You are on page 1of 10

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

PEMRAKARSA PT. Freeport Indonesia


NAMA DOKUMEN “RENCANA PERLUASAN KEGIATAN PENAMBANGAN TEMBAGA DAN EMAS SERTA KEGIATAN
PENDUKUNGNYA HINGGA KAPASITAS MAKSIMUM 300.000 TON BIJIH PER HARI DI KABUPATEN
ADMINISTRATIF MIMIKA, PROPINSI IRIAN JAYA”

RENCANA KEGIATAN Rencana perluasan kegiatan penambangan tembaga dan emas serta kegiatan pendukungnya
hingga kapasitas 300.000 ton bijih per-hari. Deskripsi kegiatan yang akan dilakukan antara lain :
1. Perluasan tambang.
2. Modifikasi (perluasan) fasilitas pengolahan bijih.
3. Rencana pengelolaan batuan limbah pada rencana perluasan.
4. Rencana pengelolaan batuan limbah pada pengembangan operasi (300 K).
5. Pengelolaan tailing.
6. Pengelolaan dan pembuangan limbah.
7. Perluasan sarana pendukung, yang terdiri dari :
a. Membangun pabrik kapur di daerah tambang untuk memproduksi kapur 200.000 ton/tahun.
b. Transportasi.
c. Fasilitas akomodasi seperti : asrama, port-a-camp, membanguan 1863 rumah dan apartemen.
d. Telekomunikasi, sperti peningkatan sistem kendali SCADA, memasang sistem komunikasi baru di
ridge camp untuk meningkatkan jaringan telepon, fax dan transmisi data digital serta peningkatan
sistem radio digital untuk memperlancar komunikasi selama tahap konstruksi.
e. Pelayanan dan fasilitas kesehatan.
f. Pelayanan sosial/masyarakat.
g. Pengadaan air.
8. Rencana penutupan tambang.

ISU POKOK • Kebutuhan tenaga kerja dengan dampak terhadap peluang kerja, usaha, pendapatan masyarakat
dan persepsi masyarakat.
• Peningkatan pendatang Irian dan non-Irian.
• Persaingan dan konflik antar suku.
• Penimbunaan batuan limbah dengan dampak terhadap kualitas air permukaan dan air tanah,
potensi lindi air asam tambang, danau Wanagon, tata guna lahan, kondisi topografi dan morfologi.
• Penambangan, pengeboran, peledakan berpotensi dampak terhadap keberadaan galsier di
puncak Jaya, kondisi topografi dan morfologi, kualitas udara, perubahan iklim mikro.

Page 1 of 9
• Pengairan lubang tambang dengandamapk terhadap kuantitas air tanah dan air permukaan.
• Pengoperasian kota dan RS Tembagapura dengan damapak terhadap kepemilikan tanah, tata
guna lahan, kependudukan, peningkatan kegiatan ekonomi, kesempatan kerja, kesempatan
berusaha, nilai budaya, pendapatanmasyarakat, pesaing dan konflik antar suku, jarak sosial antar
penduduk lokal dengan karyawan PT. FI persepsi masyarakat dan peningkatan kesehatan
masyarakat.
• Pengelolaan air asam tambang dengan dampak terhadap kualitas air tanah dan air permukaan
serta dampak lanjutannya terhadap biota air
• Reklamasi dengan dampak terhadap tata guna lahan, topografi/morfologi, biota darat
(keanekaragaman hayati) dan persepsi masyarakat.
• Dampak potensial terhadap pemutusan hubungan kerja dan penurunan potensi timbulnya
kegiatan ekonomi, yang dapat menimbulkan keresahan sosial potensi timbulnya konflik atas tanah
serta potensi terjadinya emigrasi.
• Pengaliran tailing dari ruang I dengan dampak terhadap kualitas air sungai Aghawagon dan
Otomona, biotaair danpersepsi masyarakat.
• Pengendapan tailing dengan dampak terhadap kualitas air sungai Ajkwa yang berpotensi meluap
keluar pada musim hujan.
• Pembuatan dan peninggian tanggul tailing dengan potensi dampak yang berkenaan dengan
kestabilan tanah (erosi dan sedimen), tata guna lahan,biota darat dan persepsi masyarakat.
• Pengoperasian kota Kuala Kenana dengan dampak terhadap pengembangan wilayah,
kependudukan, peningkatan pendatang Irian dan non Irian, peningkatankegiatan ekonomi,
kesempatan kerja, kesempatan usaha, nilai budaya, pendapatan masyarakat, persaingan dan
konflik antar suku.
• Lapangan golf dengan dampak terhadap kualitas air permukaan, kesempatan kerja, tata guna
lahan serta persepsi masyarakat.
• Bandara Timika dengan dampak terhadap pengembangan wilayah, tata guna lahan kebisingan,
kesempatan berusaha, lalu lintas udara, menunjang kegiatan pariwisata dan persepsi
masyarakat.
• Hotel seraton dengan dampak terhadap pengembangan wilayah, kesempatan kerja, tata guna
lahan, menunjang kegiatan pariwisata serta persepsi masyarakat.
• Tempat penimbunan limbah di MP 38 dengan dampak terhadap kualitas air tanah karena potensi
lindi dari timbunan limbah.
• Buangan limbahcair IPALberdampak terhadap kualitas air permukaan.
• Endapan tailing di DPA berpotensi menimbulkandampak air asam terhadap air tanah bila terjadi
lindi.
• Potensi dampak berkaitan dengan kestabilan tumpukan tailing.
• Kegitaan reklamasi di DPA dengan dampak terhadap tata guna lahan, biota darat dan persepsi
masyarakat.
Page 2 of 9
• Dampak sosial akibat PHK dan penurunan kegiatan ekonomiyang dapat menyebabkan timbulnya
keresahan sosial.
• Penambahan pipa konsentrat dengan dampak terhadap biota darat dan dampak lanjutan terhadap
persepsi masyarakat.
• PLTU dengan dampak terhadap kualitas udara, kualitas air tanah karena potensi lindi dari
timbunan batubara dan abu, kualitas air estuaria, kesehatan masyarakat dan persepsi masyarakat
• Dampak sosial akibat PHK dan penurunan kegiatan ekonomi yang dapat menyebabkan timbulnya
keresahan sosial, kemungkinan timbulnya konflik atas tanah dan emigrasi serta pergeseran
kegiatan ekonomi dan non tambang.

KEWAJIBAN PEMRAKARSA 1. Mengelola, memantau dan meneliti secara terus-menerus buangan tailing serta dampak terhadap
ekosistem perairan sungai Aghawagon, sungai Otomona, sungai Ajkwa dan ekosistem perairan
dangkal.
2. Mengelola, memantau dan meneliti secara terus-menerus resiko dan kestabilan tanggul penahan
tailing di sepanjang sungai Ajkwa, menerapkan atau mengembangkan teknologi pengelolaan
tailing yang terbaik dan tersedia,menyiapkan sistem tanggap darurat terhadap resiko
banjir,bencana alam serta pengaruhnya terhadap tanggul.
3. Mengelola, memantau dan meneliti secara terus-menerus ekosistem danau Wanagon yang
berkaitan dengan pengaliran airasam tambang yang berasal dari pengelolaan batuan limbah
(waste rock) dan menerapkan/mengembangkan teknologi pengelolaan limbah terbaik yang
tersedia.
4. Mengelola, memantau dan meneliti secara terus-menerus pengaruh toksisitas logam-logam berat
dan B3 terhadap biota perairan sungai dan pantai.
5. Membangun dan mengoperasikan sistem dan fasilitas pengelolaan limbah cairdan limbah
6. Mengelola, memantau dan meneliti secara terus-menerus potensi pengaruh penambangan
dankestablan tanah (erosi dan sedimen), tata guna lahan,biota darat dan persepsi masyarakat.
7. Mengelola, memantau dan meneliti secara terus-menerus kelestarian ekosistem dan
keanekaragaman hayati yang berada di dalam lokasi Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia.
8. Menyiapkan rencana penutupan tambag sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. Menerapkan prinsip-prinsip teknologi bersih terhadap seluruh kegiatan PT. Freeport Indonesia.
10. Mengakui (recognize) hak-hak ulayat (hak atas tanah dan sumber daya alam suatu masyarakat
11. Memprioritaskan pemanfaatan tenaga kerja masyarakat lokal sesuai dengan keahliannya dan
selalu mengembangkan serta meningkatkan ketrampilan tenaga kerja lokal maupun pelatihan-
pelatihan.
12. Menciptakan keterbukaan dan menyampaikan informasi mengenai kebijaksanaan dan kegiatan
PT. Freeport Indonesia serta dampak yang akan timbul akibat kegiatan tersebut kepada
pemerintah dan Lembaga masyarakat adat.
13. Membuka peluang dan peran serta masyarakat bagi pengembangan sistem ekonomi lokal dan
melaksanakan Community Development sesuai kebutuhan (need) sosial dan budaya masyarakat
Page 3 of 9
setempat.
14. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak terkaitdalam mengembangkan dan memantau
program pengembangan Wilayah Timika Terpadu (PWT2) untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat lokal.
15. Menyelaraskan kebijaksanaan kegiatan PT. Freeport Indonesia dengan perencanaan, struktur,
sistem dan pembangunan jaringan infrastruktur sesuai dengan rencana tata ruang wilayah di
kabupaten administratif Timika.
16. Menyusun rencana pengelolaan lingkungan (RPL) yang lebih rinci bagi kegiatan-kegiatan : kota
Kuala Kencana, Pelabuhan Amamapare, Incenerator, dan tempat pembuangan akhir limbah
dometik (sanitary Landfill).

Page 4 of 9
PENGELOLAAN • Perlindungan banjir atas infrastuktur di daratan rendah dengan cara menghitung perkiraan tinggi
air pada saat banjir dan hujan dan meninggikan tanggul barat hingga diatas ketinggian air pada
saat banjir tahunan.
• Melakukan evaluasi terhadap kapasitas pengengkutan tailing dari S. Aghawagon-Otomona-Ajkwa
untuk mengetahui pengendapan yang terjadi di ketiga sungai tersebut.
• Melakukan pemodelan matematis untuk aspek hidrolika sungai untuk merancang ketinggian
tanggul dan untuk mengkaji pengelolaan tailing yang sedang dilaksanakan untuk seluruh skenario
produksi bijih.
• Melakukan survey secara rutin untuk mengetahui ketinggian danpenyebaran tailing di dalam
daerah DPA.
• PT. FI mempunyai kebijaksanaan pelarangan yang ketat bagi karyawannya dan karyawan
kontraktor untuk menangkap, memelihara dan memperjualbelikanspesies burung dan satwa
lainnya yanglangka dan dilindungi.
• Menyelamatkan tunas,benih dan sebagainya sebelum dilakukan pembebasan lahan dan
Menggunakan spesies-spesies yang diselamatkan itu dalam upaya reklamasi.
• Menurunkan tingkat kebisingan dan getaran pada saat peledakan dengan melakukan penundaan
mikrodetik
• antara dua peledakan beruntun.
• Mendukung program "sahabat Lorenz" dimana PT. FI mendukung penelitian keanekaragaman
hayati di Taman Nasional Lorenz.
• Pemeriksaan geoteknik secara rutin dan teliti terhadap stabilitas fondasi, rancang bangun tanggul
dan kontruksi untuk memperkecil kegagalan.
• Tinggi tanggul barat dibuat lebih tinggi daripada tanggul timur.
• Melakukan konsolidasi dinamik dengan lapisan "sand piles" untuk mengantisipasi terbentuknya
lensa-lensa atau kantong-kantong lumpur.
• Mengkaji ulang dan/atau memodifikasidisain tanggul hingga tingkat produksi300k, diantaranya
melalui penelitian geoteknik dan memperkuat fondasi-fondasi yang lemah.
• Pengalihan S. Ajkwa dan Otomona sebelum memasuki DPA ke S. Kopi pada tahap pasca
operasi.
• Mencampur bijih yang diolah dengan material/bijh dari tambang bawah tanah yang mempunyai
kemampuan menetralkan asam, dan menambahkan kapur pada proses pengolahan.
• Pengendapan sedimen yang terjadi di sungai Banti sepanjang periode curah hujan rendah akan
dikeruk dari saluran sungai dengan bolduzer, backhoe dn truk.
• Penempatan batuan limbah berkode warna biru (batuan tipe 3 dan 4) dan batuan limbah berkode
merah (tipe 5 dan 6) pada lapisan bawah dengan batuan limbah berkode hijau (tipe 1 dan 2) pada
lapisan atas dengan ketebalan minimum 5 m.
• Mempelajari pola pasang surut, pola arus, batimetri dan laju pengendapan agar dapat dibuat
Page 5 of 9
model matematis, untuk penyebaran tailing dan pengendapannya di lepas pantai.
• Melakukan analisis resiko ekologi terhadap pengaruh tailing pada biota akuatik.
• mempersiapkan rencana tanggap darurat untuk menanggulangi tanggul jebol diantaranya dengan
membuat aliran limpahan darurat (emergency spillway).
• Pemantapan batuan yang terpecah-pecah (pokerchip) dengan batuan penahan (gabion).
• Merancang kestabilan dinding lubang tambang Grasberg, galian batu gamping dan lereng
timbunan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan kerja.
• Pengeringan danau Wanagon secepatnya untuk mendapatkan kestabilan geoteknik yang baik.
• Melakukan penyelidikan atas bantuan alami yang mengelilingi danau Wanagon untuk memastikan
bahwa bibir karang ini akan memberikan landasan yang cukup kuat bagi timbuanan batuan
limbah di danau Wanagon.
• Mengevaluasi tekanan pori dalam batas timbunan batuan limbah untuk penentuan kestabilan
jangka panjang didasarkan pada pengkajian hidrologi permukaan dan bawah tanah.
• Melakukan kaji ulang hasil pemantauan atas unjuk kerja geoteknik termasuk kunjungan darurat
untuk memeriksa kestabilan yang penting.
• Melakukan optimalisasi rancangan timbunan batuan limbah Wanagon atas.
• Mengembangkan dan memperbaharui model numeric tekan tarik untuk timbunan Grasberg.
• Perataan permukaan dan revegetasi lereng timbunan batuan limbah di daerah timbunan
• Penetralan air asam tambang dari aliran Timur dan saluran bawah tanah Amole dengan
penambahan kapur dan batuan gamping.
• Melakukan studi tambahan untuk kemungkinan pencairan (liquefaction) landasan timbunan
Cartenz selama kegiatan seismik.
• Penggunaan multicompartment baghouse untuk pengendalian partikulat pada pabrik kapur.
• Penentuan kapasitas Pembentukan Asam Netto (PAN) batuan limbah dari lubang peledakan
untuk mengklarifikasi golongan batuan limbah berdasarkan karakteristik geokimianya.
• Pencampuiran batuan limbah tipe 3 hingga 6 dengan batuan limbah tipe 1
• Menangkap aliran asam tambang dengan memotong aliran melalui cara-cara:
a. Membuat struktur beton penagkap aliran AAT kecil.
b. Memasang pipa HDPE sepanjang 1,8 km yang menghubungkan tangkapan aliran AAT
dengan jalur HDPE yang telah ada yang menuruni jalan HEAT menuju portal
Aghawagon ke pengewa-airan Amole.
c. Memasang pipa HDPE baru dari daerah tambang ke tangki epoksindi pabrik
pengolahan.
d. Aliran dari tangki epoksi ini akan mengalir secara gravitasi ke unit pengolahan.
e. Perpanjangan saluran Kucing liar ke Barat di bawah danau Wanagon.
f. Reklamasi daerah timbunan batuan limbah.
g. Mengolah AAT dengan teknologi MRT dan EWEM di pabrik pengolahan bijih.
• Mengevaluasi neraca air dari danau-danau Alpin (Fairi lakes) yang mungkin terkena dampak
Page 6 of 9
kegiatan pengeringan lubang tambang Grasberg dan juga danau Wanagon.
• Pemantauan drift dan meminimumkan terjadinya akumulasi lumpur dan air yang dapat
membahayakan tambang bawah tanah.
• Mengurus perijinan pada pemerintah DATI II Irian Jaya dan Kanwil Dep-PU untuk menggunakan
Danau Wanagon sebagai tempat penimbunan batuan limbah dan pengelolaan Lumpur B3.
• Pembuatan saluran bawah tanah untuk mengeringkan danau Wanagon dan meningkatkan
kestabilan geoteknik dari timbunan.
• Pengoperasian stasiun pemantauanmeteorologi diantar daerah tambang dan tudung es.
• Mempertimbangkan tindakan-tindakan untuk menurunkan resiko banjir bandang temasuk
pembangunan struktur penghalang banjir di bagian hilir.
• Meningkatkan keterlibatanmasyarakat Kamoro dan masyarakat setempat lainnya dalam pelatihan
kewirausahaan dan pengembangan usaha kecil termasuk dalam pengembangan komoditas
pertanian.
• Pemantauan konsentrasi logam perunut misalnya Cu dan As, pada jaringan, organ tubuh dan hati
(bioaccumulatio) dari spesies ikan kakap dan ikan-ikan yang dikonsumsi oleh penduduk setempat.
Ikan lele dan udang dari genus Macrobrachium spp.
• Immobilisasi sebagian besar tembaga terlarut sebagai presipitat dengan pencampuran materi
yang bersifat alkalin atau penambahan kapur dalam pengolahan bijih di pabrik pengolahan.
• Mendukung upaya-upaya pemerintah untuk membatasi migrasi masuk ke Lembah Waa.
• Memberikan bantuan dan dukungan kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan strategi
pengelolaan migrasi masuk kedaerah tertentu di Kabupaten Mimika.
• Limbah padat (domestik) dan yang dihasilkan dari kegiatan di Kuala Kencana dikumpulkan dan
diangkut ke lokasi fasilitas pengolahan limbah terpadudi MP38.
• Limbah sanitary dikumpulkan dan diolah di IPAL Kuala Kencana dengan sistem lumpur aktif.
• Pelaksanaan pengembangan kota Kuala Kencana disesuaikan dengan Rencana induk Kuala
kencana dan RTDR-DAS KAMM.
• Untuk meningkatkan efisiensi pengendapan zat padat di kolam pengendapan dipasang"lamella
plate" pengoperasian incenerator untuk pemusnahan limbah medis yang digolongkanlimbah B3
termasuk obat-obatan dan bahan kimia yang sudah kadaluarsa.
• Menggunakan kolam pengendapan untuk mengendapkan sebanyak mungkin partikulat dari
effluent yang akan dibuang ke perairan estuaria.
• Gas yang keluar dari pengering berputar dialirkan melalui scrubber untuk mengurangi konsentrasi
pertikulat yang diemisikan.
• Studi-studi toksikologi dan kimia di laboraorium terhadap spesies-spesies yang spesifik.

Page 7 of 9
PEMANTAUAN • Pemantauan terhadap peningkatan dana FI bagi pembangunan Irian Jaya
• Pemantauan terhadap munculnya pertentangan etnis antar sesama penduduk lokal, maupun
dengan penduduk non lokal
• Pemantauan terhadap jumlah anggota masyarakat setempat dan asal sukunya yang menjual
produknya untuk dibeli oleh PT FI sesuai kebutuhan
• Pemantauan terhadap jumlah dan asal suku anggota masyarakat setempat dalam berbagai
kesempatan berusaha yang timbul akibat pertumbuhan ekonomi daerah
• Pemantauan terhadap peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk pada daerah Waa maupun
daerah pantai (P. Karaka)
• Pemantauan terhadap kualitas air sungai di sebelah hulu dan hilir dari drainase padang golf,
termasuk Ph, konduktifitas, BOD5, fosfat, nitrat, dan nitrti pestisida dan bahan kimia lain
• Pemantauan terhadap kesesuaian Perkembangan kota kuala kencana dengan master plan
• Pemantauan terhadap jenis dan jumlah limbah padat, baik limbah domestik maupun sampah
• Pemantauan terhadap jenis pekerjaan dan jumlah tenaga lokal yang dapat diserap oleh PT. FI
• Pemantauan terhadap pemahaman masyarakat Timika pada umumnya dan yang berdiam di
dekat tanggul tentang tanggul dan keamannya
• Pemantauan terhadap hasil studi tentang bau dan tailing berkaitan dengan kesehatan.
• Pemantauan Terhadap potensi keasaman maksimum, kapasitas penetralan asam dan
pembentukan asam Pemantauan terhadap padatan tersuspensi total dari masukan dan keluaran
DPA yang dimodifikasi
• Pemantauan terhadap kestabilan dinding terbuka lereng TBL dan dinding kuari batu gamping.
• Pemantauan terhadap koordinat dan elevasi jenjang dari tambang Grasberg dan TBL.
• Pemantauan terhadap pH, konduktivitas atau TDS, asiditas, sulfat, konsentrasi logam terlarut
(tembaga, alumunium, besi, mangan, arsen, kalsium serta magnesium) sesuai PP 20 Tahun 1990
Gol. B
• Pemantauan terhadap debit dan arah aliran serta tinggi permukaan air tanah
• Pemantauan terhadap kualitas udara ambien terutama debu, So2 dan NOX sesuai dengan Kep.
02 Tahun 1990 Gol. B
• Pemantauan terhadap kulaitas emisi udara.
• Pemantauan terhadap iklim (suhu dan permukaan, kelembaban, arah angin, radiasi matahari).
• Pemantauan terhadap vegetasi : jenis, kerapatan, frekuensi, dominasi, keanekaragaman, flora
langka, jenis yang digunakan masyarakat dan jenis makanan satwa.
• Pemantauan terhadap kapasitas pengomplekan tembaga dan konsentrasi spesies tembaga yang
dapat diserap organisme
• Pemantauan terhadap kemajuan percobaan reklamasi
• Pemantauan terhadap geoteknik, stabilitas pondasi dan rancang bangun tanggul
• Pemantauan terhadap nitrogen dan fosfor
Page 8 of 9
• Pemantauan terhadap kelimpahan spesies, keanekaragaman, cacah individu per taksa, biomasa
total
• Pemantauan terhadap kadar Cu, As, Zn dan Pb dalam jaringan tanaman seperti akar, daun,
batang, umbi dan buah
• Pemantauan terhadap kadar tembaga dan perak (sebagai indikatoe tailing) dalam sedimen dari
dasar estuaria Ajkwa dan laut Arafura
• Pemantauan terhadap kadar tembaga dan logam-logam penting lain (As, Zn, Hg, Se dan Pb)
dalam jaringan daging dan hati ikan sembilang, kakap dan jenis yang sering dikonsumsi
penduduk setempat
• Pemantauan terhadap temperatur gas bakar, komposisi limbah B3, kecepatan aliran gas buang,
waktu tinggal gas di ruang bakar
• Pemantauan terhadap total kadar maksimum kandungan logam berat di residu abu
• Pemantauan terhadap satwa liar: jenis, kelimpahan, tingkat tropik, jenis endemik dan dilindungi.

Page 9 of 9
PETA BATAS WILAYAH STUDI PT. FREEPORT INDONESIA

Page 1 of 1

You might also like