You are on page 1of 3

TUGAS RESUME

SALES PROMOTION
Dosen: Irmansyah Ihsanul Kamil

Nama : Ismail Yuliyanto


Kelas : Marcom B
NPM : 108500099

ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
2010
Bab 1
Integrated Marketing Communications

IMC secara singkat dapat disimpulkan sebagai penggabungan seluruh komponen


marketing yang berada diperusahaan sehingga dapat memaksimalkan pengaruh pesan
yang disampaikan kepada konsumen dengan biaya yang minimal.
Kita mengetahui terdapat 4P sampai 7P dalam marketing-mix. Semua komponen
dilebur untuk membuat sebuah pesan IMC yang lengkap.
Ada 6 langkah dalam pembuatan IMC, diantaranya adalah:
1. Analisis Situasi
2. Tujuan Marketing
3. Anggaran
4. Strategi
5. Taktik
6. dan, Evaluasi.
Secara Keseluruhan, IMC dapat digambarkan sebagai piramida yang memiliki 5
level. Level pertama, “paling bawah” mengenai citra brand/merk perusahan, perilaku
konsumen dalam memilih, dan analisis kesempatan promosi. Level kedua tentang
periklanan yang mencakup manajemen iklan, teori iklan yang digunakan, dan kerangka
kerja. Level ketiga membahas media yang akan dipakai, media disini dapat digolongkan
menjadi tradisional (TV, radio), dunia maya (e-commerce), dan media alternatif (buzz
marketing). Level keempat merupakan alat – alat promosi yang akan digunakan seperti
promosi penjualan, PR dan sponsor, serta data dan respon konsumen. Level atas dari
piramida IMC tentang peraturan dan etika dan evaluasi dari program IMC.
FedEx, Hawlett-Packard, Dow Chemical merupakan tiga perusahaan yang telah
menerapkan IMC yang efektif. Untuk mencapainya dibutuhkan 4 langkah:
1. Identifikasi dan menyatukan seluruh komponen marketing dibawah satu tujuan.
2. Analisis konsumen.
3. Menggunakan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen.
4. Menggunakan teknologi informasi untuk membuat rencana perusahaan.
Bab II
Citra Perusahaan dan Manajemen Merk

Citra perusahaan yang positif membantu membuat program IMC berjalan efektif
dan berhasil. Memang tidak mudah untuk membuat citra tersebut karena citra ini
didapat dari penilaian konsumen terhadap suatu perusahaan, sehingga perusahaan harus
memaksimalkan kinerjanya disetiap lini operasional, sebut saja air minum “AQUA”,
citra AQUA bertambah positif ketika menjalankan program CSR-nya, “1 liter air untuk
10 liter di Papua”. Walaupun sekarang ini banyak berdiri perusahaan minuman dalam
kemasan, AQUA tetap menjadi market leader. Contoh lain adalah operator seluler
Telkomsel, coverage area terluas diIndonesia membuat citra Telkomsel sebagai
operator terbaik saat ini. Honda yang berani memberikan mobil pengganti ketika mobil
konsumen sedang diperbaiki dibengkel resmi. Hal – hal tersebut membuat citra
perusahaan dimata konsumen sangat bagus.
Komponen citra perusahaan terbagi menjadi dua: tangiable dan intagiable
elements. Tangiable elements meliputi: produk yang dijual, toko retail yang menjual
produk, pabrik tempat pembuatan produk, komunikasi marketing (iklan, promosi ,dsb),
nama dan logo perusahaan, kemasan dan label produk, pegawai. Adapun yang termasuk
intagiable elements meliputi perusahaan dan kebijakannya, idealisme perusahaan,
budaya dan lokasi perusahaan, dan berita media menyangkut perusahaan tersebut.
Merk adalah nama yang digunakan dalam produk oleh perusahaan. Merk yang
kuat mempunyai nilai lebih, seperti lebih dikenal oleh konsumen. Pepsodent, Baygon,
Indomie, merupakan merk terkenal di Indonesia, mungkin karena kualitasnya lebih
bagus dari yang lain, atau mempunyai nilai yang bagus, atau merk tersebut lebih bagus
dari merk lainnya. Manfaat dari merk kuat tersebut diantaranya menciptakan konsumen
lama loyal dan menggaet konsumen baru.
Private brand, merupakan merk yang dibuat oleh suatu perusahaan dan
biasanya, produknya dijual ditoko sendiri atau toko yang telah memiliki kerjasama
dengan perusahaan yang memiliki Private brand. Private band mulai dilirik oleh
konsumen, karena harga yang lebih murah, dan kualitas yang sama dengan merk
terkenal, seperti: kaos Dagadu Djogja.

You might also like