You are on page 1of 6

FUNGSI DAN PERAN MASJID

Hanyalah yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian,
serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

(QS 9:18, At Taubah)

PENGERTIAN MASJID

Masjid berarti tempat untuk bersujud. Secara terminologis diartikan sebagai tempat
beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat. Masjid sering disebut
Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada
Allah. Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani shahabat beliau, Abu Bakar,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati daerah Quba di sana beliau mendirikan
Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba (QS 9:108, At Taubah).
Setelah di Madinah Rasulullah juga mendirikan Masjid, tempat umat Islam melaksanakan
shalat berjama’ah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya. Pada perkembangannya
disebut dengan Masjid Nabawi.
Fungsi Masjid paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat
berjama’ah. Kalau kita perhatikan, shalat berjama’ah adalah merupakan salah satu ajaran
Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin, bukan fuqaha, yang
bermakna perbuatan yang selalu dikerjakan beliau. Ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam tentang shalat berjama’ah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan
kepada kaum muslimin.

Abdullah Ibn Mas’ud r.a. berkata: “Saya melihat semua kami (para shahabat)
menghadiri jama’ah. Tiada yang ketinggalan menghadiri jama’ah, selain dari orang-
orang munafiq yang telah nyata kemunafiqannya, dan sungguhlah sekarang di bawa ke
Materi Pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam 2
Masjid dipegang lengannya oleh dua orang, seorang sebelah kanan, seorang sebelah kiri,
sehingga didirikannya ke dalam shaff.” (HR: Al Jamaah selain Bukhory dan Turmudzy).

Ibnu Umar r.a. berkata: “Bersabdalah Rasulullah s.a.w.: “Shalat berjama’ah melebihi
shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajad.” (HR: Bukhory dan Muslim).

Sebenarnya, inti dari memakmurkan Masjid adalah menegakkan shalat berjama’ah,


yang merupakan salah satu syi’ar Islam terbesar. Sementara yang lain adalah
pengembangannya. Shalat berjama’ah merupakan indikator utama keberhasilan kita dalam
memakmurkan Masjid. Jadi keberhasilan dan kekurang-berhasilan kita dalam
memakmurkan Masjid dapat diukur dengan seberapa jauh antusias umat dalam
menegakkan shalat berjama’ah.
Meskipun fungsi utamanya sebagai tempat menegakkan shalat, namun Masjid
bukanlah hanya tempat untuk melaksanakan shalat saja. Di masa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, selain dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beri'tikaf,
Masjid bisa dipergunakan untuk kepentingan sosial. Misalnya, sebagai tempat belajar
dan mengajarkan kebajikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit, menyelesaikan
hukum li'an dan lain sebagainya.
Dalam perjalanan sejarahnya, Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat,
baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Hampir dapat dikatakan,
dimana ada komunitas muslim di situ ada Masjid. Memang umat Islam tidak bisa terlepas
dari Masjid. Disamping menjadi tempat beribadah, Masjid telah menjadi sarana
berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat da’wah dan lain sebagainya.
Banyak Masjid didirikan umat Islam, baik Masjid umum, Masjid Sekolah, Masjid
Kantor, Masjid Kampus maupun yang lainnya. Masjid didirikan untuk memenuhi hajat
umat, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri kepada Pencipta-nya.
Tunduk dan patuh mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Masjid menjadi
tambatan hati, pelabuhan pengembaraan hidup dan energi kehidupan umat.

Utsman Ibn ‘Affan r.a. berkata: “Rasul s.a.w. bersabda: Barangsiapa mendirikan karena
Allah suatu Masjid, niscaya Allah mendirikan untuknya seperti yang ia telah dirikan itu
di Syurga.” (HR: Bukhori & Muslim).
BEBERAPA FUNGSI DAN PERAN MASJID
Materi Pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam 3
Masjid memiliki fungsi dan peran yang dominan dalam kehidupan umat Islam,
beberapa di antaranya adalah:

1. Sebagai tempat beribadah.


Sesuai dengan namanya Masjid adalah tempat sujud, maka fungsi utamanya adalah
sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam
adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh
ridla Allah, maka fungsi Masjid disamping sebagai tempat shalat juga sebagai tempat
beribadah secara luas sesuai dengan ajaran Islam.

2. Sebagai tempat menuntut ilmu.


Masjid berfungsi sebagai tempat untuk belajar mengajar, khususnya ilmu agama
yang merupakan fardlu ‘ain bagi umat Islam. Disamping itu juga ilmu-ilmu lain, baik
ilmu alam, sosial, humaniora, keterampilan dan lain sebagainya dapat diajarkan di Masjid.

3. Sebagai tempat pembinaan jama’ah.


Dengan adanya umat Islam di sekitarnya, Masjid berperan dalam mengkoordinir
mereka guna menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. Selanjutnya umat yang
terkoordinir secara rapi dalam organisasi Ta’mir Masjid dibina keimanan, ketaqwaan,
ukhuwah imaniyah dan da’wah islamiyahnya. Sehingga Masjid menjadi basis umat Islam
yang kokoh.

4. Sebagai pusat da’wah dan kebudayaan Islam.


Masjid merupakan jantung kehidupan umat Islam yang selalu berdenyut untuk
menyebarluaskan da’wah islamiyah dan budaya islami. Di Masjid pula direncanakan,
diorganisasi, dikaji, dilaksanakan dan dikembangkan da’wah dan kebudayaan Islam yang
menyahuti kebutuhan masyarakat. Karena itu Masjid, berperan sebagai sentra aktivitas
da’wah dan kebudayaan.

5. Sebagai pusat kaderisasi umat.

Materi Pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam 4


Sebagai tempat pembinaan jama’ah dan kepemimpinan umat, Masjid memerlukan
aktivis yang berjuang menegakkan Islam secara istiqamah dan berkesinambungan. Patah
tumbuh hilang berganti. Karena itu pembinaan kader perlu dipersiapkan dan dipusatkan di
Masjid sejak mereka masih kecil sampai dewasa. Di antaranya dengan Taman Pendidikan
Al Quraan (TPA), Remaja Masjid maupun Ta’mir Masjid beserta kegiatannya.

6. Sebagai basis Kebangkitan Umat Islam.


Abad ke-lima belas Hijriyah ini telah dicanangkan umat Islam sebagai abad
kebangkitan Islam. Umat Islam yang sekian lama tertidur dan tertinggal dalam percaturan
peradaban dunia berusaha untuk bangkit dengan berlandaskan nilai-nilai agamanya. Islam
dikaji dan ditelaah dari berbagai aspek, baik ideologi, hukum, ekonomi, politik, budaya,
sosial dan lain sebagainya. Setelah itu dicoba untuk diaplikasikan dan dikembangkan
dalam kehidupan riil umat. Menafasi kehidupan dunia ini dengan nilai-nilai Islam. Proses
islamisasi dalam segala aspek kehidupan secara arif bijaksana digulirkan.
Umat Islam berusaha untuk bangkit. Kebangkitan ini memerlukan peran Masjid
sebagai basis perjuangan. Kebangkitan berawal dari Masjid menuju masyarakat secara
luas. Karena itu upaya aktualisasi fungsi dan peran Masjid pada abad lima belas Hijriyah
adalah sangat mendesak (urgent) dilakukan umat Islam. Back to basic, Back to Masjid.

AKTUALISASI FUNGSI DAN PERAN MASJID

Secara umum pengelolaan Masjid kita masih memprihatinkan. Apa kiranya solusi
yang bisa dicoba untuk ditawarkan dalam meng-aktualkan fungsi dan peran Masjid di era
modern. Hal ini selayaknya perlu kita pikirkan bersama agar Masjid dapat menjadi sentra
aktivitas kehidupan umat kembali sebagaimana telah ditauladankan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabatnya.
Kita perlu melakukan pemberdayaan Masjid dahulu sebelum mengoptimalkan
fungsi dan perannya. Dalam pemberdayaan ini kita bisa menggunakan metode Continuous
Consolidation and Improvement for Mosque (CCIM) atau Penguatan dan Perbaikan
Berkelanjutan untuk Masjid .
CCIM adalah metode pemberdayaan Masjid dengan menata kembali organisasi
Ta’mir Masjid melalui pemanfaatan segenap potensi yang dimiliki diikuti dengan
Materi Pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam 5
perbaikan yang dilakukan secara terus menerus. Dalam metode ini kita dapat
memanfaatkan metode-metode yang sudah dikenal dalam dunia management maupun
mutu, seperti misalnya: Siklus PDCA, QC Tools, SAMIE, MMT, ISO 9000, Lima-R dan
lain sebagainya.
Penguatan atau dalam istilah umum organisasi disebut konsolidasi (concolidation),
adalah merupakan upaya menata sumber daya yang ada secara sistimatis dan terarah.
Yang perlu dilakukan adalah meliputi:
a. Konsolidasi pemahaman Islam.
b. Konsolidasi lembaga organisasi.
c. Konsolidasi program.
d. Konsolidasi jama’ah.
Perbaikan (improvement) diperlukan untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan
pelayanan kepada jama’ah. Beberapa cara yang cukup efektif dalam upaya perbaikan
dapat diseleksi dan disesuaikan dengan kebutuhan, agar upaya perbaikan dapat
dilaksanakan secara berkelanjutan (continuous improvement).
Sambil melakukan konsolidasi dan perbaikan, aktivitas memakmurkan Masjid dan
jama’ahnya dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan peran yang telah disebutkan di depan.
Aktivitas disusun dengan melakukan perencanaan Program Kerja secara periodik dan
diterjemahkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan (RKAP) setiap tahunnya.
Rencana yang telah ditetapkan selanjutnya ditindak lanjuti dengan melakukan
koordinasi segenap sumber daya yang dimiliki dan dilaksanakan secara profesional.
Aktivitas yang diselenggarakan dilaporkan, dievaluasi, distandardisasi dan dikaji untuk
ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.
Pada masa sekarang Masjid semakin perlu untuk difungsikan, diperluas jangkauan
aktivitas dan pelayanannya serta ditangani dengan organisasi dan management yang baik.
Tegasnya, perlu tindakan meng-aktualkan fungsi dan peran Masjid dengan memberi
warna dan nafas modern. Lokakarya idarah Masjid yang diselenggarakan di Jakarta oleh
KODI DKI pada tanggal 9-10 November 1974 telah merumuskan pengertian istilah
Masjid sebagai berikut: "Masjid ialah tempat untuk beribadah kepada Allah semata dan
sebagai pusat kebudayaan Islam". Pemahaman tersebut menunjukkan bahwa Masjid
harus bebas dari aktivitas syirik dan harus dibersihkan dari semua kegiatan-kegiatan
yang cenderung kepada kemusyrikan. Disamping itu kegiatan-kegiatan sosial yang
dijiwai dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam dapat diselenggarakan di dalamnya.
Materi Pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam 6
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (QS 72:18, Al
Jin).

Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman


kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS 9:18, At
Taubah).

Pengertian Masjid sebagi tempat ibadah dan pusat kebudayaan Islam telah memberi
warna tersendiri bagi umat Islam modern. Tidaklah mengherankan bila suatu saat, insya
Allah, kita jumpai Masjid yang telah dikelola dengan baik, terawat kebersihan, kesehatan
dan keindahannya. Terorganisir dengan management yang baik serta memiliki tempat-
tempat pelayanan sosial seperti, poliklinik, Taman Pendidikan Al Quraan, sekolah,
madrasah diniyah, majelis ta'lim dan lain sebagainya.

Materi Pelatihan Management Masjid dan Organisasi Islam 7

You might also like