You are on page 1of 8

Presentasi Mata Kuliah Multimedia Pembelajaran

Oleh :
Nany agustin (07707251018)
Aryub A-Waeji (07707251021)
Dosen Pengampu : Dr. Sunaryo Sunarto

Evaluasi Multimedia Pembelajaran

I. Pendahuluan

Istilah evaluasi mempunyai beberapa arti tergantung pada konteks


penggunaanya. Dalam makalah ini, evaluasi diartikan sebagai satu proses yang
berkelanjutan pada akhir pekerjaan, untuk menguji apa yang telah dilakukan
sebelum siklus berikutnya dimulai. Ongoing evaluation merupakan bagian dari
evaluasi yang penting untuk dilakukan dalam suatu proyek sesuai dengan
anggaran yang telah ditentukan. Evalausi ini bersifat non formal dan dilakukan
selama proses proyek sedang berlangsung. Proses evaluasi digunakan untuk
menetapkan nilai suatu objek yang sedang dievaluasi untuk mendapatkan nilai
yang bisa disampaikan pada orang lain.
II. Pembahasan

A. Model Evaluasi

Evaluasi terhadap multimedia pembelajaran dapat ditinjau dari


beberapa model desain dan pengembangan. Dibawah ini akan dijelaskan
berdasarkan 3 model, yaitu:
Dalam buku Lee dan Owens, membagi evaluasi menjadi empat
tingkatan, yaitu:
1. Reaksi (reaction)

Page 1 of 8
Untuk mengetahui tanggapan dari peserta terhadap aktivitas yang yang
telah dilakukan, sehingga dapat memperbaiki aktivitas berikutnya.

2. Pengetahuan (knowledge)
Untuk mengukur tingkat pencapaian yang berhubungan dengan tingkatan
isi dan ketrampilan dari aktivitas yang telah dilakukan.
3. Kinerja (performance)
Mengukur perubahan perilaku atau sikap sebagai hasil dari pengetahuan
dan ketrampilan yang diperoleh selama aktivitas berlangsung.
4. Dampak (impact)
Mengukur dampak yang menjadi keuntungan dari aktivitas yang telah
dilakukan.
Untuk melakukan evaluasi multimedia pembelajaran, ada beberapa
langkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan evalusi (purpose of evaluation)
Untuk langkah pertama ini, prosedur yang perlu dilakukan; 1)
Menentukan tujuan dari solusi, 2) Mengidentifikasi variabel-variabel
(misalnya variable kemampuan, keterampilan, pemahaman, dll)
pengukuran yang bersifat individu daripada yang organisasi, dan 3)
Menentukan apakah solusi akan digunakan secara komersial.
2. Strategi evaluasi (evaluation starategy)
Prosedur yang perlu dilakukan; 1) Menulis pendahuluan, 2) Menentukan
persyaratan evaluasi, dan 3) Menentukan sumber.
3. Rencana evaluasi (evaluation plan)
Prosedur yang perlu dilakukan; 1) Melengkapi bagian dari masalah, 2)
Melengkapi bagian dari solusi, 3) Melengkapi bagian sasaran hasil, 4)
Melengkapi komponen yang berhubungan dengan rencana evaluasi, dan
5) Melengkapi ringkasan.

Page 2 of 8
4. Pengukuran validitas (measures of validity)
Prosedur yang perlu dilakukan; 1) Menentukan tingkatan dan jenis
kebutuhan, 2) Menentukan instrumen pengukuran, dan 3) Membuat
keputusan.
5. Pengembangan instrumen (instrument development)
Prosedur yang perlu dilakukan; 1) Memilih jenis pengukuran, 2)
Mengembangkan instrumen pengukuran, 3) Memperhitungkan lamanya
pengembangan instrumen, 4) Memperhitungkan ketahanan dari tiap item
(mungkin sejenis dengan reliable), 5) Memutuskan instrumen apa yang
akan dipakai, dan 6) Menetapkan dokumen yang dipakai dalam rencana
evaluasi.
6. Analisis dan pengumpulan data (collecting and analyzing data)
Prosedur yang perlu dilakukan; 1) Menyiapkan database, 2)
Mengembangkan rencana evaluasi, 3) Mengumpulkan dan menyusun
data, 4) Menginterpretasikan data, dan 5) Menemukan dokumen.

Menurut Rob Phillips, ada empat kondisi pokok dalam pengembangan


multimedia dan implementasinya, yaitu:
1. Evaluasi dokumen (document evaluation)
Evaluasi dokumen adalah evaluasi yang digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap jenis informasi yang dikumpulkan berupa dokumen.
Misalnya: analisis kebutuhan, pengecekan terhadap flowchart dan
storyboard, desain, anggaran, dll.
2. Evaluasi formatif (formatif evaluation)
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan secara langsung pada
akhir suatu program, dan program masih berlangsung untuk perbaikan

Page 3 of 8
pada program berikutnya. Contohnya apakah user dengan belajar
menggunakan multimedia merasakan kemudahan. Hal-hal yang dapat
dilakukan pada evaluasi formatif misalnya:
• Apakah navigasi yang digunakan efektif/konstan
• Apakah siswa senang/menikmati dalam menggunakannya
• Apakah memberikan informasi yang jelas
• Apakah tampilannya bagus
• Apakah cara menggunakannya tidak menyulitkan siswa.
3. Evaluasi sumatif (sumatif evaluation)
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir keseluruhan
dari program. Dalam proses pembelajaran, evaluasi sumatif dilakukan
untuk mengukur efektivitas dari pembelajaran. Dalam hal ini,
pembelajaran dengan menggunakan multimedia, akan di ukur apakah
dapat meningkatkan kompetensi siswa, apakah ada perubahan hasil
belajar dengan menggunakan multimedia, atau dapat meningkatkan minat
belajar, dll. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kelompok
kontrol dan dan kelompok ekperimen, untuk membandingkan efektivitas
dari dua metode pembelajaran yang digunakan.
4. Evaluasi dampak (impact evaluation)
Evaluasi dampak adalah mencari bukti perubahan dalam hal perilaku atau
pola belajar siswa yang dikaitkan dengan penggunaan multimedia.
Dalam evaluasi dampak ini, dapat dilihat bagaimana kemampuan daya
ingat (retensi) siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan multimedia.

Dalam buku Alessi dan Trollip, untuk mengevaluasi multimedia


pembelajaran, dilakukan dengan cara:
1. Evaluasi formatif (formatif evaluation)

Page 4 of 8
Dalam evaluasi formatif, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:
• Ongoing evaluation, evaluasi yang dilakukan secara terus menerus
selama proses pengembangan berlangsung. Dilakukan pada tahap
awal, tengah, dan akhir pengembangan.
• Alpha testing
Untuk pengujian alpha, dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, juga
bisa dilakukan oleh siswa yang mempunyai kompetensi untuk
melakukan evaluasi terhadap produk yang dibuat. Hasil dari evaluasi
yang telah dilakukan sebagai dasar untuk melakukan revisi pertama.
• Beta testing
Untuk pengujian beta, dilakukan pada siswa yang memiliki
kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dalam uji beta ini bisa
dilakukan pada siswa minimal 3 orang atau kelipatannya. Hasilnya
untuk melakukan revisi akhir.
2. Evaluasi sumatif (sumatif evaluation)
Dalam evaluasi sumatif, dilakukan terhadap siswa dan lingkungannya.
Evaluasi sumatif dilakukan untuk mengukur efektivitas pembelajaran.
B. Komponen Evaluasi

Adapun komponen-komponen yang harus dievaluasi, yaitu:

• Pokok bahasan (Subject matter)


• Informasi pelengkap (Auxiliary information)
• Pertimbangan afektif (Affective considerations)
• Tampilan (Interface)
• Navigasi (Navigation)
• Pedagogis (Pedagogy)
• Tampilan yang tidak tampak (Invisible features)
• Ketahanan (Robustness)

Page 5 of 8
• Materi pendukung (Supplementary materials).
Di bawah ini tabel format evaluasi yang dijadikan acuan dalam
membuat instrument, yang nantinya menjadi bahan dalam proses evaluasi,
baik yang dilakukan oleh ahli media, ahli materi, ataupun siswa.

Format evaluasi
ITEM ACCEPTABLE NEED WORK COMMENTS

Pokok Bahasan
Kesesuaian tujuan
Struktur isi
Keakuratan isi
Bahasa, gaya, grammar
Tingkatan bacaan
Bahasa- Bias budaya
Referensi-Bias budaya
Jargon dan istilah teknis
Ejaan, tata bahasa, dan tanda bac
a
Daftar kata-kata sulit
Keterkinian kata

Informasi pelengkap
Pengenalan
Petunjuk
Bantuan
Kesimpulan

Pertimbangan afektif
motivasi
Tampilan

Display

Model presentasi
Kualitas teks
Animasi dan grafik
Audio
Video
Masukan
spasi
Navigasi

Page 6 of 8
Bantuan navigasi
Konsistensi
Mulai kembali
Penunjuk pasif
Penunjuk aktif
Pedagogy
Metodologi
Interaktif
Kapasitas kognitif
Pembelajaran kooperatif
Methapor pembelajaran
Strategi pembelajaran
Control pengguna
Pertanyaan
Jawaban pertanyaan
Kualitas umpan balik
Format umpan balik
Tingkat penguasaan
Tampilan yang tidak tampak
Rekaman dan data
Keamanan dan aksessibilitas
Banyaknya data
Ketahanan produk
Untuk pengguna umum
Untuk pengguna yang tidak umum
Pada komputer, software, dan browser
yang berbeda
Materi pendukung
Manual-aspek umum
Manual-operasi program
Manual-isi program
Materi pelengkap
Sumber lain

A. Kesimpulan

Evaluasi dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir dari program, dan
bertujuan untuk memperbaiki program yang dibuat, sehingga akan menghasilkan
produk yang lebih baik.

Page 7 of 8
Referensi:
Alessi, S.M. & Trollip, S.R. (1991). Multimedia for learning : methods and
development (3 rd ed.). Massachusetts : Ally & Bacon A Pearson Education
Company

Lee, W.W., & Owens, D.L. (2004). Multimedia based instructional design (2th ed.).
San Francisco: Pfeiffer.

Rob Phillips. (1997). The developer’s handbook Interactive Multimedia. London:


Kogan Page

Page 8 of 8

You might also like