You are on page 1of 10

MATERI TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII

MEMAHAMI PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Sebelum islam masuk, di Indonesia sudah berkembang agama-agama seperti Hindu, Budha, dan
lain sebagainya. Umat beragama tersebut hidup tenram dan damai, bahkan hingga saat ini Islam
masuk ke Indonesia yang dibawa pedagang dari Persia, Arab and Gujarat. Islam diperkenalkan
kepada mereka sebagai sebuah tatanan kehidupan, seperti saling menghormati dan tolong
menolong serta merupakan kesempurnaan dari peradaban yang telah ada. Akan tetapi, fakta
sejarah mengatakan bahwa ketika bangsa penjajah dari Eropa hadir, kehidupan bangsa Indonesia
secara umum dan umat Islam secara khusus, porak-poranda serta menjadi korban kebengisan
dan kebencian akibat niat menguasai kekayaan alam dan keserakahan para penjajah.

A. PERKEMBANGAN AGAMA, POLITIK DAN EKONOMI


Cikal bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada abad ke-1 hingga ke-2 H atau
ke-7 hingga ke8 M. Pada periode ini, para pedagang dan mubaligh muslim membentuk
komunitas Islam. Para mubaligh mengajarkan dan memperkenalkan Islam kepada penduduk
setempat antara lain sebagai berikut :
1. Islam mengajarkan sesama manusia untuk saling menghormati dan tolong-menolong
2. Islam mengajarkan bahwa derajat manusia di hadapan Allah adalah sama, kecuali
taqwanya
3. Islam mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan
Penyayang. Dan melarang manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak dan saling
dengki.
4. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah SWT dan tidak
menyekutukan-Nya serta senantiasa berbuat baik terhadap sesame manusia tanpa pilih
kasih.

Penyebarab Islam di Samudra Pasai, Aceh terjadi pada pertengahan abad ke-13 M sehingga
perkembangan masyarakt muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu BAtutah menceritakan
bahwa Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi oleh ulama’ dan
mubaligh Islam. Raja-raja Aceh mengangkat para ulama’ menjadi penasihat dan pejabat di
bidang keagamaan sebagaimana berikut ini.
1. Sultan Iskandar Muda (1607-1636) mengangkat Syekh Syamsuddin As Sumaterani
sebagai mufti (Qadi Malikul Adil)
2. Sultan Iskandar Sani (1636-1641) mengangkat Syekh Nuruddin Ar Raniri Menjadi Mufti
Kerajaan
3. Sultanah Syaifatuladdin Syekh mengangkat Syekh Abdurrauf Singkel menjadi penasehat
di bidang agama.

Sementara itu di Jawa, proses penyebaran Islam sudah berkangsung sejak adab ke-11 M
dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik tahun 475 H / 1082 M.
di Jawa, kerajaan Islam Demak dengan Raja pertamanya, RAden Fatah mengangkat
penasihat dari kalangan para wali, terutama Sunan Kalijaga dan Sunan Ampel, bahkan Sunan
Gunung Jati selain berperansebagai guru agama dan mubaligh, juga berperan sebagai kepala
pemerintahan. Pertumbuhan masyarakat Islam di sekitar Majapahit, terutama di beberapa
kota pelabuhan di JAwa erta kaitannya dengan berkembangnya pelayaran dan perdagangan
yang dilakukan kaum Muslim yang telah mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di
Samudra Pasai, Malaka dan Aceh.

Kalimantan Timurpertama kali diislamkan oleh Datu Ri Bandang dan Tunggang Parangan.
Kedua mubaligh itu dating ke Kutai setelah orang-orang Makasar masuk Islam dan
diperkirakan terjadi sekitar Tahun 1575 M. Sulawesi, terutama bagian selatan sejak abag ke-
15 M sudah didatangi oleh pedagang-pedagang Muslim dari Malaka, Jawa dan Sumatera.
Pada abad ke-16 di daerah Gowa telah terdapat masyarakat Muslim. Raja-raja Gowa dan
Tollo masuk Islam secara resmi pada tanggal 22 September 1605 M diproklamirkan dengan
cara damai oleh Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaeman.

Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatera dan Jawa seperti Lamuri (Aceh), Barus,


Palembang, Sunda Kelapa dan Gresik antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi
pedagang asing. Para pedagang Muslim asal Arab dating ke Indonesia untuk berdagang.
Abad ke-7 M merupakansaat Slam berkembang di Timur Tengah. Malaka jauh sebelum
ditaklukkan Portugis merupakan pusat lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Melalui
Malaka, hasil hutan dan rempah dari seluruh wilayah nusantara dibawa ke Cina, India lautan,
terutama Gujarat dan melakukan hubungan dengan langsung pada waktu itu. Menurut J.C.
Van Lour dan berdasarkan berbagai cerita perjalanan dapat diperkirakan bahwa sejak 674 M
ada koloni Arab di barat laut Sumatera, yaitu Barus, daerah penghasil Kapur barus terkenal.
Dari cerita Cina dapat diketahui pula bahwa pada masa dinasti Tang abad ke-9 hingga ke -10,
tedapatorang-orang Ta Sihin yaitu sebutan untuk orang-orang Arab dan Persia yang ketika itu
sudah menjadi muslim.

B. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


Perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dapat dilihat dari beberapa sisi antara lain
sebagai berikut.
Perjuangan umat Islam oleh para ulama’ dan masyarakat tidak pernah berhenti sejka
kehadirannya hingga pada masa penjajahan dan masa kemerdekaan dalam berbagai aspek.
Sekurangnya ada dua cara yang dilakukan para ulama’ dalam menumbuhkambangkan
ajarannya yaitu :
1. Membentuk kader-kader ulama’ yang akan bertugas sebagai mubaligh. Cara in dilakukan
di dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam, seperti pesantren di Jawa, dayah di Aceh,
dan Saru di Minangkabau.
2. Melalui karya-karya tulisan yang tersebar dan dibaca kaum muslim di Nusantara. Karya-
karya itu mencerminkan perkembangan ilmu pengetahuan, baik berupa pemikiran dan
ilmu-ilmu agama di Indonesia pada masa tertentu.
Seorang Ulama’, Syekh Muhammad Naquid Alattas menyatakan bahwa pada abad ke-16 dan
17 banyak bermunculan tulisan dan cendekiawan muslim di Indonesia yang berupa sastra,
filsafat, metafisika dan geologi, bahkan tidak terdapat bandingannya pada zaman itu di Asia
Tenggara. Seiring itu pula, dunia pemikiran Islam di pusat dunia Islam telah mapan. Oleh
karena itu, dunia pemikiran yang berkembang di Indonesia mempunyai akar pada tradisi
pemikiran yang telah berkembang di pusat dunia Islam tersebut. Ilmuwan-ilmuwan muslim
Indonesia,, antara lian sebagai berikut.
1. Hamzah Fansuri dari Sumatera Utara dengan karyanya berjudul Asrarul Arifin fi Bayan
ila Suluk wat Tauhid, yaitu uraian singkat tentang sifat-sifat dan inti ilmu kalam menurut
ideologi Isalm.
2. Syamsuddin As SUmaterani dengan karyanya yang berjudul Mir’atul Mu’min atau
Cermin Orang Bariman di tahun 1601. Buku itu berisi Tanya jawab tentang ilmu kalam.
3. Nuruddin Ar Raniri yang berasal dari India dan merupakanketurunan Arab Quraisy
HAdramaut yang tiba di Aceh pada tahun 1637 M. Sangat giat membela ajaran Islam
Sunni (Ahlusunnah wal JAma’ah). Karya-karyanya di antaranya As Shirat Al Mustaqim
(bidang hukum), Bustan As Salatin (bidang sejarah), dan Tibyan fi Ma’rifat Al Adyan
(bidang tasawuf).
4. Abdul Muhyi dari Jawa dengan karyanya MArtabat kang Pitu (martabat yang tujuh)
5. Sunan Bonang dengan karyanya Suluk Wujil yang mengandung ajaran tasawuf. Dll.

C. PERKEMBANGAN SENI DAN BUDAYA


1. Arsitek Bangunan
Dengan latar belakang Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kebudayaan serta
penduduknya tersiri dari bermacam-macam suku, maka arsitektur bangunan-bangunan
Islam di Indonesia tidak sama antara satu dengan yang lain. Hasil-hasil seni bangunan
pada zaman tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Masjid-masjid seoerti masjid Demak, Sandang Duwur Agung Kasepuhan Cirebon,
Masjid Agung Banten, dan Masjid Agung BAiturrahman di Aceh menunjukkan
keistimewaan dalam bentuknya yang persegi empat dengan bagian kaki yang tinggi
dan pejal, atapnya bertumpangng dua, tiga, lima atau lebih dikelilingi parit atau
kolam, mihrabnya lengkung berpola kalamakara, dan mimbar yang mengingatkan
akan ukiran dan ukiran pola teratai mastaka atua memolo.
b. Beberapa masjid masih terdapat seni bangunan yang menyerupai bangunan meru pada
zaman Hindu di Indonesia. Ukuran-ukuran pada mimbar, hiasan lengkung pola
kalamakara, mihrab berbentuk beberapa mastaka memolo yang menunjukkan
hubungan erat antara meru, kekayaan, gunungan atua gunung tempat dewa. Sebagai
contoh di Maulitang, Sendang Dhuwur.
2. Peranan Umat Islam
a. Masa Sebelum Kemerdekaan
Dilandasi dengan semnagat Tauhid dan hasil pendidikan yang diperoleh, seperti
pesantren menyebabkan semakin bertambahnya kader pemimpin dan ulama’ yang
menjadi pengayom masyarakat. Kaum bangsawan dan kaum adat yang semula tidak
memahami niat baik para ulama’ untuk mempertahankan Indoneisa dari cengkraman
penjajah, secara perlahan bersatu-padu untuk menghadapi dan mempertahankan
Indonesia dari keutuhan nnusantara dari ekspansi para penjajah.
b. Masa Kemerdekaan
Bentuk perjuangan umat Islam mulai diganti dengan cara-cara perjuangan yang lebih
modern karena rakyat sadar bahwa Belanda sulit dikalahkan dengan senjata. Oleh
karena itu, bangsa Indonesia, khususnya umat Islam mengganti perjuangan melawan
penjajah dengan jalan mendirikan organisasi-organisasi Islam.
c. Masa Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, peranan umat Islam sangat besar untuk ikut serta
membengun Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia sebagai nagara yang mempunyai
dasar keagamaan secara umum dan pemerintah mengakui nilai keagamaan yang
positif, maka beberapa institusi didirikan dalam upaya memajukan kegiayan
keagamaan tersebut. Institusi-institusi tersebut antara lain Departemen Agama dan
Majelis Ulama’ Indonesia.

D. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari pertumbuhan komunitas Isalm di Indonesia, di
antaranya sebagai berikut.
1. Kehadiran pedagang Islam dari luar Indonesia yang telah berdakwahmenyiarkan Islam
memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman suatu kepercayaan yang sudah
ada di nusantara ini. Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkembang dan
tatanankehidupan menjadi baik pula.
2. Hasil karya para ulama’ yang berupa karangan buku sangat berharga untuk dijadikan
sumber pengetahuan
3. Meneladani kesuksesan mereka dalam berkarya dan membuat masyarakat Islam gemar
membaca dan mempelajari Al Qur’an
4. Memperkaya dalam bentuk (arsitektur) bangunan, seperti masjid sebagai tempat ibadah.
5. Mengajarkan tentang Islam harus dengan keramahan dan bijaksana serta membiasakan
mesyarakat Islam bersikap konsisten
6. Memanfaatkan peninggalan sejarah untuk mengingat perjuangan mereka
7. Seorang ulama’ atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktikkan tingkah laku
yang penuh keteladanan sebagaimana para Ulama’ pendahulu di nusantara ini dalam
memepertahankan harga diri serta tanag air dari penjajahan.
8. Mengajarkan sikap tetap bersatu, rukun, dan bersama-sama mempertahankan Negara
Indonesia dari ancaman luar maupun dalam negeri.
9. Menyadari bahwa perjalanan sejarah perlu dijadikan bahan pemikiran dan peneladanan
orang-orang yang beriman.

MEMAHAMI PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

A. PERKEMBANGAN AGAMA, POLITIK DAN EKONOMI


1. Dinasti Islam Di Spanyol
Pada zaman Khalifah Al Walid (805-715M), salah seorang khalifah dari baniumaiyyah
yang berpusat di Damaskus, telah sukses memperkenalkan Islam di Spanyol, bahkan
pengaruhnya telah menguasai Afrika Utara. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara
itu terjadi di masa khalifah Abdul MAlik (658-705 M) yang mengangkat HAsan ibnu
Nu’man Al Gasani menjadi gubernur di daerah itu. Sejarah penjang perjalanan Islam di
Spanyotl dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu sebagai berikut :
a. Periode Pertama (711-755 M), di mana Spanyol berada di bawah pemerintahan para
wali yang diangkat oleh Khalifah yang berpusat di Damaskus.
b. Periode kedua (755-912 M), di mana Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang
yang bergelar Amir (Panglima atau Gubernur), tetapi tidak tunduk kepada pusat
pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh Khalifah bani Abbasiyah yang
berpusat di Bagdad.
c. Periode ketiga (912-1013 M), dimana berlangsung mulai dari pemerintahan
Abdurrahman III dan bergelar An Nasr sampai munculnya raja-raja kelompok yang
dikenal dengan sebutan Muluk At Tawaif.
d. Periode keempat (1013-1086 M), dimana Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga
puluh Negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja atau Muluk At Tawaif, yang
berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo.
e. Periode kelima (1086-1248 M), di mana meski Islam di Spanyol sudah terpecah,
tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yaitu Dinasti Murabitun (1086-1143 M)
dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M).
f. Periode keenam (1248-1492 M), dimana pengaruh dan kekuasaan Islam hanya ada di
daerah Granada di bawah Dinasti bani Ahmar (1432-1492 M. Dimana periode ini
adalah periode terakhir karena kekuasaan dari Abu Abdullah (raja terakhir bani
Ahmar) dapat direbut oleh Ferdinand dan Isabella (Pemimpin sebagian wilayah
Spanyol).

2. Dinasti Mamalik di Mesir


Mesir adalah negeri Islam yang selamat dari kehancuran akibat serangan-serangan
bangsa Mongol, baik serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk. Pimpinannya, Al
Malik As Salih meninggal dan digantikan anaknya, Turansyah sebagai sultan pada tahun
1250 M. mamalik di bawah pimpinan Aybak dan Baybars berhasil membunuh
Turansyah. Kepemimpinan dipegang oleh istri Al Malik As Shalilh yang bernama
Syajarah Ad Durr dan berlangsung selama tiga bulan karena menikah denga seorang
tokoh Mamlik yaitu Aybak dan menyerahkan kepemimpinannya. Akhirnya Aybakpun
membunuh isterinya sendiri agar sepenuhnya dapat berkuasa. Aybak berkuasa tahun
1250-1257 M. pada tanggal 13 September 1260, tentara mamalik di bawah pimpinan
Qutuz dan BAybars berhasil merebut dan menghancurkan pasukan Mongol yang selalu
ingin menguasai Mamalik.
3. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500 – 1800 M)
a. Kerajaan Turki Usmani
Pendirinya adalah seorang kepala suku BAngsa Turki dan kabilah Oghuz yang
mendiami daerah Mongol dan daerah utara Cina yang bernama Usman (putra
Otoghrul). Mereka melawan Bizantium dan berhasil dalam perlawanan tersebut.
Usmani memerintah antara Tahun 1290-1326 M. ia dan ayahnya banyak nerjasa
kepada Sultan Alaudin II dengan keberhasilannya menduduki benteng-bentang
Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa.
b. Kerajaan Safawi di Persia
Kerajaan ini didirikan oleh seorang tokoh sufi, syekh Saifuddin (1251-1334 M) dari
Audabil di Azerbeijan.pada masa kekuasan Syah Islamil (1500-1524 M), seluruh
Persia telah menjadi wilayah kerajaan Safawi. Kerajaan yang menganut faham Syi’ah
ini mempunyai wilayah dan npengaruh yang luas, berbatasan dengan kerajaan Turki
Utsmani dan kerajaan Mughal di India. Di antara raja Safawi yang sukses antara lain
Syah Tahmasp (1524-1576 M), Syah Abbas (1557-1629 M), dan NAdirsyah (1736-
1747 M).
c. Kerajaan Mughal di India
Kerajaan ini didirikan oleh Zahirud bin Babur (1482-1530 M), salah seorang
keturunan Timur Lenk yang kemudian menjadi Islam

B. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


Kemajuan pemikiran Islam zaman tiga kerajaan besar Islam kembali berkembang, tetapi
tidak sebanding dengan yang dicapai pada masa klasik Islam. Umat Islam bertaklid kepada
kepada imam-imam besar yang lahir pada masa klasik Islam. Kalaupun ada mujtahid, maka
yang dilkaukan adalah ijtihad fil madzhab, yaitu ijtihad yang berada dalam batas-batas
madzhab tertentu. Pada masa tiga kerajaan besar Islam, tidak ada lagi ijtihad mutlak, hasil
pemikiran yang besar yang mandiri, dan filsafat dianggap sebagai bid’ah.
Kemajuan-kemajuan yang dicapai, khususnya pada masa Turki Utsmani antara lain sebagai
berikut :
1. Bidang kemiliteran dan pemerintahan terdiri dari orang-orang cerdas dan kuat, berani,
terampil dan tangguh. Pemerintahannya teratur dalam mengelola wikayah yang luas.
Sultan-sultan Turki Utsmani bertindak tegas, terhindar dari korupsi, manipulasi dan
nepotisme. Dalam struktur pemerintahan, Sultan sebagai pengusas tertinggi dibantu oleh
sadr Al Azam (Perdana Menteri) yang membawahi Pasya (Gubernur) dan dibawahnya
terdapat Az Zanaziq atau Al Alawiyah (Bupati).
2. Bidang ilmu pengetahuan dan budaya mencatat beberapa kemajuannya, di antaranya
tumbuh bermacam-macam perpaduan budaya, seperti kebudayaan Persia, Bizantium, dan
Arab yang contohnya berupa nilai etika, tata krama istana, organisasi pemerintahan dan
kemiliteran, prinsip-prinsip ekonomi, social kemasyarakatan,keilmuan dan huruf.
Beberapa alasan pemikiran Islam tidak semaju pada masa sebelumnya dikarenakan
beberapa alasan berikut:
1. Metode berpikir dalam bidang teologi (ketuhanan) adalah metode berfikir tradisional
yang dikembnagkan oleh aliran theology Asy’ariyah yang megarah kepada pemikiran
Jabariyah atau bukan Qadariyah.
2. Kebebasan berfikir menurun setelah Al Ghazali mengeritik tajam pemikiran filsafat
yang tertuang dalam bukunya Tahafut Al Falasifah (Kekacauan Para Filosof), dan
berkembangnya ajaran tasawuf yang dihidupkan Al Ghazali dimana kehidupan
ukhrawi lebih diutamakan daripada kehidupan duniawi.
3. Sarana dan fasilitas pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di masa klasik
Islam, seperti karya-karya ilmiah berbagai bahasa banyak yang hancur dan hilang.
4. Islam pada masa tiga kerajaan besar, khususnya yang dipegang pada masa Turki dan
Mongol kental dengan pertikaian daripada menyukai ilmu.
C. PERKEMBANGAN SENI DAN BUDAYA
Perkembangan budaya oada masa Turki Utsmani mencatat banyaknya kemudahan
berasimilasi dengan bangs aasing dna terbuka dalam menerima kebudayaan luar,
berkembangnya seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang indahm
seperti Masjid Al Muhamadi atau Masjid Jami’ Sultan Muhammad Al Fatih, Masjid
Sulaiman, dan Masjid Abi Ayyub Al Aisar, dan salah satu masjid yang asalnya Gereja
adalah Masjid Ayu Sopia.
Bidang pembangunan fisik dan seni antara lain berhasil menciptakan Isafahan, Ibu Kota
Kerajaan Safawi menjadi kota yang sangat indah dan banyak berdiri bangunan besar seperti
masjid, rumah sakit, sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rudd an Istana Chihil Sutun,
MAsjid Syah dibangun 1611 M, Masjid Syekh Lutf Allah dibangun tahun 1603, dan mulai
dirintisnya seni lukis sejak zaman Tahmasp I (Raja Ismail I). Pada tahun 1522 M, muncul
pelukis tersohor yang bernama Bizhad.
Kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan
perdagangan, di bidang seni budaya juga berkembang karya seni sastra gubahan penyair
Islam. Penyair India yang terkenal antara lain Malik Muhammad Jayazi yang membuat
karya berjudul Padavat (Kebajikan Jiwa Manusia). Pada masa Aurangzeb, muncul seorang
sejarawan bernama Abu Fadl yang hasil karyanya bernama Akhbar Nama dan Aini Akhbari
(Sejarah Kerajaan Mughal), pada masa Akbar dibangun istana Fathur Sikri, vila dan masjid
yang indah, dan pada masa Syah Jehan dibangun masjid berlapis mutiara bernama Taj
Mahal di Agra, dan Masjid Raja Delhi serta Istana di Lahore.

D. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA


Beberapa hikmah yang dapat diambil dari perkembangan Islam di dunia antara lain :
1. Perbedaan paham atau aliran di kalangan umat Islam dunia ternyata sengat banyak.
Apabila hal itu diwarnaidengan toleransi maka yang terjadi adalah kemajuan dan
kehidupan yang damai, akan tetapi apabila perbedaan itu dipertentangkan atau
diperselisihkan maka yang terjadi adalah kemunduran.
2. Sesungguhnya ajaran Islam adalah cinta damai. Dalam upaya perluasan pengaruh Islam
ke seluruh dunia tidak seluruhnya bersifat penguasaan yang berkonotasi penyerangan
sewenang-wenang, tetapi untuk menghilangkan penindasan dan berdakwah.
3. Apabila pemimpin cinta ilmu dan masyarakatpun gemar belajar dan berdampak pada
perkembangan dan kemajuan suatu Negara.akan tetapi sebaliknya apabila pemimpin
dan masyarakatnya ambisi terhadap kekuasaan, maka berdampak pada kemunduran
bahkan kesengsaraan.
4. Dalam sejarah dijelaskan tentang persoalan sosial dan politik umat Islam dimana semua
hal itu akan menjadi perhatian dan pelajaran di masa depan.
5. Melalui sejarah kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang
mengakibatkan kemunduran dan kegagalan di masa lalutidak terjadi lagi dan
mengambil pelajaran demi tercapainya kejayaan di masa depan.
6. Memberikan motivasi untuk melestarikan hasil karya seni dan peradaban untuk
dijadikan inspirasi bangunan-bangunan di masa depan.
7. Penggunaan zuhud dan pengertian tawakkal yang tidak tepat akan membawa
kemunduran dalam kehidupan khususnya berfikir.
8. Perselisihan dan ketidakpercayaan terhadap sesama ternyata membawa kemunduran
bahkan kehancuran.
9. Pengalaman pelaku sejarah dapat dijadikan contoh dan inspirasi dalam berfikir dan
bertindak agar kejayaan Islam dapat berkembang tanpa mengenal batas waktu.
10. Kecerdasan menyebabkan kemanjau dan rakyatnya hidup makmur. Terbukti khalifah
Abdurrahman An Nashir da[at mendirikan kota Cordova yang Universitasnya sangat
terkenal dan kaya ilmu pengetahuan.
11. Raja-raja muslim yang lemah pada periode ke 5 di Spanyol (1086 – 1248 M),
ketidakcerdasan mereka serta ditambah dengan sifat ketidakadilan menjadikan Islam di
Spanyol mengalami kemunduran. Oleh karena itu, di masa yang akan dating umat
Islam tidak boleh lemah.
12. Umat Islam harus bersatu dan tolong-menolong dalam memajukan dan memakmurkan
negeri.
13. Sikap fanatik dan tidak memanfaatkan akal sedikitpun akan membawa dampak
terhadap perkembangan ijtihad. Umat Islam harus berfikir untuk mencari inovasi baru
demi kemajuan ilmu dan kemakmuran negeri.
14. Umat Islam harus menghindari persekongkolan (konspirasi jahat) demi mendapat
kekuasaan karena mengakibatkan kehancuran nagi diri sendiri.
15. Menggali ilmu pengetahuan untuk membuat suatu hasil karya yan barmanfaat, baik
berupa teknologi maupun sistem yang membawa kemajuan negeri dan kesejahteraan
rakyat.
16. Terampil dalam berkarya seni dan bersikap kreatif menciptakan atau menemukan hal-
hal baru yang bernilai tinggi dan mengagumkan.
Di samping itu ada beberapa perilaku yang dapat diterapkan sebagai bentuk penghayatan
terhadap sejarah perkembangan Islam di dunia, antara lain sebagai berikut :
1. Bertanggungjawab untuk melestarikan dan mengelola alam, baik flora maupun fauna
untuk kesejahteraan rakyat.
2. Bertakwa, bebuat kebajikan, sabar dan menjalankan hokum-hukum Allah SWT.
3. Akhlak sehari-harinya merupakan perwujudan dari isi kandungan Al Qur’an
4. Senantiasa peduli, menolong dan memberi makan orang-orang miskin, berpola pikir
dan berakhlak Al Qur’an dan berbuat kebajikan tanpa membeda bedakan latar
belakangnya.
5. Senantiasa mengajak umat manusia untuk melakukan kebajikan dengan kerelaan hati
dan menjadi rahmat bagi seluruh umat.
6. Tidak membangga-banggakan golongan, kelompok dan partainya serta tidak
menghasut, memfitnah dan mencari-cari kesalahan kelompok atau golongan lain.
7. Tidak memaksakan kehendak dan mengembangkan budaya bermusyawarah serta
bergotong royong.
8. Mengajak umat manusia untuk menyembah Allah yang Esa dan tidak menyekutukan-
Nya dengan sesuatu.

You might also like