You are on page 1of 3

Analisis Biaya Manfaat

Analisis efektivitas biaya membandingkan cara-cara yang berbeda untuk mencapai

tujuan yang sama guna mendapatkan cara yang paling murah untuk mencapainya. Analisis

biaya manfaat mencari nilai dan membandingkan semua biaya dan manfaat, baik pada

kelompok perorangan dan sosial, sebagai akibat intervensi alternatif dan

mengkonversikannya ke jumlah uang. Misalnya, dengan analisis biaya manfaat, anda dapat

menghitung manfaat yang diterima program anda untuk tiap rupiah yang dikeluarkan.

Analisis biaya manfaat merupakan metodologi yang banyak digunakan dalam

melakukan analisis investasi. Metode ini dapat membantu para pengambil keputusan dalam

menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber daya yang terbatas tetapi

memberikan keuntungan yang tinggi.

Sementara analisis penetapan biaya berguna bagi manajemen dan perencanaan, tetapi

terdapat juga batasan-batasan:

1. Keputusan tidak sepenuhnya didasari oleh pertimbangan ekonomi. Pertimbangan-

pertimbangan politis, teknis, administratif dan logistik seringkali lebih berpengaruh pada

pilihan akhir sebuah strategi.

2. Analisis efektivitas biaya.

3. Intervensi seringkali berakibat pada hasil kesehatan positif lainnya.

4. Tidak mungkin mengkuantifikasi manfaat yang tak nyata.


Analisis Etis Untuk Pemecahan Masalah

Kebanyakan para pelaku bisnis mengambil keputusan berdasarkan kepentingan para

pemilik atau para pemegang saham, pandangan ini merupakan pendekatan secara tradisional.

Pendekatan secara tradisional ini dimodifikasi menjadi dua cara, pertama asumsi bahwa

seluruh shareholder hanya ingin memaksimalkan keuntungan jangka pendek. Kedua, hak dan

kewajiban dari beberapa kelompok non shareholder seperti karyawan, konsumen atau klien,

supplier, kreditor, tokoh masyarakat dan pemerintah memiliki kepentingan dari hasil

keputusan yang dibuat dan juga tujuan dari perusahaan itu ikut dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan perusahaan.

Perusahaan yang modern saat ini sangat memperhitungkan kelompok Shareholder dan

kelompok diluar Shareholder, kedua kelompok tersebut menjadi pembentuk dari sebuah

stakeholder yang menjadi Company Respond. Jika kehilangan salah satu unsur stakeholder

atau biasa disebut primary stakeholder. Hal tersebut dapat menyebabkan perusahaan tidak

dapat berpotensi secara penuh, dan mungkin dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan.

Asumsi bahwa kelompok shareholder monolitik hanya tertarik pada keuntungan

jangka panjang yang sedang mengalami modifikasi, disebabkan karena perusahaan yang

modern mencari shareholders yang terdiri dari perorangan maupun institusi yang tertarik

pada keuntungan jangka panjang dan bagaimana etika bisnis diterapkan.

Investor yang etis mengembangkan jaringan formal dan informal melalui kegiatan

perusahaan mereka, mereka juga memutuskan bagaimana untuk memilih wakil-wakil

mereka, serta bagaimana pendekatan ke direktur agar mereka memperhatikan dan tetap pada

ruang lingkup atas perlindungan terhadap lingkungan. Mereka juga memberikan kompensasi

dan nilai lebih terhadap kegiatan HAM pada suatu negara tertentu seperti Afrika Selatan.
Kepentingan yang Fundamental dari Stakeholder

Para decision maker menggabungkan kepentingan kelompok stakeholder dan

menciptakaan tiga kepentingan yang mendasar, yaitu:

1. Dapat menghasilkan keputusan yang dapat mengakomodir kepentingan mereka.

2. Suatu keputusan sebaiknya mempertimbangkan pendistribusian yang adil antara

keuntungan dan beban.

Suatu keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak-hak stakeholder, termasuk hak

dalam membuat keputusan.

• Well-offnes : Keputusan sebaiknya menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada

biaya

• Fairness : Pendistribusian hendaknya mempertimbangkan keseimbangan antara

keuntungan dan biaya.

• Right : Hasil keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak stakeholder.

You might also like