Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
(SDM) yang handal dan berkualitas. Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
pengetahuan yang bersifat praktis dirasakan kurang. Oleh karena itu untuk
industri melalui Kerja Praktik (KP). Dengan adanya program KP ini diharapkan
teknik mesin.
yang didapatkan di perkuliahan dengan praktik yang ada di lapangan atau industri
sebenarnya, dan dalam hal ini khususnya bidang mesin pembangkit tenaga. Di
samping itu juga mempelajari sistem manajemen yang ada pada perusahaan.
1
Adapun manfaat yang diperoleh dari Kerja Praktik ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
atau industri.
universitas.
3. Bagi Perusahaan
objek kerja yang banyak dan luas. Oleh karena batasan masalah diperlukan agar
mahasiswa lebih fokus pada bidang yang dimiliki yaitu bidang teknik mesin.
Maka dalam Kerja Praktik ini mahasiswa difokuskan pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Dalam hal ini mahasiswa dibimbing dan dilibatkan dalam
2
1.4. Metode Pelaksanaan Kerja Praktik
1. Metode Diskusi
2. Metode Observasi
dalam melakukan pengamatan atau observasi langsung pada objek kerja dan
instrumen-instrumennya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jakarta (1892), yang kemudian disusul di kota-kota besar seperti Medan (1899),
Pada tahun 1968-1969 daya yang terpasang di seluruh pusat tenaga listrik PLN
berjumlah 540 MW, maka pada tahun 1983 angka itu menjadi lebih dari 12.000
MW, naik lebih dari 20 kali lipat dalam kurun waktu 24 tahun, atau peningkatan
penduduk.
Di dalam penyediaan tenaga listrik dapat dengan jelas terlihat tiga fungsi
4
PT PLN Sektor Belawan adalah salah satu unit kerja di lingkungan
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, yang dibentuk sesuai
dengan SK Direksi No. 125/Dir/1983 pada tanggal 24 Juli 1983 dengan tugas
sebelah utara kota Medan, di kawasan pantai yang mengarah ke Selat Malaka.
Alasan pemilihan lokasi ini untuk kemudahan transportasi bahan bakar minyak
dan juga untuk mendapatkan air pendingin pembangkit dari air laut.
Pasokan listrik di Sumatera Bagian Utara sebagian besar berasal dari PT.
PLN Sektor Belawan yang jumlahnya mencapai 96 % dari pasokan total. Pasokan
lainnya berasal dari PLTA Inalum, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTD Titi
Kuning dan PLTA Sektor Pandan. Adapun jenis jenis sumber listrik di Sumatera
Energi sebagai suatu arus panas dapat berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil, radiasi surya, atau reaksi nuklir. Energi berupa panas dapat
menghasilkan listrik. Pusat tenaga listrik mengubah energi panas, energi air,
energi angin, energi ombak, energi pasang surut, dan energi nuklir menjadi energi
Kerja atau energi yang bermanfaat, yang diperoleh dan suatu arus energi
akan tergantung dari jumlah panas, pola suhu dan suhu lingkungan atau suhu
penerima panas yang tersedia. Suatu siklus penerima panas menerima sejumlah
5
membuang/meneruskan yang selebihnya kepada lingkungan atau penerima panas
Secara umum dapat dikatakan, bahwa daya guna atau efisiensi yang terjadi
jalam proses konversi energi dapat dirumuskan : Energi yang bermanfaat dibagi
Jenis - jenis pusat tenaga listrik yang sering digunakan adalah Pusat Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga
Diesel (PLTD), Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), Pusat Listrik Tenaga Panas
tenaga listrik atau sentral, dengan menggunakan penggerak mula dan generator.
Transmisi atau penyaluran, adalah memindahkan tenaga listrik dari pusat tenaga
ke gardu induk, yang terletak berdekatan dengan pusat pemakaian berupa kota
atau industri besar. Dari gardu induk akan didistribusikan ke gardu distribusi dan
saling berhubungan secara ekonomi dalam pilihan lokasi, desain dan ekonomi
pusat tenaga listrik, saluran transmisi dan gardu induk perlu ditentukan, agar dapat
diperoleh suatu sistem yang baik, ekonomis dan dapat diterima masyarakat.
Pada PLTU unit 1, 2, menggunakan bahan bakar minyak solar dan minyak
residu (MFO). Pada PLTU unit 3, 4 menggunakan bahan bakar minyak solar,
minyak residu (MFO) dan gas. tetapi minyak akan digunakan apabila pengadaan
6
bahan bakar gas tidak terpenuhi. Untuk air umpan Ketel digunakan air sumur bor
kualitas air, Hidrologi, dan Biota air. Hasil pemantauan lingkungan ini adalah
khususnya di bidang pembangkitan listrik, dan karena operasi dari pembangkit ini
pemantauan keseluruhan baik dalam bidang komponen fisik, kimia, biologi, sosial
Pencemaran Karbon monoksida dan nitrogen oksida sering disebut gas-gas rumah
pengelolaan yang harus juga melibatkan masyarakat untuk memikul biaya untuk
7
mendapatkan listrik. Dan di lain pihak pengendalian, pengelolaan dan pemantauan
kesehatan dan dengan kondisi lingkungan yang baik dapat meningkatkan mutu
kehidupan.
sebelum pabrik dibangun/ didirikan. Karena sekali pabrik dibangun dalam tata
letak yang salah sangat sulit untuk mengubahnya kembali. Untuk itu perlu
- Tersedianya sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA)
dibangun ditepi pantai karena kebutuhan air yang sangat banyak baik
- Tidak terlalu jauh dari lokasi pasar (daerah), hal ini dimaksudkan untuk
seperti PLTU.
- Transportasi bahan baku atau bahan bakar yang lancar dan mudah,
seminimal mungkin.
ekosistem.
8
Setelah memperhatikan faktor-faktor diatas, maka lokasi PLTU di PT.
PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara telah memenuhi syarat yang
diinginkan dalam pemilihan tata letak pabrik, yaitu di kawasan pulau Naga Putri
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain.
Para ahli sepakat (Wickham Skinner, 1969) bahwa terdapat empat fungsi dasar
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
9
3. Pengarahan
ditugaskan kepadanya.
4. Pengawasan (Controlling)
dilakukan oleh sipil atau militer maupun yang dilakukan oleh Negara
Adapun jenis jenis manajemen perusahaan terdiri dari empat bagian, yang
meliputi :
10
Manajemen perkantoran mengharuskan adanya kemampuan untuk
fakta-fakta yang cukup banyak jumlahnya dan membedakan fakta dan opini dan
hanya menggunakan data yang berhubungan secara pasti dengan problem yang
sedang dihadapi.
melakukan dua fungsi utama yaitu fungsi manajerial dan fungsi operatif yang
meliputi :
tenaga kerja dalam jumlah dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan
11
d. Integration (Integerasi) yaitu setelah tenaga kerja diperoleh,
tersebut ke masyarakat.
dengan faktor produksi yakni bahan mentah, tenaga kerja, modal dan teknologi.
Hubungan antara faktor produksi dengan barang dan jasa yang dihasilkan
barang-barang dan jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu
masalah produksi maka manajemen produksi memiliki dua fungsi yaitu fungsi
12
2.3.4. Manajemen Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Korektif
lainnya seperti kebocoran uap pada drum level sensor pengaturan, kerusakan
unit trip, misalnya pada motor penggerak mula pompa rusak, kerusakan pada
bisa dikurangi atau kalau tidak menunggu unit shutdown untuk mengadakan
pada salah satu sisi sistem pendingin utama, main valve, fire detector.
13
yang sedang beroperasi harus di shutdown dan perbaikannya lama. Misalnya
pada kebocoran duct gas bekas, kerusakan sensor turbin, kerusakan pada air
2. Pemeliharaan Preventif
control, bangunan dan peralatan berada dalam keadaan baik dan mempunyai
3. Pemeliharaan Prediktif
memonitor peralatan secara terus-menerus atau berkala pada saat mesin beroperasi
akan datang.
Merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-
Karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin penting perannya dalam
dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut
Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai factor
14
yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru
karyawan yang matang. Penolahan sumber daya manusia inilah yang disebut
manajemen SDM.
aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan pemasaran agar dapat
- Perencanaan
- Pemetaan pasar
- Pengawasan
- Peningkatan
yang memuaskan. Kegiatan pemasaran yang seperti itulah yang disebut sebagai
15
2.4. Struktur Organisasi
formal, yang umumnya timbul bila ada interaksi sosial. Struktur formal yang
1. Organisasi Fungsional
mesin berat (turbin gas, mesin mobil, mesin pesawat terbang) dan lain-
lain.
16
3. Organisasi Matriks
Bila struktur organisasi yang tersebut pada butir 1 dan butir 2 mempunyai
sekali.
4. Organisai Proyek
Tenaga-tenaga ahli dalam hal ini tidak mempunyai peranan directive atau
dijalankan sebaik-baiknya.
17
BAB III
pada tahun 1978 mulai didirikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang
PLTU ini dibangun oleh PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan
diadakan studi untuk menentukan PLTU yang akan dibangun, penelitian diadakan
diantaranya pada Pulau Sicanang, Kampung Belawan II, Kampung Belawan III
sebelah Utara ± 24 km dari kota Medan di kawasan pantai yang mengarah ke selat
Bagian Utara Sektor Belawan. Alasan pemilihan lokasi ini untuk kemudahan
transportasi bahan bakar minyak dan kemudahan mendapatkan air pendingin dari
air laut. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Belawan
18
5. Contract No. PJ. 040 / M / PI / SU / 1981-1982
1983
1983
dibentuklah Sektor Belawan sesuai dengan SK Direksi PLN No. 125 / DIR / 1983
pengoperasian.
1 PLTU 4 260.00
2 PLTGU 2 311.88
3 PLTG 4 506.00
PLTU unit 1 mulai beroperasi pada tanggal 14 November 1984 dan paralel
dengan sistem Medan, dan kemudian disusul dengan PLTU unit 2 yang mulai
19
Pada tanggal 11 Juni 1991 ditanda tangani kontrak untuk pekerjaan
rehabilitasi PLTU unit 1 dan 2 dengan Surat Perjanjian No. 018 / PJPN / 92201/M
unit 1 dapat keluar dari pengusahaan untuk rehabilitasi pada tanggal 2 Agustus
membangun tenaga kombinasi gas dan uap untuk memperoleh efisiensi thermal
yang terdiri dari 2 unit instalasi gas turbin (GT 1.1 dan GT 1.2) dan 1 unit instalasi
tenaga uap (ST 10). Pembangkit ini dinyatakan berhasil dikombinasikan dan
dari 2 unit instalasi gas turbin (GT 21 dan GT 22) dan 1 unit instalasi tenaga uap
(ST 20) mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11
Oktober 1994, PLTG unit 21 (GT 21) mulai dioperasikan dalam siklus terbuka
(open cycle) dan kemudian tanggal 8 Desember 1994 PLTG unit 22 (GT 22)
tenaga uap (ST 20). Pembangkit tenaga kombinasi PLTGU Blok II dinyatakan
bekerja dalam siklus tertutup (close cycle) mulai tanggal 8 Agustus 1995.
20
Dan untuk selanjutnya dapat dilihat data-data mulai beroperasinya mesin-
Jenis Kapasitas
No. Tanggal Operasi
Pembangkit (MW)
1 PLTU Unit 1 65 14 November 1984
2 PLTU Unit 2 65 30 Mei 1984
3 PLTU Unit 3 65 03 Juli 1989
4 PLTU Unit 4 65 08 September 1989
5 PLTG Unit 1.1 117,5 06 Juli 1988
6 PLTG Unit 1.2 128,8 25 November 1992
7 ST Unit 1.0 149,0 05 November 1993
8 PLTG Unit 2.1 130 11 Oktober 1994
9 PLTG Unit 2.2 130 08 Desember 1994
10 ST Unit 2.0 162,58 08 Agustus 1995
Tabel 3.2 Data Awal Operasi Unit & Daya Pembangkit Sektor Belawan
dengan struktur organisasi yang baik akan membuat pembagian tugas yang jelas
dan aktifitas kerjasama yang baik serta semangat kerja yang lebih tinggi sehingga
staffing dimana ciri utamanya adalah setiap organisasinya bertanggung jawab atas
21
organisasi garis, dimana Kepala Sektor merupakan Manajer yang dibantu oleh 5
1. Engineering
2. Operasi
Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Belawan dapat dilihat pada gambar :
22
STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) KIT SUMBAGUT SEKTOR BELAWAN
Manajer
Sektor
SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYSI SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST
PENGENDALIAN KONTRAK MANAJEMEN RESIKO
SENIOR ENGINEER II / ASSISTANT / ENGGINEER SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST
MANAJEMEN BAHAN BAKAR SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Supervisor
Supervisor Pemeliharaan Turbin Supervisor
Operasi PLTGU Gas & HRSG PLTU
Supervisor
RENEV OPERASI Pemeliharaan Boiler & Sekretariat &
Alat Bantu PLTU Umum
Supervisor
RENEVHARMEKANIK Supervisor Pemeliharaan Turbin
Operasi PLTGU Uap & Alat Bantu Supervisor
Shift A, B, C, D PLTGU SupervisorPemeliharaan K3 & Keamanan
RENEVHAR LISTRIK Turbin Uap & Alat bantu
Supervisor PLTU
RENEVHAR I/C Pemeliharaan Supervisor
Supervisor Listrik PLTGU Kepegawaiaan
Operasi PLTU Supervisor & Diklat
KINERJA Pemeliharaan Listrik
Supervisor
Pemeliharaan
PLTU
Supervisor
Supervisor Kontrol Instrumen Anggaran &
K2LH
Operasi PLTU PLTGU Keuangan
Shift A,B,C,D Supervisor
IT Pemeliharaan Kontrol
Supervisor InstrumenPLTU Supervisor
Supervisor Sarana Pembankit Akutansi
Pengusahaan PLTU
Pembangkit Supervisor Bengkel &
Supervisor Sarana Pembangkit Supervisor
Sarana Pembangkit PLTU Logistik
PLTGU
23
3.3 Tata Letak
sebagai berikut :
disekitarnya yang diubah terlebih dahulu menjadi air demin (air yang telah
pembangkit tersebut.
24
Selain keterangan diatas PT. PLN (Persero) Sektor Belawan juga
mempunyai bagian keamanan yang terdiri dari satpam dan dari TNI AL yang
masih aktif. Disamping itu ada juga tenaga kerja kontrak untuk menangani
kebersihan kantor, halaman, dan taman. Untuk pembagian shift kerja, yaitu:
Adapun pekerja yang dikenakan shift kerja yaitu pada bagian operasi
(operator). Untuk karyawan kantor mulai kerja jam 07.30 - 16.00 Wib. Kemudian
2. Bertangung jawab kepada pusat PT. PLN (Persero) KITSU jika terjadi
a. Memeriksa bahwa
25
b. Pengawasan terhadap bahaya
3) Memberikan peringatan
a. Sentral Listrik
3) Ruangan mesin
4) Ruangan panel
Untuk membangun suatu pembangkit listrik tenaga gas dan uap diperlukan
suatu pemikiran, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, setelah unit
26
Pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam satu
suatu unit akan terjamin. Adapun tujuan utama dari pemeliharaan suatu unit
adalah :
dan sungguh-sungguh agar sasaran dan tujuan utama dapat tercapai antara
perencana dan pelaksana haruslah terjalin suatu sistem yang terpadu, saling
27
BAB II
4.1 Umum
tuntutan produktivitas, efisiensi dan ekonomis yang semakin tinggi, maka seiring
dengan visi agar PLN bisa menjadi perusahaan kelas dunia, berkualitas dan
pelayanan yang handal dengan tingkat efisiensi tinggi, perubahan paradigma ini
telah dilakukan oleh PLN agar dapat mengikuti perkembangan dan teknologi. Ada
yaitu usaha pemeliharaan dilakukan setelah peralata/mesin rusak. Pada masa ini
cenderung over design, selain daripada itu lamanya waktu untuk berhenti operasi,
Generasi II : Generasi ini berlangsung dari tahun 1950-an sampai dengan tahun
28
Generasi III : Generasi ini berlangsung dari tahun 1970-an sampai dengan
dengan selalu melakukan analisa, agar tindakan pemeliharaan dilakukan pada saat
yang tepat dan baik dari segi teknis, ekonomis, dan keamanan. Di generasi ini
perawatannya.
perlu dilakukan pemeliharaan secara periodik dan terencana terhadap mesin dan
peralatan. Program pemeliharaan secara periodik yaitu Minor Inspection (MI) dan
setelah unit beroperasi selama 8000 jam equivalen dan MO dilakukan setelah unit
dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh agar sasaran dan tujuan dapat
tugas untuk :
29
2. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan menurut rencana-rencana dan
30
Gambar 4.1 flowchart system maintenance
kontrol, bangunan dan peralatan tersebut berada dalam keadaan baik dan
31
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
yaitu shut down dan break down. Sementara pemeliharaan breakdown dibagi
menjadi 2 yaitu:
a. Minor Overhaul
memenuhi standar.
1. Tujuan
2. Data tehnik
3. Referensi
32
- Buku catatan pemeliharaan
- Sackle : 1 dan 5
- Kunci L : 14,17,22 mm
- Skrap : 4 inch
- Balok
5. Personil pelasana
- Helper
6. Catatan Mutu
33
7. Langah Kerja
7.1 Persiapan
- Setelah putaran nol (0), pastikan hidrolick oil pump, jacking oil
Listrik).
- Buka baut pengikat gear box turning gear dengan kunci L 14 mm.
- Pasang sling kain dan chain block pada gear box turning gear,
34
- Angkat gear box dengan chein block, setelah bebas baru dengan
dan 17 mm.
- Pasang eye bolt (baut mata) upper casing yang telah tersedia 3
buah (M24).
- Pasang wire sling 12 mm pada dua sisi dengan sackle dan dua
buah chain block 2 dan 5 ton yang dikaitkan dengan over head
crane.
- Setelah upper casing bebas angkat dengan over head crane letakan
- Buka baut pengikat upper and lower cover bearing dengan kunci L
10 mm.
35
- Naikan rotor denga cara memutar baut pada temperori support
7.3 Pemeriksaan
7.4 Pengukuran
±0,09
- Ukur clearance black lash of teeth main oil pump 0,55 toleransi
±0,05.
7.5 Pemasangan
36
7.6 Gambar
37
Gambar 4.3 Journal bearing
1. Tujuan
38
a. Untuk meminimalisir loses (rugi –rugi) yang terjadi akibat kotoran
dan kebocoran.
2. Data tehnik
- Type
- Munufacture
- Jumlah pipa
- Tebal pipa
- Panjang pipa
- Bahan pipa
3. Referensi
- No. 4400-2
- Kunci pass
- Kunci ring
- Palu
- Skrap
- Brush
- Lampu penerangan / DC
39
- Peralatan water jet
5. Personil pelaksana
- Helper
6. Catatan mutu
- Buku pemeliharan
7. Langkah kerja
- Setelah baut cover dan support terbuka, tarik cover agar tebuka
lebar.
40
7.3 Teknik membersihkan
- Apabila ada stell anode yang sudah habis maka ganti dengan yang
mm.
- Periksa lining water box apabila ada yang terkelupas maka harus di
repair.
7.4 Pemasangan
- Tutup cover sisi A dan B dan pastikan O – ring seal tidak ada yang
lepas
41
7.5 Pengetesan
- Biarkan aliran air laut dari CWP. Lewat melalui valve by pass
b. Mayor Overhaul
Perawatannya meliputi:
1. Pembongkaran BFP
6. Pembersihan strainer
Condenser
1. Membuka cover
42
6. Penggantian spring plate condenser sebanyak 32 bh
7. Pengecatan
Service ejector
Setelah beberapa saat poros turbin akan berhenti, maka Turning Gear
harus bekerja untuk memutar poros turbin dengan kecepatan ±36 rpm. Hal ini
adalah penting untuk menjaga agar poros turbin tidak melengkung Turning Gear
baru boleh distop jika temperatur wheel space dari roda turbin gas di bawah
100°C sewaktu putaran turbin turun dari 100 % ke 80 % pada saat ini pompa
43
emergency lube oil akan beroperasi memompakan pelumas tersebut ke seluruh
BAB V
digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
44
Gambar 5.1 proses konversi energi pada PLTU
45
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas
hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
putaran.
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam
kumparan.
Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini
diagram air dan uap pada PLTU dengan komponen utama dan siklus kerja sistem-
langsung dengan turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
46
Gambar 5.2 Siklus fluida kerja (air uap) PLTU
47
Sekalipun siklus fluida kerjanya merupakan siklus tertutup, namun jumlah air
dalam siklus akan mengalami pengurangan. Pengurangan air ini disebabkan oleh
kebocoran kebocoran baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk
mengganti air yang hilang, maka perlu adanya penambahan air kedalam siklus.
Kriteria air penambah (make up water) ini harus sama dengan air yang ada dalam
siklus.
Terpasang Mampu
14 Nopember
PLTU 1 65,00 42,00 MFO
1984
PLTU 2 30 Mei 1984 65,00 35,00 MFO
MFO &
PLTU 3 03 Juli 1989 65,00 50,00
GAS
MFO &
PLTU 4 8-Sep-89 65,00 55,00
GAS
Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan
diagram T – s (temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine ideal.
48
Gambar 5.3 diagram T – s siklus PLTU (siklus rankine)
pengisi.
terjadi di boiler.
49
5) e - f : uap melakukan kerja sehingga tekanan dan suhunya turun. Langkah
dan instalasi peralatan penunjang. Komponen utama PLTU terdiri dari empat, yaitu :
50
51
1. Turbin Uap
Turbin uap berfungsi untuk merubah energi panas yang terkandung dalam uap
menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Uap dengan tekanan dan temperatur
tinggi mengalir melalui nosel sehingga kecepatannya naik dan mengarah dengan tepat
untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros. Akibatnya poros
Uap yang telah melakukan kerja di turbin tekanan dan temperatur turun
hingga kondisinya menjadi uap basah. Uap keluar turbin ini kemudian dialirkan
kedalam kondensor untuk didinginkan agar menjadi air kondensat, sedangkan tenaga
52
Gambar 5.4 prinsip kerja turbin uap
53
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian, yaitu casing dan rotor:
Casing
Casing adalah bagian yang diam merupakan rumah atau wadah dari rotor.
Pada casing terdapat sudu-sudu diam yang dipasang melingkar dan berjajar terdiri
dari beberapa baris yang merupakan pasangan dari sudu gerak pada rotor. Sudu diam
berfungsi untuk mengarahkan aliran uap agar tepat dalam mendorong sudu gerak
pada rotor.
54
Gambar 5.7 Sudu tetap (diam)
Rotor
Rotor adalah bagian yang berutar terdiri dari poros dan sudu-sudu gerak yang
terpasang mengelilingi rotor. Jumlah baris sudu gerak pada rotor sama dengan jumlah
baris sudu diam pada casing. Pasangan antara sudu diam dan sudu gerak disebut
tingkat (stage). Sudu gerak berfungsi untuk merubah energi kinetik uap menjadi
energi mekanik.
Selain casing dan rotor turbin dilengkapi dengan bantalan, katup utama,
turning gear, dan sistem-sistem bantu seperti sistem pelumasan, sistem jacking serta
sistem perapat
55
Gambar 5.8 Rotor turbin uap
1. Boiler
Prinsip kerja
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
merubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan panas hasil pembakaran
bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan
dantemperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler (boiler
pipa air).
56
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator pembangkit
uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya dari
Sirkulasi air
Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi
(BFP) dengan melalui economiser dan ditampung didalam drum boiler. Economiser
adalah bagian dari boiler yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke
drum. Didalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari
Sirkit air diboiler adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipa down comer ke header
bawah (bottom header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas
(riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air
Peralatan yang dilalui dalam sirkit air adalah drum boiler, down comer, header
Perpindahan panas dari api/gas ke air didalam pipa-pipa boiler terjadi secara
radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga
mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami dari drum turun melalui down comer
Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-
pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan
57
Gambar 5.9 Economiser tipe pipa bersirip (fin tubes)
58
Gambar 5.11 Pipa riser dan dinding ruang bakar di boiler
boiler. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya adalah memisahkan uap dan air.
Untuk mengontrol kebutuhan air boiler, maka level air di drum harus dijaga konstan
pada level normalnya. Level ini dapat dilihat di kontrol room maupun di lokal.
59
Kualitas air di boiler juga harus dipantau dengan mengambil sampelnya dari air
didrum
Sirkulasi Uap
Sirkit uap dalam boiler adalah, uap dari drum boiler dalam kondisi jenuh dialirkan
outlet header untuk selanjutnya disalurkan ke turbin. Apabila suhu uap melebihi batas
60
Superheater berfungsi untuk memanaskan uap agar kandungan energi panas dan
kekeringan nya bertambah sehingga menjadi uap superheat (uap panas lanjut).
Pemanasan dilakukan dalam dua atau tiga tahap. Sebagai pemanasnya adalah gas
61
Gambar 5.14 Sirkulasi uap reheat
Fungsi minyak HSD pada PLTU batubara maupun PLTU minyak adalah
sebagai bahan bakar penyala awal dan pembakaran awal. Sedangkan fungsi minyak
62
Minyak HSD
menyalurkan minyak HSD ke alat penyala (ignitor) digunakan pompa dengan melalui
Pengaturan pembakaran atau panas yang masuk boiler dapat dilakukan dengan
Minyak MFO
pompa dengan melalui filter, katup penutup cepat, pemanas (oil heater), katup
menggunakan uap atau secara mekanik. Pengaturan aliran MFO ke burner dengan
63
Gambar 5.15 diagram sistem BBM dari storage ke day tank
64
Gambar 5.17 Contoh burner MFO dengan pengabutan uap
2. Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses perubahan
nya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-
pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir
didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut kondensor tipe surface (permukaan).
perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-
pipa dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap
menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor
65
berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan
temperatur udara luar, maka temperatur air kondensat nya maksimum mendekati
temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan
Konstruksi Kondensor
Aliran air pendingin satu lintasan (single pass atau dua lintasan (double pass).
Untuk mengeluarkan udara yang terjebak pada water box (sisi air pendingin),
66
Gambar 5.19 Irisan kondensor dilihat dari depan
Sistem air kondensat juga disebut sistem air pengisi tekanan rendah yang
deaerator dengan pompa kondensat melalui pendingin bantu (auxiliary cooling) dan
beberapa pemanas tekanan rendah (LP heater). Didalam pendingin bantu air
pemanas air kondensat dipanaskan dengan uap ekstraksi dari turbin. Proses
menaikkan tekanan air dari kondisi yang vakum didalam hotwell kondensor.
dengan semburan uap yang sekaligus juga memanaskan air tersebut. Lokasi dearator
yang berada diatas memudahkan dalam proses deaerasi dan airnya kemudian
67
ditampung didalam tangki deaerator (air pengisi) yang juga memberikan tekanan
3. Generator
Produksi energi listrik merupakan target dari proses konversi energi di PLTU.
Generator yang dikopel langsung dengan turbin akan menghasilkan tegangan listrik
kumparan yang dipasang pada stator sehingga timbul tegangan diantara kedua ujung
kumparan generator. Untuk membuat rotor agar menjadi medan magnet, maka
dialirkan arus DC ke kumparan rotor. Sistem pemberian arus DC kepada rotor agar
tanpa adanya pelumasan. Parameter utama dari sistem pelumasan adalah tekanan.
Untuk menjamin tekanan minyak pelumas yang konstan disediakan beberapa pompa
minyak pelumas
68
- Emergency oil pump (EOP)
Main oil pump adalah pompa pelumas utama yang digerakan oleh poros turbin
sehingga baru berfungsi ketika putaran turbin telah mencapai lebih besar 2800 rpm
Auxiliary oil pump adalah pompa yang digerakkan dengan motor listrik AC. Pompa
ini berfungsi pada start up dan shut down turbin serta sebagai back bila tekanan
Emergency oil pump adalah pompa yang digerakkan dengan motor listrik DC dan
Pada turbin kapasitas besar, berat rotor juga besar sehingga dalam keadaan
diam rotor tersebut akan menyingkirkan lapisan minyak pelumas dari permukaan
poros dan bantalan. Dalam keadaan seperti ini bantalan atau poros akan rusak bila
diputar.
bantalan, maka digunakan sistem jacking oil. Jacking oil berfungsi untuk mengangkat
Turning Gear
Rotor turbin yang berat dan panjang apabila dibiarkan dalam keadaan diam
dalam waktu yang lama dapat melendut. Pelendutan menjadi lebih nyata apabila dari
pelendutan, maka rotor harus diputar perlahan secara kontinyu atau berkala.
69
Gambar 5.20 turning gear
70
BAB VI
6.1 Kesimpulan
PLTU Sicanang Belawan adalah sekitar 260,00 MW yang terpasang dan daya
Utara Sektor Belawan adalah pemasok utama kebutuhan listrik di Sumatera Utara.
Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah turbin uap, kondensor, boiler, dan generator.
6.2. Saran
1. Perbaikan dan perawatan yang handal adalah hal yang mutlak agar
kontinuitas operasi peralatan pembangkit tetap berjalan dengan efektif dan efisien
71
Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional
2. Pada kondisi saat ini kapasitas daya terpasang tidak sebanding dengan
kebutuhan beban puncak sehingga apa bila terjadi gangguan ataupun perawatan
pada salah satu unit pembangkit, maka sebagian besar konsumen akan mengalami
pemadaman listrik. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan pembangkit yang baru,
lingkungan.
yang baik.
72
DAFTAR PUSTAKA
1. Literatur PLN, " Tentang Petunjuk Pemeliharaan Turbin dan Alat Bantu ".
6. JP Holman, " Perpindahan Kalor " edisi keenam, Penerbit Erlangga 1993.
73