You are on page 1of 7

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tumbuhan tidak pernah dapat lepas dari interaksi terhadap lingkungannya,


baik lingkungan biotik atau abiotik. Dalam interaksinya tersebut, tumbuhan
terkadang menjalin interaksi yang menguntungkan, ataupun merugikan. Interaksi
yang merugikan dapat berupa serangan hama, penyakit dan lain-lain.
Penyakit pada tumbuhan dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya virus, cendawan, atau bakteri. Setiap penyakit dapat memiliki dampak
yang berbeda yang disebut dengan gejala. Gejala tersebut terkadang menjadi nama
bagi penyakit tersebut khususnya di indonesia. Dalam hal ini kita akan membahas
beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, misalnya penyakit kresek pada
padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas orizae biasanya memiliki gejala
yang hampir mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh cendawan ataupun
virus. Dalam praktikum ini praktikan diajak untuk mengamati gejala-gajala
penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan mencoba mengidentifikasi bakteri
penyebab penyakit dengan mengamati gejala luar yang tampak.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk memberikan dasar kemampuan bagi


praktikan dalam mengamati gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Selain itu, praktikum ini juga memberikan dasar kemampuan bagi praktikan untuk
mengidentifikasi penyebab penyakit dengan mengamati gejala yang tampak pada
tanaman yang terserang penyakit.

1
PEMBAHASAN

Penyakit penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh bakteri diantaranya adalah


Penyakit busuk lunak

Penyakit busuk lunak bakteri ini disebabkan oleh Erwinia carotovora sub
sp. Carotovora dapat ditemukan di seluruh dunia. Gejala Serangan ditandai
dengan adanya bercak berair yang menyebar ke seluruh buah. Buah yang
terserang menjadi rontok atau tergantung seperti kantong yang penuh air. Selama
masa panen, pembusukan biasanya dimulai pada batang dan diikuti oleh buah.
Penyakit ini ternyata tidak hanya menyerang cabai saja melainkan dapat terjadi
pada berbagai macam buah dan sayuran. Bakteri penyebab penyakit ini terdapat
pada seresah tanaman, serangga, bahkan di tanah. Bakteri ini masuk ke tanaman
melalui luka yang ditimbulkan oleh serangga taupun luka mekanis.

Kondisi hujan dan suhu yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan
bakteri ini. Buah yang telah dipanen pun bisa terkena penyakit ini dari air yang
digunakan untuk mencuci buah. Untuk mengendalikannya dapat dilakukan
pergiliran tanaman atau dengan dengan menanam tanaman yang tahan serta non-
sayur. Selain itu system darinase lahan pun harus diperbaiki sehingga lahan cepat
mengering dan mengurangi percikan air tanah. Kemudian pemanenan buah
dianjurkan dilakukan saat kondisi kering dan hati-hati untuk menghindari adanya
luka. Jika memungkinkan sebisa mungkin menghindari mencuci buah dengan air
sembarang sebelum disterilisai dengan klorin.

Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)

Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) tergolong salah satu


penyakit penting pada tanaman jeruk yang telah berkembang luas dan menjadi
kendala utama usaha pengembangan dan peningkatan produksi jeruk di Bali.
Penyebab penyakit CVPD yang juga disebut citrus greening atau huanglongbin
adalah bakteri Liberobacter yang tergolong dalam subdivisi Protobacteria
(Sandrine et al., 1996). Bakteri Liberobacter hidup dalam floem tanaman jeruk
dan menimbulkan gejala yang khas, bakteri tersebut belum bisa dibiakkan pada

2
media buatan (Wirawan, 2001). Penularan penyakit CVPD dilakukan oleh
serangga vektor Diaphorina citri Kuw. (Homoptera : Psyllidae) (Tirtawidjaja &
Suharsojo, 1990; Wirawan, 2000). Penularan penyakit CVPD di alam bergantung
pada kepadatan populasi D. citri sebagai serangga vektor dan keberadaan sumber
inokulum (Chen, 1998). Nurhadi (1993) melaporkan bahwa patogen dapat
ditularkan oleh serangga vektor dari satu tanaman ke tanaman lain setelah melalui
1) periode makan akuisisi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada
tanaman sakit sampai mendapatkan patogen, 2) periode makan inokulasi yaitu
waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman sehat sampai dapat
menularkan patogen dan 3) periode retensi yaitu selang waktu vektor masih dapat
menularkan patogen. Selanjutnya ditambahkan ketepatan vektor menusukkan
stiletnya pada bagian tanaman sakit dan proporsi vektor yang infektif
mempengaruhi laju penularan penyakit CVPD. Pada patogen yang bersifat
persisten terdapat periode laten yaitu waktu yang diperlukan patogen berada
dalam tubuh vektor sampai dapat ditularkan (Carter, 1973). Patogen persisten
bersifat sirkulatif dalam tubuh vektor yaitu patogen masuk melalui stilet menuju
saluran pencernaan, kemudian bersama protein, lemak dan unsur-unsur lainnya
masuk ke darah melalui dinding saluran pencernaan di mesenteron, selanjutnya
terbawa aliran darah menuju kelenjar ludah dan dikeluarkan kembali melalui stilet
(Carter, 1973).

Penyakit kanker pada jeruk

Buah burik dapat pula disebabkan oleh adanya serangan bakteri


Xanthomonas axonopodis pv. citri penyebab kanker pada jeruk. Bakteri akan
dapat berkembang cepat pada kondisi suhu lingkungan 20 sampai 30 0 C, pada
kondisi yang sesuai dengan bantuan sedikit air, patogen akan migrasi melakukan
penetrasi melalui lubang alami atau luka oleh serangga mapun mekanis.

Serangan bakteri akan menyebabkan jaringan tanaman membuat


pertahanan dengan timbulnya kanker yang tumbuh pada jaringan daun, ranting
dan buah. Kanker yang tumbuh tidak dapat sembuh kembali dan mengakibatkan
ranting kering, daun gugur, atau buah yang ditumbuhi banyak kanker.

3
Pengendalian yang disarankan adalah membuang bagian tanaman yang
terserang agar tidak menjadi sumber patogen penular, membersihkan alat
pertanian dengan alkohol 70% atau sodium hipoklorit 0.5%; menggunakan
bakterisida atau menggunakan pestisida berbahan aktif Tembaga (Cooper).
Penyebab buah burik sudah diketahui masing-masing cara pengendaliannya.
Penurunan persentase buah burik dapat dilakukan dengan beberapa hal yaitu
pemahaman pengelola tanaman terhadap penyebab-penyebab tersebut,
pelaksanaan pengendalian harus tepat waktu, tepat buah, tepat cara, dan tepat
dosis.

Penyakit kresek pada padi

Penyakit kresek/BLB (bacterial leaf blight) pada padi oleh Xanthomonas


oryzae pv. oryza menjadi penyakit terpenting dalam budidaya tanaman padi.
Sepuluh tahun yang lalu penyakit ini tidak pernah dianggap sebagai penyakit
penting sehingga penelitian terhadapnya pun juga kurang. Suhu optimum utuk
perkembangan penyakit adalah 30 C. Karena penularan utamanya melalui
percikan air, hujan angin akan sangat memperberat penyakit karena. Apabila
terjadi peningkatan suhu rata-rata akan mendorong perkembangan penyakit ini.

Selain itu, penyakit ini menjadi sangat penting karena menyerang tanaman
komoditi pangan utama khususnya di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi
yang tinggi. Gejala penyakit ini berupa kematian jaringan ( nekrosis ) pada daun
yang dimulai dari tepi daun. Pada gejala awal terdapat titik-titik air pada daun
yang terserang, atau daun berwarna hijau kotor. Gejala selanjutnyabagian daun
akan berubah warna menjadi coklat yang kemudian menyebar ke seluruh
permukaan daun dan berakhir pada kematian daun. Hal tersebut tentu saja sangat
mempengaruhi fotosintesis dan akan berujung pada kegagalan panen secara besar-
basaran.

Layu bakteri pada pisang

Penyakit layu bakteri pada pisang ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia
solanacearum. Gejala penyakit ini berupa timbulnya bercak-bercak coklat

4
kehitaman pada bagian batang pisang. Secara bertahap terjadi kelauan daun
dimulai dari daun bagian pucuk dan kemudian merambah ke daun lainnya.
Apabila dilakukan pengamatan dengan menyayat batang secara melintang maka
dapat di amati adanya cairan yang berbau tidak enak yang keluar dari jaringan
batang pisang tersebut.

Hal ini terjadi karena bakteri membentuk koloni di dalam jaringan batang
dan menyerang jaringan xilem batang tersebut. Serangan bakteri pada jaringan
xilem batang pisang akan merusak sel-sel dalam jaringan tersebut dan
mengganggu proses metabolisme tanaman pisang.

Penyakit puru ( galls ) pada jeruk

Penyakit puru atau galls pad jeruk ini disebabkan oleh bakteri
Agrobacterium tumefaciens. Gejala penyakit ini berupa timbulnya puru atau galls
pada batang tanaman jruk. Puru ini merupakan efek dari infeksi bakteri pada
jaringan tanaman yang menimbulkan gejala hyperplasia atau terbentuknya sel-sel
tumor pada jaringan tanaman. Timbulnya gejala ini akan mengakibatkan
terakumulasinya cadangan makanan tanaman ke sel-sel tumor tersebut. Kemudian
pembesaran sel-sel tersebut akan menjadikan pertumbuhan jaringan parenkim
yang berlebihan dan dapat menjepit jaringan xilem dan floem.

5
KESIMPULAN

Bakteri-bakteri penyebab penyakit tumbuhan sangat merugikan, terutama


yang menyerang tanaman bernilai ekonomi tinggi. Bakteri merusak sel tanaman
dan akan menimbulkan gejala gangguan pada metabolisme tanaman. Penyakit
yang disebabkan oleh bakteri dapat menular melalui air, angin, alat-alat pertanian,
dan vektor. Tanaman yang terserang bakteri dapat mengalami kematian. Bakteri
dapat memiliki lebih dari satu inang. Tumbuhan yang terinfeksi bakteri akan
mengalami penurunan daya tahan terhadap patogen lain sehingga menjadi rentan
terhadap penyakit lain.

6
DAFTAR PUSTAKA

Carter, W. 1973. Insect in Relation to Plant Diseases.New York: John Willey &
Sons.

Chen, C. N. 1998. Ecology of the insect of citrus systemic diseases and their
control in Taiwan. Citrus Greening Control Project in Okinawa. Japan:
Extension Bulletin.

Nurhadi. 1993. Aspek epidemi penyakit CVPD: prediksi kecepatan perkembangan


penyakit dan faktorfaktor yang mempengaruhi terhadap kecepatan
perkembangan. Penelitian Hotikultura

Sandrine, J., J.M. Bove, & M. Garnier. 1996. PCR detection of two candidates
Liberobacter spesies assosiated with greening disease of citrus. Moleculer
an Celluler Probes.

Tirtawidjaja, S. & R. Suharsojo. 1990. Penyakit CVPD merupakan bahaya laten


bagi tanaman jeruk di Indonesia. Perlindungan Tanaman Menunjang
Terwujudnya Pertanian Tangguh dan Kelestarian Lingkungan. PT.
Agricon.

Wirawan, I G. P. 2001. Bioteknologi Menjawab Tantangan Pembangunan


Berbasis Teknologi. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Tetap
Universitas Udayana. Universitas Udayana. Denpasar.

[ Anonim ]. 2009. Bacterial Soft Rot. http://www.tanindo.com/ ( akses : 30


Januari 2009 )

[ I Nyoman Wijaya ]. 2005. Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration).


http://ejournal.unud.ac.id/. ( akses : 31 Januari 2009 )

You might also like