Professional Documents
Culture Documents
About Me
Youth Clinic
My Link
Tempat Praktek
Pasang Iklan Disini
Subscribe: Posts | Comments | Email
imadeharyoga.com
Enter search k
Bali Island
Gede Prama
health: kesehatan
Heart Sound
indonesia
Iseng
Love : Cinta Kasih
movies
Musik / Music
Remaja
Sex Without Porn
Soekarno
Sungai : River
Swami Wiwekananda
Tips Internet
yoghurt
health: kesehatan
Bagaimana bila anda atau saudari
mengalami kehamilan dengan letak sungsang? Letak sungsang merupakan
keadaan dimana bokong janin atau kaki berada di bagian bawah kavum uteri
(rongga rahim). Ulasan berikut tentang patofisologi, etiologi atau penyebab,
bagaimana mendiagnosis atau mengetahui apakan janin letak sungsang atau tidak,
dan bagaimana penanganan bila sesorang akan melahirkan bayi dengan letak
sungsang. Untuk ibu hamil dan rekan-rekan yang bergerak dibidang medis
ataupun kehamilan ulasan ini sangat perlu diketahui. Sebagian besar selama
kehamilan, fetus (janin) yang sedang berkembang sangat bebas untuk bergerak di
dalam uterus (rahim). Antara umur kehamilan 32-36 minggu, fetus bertambah
besar sehingga pergerakannya terbatas. Sangat sulit bagi fetus untuk turn over,
jadi apapun posisi yang dicapai pada saat ini biasanya sama dengan posisi saat
persalinan akan dimulai. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian
dari mereka berada dalam posisi sungsang.
Prevalensi
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya letak
sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang
terjadi pada 25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28
minggu, terjadi pada 7% persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi
pada 1-3% persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm.2,3 Sebagai contoh, 3,5
persen dari 136.256 persalinan tunggal dari tahun 1990 sampai 1999 di Parkland
Hospital merupakan letak sungsang.1
Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban
relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.
Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak
sungsang atau letak lintang.6
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih
besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih
luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen
bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum
cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan
cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.6
Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada dalam
posisi sungsang.
Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni:1,2,3,4,5,6
• Presentasi bokong (frank breech) (50-70%). Pada presentasi bokong akibat
ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya
terdapat setinggi bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan
dalam hanya dapat diraba bokong.
• Presentasi bokong kaki sempurna ( complete breech ) ( 5-10%). Pada presentasi
bokong kaki sempurna disamping bokong dapat diraba kaki.
• Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki ( incomplete or
footling ) ( 10-30%). Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat
satu kaki di samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada
presentasi kaki bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki.
Gambar Presentasi
letak sungsang. Berturut-turut dari kiri ke kanan : complete breech, frank breech,
dan footlink breech. 7
Etiologi
Ada beberapa penyebab yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang
diantaranya adalah:4
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih
banyak dan kepala anak relatif besar
2. Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas
panggul.
4. Panggul sempit
5. Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
Faktor lain yang menjadi predisposisi terjadinya letak sungsang selain umur
kehamilan termasuk diantaranya relaksasi uterus berkaitan dengan multiparitas,
multi fetus, persalinan sungsang sebelumnya, kelainan uterus dan tumor pelvis.
Plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak
sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus.6
Fianu dan Vaclavinkova (1978) menemukan prevalensi lebih tinggi pada
implantasi plasenta di daerah kornual-fundal pada letak lintang (73 %) dari
presentasi vertex (5 %) dengan sonografi. Frekuensi terjadinya letak sungsang
juga meningkat dengan adanya plesenta previa, tetapi hanya sejumlah kecil letak
sungsang yang berhubungan dengan plasenta previa. Tidak ada hubungan yang
kuat antara letak sungsang dengan pelvis yang menyempit (panggul sempit).1
Diagnosis
Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pada pemeriksaan luar, di
bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat, yakni kepala,
dan kepala teraba di fundus uteri. Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan
dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan
semudah kepala. Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa kehamilannya
terasa lain daripada kehamilannya yang terdahulu, karena terasa penuh di bagian
atas dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin pada
umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilikus. 6
Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat,
karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya
air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila
masih ada keragu-raguan, harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan
ultrasonografik atau M.R.I. ( Magnetic Resonance Imaging ). 6
Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai
dengan adanya sakrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki,
maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada
tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan
panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Pada persalinan
lama, bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit untuk
membedakan bokong dengan muka. 6
Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan bokong dengan muka karena jari yang
akan dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang
dimasukkan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa ada
hambatan. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba
disamping bokong, sedangkan pada presentasi bokong kaki tidak sempurna, hanya
teraba satu kaki di samping bokong.1,6
Komplikasi
Pada letak sungsang yang persisten, meningkatnya komplikasi berikut harus
diantisipasi:1,6
1. Morbiditas dan mortalitas perinatal dari persalinan yang sulit.
2. Berat badan lahir yang rendah pada persalinan preterm, hambatan pertumbuhan,
atau keduanya.
3. Prolaps tali pusat.
4. Plasenta previa.
5. Kelainan fetus, neonatus, dan bayi.
6. Anomali uterus dan tumor.
7. Multipel fetus
8. Intervensi operatif, khususnya seksio sesarea.
Prognosis
Baik ibu maupun janin dengan letak sungsang memiliki risiko yang lebih besar
dibandingkan dengan letak kepala. Pada persalinan sungsang yang sulit terdapat
peningkatan risiko maternal. Manipulasi secara manual dalam jalan lahir akan
memperbesar risiko infeksi pada ibu. Berbagai perasat intra uteri, khususnya
dengan segmen bawah uterus yang sudah tipis, atau persalinan after coming head
lewat serviks yang belum berdilatasi lengkap, dapat mengakibatkan ruptura uteri,
laserasi serviks ataupun keduanya. Tindakan manipulasi tersebut dapat pula
menyebabkan pelebaran luka episiotomi dan robekan perineum yang dalam.
Anestesi yang memadai untuk menimbulkan relaksasi uterus yang nyata dapat
pula mengakibatkan atonia uteri yang selanjutnya diikuti oleh perdarahan
postpartum dari tempat implantasi plasenta. Meskipun demikian, secara umum
prognosis bagi ibu yang bayinya dilahirkan dengan ekstraksi bokong
bagaimanapun juga lebih baik bila dibandingkan pada tindakan seksio sesarea.
Bagi janin, prognosisnya kurang menguntungkan dan akan semakin serius dengan
semakin tingginya bagian presentasi pada awal dilakukannya ekstraksi bokong. Di
samping peningkatan risiko terjadinya ruptura tentorium dan perdarahan
intraserebral, yang menyertai persalinan sungsang, angka mortalitas perinatal juga
meningkat akibat semakin besarnya kemungkinan terjadinya trauma lain pada saat
dilakukan ekstraksi. Lebih lanjut, prolapsus funikuli pada presentasi bokong tak
lengkap jauh lebih sering dijumpai bila dibandingkan pada presentasi verteks, dan
komplikasi ini selanjutnya akan memperburuk prognosis bagi bayi.
Fraktur humerus dan klavikula tidak selalu dapat dihindari ketika dilakukan
pembebasan lengan, dan fraktur femur dapat terjadi dalam pelaksanaan ekstraksi
bokong pada persalinan frank breech yang sulit. Hematom otot
sternokleidomastoideus kadang kala terjadi setelah tindakan ekstraksi, meskipun
keadaan ini akan hilang spontan. Tetapi, beberapa permasalahan yang lebih serius
dapat mengikuti separasi epifisis pada tulang skapula, humerus atau femur.
Paralisis lengan merupakan peristiwa yang bisa terjadi akibat tekanan oleh jari
tangan operator pada pleksus brakialis ketika melakukan traksi, tetapi lebih sering
lagi disebabkan oleh peregangan leher secara berlebihan ketika dilakukan
pembebasan lengan bayi. Kalau bayi ditarik keluar secara paksa lewat panggul
yang sempit, fraktur kompresi berbentuk sendok atau fraktur tengkorak yang
sebenarnya, dengan akibat yang umumnya fatal, bisa saja terjadi. Kadang-kadang
leher bayi sendiri dapat patah kalau pada waktu ekstraksi digunakan tenaga yang
besar.1,6
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JH, Wenstrom KD.
Breech Presentation and Delivery in William Obstetrics, 21st edition. New York:
Mc Graw Hill Company, 2001: 509-535.
2. Distosia (Patologi Persalinan ) dalam Obstetri Patologi bagian obstetri dan
ginekologi, edisi 1979. Bandung: Elstar Offset: 169-185.
3. DiLeo GM. Fetal Anatomi. http://www.ahealthyme.com/fa/ahealth.csd, last
update december 10, 1999. accesssed August 9, 2006.
4. Fischer R. Breech Presentation. http://www.emedicine.com/bp/emed.css, last
update May 5, 2005. Accessed August 9, 2006.
5. Wiknjosastro H. Persalinan Sungsang dalam Ilmu Bedah Kebidanan, edisi ke-4.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 2002: 104-122.
6. Wiknjosastro H. Patologi Persalinan dan Penanganannya dalam Ilmu
Kebidanan, edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 2002: 607-622.
7. Nugroho,K. Persalinan Sungsang.
http//:www.geocities.com/Yosemite/rapids/cklobpt9.html.Accessed August 18,
2006.
bayi, janin, kebidanan, kehamilan letak sungsang, kesehatan ibu hamil, letak
sungsang, managemen kehamilan, patofisiologi obgyn, persalinan letak sungsang,
tugas kedokteran
This post was written by:
Saya I Made Haryoga. Selamat datang di rumah saya. Silakan lihat halaman about
me untuk profil saya selengkapnya. Terima kasih atas kunjungannya.
1. dewabenny Says:
October 21st, 2008 at 12:39 am
2. haryoga Says:
October 30th, 2008 at 11:37 am
3. chris Says:
November 10th, 2008 at 5:30 am
thanks banget artikel na.. buat bahan study ksus neh, jdi lengkap deeh…..
4. haryoga Says:
November 10th, 2008 at 5:33 am
kereeeeeen…..
6. haryoga Says:
November 11th, 2008 at 11:05 am
7. ErvinTW Says:
November 12th, 2008 at 3:37 am
8. haryoga Says:
November 12th, 2008 at 4:44 am
Thanks too
9. kiki Says:
February 5th, 2009 at 3:42 am
thanks…. yapz… materinya mang laghi Q cari bwt magan tugas hehe….
yup…cukup, thanks yo
thankyu yaaa….
Thanks ya…….
Jd bisa nyelesain tugas deh!!!!
mkash,,,,,
Waah…
Meterinya Lengkap bgt..
ThanKs ya…
Jd Sedikit Kebantu nih…
wuih….enak lengkap
thanx
hem………… nyumi,,,
thank yoo,,,
thanks before………………………
Leave a Reply
Name (required)
Website
Submit Comment
Popular
Comments
Featured
Tags
Popular Article
Berkenalan dengan Maria Ozawa Miyabi
Pagerank google mendadak jadi 0 / nol ?!?!
Budaya Bali, Memanusiakan Alam Lingkungan
Hati Hati Gatal Sekeluarga Malam Hari
Naik tidak perlu persiapan, namun turun perlu persiapan
Di saat Nusantara Penuh Kekacauan : Ramalan Jayabaya
Budaya Bali Menjadi Budaya yang Unik
Sebuah surat dari sahabat
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
Recent Comments
Yani: kisah hidup anda dan blog anda sangat menginspiras...
awab khan: mantap dah ceritanya......ampir miripkaya film hin...
haryoga: @benny: betul2... @wintara: ngesek sek....karena ...
haryoga: thanks yaa...
Kakadesking: bang g ada kasus anencephalus...
Featured Article
Secuil Pemikiran …”Perlu Aturan Baru tentang Rabies dan VAR di Bali.”
Sebuah surat dari sahabat
Di saat Nusantara Penuh Kekacauan : Ramalan Jayabaya
BUKIT EJOHIN DARI AA RAKA SIDAN
Naik tidak perlu persiapan, namun turun perlu persiapan
Hati Hati Gatal Sekeluarga Malam Hari
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
Budaya Bali, Memanusiakan Alam Lingkungan
Berkenalan dengan Maria Ozawa Miyabi
Pagerank google mendadak jadi 0 / nol ?!?!
TAGS CLOUD
Add new tag advokasi bali bali history Bali Island baliku bersyukur Budha cinta
kasih cinta sejati dinas kesehatan dinkes bali Gede Prama genta Genta Genta Siwa
Budha haryoga indonesia kasih sayang kedokteran kepasrahan kesehatan kesehatan
reproduksi Kisara kolesistektomi lembongan majapahit musik klasik Nusantara pantai
bali pemilu 2009 penyakit kulit porn propinsi bali protect bali pulau bali Remaja
renon sayap kebebasan seks Siwa Terbang Dengan Sayap Kebebasan tips kesehatan tugas
kedokteran wanita yantis bali
Buku Tamu
free counter
Arsip
look around
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com
Pasang iklan
Mini Banner di sini
, Komisi 3% untuk Blogger
Denpasar’s Weather:
Community
my facebook
Made Haryoga's Profile
My Calender
October 2008
M T W T F S S
« Sep Nov »
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Statistik
Notebook Specials
Meta
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.org
Partner links
© 2009 imadeharyoga.com. Powered by Wordpress.