You are on page 1of 18

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri asuransi di Indonesia saat ini semakin lama semakin baik.

Hal ini dikarenakan semakin banyak orang-orang yang mulai sadar akan

pentingnya asuransi. Terutama dikarenakan banyaknya musibah dan bencana yang

hadir di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.

Jaminan sosial sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Tetapi pada

saat ini, kemampuan pemerintah untuk memikul tanggung jawab tersebut masih

sangat terbatas. Memang ada Jamsostek misalnya, namun mungkin dana yang

diperoleh peserta pada saat mereka pensiun tidak terlalu besar dan dirasa belum

cukup. Juga ada asuransi kesehatan, tetapi nilai klaimnya tidak terlalu besar,

sedangkan nilai yang harus ditanggung kalau sakit mungkin lebih besar. Oleh

karena itu asuransi individu menjadi sangat penting dalam menyediakan

perlindungan bagi diri seseorang dan aset-asetnya.

Di negara-negara sudah berkembang peran asuransi sangatlah besar. Tetapi di

Indonesia perkembangan asuransi belum tumbuh secara signifikan. Kontribusi

asuransi di Indonesia baru sekitar 1,66 persen saja dari PDB. Sedangkan di

Malaysia sekitar 5,4 persen dan di Singapura sudah mencapai 7,5 persen dari

PDB-nya. Ini adalah tantangan bagi asuransi menghimpun dana jangka panjang

yang bisa digunakan untuk membiayai pula proyek-proyek pemerintah seperti

pembangunan infrastruktur untuk publik, sarana kesehatan masyarakat seperti

1
pusat kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.

PT. Prudential Life Assurance adalah salah satu perusahaan asuransi terkemuka di

Indonesia saat ini. Sejak tahun berdirinya yaitu tahun 1995, PT. Prudential Life

Assurance telah ikut serta dalam menyadarkan masyarakat Indonesia tentang

pentingnya asuransi. Melalui tenaga pemasarannya yang menyebar di seluruh

Indonesia melakukan pemasaran sekaligus mendidik masyarakat melalui

penyampaian informasi-informasi sekitar perencanaan keuangan dengan asuransi,

serta melalui pembayaran klaimnya yang telah membantu banyak nasabah yang

mengalami masalah kesehatan atau keuangan dikarenakan kehilangan salah satu

anggota keluarganya. PT. Prudential Life Assurance juga ikut menghadapi

tantangan untuk menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat. Dalam

rangka membantu lebih banyak anggota masyarakat untuk merencanakan

keuangannya sambil berbagi pengelolaan risiko kehidupan.

Dalam melaksanakan eksistensi usahanya, PT. Prudential Life Assurance

Bandarlampung menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Salah satu strategi

pemasaran yang diterapkan oleh PT. Prudential Life Assurance Bandarlampung

adalah strategi pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing) yang

merupakan strategi yang secara fundamental digunakan oleh perusahaan jasa

dalam menjaring nasabahnya. Ketimbang meliput suatu persentase kecil pangsa

pasar dari suatu pasar yang besar, perusahaan sebaliknya melayani persentase

yang besar dari satu atau beberapa subpasar, contohnya adalah nasabah kelas

menengah keatas. Pemasaran terkonsentrasi menjadi suatu langkah yang

sempurna bagi perusahaan untuk memperoleh pijakan dalam persaingan dengan

2
para kompetitornya.

Masalah yang dihadapi dalam penerapan strategi pemasaran terkonsentrasi ini

adalah pada ruang lingkup segmentasi nasabah. Segmentasi nasabah atau

pembagian nasabah tidak ditentukan untuk semua kalangan, artinya pembagian

nasabah hanya digolongkan terhadap orang-orang yang potensial untuk dapat

bergabung kedalam asuransi. Fokus terhadap nasabah tertentu dan minimnya

pembagian segmentasi nasabah tentu memiliki dampak terhadap kemampuan

perusahaan asuransi dalam mencapai laba, pelayanan, dan kepuasan nasabah

secara maksimal. Faktor inilah yang merupakan faktor determinan dalam

pemasaran terkonsentrasi apakah faktor ini dapat memberikan keuntungan secara

signifikan terhadap perusahaan asuransi atau justru memberikan kerugian yang

berdampak buruk kepada eksistensi perusahaan asuransi dimasa depan.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis sangat tertarik untuk menulis judul

penelitian ini dengan tema “Pengaruh Faktor Determinan Pemasaran

Terkonsentrasi (Concentrated Marketing) PT. Prudential Life Assurance

Bandarlampung”.

B. Permasalahan

Pemasaran produk asuransi PT. Prudential Life Assurance Bandarlampung telah

berlangsung sejak tahun 2003. Masalah yang kemudian muncul selama

operasional perusahaan dalam mencari nasabah adalah faktor determinan yang

mempengaruhinya. Faktor determinan dalam pemasaran terkonsentrasi adalah

faktor yang mengukur sejauh mana perusahaan dapat bertahan dan

3
melangsungkan eksistensi atau kegiatannya dalam penerapan strategi pemasaran

terkonsentrasi. Faktor determinan yang dimaksud adalah fokus terhadap nasabah

tertentu yang potensial dalam rangka pencapaian laba perusahaan yang maksimal

(Lupiyoadi, 2001). Selama ini telah banyak faktor-faktor yang mempengaruhi

jumlah pemasaran produk asuransi PT. Prudential Life Assurance

Bandarlampung. Dengan demikian, permasalahan yang akan dibahas adalah

faktor-faktor determinan yang mempengaruhi pemasaran jasa asuransi pada PT.

Prudential Life Assurance Bandarlampung.

Dari perumusan masalah diatas, maka penulis menentukan rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah ”Apakah Faktor Determinan Pemasaran

Terkonsentrasi (Concentrated Marketing) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap eksistensi PT. Prudential Life Assurance Bandarlampung.”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penulisan ini adalah

untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor determinan pemasaran

terkonsentrasi (concentrated marketing) dapat mempengaruhi pemasaran jasa

asuransi pada PT. Prudential Life Assurance di Bandarlampung secara signifikan

dan bagaimana strategi pemasaran yang baik yang sesuai dengan karakteristik dari

PT. Prudential Life Assurance di Bandarlampung.

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan bukti empiris kepada pihak-pihak yang terkait mengenai

pengaruh determinan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing)

terhadap eksistensi PT. Prudential Life Assurance, sehingga bisa dijadikan

4
salah satu indikator penting dalam pengambilan keputusan bagi para

owner dan management terkait.

2. Sebagai bahan masukan bagi para agen asuransi yang menerapkan strategi

pemasaran untuk memasarkan produk asuransi mereka.

3. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis dan pembaca untuk

mendalami bidang studi manajemen pemasaran terutama yang berkaitan

dengan kajian topik penelitian ini.

4. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

D. Kerangka Pemikiran

Menurut Kotler (2000:9) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial

yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dengan kata lain,

kegiatan pemasaran merupakan interaksi antara penjual dan pembeli, dimana

kedua pihak sama-sama berusaha untuk mendapatkan kepuasan. Pemasaran

merupakan proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Pemasaran merupakan aktivitas pemasaran atau implementasi dari bauran

pemasaran dengan maksud memuaskan konsumen berupa poduk fisik maupun

non fisik atau jasa.

Bauran pemasaran (Phillip Kotler,2005:17) adalah seperangkat alat pemasaran

yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai tujuan pemasarannya di pasar

sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan

5
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Banyak

kemungkinan dapat dikumpulkan dalam 7 kelompok variabel yang dikenal

sebagai “7P”: Product (produksian), Price (harga), Place (tempat), Promotion

(promosi), People (manusia), Process (cara), Physical Evidence (pelayanan).

Menurut Assauri (1999:154), strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan

sasaran kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran

perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan pada

alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Strategi pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing) merupakan strategi

pemasaran yang efektif pada saat sumberdaya perusahaan terbatas, ketimbang

meliput suatu persentase kecil pangsa pasar dari suatu pasar yang besar,

perusahaan sebaliknya melayani persentase yang besar dari satu atau beberapa

subpasar (Kotler dan Armstrong, 2001).

Perkembangan yang cepat dalam teknologi komputer dan komunikasi

memungkinkan beberapa perusahaan bertindak seolah-olah seperti pemasar

terkonsentrasi yang mencari pelanggan potensial bagi eksistensi perusahaannya.

Penelitian terdahulu yang yang menjadi referensi dalam penelitan ini adalah

penelitian yang dikembangkan oleh Buyung Yusuf Wibisono (2007) yang

menjelaskan tentang ”Analisis Faktor Determinan Pemasaran Produk Asuransi

Mitra Beasiswa Berencana Pada AJB Bumi Putera 1912 Cabang

Bandarlampung.” Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa faktor determinan

6
yang diterapkan dalam pemasaran polis asuransi adalah fokus terhadap nasabah

potensial, faktor tersebut dapat dibagi menjadi berbagai strategi-strategi yang

diterapkan dalam menjaring nasabah asuransi. Atas dasar penelitian terdahulu

maka penulis mengembangkan penelitian yang menjelaskan tentang pengaruh

faktor determinan pemasaran terkonsentrasi terhadap eksistensi perusahaan

asuransi PT Prudential Life di Bandaralampung. Faktor determinan pemasaran

terkonsentrasi yang ditentukan dalam penelitian ini adalah fokus terhadap nasabah

potensial dalam rangka mencapai laba maksimal perusahaan.

E. Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan signifikan atau

tidaknya suatu pengaruh dari faktor-faktor determinan pemasaran terkonsentrasi

(concentrated marketing) terhadap variabel dependennya (eksistensi PT

Prudential Life Assurance Bandarlampung) dengan melakukan pengujian secara

parsial maupun simultan dengan alat analisis regresi linier berganda. Adapun

faktor determinan pemasaran terkonsentrasi terdiri dari posisi pasar dan segmen

pelayanan (Lupiyoadi, 2001:20). Sedangkan eksistensi dapat diukur melalui lima

indikator yaitu responsif terhadap nasabah, analisa pasar, peluang, posisi yang

unggul, dan strategi komunikasi (Dale Furtwengler, 2002). Hipotesis yang dibuat

adalah:

H0 1: Faktor Determinan Pemasaran Terkonsentrasi Posisi Pasar tidak berpengaruh

dan tidak signifikan terhadap eksistensi PT Prudential Life Assurance

Bandarlampung.

Ha1 : Faktor Determinan Pemasaran Terkonsentrasi Posisi Pasar berpengaruh

7
positif dan signifikan terhadap eksistensi PT Prudential Life Assurance

Bandarlampung.

H0 2: Faktor Determinan Pemasaran Terkonsentrasi Segmen Pelayanan tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap eksistensi PT Prudential Life

Assurance Bandarlampung.

Ha2 : Faktor Determinan Pemasaran Terkonsentrasi Segmen Pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap eksistensi PT Prudential Life

Assurance Bandarlampung.

H0 3: Faktor Determinan Pemasaran Terkonsentrasi Posisi Pasar dan Segmen

Pelayanan secara bersama-sama tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap

eksistensi PT Prudential Life Assurance Bandarlampung.

Ha3 : Faktor Determinan Pemasaran Terkonsentrasi Posisi Pasar dan Segmen

Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

eksistensi PT Prudential Life Assurance Bandarlampung.

F. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh agen asuransi PT Prudential Life

Assurance Bandarlampung yang berjumlah +/- 100 orang. Sedangkan untuk

sampel penelitian ini, penulis mengambil 30 orang dengan mempertimbangkan

persyaratan yang berlaku (Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002) bahwa

jumlah ini adalah batas dari jumlah sampel besar dengan sampel kecil dan

didasarkan atas metode Purposive Judgement Sampling yang dipilih atas

kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang

8
ditentukan.

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan penggumpulan data sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui sumber bacaan, literatur, karya ilmiah,

dan penunjang kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Pengumpulan Data Primer

Data primer didapat dari penelitian lapangan (field research) yang

langsung dilakukan ke PT Prudential Life Assurance Bandarlampung.

Metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara

terstruktur pada agen-agen asuransi PT Prudential Life Assurance

Bandarlampung dan penyebaran kuisioner yang didalamnya berisi

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Operasionalisasi Variabel

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Faktor determinan pemasaran terkonsentrasi (contretated marketing) sebagai

variabel independen, yang terdiri dari posisi pasar (X1) dan segmen

pelayanan (X2).

Pemasaran terkonsentrasi (contretated marketing) adalah strategi pemasaran

yang efektif pada saat sumberdaya perusahaan terbatas, ketimbang meliput

suatu persentase kecil pangsa pasar dari suatu pasar yang besar, perusahaan

sebaliknya melayani persentase yang besar dari satu atau beberapa subpasar

9
(Kotler dan Armstrong, 2001). Faktor-faktor determinan pemasaran

terkonsentrasi terdiri atas:

- Posisi pasar (X1) adalah suatu kondisi dimana terdapat efektifitas

antara input dan output yang dihasilkan dalam rangka maksimilisasi

pelanggan (Lupiyoadi, 2001:20)

- segmen pelayanan (X2) adalah tingkat hierarki suatu jasa yang

diberikan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan antara apa yang

diinginkan pelanggan dengan apa yang dapat diberikan oleh penjual

(Lupiyoadi, 2001:21).

b. Eksistensi PT Prudential Life Assurance Bandarlampung sebagai variabel

dependen (Y).

Eksistensi perusahaan adalah suatu kelangsungan hidup perusahaan untuk

jangka waktu menengah maupun jangka panjang, dimana perusahaan dapat

melanjutkan usahanya dengan unit-unit produksi yang dapat digunakan

semaksimal mungkin.

Penilaian eksistensi dapat diukur melalui lima indikator yaitu responsif

terhadap nasabah, analisa pasar, peluang, posisi yang unggul, dan strategi

komunikasi (Dale Furtwengler, 2002).

4. Instrumen Penelitian

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan self rating

instrument (setiap responden menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan

pendapatnya sendiri) yang dikembangkan oleh Bambang Supomo (2002)

sebanyak 5 item pertanyaan dari masing-masing variabel yang seluruhnya

berjumlah 15 pertanyaan. Jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan

10
skala likert 1 sampai dengan 5.

5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuisioner, yaitu keharusan sebuah

kuisioner untuk valid dan reliabel. Oleh karena itu, sebelum diedarkan secara

resmi maka kuisioner harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih

dahulu.

a. Uji Validitas

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada responden. Uji validitas digunakan untuk

mengukur valid tidaknya suatu kuisioner. Kuisioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dengan mempergunakan instrumen

penelitian yang memiliki validitas yang tinggi, hasil penelitian mampu

menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan atau kejadian

sebenarnya.

n(Σ XY) – (Σ X Σ Y)

rxy =

[ nΣ X2 – (Σ X)2] [nΣ Y2 – (Σ Y)2]

Keterangan:

r = koefisien korelasi antara x dan y

x = jumlah skor variabel x

y = jumlah skor variabel y

xy = jumlah hasil kali antar x dan y

11
n = jumlah responden

Pengujian ini disebut juga constuct validity, yaitu melakukan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Suatu

instrumen dinyatakan valid apabila harga koefisien r hitung ≥ 0,300.

Apabila sebaliknya harga koefisien korelasi antara butir dengan skor total

kurang dari 0,300 maka instrumen pengukuran tersebut dinyatakan tidak

valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah ketepatan instrumen pengukur. Uji reliabilitas

dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran, apabila

pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan

instrumen yang sama. Untuk menilai reliabilitas dalam penelitian ini

digunakan rumus Croanbach Alpha dengan bantuan program SPSS. Suatu

variabel dapat dinyatakan reliabel jika menghasilkan nilai Croanbach

Alpha > 0,60. Adapun rumus Croanbach’s Alpha yang digunakan adalah:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

σ2b = jumlah varians butir varians total

12
σ2t = varians total

G. Alat Analisis

1. Uji Regresi Linier Berganda

Alat analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Model regresi linier penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2+ e

Keterangan:

Y = eksistensi perusahaan

a = konstanta

b = koefisien regresi

X1 = posisi pasar

X2 = segmen pelayanan

e = standar error

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi Variabel Indikator Skala Pertanyaan

Variabel Y
Eksistensi Perusahaan *Responsif terhadap nasabah Skala Kinerja Perusahaan
*Analisa pasar Skala Kinerja Perusahaan
*Peluang Skala Kinerja Perusahaan
*Posisi yang unggul Skala Kinerja Perusahaan
*Strategi komunikasi Skala Kinerja Perusahaan

13
Variabel X1
Posisi Pasar Keberadaan perusahaan Skala Pertanyaan dengan
ditengah masyarakat dalam menggunakan skala
membangun fokus Likert 1-5
atau segmentasi pasar

Variabel X2
Segmen Pelayanan Prioritas utama dalam Skala Pertanyaan dengan
rangka mencari nasabah menggunakan skala
yang loyal untuk mencapai Likert 1-5
kepuasan pelanggan

Sumber: Lampiran Kuisioner

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji keberadaan ditribusi normal dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya.

Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Uji ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai

signifikansi atau nilai probabilitas > tingkat alpha yang ditetapkan 5% (0,05)

maka distribusi adalah normal.

b. Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi dapat

digunakan uji Durbin-Watson (D-W) dengan ketentuan D-W sebagai berikut:

• Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

• Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

• Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif

14
c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menditeksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, pengujian ini dilakukan dengan melihat pola tertentu pada

grafik scatterplot. Dengan hasil yang menunjukkan titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y maka dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang dinilai korelasi antar

sesama variabel independen sama dengan nol. Masalah multikolineritas terjadi

jika nilai Tolerance-nya <0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) >10.

H. Pengujian Hipotesis

1. Uji Secara Parsial

15
Pengujian secara parsial bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikan dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam

analisis (α ) 5%. Hipotesis yang digunakan:

Ho: apabila p-value >0,05; maka Ha ditolak

Ha: apabila p-value <0,05; maka Ha diterima

2. Uji Secara Simultan

Pengujian ini untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang

diamati secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-F pada tingkat keyakinan

95% dan tingkat kesalahan dalam analisis (α ) 5%, dengan keputusan:

Ho: apabila p-value >0,05; maka Ha ditolak

Ha: apabila p-value <0,05; maka Ha diterima

16
I. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima (5) bagian dengan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat peneltian,

kerangka pemikiran, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian teori-teori yang berkaitan dan menjadi landasan

penulisan skripsi ini.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara jelas mengenai metode dan objek penelitian yang

digunakan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang analisis hasil pembahasan masalah yang diangkat

dengan menggunakan model analisis seperti yang terdapat pada bab satu

penelitian ini.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

17
DAFTAR PUSTAKA

Furtwengler, Dale. 2002. Penilaian Eksistensi. Balai Penerbit Andi. Yogyakarta.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis


Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Kinnear, Thomas dan Taylor, James. 1997. Riset Pemasaran Edisi ketiga Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran Edisi kesebelas Jilid 2.Gramedia.


Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi


Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Lupiyoadi, Arif. 2001. Faktor Determinan Dalam Menentukan Strategi


Perusahaan. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Manullang, M. 1996. Dasar-Dasar Manajemen. Yudhistira. Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System).


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wibisono, B. Yusuf. 2007. Analisis Faktor Determinan Pemasaran Produk


Asuransi Mitra Beasiswa Berenca Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang
Bandar Lampung. Skripsi Ekonomi. Universitas Lampung.

-----------. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit


Universitas Lampung. Lampung.

18

You might also like