Professional Documents
Culture Documents
TEJO LAKSONO S
I 411 07 011
TEKNOLOGI HASIL TERNAK
KELOMPOK II
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Istilah pertumbuhan dapat diterapkan pada sebuah sel, sebuah organ, sebuah
jaringan, seekor individu ternak atau satu populasi ternak. Definisi sederhana adalah
suatu perubahann bentuk/ukuran yang dapat diukur dalam arti panjang, volume atau
massa. Pertumbuhan merupakan hasil suatu perbedaan positif antara anabolisme dan
katabolisme.
ternak, dan secara kuantitatif penampilan seekor ternak sangat ditentukan oleh
kecepatan pertumbuhan tubuh secara total untuk berproduksi dan secara kualitatif
bagian tubuh.
mengalami perubahan bentuk secara proporsional, mulai dari lahir sampai ukuran
dewasa. Hal inilah yang melatar belakangi di laksanakannya percobaan Mencit (Mus
seekor mencit.
2
Tujuan dari paraktikum pertumbuhan dan perkembangan Mencit ( Mus
musculus ) adalah untuk mengetahui umur produksi pada dewasa tubuh dan dewasa
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar dapat mengetahui berapa umur
produksi pada dewasa tubuh dan dewasa kelamin juga sistem reproduksinya, jumlah
konsumsi pakan, pertambahan berat badan, dan konversi pakan dari Mencit ( Mus
kebuntingan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mencit
Tikus dan Mencit termasuk familia Muridae dari kelompok mamalia ( hewan
- Klasifikasi Mencit
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Sub kelas : Theria
Ordo : Rodentia
Sub Ordo : Muridae
Famili : Murinae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
4
- Karakteristik Morfologi
yaitu :
2. Ekor
R. norvegicus : Lebih pendek dari kepala + badan, bagian atas lebih tua
R. ratus diardii : Lebih panjang dari kepala + tua, warna tua merata, tidak
berambut 19 – 25 cm.
berambut, 7 – 11 cm.
23 mm.
5
3. Bulu
Rodensia termasuk binatang nekturnal keluar sarangnya dan aktif pada malam
hari untuk mencari makan. Untuk itu diperlukan suatu kemampuan yang khusus agar
bebas mencari makanan dan menyelamatkan diri dari predator ( pemangsa ) pada
suasana gelap.
1. Mencium
Redensia mempunyai daya cium yang tajam, sebelum aktif / keluar sarangnya
meninggalkannya. Urim dan sekresi genital yang memberikan jejak bau yang
selanjutnya akan dideteksi dan diikuti oleh tikus lainnya. Bau penting untuk rodensia
karena dari bau ini dapat membedakan antara tikus sefamili atau tikus asing. Bau juga
6
2. Menyentuh
membantu pergerakannya sepanjang jejak dimalam hari. Sentuhan badan dan kibasan
ekor akan tetap digunakan selama menjelajah, kontak dengan lantai, dinding benda
lain yang dekat sangat membantu dalam orientasi dan kewaspadaan binatang ini
3. Mendengar
4. Melihat
Mata tikus khusus untuk melihat pada malam hari. Tikus dapat mendeteksi
gerakan pada jarak lebih dari 10 meter, dan dapat membedakan antara pola benda
yang sederhana dengan objek yang ukurannya berbeda – beda. Mampu melakukan
persepsi / perkiraan pada jarak lebih 1 m, perkiraan yang tepat ini sebagai usaha
5. Mengecap
Rasa mengecap pada tikus berkembang sangat baik. Tikus dan mencit dapat
7
b. Kemampuan Fisik
6. Menggali
kesulitan.
7. Memanjat
R. komensal adalah pemanjat yang ulung. Tikus atap/tikus rumah yang bentuk
tubuhnya lebih kecil dan langsing lebih beradaptasi untuk memanjat dibangingkan
dengan tikus got. Namun demikian kedua spesies tersebut dapat memanjat kayu dan
behenti got dapat melompat sejauh 1,2 m. M. musculus meloncat arah vertikal
setinggi 25 cm.
9. Menggerogoti
Tikus yang disebut pertama adalah perenang dan penyelam yang ulung, perilaku yang
semi aquatik, hidup dislauran air bawah tanah, sungai dan areal lain yang basah.
8
B. Gambar Kandang
ditemui didalam dinding, lapisan atap ( eternit ), kotak penyimpanan atau laci.
Kadang mencit yang baik untuk pemliharaan harus tetap kering dan tidak terendam
air karena dapat membuat mencit terkontaminasi oleh bakteri sehingga dapat
rodensia yang disebabkan oleh bebagai agen penyakit seperti virus, rickettsia, bakteri
dan cacing dapat ditularkan kepada manusia secara langsung melalui gigitan atau
ludah rodensia, urin, feses, dan pinjal, dan tidak langsung melalui gigitan vektor
eksparasit tikus dan mencit ( kutu, pinjal, caplak, dan tngau ) ( Anonim, 2010).
9
tikus dikenal sebagai binatang kosmopolitan yaitu menempati hampir disemua
habitat. Habitat dan kebiasaan jenis tikus yang dihubungkan dengan manusia, yaitu :
a. R. nervegicus
Menggali lubang, berenang dan menyelam, mengigit benda – benda keras seperti
kayu bangunan, alumunium dsb. Hidup dalam rumah, toko makanan dan gudang,
dilura rumah, gudang bawah tanah, dek dan saluran dalam tanah / riel/got.
b. R. ratus diardii
benda – benda yang keras. Hidup dilubang pohon, tanaman yang menjalar hidup
c. M. musculus
Karakteristik lainnya adalah cara berjalan dan perilaku hidupnya. Semua rodensia
komersial berjalan dengan telapak kakinya. Beberapa jenis rodensia adalah rattus
Rattus ratus diardii ( tikus rumah ) tidak tinggal di tanah teapi di semak – semak atau
diatap bangunan. Bantalan telapak kaki jenis tikus ini disesuaikan untuk menarik dan
memegang yang sangat baik. Hal ini karena pada bantalan telapak kaki terdapat
guratan – guratan bertelur, sedang pada rodensia penggali bantalan telapak kakinya
halus.
10
R.komensal adalah pemanjat yang ulung, tikus atap atau tikus rumah yang
bentuknya lebih kecil dan langsing lebih beradaptasi untuk memanjat dibandingkan
dengan tikus riol/got. Namun demikian kedua spesies tersebut dapat memanjat kayu
dan bangunan yang permukaannya kasar karena pada telap kakinya terdapat guratan –
guratan betelur.
D. Kapasitas Produksi
11
Mencit mencapai umur dewasa sangat cepat yaitu 42 hari, masa kebuntingannya
sangat pendek 19 – 21 hari dan berulang – ulang dengan jumlah anak yang banyak
pada setiap kebuntingan. Mencit ( Mus musculus ) temasuk hewan politekus atau
hewan yang memiliki banyak tokus, artinya dalam sekali melahirkan dapat
dengan berbagai jenis manifestasi klinis seperti abortus, lahir prmatur, IUGR, lahir
mati dan lahir cacat. Selain status kekebalan hospes, tingkat virulensi parsit penyebab
infeksi sangat menentukan menifestasi klinis yang timbul. Berbagai virulensi yang
gondi memicu sekresi berbagai jenis tokon proinflamasi ( Thl ) seperti TNFo, 11-12
dan IFNy. Hal ini bertujuan untuk melawan pathogen yang bersangkutan dan
kebuntingan tetap berlangsung hingga bayi aterm. Kelahiran normal pada dasarnya
adalah bentuk penolakan janin yang sebelumnya telah diterima yang terjadi sesuai
12
Kegagalan kebuntingan disebabakan karena adanya peingkatan apoptosis sel –
sel plasenta yang melibihi keadaan normal, peningkatan IFNy pada taksoplasmosis
dapat meningkatkan apoptosis sel – sel plasenta melalui kalur apotosis sel – sel
plasenta melalui jalur ekstrinsik, yaitu melalui interaksi reseptor – ligand –FADD
METODOLOGI PRAKTIKUM
13
Praktikum Fisiologi Ternak Dasar Mengenai Pertumbuhan dilaksanakan pada
hari jumat 12 september 2008 sampai 19 oktober 2010, bertempat di gedung Animal
Materi Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikm kali ini adalah kandang percobaan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Mencit (3
Metode Praktikum
ekor mencit yang terdiri dari 3 ekor jantan dan 3 ekor betina. Selanjutnya langkah
dilakukan adalah membuat pakan mencit yang layak terlebih dahulu. Setelah itu
melakukan penyuntikan injektamin mulai dari 3 hari pertama dan setiap 7 hari
setelahnya. Apabila mencit telah bunting maka langkah yang dilakukan adalah
Analisis Data
sebagai berikut :
14
1. Konsumsi Pakan (kp)
Kp = Bp-Bs
Keterangan :
Kp = Konsumsi pakan
Bp = Berat pakan
Bs = Berat sisa
Hasil
1. Konsumsi Pakan
15
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh hasil
II 140
III 110
IV 130
V 132
Jumlah 632
Rata-rata 316
Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2010.
Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh terlihat bahwa pemberian pakan atau Mencit
(Mus Musculus) jumlah konsunsi pankan minggu I sampai minggu V adalah 632 gr
konsumsi pakan Mencit (Mus Musculus) sudah termasuk normal. Hal ini sesuai
dengan pendapat Smith (1988) yang menyatakan bahwa kualitas makanan tinggi akan
mudah diperoleh dengan sebagian membuatnya, biasanya dalam bentuk pellet dan
setiap harinya seekor mencit dewasa makan 3-5 gr makanan dan kalau mencit yang
sedang bunting atau menyusui, akan makan yang banyak. Kebutuhan pakan bagi
seekor mencit setiap harinya kaurang lebih 10% dari bobot badannya, jika pakan
16
tersebut berupa pakan kering. Kebutuhan minum seekor mencit setiap hari kira-kira
15-30 ml air.
Hasil
17
Waktu (Minggu) Pertambahan Bobot Badan (gr/ekor/hari)
Jantan Betina
I 0,28 0,71
II 0,28 0,71
IV 0,28 2,37
V 0,28 2,37
Jumlah 1,4 6,97
Pembahasan
Dari hasil yang ada pada table di atas terlihat bahwa pertambahan berat badan
yang dimilki oleh jantan agak cukup bagus karena dari minggu pertama sampai
minggu kelima beratnya rat-rata sama dan tidak mengalami prubahan, hal ini
disebabkan karena Mencit (Mus Musculus) kurang makan sedangkan pada betina
partambahan berat badannya dari setiap minggu semakin bertambah, ini karena
banyak makanan sehingga beratnya bertambah. Hal ini sesuai dengan pendapat Smith
(1988) yang menyatakan bahwa pertambahan berat badan pada Mencit (Mus
Musculus) jantan dan betina dapat meningkat apabila mencitnya diberikan pakan
yang cukup dengan nilai gizi dan daya cerna normal . pertambahn berat badan Mencit
(Mus Musculus) tergantung dari ekmampuan genetic atau factor dari dalam seperti
18
Perkembangan bobot badan sebagian besar disebabkan oleh daging dan tulang
sedangkan jaringan lemaknya hanya sedikit. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya
(2005) yang menyatakan bahwa terdapat sangat sedikit jaringan lemak pada semua
mamalia dan setelah mendekati dewasa pertambahan berat badannya akan menurun
selama kebuntingan sehingga pada waktu lahir total lipidnya hanya berkisar 1-2 %
bobot badan.
Hasil
- Konversi Pakan
Jantan Betina
I 0,0023 0,0059
II 0,003 0,0050
II 0,0025 0,0073
IV 0,0021 0,0182
V 0,002 0,0179
Jumlah 0,0119 0,0543
Rata-rata 0,0059 0,0271
Sumber : Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2010.
Pembahasan
19
Berdasarkan hasil yang diperoleh, bahwa konversi pakan Mencit (Mus
Musculus) selama lima minggu pada jantan sebanyak 0,0119 gr/ekor/hari dan untuk
mencit betina adalah 0,0271 gr/ekor/hari. Ini terlihat karena konversi pakan pada
peningkatannya baik maka pakan yang diberikan mudah dicerna dan kualitas gizinya
cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Smith (1988) yang menyatakan bahwa
udah dicerna, cara pemberian srta konsentrasi zat ataupun bahan kuman pencemaran
dapat pula mempengaruhi persediaan tenaga atau energy serta kondisi berat badan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
o Mencit (Mus Musculus) termasuk dalam ordo rodensia dari kelas mamalia
yang memiliki 2000 spesies yang menghasilkan jumlah yang banyak serta
20
o Berat badan Mencit (Mus Musculus) selama 5 minggu mencapai umur 18-20
gram berat badan dewasa, untuk jantan sekitar 20-40 gram dan betina yaitu
18-35 gram.
o Jumlah dari konsumsi pakan sudah cukup bagus dari minggu ke minggu dan
o Pertambahn berat badan Mencit (Mus Musculus) betina lebih cepat yaitu 3,48
gr/ekor/hari.
gr/ekor/hari.
Saran
- Asisten
- Laboratorium
21
Agar persediaan alat dan bahan lebih dilengkapi dan menjaga
DAFTAR PUSTAKA
Malole dan Pramono. 1989. Nutrisi Mamalia dan Vertebrata. Bumi Aksara. Jakarta.
Jakarta.
Sonjaya, herry. 2005. Bahan Ajar Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin. Makassar.
22
LAMPIRAN
1.Konsumsi Pakan
KP = Bp – Bs
23
Hari 6 : 20-0 gr = 20 gr/hari Hari 6 : 20-5 gr = 15 gr/hari
o Untuk Minggu V
24
Hari 7 : 20-0 gr = 20 gr/hari
132 gr/hari
PBB = BBak-BBaw
Δt
o Untuk Minggu I
7 7
7 7
o Untuk Minggu II
7 7
7 7
25
7 7
7 7
o Untuk Minggu IV
7 7
7 7
o Untuk Minggu V
7 7
7 7
3.Konversi Pakan
KP = PBB
KP
o Untuk Minggu I
120
26
KP betina = 0,71 = 0,0059 gr/ekor/hari
120
o Untuk Minggu II
140
140
110
110
o Untuk Minggu IV
130
130
o Untuk Minggu V
132
27
KP betina = 2,37 = 0,0179 gr/ekor/hari
132
28