Professional Documents
Culture Documents
Proyek adalah rencana pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu yang baru
dari bauran produk yang sudah ada. Analisis kelayakan proyek adalah analisis dan
penilaian yang mendalam mengenai kemungkinan suatu rencana usaha baru, modifikasi
atau perluasan usaha atau akuisisi usaha akan berhasil. Oleh karena keberhasilan suatu
usaha meliputi berbagai aspek, maka penilaian kelayakan proyek sebaiknya juga dilihat
dari aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, sosial, manajemen, yuridis, dan dampak
lingkungan. Namun sering para analis lebih tertarik pada kemampuan proyek
menghasilkan laba komersial sehingga hanya memusatkan pada penilaian aspek pasar
teknis dan keuangan.
Dalam setiap pengambilan keputusan investasi yang rasional, sebelumnya perlu
dilakukan penelitian dan analisis kelayakan proyek baik secara formal maupun tidak.
Semakin besar nilai proyek, semakin formal dan penting dilakukannya penelitian
kelayakan proyek. Studi kelayakan bertujuan untuk meneliti dan menilai adakah
permintaan produk yang akan dihasilkan, apakah bahan baku tersedia, adakah
ketersediaan kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan, apakah fasilitas-
fasilitas penting yang dibutuhkan proyek tersedia, apakah biaya-biaya modal dan
operasional serta pendapatan bisa diperkirakan dan berapa nilainya. Hal terpenting yang
perlu dinilai adalah apakah perkiraan pendapatan lebih besar daripada perkiraan biaya
sehingga proyek secara keuangan menarik untuk dilaksanakan.
Tahap Identifikasi
Titik awal analisis kelayakan proyek adalah penentuan tujuan yang akan dicapai.
Tujuan yang hendak dicapai misalnya bahwa pendirian Pasar Grosir barang-barang
Elektronika di Jalan Gondomanan terbukti memungkinkan untuk dilaksanakan, keputusan
selanjutnya adalah menentukan cakupan studi dan perkiraan biaya studi.
Informasi yang dikumpulkan pada tahap praseleksi membantu mengidentifikasi
aspek-aspek proyek yang perlumendapat perhatian khisis dalam studi kelayakan lanjut.
Hasil yang dicapai pada tahap praseleksi disusun dalam bentuk lapran prakelayakan
proyek.
Laporan tersebut harus mencakup:
1. Diskripsi pasar (perkiraan konsumsi, tren, supply saat ini, harga)
2. Garis besar proses produksi dan informasi yang berkaitan dengan penyediaan
faktor-faktor produksi utama (misalnya bahan baku)
3. Perkiraan biaya investas dan operasi.
4. Perkiraan laba yang akan diperoleh
5. Pernyataan permasalahan utama dan risiko yang akan dihadapi
Tahap Analisis
Pada tahap analisis, berbagai alternatif aspek pasar, teknologi atau teknis, dan
pertimbangan lainnya harus dianalisis. Hasil analisis dengan data yang mendukung,
disusun dalam suatu bentuk laporan yang sistematik.
Analisis Kelayakan Proyek dapat disusun pada berbagai tingkat usaha. Kualitas
laporan sangat dipengaruhi oleh tersedianya waktu pengerjaan, anggaran, dan sumber
daya manusia. Suatu laporan kelayakan proyek minimal terdiri dari analisi aspek pasar,
teknikal, keuangan dan aspek ekonomi nasional atau sosial.
Agar suatu laporan analisis kelayakan bisa dimanfaatkan untuk mengambil
keputusan berkenaan dengan usulan investasi, maka laporan kelayakan proyek minimal
terdiri dari aspek-aspek berikut ini.
Analisis Pasar
Selama proses analisis kelayakan proyek, analisis aspek pasar dapat disusun
terpisah atau merupakan suatu bagian dari keseluruhan analaisis aspek ekonomi. Analisis
pasar meliputi pengumpulan dan analisis data untuk mengidentifikasi, mengisolaso,
mendeskripsi, dan menghitung permintaan dan penawaran. Analisis aspek pasar terdiri
dari:
1. Diskripsi ringkas mengenai pasar, termasuk daerah jangkauan pasar, metode
transportasi, tarif pengangkutan, saluran distribusi, dan praktek-praktek umum
perdagangngan
2. Analisis permintaan yang lalu dan sekarang untuk menentukan jumlah dan nilai
konsumsi dan identifikasi calon pembeli utama dari produk yang akan ditawarkan
proyek
3. Analisis penawaran yang lalu dan sekarang dan proporsi antara impor dan ekspor.
Selain itu, diperlukan informasi (data) yang dapat membantu menentukan posisi
bersaing dari produk, misalnya harga jual, kualitas dan praktek-praktek pemasaran
yang dilakukan para pesaing.
4. Memperkirakan permintaan produk di masa datang.
5. Memperkirakan market share proyek dengan mempertimbangkan permintaan
penawaran, posisi pesaing, dan program pemasaran proyek.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal bertujuan untuk menentukan layak tidaknya proyek pada
berbagai alternatif teknologi dan efeknua terhadap tenaga kerja, ekologi, permintaan
infrastruktur, penyediaan modal atau dana, dukungan industri lain, neraca pembangunan
dan faktor lainnya. Disamping itu, analisis teknikal dapar dimanfaatkan sebagai dasar
perkiraan biaya. Analisis teknikal minimal terdiri atas:
1. Diskripsi produk, termasuk spesifikasi fiskal, mekanikal, dan kimia. Selain itu
perlu dideskripsikan kegunaan produk
2. Diskripsi proses produksi yang dipilih termasuk flow chartnya, pertimbangan
pemilihan mesin yang dipilih.
3. Penentuan ukuran perusahaan, skedul produksi yaitu meliputi volume produksi
yang diharapkan dalam suatu periode dengan mempertimbangkan masa percobaab
dan fakto-faktor teknis.
4. Pemilihan mesin dan peralatan, meliputi spesifikasi, peralatan yang diimpor dan
diproduksi di dalam negeri, pembatasan pembelian dari supplier, masa
pengiriman barang, syarat-syarat pembayaran, dan analisis pembandingan dari
segi biaya, kekuatan, penampilan dan tersedianya suku cadang
5. Identifikasi lokasi proyek, pertimbangan jarak dengan sumber bahan baku dan
dengan pelanggan.
6. Disain tata letak pabrik, perkiraan biaya pendirian bangunan dan pengembangan
tanah
7. Studi penyediaan bahan baku dan bahan penolong, meliputi deskripsi secara
fisikal dan kimiawi, jumlah yang dibutuhkan, biaya perolehan saat ini dan
perkiraan yang akan datang, syarat-syarat pembayaran, lokasi supplier, dan
kesinambungan supplier.
8. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja, meliputi identifikasi tenaga langsung dan tak
langsung serta tenaga supervisi.
9. Penentuan jenis dan jumlah buangan, pengelolaan dan monitoring buangan.
10. Perkiraan biaya produksi
Analisis Keuangan
Analisis keuangan menitikberatkan pada penyusunan proyeksi laporan-laporan
keuangan. Sehingga proyek dapat dievaluasi dengan berbagai alat pengukuran
profitabilitas misalnya Net Present Value, Internal Rate of Return, rasio keuangan dan
lain-lain. Selain itu ditentukan pula struktur pembiayaannya.
Analisis keuangan dapat dilakukan apabila informasi dari aspek pasar dan
teknikal dapat dipenuhi. Apabila dikehendaki informasi lebih lanjut mengenai variabel
input apa saja yang paling mempengaruhi keberhasilan proyek diperlukan analisis
sensitivitas. Bahkan apabila diperlukan dilakukan pula analisis resiko.
Analisis keuangan seharusnya meliputi:
1. Untuk perusahaan yang sudah berjalan, diperlukan laporan keuangan yang sudah
diaudit oleh akuntan publik. Laporan keuangan yang dibutuhkan adalah neraca,
laporan laba rugi dan laporan arus kas.
2. Untuk proyek yang melibatkan perusahaan baru, diperlukan perkiraan biaya
proyek awal dan arus kas selama perkiraan umur proyek.
3. Proyeksi neraca, laba rugi dan proyeksi arus kas selama perkiraan umur proyek
4. Skedul pendukung proyeksi keuangan, misalnya skedul depresiasi, skedul
pembayaran bunga dan pokok pinjaman, asumsi yang dipakai dalam proyeksi
laporan keuangan yaitu periode piutang, tingkat persediaan, periode pembayaran
utang dagang, elemen-elemen biaya produksi, biaya penjualan, biaya administrasi
dan biaya non operasi.
5. Analisis keuangan meliputi Rate of return on investment, Rate of Return on
Equity, volume break-even dan analisis harga
6. Analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi
proyek.
Pendekatan Konvensional
Melalui pendekatan pendapatan secara konvensional, nilai pasar (market value)
investasi/properti diperoleh melalui proses pengkapitalisasian pendapatan bersih operasi
melalui formula sebagai berikut:
NOI
MV =
R
Untuk suatu investasi dengan batas waktu tertentu (n tahun), maka nilai pasar
investasi diperoleh melauli formulasi sebagai berikut:
1
1−
Nilai Properti = NOI * (1 + R) n
R
Formulasi dari pendekatan ini yang lebih dikenal dengan metode Net Present
Value (NPV) adalah sebagai berikut:
n
CF t
NPV = ∑ (1 + k )
t =0
t
Di mana:
CFt = aliran tunai bersih yang diharapkan pada periode t.
k = biaya modal (cost of capital) dari proyek.
Jika NPV menunjukkan hasil yang positif, memberi makna bahwa proyek tersebut
memberikan keuntungan ekonomis atau manfaat yang lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan, dan sebaliknya.
NOIAT
ROE = * 100 %
E
Di mana:
NOIAT = laba bersih setelah pajak
E = modal sendiri
NOIAT
ROI = * 100%
TI
Di mana :
TI = total investasi
InCap 1
PBR = =
AnnualCF RE
Di mana :
InCap = modal awal yang dikeluarkan
AnnualCF = aliran tunai bersih per tahun
RE = tingkat pengembalian modal (equity)
NOI
DCR =
Inst
n
CF t
∑ (1 + IRR )
t −0
t =0