Professional Documents
Culture Documents
0852-5426
Kusnan
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
ABSTRACT
For any flood controls of the Surabaya city, one of parts needed for flood control
is the sedimentation occurrence related to the properties and characteristics of Kali
Surabaya (Gunungsari). This sedimentation gradually will cause the silting up of riverbed
and the reduction of riverbed or river width, as a result, the water flow discharge from the
upper course area will undergo the overflow in the riverbed that have the low embankment.
When at the flow trip process toward the downstream part (Madura straight), if this flow
discharge does not retained in the riverbed wet longitudinal section then the flood happen.
To overcome the matter it is needed the sedimentation transportation calculation in the
average discharge of each year, as the balance of riverbed wet longitudinal section water
flow volume scale occupied by the Sedimentation, later it will be used as the supporting
data for the calculation of the future flood occurrence anticipation.
The result of yearly average sedimentation discharge 53.512 m3/s, taken place in
the Kali Surabaya area in 2006. While, from the research results by using formulations (1)
Meyer, Peter and Muller, (2) Enggulend and Hasen, (3) Acker and White respectively
showed results as follows: (1) the largest was 16.0142 m3/s, and the smallest was 0.0084
m3/day; (2) the largest was 202.3869 m3/day and the smallest was 0.0437 m3/day and (3) the
largest was 40.7085 m3/day and the smallest was 0.0821 m3/day. If of these three taken the
maximum namely the sediment occurrence = 202.3869 m3/year and minimum = 0.0437
m3/year, it meant that the occurred sedimentation volume in each year, so that it does not
cause in along Kali Surabaya, then it needed the calculation of sedimentation volume scale
in Kali Surabaya periodically, thus to offset (balance sediment and the overflowing of water
flow), and data obtained from this research can be used as the support to overcome
(anticipation) for the flood occurrence.
ABSTRAK
Untuk pengendalian banjir kota Surabaya, salah satu bagian yang diperlukan
untuk pengendali banjir adalah kejadian sedimentasi yang menyangkut sifat dan
karakteristik Kali Surabaya (Gunungsari). Kejadian sedimentasi ini lambat laun akan
mengakibatkan pendangkalan dasar sungai dan mengecilnya palung sungai atau lebar
sungai, akibatnya debit aliran air dari daerah hulu akan mengalami aliran luberan pada
palung sungai yang mempunyai tanggul rendah. Pada saat proses perjalanan aliran menuju
bagian di hilir (selat Madura), jika debit aliran ini tidak tertampung pada penampang basah
palung sungai terjadilah banjir. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan perhitungan
transportasi sedimentasi pada debit rata-rata pertahun, sebagai balance besaran volume
162
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
aliran air penampang basah dasar sungai yang ditempati oleh Sedimentasi, nantinya akan
dipakai sebagai data pendukung untuk perhitungan antisipasi terjadinya banjir mendatang.
Sedimentasi rata-rata per tahun 53,512 m3/dt, yang terjadi di daerah Kali
Surabaya tahun 2006, Sedangkan dari hasil penelitian dengan memakai perumusan (1)
Meyer, Peter dan Muller, (2) Enggulend dan Hasen, (3) Acker dan White masing-masing
menunjukan hasil seperti berikut : (1) terbesar 16,0142 m3/detik, dan terkecil 0,0084
m3/hari; (2) terbesar 202,3869 m3/hari dan terkecil 0,0437 m3/hari dan (3) terbesar
40,7085 m3/hari dan terkecil 0,0821 m3/hari. Jika dari ketiga ini diambil yang maksimal
yaitu kejadian sidemen = 202,3869 m3/tahun dan minimal =0,0437.m3/tahun, berarti
volume sedimentasi yang terjadi pada tiap-tiap tahun, supaya tidak mengakibatkan luapan
air atau lumberan aliran air, sebesar volume kejadian sedimentasi pada sepanjang Kali
Surabaya, maka diperlukan adanya perhitungan besaran volumen sidimentasi secara
priodik di Kali Surabaya, sehingga untuk mengimbangi (balance sediment dan aliran air
lumberan), dan hasil data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dipakai sebagai
pendukung data untuk mengatasi (antisipasi) akan terjadinya banjir.
163
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
sebelumnya, tedapat indikasi bahwa memiliki mata air yang berasal dari anak-
jumlah sedimen yang masuk ke Waduk anak sungainya yang berasal dari Gunung
Sutami meningkat secara draktis pada Arjuna dan mengalir ke daerah barat dan
priode 1992 s/d 2002. Untuk utara mengelilingi Gunung Kelud.
menanggulangi hal ini telah dilakukan Dibagian hilir Kali Brantas mengalir
penanggulangan sebagai berikut : melalui Kota Mojokerto kemudian terbagi
● Penghijauan atau reboisasi tanaman menjadi dua yaitu Kali Pororng dan Sungai
pada daerah lahan yang kritis, usaha yang lebih kecil yang dinamakan Kali
ini upaya untuk sebagai penahan erosi Surabaya.
tanah. Kali Surabaya sebagai muara Kali
● Pembuatan/ revitalisasi / rehabilitasi Brantas dimulai dari Kota Mojokerto
Chek Dam yang ada pada daerah mengalir sepanjang ± 30,35 km ke timur
bagian hulu yaitu di Waduk laut melalui Sidoarjo, Gresik, Surabaya
Sengguruh dan Waduk Lesti. dan bermuara di Selat Madura. Adapun
fungsi utamanya terkait dengan keempat
Selama beberapa tahun terahkir telah Wilayah tersebut diantaranya:
dilakukan penghijauan kembali lahan- ● Sebagai alternatif pembuang utama
lahan kritis untuk mengendalikan erosi untuk mengatisipasi berkembangnya
sebagai sumber asal sedimen. Tetapi akibat kota dimasa mendatang.
laju sedimen yang berlebihan pada tahun- ● Sebagai sistem pengambilan / Intake
tahun sebelumnya mengakibatkan aku- ● Sebagai altrnatip pengendali banjir
mulasi sedimen di dasar waduk sudah ● Propek ke depan sebagai potensi
melampaui kapasitas tampungan rencana. wisata ( transportasi air)
Fakta yang terjadi adalah walaupun Kali Surabaya di musim penghujan
kapasitas tampungan sedimen yang akan mengalir debit yang besar akibat air
ditetapkan telah terlampaui, hingga saat ini hujan yang turun di daerah pengalirannya
Waduk Sutami masih tetap bisa beroperasi. (DAS) sendiri, juga berupa limbahan dari
Usia Waduk Sutami yang bila ditinjau dari Kali Brantas berupa air kiriman, maupun
besarnya jumlah sedimen yang masuk sidementasi yang berasal aliran, dimulai
terhadap tampungan sedimen rencana dari bagian hulu (DAW Sutami ke Kali
mestinya telah berakhir, yang berarti telah Brantas Mojokerto). Sebaliknya pada
melampaui batas kapasitas tampungan muim kemarau dimana kebutuhan air
sedimen yang telah direncanakan, hal meningkat, sedangkan ketersediaan air
diatas akan membawa dampak langsung menurun, maka untuk meninggikan elevasi
pada operasi Waduk Sutami pada saat permukaan air pada musim kemarau,
mengaliri air untuk keperluan irigasi pada diperlukan pembangunan Dam-dam atau
daerah-daerah bagian hilir, diantaranya pintu air yang dimaksudkan, untuk
Kali Brantas, yang pengaliran diteruskan menaikan elevasi permukaan air saat
menuju ke Kali Surabaya. musim kemarau, sehingga memungkinkan
Ada dugaan kuat bahwa sedimentasi terjadi pengambilan air secara gravitasi dan
yang terjadi bersumber dari erosi-erosi pada musim penghujan debit air tidak
lahan-lahan kritis pada Derah Aliran meluap (meluber) dari sepanjang kali
Waduk (DAW) yang cenderung semangkin Surabaya, akan tetapi jika limbahan
meluas, kemudian terjadi pengangkutan kiriman sedimen dari Kali Brantas ini tidak
sedimen akibat aliran Sungai Kali Brantas diatisipasi besaran volumenya akan mem-
dan anak-anak cabang Sungai yang bawa dambak langsung menambah besar
menjadikan endapan pada dasar Waduk, Debit banjir, maka untuk mengatisipasi
kalau dicermati secara aktual dilapangan terjadinya banjir perlu pendataan sedi-
Kali Brantas memiliki total daerah mentasi yang terjadi akibat pertambahan
pengaliran kurang lebih 12.000 km²,
164
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
165
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
166
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
T 0 5 10 15 20 25 30 35 40 ºC
ς 1,7 1,5 1,3 1,14 1,01 0,90 0,80 0,72 0,65 10‾6m²/dt
9 2
Sumber : Dinas Pengairan RI
167
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
168
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
169
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
dan air kiriman dari daerah Kali Brantas lumberan) dapat diketahui, dan hasil data-
Mojokerto. data yang diperoleh dalam penelitian ini
Debit air kiriman dari Kali Brantas dapat dipakai sebagai data tambahan
Mojoketo dapat dikendalikan lewat pendukung untuk mengatasi (antisipasi)
pengoperasian bangunan-bangunan Dam/ akan terjadinya banjir kedepan.
Cek Dam yang berada sepanjang Dam Jika data sedimen tersebut diambil
Mlirip (Mojokerto) sampai dengan Dam yang maksimal sebesar 202,3869 m3/hari
Jagir (Surabaya), Gambar 4 dan 5. atau 0,0023 m3/dt (untuk di Daerah
Sedangkan untuk besaran debit sedimen Gunungsari –Wonokromo) dan secara total
yang terjadi perlu pendataan secara priodik rata-rata pertahun 53,512 m3/dt
lewat perhitungan yang telah ditentukan (Mojokerto-Wonokromo), maka kejadian
dalam Kajian penelitian ini. ini secara priodik/komulatip merupakan
tambahan debit yang perlu diperhatikan
Debit Sedimentasi dalam perhitungan penanggulangan banjir
Setelah menganalisa tiap-tiap yang terjdi masa akan datang.
penampang di Kali Surabaya pada daerah
Gunungsari-Wonokromo, diketahui sifat- Pengangkutan Sedimentasi
sifat dan karakteristiknya dan menganalisa Kali Surabaya merupakan salah satu
material sungai dalam penentuan sifat cabang Kali Brantas dibagi menjadi dua
endapan (sedimentasi), selanjutnya bagian yaitu Kali Porong dan Kali
dilakukan perhitungan transport sediment Surabaya, sampai di Surabaya di
dengan jarak setiap 300 meter penampang Wonokromo pecah /dibagi menjadi Kali
(Po, P3, P6, P9, P12, P15), menggunakan 3 Mas dan Kali Jagir (Wonorejo) masing-
(tiga) metode yang telah ditentukan. masing bermuara di Selat Madura. Kali
Debit sedimentasi rata-rata per tahun Surabaya mengalir sepanjang ± 42 km dari
53,512 m3/dt, yang terjadi di daerah Kali Kota Mojokerto, khusus untuk keperluan
Surabaya tahun 2006 (Dam Mlirip penelitian ini diambil pada lokasi daerah
Mojokerto-Dam Jagir Surabaya). Kali Surabaya (Gunungsari dan
Sedangkan dari hasil penelitian dengan Wonokromo) seperti Gambar 4 dan
memakai perumusan (1);Meyer, Peter dan 5. .
Muller, (2) Enggulend dan Hasen, (3)
Acker dan White masing-masing
menunjukan hasil seperti berikut : (1)
terbesar 16,0142 m3/detik, dan terkecil
0,0084 m3/hari; (2) terbesar 202,3869
m3/hari dan terkecil 0,0437 m3/hari dan
(3) terbesar 40,7085 m3/hari dan terkecil
0,0821 m3/hari.
Jika dari ketiga ini diambil yang
maksimal yaitu kejadian sedimen =
202,3869 m3/tahun dan minimal = 0,0437
m3/tahun, berarti volume sedimentasi yang
terjadi pada tiap-tiap tahun, supaya tidak
mengakibatkan luapan air atau lumberan Gambar 4. Daerah hulu Kali Surabaya
aliran air, besaran debit volume kejadian Dam Mlirip Mojokerto
sedimentasi pada sepanjang Kali Surabaya,
diperlukan kejadian perhitungan besaran
volumen sidimentasi secara priodik di Kali
Surabaya, agar data untuk mengimbangi
(balance sediment terhadap aliran air
170
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
171
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Kesimpulan
Dari perhitungan debit Banjir rencana DAFTAR PUSTAKA
yang dipakai sebagai kontrol terhadap
dimensi saluran Sungai Kali Surabaya, Anonymous. 1987. Bendungan Besar di
memakai perhitungan kala ulang 10 tahun, Indonesia. Jakarta Pusat Penelitian
yaitu tahun 1994 – 2004. Hasil Debit dan Pengembangan Pengairan
sedimentasi rata-rata per tahun 53,512 Departemen Pekerjaan Umum.
m3/dt, yang terjadi di daerah Kali ___1999. Panduan Perencanaan
Surabaya tahun 2006. Sedangkan dari Bendungan Urugan, Volume III
hasil penelitian dengan memakai (Desain pondasi&tubuh
perumusan (1) Meyer, Peter dan Muller, bendungan). Jakarta PU Dirjen
(2) Enggulend dan Hasen, (3) Acker dan Pengairan Direktorat Bina Teknik
White masing-masing menunjukkan hasil Irrigation Engineering Service
seperti berikut : (1) terbesar 16,0142 Center Bersama Japan International
m3/detik, dan terkecil 0,0084 m3/hari; (2) Coope ratio Agency JICA.
terbesar 202,3869 m3/hari dan terkecil Bowles, J.E. 1991. Sifat-sifat Fisis dan
0,0437 m3/hari dan (3) terbesar 40,7085 Geo Teknis Tanah (Metan),
m3/hari dan terkecil 0,0821 m3/hari. Erlangga, Jakarta.
Jika dari ketiga ini diambil yang Cedergren, H.R. 1989. Seepage, Dranage,
maksimal yaitu kejadian sidemen = And Flow Nets, John Wiley & Sons.
202,3869 m3/tahun dan minimal = Chichester, Brisbane, Toronto,
0,0437.m3/ tahun, berarti volume Singapore.
sedimentasi yang terjadi pada tiap-tiap Das, BM. 1988. Principles of Geotechnical
tahun, supaya tidak mengakibatkan luapan Engineering, PWS Publisher.
air atau lumberan aliran air, sebesar Endah, N. & Mochtar, I.B.
volume kejadian sedimentasi pada (penerjemah). 1988. Mekanika
sepanjang Kali Surabaya. Oleh karena itu Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa
diperlukan perhitungan volume Geoteknis), Jilid 1, PT. Gelora
sedimentasi secara priodik di Kali Aksara Pratama, Surabaya.
Surabaya, untuk mengimbangi (balance Kasiro, 2003. Perilaku & Stabilitas
sediment dan aliran air lumberan). Data- Rembesan air Bendungan Krisak,
data yang diperoleh dalam penelitian ini Jateng Sebelum dan Sesudah
dapat dipakai sebagai pendukung data Perbaikan, Jurnal PIT IX HATHI,
untuk mengatasi (antisipasi) terjadinya Senggigi – NTB.
banjir. Munir, M. 1995. Geologi dan Mineralogi
Tanah, Unbraw Barawijaya,
Saran Malang.
Untuk mencegah pendangkalan sungai Najoan Theo F. dan Carlina
Kali Surabaya dengan adanya sedimentasi Soetjiono.1993. Instrumen tasi
akibat banjir kiriman yang berasal dari Geoteknik dalam Evalu asi
daerah hulu, yang melewati daerah-daerah Keamanan Bendungan Tipe Urugan,
pegunungan gundul dan telah banyak J. Penelitian &Pengembangan
didirikan perumahan baru, diperlukan Pengairan Th. 7 KW IV(26): 1.
rutinitas program penggelotoran pada Rahardjo. 1992. Simulasi Garis Depresi
setiap 10 tahun. Pendangkalan dapat dan Debit Rembesan air Pada Tubuh
terkontrol dan kualitas air sungai akan Bendung Homogen Dengan
172
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
173
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
174