permohonan Ijin Penelitian .............................................................................. 84

24. Dokumentasi Penelitian ................................................................................... 85


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, pendidikan jasmani merupakan satu bidang

ilmu yang dipelajari. Pendidikan jasmani diajarkan di sekolah mulai dari TK,

SD, SLTP, dan SLTA baik di Sekolah Negeri maupun Swasta di seluruh

Indonesia. Sebagai upaya peningkatan penyelenggaraan pendidikan dalam

proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, maka peranan

pendidikan jasmani untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak

adalah mutlak. “Pendidikan jasmani mempunyai sasaran paedagogis dan tidak

ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, karena gerak sebagai

aktivitas jasmani adalah dasar untuk mengenal dunia sendiri”

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978).

Pendidikan jasmani di sekolah masuk dalam mata pelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dan

kesehatan, siswa diberikan materi pengetahuan tentang kesehatan dan aktivitas

jasmani yang berupa kegiatan olahraga. Dalam kegiatan olahraga siswa tidak

hanya mempelajari teknik dalam berbagai cabang olahraga saja, tetapi siswa

juga diberi kebebasan berekspresi saat berolahraga. Sehingga siswa merasa

senang dan menikmati saat berolahraga tanpa mengesampingkan teknik yang

benar.
Dikatakan juga oleh Aip Syarifudin (1975 : 8), bahwa manfaat

olahraga bukan hanya untuk pembangunan fisik saja, melainkan juga

pembangunan mental dan spiritual serta kebanggaan nasional. Mengingat

betapa pentingnya peran olahraga dalam kehidupan manusia, serta dalam

upaya memajukan dan membentuk manusia Indonesia yang berkualitas,

pembangunan dibidang pendidikan perlu diperhatikan, salah satunya dengan

pendidikan olahraga.

Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga. Softball

adalah salah satunya. Cabang olahraga permainan ini sangat menarik, karena

dalam permainannya menggunakan seragam yang menarik dan menggunakan

teriakan-teriakan dengan istilah asing. Di Indonesia Softball mirip dengan

permainan Bola Kasti.

Softball lahir di Amerika Serikat dan diciptakan oleh Hancock pada

tahun 1887 di kota Chicago. Pada saat itu Softball dikenal dalam bentuk

permainan dalam ruangan atau ditempat tertutup, namun pada tahun 1930 di

ubah menjadi permainan di lapangan terbuka oleh H. Fiscer dan M.J Panley.

Dan untuk pertama kalinya softball masuk agenda Pekan Olahraga Nasional

(PON) di Indonesia pada penyelenggaraan PON ke VII di Surabaya

(Engkos Kosasih, 1993 : 314).

Permainan Softball disebut juga Indoor-Baseball, termasuk olahraga

beregu yang dapat dikelompokkan ke dalam permainan bola pukul. Sekilas

permainan ini mirip permainan bola kasti, tetapi dalam permainan Softball
benar-benar membutuhkan ketangkasan dan menguras banyak pikiran

(Agus Mukholid, 2004 : 58).

Dalam permainannya, softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan

bermain dalam 7 inning, yaitu masing-masing regu mendapat giliran menjadi

pemain bertahan dan menyerang masing-masing 7 kali. Pergantiannya apabila

regu bertahan berhasil mematikan pemain dari regu penyerang sebanyak 3

orang. Cara memainkannya ialah seorang pemukul melakukan pukulan

terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (pelempar bola). Bola dipukul

dengan menggunakan alat pukul (bat). Pelempar bola bertugas dari tengah

lapangan, dimana anggota regunya bertugas juga di tiga home base, 4 di luar

lapangan dan satu di home plate. Seorang pemukul, harus berhasil

mengelilingi semua base sebelum bola mengenai base yang ditujunya.

Pemukul dapat menolak lemparan bola yang dirasa tidak sesuai. Akan tetapi,

lemparan yang ketiga harus dipukul (Agus Mukholid, 2004 : 58).

Perlengkapan itu harus ada untuk dapat bermain softball dengan aman

dan lancar. Peralatan yang digunakan untuk bermain antara lain :

1. Glove (pelindung tangan)

2. Bola Softball

3. Pemukul

4. Leght guard

5. Body protector

6. Masker

7. Lapangan lengkap
Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain

softball untuk dapat mengikuti permainan Softball dengan baik. Del Bethel

(1987 : 16 - 20) mengungkapkan bahawa “teknik yang harus dikuasai meliputi

teknik melempar bola (throwing), menangkap bola (catching), memukul bola

(batting), menghadang tanpa ayunan (bunting), lari dari base ke base dan

meluncur (base running and sliding)”. Dari masing-masing unsur teknik

tersebut harus dikuasai dengan baik untuk dapat bermain dengan baik pada

saat bertahan maupun menyerang.

Ada empat macam aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih

secara seksama yaitu: 1). latihan fisik, 2). latihan teknik, 3). latihan taktik dan

4). latihan mental (Rubiyanto, 2000 : 52). Di samping itu dalam situasi

bermain diperlukan keterampilan-keterampilan khusus untuk dapat bermain

dengan baik. Bergerak cepat terhadap bola untuk menangkap, melakukan

pukulan dan melempar keras diperlukan keterampilan otot-otot yang luas dan

menghendaki ketelitian yang besar. Tetapi ternyata bagi pemain pemula

mendapat kesulitan untuk menampilkan keterampilan menjaga di lapangan

atau menangkap dan melempar bola, hal tersebut perlu disempurnakan agar

diperoleh ketetapan dan ketelitian yang lebih besar (Parno, 1992).

Teknik dasar bermain Softball sangat penting sebab merupakan

permulaan dalam bermain Softball yang baik dan benar sesuai dengan cara-

cara teknik masing-masing. Para pemain Softball diharuskan dapat menguasai

teknik dasar bermain Softball untuk dapat memberikan variasi permainan dan

menerapkan taktik atau strategi dalam berlatih setiap minggunya maupun pada
pertandingan ditingkat Jawa Tengah maupun nasional. Sehingga sesuai

dengan target yang diinginkan oleh pelatih dan pemain untuk dapat meraih

poin sebanyak-banyaknya.

Perkembangan olahraga di Jawa Tengah sudah mengalami peningkatan

yang dapat dilihat dengan bercokolnya Jawa Tengan diurutan 4 besar di PON

Sumatra Selatan. Sumbangan medali di peroleh dari cabang olahraga

Bulu Tangkis, Pencak Silat, Renang, Wushu dan lain-lain. Akan tetapi

sumbangan medali tidak pada cabang olahraga Softball disebabkan banyak

faktor seperti dalam kurangnya pembinaan, kurangnya dukungan dana dari

setiap Pengurus Daerah, tidak begitu populer olahraga Softball di mata

kalangan masyarakat khususnya kaum pemuda dan kurangnya fasilitas

olahraga Softball di seluruh sekolah yang ada di Jawa Tengah. Untuk itu setiap

Pengurus Daerah seluruh di Jawa Tengah harus punya fasilitas olahraga

Softball seperti perlengkapan untuk bermain Softball maupun lapangan

Softball. Kalau bisa untuk sekolah favorit baik negeri maupun swasta

memasukan olahraga Softball dalam kegiatan ekstra kulikuler sehingga

pembinaan dapat berjenjang dan berjalan lancar. Dengan ini maka dinas yang

terkait bisa memberikan dukungan bukan hanya moral akan tetapi juga dana

sehingga dapat mengadakan pertandingan olahraga seluruh cabang secara

rutin.

Di Unversitas Negeri Semarang, Softball dikembangkan sebagai mata

Kuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan. Selain itu juga
sebagai cabang olahraga yang dikembangkan di Unit Kegiatan Mahasiswa di

Bidang Olahraga.

UKM Softball di FIK UNNES merupakan kegiatan Ekstra Kurikuler

bagi Mahasiswa. Dalam pelaksanaan Kegiatannya UKM Softball mengadakan

latihan dua kali setiap minggunya di lapangan Softball FIK UNNES. Dalam

latihan, para pemain Softball UKM FIK UNNES dilatih oleh pelatih Softball

yang sekaligus Dosen Mata Kuliah Softball FIK UNNES yaitu Dra. Endang

Sri Hanani, M.Kes., Drs. Uen Hartiwan, M.Pd. dan Asisten Dosen Softball

FIK UNNES Sujarwo, S.Pd.

Latihan yang diadakan tidak hanya latihan fisik dan teknik melainkan

juga latihan taktik dalam pertandingan (Game). Game dilaksanakan dengan

sesama atlit UKM Softball dan juga dengan pemain dari luar UKM Softball

seperti Klub Softball Solo, Salatiga, dan Semarang.

UKM Softball FIK UNNES belum pernah menunjukkan prestasi

emasnya dalam kejuaraan Softball, namun demikian sudah mampu

menghasilkan atlit-atlit Softball yang lolos seleksi Tim Softball Jawa Tengah

dalam event Kejuaraan Nasional Baseball dan Softball Tahun 2003 dan Babak

Pra-Kualifikasi PON XVI.

Dari uraian tersebut diatas, maka peneliti mengambil judul “Survei

Kemampuan Teknik Dasar Bermain Softball pada Pemain Softball di UKM

FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005”.


1.2. Permasalahan

Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana kemampuan teknik dasar bermain Softball pada pemain Softball

UKM di FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005 ?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a) Ingin mengetahui kemampuan teknik dasar bermain Softball pada pemain

Softball di UKM FIK UNNES tahun akademik 2004/2005.

b) Untuk memberikan informasi pada pelatih dan pemain Softball UKM FIK

UNNES, tingkat penguasaan teknik dasar bermain Softball para pemain

Softball UKM FIK UNNES

1.4.Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini, penegasan istilah dimaksudkan untuk membatasi

ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti sehingga jelas batasannya

untuk menghindari kesalahan penafsiran judul skripsi. Batasan-batasan yang

diberikan penulis antara lain sebagai berikut :

1.4.1 Survei

Survei adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data,

penyelidikan dan peninjauan (KBBI, 1991 : 980).


1.4.2 Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan

(Depdikbud, 1991 : 623).

1.4.3 Teknik

Teknik adalah cara yang sistematis (Depdikbud, 1991 : 1024).

1.4.4 Softball

Cabang Olahraga permainan yang disebut juga indoor baseball, yang

dikelompokkan ke dalam permainan bola pukul (Agus Mukholid, 2004:58)

1.4.5 UKM Softball UNNES

Unit Kegiatan Mahasiswa di bidang olahraga cabang Softball di Universitas

Negeri Semarang

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

Sebagai bahan acuan untuk Guru,Dosen dan Pelatih dalam mengajar atau

melatih permainan Softball pada pemain Softball serta sebagai bahan

pembanding bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian tentang cara

latihan teknik dasar bermain Softball.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

Dalam usaha memecahkan masalah yang ada dalam penelitian ini

sangat diperlukan landasan teori yang digunakan sebagai sumber dalam

memecahkan suatu permasalahan. Adapun landasan teori dalam penelitian ini

digunakan sebagai acuan pada “Survei Kemampuan Teknik Dasar Bermain

Softball pada Pemain Softball Di UKM FIK UNNES Tahun Akademik

2004/2005”.

2.1.1 Teknik Dasar Bermain Softball

2.1.1.1 Melempar (Throwing)

Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus

dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis

lemparan bola yang dilakukan antara lain : 1). Lemparan atas

(overhand throw), 2). Lemparan samping (sidehand throw) dan 3).

Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16). Unsur utama

yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola

softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya

bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan

(Parno, 1992 : 16). Selain unsur tersebut hasil lemparan juga

dipengaruhi oleh cara memegang bola.


Melakukan gerakan melempar yang benar tidak lepas dari

fase-fase yang harus dilakukan. Dalam buku Parno, Housewart dan

Rivkin (1985) membagi gerakan melempar dalam 4 fase yaitu posisi

siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan gerakan lanjutan.

Sedangkan teknik melempar yang biasa dilakukan adalah lemparan

atas dan lemparan pitcher.

A. Lemparan Atas

Lemparan ini disebut lemparan atas karena sesuai

dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke atas melewati garis

horizontal pada persendian bahu. Teknik lemparan atas

merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain

dalam permainan dari pada dua jenis teknik lempar yang lain.

Teknik ini memiliki keuntungan, jika dilihat dari gerak lintasan

tangan bergerak dari atas ke bawah, sehingga kemungkinan

kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini

kemungkinan masih dapat dikuasai dengan menghadang atau

membendung bola dengan badan pemain. Di samping itu teknik

lempar atas, kemungkinan bola di lempar dengan kuat,

sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini

disebabkan pada saat melempar bola, seluruh badan dimulai

dari kaki, pinggang dan tangan bergerak bersama-sama menjadi

satu kesatuan gerak.


Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain

softball pada teknik lemparan atas adalah sebagai berikut :

1. Posisi Siap

Berdirilah dengan posisi kaki sedemikian rupa,

sehingga badan dalam keadaan seimbang dan

memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola.

Miringkan badan dengan posisi bahu kiri lebih tinggi,

searah dengan kaki kiri di depan menuju sasaran dan kaki

kanan di belakang, bagi pelempar tangan kanan. Peganglah

bola selayaknya di dalam glove dengan grip disenangi.

Konsentrasikan pikiran dan pandangan ke arah sasaran

yang akan dilempar. Housewarth dan Rivkin (1985)

mengemukakan bahwa pada posisi siap melempar yang

penting adalah keseimbangan badan dan bola kontrol.

Gambar 1
Posisi Siap
(Parno,1992:19)
2. Gerak Awalan

Pada saat bergantian posisi pada gerak awalan,

pindahkan berat badan pada salah satu kaki yang berada di

belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan atau

sebaliknya. Sedangkan kaki lainnya melakukan striding

yaitu dengan angkat kaki ke arah samping depan menuju

sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang memegang

bola ayunkan ke belakang dengan mengacungkan

pergelangan tangan

Gambar 2
Gerak Awalan
(Parno,1992:19)
3. Gerak Melempar Bola

Pada saat gerak melempar bola berat badan berada

dimuka kaki yang untuk mendorong ke depan dengan posisi

kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu

keseimbangan badan untuk memindahkan tenaga dorongan

kaki ke arah sasaran. Jika pemain melakukan striding dan

melangkah terlalu panjang ataupun pendek hasil lemparan

tidak akan tepat sasaran.

Setelah melangkah atau striding memindahkan dan

meletakkan kaki pada bagian depan, putarkan tubuh bagian

atas atau thorak menuju ke sasaran. Hal ini akan membantu

menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada sasaran.

Sebelum lengan digerakkan ke depan lepaskanlah bola

disertai dengan lecutan pergelangan tangan.

Gambar 3
Gerak Melempar Bola
(Parno,1992:19)
4. Gerak Lanjutan

Gerakan akhir dari melempar adalah gerakan

lanjutan, dilakukan setelah bola lepas dari tangan yang

disertai dengan gerakan lecutan tangan, seolah-olah gerakan

tersebut mengikuti gerak jalannya bola yang dilemparkan.

Gerak tersebut berakhir pada samping badan atau kaki pada

tangan yang memakai glove. Pada saat ini berat badan

berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang

mendorong mengikuti gerak maju ke depan tetap terletak

pada tanah sebagai stabilisator dengan glove di samping

kaki.

Gambar 4
Gerak Lanjutan
(Parno,1992:21)

Untuk meningkatkan teknik lemparan atas bermain

Softball para pemain harus melakukan latihan dengan cara


pemain berpasangan dan berhadapan dalam jarak yang

pendek atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain melakukan

lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-angsur,

tetapi lemparan tidak keras dan enak diterima oleh teman.

Latihan ini harus dilakukan dengan waktu yang lama

sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas

dengan sangat bagus. Sesudah melakukan teknik lemparan

atas dengan baik, jaraknya mulai diperjauh dan lemparan

bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan

intensitas serta repetisi melakukan gerakan lemparan atas

juga diperbanyak agar dapat menguatkan otot-otot lengan

pemain. Sehingga dapat menghasilkan lemparan atas yang

cepat.

Untuk mengembangkan latihan lemparan atas agar

tepat sasaran, maka pemain harus diberi latihan dengan cara

pemain saling berpasangan dan berhadapan dengan jarak

kira-kira 2-3 meter. Pemain mendapat nilai dengan

melempar titik khusus pada pasangannya. Contoh

pemberian nilai pada titik khusus yang di pasang di dada

mendapatkan nilai 5, di samping badan mendapatkan nilai

10, di atas kepala mendapatkan nilai 10 dan seterusnya.

Setelah selesai para pemain dikumpulkan dan diberi

evaluasi agar pemain yang tidak mendapatkan nilai diberi


perhatian dan latihan tambahan. Setelah para pemain dapat

menguasai gerakan ini maka perlu ditambah jarak lemparan

dan lemparan lebih keras, durasi waktu, intensitas

diperbanyak.

Teknik lemparan atas pada permainan bola Softball

juga perlu latihan tambahan selain latihan di atas yaitu

latihan beban. Karena gerakan lemparan atas yang

digerakan berupa otot-otot yang ada pada lengan atas dan

bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan juga

otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain dapat

melempar dengan keras maka perlu dilatih dengan latihan

tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang

bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan beban yang

diberikan untuk para pemain softball pada teknik lemparan

atas yaitu dumbell press, bench press, chins, lat pull,

squats, leg extension dan crull dan lain-lain.

B. Lemparan Pitcher

Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang

dilakukan oleh pitcher dengan tugas utama dilambungkan bola

untuk diberikan pada batter pada awal permainan. Bola

dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah

sasaran (strike zone) antara setara lutut dengan sekitar ketiak di


bawah lengan bahu pada si pemukul (batter) siap melakukan

pukulan. Parno (1992 : 31) mengatakan “belum tentu setiap

pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena diperlukan

keterampilan yang cukup kompleks”. Oleh sebab itu untuk

menjadi pitcher yang baik diperlukan latihan-latihan yang

khusus.

Ada dua jenis gerakan yang dilakukan dalam lemparan

pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Teknik lemparan

midmill dapat dikuasai oleh seorang pitcher namun sebelumnya

disarankan untuk mempelajari teknik slingshot (Housewart dan

Rivkin, 1985).

2.1.1.2 Menangkap Bola (Cathing)

Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh

pemain untuk dapat menguasai bola dengan tangan yang memakai

glove, dari hasil pukulan atau lemparan teman (Parno, 1992 : 49).

Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh pemain dalam permainan

yaitu bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground ball). Ada juga

posisi menangkap bola yang harus dilakukan dengan sikap awal

jongkok atau setengah jongkok yaitu posisi catcher. Posisi ini

dilakukan untuk menangkap bola demi pitcher yang tidak dapat

dipukul oleh pemukul (better).


A. Menangkap Bola Lambung (Fly Ball)

Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari

pemain untuk dapat menguasai bola dengan glove terhadap bola

yang melambung (Fly ball), baik dari hasil pukulan ataupun

lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan atas

kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola. Saat

menangkap bola gerakan tangan lurus ke arah bola di depan atas

kepala. Bersamaan dengan tertangkapnya bola dengan glove,

tariklah lengan dan glove ke arah badan untuk meredam bola

dan tutuplah dengan tangan yang lain agar tidak terlepas.

Gambar 5
Menangkap Bola Lambung
(Diane L. Potter,EdD dan Gretchen A. Brockmeyer, EdD, 1999:11)
Untuk meningkatkan teknik menangkap bola lambung

para pemain diberi latihan menangkap bola lambung dengan

jarak 30 feet dan lemparkan bola melambung dengan relatif

mudah dikuasai dan tidak keras. Kecepatan dan tinggi bola yang

dilempar harus bervariasi. Setelah mempunyai pengalaman

menangkap bola, maka jarak dijauhkan dan jarak lemparan

dengan berbagai variasi untuk menambah kesulitan dengan

mengarahkan bola di belakang, depan dan samping posisi

pemain. Latihan ini dapat juga dikembangkan dengan menjaga

bola yang dipukul sesuai dengan situasi pemain.

B. Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)

Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling

pada tanah dari hasil pukulan atau lemparan. Untuk menangkap

bola gulir harus dikuasai, dilakukan dengan menyongsong

datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat.

Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain

softball pada teknik menangkap bola gulir adalah sebagai

berikut :

Letakkanlah salah satu lutut bertumpu pada tanah,

gunakan kaki yang lain dan badan untuk memblok bola. Bola

berada di depan badan di antara kedua kaki. Sedangkan posisi

kaki kiri dalam keadaan siap untuk lari atau berdiri. Letakkan
bagian belakang glove pada tanah menghadang datangnya bola

dan siap melempar ke tempat sasaran.

Untuk meningkatkan teknik menangkap bola gulir para

pemain harus dapat menguasai posisi siap dalam menangkap

bola gulir, pemain dapat bergerak melangkah ke depan, ke

belakang dan ke samping, pemain dapat melakukan tangkapan

dan menutup bola dengan tangan yang lain agar tidak lepas dan

tingkatkan latihan dari yang mudah, dengan lemparan bola yang

bergulir lambat dengan jarak sedang, ke arah latihan yang lebih

sukar dengan lemparan bola gulir yang lebih keras, cepat, akurat

dan jarak yang lebih jauh.

Gambar 6
Posisi siap, menangkap bola gulir, dan siap melempar
(Diane L. Potter,EdD dan Gretchen A. Brockmeyer, EdD, 1999:25)
2.1.1.3 Memukul Bola (Batting)

Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para

pemain harus punya kemampuan untuk memukul bola. Memukul

merupakan salah satu teknik dalam softball yang dilakukan oleh regu

penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang

dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54).

Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61) mengatakan tujuan

memukul antara lain :

a. Mencapai base didepannya dengan selamat.

b. Menciptakan nilai.

c. Memajukan pelari didepannya.

Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul

bola yang harus dikuasai oleh seorang pemukul softball adalah :

a. Cara memegang bola (grip).

b. Cara berdirinya (stance).

c. Cara melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide),

d. Caramengayunkan alat pemukul

e. Gerak lanjutan si pemukul (follow through).


Ada dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola

dengan ayunan (swing) dan memukul bola tanpa ayunan atau

menahan bola pitcher (Bunt).

A. Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing)

Memukul bola dengan ayunan (swing) adalah pukulan

yang sebenarnya dalam softball karena tidak ada tipuan seperti

dalam bunt yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan.

Memukul bola dengan ayunan merupakan usaha

memukul bola dari pitcher dengan tujuan menghasilkan pukulan

yang keras dan jauh. Hasil pukulan tersebut diharapkan sulit

ditangkap oleh penjaga sehingga kesulitan untuk mematikan

pelari. Pukulan ini dilakukan dengan ayunan penuh, cepat dan

tidak terputus dari posisi siap memukul tanpa gerakan menahan

sampai gerak lanjutan.

Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain

softball pada teknik memukul bola dengan ayunan adalah

sebagai berikut :

1. Melangkah

Mengayunkan lengan adalah merupakan bagian dari

gerak memukul. Bagaimanapun juga melangkah gerak yang

menggerakan badan yang sama pentingnya gerak


mengayun. Selama melangkah ke arah pitcher berat badan

berpindah ke depan bersamaan dengan kekuatan better

memukul bola. Langkah kaki tidak perlu jauh-jauh, kira-

kira 6-12 inchi dilakukan dengan pelan.

Gambar 7
Melangkah
(Diane L. Potter,EdD dan Gretchen A. Brockmeyer, EdD, 1999:51)

2. Gerakan Lengan

Ayunan lengan dimulai setelah langkah kaki

berakhir mendarat di tanah. Lengan mengayunkan pemukul

datar setinggi pinggang, bersamaan dengan itu dada

berputar menghadap arah pitcher.

3. Gerakan Pergelangan Tangan

Gerakan pergelangan tangan sangat penting dalam

mengayun, hal ini merupakan bagian gerak yang wajar

dapat diperlihatkan dalam gerak yang lambat. Gerakan


pergelangan tangan berputar selayaknya kemudian berhenti

pada pertengahan gerak ayunan.

Gambar 8
Gerak Putaran Pergelangan
(Parno,1992:63)

4. Gerak Lanjutan

Gerak lanjutan adalah merupakan gerak akhir dari

melakukan ayunan dan terjadi secara wajar. Pada fase ini

pergelangan tangan terus berputar, sehingga lengan

menyilang pada tubuh dan pinggang berputar penuh.

Gambar 9
Gerak Lanjutan
(Parno,1992:64)
Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik

memukul bola dengan ayunan (swing) meliputi :

1) Pegangan alat pemukul (bat) harus santai, tidak

menimbulkan ketegangan pada lengan dan pergelangan

tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Lead-arm harus dalam posisi horizontal dengan

tanah.

b. Siku tangan belakang ditekuk dan dijatuhkan dari

badan.

c. Pandangan ke arah bola lewat bahu depan.

d. Sikap dan tempat kedudukan kepala tidak berubah

sampai bat mengenai bola.

e. Posisi bat agak condong ke belakang, jangan

diletakkan di atas bahu atau terlalu tegak.

2) Ambillah sikap yang enak dan wajar pada waktu berdiri

dalam batter box. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

adalah :

a. Harus keadaan rileks selalu.

b. Jarak kedua kaki selebar bahu.


c. Berat badan harus berada ditengah-tengah badan

untuk memudahkan gerakan.

d. Badan sedikit condong ke depan.

3) Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola atau pitcher.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Geserkan kaki ke depan (striding) secukupnya saja.

b. Lakukanlah backswing sebelum striding, untuk

menambah putaran ke depan.

4) Lakukanlah ayunan (swing) ke depan disertai putaran

badan ke depan segera setelah striding selesai (putaran

badan ke arah pitcher).

5) Luruskanlah lead-arm pada waktu melakukan ayunan

untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

6) Pindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk

menambah kekuatan pukulan. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan adalah :

a. Doronglah badan ke depan dengan kaki belakang.

b. Lecutkanlah pergelangan tangan menjelang bat

kontak dengan bola.


c. Lead-arm lebih aktif.

7) Follow through dari tubuh harus searah dengan jalannya

bola hasil pukulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

adalah :

a. Angkatlah tumit kaki belakang, untuk dapat

melakukan pivot-foot.

b. Pindahkan titik berat badan ke depan.

Untuk meningkatkan pukulan bola para pemain diberi

latihan pukulan dasar tanpa bola yaitu cara melangkahkan kaki,

kombinasikan gerak langkah kaki dengan ayunan lengan,

kombinasikan gerak langkah kaki, ayunan lengan dan gerak

lanjutan dengan baik dan benar. Untuk mengasah pukulan bola

yang dilakukan pemain yaitu gantunghlah bola di dalam yang

tidak terpakai dilakukan di garase atau tempat lain yang

dihalangi dengan backstop atau jaring dan latihan yang kontinyu

agar dapat mengasai gerakan memukul dengan memukul bola.

Para pemain membuat labor memukul di garase atau di

lapangan. Bola dipukul ke arah jaring, dinding yang bertir,

backstop. Letakanlah bola pada tongkak dan lakukan pukulan

dengan mengayun. Salah seorang melemparkan bola sebagai

pitcher berdiri dengan jarak 10 feet dengan sudut kemiringan

450 terhadap better. Posisi ini memudahkan pitcher


melemparkan bola lambat yang dapat dipukul better ke dalam

jaring. bagi tim dalam kelompok sebagai better dan fielder. Satu

orang sebagai on deck better, semua pemain lain sebagai fielder.

pitcher melemparkan bola dengan variasi sebanyak 15 kali

terhadap better. Kemudian bola dari fielder diberikan ke pitcher

lalu bergantian yang menjadi pemukul bola dan seterusnya.

Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini maka perlu

ditambah durasi waktu, intensitas diperbanyak.

Teknik memukul bola pada permainan bola softball

sangat bagus diberi latihan beban. Karena gerakan memukul

bola menggunakan otot-otot yang ada di seluruh tubuh terutama

otot-otot pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada

disekitar punggung dan perut, juga otot-otot yang ada pada kaki.

Agar para pemain dapat memukul bola dengan keras maka perlu

dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai

kekuatan yang bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan

beban yang diberikan untuk para pemain softball pada teknik

lemparan atas yaitu upright row, power clean, dumbell press,

bench press, sit up, back up, back extention, chins, lat pull,

squats, leg extension dan crull dan lain-lain.


B. Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan (Bunt)

Bunt adalah pukulan yang dilakukan dengan pelan

terhadap bola tanpa melakukan gerakan ayunan lengan (Parno,

1992 : 64). Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga

dapat memajukan pelari didepannya dan better berkesempatan

untuk mencapai base didepannya. Namun demikian bunt bukan

teknik memukul yang mudah dilakukan oleh pemain pemula,

karena cukup sulit untuk mengarahkan bola agar sulit dijangkau

oleh pitcher maupun penjaga base.

Memukul memerlukan keterampilan, ketelitian,

koordinasi dan kekuatan. Teknik memukul juga merupakan

suatu gerakan yang kompleks karena memerlukan koordinasi

dari pengamatan untuk memukul pitcher dengan kecepatan yang

belum diketahui. Bagi pemain pemula memukul merupakan

keterampilan yang sulit dilakukan. Oleh karena itu harus

mengembangkan keterampilan koordinasi antara tangan, mata

dan pengamatan yang diperlukan untuk memukul bola

(Housewart dan Rivkin, 1985).

Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul

bola dengan tanpa ayunan atau menahan (bunt) meliputi :


a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti

melakukan swing (pukulan jauh) sebelum melakukan bunt

yang sesungguhnya.

b. Bila batter posisi berdirinya sejajar dengan home plate,

geserlah kaki depan ke arah diagonal belakang (base II),

untuk kemudian disusul oleh kaki belakang sehingga kedua

kaki dalam posisi sejajar.

c. Bersamaan dengan pivot-foot, geserlah tangan yang

belakang ke arah ujung bat.

d. Dengan pivot-foot yang tepat, akan menjamin berhasilnya

seorang batter melakukan bunt.

2.1.1.4 Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding)

Lari adalah faktor yang sangat penting dalam bermain

softball. Para pemain harus memiliki kemampuan, kecakapan,

kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai base dengan selamat.

Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari dari base ke base

tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat penting

dimiliki oleh pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh

fielder dengan kecepatan yang relatif tinggi. Untuk memperoleh

kemampuan yang memadai para pemain perlu dan harus berlatih

yaitu sprint dan bentuk agility secara teratur. Seorang pelari juga
harus bisa membaca situasi lapangan untuk tindakan stealing yaitu

suatu tindakan dari baserunner yang berusaha maju ke base yang

didepannya pada waktu pitch dilakukan pitcher atau mengambil

keputusan untuk sliding.

Untuk melakukan sliding diperkirakan dengan jarak 2-3 meter

dari base yang akan dicapai. Dilakukan dengan awalan, setelah

mendekati base, pindahkan berat badan ke belakang kemudian

jatuhkan pinggul ke tanah. Bersamaan dengan itu ayunkan salah satu

kaki ke arah base, segera diikuti kaki yang lain. Saat meluncur

dengan sikap terlentang, seluruh badan bagian belakang menyentuh

pada tanah kecuali kepala sedikit diangkat kaki diluruskan untuk

menyentuh base yang dituju. Ada beberapa macam cara untuk

melakukan sliding yaitu sliding lurus (le straight leg slide), meluncur

mengait (hook slide) dan meluncur kepala lebih dulu (frist head

slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan sliding yang ada

(Parno, 1992 : 66-68).

2.1.2 Latihan Teknik Dasar Bermain Softball

Latihan teknik merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap

penguasaan tknik dasar bermain Softball. Adapun tujuan melatih teknik

adalah untuk mengotomatisasi gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang

dikehendaki dan benar otomatisasinya (Suharno HP, 1986:62).


Dalam latihan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk seseorang

dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam teori belajar gerak menurut

Rusli Lutan, (1988:102) Belajar gerak itu terdiri atas tahap penguasaan,

penghalusan dan, penstabilan gerak atu keterampilan teknik olah raga.

Belajar gerak terjadi melalui respon-respon muskular yang

diekspresikan dalam gerakan-gerakan bagian tubuh secara sebagian-

sebagian atau keseluruhan sesuai prinsip belajar gerak dari mudah ke sukar

atau dari sederhana ke yang lebih kompleks (Sugiyanyo dkk, 1997:329).

Fase-fase yang harus dilalui dalam tahapan belajar yaitu fase kognitif, fase

asosiatif dan fase otonom.

Dalam melakukan aktivitas jasmani, ada dua aspek pokok di

dalamnya yaitu meningkatkan kemampuan fisik dan kualitas gerak tubuh.

Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat dilakukan dengan latihan fisik.

Sedangkan untuk kualitas gerakan, latihan dilakukan dengan mengacu

prinsip belajar gerak.

Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain

Softball dapat dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap

berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan latihan memukul bola yang

dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa juga dengan alat

”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain softball dalam

melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain diberi latihan

lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan Softball


BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam memilih instrumen yang digunakan, diperlukan ketelitian sehingga

akan diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Agar diperoleh tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan, maka

penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian harus tepat mengarah pada

tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Adapun metode dalam penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki

(Sutrisno Hadi, 2000: 220). Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 115),

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa

peserta UKM softball FIK UNNES Tahun Akademik 2004/2005. Yang

berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 27 mahasiswa.

3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi (Sutrisno Hadi, 2000 : 221).

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 117), sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.


Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Total Sampling. Total Sampling adalah untuk menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini yang diambil sebanyak 27 Mahasiswa

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 99).

Variabel penelitian ini yaitu : kemampuan teknik dasar bermain

softball pada pemain di UKM softball FIK UNNES Tahun Akademik

2004/2005.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, data merupakan faktor yang penting. Karena

dengan adanya data analisis dapat dilakukan dan selanjutnya dapat ditarik

simpulan. Untuk memperoleh dan mengumpulkan data digunakan suatu cara

atau alat yang tepat agar simpulan dapat diambil dan tidak menyesatkan.

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data disebut metode

pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survei tes dengan deskriptif kualitatif. Menyusun instrumen adalah

pekerjaan penting dalam langkah penelitian (Suharsimi Arikunto,2002:197)


3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data adalah suatu cara dalam penelitian untuk

mencari dan mengumpulkan data. Prosedur pengumpulan data dalam

penelitian ini meliputi :

3.5.1 Tahap Persiapan

Sebelum pengumpulan data dilaksanakan, tentukan dulu

langkah-langkah sebagai berikut :

3.5.2 Cara mendapatkan sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa yang ikut UKM softball FIK UNNES.

3.5.2.1 Tempat penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lapangan softball FIK UNNES.

3.5.2.2 Alat dan perlengkapan penelitian

Alat dan perlengkapan yang digunakan sebagian

menyewa pada Laboratorium PJKR FIK UNNES dan sebagian

pinjam pada teman. Secara terperinci alat dan perlengkapan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Alat dan perlengkapan tes

Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

a. Bola : 12 buah

b. Glove : 5 buah
c. Sasaran : 1 buah
d. Roll meter : 1 buah
e. Alat tulis : 4 set
2) Tenaga pembantu
Dalam penelitian ini peneliti memerlukan tenaga
pembantu baik tenaga untuk pelaksanaan tes. Dalam
pelaksanaan tes, peneliti dibantu oleh 6 orang mahasiswa
terdiri dari 4 mahasiswa untuk mempersiapkan alat dan
perlengkapan serta 2 mahasiswa sebagai tester dan 3 orang
ahli atau pakar softball sebagai penilai.
3.5.3 Tahap pelaksanaan penelitian
3.5.3.1 Persiapan
1. Menyiapkan alat dan perlengkapan softball
2. Membuat lapangan softball
3. Memasang alat dan perlengkapan softball
3.5.3.2 Pelaksanaan
1. Memberikan pengarahan tentang tes pada sampel
2. Pemanasan peserta tes
3. Testee dipanggil satu persatu menurut daftar hadir yang
disusun
4. Testee dipanggil untuk mengikuti tes melempar
5. Setelah pencatat skor dan petugas lain siap testee
melakukan tes sesuai dengan peraturan.
6. Setelah tes melempar selesai dilanjutkan tes menangkap
bola gulir, tes memukul bola, tes lari base ke base dan tes
menangkap bola lambung dengan urutan teknis sama.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes lemparan atas menurut
AAHPER dalam buku Parno (1992 : 130). Yang tujuannya untuk mengukur
ketepatan melempar bola atas dengan sedikit modifikasi dalam skor penilaian
dan pelaksanaannya untuk menilai kebenaran teknik melempar bola atas yang
sebelumnya telah dikonsultasikan dengan pakar softball yang sekaligus dosen
softball FIK UNNES Drs. Uen Hartiwan, M.Pd.
3.6.1 Tes Melempar Bola
Pelaksanaannya adalah tes melempar atas dengan jarak infielder
ke arah home base dan dilaksanakan di lapangan terbuka, dengan
sasaran pada layar yang dipasang pada dinding datar yang diberi cat
atau kapur.
Untuk sasran (target) terdiri dari satu lingkaran yang memusat
dengan tebal garis 1 inchi, digambar dengan cat atau kapur. Lingkaran
tengah berdiameter 2 feet, lingkaran berikutnya berdiameter 4 feet, dan
lingkaran paling luar berdiameter 6 feet. Garis lingkaran paling luar
pada bagian bawah berjarak 3 feet dari lantai. Lemparan dilakukan
dengan jarak 40 feet dari batas garis lempar sejajar pada bidang sasaran.
Keterangan: 1 feet = 30,5 cm

Gambar 10
Sasaran untuk tes melempar bola
(Parno, 1992 : 130)
Peraturan :

1) Lemparan dilakukan dengan kedua kaki tetap berada di belakang

garis batas lemparan.

a) Setiap lemparan dengan interval 5 detik.

b) Kesempatan melempar diberikan 10 kali dan diberikan ijin

melakukan lemparan percobaan 2 kali.

c) Setiap lemparan dapat bervariasi, jika lemparannya jelek harus

diulang.

Penilaian :

Berdasarkan skripsi Eka Puji Nurhaeni (2004 : 40) yang

diambil dari buku Parno (1992) penilaian dilakukan oleh ahli atau

pakar Softball, karena dalam penelitian ini yang menjadi titik fokus

penilaian adalah kebenaran teknik melempar atas dalam softball

yang belum ada norma penilaian yang standar. Sehingga peneliti

memodifikasi pada skor penilaian dan pelaksanaannya.

Dalam teknik melempar atas ada 4 fase. Jadi dari 4 fase ini

akan sangat mempengaruhi pada ketepatan hasil lemparan atas,

maka dalam penilaian yang menjadi fokusnya adalah :

a) Posisi siap

b) Gerak awalan

c) Gerak melempar

d) Gerak lanjutan
Adapun aturan penilaian atau skornya adalah :

1) Pelempar mendapatkan nilai 4 bila :

Melakukan ke 4 fase gerakan melempar atas dengan benar.

2) Pelempar mendapatkan nilai 3 bila :

Melakukan satu kesalahan teknik melempar atas.

3) Pelempar mendapatkan nilai 2 bila :

Melakukan dua kesalahan teknik gerakan melempar atas.

4) Pelempar mendapatkan nilai 1 bila :

Melakukan tiga kesalahan teknik gerakan melempar atas.

5) Pelempar mendapatkan nilai 0 bila :

Melakukan empat kesalahan teknik gerakan melempar atas

Tiap-tiap skor ditambah nilai 3 apabila semua teknik lemparan

atas benar dan tepat pada bidang sasaran yang berdiameter 2 feet,

ditambah nilai 2 apabila semua teknik lemparan atas benar dan

sasaran pada bidang yang berdiameter 4 feet. ditambah nilai 1

apabila semua teknik lemparan atas benar dan sasaran pada bidang

yang berdiameter 6 feet. Jumlah skor maksimal 70 point dari hasil 10

kali kesempatan melempar.

Teknik gerakan dalam menangkap bola gulir terdiri dari :

2) Posisi awal

- Berdiri dengan posisi kaki sedemikian rupa (selebar bahu).

- Badan dalam keadaan seimbang dan memungkinkan bergerak

leluasa melempar bola.

- Tangan memegang bola selayaknya di dalam glove.

- Pandangan ke arah sasaran yang akan di lempar.


3) Gerakan awalan

- Pada saat pergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat

badan pada salah satu kaki yang berada di belakang atau kaki

kiri bagi pelempar kanan dan sebaliknya.

- Kaki lainnya melakukan striding yaitu angkat kaki ke arah

samping depan menuju sasaran.

- Pada saat yang bersamaan, tangan yang memegang bola ayunkan

ke belakang dengan mengacungkan pergelangan tangan.

4) Posisi melempar bola

- Pada saat gerak melempar bola berat badan berada di muka kaki

yang untuk mendorong ke depan dengan posisi kaki sedikit

dibengkokkan.

- Striding jangan terlalu panjang atau pendek.

- Setelah melangkah atau striding memindahkan dan meletakkan

kaki pada bagian depan, putarkan tubuh bagian atas atau torak

menuju ke arah sasaran.

- Sebelum lengan digerakan ke depan, lepaskanlah bola disertai

dengan lecutan pergelangan tangan.

5) Gerak lanjutan

- Dilakukan setelah bola lepas dari tangan yang disertai gerak

lecutan tangan, seolah-olah gerakan tersebut mengikuti gerak

jalannya bola yang dilempar.


- Gerak ini berakhir pada samping badan atau kaki pada tangan

yang memakai glove.

- Berat badan berada di kaki depan, kaki belakang yang

mendorong mengikuti gerak maju ke depan tetap terletak pada

tanah sebagai stabilisator dengan glove di samping kaki.

3.6.2 Tes Menangkap Bola

A. Tes menangkap bola gulir

Pelaksanaannya adalah tes menangkap bola gulir dengan

jarak 60 feet. Keterangan 1 feet = 30,5 cm.

Gambar 11
Tes menangkap bola gulir
(Parno, 1992 : 135)

Peraturan :

1) Lemparan dilakukan dengan lemparan atas dengan kecepatan

yang memadai.

2) Setiap lemparan dengan interval 5 detik.

3) Bola di jaga pada daerah yang telah ditentukan, hentikan bola

dan lemparkan ke samping.


4) Setiap lemparan dapat bervariasi, jika lemparannya jelek harus

diulang.

Penilaian :

Penilaian dilakukan oleh ahli atau pakar softball, karena

dalam penelitian ini yang menjadi titik fokus penilaian adalah

kebenaran teknik menangkap bola gulir dalam softball yang belum

ada norma penilaian yang standar. Sehingga peneliti memodifikasi

pada skor penilaian dan pelaksanaannya.

Dalam teknik menangkap bola gulir ada 4 fase. Jadi dari 4

fase ini akan sangat menentukan hasil tangkapan bola gulir, maka

dalam penilaian yang menjadi fokusnya adalah :

1) Posisi awal.

2) Pandangan mata

3) Posisi menangkap

4) Tangkapan

Adapun aturan penilaian atau skornya adalah :

1) Penangkap mendapatkan nilai 4 bila :

Melakukan ke 4 fase gerakan menangkap dengan benar.

2) Penangkap mendapatkan nilai 3 bila :

Melakukan satu kesalahan teknik menangkap.

3) Penangkap mendapatkan nilai 2 bila :

Melakukan dua kesalahan teknik gerakan menangkap.

4) Penangkap mendapatkan nilai 1 bila :


Melakukan tiga kesalahan teknik gerakan menangkap.

5) Penangkap mendapatkan nilai 0 bila :

Melakukan empat kesalahan teknik gerakan menangkap.

Tiap-tiap skor ditambah nilai 1 apabila semua teknik benar dan

bola tidak lepas dari tangkapan. Jumlah skor maksimal 50 point

dari hasil 10 kali kesempatan menangkap.

Teknik gerakan dalam menangkap bola gulir terdiri dari :

1) Posisi siap (stance)

- Berdiri dengan posisi kaki sedemikian rupa (selebar

bahu) agak dibengkokkan ke bawah.

- Badan dalam keadaan seimbang dan memungkinkan

bergerak leluasa menyongsong bola.

- Posisi glove siap untuk mencapai bola, dihadapkan

terhadap datangnya bola, bagian punggung glove di atas

tanah.

2) Pandangan mata

- Pandangan tertuju pada bola dari saat bola datang

sampai masuk ke glove.

3) Posisi menangkap bola

- Salah satu kaki dibengkokkan turun ke bawah atau lutut

menumpu pada tanah.

- Bola berada di depan badan di antara dua kaki.

- Posisi kaki yang lain siap untuk berdiri atau lari.


- Bahu kiri dan kanan kurang lebih sejajar dengan tanah.

- Bagian belakang glove diletakkan di tanah menghadap

datangnya bola.

4) Tangkapan

- Menangkap dengan posisi bola di depan badan di antara

dua kaki.

- Setelah bola masuk glove tutup dengan tangan yang lain

untuk mengambil bola dan siap melempar ke sasaran

yang lain.

B. Tes menangkap bola lambung

Pelaksanaannya adalah tes menangkap bola dari bangunan

bertingkat dua lantai dengan ketinggian 30 feet dan jarak 60 feet

dari dinding. Keterangan 1 feet = 30,5 cm.

Gambar 12
Tes menangkap bola lambung
(Parno, 1992 : 137)
Peraturan :

a) Pemain harus dapat menangkap bola dengan baik sebelum di

lempar keluar.

b) Jumlah bola yang ditangkap 10 kali lemparan

Penilaian :

Penilaian dilakukan oleh ahli atau pakar softball, karena

dalam penelitian ini yang menjadi titik fokus penilaian adalah

kebenaran teknik menangkap bola lambung dalam softball yang

belum ada norma penilaian yang standar. Sehingga peneliti

memodifikasi pada skor penilaian dan pelaksanaannya.

Dalam teknik menangkap bola gulir ada 4 fase. Jadi dari 4

fase ini akan sangat menentukan hasil tangkapan bola lambung,

maka dalam penilaian yang menjadi fokusnya adalah :

1) Posisi siap

2) Pandangan

3) Posisi menangkap

4) Tangkapan

Adapun aturan penilaian atau skornya adalah :

1) Penangkap mendapatkan nilai 4 bila :

Melakukan ke 4 fase gerakan menangkap bola lambung dengan

benar

2) Penangkap mendapatkan nilai 3 bila :

Melakukan satu kesalahan teknik menangkap bola lambung.


3) Penangkap mendapatkan nilai 2 bila :

Melakukan dua kesalahan teknik gerakan menangkap bola

lambung.

4) Penangkap mendapatkan nilai 1 bila :

Melakukan tiga kesalahan teknik gerakan menangkap bola

lambung.

5) Penangkap mendapatkan nilai 0 bila :

Melakukan empat kesalahan teknik gerakan menangkap bola

lambung.

Tiap-tiap skor ditambah nilai 1 apabila semua teknik benar

dan bola tidak lepas dari tangkapan. Jumlah skor maksimal 50

point dari hasil 10 kali kesempatan menangkap bola lambung.

Teknik gerakan dalam menangkap bola lambung terdiri

dari:

1) Posisi siap (stance)

- Berdiri sedemikian rupa dengan posisi kaki selebar bahu.

- Kaki agak ditekuk rileks siap menyambut datangnya bola.

- Badan dalam keadaan seimbang memungkinkan untuk

bergerak leluasa menangkap bola.

2) Pandangan mata

- Pandangan menuju arah datangnya bola dan mengikuti

pergerakan bola.

3) Posisi menangkap bola


- Bola berada di depan atas kepala.

- Posisi tangan lurus ke arah bola di depan atas kepala.

4) Tangkapan

- Saat bola masuk glove lengan dan glove ditarik ke arah badan

untuk meredam bola.

- Menutup glove dengan tangan yang lain agar bola tidak lepas.

3.6.3 Tes Memukul Bola

Instrumen penelitian yang digunakan adalah Test Fungo Hitting

(pukulan fungsi menurut AAHPER dalam buku Parno (1992 : 132)).

Yang tujuannya untuk mengukur keterampilan pemain memukul dengan

melambungkan bola sendiri (bola diarahkan ke bagian lapangan sebalah

kiri dan kanan lapangan) dengan sedikit modifikasi dalam skor penilaian

dan pelaksanaannya untuk menilai kebenaran teknik memukul bola.

Pelaksanaannya adalah tes memukul dengan melontarkan bola

sendiri dan mengarahkan pukulan ke arah antara base 1 dan 2 sebanyak

5 kali dan antara base 2 dan 3 sebanyak 5 kali dengan hasil pukulan

melewati garis in field.

Gambar 13
Tes memukul bola
(Parno, 1992 : 133)
Peraturan :

1) Pemain harus berusaha memukul bola ke arah samping kiri atau

kanan lapangan.

2) Bola yang dipukul luncas akan dihitung.

3) Kesempatan memukul sebanyak 10 kali (masing-masing 5 kali)

dan diberikan ijin melakukan pukulan percobaan 2 kali.

Penilaian :

Penilaian dilakukan oleh ahli atau pakar softball, karena dalam

penelitian ini yang menjadi titik fokus penilaian adalah kebenaran

teknik memukul bola dengan ayunan (swing) dalam softball yang belum

ada norma penilaian yang standar. Sehingga peneliti memodifikasi pada

skor penilaian dan pelaksanaannya.

Dalam teknik memukul ada 4 fase. Jadi dari 4 fase ini akan

sangat menentukan hasil pukulan, maka dalam penilaian yang menjadi

fokusnya adalah :

1) Posisi awal.

2) Gerak melangkah.

3) Putaran lengan.

4) Gerak lanjutan.

Adapun aturan penilaian atau skornya adalah :

1) Pemukul mendapatkan nilai 4 bila :

Melakukan ke 4 fase gerakan dengan benar


2) Pemukul mendapatkan nilai 3 bila :

Melakukan satu kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

3) Pemukul mendapatkan nilai 2 bila :

Melakukan dua kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

4) Pemukul mendapatkan nilai 1 bila :

Melakukan tiga kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

5) Pemukul mendapatkan nilai 0 bila :

Melakukan empat kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

Tiap-tiap skor ditambah nilai 1 apabila semua teknik benar dan

bola dipukul kena ke arah sasaran yang ditentukan. Jumlah skor

maksimal 50 point dari hasil 10 kali kesempatan memukul.

Teknik gerakan dalam memukul bola terdiri dari :

1) Posisi siap (stance)

- Berdiri dengan posisi rileks dengan pemukul sedemikian rupa.

- Memegang pemukul dengan erat dan rileks.

- Posisi bahu dan lengan mengikuti sesuai dengan posisi kaki.

- Kepala dan pandangan mata ke arah pitcher.

2) Gerak melangkah

- Berat badan dipindahkan ke depan.

- Jaraknya 6-12 inchi.

- Arah melangkah menyesuaikan jatuhnya bola.

3) Gerak memukul bola

- Berat badan jatuh ditengah-tengah antara kedua kaki.


- Kedua lutut sedikit dibengkokan, badan sedikit dicondongkan ke

depan dengan punggung tetap lurus.

- Pandangan ke arah pitcher dan seluruh badan tetap rileks dan

kedudukan pemukul kurang lebih antara vertikal dan horizontal.

- Bahu kiri dan kanan kurang lebih sejajar dengan tanah.

- Setelah bola lepas dari tangan pitcher, mulai mengadakan ayunan

dengan memutar bahu dan mengayunkan pemukul dengan

meluruskan tangan.

- Berat badan dipindahkan ke kaki depan sewaktu pemukul

mengenai bola lecutkan pergelangan tangan.

4) Gerak Lanjutan

- Pergelangan terus berputar, sehingga sehingga lengan menyilang

pada tubuh.

3.6.4 Tes Pelari Base

Pelaksanaannya adalah tes pelari untuk mengukur keterampilan

tehnik memasuki base ke base yang diawali pada home base menuju

base 1, 2, 3 dan berakhir di home base dengan jarak antar base 60 feet.

Keterangan 1 feet = 30,5 cm.

Gambar 14
Tes pelari base
(Parno, 1992 : 134)
Peraturan :

1) Pemain berdiri siap pada batter box sebelas kanan.

2) Pemain harus mengayun pemukul sepenuhnya sebelum start lari.

3) Pemukul harus diletakkan bukan di lempar atau di bawa.

4) Selama berlari pemain harus menyentuh tiap base yang dilalui.

5) Kesempatan dilakukan 2 kali.

Penilaian :

Setelah ada perintah “pukul” di home base , kemudian pelari

dengan cara berlari menuju base 1 (lari secepat mungkin dan boleh

melewati base harus belok ke kanan), lalu pelari menuju ke base 2 dan

berhenti (tidak boleh melewati base), selanjutnya pelari menuju ke base

3 dan berhenti (tidak boleh melewati base) dan pelari dari base 3 berlari

dengan berakhir di home base (lari secepatnya).

Adapun aturan penilaian atau skornya adalah :

1) Pelari mendapatkan nilai 4 bila :

Melakukan ke 4 fase gerakan yaitu gerakan lari dari home base ke

base 1, 2, 3 sampai home base lagi dengan benar.

2) Pelari mendapatkan nilai 3 bila :

Melakukan satu kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

3) Pelari mendapatkan nilai 2 bila :

Melakukan dua kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

4) Pelari mendapatkan nilai 1 bila :

Melakukan tiga kesalahan dari ke 4 fase gerakan.


5) Pelari mendapatkan nilai 0 bila :

Melakukan empat kesalahan dari ke 4 fase gerakan.

3.7 Metode Analisis Data

Untuk menentukan metode analisis data harus melihat alat yang

pengambil dan data yang dihasilkan. Dalam penelitian ini berbentuk

penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan menggambarkan

keadaan atau status fenomena. Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin

mengetahui seberapa jauh kemampuan teknik dasar softball pada para

pemain softball di UKM FIK UNNES tahun akademik 2004/2005. Data yang

dihasilkan bersifat kualitatif yaitu digambarkan dengan kalimat menurut

kategori atau tahapan untuk memperoleh simpulan akhir.

Apabila data dalam penelitian ini sudah terkumpul, maka akan

dikasifikasikan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-

pisahkan menurut kategori untuk memperoleh simpulan. Sedangkan data

kuantitatif yaitu angka-angka hasil perhitungan dengan teknik deskriptif yang

menggunakan prosentase. Teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui status

sesuatu yang diprosentasekan dan dituangkan dalam prosentase, lalu

ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif di samping juaga data

divisualisasikan dalam bentuk tabel. Dalam hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah bagi peneliti sendiri atau orang lain untuk memahami hasil

penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 145-146).


Menurut Muhammad Ali (1982 : 184) bahwa analisis yang

dipergunakan adalah dengan menggunakan (%) atau disebut procentages

correction. Rumus deskriptif prosentase adalah sebagai berikut :

n
%= x100%
N

Keterangan :

% = Prosentase

n = Skor empirik (skor yang diperoleh)

N= Skor ideal

Langkah pembuatan kriteria prosentase yaitu :

1) Prosentase Maksimal = 100 %

2) Prosentase Minimal = 0 %

3) Rentang = 100 %

4) Banyak Kategori = 4 (sangat baik, baik, sedang dan kurang)

100%
5) Panjang Kategori Interval = = 25
4

6) Membuat Kategori Interval :

0 % - 25 % = Kurang

26 % - 50 % = Sedang

51 % - 75 % = Baik

76 % - 100 % = Sangat Baik


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah memperoleh data hasil tes teknik dasar bermain softball di

UKM FIK UNNES tahun 2004/2005 yang terdiri dari lemparan atas,

menangkap bola gulir dan bola lambung, memukul bola dan lari base ke base

yang diperoleh di lapangan dapat disajikan hasil penelitian sebagai berikut :

4.1.1 Tes Lemparan Atas

Berdasarkan hasil penelitian tes lemparan atas bermain softball pada

pemain softball di UKM FIK UNNES tahun 2004/2005 menunjukkan nilai

rata-rata 76.00 % dalam kategori sangat baik.

4.1.2 Teknik Menangkap Bola Softball

A. Tes Menangkap Bola Gulir

Berdasarkan hasil penelitian tes menangkap bola gulir

bermain softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES tahun

2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 62.68 % dalam kategori

baik.

B. Tes Menangkap Bola Lambung

Berdasarkan hasil penelitian tes menangkap bola lambung

permainan softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES tahun

2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 64.09 % dalam kategori

baik.
4.1.3 Tes Memukul Bola

Berdasarkan hasil penelitian tes memukul bola bermain Softball

pada pemain softball di UKM FIK UNNES tahun 2004/2005

menunjukkan nilai rata-rata 62.42 % dalam kategori baik.

4.1.4 Tes Pelari Base

Berdasarkan hasil penelitian tes lari base ke base bermain

softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES tahun 2004/2005

menunjukkan nilai rata-rata 87.35 % dalam kategori sangat baik.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tes lemparan atas

menunjukkan nilai rata-rata 76.00 % (dalam kategori sangat baik) dan lari

base ke base menunjukkan nilai rata-rata 87.35 %. Yang mengindikasikan

bahwa kemampuan teknik lemparan atas dan lari base ke base dalam bermain

softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES tahun 2004/2005 sudah

tergolong sangat baik. Hasil tersebut didukung oleh jadwal latihan yang teratur

dan dipenuhi oleh setiap individu. Metode pembelajaran yang tepat juga ikut

mempengaruhi disamping kemampuan dasar yang dimiliki ole setiap peserta

UKM softball FIK UNNES.

Kemampuan menangkap bola gulir menunjukkan nilai rata-rata

62,68 %, menangkap bola lambung menunjukkan nilai rata-rata 64.09 % Yang

mengindikasikan bahwa kemampuan teknik menangkap bola gulir dan bola

lambung dalam bermain softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES
tahun 2004/2005 sudah tergolong baik. Penguasaan teknik dasar tersebut

belum mencapai maksimal karena teknik menangkap bola lambung dan

menangkap bola gulir memerlukan keterampilan yang lebih kompleks dan

ketelitian saat melakukan antisipasi bola.

Memukul bola menunjukkan nilai rata-rata 62.42 % dalam kategori

baik. Kemampuan memukul juga belum mencapai maksimal hal ini

dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam menentukan timming saat akan

memukul bola. Kemampuan tersebut tidak dapat dimunculkan secara

maksimal karena variasi latihan yang kurang seperti memukul bola dengan

yang dilempar dari berbagai arah, memukul dengan ”T” ball, bola yang

digantung, dan sebagainya sehingga pengalaman menguasai bola dalam

berbagai situasi masih kurang.

Secara keseluruhan kemampuan teknik dasar bermain softball para

pemain softball UKM FIK UNNES tergolong baik. Kemampuan tersebut

didukung adanya latihan yang teratur dan terprogram. Selain itu para pemain

selain berlatih di UKM juga mendapat latihan saat mengikuti perkuliaha

Softball di FIK UNNES. Dalam hal ini pelatih juga menentukan hasil latihan.

Kemampuan dan pengetahuan pelatih dalam bidang olahraga softball sangat

memadai sehingga para pemain bisa mendapat evaluasi langsung bila terjadi

kesalahan saat latihan.

Peneliti pada saat akan melakukan penelitian mengahadapi kendala

saat di lapangan yaitu kurangnya semangat atau motivasi dan kurang seriusnya

sampel dalam mendengarkan penjelasan peraturan-peraturan penilaian serta

pada waktu sampel melakukan gerakan teknik permainan softball yang akan
diamati untuk diberi penilaian oleh para ahli. Kendala-kendala tersebut terjadi

pada saat penelitian berlangsung sehingga penguasaan teknik yang

ditampilkan para sampel kurang maksimal.

Adapun kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan-gerakan yang

mempengaruhi hasil penelitian adalah :

a) Dalam teknik lemparan atas masih ada sampel yang tidak di ikuti oleh

gerakan lanjutan setelah bola dilempar.

b) Dalam teknik menangkap bola gulir ada banyak sampel yang tidak

melakukan gerakan menurunkan kaki dan lutut sampai menyentuh tanah

agar gerakannya lebih mudah. Sehingga tangkapan bola masih banyak

yang lepas dari glove.

c) Dalam teknik menangkap bola lambung banyak sampel dalam melakukan

tangkapan bola tidak terjangkau oleh glove karena sampel tidak dapat

memperkirakan jatuhnya bola saat di atas. Disebabkan oleh pandangan

mata yang terganggu dengan kurangnya cahaya lampu di dalam ruangan

dibandingkan dengan di luar lapangan.

d) Pada teknik memukul bola, kebanyakan sampel kurang menguasai

timming saat memukul bola sehingga laju bola yang dipukul tidak

sempurna.

e) Sedangkan pada teknik lari base ke base masih banyak sampel yang tidak

dapat mengendalikan kecepatan lari sehingga pada base 2 dan base 3 tidak

berhenti atau melebihi base.

Kesalahan-kesalahan itu terjadi dikarenakan otomatisasi gerakan saat

game yang sifatnya situasional berbeda dengan saat latihan teknik saja

terbawa saat tes berlangsung.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan teknik dasar bermain softball pada pemain

softball di UKM FIK UNNES tahun 2004/2005 adalah sebagai berikut :

1. Teknik lemparan atas bermain softball pada pemain softball di UKM FIK

UNNES tahun 2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 76.00 % (sangat

baik). Dengan demikian dapat dinyatakan sesuai dengan standar (dalam

kategori sangat baik).

2. Teknik menangkap bola gulir bermain softball pada pemain softball di

UKM FIK UNNES tahun 2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 62.68 %

(baik). Dengan demikian dapat dinyatakan belum mencapai standar

3. Teknik menangkap bola lambung bermain softball pada pemain softball di

UKM FIK UNNES tahun 2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 64.09 %

(baik). Dengan demikian dapat dinyatakan belum mencapai standar

4. Teknik memukul bola softball pada pemain softball di UKM FIK UNNES

tahun 2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 62.42 % (baik). Dengan

demikian dapat dinyatakan belum mencapai standar

5. Teknik lari base ke base bermain softball pada pemain softball di UKM

FIK UNNES tahun 2004/2005 menunjukkan nilai rata-rata 87.35 %

(sangat baik). Dengan demikian dapat dinyatakan sesuai dengan standar


5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut :

1. Pelatih harus dapat mempertahankan kemampuan teknik dasar lempar dan

lari bese ke base para peserta UKM Softball FIK UNNES dalam bermain

softball .

2. Pelatih diharapkan lebih memfokuskan pada latihan teknik dasar

menangkap bola gulir,menangkap bola lambung agar mencapai kategori

sangat baik.

3. Bagi pelatih maupun peneliti lain yang akan mengadakan tes kemampuan

teknik dasar bermain softball bisa menggunakan instrumen tes dalam

skripsi ini karena sudah teruji validitas dan reliabilitasnya dan dinyatakan

valid.

4. Peneliti lain diharapkan dapat mengadakan penelitian lanjutan agar dapat

diketahui perkembangan kemampuan teknik dasar bermain Softball para

pemain Softball di UKM FIK UNNES khususnya dan di Indonesia pada

umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani Kelas 1 SMA. Surakarta : Yudistira

Dell Bethell.1987. Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball. Semarang : Dahara


Prize

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta : Balai Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1978. Prasarana Olahraga untuk


Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1991. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Diane L. Potter, EdD dan Gretchen A. Brockmeyer, EdD. 1999. SOFTBALL Step
To Succes. United States: Human Kinetics

Dumadi, dkk. 1992. Renang, Materi dan Metode Penilaian. Jakarta : Depdikbud

Eka Puji Nurhaeni. 2004. Perbedaan Mengajar Teknik Lempar Atas


Menggunakan Metode Progresif dan Repetitif terhadap kemampuan
Lemper Atas Dalam Permainan Softball pada Mahasiswa PJKR Semeter
II FIK UNNES Tahun akademik 2003/2004. Skripsi: Universitas Negeri
Semarang

Engkos Kosasih, 1993. Teknik dan Program latihan. Jakarta: Balai Pustaka

Muhammad Ali, 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi.


Bandung : Aksara

Parno, 1992. Olahraga Pilihan Softball. Jakarta : Depdikbud

Rubiyanto, 2000. ___________________. Semarang: Unnes Press

Rusli Luttan, 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Depdikbud

Soegiyanto dan Tandiyo Rahayu. 1998/1999. Mata Kuliah Teori dan Praktek
Softball. Semarang : UNNES

Sugiyanto, dkk. 1997. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta : Depdikbud

You might also like