You are on page 1of 23

PELATIHAN ANALISIS

EKONOMTERIKA
PENGANTAR EKONOMETRIKA DASAR
OLEH : YUNDY HAFIZRIANDA
PENGERTIAN DASAR
MATEMATIKA
STATISTIK

EKONOMETRIK

STATISTIK

MATEMATIKA
SENI

EKONOMI
MATEMATIKA STATISTIK
EKONOMI EKONOMI
MATEMATIKA STATISTIK
Uji Hipotesa Statistik Inferensial
MATEMATIKA EKONOMI

Fungsi konsumsi Keynes C = C0 + c Yd


(teori ekonomi makro) dimana C adalah konsumsi, C0 konsumsi
autonomus, c marginal propensity to consume, Yd
disposable income
Fungsi permintaan linier QA = a0 + a1 PA + a2 PB + a3 Y
(teori ekonomi mikro) dimana QA jumlah permintaan brg A, PA hrg barang
A, PB harga barang B, Y pendapatan
Fungsi elastisitas kesempatan kerja L = α Yβ
(teori perencanaan pembangunan) dimana L jumlah kesempatan kerja, Y pendapatan
nasional/regional
STATISTIK EKONOMI
Sepuluh Besar Propinsi Berpenduduk Miskin Di Indonesia, 1999 (dalam %)
No. Propinsi Kota Desa Total
1. NTT 28.60 66.10 63.23
2. Papua 6.02 72.19 61.83
3. Maluku 18.55 59.88 50.39
4. NTB 30.04 44.71 41.37
5. Lampung 18.97 40.51 39.83
6. Sulawesi Tenggara 13.72 44.43 38.78
7. Jawa Timur 19.51 40.86 34.98
8. Jawa Tengah 23.64 37.75 33.46
9. Kalimantan Barat 5.98 38.04 32.66
10. Sulawesi Tengah 16.49 32.65 29.59
Indonesia 16.22 34.07 28.44
STATISTIK EKONOMETRIK

MODEL STATISTIK (STOKASTIK)

Error term
MODEL MATEMATIK (DETERMINISTIK)

Ct = c0 + c1Yt + εt
Model Ekonometrik, karena model statistik di bentuk
berdasarkan teori ekonomi (konsumsi Keynes) dimana C
adalah konsumsi, dan Y adalah pendapatan
TAHAPAN MODEL EKONOMETRIK

EMPIRIK
EKONOMI

FENOMENA HIPOTESIS MODEL MODEL


EKONOMI EKONOMI EKONOMI MATEMATIK

TEORI
EKONOMI
MODEL
STATISTIK
EKONOMETRIK
TEORI EKONOMI

HUBUNGAN TANDA
KONSUMSI – PENDAPATAN (+)
INVESTASI – TINGKAT BUNGA (-)
PERMINTAAN – HARGA (-)
PERMINTAAN – HRG BRG LAIN ( + )/( - )
PERTUMBUHAN – TENAGA KERJA (+)
FENOMENA EKONOMI
1000000

900000

800000
KONSUMSI

700000

600000

500000

400000

300000

200000

100000

0
0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000

PENDAPATAN
EMPIRIK

Studi yang dilakukan Hidayat (2000)


menunjukkan bahwa perubahan
konsumsi untuk rumahtangga yang
berpendapatan rendah tampak lebih
besar dibandingkan rumahtangga
yang berpendapatan tinggi, ketika
jumlah pendapatannya bertambah
HIPOTESIS
1. Semakin tinggi pendapatan
semakin besar jumlah konsumsi.
2. Diduga hasrat konsumsi pada
rumahtangga yang berpendapatan
rendah lebih besar dibandingkan
rumahtangga yang berpendapatan
tinggi
MODEL EKONOMI
1. Structural : economic, technical, political, social
2. Institutional relationship, mis : Tx = t Y
3. Technical relationship, mis : Qb = k Qg
4. Market clearing, mis : Qd = Qs
5. Defitional relationship (persamaan identitas),
mis : AD = C + I + G + (X - M) ; TR = PQ
MODEL MATEMATIK

1. Additive : Y = a + b X1 + c X2 + d X3
2. Dynamic : Yt = a + bXt + c Yt-1
3. Linear dan Nonlinear :
- C = C0 + c Yd
- Ln C = C0 + c Ln Yd
4. Persamaan Tunggal dan Sistem
Persamaan
MODEL STATISTIK - EKONOMETRIK

STATISTIK
MATEMATIK Error term
Ct = c0 + c1Yt + c2Yt-1 + εt
Di bentuk berdasarkan teori ekonomi

EKONOMETRIK
METODOLOGI EKONOMETRIK

1. MASALAH/KEBIJAKAN
2. PENDEKATAN EKONOMETRIK
3. SPESIFIKASI MODEL
4. IDENTIFIKASI MODEL
5. ESTIMASI MODEL
6. EVALUASI MODEL

7. VALIDASI
8. APLIKASI
MASALAH ATAU KEBIJAKAN

¾ Sektor-sektor ekonomi yang dapat menjadi leading sector dalam


pembangunan wilayah
¾ Dampak kebijakan pembangunan pertanian dan beberapa variabel
perekonomian lainnya terhadap kemiskinan
¾ Kebijakan yang dinilai mampu menumbuhkan sektor agroindustri
secara berkualitas, yaitu secara spesifik mampu meningkatkan output,
penyerapan tenaga kerja dan pendapatan rumah tangga serta
mengurangi kesenjangan dan kemiskinan rumah tangga
¾ kebijakan harga output yang mampu memberikan insentif bagi petani
untuk meningkatkan produksi
¾ Kebijakan dan langkah-langkah yang perlu ditempuh di masa
mendatang agar kebakaran hutan dan lahan dapat di atasi secara
efektif
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
¾ Sektor-sektor ekonomi yang dapat menjadi leading INPUT-OUTPUT
sector dalam pembangunan wilayah
¾ Dampak kebijakan pembangunan pertanian dan
beberapa variabel perekonomian lainnya terhadap EKONOMETRIK
kemiskinan
¾ Kebijakan yang dinilai mampu menumbuhkan SNSE
sektor ekonomii secara berkualitas, yaitu secara
spesifik mampu meningkatkan output, penyerapan
tenaga kerja dan pendapatan rumah tangga serta
mengurangi kesenjangan dan kemiskinan rumah
tangga
¾ Kebijakan harga output yang mampu memberikan
EKONOMETRIK
insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi
¾ Kebijakan dan langkah-langkah yang perlu AHP
ditempuh di masa mendatang agar kebakaran
hutan dan lahan dapat di atasi secara efektif

Tidak semua masalah harus dipecahkan dengan ekonometrik


SPESIFIKASI MODEL
Salah satu asumsi dari pembuatan model adalah
tidak terjadi specification error (kesalahan
spesifikasi)
Beberapa penyebab terjadi kesalahan spesifikasi antara lain : (1) tidak
menyertakan variabel yang revelan dengan masalah, (2) salah
memasukkan variabel yang relevan, (3) menggunakan model matematik
yang salah, (4) kesalahan pengukuran variabel

Konsekwensi dari kesalahan spesifikasi model : (1) persyaratan model


regresi BLUE tidak akan terpenuhi, (2) prosedur pengujian hipotesa
menjadi tidak sahih, (3) ketepatan pendugaan menjadi berkurang.
KESALAHAN SPESIFIKASI MODEL
Misalkan :
C = konsumsi
USIA = usia konsumen
S = jumlah tabungan
Y = jumlah pendapatan
AT = jumlah anak tetangga
INFL = tingkat inflasi
IHK = indeks harga konsumen

C = a1 + a2 USIA + a3 INF + a4S + e Variabel Y yang relevan di keluarkan


C = a1 + a2 Y + a3 AT + a4S Variabel AT tidak relevan dimasukan
C = a1Ya2 INFLa3 Sa4 ue Seharusnya berbentuk linear
INFL = (IHKt-1 – IHKt)/IHKt-1 Salah menghitung Inflasi
IDENTIFIKASI MODEL

1. Syarat mencukupi : KONDISI ORDER K - k => m - 1


K - k = m – 1 : exactly identified
K – k > m – 1 : overidentified
K – k < m – 1 : underidentified

2. Syarat diperlukan : KONDISI RANK


Suatu persamaan dikatakan teridentifikasi jika dan hanya
jika paling sedikit ada satu determinan tidak nol dari
susunan matrik berukuran (M – 1) x (M – 1)
ESTIMASI MODEL

1. Metode : Full information (3SLS, FIML)


Limited information (2SLS, LIML)

2. Persamaan : Tunggal (2SLS, FIML, ILS)


Sistem (3SLS, FIML)

3. Instrumental (ILS) dan noninstrumental (ML)

4. Least Square (OLS, ILS, 2SLS, 3SLS) dan non least


square (LIML, FIML)
EVALUASI MODEL

1. EKONOMI : Teori (tanda & besar)

2. STATISTIK : Uji-uji signifikansi

3. EKONOMETRIK : normalitas
homoskedastis
otokorelasi
multikolineariti
VALIDASI MODEL

1. ROOT MEAN SQUARE ERROR


2. MEAN ABSOLUTE ERROR
3. THEIL FORECAST ERROR

You might also like