Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa penting yang
menyangkut kehidupan bangsa kita dan kepentingan masyarakat Indonesia masa kini maupun masa depan.Sumpah Pemuda merupakan pernyataan kebulatan tekad yang dijalin oleh tiga unsur yang saling berkaitan. Unsur pertama dan kedua merupakan pengakuan terhadap tanah air Indonesia yang satu,yang didukung oleh satu kesatuan bangsa Indonesia. Unsur yang ketiga merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Secara konstitusional terdapat dalam Undang Undang Dasar 1945 Bab XV
Pasal 36 dikukuhkan sebagai bahasa Negara. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional,bahasa Indonesia berfungsi sebagai : 1. Lambang kebanggaan Nasional 2. Lambang jati diri ( identitas ) nasional 3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya
Didalam implementasinya saat ini terjadi degradasi penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar pada pemerintah Indonesia , para Elite pejabat dan para guru Bahasa Indonesia yang mempengaruhi pola pikir generasi penerus bangsa. Hal ini disebabkan oleh : 1. Kecenderungan mempergunakan istilah-istilah bahasa Inggris secara obral dan serampangan. 2. Belum adanya kepedulian berbahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Perasaan gengsi (dianggap tidak berpola pikir maju) dan budaya latah. Sebagai reaksi dari fenomena yang ada disusunlah RUU bahasa sejak awal tahun 2006 yang terdiri atas 10 Bab dan 22 pasal, berikut ini beberapa pasalnya :
• Pidato kenegaraan, termasuk naskah pidato, baik yang disampaikan di
dalam negeri maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (pasal 9 ayat 2)
• Media massa, baik cetak maupun elektronik wajib menggunakan bahasa
Indonesia. Demikian pula film, sinetron, dan produk multimedia dari negara lain harus dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk sulih suara atau terjemahan. (pasal 11).
• Merek dagang, iklan, nama perusahaan, nama bangunan atau gedung
dan petunjuk penggunaan barang harus mempergunakan bahasa Indonesia (pasal 12).
• Pejabat negara dan pejabat publik diwajibkan mempunyai kemahiran
menggunakan bahasa Indonesia hingga tingkat tertentu. (pasal 13).
Nasionalisme bangsa Indonesia yang bermodalkan komitmen kebersamaan
dan kesederajatan telah teruji cukup berat dalam perjalanan selama lebih dari enam puluh tahun kemerdekaan sehingga menurun. Untuk meningkatkan sikap nasionalisme yang mulai menurun saat ini,salah satu cara dengan mengoptimalkan pemahaman terhadap RUU bahasa dengan metode sosialisasi, kontrol bahasa di ruang publik, dan observasi lapangan. Sikap nasionalisme bangsa Indonesia akan lebih dipertajam melalui UU bahasa. Kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa nasional perlu terus dibangkitkan dan hidupkan kembali dari generasi ke generasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan adanya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai alat perekat pemersatu bangsa sehingga bangsa Indonesia tetap dalam wadah NKRI (memperkuat wawasan kebangsaan).