You are on page 1of 1

Kejang demam

Kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami
demam tanpa infeksi sistem saraf pusat. Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam.
Anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar
matanya. Anak tidak responsif untuk beberapa waktu, napas akan terganggu, dan kulit akan
tampak lebih gelap dari biasanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang
biasanya berakhir kurang dari 1 menit, tetapi walaupun jarang dapat terjadi selama lebih dari
15 menit.

Secara umum, Kejang Demam dapat dibagi dalam dua jenis yaitu :
- Simple febrile seizures (Kejang Demam Sederhana) : kejang menyeluruh yang berlangsung
< 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam.
- Complex febrile seizures / complex partial seizures (Kejang Demam Kompleks) : kejang
fokal (hanya melibatkan salah satu bagian tubuh), berlangsung > 15 menit, dan atau berulang
dalam waktu singkat (selama demam berlangsung).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:
- Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
- Riwayat kejang demam dalam keluarga
- Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
- Riwayat demam yang sering
- Kejang pertama adalah complex febrile seizure

Patafisiologi kejang

Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 oC akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal
10% - 15% dan kebutuhan oksigen 20%. Akibatnya terjadi perubahan keseimbangan dari
membran sel otak dan dalam waktu singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion
Natrium melalui membran tadi, sehingga terjadi lepasnya muatan listrik.

Lepasnya muatan listrik yang cukup besar dapat meluas ke seluruh sel/membran sel di
dekatnya dengan bantuan neurotransmiter, sehingga terjadi kejang. Kejang tersebut
kebanyakan terjadi bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang
disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis (peradangan pada
amandel), infeksi pada telinga, dan infeksi saluran pernafasan lainnya.

You might also like