Professional Documents
Culture Documents
NIM : 1001112082
MK : Pengantar Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen : Dr. Alimin Siregar, MA
1
Uaraian selengkapnya mengenai suku bangsa (ethnic group) dan kaitannya dengan negara dapat dibaca pada
Richard H. Thompson. 1989. Theoris of Ethnicity:A Cultural Appraisal. New York.Greenwood Press
BANGSA
Otto Bauer dan Ernest Rinan, menekankan arti bangsa lebih pada kehendak untuk
hidup bersama.
Sedangkan Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Tuan Munandar lebih menekankan
pada "persatuan antara orang dan tempat"
Menurut Rawink yaitu Bangsa adalah Sekumpulan manusia yang bersatu pada satu
wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan
terletak dalam geografis tertentu.
2
Benedict Anderson.1991.Imaginet Communities,Refflection on the Origin and Spreat of Nationalism.London dan
New York:Verso,hlm.6-7
Menurut pakar kenegaraan Jalobsen dan Lipman bangsa adalah suatu kesatuan budaya
(cultural unity) dan kesatuan politik (political unity).
Bangsa dalam arti sosiologi-antropologi, ialah persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan
masing-masing. Anggota persekutuan terikat oleh satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat
isiadat.
Bangsa dalam arti politik, suatu masyarakat yang berada dalm suatu wilayah yang sama
dan mereka tunduk pada kedaulatan Negara sebagai kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam.
Terbentuknya Negara
a. Factor Obyektif
1. Kesamaan keturunan
2. Wilayah
3. Bahasa
4. Adat istiadat
5. Kesamaan politik
6. Perasaan, dan;
7. Agama (Hans Kohn)
b. Factor Subyektif
1. Sikap
2. Persepsi
3. Sentiment
Negara
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, Negara adalah organisasi
pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat
dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam
suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonis penuh pertentangan Negara adalah
organisasi dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap
semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari
kehidupan bersama itu. Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai dimana
kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama,baik oleh individu,golongan atau
asosiasi,maupun oleh Negara sendiri. Negara mempunyai dua tugas :
a. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asocial,yakni
yang bertentangan satu sama lain,supaya tidak menjadi antagonis yang membahayakan;
b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-
golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya. Negara
menentukan kegiatan-kegiatan asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama
lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.
Pengendalian ini dilakukan berdasarkan sistem hukum dan dengan
perantaraan pemerintah besrta segala alat perlengkapannya . kekuasaan Negara
mempunyai organisasi yang paling kuat dan teratur.
3
Soltau, An Introduction to Politics, hlm. 1
association must conform is defined by a coercive authority binding upon
them all)4.
c. Max Weber: “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah (the State
is A Human society that (succesfully) claims the monopoli of the legitimate
use of physical force within a given territory)5
d. Robert M. Maclver: “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahyang
untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa (the state is an association
which, acting through law as promulgated by a government endowed to this
end with coercive power, maintain within a community territorially
demarcated the universal external condition of social order)6
e. George Hellineck: “Negara adalh organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang mendiami wilayah tertentu.
f. Hegel: “Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintetis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.
g. Kranenburg: “Negara adalah organisasi yang timbul karena adanya kehendak
dari suatu golongan atau bangsa.
h. Karl Max: “Negara adalh alat kelas yang berkuasa yang digunakan untuk
mengekploitasi dan menindas kelass lain.
4
Harold J. Laski, The State in Theority and Practice (New York: The Viking Press, 1947), hlm. 8-9.
5
H.H. Gerth and C. Wright Mills, trans., eds and introduction, from Max Weber: Essay in Sociology (New York:
Oxford University Press, 1958), hlm. 78
6
R.M. Maclver, the Modern State (London: Oxford University Press,1926), hlm.22.