You are on page 1of 20

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam analisis dan pembahasan kali ini tipe data yang digunakan, yaitu

data subgrup untuk peta kendali variabel x−R dan


x−S . Adapun data tipe

subgrup yaitu data IPS semester 1 dan 2 mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS
angkatan 2009 berukuran subgrup n = 5 dan banyak subgrup m = 8 .
4.1 Uji Asumsi
Sebelum dibuat peta kendali, data-data yang digunakan harus memenuhi
kedua asumsi yaitu asumsi kerandoman dan kenormalan data. Berikut ini adalah
uji asumsi data IPS semester 1 dan 2 mahasiswa jurusan Teknik sipil ITS
angkatan 2009:
4.1.1 Uji Kerandoman Data IP Semester 1 dan 2 Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil ITS Angkatan 2009
Uji kerandoman data dilakukan untuk mengetahui apakah peneliti telah
mengambil sejumlah sampel secara acak atau tidak. Uji data dapat diketahui
berdasarkan hasil Run Test.
Tabel 4.1 Hasil Run Test IP Semester 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS angkatan
2009
Keterangan Output Run Test Nilai
Run test above and below K 2.97175
The observed number of runs 16
The expected number of runs 21
Observation above K 20
Observation below K 20
P-value 0.109

Berdasarkan output Tabel 4.1 diketahui bahwa nilai rata-rata IP semester 1


mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 atau dilambangkan dengan K
sebesar 2,97175. Dengan jumlah kelompok pengamatan yang terobservasi sebesar
16 dan nilai jumlah kelompok pengamatan yang diharapkan sebesar 21. Jumlah
pengamatan yang berada di atas rata-rata sebanyak 20. Sedangkan, jumlah
pengamatan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 20. Berikut ini dilakukan

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|10
pengujian hipotesis terhadap nilai Run Test data IP semester 1 mahasiswa jurusan
Teknik Sipil ITS angkatan 2009.
Hipotesis:
H0 : Data yang diambil dari populasi adalah acak
H1 : Data yang diambil dari populasi adalah tidak acak
 = 0,05
Pada Tabel 4.1 diketahui nilai P-value = 0.109, maka diambil keputusan
gagal tolak H0 sebab P-value > . Dengan kata lain, data IP semester 1 mahasiswa
jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 telah terambil secara acak (random).
Tabel 4.2 Hasil Run Test data IPS semester 2 mahasiswa jurusan Teknik sipil ITS angkatan 2009
Keterangan Output Run Test Nilai
Run test above and below K 3.29875
The observed number of runs 18
The expected number of runs 21
Observation above K 20
Observation below K 20
P-value 0.337

Berdasarkan output Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai rata-rata atau K


sebesar 3,29875. Dengan jumlah kelompok pengamatan yang terobservasi sebesar
18 dan nilai jumlah kelompok pengamatan yang diharapkan sebesar 21. Jumlah
pengamatan yang berada di atas rata-rata sebanyak 20. Sedangkan, jumlah
pengamatan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 20. Berikut ini dilakukan
pengujian hipotesis terhadap nilai Run Test data IP semester 2 mahasiswa jurusan
Teknik Sipil ITS angkatan 2009.
Hipotesis:
H0 : Data yang diambil dari populasi adalah acak
H1 : Data yang diambil dari populasi adalah tidak acak
 = 0,05
Pada Tabel 4.2 diketahui nilai P-value = 0,337, maka diambil keputusan
gagal tolak H0 sebab P-value > . Dengan kata lain, data IP semester 2 mahasiswa
jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 telah terambil secara acak (random).

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|11
4.1.2 Uji Kenormalan Data IP Semester 1 dan 2 Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil ITS Angkatan 2009
Uji kenormalan data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diambil mengikuti distribusi normal atau tidak. Uji kenormalan data dapat
diketahui berdasarkan hasil Normality Test dengan metode Kolmogorov Smirnov.

Uji Kenormalan IP Semester 1


Normal
99
Mean 2.972
StDev 0.4968
95 N 40
KS 0.094
90
P-Value >0.150
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
2.0 2.5 3.0 3.5 4.0
IPS1

Gambar 4.1 Probability Plot Kolmogorov Smirnov untuk data IP semester 1 mahasiswa Teknik
Sipil 2009
Berdasarkan Gambar 4.1, didapatkan bahwa sampel data IP semester 1
mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 membentuk sebaran data yang
mengikuti garis linier warna biru, sehingga diduga bahwa data tersebut mengikuti
distribusi normal. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis apakah
benar dugaan tersebut.
Hipotesis :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
 = 0,05
Pada Gambar 4.1 diketahui bahwa P-value > 0,15, maka diambil
keputusan gagal tolak H0 sebab P-value > . Dengan kata lain, data IP semester 1
mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 berdistribusi normal.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|12
Uji Kenormalan IP Semester 2
Normal
99
Mean 3.299
StDev 0.4361
95 N 40
KS 0.106
90
P-Value >0.150
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5
IPS2

Gambar 4.2 Probability Plot Data IP semester 2 mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan
2009

Berdasarkan Gambar 4.2, didapatkan bahwa sampel data IP semester 2


mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 membentuk sebaran data
yang mengikuti garis linier warna biru, sehingga diduga bahwa data IP semester 2
mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2009 mengikuti distribusi normal.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis apakah benar dugaan tersebut.
Hipotesis :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
 = 0,05
Pada Gambar 4.2 diketahui bahwa P-value > 0,150, maka diambil
keputusan gagal tolak H0 sebab P-value > . Dengan kata lain, data IP semester 2
mahasiswa jurusan Teknik sipil ITS angkatan 2009 berdistribusi normal.

Secara umum dapat dikatakan bahwa IP semester 1 dan semester 2


mahasiswa jurusan Teknik sipil ITS angkatan 2009 telah memenuhi asumsi
random (acak) dan berdistribusi normal sehingga dapat dibuat peta kendali

x−R x−S
dan .

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|13
4.2 Peta Kendali
Peta kendali variabel adalah diagram yang digunakan untuk mengendalikan
suatu karakteristik kualitas yang dapat diukur dan variabilitasnya. Dalam laporan
praktikum kali ini peta kendali yang digunakan adalah peta kendali x́−R dan
x́−S.
4.2.1 Peta Kendali x́−R untuk Data IP Semester 1 Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Angkatan 2009
Di bawah ini merupakan peta kendali x́−R untuk data IP semester 1
mahasiswa jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009 berdasarkan subgrup urutan NRP
dengan n=5 dan jumlah subgrup 8 ditampilkan oleh gambar 4.3.

Peta Kendali Xbar-R IP semester 1


U C L=3.587
3.50

3.25
Sample M ean

_
_
3.00 X=2.972

2.75

2.50
LC L=2.357
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

U C L=2.255
2.0
Sample Range

1.5
_
1.0 R=1.067

0.5

0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

Gambar 4.3 Peta Kendali x́−R untuk Data IP Semester 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Gambar 4.3 untuk peta kendali x́ menunjukkan keadaan terkendali karena tidak
ada titik pengamatan yang keluar dari areal BPA dan BPB, dimana BPA untuk
peta x́ adalah 3.587 sedangkan untuk BPB adalah 2.357. untuk peta kendali R
menunjukkan keadaan terkendali karena tidak ada titik yang keluar dari areal BPA
dan BPB, dimana BPA untuk peta R adalah 2.255 sedangkan untuk BPB adalah

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|14
0. Dari kedua peta tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk data IP
semester 1 mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 terkendali.
4.2.2 Peta Kendali x́−R untuk Data IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Angkatan 2009
Di bawah ini merupakan peta kendali x́−R untuk data IP semester 2
mahasiswa jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009 berdasarkan subgrup urutan NRP
dengan n=5 dan jumlah subgrup 8 ditampilkan oleh gambar 4.4.

Peta Kendali Xbar-R IP semester 2


4.0
U C L=3.880
Sample M ean

3.5
_
_
X=3.299

3.0

LC L=2.718
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

U C L=2.129
2.0
Sample Range

1.5

_
1.0 R=1.007

0.5

0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

Gambar 4.4 Peta Kendali x́−R untuk Data IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Gambar 4.4 untuk peta kendali x́ menunjukkan keadaan terkendali karena tidak
ada titik pengamatan yang keluar dari areal BPA dan BPB, dimana BPA untuk
peta x́ adalah 3.880 sedangkan untuk BPB adalah 2.718. untuk peta kendali R
menunjukkan keadaan terkendali karena tidak ada titik yang keluar dari areal BPA
dan BPB, dimana BPA untuk peta R adalah 2.129 sedangkan untuk BPB adalah
0. Dari kedua peta tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk data IP
semester 2 mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 terkendali.
4.2.3 Peta Kendali x́−S untuk Data IP Semester 1 Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Angkatan 2009

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|15
Berikut ini merupakan peta kendali x́−S untuk data IP semester 1
mahasiswa jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009 berdasarkan subgrup urutan NRP
dengan n=5 dan jumlah subgrup 8 ditampilkan oleh gambar 4.5

Peta Kendali Xbar-S IP semester 1


U C L=3.587
3.50

3.25
Sample M ean

_
_
3.00 X=2.972

2.75

2.50
LC L=2.357
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

U C L=0.900
0.8
Sample StDev

0.6
_
0.4 S =0.431

0.2

0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

. Gambar 4.5 Peta Kendali x́−S untuk Data IP Semester 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Gambar 4.4 untuk peta kendali x́ menunjukkan keadaan terkendali karena tidak
ada titik pengamatan yang keluar dari areal BPA dan BPB, dimana BPA untuk
peta x́ adalah 3.587 sedangkan untuk BPB adalah 2.357. untuk peta kendali S
menunjukkan keadaan terkendali karena tidak ada titik yang keluar dari areal BPA
dan BPB, dimana BPA untuk peta S adalah 0.900 sedangkan untuk BPB adalah
0. Dari kedua peta tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk data IP
semester 1 mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 terkendali.
4.2.4 Peta Kendali x́−S untuk Data IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Angkatan 2009
Berikut ini merupakan peta kendali x́−S untuk data IP semester 2
mahasiswa jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009 berdasarkan subgrup urutan NRP
dengan n=5 dan jumlah subgrup 8 ditampilkan oleh gambar 4.6.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|16
Peta Kendali Xbar-S IP semester 2
4.0
Sample M ean U C L=3.880

3.5
_
_
X=3.299

3.0

LC L=2.718
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

U C L=0.8502
0.8
Sample StDev

0.6
_
0.4 S =0.4070

0.2

0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8
Sample

Gambar 4.6 Peta Kendali x́−S untuk Data IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Gambar 4.6 untuk peta kendali x́ menunjukkan keadaan terkendali karena tidak
ada titik pengamatan yang keluar dari areal BPA dan BPB, dimana BPA untuk
peta x́ adalah 3.880 sedangkan untuk BPB adalah 2.718. Untuk peta kendali S
menunjukkan keadaan terkendali karena tidak ada titik yang keluar dari areal BPA
dan BPB, dimana BPA untuk peta S adalah 0.8502 sedangkan untuk BPB adalah
0. Dari kedua peta tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk data IP
semester 2 mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 terkendali.

4.3 Perbandingan Peta Kendali


Berdasarkan peta kendali pada gambar 4.3, 4.4, 4.5 dan 4.6 yang telah

diperoleh, dapat dilakukan perbandingan antara x−R x−S data IP


dan
semester 1 dengan IP semester 2 mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS angkatan
2009 dengan cara menghitung lebar batas kendali. Pada tabel 4.3 disajikan

perbedaan lebar batas kendali x−R x−S data IP semester 1 dengan IP


dan
semester 2 sehingga peneliti dapat mengetahui peta kendali mana yang paling baik
dari 2 peta kendali yang sudah digunakan.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|17
Tabel 4.3 Perbandingan Lebar Batas Kendali Peta Kendali x́−R dan x́−S untuk Data IP
Semester 1 dengan IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009
Semester Diagram Statistik Batas Batas Lebar Batas
Pengendali Pengendali Kendali
Atas Bawah
x−R x 3.587 2.357 1.23

1 x−S
R
x
S
2.255
3.587
0.900
0
2.357
0
2.255
1.23
0.900
x−R x 3.880 2.718 1.162

2 x−S
S
R
x
0.8502
2.129
3.880
0
0
2.718
0.8502
2.129
1.162

4.3.1 Perbandingan Peta Kendali x́−R untuk Data IP Semester 1 dengan


IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009
Peneliti dapat membandingkan peta kendali x́−R untuk data IP semester
1 dengan IP semester 2 mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 dengan
menggunakan lebar batas kendali peta kendali di masing-masing semester. Dari
tabel 4.3 diketahui bahwa lebar batas kendali peta x́ IP semester 1 adalah 1.23
sedangkan lebar batas kendali peta x́ IP semester 2 adalah 1.162. Angka ini tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan dari lebar batas kendali, atau peta kendali
x́−R pada semester 1 maupun semester 2 tidak jauh berbeda.
Apabila dilihat dari gambar 4.3 rata-rata IP semester 1 mahasiswa jurusan
Teknik Sipil 2.972 sedangkan rata-rata IP semester 2 adalah 3.299. Jadi dapat
dikatakan bahwa rata-rata nilai mahasiswa Jurusan Teknik Sipil meningkat di
semester 2 karena rata-rata nilai di semester 2 lebih tinggi dibandingkan di
semester 1.
Pada tabel 4.3 diketahui bahwa lebar batas kendali peta R IP semester 1
adalah 2.255 sedangkan lebar batas kendali peta R IP semester 2 adalah 2.129.
sedangkan rata-rata range untuk semester 1 adalah 1.067 dan semester 2 adalah
1.007. Sama dengan peta x́ perbedaannya juga tidak signifikan tetapi dapat
dikatakan bahwa selisih nilai mahasiswa tertinggi dan terendah di semester 1 lebih
tinggi dibandingkan di semester 2.
4.3.2 Perbandingan Peta Kendali x́−S untuk Data IP Semester 1 dengan
IP Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|18
Análisis mengenai peta x́ sama seperti pada perbandingan peta kendali
x́−R untuk data IP semester 1 dengan IP semester 2 mahasiswa jurusan Teknik
Sipil angkatan 2009. Pada tabel 4.3 diketahui bahwa lebar batas kendali peta S
untuk IP semester 1 adalah 0.900 sedangkan lebar batas kendali peta S untuk IP
semester 2 adalah 0.8502. sedangkan rata-rata S untuk semester 1 adalah 0.431dan
semester 2 adalah 0.407. Sama dengan peta x́ perbedaannya juga tidak signifikan
tetapi dapat dikatakan bahwa variabilitas nilai mahasiswa dalam subgrup di
semester 1 lebih tinggi dibandingkan di semester 2.
4.3.3 Perbandingan Peta Kendali x́−R dan x́−S untuk Data IP Semester 1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009
Analisis mengenai peta x́ sama seperti pada perbandingan peta kendali
x́−R untuk data IP semester 1 dengan IP semester 2 untuk semua peta kendali
yang memuat x́ .Untuk statistik range (R) untuk IP semester 1 memiliki lebar
batas kendali sebesar 2.255. Sedangkan statistik standard deviasi (S) memiliki
lebar batas kontrol sebesar 0.900. Peta kendali yang baik memiliki lebar batas
kontrol yang kecil sebab lebar batas kontrol menunjukkan variabilitas dari data
untuk terdeteksi out of control lebih kecil.
4.3.4 Perbandingan Peta Kendali x́−R dan x́−S untuk Data IP Semester 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2009
Analisis mengenai peta x́ sama seperti pada perbandingan peta kendali
x́−R untuk data IP semester 1 dengan IP semester 2 untuk semua peta kendali
yang memuat x́ .Untuk statistik range (R) untuk IP semester 2 memiliki lebar
batas kendali sebesar 2.129. Sedangkan statistik standard deviasi (S) memiliki
lebar batas kontrol sebesar 0.8502.
Berdasarkan análisis perbandingan penggunaan peta x́−R dan x́−S, dapat

disimpulkan bahwa peta kendali x−S lebih baik bila dibandingkan dengan

peta kendali x−R karena lebih sensitif terhadap data dengan ukuran subgrup
besar maupun kecil serta terbukti dengan lebar batas kendali yang jauh lebih
sempit pula.

4.4 Diagram Pareto

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|19
Gambar diagram pareto yang akan dianalisis terdiri dari diagram pareto

nilai, diagram pareto mata kuliah yang mendapatkan nilai A/AB/B, diagram

pareto mata kuliah yang mendapatkan nilai D/E untuk masing-masing mata kuliah

jurusan teknik sipil di semester 1 dan semester 2. Adapun mata kuliah pada

semester 1 adalah mekanika teknik 1, kalkulus 1, fisika dasar 1, menggambar

bangunan sipil, aplikasi komputer sedangkan untuk semester 2 adalah kalkulus 2,

mekanika bahan, metode numerik, rekayasa lalu lintas dan teknologi beton dan

bahan, statistik terapan dan bahasa inggris.


4.4.1 Diagram Pareto Nilai

Dibawah ini merupakan diagram pareto nilai untuk mata kuliah wajib

jurusan Teknik Sipil ITS di semester 1.

Diagram Pareto Nilai Mata Kuliah semester 1


250
100

200
80
frekuensi kumulatif
frekuensi relatif

150 60

100 40

50 20

0 0
Nilai nilai AB nilai B nilai A nilai BC nilai C nilai D nilai E
Count 96 40 34 29 24 14 3
Percent 40.0 16.7 14.2 12.1 10.0 5.8 1.3
Cum % 40.0 56.7 70.8 82.9 92.9 98.8 100.0

Gambar 4.7 Diagram Pareto Nilai Mata Kuliah Semester 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Dilihat dari gambar 4.7 diatas bahwa nilai yang paling banyak didapatkan
oleh sebanyak 40% mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 adalah AB,

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|20
untuk 16.7% mahasiswa mendapatkan nilai B, untuk 14.2% mahasiswa
mendapatkan nilai A, untuk 12.1% mendapatkan nilai BC, untuk 10%
mendapatkan nilai C, untuk 14% mahasiswa mendapatkan nilai D dan yang
memiliki prosentase paling sedikit adalah untuk 3% mahasiswa mendapatkan nilai
E.

Dibawah ini merupakan diagram pareto nilai untuk mata kuliah wajib

jurusan Teknik Sipil ITS di semester 2.

Diagram Pareto Nilai Mata Kuliah Semester 2


250
100

200
80
frekuensi relatif

frekuensi kumulatif
150 60

100 40

50 20

0 0
Nilai nilai AB nilai A nilai B nilai BC nilai C nilai E
Count 101 62 28 19 19 11
Percent 42.1 25.8 11.7 7.9 7.9 4.6
Cum % 42.1 67.9 79.6 87.5 95.4 100.0

Gambar 4.8 Diagram Pareto Nilai Mata Kuliah Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Dilihat dari gambar 4.8 diatas bahwa nilai yang paling banyak didapatkan
oleh sebanyak 42.1% mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 adalah AB,
untuk 25.8% mahasiswa mendapatkan nilai A, untuk 11.7% mahasiswa
mendapatkan nilai B, untuk 7.9% mendapatkan nilai BC, untuk 7.9%
mendapatkan nilai C dan yang memiliki prosentase paling sedikit adalah untuk
11% mahasiswa mendapatkan nilai E.
4.4.2 Diagram Pareto Mata Kuliah A/AB/B

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|21
Gambar 4.9 dibawah ini merupakan diagram pareto untuk nilai A/AB/B

setiap mata kuliah wajib yang diambil mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS di

semester 1.

Diagram Pareto Nilai A/AB/B Semester 1


180
100
160
Frekuensi Relatif

140 80
120

Percent
100 60
80
60
40
40 20
20
0 0
Mata Kuliah 1 1 1 r r is il
s s ik te sip
lu da kn pu gg n
lku fis te m in
na
ka a ko sa gu
ik i ha
an as ba ba
n
ek plik r
m a ba
a m
gg
en
m
Count 39 33 33 27 21 17
Percent 22.9 19.4 19.4 15.9 12.4 10.0
Cum % 22.9 42.4 61.8 77.6 90.0 100.0

Gambar 4.9 Diagram Pareto Nilai A/AB/B Mata Kuliah Semester 1 Mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil Angkatan 2009
Mahasiswa yang mendapatkan nilai A/AB/B dianggap lulus. Dari gambar
4.9 dapat dilihat bahwa prosentase nilai A/AB/B tertinggi ada pada mata kuliah
kalkulus 1 yaitu 22.9%, untuk mata kuliah fisika dasar 1 dan mekanika teknik 1
memiliki prosentase sama yaitu 19.4%, untuk aplikasi computer 15.9%, untuk
bahasa inggris 12.4% dan yang memiliki prosentase paling kecil adalah pada mata
kuliah menggambar bangunan sipil yaitu 10%.

Dibawah ini merupakan diagram pareto nilai A/AB/B untuk mata kuliah

wajib jurusan Teknik Sipil ITS di semester 2.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|22
Diagram Pareto Nilai A/AB/B Semester 2
200 100

Frekuensi Kumulatif
Frekuensi Relatif
150 80

60
100
40
50
20

0 0
Mata Kuliah s n ik n n 2
ta ha er ha pa s
lin ba m ba ra lu
lu n nu te l ku
la da e i ka tik k a
as
a
on od an is
et et e k at
k ay b m m st
re i
og
ol
kn
te
Count 36 36 33 31 31 24
Percent 18.8 18.8 17.3 16.2 16.2 12.6
Cum % 18.8 37.7 55.0 71.2 87.4 100.0

Gambar 4.10 Diagram Pareto Nilai A/AB/B Mata Kuliah Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil Angkatan 2009
Mahasiswa yang mendapatkan nilai A/AB/B dianggap lulus. Dari gambar
4.10 dapat dilihat bahwa prosentase nilai A/AB/B tertinggi ada pada mata kuliah
rekayasa lalu lintas dan teknologi beton dan bahan yaitu 18.8%, untuk mata kuliah
metode numerik yaitu 17.3% sedangkan mekanika bahan dan statistika terapan
yaitu 16.2% dan yang memiliki prosentase paling kecil adalah pada mata kuliah
kalkulus 2 yaitu 12.6%.
4.4.3 Diagram Pareto Mata Kuliah D/E

Gambar 4.11 dibawah ini merupakan diagram pareto untuk nilai D/E

setiap mata kuliah wajib yang diambil mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS di

semester 1.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|23
diagram pareto nilai mata kuliah
18
100

frekuensi kumulatif
16

frekuensi relatif
14 80
12
10 60
8
6
40
4
20
2
0 0
mata kuliah 1 1 1 il r is
r
ik s s sip gg he
kn da lu
an Ot
te fis lku in
a un sa
ika k g ha
an an ba
ek arb
m b
am
ngg
e
m
Count 8 4 2 2 1 0
Percent 47.1 23.5 11.8 11.8 5.9 0.0
Cum % 47.1 70.6 82.4 94.1 100.0 100.0

Gambar 4.11 Diagram Pareto Nilai D/E Mata Kuliah Semester 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Mahasiswa yang mendapatkan nilai D atau E dianggap tidak lulus,
sehingga nilai D dan E masuk dalam kategori cacat. Jika diimplementasikan
dalam diagram pareto maka dapat dibandingkan seberapa banyak mahasiswa yang
tidak lulus dalam mata kuliah tertentu.
Berdasarkan diagram pareto di atas 82,4% mahasiswa tidak lulus mata
kuliah di semester 1 dimana paling banyak tidak lulus sebesar 47.1% dikarenakan
mata kuliah wajib yaitu mekanika teknik 1.
Gambar 4.12 merupakan diagram pareto dari nilai D/E yang didapat
mahasiswa pada semester 2.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|24
diagram pareto nilai mata kuliah
12
100
10

frekuensi kumulatif
frekuensi relatif
80
8
60
6

4 40

2 20

0 0
mata kuliah 2 ik n n r
us er ap
a ha he
ul m r ba Ot
lk nu te
ika
ka de tik
to tis an
e a ek
m st m
Count 6 2 2 1 0
Percent 54.5 18.2 18.2 9.1 0.0
Cum % 54.5 72.7 90.9 100.0 100.0

Gambar 4.12 Diagram Pareto Nilai D/E Mata Kuliah Semester 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Angkatan 2009
Berdasarkan diagram pareto di atas 72.7% mahasiswa tidak lulus mata
kuliah di semester 2 dimana paling banyak tidak lulus sebesar 54.5% dikarenakan
mata kuliah kalkulus 2.

4.5 Diagram Ishikawa


Berikut ini adalah diagram ishikawa yang menunjukkan penyebab
mahasiswa mendapatkan nilai bagus dan nilai jelek. Adapun kategorinya, yaitu
man, lingkungan, mesin, metode, dan materi. Artinya penyebab seorang
mahasiswa mendapatkan nilai baik maupun nilai jelek dalam kuliahnya
dipengaruhi oleh lima faktor umum tersebut. Dengan survey secara langsung
maka dapat diketahui faktor apakah yang paling mempengaruhi prestasi
seseorang.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|25
diagram ishikawa nilai bagus (A/AB/B)
mesin diri sendiri materi

m a tekun
en d a be
ye pe rb asik mudah dimengerti dan dipahami
m d rp ah bersungguh-sungguh
u m e iak u as
da ud na a s a bersemangat lumayan
h ah k n ya In
di da l ti e ng do ada usaha
pa di n r ne
ha da j at mood bagus
m pa ela ur si tidak mudah tapi masih bisa diatasi
i t s a mulai rajin
antusias
literatur memperhatikan susah tapi menyenangkan
s w
ek if i
al d serius tapi santai
i an enak dan jelas
SL pintar
sa C semangat belajar
ng m termotivasi tidak terlalu luas
m me at em
en nd le m ba tenang
cu u ng em n
ku ku ka ad tu menyukai mata kuliah tidak rumit
pi ng p ai
fasilitas
rajin masuk kuliah
masih fresh mudah dipelajari
mahasiswa
mendapatka
banyak teman yang membantu n
dannilai bagus
cocok dengan metode ajar dosen
ada tutor
(A /A B/B)
dosen berkualitas pemilihan teman yang tepat
kelompok belajar mendukung
santai dan menyenangkan enak
suasana menyenangkan
interaktif
asik
penyampaian mudah dipahami mudah belajar bersama
banyak teman dekat
cara mengajar dosen bagus
baik
suasana kelas tenang
cara penyampaian menarik
nyaman

metode lingkungan

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|26
diagram ishikawa nilai jelek (D/E)
lingkungan materi diri sendiri

belum berhasil
kelas terlalu besar
terlalu banyak hafalan ngantuk
suasana kelas ribut tidak konsentrasi atau fokus
kurang belajar
kelas ramai kayak pasar biasa saja tidak terlalu antusias
suasana kelas kurang rumah jauh dari kampus
terlalu berat dan terlalu luas malas
tidak nyaman kurang berlatiih
mahasiswa terlalu banyak mudah jenuh
kurang menarik sibuk
suasana kelas membosankan kurang berminat
panas terlalu banyak yang rumit kurang memahami
sering bolos
banyak yang mengajak capek
susah dimengerti
tidak bisa bagi waktu
mahasiswa
kelas mengantuk
tidak suka dengan dosen
mendapatka
pa
pa cara mengajar monoton
n nilai jelek
n
tu
tidak cocok dengan metode dosen(D/E)
pa lis ku
pa te ra
n rla ng
tu lu
lis be A le cara penyampaian membosankan
s C ng
ke ar ka
ci m p
ok l at kurang interaktif
i
fasilitas
ad s u dosen jarang masuk
op lit
si di
d pa
ar ha be penyampaian dosen tidak menarik
ku ib m
ah i rb
ra
ng ku as kar ah
as dosen tidak memanfaatkan waktu
su ra a en
ba lit ng as a a
ny di je ing as
ak ca la in kurang mengilhami
ri s g
literatur penyampaian susah dimengerti

mesin metode

Gambar 4.5 Diagram Ishikawa Penyebab Mahasiswa Mendapatkan Nilai Bagus Dan Nilai Jelek

Berdasarkan diagram diatas penyebab yang paling banyak berpengaruh terhadap


prestasi mahasiswa adalah faktor dari dalam diri sendiri mahasiswa tersebut yang
bisa berpengaruh buruk maupun baik. faktor yang berpengaruh baik terhadap
prestasi mahasiswa misalnya tekun, bersungguh-sungguh, bersemangat, ada
usaha, mood bagus, mulai rajin, antusias, memperhatikan, serius tapi santai,
pintar, semangat belajar tinggi, termotivasi, tenang, menyukai mata kuliah, rajin
masuk kuliah, masih fresh, mudah mempelajari, fit, tidak memakai sistem kebut
semalam. Akan tetapi, faktor yang lain juga sebaiknya diperbaiki demi
peningkatan prestasi mahasiswa.
4.6 Capability Process

Setelah diketahui bahwa proses terkendali secara statistik maka

selanjutnya melihat presisi dan akurasinya yang dapat dilihat dari koefisien Cp

dan Cpk. Jika Cp>1 dapat dikatakan bahwa presisi tinggi dan juga apabila Cpk

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|27
>1 maka akurasi tinggi sehingga proses dapat dinyatakan capable. Di bawah ini

merupakan output Capability analysis dari software minitab.

Process Capability of IPS1

LSL USL
P rocess Data Within
LS L 2 Overall
Target *
USL 4 P otential (Within) C apability
S ample M ean 2.97175 Cp 0.73
S ample N 40 C PL 0.71
C PU 0.75
S tDev (Within) 0.458571
S tDev (O v erall) 0.499978 C pk 0.71
C C pk 0.73
O v erall C apability
Pp 0.67
PPL 0.65
PPU 0.69
P pk 0.65
C pm *

2.0 2.5 3.0 3.5 4.0


O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M  < LS L 25000.00 P P M  < LS L 17041.69 P P M  < LS L 25972.81
P P M  > U S L 0.00 P P M  > U S L 12471.23 P P M  > U S L 19862.88
P P M  Total 25000.00 P P M  Total 29512.91 P P M  Total 45835.69

Process Capability of IPS2

LSL USL
P rocess Data Within
LS L 2 Overall
Target *
USL 4 P otential (Within) C apability
S ample M ean 3.29875 Cp 0.77
S ample N 40 C PL 1.00
C PU 0.54
S tDev (Within) 0.432962
S tDev (O v erall) 0.438865 C pk 0.54
C C pk 0.77
O v erall C apability
Pp 0.76
PPL 0.99
PPU 0.53
P pk 0.53
C pm *

2.0 2.4 2.8 3.2 3.6 4.0


O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M  < LS L 0.00 P P M  < LS L 1351.28 P P M  < LS L 1541.52
P P M  > U S L 0.00 P P M  > U S L 52652.82 P P M  > U S L 55035.96
P P M  Total 0.00 P P M  Total 54004.10 P P M  Total 56577.48

Gambar 4.8 Output Capability Analysis

Berdasarkan output di atas capability process berdasarkan subgrup

SNMPTN didapatkan Cp = 0,72 dan Cpk = 0,60 dengan kata lain akurasi

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|28
dan presisi rendah. Sedangkan untuk capability process berdasarkan subgrup

PMDK diperoleh Cp = 1.01 dan Cpk = 0.91 sehingga dapat dikatakan

bahwa akurasi dan presisi cukup tinggi. Secara keseluruhan proses lebih

kapabel berdasarkan subgrup PMDK dibandingkan dengan subgrup

SNMPTN.

Peta Kendali Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ITS 2009|29

You might also like