You are on page 1of 15

Model OSI

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Hubungan antara OSI Reference Model, DARPA Reference Model dan stack protokol
TCP/IP

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan
singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model
tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung
kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk
menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang
sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-
protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

 Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA
(Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF),
sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer
digunakan.
 Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya
metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya
(seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
 Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata)
membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model
dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile
(GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan
implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar
Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis
yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa
protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems
Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI
Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari
bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi
dan berinteraksi.

Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut

Lapisan Nama
Keterangan
ke- lapisan
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
Application jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
7
layer kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada
dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
Presentation jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
6
layer redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam
Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
5 Session layer dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama.
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
Transport disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada
4
layer level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan
sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
Network
3 untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
layer
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
Data-link (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan
2
layer menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,
bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Physical
1 Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain
layer
itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card
(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Model Jaringan 7 OSI Layer

Ξ April 21st, 2006 | → | ∇ OSI, Technology |

Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses
komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar
perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error”
selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer”
fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk
Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”.
Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam OSI

“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model


jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang
perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang
software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini
secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat
dibongkar pasang).
Modularity

“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus
berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari
vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.

Modularity

Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi


menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke
pesawat.
Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal.
Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan
berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang
membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket
tersebut sampai di pesawat itu.

7 Layer OSI

Model OSI terdiri dari 7 layer :

 Application
 Presentation
 Session
 Transport
 Network
 Data Link
 Physical

Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?


Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh
layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu
layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima
“header” dicopot sesuai dengan layernya.

Model OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-
jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer
harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung
melalui serentetan protokol dan standard.

Model OSI Keterangan

Application Layer: Menyediakan jasa


untuk aplikasi pengguna. Layer ini
bertanggungjawab atas pertukaran
informasi antara program komputer,
seperti program e-mail, dan service lain
yang jalan di jaringan, seperti server
printer atau aplikasi komputer lainnya.
Presentation Layer: Bertanggung
jawab bagaimana data dikonversi dan
diformat untuk transfer data. Contoh
konversi format text ASCII untuk
dokumen, .gif dan JPG untuk gambar.
Layer ini membentuk kode konversi,
translasi data, enkripsi dan konversi.

Session Layer: Menentukan bagaimana


dua terminal menjaga, memelihara dan
mengatur koneksi,- bagaimana mereka
saling berhubungan satu sama lain.
Koneksi di layer ini disebut “session”.

Transport Layer: Bertanggung jawab


membagi data menjadi segmen,
menjaga koneksi logika “end-to-end”
antar terminal, dan menyediakan
penanganan error (error handling).

Network Layer: Bertanggung jawab


menentukan alamat jaringan,
menentukan rute yang harus diambil
selama perjalanan, dan menjaga
antrian trafik di jaringan. Data pada
layer ini berbentuk paket.
Data Link Layer: Menyediakan link
untuk data, memaketkannya menjadi
frame yang berhubungan dengan
“hardware” kemudian diangkut melalui
media. komunikasinya dengan kartu
jaringan, mengatur komunikasi layer
physical antara sistem koneksi dan
penanganan error.

Physical Layer: Bertanggung jawab


atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media,
seperti kabel, dan menjaga koneksi
fisik antar sistem.

Fungsi 7 Layer Pada Model Osi Layer


Kategori: Welcome
Diposting oleh agung_zulfahri pada Jumat, 16 Oktober 2009
[982 Dibaca] [0 Komentar]

Fungsi 7 Layer Pada Model Osi Layer


 

 
1.. Lapisan fisik berkaitan dengan transmisi aliran bit yang tidak terstruktur melalui media
fisik; menangani karakteristik mekanik, elektrik, fungsional dan prosedural untuk
mengakses media fisik.

2. Lapisan data link menyediakan transfer informasi yang handal dengan melewati link fisik
dengan mengaktifkan, memelihara dan menon-aktifkan link,; mengirim blok data (frame)
dengan sinkronisasi, kendali kesalahan dan kendali aliran data yang penting.

3. Lapisan network menyediakan pelayanan untuk lapisan-lapisan yang lebih tinggi dengan
kebebasan dari transmisi data dan teknologi switching yang digunakan untuk
menghubungkan sistem; bertanggung jawab untuk membuka, memelihara dan mengakhiri
hubungan; mengatasi fasilitas komunikasi yang terganggu.

4. Lapisan transport menyediakan transfer data yang handal dan transparan antara titik-titik
akhir; menyediakan pengendalian kesalahan dan kendali aliran end-to-end dengan
memastikan bahwa unit data dikirim tanpa kesalahan, berurutan, dan tanpa kehilangan
duplikasi.

5. Lapisan session menyediakan struktur kendali untuk komunikasi antar aplikasi (seperti
satu arah, dua arah bergantian dan dua arah bersamaan); membuka, mengatur dan
mengakhiri koneksi (session) antar aplikasi yang bekerja sama.

6. Lapisan presentasi menyediakan kebebasan untuk proses-proses aplikasi dari perbedaan-


perbedaan dalam representasi dan format data (sintaks), contoh teletex, videotex.

7. Lapisan aplikasi menyediakan akses untuk lingkungan OSI bagi pemakai dan juga
menyediakan pelayanan informasi terdistribusi; file transfer dan job transfer

OSI (Open System Interconnection)

OSI (Open System Interconnection) merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Orgenization Standardization (ISO) di Eropa pada tahun
1977. Model OSI ini digunakan sebagai standard umum untuk membangun pemodelan arsitektur
jaringan komputer secara konseptual. Model OSI ini terdiri dari 7 lapisan yang disebut dengan layer.
Cara kerja dari setiap layer ini mengirimkan data dari komputer satu ke komputer lainnya dengan
cara megirimkan data tersebut ke layer dibawahnya sehingga berakhir dilayer terakhir, kemudian
mengirimkan ke komputer yang dituju. Lalu,data tersebut dikirim ke layer yang paling atas yaitu
application layer. Berikut ini adalah skema pentrransferan data pada jaringan :

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketujuh layer tersebut.

1. Physical Layer

Physical layer memiliki fungsi sebagai merepresentasikan sinyal elektrik yang diterima
dalam angka logika 0 atau 1. Sinyal inilah yang mentranmisikan data yang melalui kabel dengan
bentuk bit-bit biner. Physical layer ini digunakan pada device (peralatan) pada jaringan yaitu hub,
reapeter, dan Network adapter (NIC).

2. Data Link Layer

Data link layer memiliki tugas utama yaitu sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan
ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-
mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte).
Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link
layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa
ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak
secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.

Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data
link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi
transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat
perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah
hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya,
hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network
layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.

Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-
layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat
ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim
mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali
pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.

Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah.
Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer.
Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A
ke B bersaing saling mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing)
telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.

Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut
adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat
digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer.

Device yang menggunakan konsep data link layer yaitu Bridges dan Switch.

3. Network Layer

Layer ini memilki tugas menangani masalah pengiriman paket data dari computer
pengirim ke computer penerima. Pada layer ini, hal yang paling berperan dalam pengiriman paket
yaitu IP (Internet Protocol). Disini, layer akan menentukan IP pengirim dan IP penerima paket data
sehingga paket yang dikirim tidak mengalami salah sasaran atau tujuan. Selain itu, layer ini juga
berguna untuk mengatasi masalah IP dimana IP yang berbeda dapat melakukan koneksi dengan baik.
Device yang menggunakan layer ini adalah router.

4. Transport Layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin
bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di komputer penerima dengan benar. Selain itu,
semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer
bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Selain itu, layer ini juga
memastikan bahwa paket yang dikirim tidak error.

Pada layer ini, menggunakan protocol yang dikenal dengan TCP (Transmission Control
Protocol) dan SPX.

5. Session Layer

Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh
transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah
session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system
atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session
dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu
arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal),
session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu
saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada
saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat
digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan
kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-
masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja
mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer
dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang
berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

6. Presentation Layer

Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah
perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Window NT)
dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol
(RDP).

7. Application Layer

Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan


jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh
yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing
memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda
untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.

Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di atas, adalah dengan menentukan
terminal virtual jaringan abstrak, sehingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar
saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk
memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor
menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan
urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual
berada pada application layer.

Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan
yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang
berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda
memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga
merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory
lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Contoh protocol pada aplikasi layer, yaitu DNS, FTP, HTTP, SMB ,Telnet, SMTP dan
sebagainya

Supaya setiap peralatan dalam sebuah jaringan


dapat berkomunikasi, maka peralatan tersebut harus memiliki 'bahasa' yang sama. Hal itulah yang disebut
dengan protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan yang mendefinisikan bagaimana peralatan-peralatan dalam
jaringan saling berkomunikasi.

Pada mulanya setiap vendor memiliki standar masing-masing sehingga sebuah peralatan jaringan hanya dapat
berkomunikasi dengan peralatan yang memiliki merek yang sama.

Kemudian supaya setiap peralatan jaringan dari berbagai vendor dapat saling berkomunikasim dibuatlah
standarisasi. Salah satu standar yang banyak digunakan saat ini adalah OSI (Open System Interconnection)
yang dikembangkon oleh ISO (Internasional Standart Organization).

Pada model OSI ini diterapkan model lapisan atau layer dimana setiap lapisan memiliki fungsi masing-masing.
Standar OSI tidak membahas secara mendetail tentang cara kerja masing-masing lapisan. tetapi hanya
memberikan konsep dan menentukan proses yang terjadi pada lapisan tertentu serta menentukan protokol yang
dapat digunakan pada lapisan tersebut.

Pada model OSI, ada tujuh lapisan/layer yang masing-masing beserta fungsi dan contoh protokol sebagai
berikut.

1. APLICATION LAYER

Melayani antar muka antara aplikasi dan jaringan, protokol yang  digunakan contohnya FTP, DMTIP, POP3.

2. PRESENTATION LAYER
Menangani format data agar dapat dimengerti oleh penerima, pada layer ini juga kompresi, enkripsi-deskripsi
data dilakukan, contoh protokolnmya ASCII, MPEG, JPEG.

3. SESSION LAYER

Memisahkan data antar sesi dan antar aplikasi yang berjalan, contohnya protokol SQL, RPC.

4. TRANSPORT LAYER

Mengatur jalannya pertukaran data, pada lapisan ini juga ada fungsu error recovery, contoh protokolnya TCP,
UDP, SPX.

5. NETWORK LAYER

Menentukan jalur atau rute pengiriman dan meneruskan paket ke alamat tujuan, contoh protokolnya IP, IPX
ARP, RARP, ICMP, RIP.

6. DATA LINK LAYER

Memeprsiapkan dan membangun transmisi data, contoh protokolnya SLIP, PPP, MTU.

7. PHYSICAL LAYER

Mentransmisikan data biner melalui komunikasi, contoh protokolnya : 10baseT, 100baseT, RS232.

Proses yang terjadi pada informasi yang dikirimkan oleh sebuah aplikasi ketika melalui lapisan OSI di atas
adalah sebagai berikut

1. Pada Aplication, Presentation dan session layer, informasi diubah menjadi data.
2. Pada Transport layer, data diubah menjadi segmen.
3. Pada Network layer, segmen diubah menjadi paket.
4. Pada Data link layer, paket diubah menjadi frame.
5. Pada Phisical layer, frame diubah menjadi bit sehingga siap untuk dikirimkan.

You might also like