Professional Documents
Culture Documents
Indonesia
Membangun sektor ICT yang kompetitif
dalam perjalanan menuju konvergensi ICT
Richard Mengko
Jakarta 31 Mei 2005
Pendahuluan
2G
3G 4G
Overlapped features
untuk menjamin kompatibilitas 2G & 3G
Tantangan:
Dalam perjalanan menghadapi pergeseran ini, apakah akan muncul
peperangan standard ataukah suatu suasana “co-exist” demi
tercapainya manfaat optimal?
Merubah sudut pandang bahwa pihak lain akan lebih diuntungkan
bila terjadi interkoneksi ke sudut pandang bahwa siapa yang tidak
terkoneksi akan mati, atau setidaknya tidak “fully exploited”
Kebijakan mendorong konvergensi
• Contoh kebijakan untuk lebih mendorong laju
pembangunan sektor ICT yang kompetitif
1) Mengurangi kebijakan yang memisahkan operasi jaringan kabel
dan wireless dan lebih mengarahkan kebijakannya pada
mendorong konvergensi yang sedang berlangsung saat ini.
2) Kebijakan yang dibentuk perlu lebih diarahkan pada penanganan
masalah strategis dan menghindari “micromanaging”
3) Memberi ruang cukup bagi investor untuk mendapatkan return
yang menarik bagi investasi jaringan baru atau layanan baru.
4) Mendorong konvergensi, interkoneksi, perjanjian roaming dan
interoperabilitas jaringan.
5) Memberi ruang pada hadirnya operator dengan jasa lebih khusus
(mis: WLAN, messaging systems dll.).
6) Mendorong digunakannya terminal akses yang dapat mengakses
beberapa operator.
7) Mendorong perluasan jenis layanan yang dapat diakses oleh
berbagai jaringan, termasuk digital TV.
8) Mendorong penggunaan MAN dan WAN serta berbagai inovasi
layanan baru untuk mendorong konvergensi.
9. Mendorong penurunan harga layanan, peningkatan bandwidth serta
memperbaiki portability (mis: menyatukan tagihan langganan jaringan kabel
dan wireless).
10. Mendorong konvergensi jasa dan “bundled services” agar terjadi pasar
“quality based ICT” (mis: internet, multimedia messaging dan terminal
mobile).
11. Mengurangi hambatan konvergensi jaringan kabel dan wireless
12. Mendorong penggunaan wireless jarak dekat (2.4 GHz, bluetooth) untuk
berbagai jenis layanan (mis: remote control, MP3 dll.)
13. Mendorong konvergensi antara penggunaan telepon cordless, akses ke
jaringan kabel atau wireless serta internet untuk penggunaan rumah tangga.
14. Menghindari kompetisi yang tidak seimbang antar operator dalam menuju
konvergensi total.
15. Melarang operator untuk membatasi penggunaan suatu jenis terminal akses
dengan merek tertentu (yang penting adalah spesifikasinya dipenuhi).
16. Menghindari kebijakan yang menghambat produk atau jasa baru yang
mendorong konvergensi.
17. Mendorong diadakannya berbagai studi secara kontinyu mengenai manfaat
dan harga jasa layanan baru serta senantiasa memperhatikan evaluasi dari
pengguna jasa.
18. Mendorong pembangunan infrastruktur yang mengarah pada konvergensi
masa depan menggunakan IP based systems , dimulai dari core network
yang dapat diakses oleh berbagai jaringan.
• Contoh kebijakan untuk lebih mendorong
pemanfaatan ICT secara luas
1. Mendorong penggunaan jaringan komunikasi, komputer dan
internet di berbagai kegiatan untuk meningkatkan kecepatan
layanan serta meluaskan jangkauan layanan baik terhadap waktu
maupun jarak.
2. Mendorong turunnya harga penggunaan layanan jaringan
komunikasi dan internet, melalui perluasan jumlah pengguna,
bundled services, bulk discounts serta perluasan kompetisi menuju
“quality based ICT services”
3. Mengurangi berbagai hambatan yang masih dirasakan masyarakat
dalam memanfaatkan ICT, baik dalam keberadaan infrastruktur,
interkoneksi jaringan, terminal akses, perluasan aplikasi dalam
berbagai konteks, penyediaan konten dalam bahasa Indonesia
(content & context infrastructure) dll.
4. Menyelenggarakan beberapa pilot project baik untuk mendorong
suatu sektor / kegiatan khusus, maupun untuk hal2 strategis yang
dapat memberi dampak luas untuk memanfaatkan ICT secara luas
(mis: e-government, e-procurement, tele-education, USO dll.)
• Contoh kebijakan untuk mendorong pertumbuhan
industri dan lapangan pekerjaan
1. Mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif
HAPS
High
Altitude
Platform
Station High Altitude Long Operation