Professional Documents
Culture Documents
MODUL 7
SOSIOLOGI KOMUNIKASI
(3 SKS)
Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.
POKOK BAHASAN:
Pendekatan Analisis Sosiologi Komunikasi Massa
DESKRIPSI:
Materi berupa uraian tentang pendekatan analisis terhadap
sosiologi komunikasi massa meliputi analisis isi, analisis institusional,
analisis fungsional dan analisis organisasional.
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mengerti dan
mampu menerapkan sejumlah pendekatan dalam menganalisa
sosiologi komunikasi massa .
Referensi:
1. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada
Media, Jakarta, 2007.
2. Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas
Terbuka, Jakarta, 2003.
3.
A. Analisis isi
Analisis isi merupakan tehnik penelitian unutk memperoleh gambaran pesan
komunikasi massa yang dapat dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan
secara sosiologis. Uraian dan analisisnya boleh saja menggunakan tata cara
pengukuran kuantitatif atau kualitatif, atau bahkan keduanya sekaligus.
Secara objektif maksudnya kategori yang dipakai untuk menganalisi isi harus
dirumuskan dengan persis agar siapa saja yang menggunakan akan mendapatkan hasil
Hasil studi Gebner tersebut telah menjadi suatu sumber terkaya dan banyak
dipublikasikan dalam kaitan studi dampak televisi terhadap tindak kekerasan. Studi itu
berjudul Profil Kekerasan yang disusun oleh Gebner dan Gross (Gebner, 1972, Gebner
dan Gross, 1976, Gebner et al, 1977).
Selain itu studi-studi Payne Fund tentang film menganalsis isi film yang diproduksi di
Amerika Serikat pada tahun 1920-an dan ternyata tidak banyak bedanya dengan yang
Studi isi film lainnya dilakukan oleh Edgar Dale (1935), yang menganalisis 1500
film yang terdiri dari 500 film produksi tahun 1920, 500 film produksi tahun 1925, dan
500 film lagi produksi tahun 1930. Isi film-film tersebut diklarifikasikan menjadi 10
kategori, kejahatan, seks, cinta, misteri, perang, anak-anak, sejarah, wisata, komedi dan
propaganda khusus. Hasil analisis ketika itu menunjukkan bahwa tiga dari sepuluh
kategori isi film yaitu cinta, kejahatan dan seks merupakan ¾ dari isi seluruh film yang
ada. Kenyataan seperti itu menyebabkan berbagai golongan masyarakat menyatakan
keresahan mereka terhadap produk industri film yang beredar, terutama karena
masyarakat khawatir akan kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkannya.
Menurut Charters (1934) pada tahun 1930, tiga tema besar film yang
dipertunjukkan adalah cinta (29,6%), kejahatan (27,4%), dan seks (15,0%). Kedalam
kategori kejahatan yang 27,4% itu, terutama isinya adalah mengenai pemerasan,
extortion, penganiayaan, dendam dan pembalasan.
Dengan riwayatnya pendekatan analisis isi ini telah digunakan untuk bermacam-
macam keperluan. Di antaranya untuk mengkaji tujuan musuh dalam propaganda di
Namun penting untuk dicatat bahwa analisis isi sendiri tidak memberikan bukti yang
langsung tentang sifat komunikator, khalayak, ataupun efeknya. Jadi kita harus hati-hati
bila tehnik ini digunakan untuk tujuan selain dan mendapatkan gambaran dan analisis
langsung tentang isi komunikasi yang tersurat.
C. Analisis Institusional
Pendekatan ini berfokus pada aspek kelembagaan atau institusi komunikasi
massa. Aspek ini dianggap penting karena secara langsung mencerminkan sistem yang
dianut oleh suatu masyarakat. Pendekatan institusional ini berpandangan bahwa
kelembagaan yang mewadahi aktivitas komunikasi massa ditentukan oleh sistem
komunikasi yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. Dalam bidang pers,
dikenal ada empat jenis sistem pers: otoritas, liberal, komunis dan bebas bertanggung
jawab.
Lembaga komunikasi massa dalam sistem liberal berbeda dengan yang berlaku
di negara yang melaksanakan sistem komunis.
Studi mengenai media massa, menurut Gebner, berkisar di seputar
permasalahan analisis dan teori tentang sistem-sistem pesan dan teori analisis proses
institusional, serta penyelidikan tentang hubungan-hubungan antara sistem-sistem
pesan, struktur sosial dan organisasional, pembentukan citra, dan kebijakan publik.
Pokok-pokok permasalahan yang berkenaan dengan hal itu, antara lain ialah:
1. Bagaimana media menyusun dan mensrtukturkan sistem-sistem pesan
mereka pada waktu yang berbeda dan pada masyarakat yang berlainan.
2. bagaimana sistem-sistem produksi pesan dan distribusi massa tadi
diorganisasikan, dikelola dan dikendalikan.
3. perspektif dan pola pilihan-pilihan apa yang oleh sistem-sistem tersebut
tadi yang disediakan bagi publik tertentu.
4. dalam proporsi apa dan dengan jenis serta tingkat perhatian, penekanan
(emphasizing), daya tarik yang bagaimana mereka menimbang pilihan-
pilihan tersebut.
5. bagaimana sistem umum dari citra publik (public image), dan apa
perspektif bersama mengenai eksistensi, prioritas, nilai-nilai dan
D. Analisis Organisasional
Menurut Wright seterusnya, komunikasi massa juga dapat dikonseptualisasikan
dalam pengertian-pengertian organisasional. Dari sudut ini tinjauan sosiologi mengkaji
antara lain, masalah pembagian kerja yang aktual di antara para tenaga kerja yang