You are on page 1of 21

Pengembangan Sistem penilaian Kinerja Guru

Perubahan Sistem Pendidikan dan Perkembangannya.

Perubahan Konseptual dan kebijakan Pendidikan

8 Standar Nasional Pendidkan

KTSP dan Profesionalisme Guru

Standar Proses

ICT dan Profesionalisme Guru

Serifikasi Guru

Kompetensi Guru

Penilaian Kinerja Guru

Instrumen Penilaian Kinerja Guru.

Dalam analisa data hasil pengukuran bidang pendidikan dan perilaku manusia
digolongkan sebagai Analisis test-parametrik, mengingat dalam data tersebut memiliki
kemungkinan kesalahan lebih besar dibandingkan jenis analisis data test- metrik yang
memiliki tingkat kepastian data yang lebih akurat.

Dalam penelitian atau pengamatan yang mengumpulkan data parametrik besarnya sampel
atau responden dianggap meningkatkan normalitas atau linearitas data, dan sebaliknya

Uji Instrumen Kinerja Guru


jarak variabel yang semakin kecil menggambarkan tingginya homogenitas dan
konsistensi data.

Faktor subjektif data parametrik bertambah besar apabila data berasal dari obsevasi
pengamat terhadap objek tertentu menggunakan skala Likert, misalnya pengamatan
kinerja seorang guru oleh lebih dari satu orang pengamat (menggunakan Skala Likert;
skala 1-5 untuk menyatakan tingkat kinerja) sangat mungkin memberi penilaian yang
berbeda-beda, sebagai mana disajikan dalam tulisan ini. Anggapan umum bahwa nilai
rata-rata dari keseluruhan pengamat dapat mewakili data objek yang diamati. Namun
yang mengamati itu juga sumber kesalahan dan variasi dari kemampuan sesungguhnya.

Dalam situasi ini, Cook dan Campbell (1979) telah menunjukkan bahwa subyek (a)
cenderung untuk melaporkan apa yang di yakini yang mendekati harapan penelitian atau
nilai ideal, atau (b) melaporkan apa yang mencerminkan pada kemampuan positif
berdasarkan pengetahuan, keyakinan, atau pendapat pengamat sendiri.

Bias dan Varians

kesalahan pengukuran mencakup dua komponen, yaitu, bias dan kesalahan


variabel. Bias merupakan kesalahan sistematis yang cenderung mendorong subjek
melaporkan data/skor ke salah satu arah ekstrem. Sebagai contoh, pada beberapa versi tes
IQ ditemukan bias terhadap orang non-kulit putih. Ini berarti bahwa orang kulit hitam,
sawo matang dan Hispanik cenderung menerima nilai test IQ yang lebih rendah tanpa
mengukur kecerdasan mereka yang sebenarnya. Kesalahan yang bersumber dari
kecenderungan variabel yang bersifat acak, juga dikenal sebagai varians. Dengan kata
lain, skor/data yang dilaporkan tidak tepat dengan yang sesungguhnya, ada dua
kemungkinan; mungkin di atas atau di bawah nilai sebenarnya (Salvucci, Walter,Conley,
Fink, & Saba, 1997 dalam Yu C.H, 2004)

Bias semacam ini bisa saja terjadi dalam penilaian kinerja guru dimana kesalahan
pengukuran berasal dari pandangan subjektif penilai atau observer terhadap guru yang
dinilai. Misalnya saja anggapan bahwa guru matematika memiliki ketelitian yang lebih
baiak dari pada guru mata pelajaran lainnya. Guru yang tingkat pendidikannya lebih

Uji Instrumen Kinerja Guru


tinggi dianggap memiliki kinerja llebih baik, tanpa melalui pengamatan dan pengukuran
yang objektif.

Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.
Adapun penjelasan dari kedua sumber data tersebut, yaitu :
a. Data Primer, adalah data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan
yang sedang ditangani. Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang
diperoleh dengan cara melakukan pengamatan, wawancara atau memberi daftar
pertanyaan atau lembar penilaian kinerja. Pada kegiatan uji coba ini ditekankan pada
pemberian instrumen berupa angket dan borang penilaian kinerja baik penilaian diri
(self-test) maupun instrumen observasi oleh atasan dan kolega. Dalam hal penilaian
kinerja guru yang berkaitan dengan kompetensi guru dan standar pendidikan nasional,
penulis melihat bahwa ke-tiga sumber data tersebut cukup relevan dan sangat memahami
indikator pembeda yang digunakan . Sekalipun sewogiayanya masih ada dua pihak lain
yang perlu dipertimbangkan yaitu pengawas dan siswa; namun dalam uji coba insrumen
ini belum disertakan karena berbagai keterbatasan waktu, komitmen dan pemahaman
substansi instrumen.

b. Data Sekunder, adalah data yang digunakan untuk tujuan lain,


bukan dengan tujuan menyelesaikan masalah yang sedang
ditangani saat ini (Maholtra, 1996). Dalam penelitian ini, data
sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait dengan penelitian
ini, misalnya dokumen dari Kementrian Pendidikan, Dokumen supervisi oleh pengawas,
dokumen pemeriksaan kelengkapan persiapan guru di sekolah, data kehadiran,
keterangan individual guru dan data lainnya.

4.3.2. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik atau
instrumen :
a. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun untuk
diajukan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi secara tertulis dari responden (guru sebagai objek,dan kepala
sekolah) berkaitan dengan tujuan pengujian instrumen penilaian kinerja guru yang sedang
dikembangkan.
b. Observasi adalah teknik yang digunakan sebagai pelengkap untuk kondisi kinerja guru
berdasarkan visitasi kinerja oleh guru pengamat yang dipilih dan dilakukan pada saat
pelaksanaan supervisi kelas baik sesuai jadwal program sekolah maupun tidak terjadwal.

4.4. Teknik Pengukuran Variabel


Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner yang disusun
dalam kalimat-kalimat pertanyaan. Responden diminta memberikan
tanggapannya dengan memilih salah satu pilihan jawaban. Jawaban dari
responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan dan diukur dengan
menggunakan skala Likert. Menurut Kinner dalam Husein Umar (1999)
penentuan skor pada masing-masing item pertanyaan terhadap masalah

Uji Instrumen Kinerja Guru


yang diteliti diukur dengan skala Likert, yaitu skala yang berhubungan
dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Variabel masing-masing tipe strategi dalam penelitian ini, diukur


dengan menggunakan skala Likert lima poin, mulai dari 1 = tidak pernah,
2 = sangat jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering, dan 5 = hampir selalu.

Dalam observasi oleh pengamat dan penilaian oleh kolega dikembangkan instrumen
kriteria, dimana setiap butir pengamatan dirnci ke dalam 5 kriteria unjuk kerja yang
dianggap sejajar mewakili satu butir kompetensi kerja guru.
Skor masing masing butir yang dinilai didasarkan pada jumlah kriteria yang
teramati/muncul pada guru objek berdasarkan penilaian pengamat/kolega penilai.

1 = muncul satu deskriptor, 2 = muncul dua deskriptor, 3 = muncul tiga deskriptor,


4 = muncul empat deskriptor, 5 = muncul semua (5) deskriptor

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas


4.5.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran. Dimana
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang semestinya diukur atau
mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat (Arikunto, 1998). Valid tidaknya
suatu instrumen yang menggunakan skala likert dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi
antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikan 5%, item-item yang tidak
berkorelasi secara signifikan dinyatakan gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angka
korelasi ini, Saifuddin Azwar (2000:153) menyebutkan bahwa koefisien validitas yang
tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,50 sudah dapat diterima
dan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas ini kurang
dari 0,30 maka dianggap tidak memuaskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa item dari suatu
variabel dikatakan valid jika mempunyai koefisien >= 0,30 (Saifuddin Azwar, 2000:153).

Sedangkan untuk instrumen deskriptor juga dilakukan analisis deskriptor dan korelasi
product moment. Hasil perhitungan produc moment melalui korelasi pearson atau
korelasi point biseral dibandingkan dengan niali r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r
tabel, butir dinyatakan valid.

4.5.2. Uji Reliabilitas


Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1995). Untuk mengetahui apakah alat
ukur reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Sebuah
instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai
koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0,6
(Sekaran, 1992:287 dan Maholtra, 1996:304). Selain itu juga digunakan metode KR-20,
dan KR-21 sesuai bentuk instrumen.

4.6. Analisis Data


4.6.1. Analisis Statistik Deskriptif

Uji Instrumen Kinerja Guru


Analisis yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data
yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden adalah melalui
distribusi item dari masing-masiang variable. Penyajian data yang telah
terkumpul pembahasannya secara deskriptif dilakukan dengan
menggunakan kesamaan, varia, rata-rata dan tabel frekuensi.
4.6.2. Analisis Reliabilitas
Untuk melihat kehandalan instrumen juga dilakukan uji keterandalan instrumen, yang
merupakan salah satu tujuan uji coba ini, menggunakan metode KR-21, Analisis varians
satu dan 2 jalur, analisis homogenitas dan analisis keterandalan berdasarkan ANOVA
model Hoytt.

Metode Ward.s Error Sum Of Square

4.6.3. Analisis ANOVA (Analysis of Variance)


Setelah responden dimasukkan ke dalam clusternya masingmasing,
maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dengan menggunakan
analisis ANOVA (Analysis of Variance). Prosedur yang digunakan dalam
analisis ANOVA ini adalah prosedur One Way ANOVA atau sering
disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu
alat analisis statistik ANOVA yang bersifat satu arah (satu jalur). Alat uji
ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent,
memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVA
akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan
variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut,
akan dapat ditarik kesimpulan mengenai mean populasi. Adapun langkahlangkah
dalam prosedur One-Way ANOVA adalah sebagai berikut :
a. Tes Homogenitas Varian (Test of Homogeneity of Variance)
Asumsi dasar dari analisis ANOVA adalah bahwa seluruh
kelompok yang terbentuk harus memiliki variannya sama. Untuk
menguji asumsi dasar ini dapat dilihat dari hasil test homogenitas dari
varians dengan menggunakan uji Levene Statistic. Hipotesis yang
digunakan dalam tes homogenitas varian adalah :
Ho : Diduga bahwa seluruh varians populasi adalah sama
Hi : Diduga bahwa seluruh varians populasi adalah berbeda
Dasar dari pengambilan keputusan adalah:
. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima
. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

Uji Instrumen Kinerja Guru


Formula statistik yang paling banyak digunakan dalam pengujian data hasil penelitian
parametrik adalah, ANOVA atau analisis Variansi. Untuk menguji keterandalan data
hasil observasi yang dilakukan pada saat yang bersamaan oleh lebih dari satu orang
pengamat, sebagaimana contoh yang digunakan dalam tulisan ini cocok menggunakan
ANOVA satu jalur (One Way ANOVA). Perhitungannya melalui dua tahapan :

Pertama, variabilitas dalam kelompok (Inter rather) digunakan sebagai ukuran taraf
kesalahan (variansi). Nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel sesuai derajat
kebebasan, pembilang dan penyebut. Variansi meningkat pasti akan mempengaruhi
tingkat signifikansi dari suatu uji, memang benar bahwa sebagai ukuran sampel
meningkatkan varians distribusi menurun, itu tidak menjamin bahwa bentuk distribusi
akan mendekati normal. Dalam statistik parametrik menggunakan jumlah kuadrat dan
komponen statistik berikut :

C=Mean Square of Total score atau Kuadrat Skor total per N


SST= Sum of Square Total atau JKtot = Jumlah Kuadrat Total
SSE= Sum of Square Error atau JKbutir= Jumlah Kuadrat butir/baris
SSC= Sum of Square Colum atau JKp = Jumlah Kuadrat pengamat
SSR= Sum of Square Residual atau JKsisa = Jumlah Kuadrat sisa

Kedua, Keterandalan Observasi merupakan keandalan (kualitas data) yang juga


tergantung dengan daripada penentuan ukuran / sampel pengukuran. Ukuran sampel
besar memiliki lebih banyak kesalahan pengukuran, bahkan kesalahan acak, yang akan
memperbesar kesalahan untuk tes parametrik. Namun kesalahan pengukuran yang dapat
diterima dapat dihitung dengan ANOVA metode Hoyt.
Untuk menghitung indeks keterandalan butir instrumen observasi digunakan rumus Hoyt

Vs
sebagai berikut : rtt =1 − (Arikunto, 2002.Hal 166)
Vr

Dimana :
rtt = Reliabilitas instrumen

Uji Instrumen Kinerja Guru


Vs = Varians sisa
Vr = Varians respondens / observer

Perhitungan stastik ANOVA diatas diterapkan pada hasil observasi kinerja seorang guru
dengan lima orang pengamat (rather) yang diberi instrumen Kisi-kisi Lembar Observasi
Kemampuan Mengajar Guru berikut ini. Pengamatan dilakukan pada saat guru mengajar
dan diamati bersamaan oleh 5 pengamat.

Uji Instrumen Kinerja Guru


Tabel Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Mengajar Guru
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN MENGAJAR GURU

Nama Sekolah : .............................................. Jam Pelajaran ke : ...................................


Nama Guru : .............................................. Kompetensi Dasar : ...................................
Mata Pelajaran : ..............................................
..............................................
Kelas/Semester : ..............................................
..............................................
Hari/Tanggal : .............................................. ......................................................................

Petunjuk:
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1 = satu deskriptor tampak 2 = dua deskriptor tampak
3 = tiga deskriptor tampak 4 = empat deskriptor tampak
5 = lima deskriptor tampak

NO INDIKATOR DESKRIPTOR SKOR


I PERSIAPAN GURU
1. Mempunyai perangkat a. Mempunyai silabus 12345
pembelajaran b. Mempunyai RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
c. Mempunyai Program Semester
d. Mempunyai Kalender Pembelajaran
e. Mempunyai buku nilai
II KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN 12345
2. Memeriksa kesiapan a. Hadir di dalam kelas tepat waktu
siswa, Apersepsi, b. Memberikan salam kepada siswa
Motivasi c. Memeriksa kesiapan siswa
d. Memberikan Apersepsi
e. Memberikan Motivasi
B. KEGIATAN INTI
PEMBELAJARAN
3. Penguasaan Materi a. Mengajar tanpa melihat buku 12345
Pelajaran b. Membuat pertanyaan sendiri, bukan dari buku
c. Mampu menjawab pertanyaan siswa
d. Menyajikan sesuai dengan urutan materi pelajaran
e. Menyampaikan materi pelajaran dengan jelas
4. Mengaitkan materi a. Mengaitkan dengan budi pekerti 12345
pelajaran dengan b. Mengaitkan dengan realitas kehidupan

Uji Instrumen Kinerja Guru


pengetahuan lainnya c. Mengaitkan dengan teknologi
yang relevan d. Mengaitkan dengan lingkungan
e. Mengaitkan dengan informasi terbaru

5. Melaksanakan a. Pembelajaran sesuai dengan silabus 12345


pembelajaran sesuai b. Pembelajaran sesuai dengan RPP
dengan kompetensi yang c. Pembelajaran dapat mencapai indikator
akan dicapai d. Pembelajaran bersifat kontekstual
e. Pembelajaran menghasilkan kompetensi
6. Penyajian pembelajaran a. Penyajian secara sistematis 12345
secara runtut b. Penyajian tidak bertele-tele
c. Duluan memberikan contoh baru memberikan soal
d. Memberikan contoh yang mudah baru yang sukar
e. Memperhatikan prasyarat pengetahuan.
7. Metode sesuai dengan a. Metode pembelajaran sesuai karakter materi 12345
materi b. Metode pembelajaran bervariasi
c. Metode pembelajaran menyenangkan
d. Metode pembelajaran menumbuhkan kompetensi
e. Metode pembelajaran dikuasai oleh guru
8. Penggunaan media a. Kesediaan media 12345
pembelajaran b. Kwalitas media
c. Kesesuaian media dengan materi
d. Keterampilan guru menggunakan media
e. Melibatkan siswa menggunakan media
9. Pengelolaan kelas a. Penguasaan kelas 12345
b. Menata fisik kelas
c. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
d. Suasana kelas yang tertib
e. Mengatur posisi meja/kursi sesuai dengan metode
pembelajaran
10. Bimbingan kepada siswa a. Membimbing siswa menggunakan media pembelajaran 12345
b. Membimbing siswa melakukan eksperimen/diskusi
c. Membimbing siswa mengerjakan lembar kerja siswa
(LKS)
d. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan
e. Membimbing siswa secara merata (tidak diskriminan)
11. Teknik penggunaan a. Menggunakan papan tulis mulai dari kiri ke kanan 12345
papan tulis b. Membagi papan tulis atas beberapa kolom
c. Memanfaatkan papan tulis dengan efektif dan efisien
d. Tidak menuliskan tulisan secara sembarangan di tempat
yang kosong pada papan tulis
e. Kejelasan tulisan di papan tulis
12. Teknik bertanya a. Mengajukan pertanyaan secara klasikal baru menghunjuk 12345
siapa siswa yang akan menjawab
b. Minimal 3 detik setelah mengajukan pertanyaan baru
menghunjuk siapa siswa yang akan menjawab
c. Pertanyaan hendaknya menghindari jawaban berupa
“koor”
d. Mengajukan pertanyaan tidak diskriminan
e. Memberikan kesempatan bertanya buat siswa
13. Penggunaan bahasa a. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah EYD 12345
b. Tidak menggunakan bahasa daerah
c. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
d. Menggunakan intonasi dengan gaya yang sesuai
e. Menggunakan bahasa/kalimat yang komunikatif
14. Pembelajaran yang a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam 12345

Uji Instrumen Kinerja Guru


memicu dan memelihara pembelajaran
keterlibatan siswa b. Merespon positif partisipasi siswa
c. Mempasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan media
pembelajaran
d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
e. Menumbuhkan motivasi dan antusias siswa dalam
pembelajaran
15. Sikap guru a. Ada kesungguhan 12345
b. Ada ketegasan
c. Ada keterbukaan
d. Ada keobjektifan
e. Dapat dipercaya
16. Penilaian pembelajaran a. Pre tes 12345
b. Penilaian proses (kognitif)
c. Penilaian proses (afektif)
d. Penilaian proses (psikomotor)
e. Pos tes
17. Pencapaian tujuan a. Semua indikator telah tercapai 12345
pembelajaran b. Semua tujuan pembelajaran telah tercapai
c. Semua materi pelajaran telah disajikan
d. Pembelajaran telah sesuai dengan silabus
e. Pembelajaran telah sesuai dengan RPP
18. Efisiensi penggunaan a. Ketepatan memulai pelajaran 12345
waktu b. Ketepatan menyajikan pelajaran
c. Ketepatan mengadakan penilaian
d. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
e. Ketepatan mengakhiri pelajaran
C. PENUTUP 12345
19. Refleksi dan rangkuman a. Melakukan refleksi pembelajaran secara sistematika
pelajaran b. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
c. Menyusun rangkuman pembelajaran secara sistematika
d. Menyusun rangkuman melibatkan siswa
e. Menyimpulkan materi pembelajaran
20. Pelaksanaan tindak a. Menginformasikan siapa siswa yang termasuk remedial 12345
lanjut b. Memberikan arahan dan tugas remedial
c. Memberikan informasi siapa siswa yang termasuk
pengayaan
d. Memberikan arahan dan tugas pengayaan
e. Menginformasikan materi pelajaran selanjutnya.
TOTAL SKOR

Skor Maks Ideal 100

Uji Instrumen Kinerja Guru


Hasil Observasi Kemampuan Mengajar guru

Individu Pengamat/ Skor deskriptor


Butir
1 2 3 4 5
1 4 4 4 4 4
2 5 5 4 5 5
3 5 5 4 5 4
4 4 4 4 5 4
5 5 5 4 4 4
6 5 5 5 5 4
7 5 4 5 5 5
8 3 4 5 5 3
9 5 5 5 5 5
10 5 5 4 5 5
11 5 4 4 5 4
12 5 4 3 3 3
13 5 5 3 3 3
14 5 4 3 3 3
15 5 5 3 3 3
16 5 3 4 3 3
17 5 5 4 5 4
18 4 4 4 5 4
19 4 5 4 5 4
20 4 4 4 4 4

Uji Instrumen Kinerja Guru


Analisis Data Hasil Observasi

Dari hasil observasi diatas beberapa hal yang terlihat adalah adanya skor yang sama dan
berbeda pada butir tertentu.

Ada 4 butir yang memiliki skor sama yaitu :


1. Butir 1 : Persiapan Guru
Deskriptor yang tampak adalah mempunyai Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), Program Semester, Kalender Pendidikan, dan Buku Nilai.
2. Butir 6 : Penyajian secara runtut
Deskriptor penyajian sistematis, tidak bertele-tele, duluan contoh baru memberikan
soal, memberi contoh dari yang mudah ke sukar dan memperhatikan prasyarat
pengetahuan.
3. Butir 8 : Penggunaan media pembelajaran
Deskriptor yang tampak ada 3, yaitu ketersediaan media, kesesuaian media dengan
materi dan keterampilan menggunakan media; 2 deskriptor yaitu kualitas media dan
melibatkan siswa dalam penggunaan media tidak terlihat

4. Butir 18 : Efisiensi penggunaan waktu, pengamat sama melihat 4 deskriptor yang


tampak yaitu ketepatan memulai, menyajikan, mengadakan penilaian dan alokasi
waktu sesuai materi, hanya saja ketepatan mengakhiri pelajaran tidak muncul karena
pada ahir pertemuan bel berbunyi sebelum guru benar benar mengakhiri pengarahan
materi selanjutnya.

Berbeda Untuk 16 butir lainnya seperti :


1. Butir 2 : Memeriksa kesiapan siswa.
2. Butir 3 : Penguasaan materi pelajaran.
3. Butir 4 : Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan lainnya yang relevan.
4. Butir 5 : Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
5. Butir 7 : Metode sesuai dengan materi.
6. Butir 9 : Pengelolaan kelas

Uji Instrumen Kinerja Guru


7. Butir 10 : Bimbingan kepada siswa
8. Butir 11 : Teknik penggunaan papan tulis.
9. Butir 12 : Teknik bertanya.
10. Butir 13 : Penggunaan bahasa.
11. Butir 14 : Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa.
12. Butir 15 : Sikap guru, ada keterbukaan
13. Butir 16 : Penilaian pembelajaran.
14. Butir 17 : Pencapaian tujuan pembelajaran.
15. Butir 19 : Refleksi dan rangkuman pelajaran.
16. Butir 20 : Pelaksanaan Tindak lanjut

Observer memberikan nilai bervariasi kepada guru, hal ini disebabkan setiap
observer mempunyai ketelitian bahkan mungkin pendapat pribadi yang berbeda
dalam melakukan observasi.

Untuk menguji variasi data (apakah variasi ini menyatakan perbedaan yang
signifikan atau tidak) ; dari instrumen observasi digunakan rumus Anava satu arah
(one Way ANOVA), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat tabel data statistik yaitu perolehan skor butir.
b. Menghitung jumlah kuadrat butir, jumlah kuadrat responden dan jumlah kuadrat
residu.
c. Mencari harga F, dan menguji taraf signifikan.

Uji Instrumen Kinerja Guru


Dalam perhitungan setelah diperoleh tabel statistik, digunakan Formulasi sebagai
berikut :

(∑X)2
C = ------------
N

JKTotal = ∑X2 – C

(∑Xs)2
JKAntar Butir = ------------ – C
n

(∑Xs)2
JKAntar Observer = ------------ – C
n

JKResidu = JKTotal - JKAntar Butir - JKAntar Observer

Dalam perhitungan statistik inidigunakan formulasi dalam program Excel

Uji Instrumen Kinerja Guru


Tabel Statistik : Hasil Observasi Kemampuan Mengajar Guru:

Nama : Marubat Sitorus


Tabel Hasil observasi Kemampuan Mengajar Guru

Individu Pengamat
ΣX (ΣXi)2 ΣX2
Item A B C D E
1 5 5 5 5 5 25 625 125
2 4 4 4 3 3 18 324 66
3 5 5 4 5 4 23 529 107
4 3 3 3 3 4 16 256 52
5 3 3 4 4 3 17 289 59
6 4 4 4 4 4 20 400 80
7 5 3 5 4 4 21 441 91
8 3 3 3 3 3 15 225 45
9 4 4 4 4 4 20 400 80
10 3 3 4 4 3 17 289 59
11 4 4 4 4 4 20 400 80
12 4 5 4 3 4 20 400 82
13 5 5 5 5 5 25 625 125
14 3 3 4 3 5 18 324 68
15 5 5 5 5 5 25 625 125
16 3 3 3 3 3 15 225 45
17 4 4 4 3 4 19 361 73
18 4 4 4 4 4 20 400 80
19 5 4 5 4 4 22 484 98
20 4 5 4 5 4 22 484 98
ΣX 80 79 82 78 79 398
(ΣXs)2 6400 6241 6724 6084 6241 31690 8106
ΣX2 332 325 344 316 321 1638

Perhitungan ANAVA
Butir 20
Pengamat 5
C =(398)2 /100 = 1584
JK Total 2
= ΣXt -C =1638-1584 = 53,96
JK Antar Butir =(ΣXs) /C 2
=31690/53,96 = 0,46
JK Antar
37,16
Pengamat =(ΣXp)2/C =8106/53,96 =
JK Residu = 53,96 - 0,46 - 37,16 = 16,34

Uji Instrumen Kinerja Guru


Dari Hasil perhitungan diperoleh Ringkasan ANOVA sebagai berikut :

Sumber dK JK RJK F(hitung) F tabel pada α=0,05 (1,76)


Butir 19 0,46 0,02 0,11 TidakSignifikan
Observer 4 37,16 9,29 43,21 Signifikan
Residu 76 16,34 0,21
Total 99 53,96

Dengan menggunakan ANOVA model Hoytt maka Indeks Keterandalan instrumen


dapat dihitung sebagai berikut:
Rtt =1-(V sisa /V resp) = 0,21/9,29
= 0,977

Uji Instrumen Kinerja Guru


Kesimpulan :

1. Variansi antar butir tidak signifikan, artinya perbedaan butir kinerja guru dalam
butir 1-20 dapat dianggap normal dan dapat di generalisasikan sebanding dengan
rata-rata skor butir yaitu 398 dari 500 skor ideal atau guru memiliki kemampuan
78,6 % dari kemampuan ideal
2. Variansi antar Pengamat signifikan yang berarti data ini menunjukkan
perbedaan pengamatan dari tiap observer (rater) adalah nyata. Hal ini terkait
dengan ketelitian pengamat berbeda-beda dan begitupula penafsiran pengamat
terhadap deskriptor yang terlihat juga berbeda. Keduanya memberikan variasi
berlipat ganda pada hasil analisis.
3. Keterandalan Instrumen sangat tinggi, artinya instrumen cukup dipercaya untuk
kasus tersebut.

Diskusi :

1. Terdapat variasi inter rater (nilai kuadrat rata-rata kesalahan antar pengamat) yang
cukup tinggi, padahal variasi skor keseluruhan yang diberikan dinyatakan tidak
bervariasi signifikan secara statistik setidaknya untuk taraf kepercayaan 95 % (α =
0,05). Suatu hal yang sepintas bertolak belakang.
2. Hasil statistik dengan ANOVA metode Hoytt menunjukkan instrumen cukup
handal yaitu dipercaya 97,7 %, tetapi perlakuan ini baru dilakukan satu kali dan
pada satu orang guru. Bagaimana hasilnya jika digunakan metode lainnya?

Uji Instrumen Kinerja Guru


Daftar Bacaan :
Cook, TD, & Campbell, DT (1979)-. Quasi eksperimen: Desain dan analisis masalah,.
Boston MA: Houghton Mifflin Company.
Development Core Team (2007). : A language and environment for statistical
computing.R Foundation for Statistical Computing, Vienna, Austria. ISBN
3900051070, URL : http://www.Rproject.org.

Hambleton, Ronald K (1993). Principles and Selected Applications of Item Response


Theory. In Linn, Robert L. (Editor). Educational Measurement. Third Edition.
Phoenix: American Council on Education, Series on Higher Education Oryx
Press.
Holland. PW & Thaycr. DT (1988). Test Validity. New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Publishers.
Izard, John. (1995).Trial Testing and Item Analysis (Module (A). Australia: Australian
Council Ibr Pdtrcallonal Research, UNESCO.
Kerlinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Behavioral, Edisi ketiga, Penerjemah
Simatupang, ed. HJ. Koesoemanto. Yogyakarta: Gdjah Mada University Press,
1993.
McCreery, C. (2007). ‘First-year statistics for psychology students through worked
examples’: Psychological paper No. 2007, 1. Oxford: Oxford Forum. Online
pdf at: http://www.celiagreen.com/charlesmccreery.html di akses 05 Juni 2010

Yu C.H., Reliability of self-report data, http://www.creative-wisdom.com /teaching/


WBI/memory.shtml [diakses 12/07/2010 13:12:20]

Uji Instrumen Kinerja Guru


Lampiran : Hasil-Hasil analisis Lainnya

1. Matriks Korelasi Pearson antar rater adalah :

Pearson Correlations A B C D E
1,00 0,72 0,82 0,67 0,579
A 00 20 69 23 0
1,00 0,50 0,63 0,552
B 00 74 91 7
1,00 0,64 0,610
C 00 63 4
1,00 0,476
D 00 8
1,000
E 0

Pearson Probabilities A B C D E
0,00 0,00 0,00 0,00
A 03 00 12 75
0,02 0,00 0,01
B 24 24 15
0,00 0,00
C 21 43
0,03
D 35
E

2. Analisis perbandingan Anova Satu jalur dengan Matriks Korelasi adalah


sebagai berikut :
H0: Mean 1 = Mean 2 = … =
Mean k Ha: At least one pair Mean i ≠ Mean j
Summary Information A B C D E
Count 20 20 20 20 20
Mean 4 3,950 4,100 3,900 3,950
0,7947 0,8255 0,6863
Standard Deviation 19 78 0,640723 0,788069 33
UC (2-sided, 95%, pooled) 4,333 4,283 4,433 4,233 4,283
LC (2-sided, 95%, pooled) 3,667 3,617 3,767 3,567 3,617

Uji Instrumen Kinerja Guru


Pooled Standard Deviation 0,7504
= 38 R-Sq = 0,85%
R-Sq
DF = 95 adj. = 0,00%
0,2042
F= 06
0,93
p-value = 55

Pairwise Mean Difference


(row - column) A B C D E
A 0 0,05 -0,1 0,1 0,05
-
B 0 0,150000 0,05 0
0,1500
C 0 0,200000 00
D 0 -0,05
E 0

Pairwise Probabilities A B C D E
A 0,8336 0,6744 0,6744 0,8336
B 0,5288 0,8336 1,0000
C 0,4015 0,5288
D 0,8336
E

Grafik Hubungan Variasi antar pengamat terlihat dalam grafik garis


brikut :

Uji Instrumen Kinerja Guru


Keterangan :
Biru = skor 3 Merah = skor 4 Hijau = Skor 5

Uji Instrumen Kinerja Guru

You might also like