Professional Documents
Culture Documents
Aditama XII
PERANG KAMBOJA IPA 5
Sekilas Kamboja
Khmer Merah
Khmer Merah (Bahasa Perancis: Khmer Rouge) adalah cabang militer Partai Komunis
Kampuchea (nama Kamboja kala itu). Pada tahun 1960-an dan 1970-an, Khmer Merah
melakukan perang gerilya melawan rezim Shihanouk dan Marsekal Lon Nol. Khmer Merah
berupaya mentransformasi Kamboja menjadi sebuah negara Maois dengan konsep
agrarianisme. Pada 17 April 1975, Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot berhasil
menggulingkan kekuasaan dan menjadi pemimpin Kamboja.
Perang Kamboja
Hanya dalam beberapa hari saja, rezim baru ini telah menghukum mati sejumlah
besar rakyat Kamboja yang tadinya bergabung dengan rezim Lon Nol. Penduduk Phnom
Phen dan juga penduduk di provinsi lain terpaksa keluar dari kota dan pindah ke daerah-
daerah penampungan. Phnom Phen menjadi kota mati. Seluruh perekonomian di seluruh
negeri berubah di bawah garis keras komunis, Uang hilang dari peredaran. Akibat dari
semua itu adalah terjadinya kelaparan dan wabah penyakit di daerah tersebut.
Oleh: Iqbal F. Aditama XII
PERANG KAMBOJA IPA 5
Selama 44 bulan berikutnya, jutaan orang Kamboja menjadi korban teror dari Khmer
Merah. Para pengungsi yang berhasil lari ke Thailand menceritakan kekejaman kelompok ini
yang antara lain menghukum mati anak-anak hanya karena mereka tidak lahir dari keluarga
petani. Selain itu orang-orang keturunan Vietnam dan Cina juga turut diteror dan dibunuh.
Siapa saja yang disangka sebagai orang yang berpendidikan, atau menjadi angota dari
keluarga pedagang pasti dibunuh dengan cara dipukul sampai mati, bukan dengan ditembak
dengan dalih untuk menghemat amunisi.
Rezim Khmer Merah dalam kurun waktu empat tahun diperkirakan telah membantai
sekitar dua juta orang Kamboja. Ada sekitar 343 "ladang pembantaian" yang tersebar di
seluruh wilayah Kamboja. Choeung Ek adalah "ladang pembantaian" paling terkenal. Di sini,
sebagian besar korban yang dieksekusi adalah para intelektual dari Phnom Penh, yang di
antaranya adalah: mantan Menteri Informasi Hou Nim, profesor ilmu hukum Phorng Ton,
serta sembilan warga Barat termasuk David Lioy Scott dari Australia. Sebelum dibunuh,
sebagian besar mereka didokumentasikan dan diinterogasi di kamp penyiksaan Tuol Sleng.
Pada akhirnya tentara Vietnam melengserkan Khmer Merah pada tahun 1978,
namun perang saudara terus berkecamuk hingga tahun 1991 dan pasukan Khmer Merah
terus melakukan perang gerilya. Pasukan Khmer Merah menyerahkan diri pada tahun 1998,
stabilitas negara Kamboja-pun dapat dipulihkan.
Daftar Pustaka
http://www.kaskus.us
http://www.presidenri.go.id
http://misi.sabda.org
http://id.wikipedia.org