You are on page 1of 3

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

DALAM UPAYA MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA

Oleh: Endang Tri Setyorini, S.Pd.


Penata Tk.I III/d NIP 030230943
DIKLATPIM III ANGK.VI DEPHAN T.A. 2008

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa penting yang


menyangkut kehidupan bangsa kita dan kepentingan masyarakat Indonesia masa
kini maupun masa depan.Sumpah Pemuda merupakan pernyataan kebulatan
tekad yang dijalin oleh tiga unsur yang saling berkaitan. Unsur pertama dan kedua
merupakan pengakuan terhadap tanah air Indonesia yang satu,yang didukung
oleh satu kesatuan bangsa Indonesia. Unsur yang ketiga merupakan pernyataan
tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Secara konstitusional terdapat dalam Undang Undang Dasar 1945 Bab XV


Pasal 36 dikukuhkan sebagai bahasa Negara. Di dalam kedudukannya sebagai
bahasa Nasional,bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebanggaan Nasional
2. Lambang jati diri ( identitas ) nasional
3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya

Didalam implementasinya saat ini terjadi degradasi penggunaan bahasa


Indonesia yang baik dan benar pada pemerintah Indonesia , para Elite pejabat dan
para guru Bahasa Indonesia yang mempengaruhi pola pikir generasi penerus
bangsa. Hal ini disebabkan oleh :
1. Kecenderungan mempergunakan istilah-istilah bahasa Inggris
secara obral dan serampangan.
2. Belum adanya kepedulian berbahasa Indonesia yang baik dan
benar.
3. Perasaan gengsi (dianggap tidak berpola pikir maju) dan budaya
latah.
Sebagai reaksi dari fenomena yang ada disusunlah RUU bahasa sejak awal tahun
2006 yang terdiri atas 10 Bab dan 22 pasal, berikut ini beberapa pasalnya :

• Pidato kenegaraan, termasuk naskah pidato, baik yang disampaikan di


dalam negeri maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (pasal 9 ayat 2)

• Media massa, baik cetak maupun elektronik wajib menggunakan bahasa


Indonesia. Demikian pula film, sinetron, dan produk multimedia dari
negara lain harus dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia dalam
bentuk sulih suara atau terjemahan. (pasal 11).

• Merek dagang, iklan, nama perusahaan, nama bangunan atau gedung


dan petunjuk penggunaan barang harus mempergunakan bahasa
Indonesia (pasal 12).

• Pejabat negara dan pejabat publik diwajibkan mempunyai kemahiran


menggunakan bahasa Indonesia hingga tingkat tertentu. (pasal 13).

Nasionalisme bangsa Indonesia yang bermodalkan komitmen kebersamaan


dan kesederajatan telah teruji cukup berat dalam perjalanan selama lebih dari
enam puluh tahun kemerdekaan sehingga menurun.
Untuk meningkatkan sikap nasionalisme yang mulai menurun saat ini,salah
satu cara dengan mengoptimalkan pemahaman terhadap RUU bahasa dengan
metode sosialisasi, kontrol bahasa di ruang publik, dan observasi lapangan.
Sikap nasionalisme bangsa Indonesia akan lebih dipertajam melalui UU
bahasa. Kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa nasional perlu terus
dibangkitkan dan hidupkan kembali dari generasi ke generasi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan
adanya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai alat perekat
pemersatu bangsa sehingga bangsa Indonesia tetap dalam wadah NKRI
(memperkuat wawasan kebangsaan).

You might also like