Professional Documents
Culture Documents
4.1 PENDAHULUAN
Bab ini akan mengemukakan peranan lipid yang meliputi penjabaran tentang
pengertian, penggolongan, struktur, sifat asam lemak dan derivatnya. Disamping itu
pemahaman tentang hormon yang merupakan bagian dari lipid itu sendiri dengan
jenis, mekanisme kerja, fungsi dan pengendaliannya dalam sistem metabolisme tubuh.
4.1.2 Relevansi
Pembahasan bab ini sangat berhubungan dengan bab selanjutnya. Mahasiswa akan
mengetahui batasan-batasan tentang lipid dan hormon serta bagaimana peran dan
fungsi keduanya dalam membahas metabolisme lemak dan keterkaitannya dengan
proses enzimatik dan biomolekuler.
4.1.3 Tujuan
4.2.1.1 L I P I D A
1.
Lipid dalam arti umum adalah senyawa yang larut dalam pelarut organik.
Berasal dari bahasa Yunani; Greeck; lipos yang berarti lemak. Berdasarkan sifatnya lipid
dapat digolongkan menjadi 2 kelompok utama. Yakni 1) lipid yang dapat disafonifikasi
(saponifikasi lipids) dan 2) lipid yang tidak dapat disaponifikasi (nonsaponifikasi lipids).
Golongan lipid pertama dapat dihidrolisis dengan alkali dan panas sehingga terbentuk
garam asam-asam lemak dan komponen molekul lainnya, contohnya lemak netral
(triasilgliserol), fosfolipid, glikolipid, dan sulfolipid serta senyawa dengan asam
karboksilat rantai panjang (asam lemak). Golongan kedua termasuk lipid yang
disintesis dari unit isopren kolesterol dan lain-lain sterol serta steroid, terpen, dolikol,
ubiquinon dan vitamin A, D, E dan K.
Penggolongan lipid yang lain berdasarkan strukturnya, yaitu lipid sederhana, lipid
majemuk dan kelompok lipid turunan.
Lipid sederhana atau homolipid merupakan lipid bentuk ester yang mengandung
C, H dan O. Contoh lipid sederhana adalah lemak, ester lemak, gliserol, lilin dan
lain-lain.
Lipid majemuk merupakan senyawa yang mengandung bahan-bahan lain selain
alkohol dan asam lemak. Contohnya fosfoasilgliserol (fosfogliserida) tersusun
atas gliserol, asam lemak, HPO42- dan kolin. sfingomielin ; tersusun atas
sfingosin, asam lemak, HPO42- dan kolin. Gangliosida; terdiri atas sfingosin, asam
lemak, dan 2-6 gula sederhana (termasuk asam sialat), dan Serebrosida; tersusun
atas sfingosin, asam lemak dan gula sederhana.
Lipid turunan, merupakan senyawa-senyawa-senyawa lipid yang tidak
dimasukkan dalam kedua kelompok lipid diatas. Yakni berasal dari hidrolisis
lipid sederhana atau lipid majemuk. Contohnya steroid, karotenoid, dan vitamin
larut dalam air.
Dalam biokimia lipid yang tidak dapat disabunkan disebut lipid sederhana, sedangkan
lipid yang dapat disabunkan disebut lipid kompleks. Jadi dari segi struktur dan istilah
diatas ternyata lipid yang berstruktur kompleks disebut sederhana, sedangkan lipid
yang berstruktur sederhana disebut lipid kompleks.
Perhatikan struktur asam lemak yang termasuk lipid kompleks (asam palmitat juga
asam oleat) dan struktur steroid yang termasuk lipid sederhana (kolestrerol)
Menurut Page (1997) lipid dapat juga digolongkan seperti pada tabel 2.1 dibawah ini.
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak dan
lipid mempunyai peran penting dalam metabolisme secara umum. Sebagian besar lipid
sel jaringan terdapat sebagai komponen utama membran sel. Adapun peran lipid
dalam sistem mahluk hidup adalah sebagai berikut :
Proses metabolisme lipid dimulai dari usus halus tidak dalam lambung karena
suasanannya terlalu asam (pH 1,2 – 2,5). Enzim lipase dari kantung empedu, pankereas
dan sel usus halus mengkatalisis proses hidrolisis ikatan ester pada trigliserida
menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol.
Golongan Uraian
III Netral
Lipid terkonyugasi:
VII
1. lipoprotein (larut dalam air)
2. proteolipid (tidak larut dalam air, larut dalam pelarut
lemak)
VIII 3. lipopolisakarida
IX
X
Senyawa ester antara gliserol dan asam lemak disebut asil gliserol atau gliserida.
Gliserida yang berwujud padat pada suhu kamar disebut lemak dan yang berwujud
cair pada suhu kamar disebut minyak. Gliserida dapat mengandung satu atau dua atau
tiga asam lemak, masing-masing disebut mono, di- dan trigliserida.
Gambar 4.1: Lapisan tunggal minyak pada perbatasan air-udara (gugus kepala polar (merah)
dan ekor non polar (kuning).
Asam lemak hasil hidrolisis gliserida atau fosfogliserida adalah rantai panjang
hidrokarbon dengan gugus karboksilat di ujungnya. Adapun peran fisiologi asam
lemak adalah :
Di bawah ini adalah asam lemak bebas yang umum terdapat di alam (tabel 4.2)
berikut ini:
Sistem penamaan asam lemak adalah berdasarkan rantai hidrokarbonnya
diakhiri dengan “oat”. Asam lemak jenuh denngan jumlah atom karbon 18 atau C18
disebut oktadekanoat karena alkana dengan C18 adalah oktadekan. Asam lemak C18
yang mengandung satu ikatan rangkap dua disebut oktakenoat (ditulis C18:1). Hal ini
belum mencerminkan letak ikatan rangkapnya. Jika ikatan rangkap terletak pada atom
C nomor 9 dan 10 maka diberi notasi dan itupun perlu dilengkapi keterangan
konfigurasi geometrisnya, apakah cis atau trans.
C=CC=C
RRR
Cis Trans
Sifat lipida ditentukan oleh panjang dan kejenuhan asam lemak yang
membentuknya. Makin panjang asam lemak makin tinggi titik lelehnya. Juga asam
lemak jenuh memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari asam lemak tak jenuhnya. Maka
membran biologi yang mengandung asam lemak pendek dan jenuh memiliki
kemampuan mengalir lebih tinggi.
Reaksi kimia asam lemak menunjukkan reaktivitas dari gugus karboksil, gugus
fungsional lain dan derajat ketidakjenuhan rantai hidrokarbon. Karena asam lemak
bebas biasanya beracun, maka molekul ini hanya terbatas dalam sel. Asam ini
umumnya ditemukan sebagai molekul kompleks dengan ester oksigen dalam lipid
(seperti triasilgliserol, glikolipid, dan fosfolipid).
Pada umumnya asam lemak yang terdapat di alam mengandung jumlah atom karbon
genap antara 14 sampai 24. Asam lemak dengan atom karbon 16 dan 18 adalah asam
lemak yang paling banyak terdapat dalam lipida hewan dan tumbuhan. Lipid dari
hewan dan tumbuhan ini selanjutnya dimakan oleh manusia. Berikut adalah struktur
kimia beberapa lipid majemuk dan derivatnya.
Lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai
rantai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom karbon. Contohnya setialkohol dan
mirisilalkohol. Lilin dapat diperoleh dari lebah madu (mirisilpalmitat) dan ikan paus
atau lumba-lumba ( spermaseti). Lilin tidak larut dalam air. Oleh karena itu lilin terdpat
pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap air. Tetapi lilin tidak
berfungsi sebagai bahan makanan.
Fosfolipid (fosfogliserida) atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor
dalam bentuk ester asam fosfat. Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat antara lain
kolin, etanolamin, serin dan inositol sehingga senyawa yang termasuk fosfolipid ini
adalah fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, fosfatidilserin dan fosfatidilinositol.
Beberapa jenis steroid seperti kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan
manusia. Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar
adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf.Dalam darah manusia normal
terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 ml darah.
Ergosterol dan 7-dehidrokolesterol dengan sinar ultra violet dapat diubah menjadi
vitamin D yang bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah kerapuhan tulang. Kedua
senyawa disebut juga provitamin D.
Asam-asam empedu dibuat oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu yang
kemudian dikeluarkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk membantu
proses pencenaan makanan. Cairan empedu ini mengandung bilirubin yaitu zat warna
yang terjadi dari penguraian hemoglobin. Asam-asam empedu dalam bentuk garam
empedu dan kolesterol. Asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain
asam kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat (berfungsi sebagai emulgator) yang
berfungsi pada pencernaan lipid atau lemak dala usus dan absorbsi hasil-hasil
pencernaan melalui dinding usus dan dibawa kembali ke hati.
Hormon kelamin, ada dua jenis yakni hormon laki-laki ( testosteron dan androsteron)
dan hormon perempuan (estrogen dan progesteron). Testosteron diperoleh dari ekstrak
testes dalam bentuk kristal dan andosteron didapat dari urine dan mungkin merupakan
hasil perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Estrol,estradiol dan estriol adalah
hormon yang termasuk estrogen. Sedangkan pregnandiol adalah hasil metabolisme
progesteron.
Lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dialam dan tergabung dengan senyawa lain
seperti protein dan karbohidrat. Lipid yang tergabung dengan protein disebut
lipoprotein. Lipoprotein terdapat pada plasma darah.
Gambar 4.3 : Struktur Membran sel yang terdiri atas Lipid dan Protein Globuler
Bagian lipid dari lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid atau
kolesterol. Oleh karena dalam lipid lipoprotein berbeda jenis dan kuantitasnya, maka
lipoproein berbeda pula sifat fisiknya, misalnya berat jenis, besar partikel, dan mutan
listrik, sehingga dapat dipisahkan satu dengan lainnya misalnya dengan ultrasentrifge
dan elektroforesis. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid dengan polisakarida,
biasanya senyawa ini terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis bakteri.
4.2.1.2 H O R M O N
Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang bekerja dan berkoordinasi, untuk dapat
melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan
eksternal maupun internal. Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang dapat
menjaga berlangsungnya integrasi kegiatan organ tubuh.
Sistem endokrin yang terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan
sistem syaraf, mempunyai peranan penting dalam mengndalikan kegiatan organ-organ
tubuh kita. Untuk itu kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat atau senyawa yang
disebut hormon. Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang
dihasilkan diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel yang dituju guna
melangsungkan proses yang diperlukan oleh tubuh.
Hormon terdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga
kelompok yakni:
(AMP siklik)
Selanjutnya diketahui bahwa AMP siklik ini terbentuk dari ATP oleh enzim
adenil siklase. AMP siklik dapat dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP.
Mg2+
adenilsiklase
Mg2+
Reaksi ini bersifat sangat eksergonik dan bila tidak ada fosfodiesterase, AMP siklik
merupakan senyawa yang sangat stabil. Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan
konsep tentang mekanisme kerja hormon sebagai berikut:
Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan AMP
siklik sebagai berikut:
C. Jenis-Jenis Hormon
1 Hormon pada Saluran Pencernaan, antara lain Gastrin, Sekretin, Kolesistokinin dan
Pankreozimin
Sekretin diprodi:ksi oleh mukosa usus, dan diangkut oleh darah ke pankreas.
Harmon ini merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan pankreas yang
mengandung bikarbonat banyak. Sekretin adalah suatu polipeptida yang dapat
diperoleh dalam bentuk kristal. Kemungkinan sekretin juga merangsang aliran cairan
usus dan merupakan salah satu faktor yang meningkatkan sekresi empedu oleh hati.
Kolesistokinin adalah hormon yang ditemukan tahun 1943 yang terdapat dalam
ekstrak mukosa usus halus. Berbeda dengan sekretin, hormon ini merangsang sekresi
cairan pankreas yang mengandung banyak enzim.
Hormon lain yang juga terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas ialah
pankreozimin. Pankreozimin tahan terhadap panas, tidak dapat dirusak oleh asam,
tetapi tidak stabil terhadap alkali. Senyawa ini dapat dipisahkan dari sekretin dalam
larutan alkohol dengan jalan pengendapan sekretin oleh garam empedu dan
pengendapan pankreozimin oleh penambahan NaCl hingga jenuh. Pankreozimin
adalah suatu protein dan dapat diperoleh dalam keadaan munni. Molekul
pankreozimin terdiri atas 33 buah asam amino. Pengeluaran hormon ini disebabkan
oleh beberapa macam zat, antara lain kasein, dekstrin maltosa, laktosa dan lain-lain.
Apabila sekretin merangsang keluarnya cairan pankreas yang mengandung bikaibonat
banyak dan hormon kolesistokinin merangsang keluarnya cairan pankreas dengan
kadar enzirn tinggi, maka pankreozimin merangsang keluarnya cairan pankreas
dengan kadar bikarbonat maupun enzim tinggi.
2. Insulin
Langerhans (1867) menemukan ada sekelompok kecil sel-sel yang letaknya tidak
teratur. Sel-sel tersebut selanjutnya disebut sel-sel atau pulau-pulau langerhans.
Banting dan Best pada tahun 1922 memperoleh insulin, suatu hormon yang
diproduksi dalam sel pankreas, yaitu pada sel-sel langerhans atau "pulau-pulau
langerhans". Sebagian besar sel-sel pankreas berfungsi untuk memproduksi cairan
pankreas. Fungsi insulin adalah merangsang sintesis enzim-enzim kinase dalam hati,
misalnya kinase piruvat, glukokinase dan fosfofruktokinase. Di samping itu insulin
juga berfungsi sebagai penghambat atau penekan terbentuknya enzim-enzim
glukoneogenik, misalnya glukosa-6-fosfatase, fruktosa l,6 difosfatase, dan karboksilase
piruvat. Dengan demikian insulin dapat mengendalikan proses metabolisme
karbohidrat dan karenanya kadar glukosa dalam darah orang normal relatif konstan.
Insulin adalah suatu protein dengan bobot molekul 5734 dan mempunyai titik
isolistrik pada pH 5,3 sampai 5,36. Hormon ini dengan alkali dapat bereaksi dan
menimbulkan amonia dan karenanya menjadi tidak aktif lagi. Enzim proteolitik yang
dapat memecah protein juga dapat merusak insulin.
3. Glukagon
Hormon ini juga diproduksi oleh sel-sel langerhans dalam pankreas. Glukagon
mempunyai efek yang berlawanan dengan insulin, yaitu dapat meningkatkan kadar
glukosa dalam darah dengan jalan meningkatkan proses glikogenolisis dalam hati.
Glukagon juga berfungsi mengaktifkan enzim siklase adenil yang mengubah ATP
menjadi AMP siklik. Adanya AMP siklik dapat meningkatkan aktivitas enzim
fosforilase yang bekerja sebagai katalis dalam proses penguraian glikogen menjadi
glukosa-6-fosfat. Hal ini mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam darah.
Glukagon adalah suatu protein yang dapat diisolasi dalam bentuk kristal. Pada
pH = 7 kristalglukagon sukar larut dalam air, tetapi pada pH > 10 dan pada pH di
sekitar 4 glukagon lebih mudah larut dalam air. Molekul glukagon merupakan rantai
polipeptida lurus, terdiri atas 29 asam amino dan mempunyai bobot molekul 3482.
5. Hormon-Hormon Adrenokortikoid
Hormon-hormon ini diproduksi pada kelenjar adrenal. Binatang yang telah diambil
kelenjar adrenal hanya dapat bertahan hidup satu sampai dua minggu dan hal ini
disebabkan oleh tidak adanya jaringan adrenokortikal. Pada binatang yang tidak
memiliki kelenjar adrenal terdapat gejala sebagai berikut:
hidrokortison
aldosteron
Hormon yang dikeluarkan dari kelenjar tiroid mengandung iodium dan lebih
dari setengah jumlah keseluruhan iodium tubuh terdapat dalam kelenjar tiroid.
Pengeluaran hormon tiroid dipengaruhi tiroksin
CH=-CH(NHa}-COOH
HO CHr-CH(NHs)--COOH
diiodotirosin
oleh persediaan iodium dalam tubuh. Apabila terjadi defisiensi iodium, kecepatan
pembentukan hormon mulamula tetap, tetapi persediaan iodium dalam kelenjar tiroid
berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar tiroid berusaha mengambil iodium dari
iodida yang terdapat dalam darah. Apabila defisit iodium menjadi makin besar, maka
pengeluaran hormon berkurang. Kekurangan iodium dalam tubuh akan meng-
akibatkan terjadinya penyakit gondok. Beberapa hormon yang diproduksi oleh kelenjar
tiroid antara lain ialah tiroksin dan 3, 5, diiodotirosin.
Salah satu faktor penting dalam metabolisme ialah kadar gula dalam darah yang
relatif konstan. Bila orang makan makanan sumber karbohidrat, maka glukosa yang
terjadi diserap oleh darah melalui dinding usus. Dengan demikian pada saat di mana
kadar glukosa dalam darah bertambah. Agar kadar glukosa dalam darah konstan,
maka pankreas mengeluarkan hormon insulin. Hormon ini menyebabkan penguraian
glikogen menjadi glukosa diperlambat. Sebaliknya apabila kadar glukosa dalam darah
rendah, maka pankreas mengeluarkan hormon glukagon yang bekerjanya kebalikan
dari insulin yaitu menaikkan kadar glukosa. Demikian pula kelenjar pituitari atau
hipofisis mengeluarkan hormon pertumbuhan yang juga menaikkan kadar glukosa
dalam darah.
Dalam kondisi normal, insulin, glukagon dan hormon pertumbuhan ada dalam
keadaan keseimbangan sehingga kadar glukosa dalam darah relatif konstan. Dalam
situasi kritis misalnya kedinginan, ada bahaya dan ketakutan, maka tiga macam
hormon lain memegang peranan yaitu adrenalin, kortison dan tiroksin. Bila ada situasi
yang gawat misalnya ada bahaya, maka sistem syaraf dapat mengetahuinya dan
meneruskan kepada kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini menge-
luarkan hormon adrenalin dan nonadrenalin yang menyebabkan naiknya kadar
glukosa darah pada bagian otot tertentu misaInya otot pada tangan dan kaki sehingga
siap dipergunakan sewaktu-waktu untuk memberikan energi yaitu untuk melawan
bahaya atau untuk melarikan diri dari bahaya. Adrenal korteks mengeluarkan hormon
kortison yang juga mernpunyai peranan menaikkan kadar glukosa darah bila ada
tekanan fisiologis misalnya keadaan inflamasi, yaitu kulit berwarna kemerah-merahan
terasa panas dan membengkak.
Kira-kira 70% tubuh manusia terdiri dari air. Air mempunyai peranan penting
karena reaksi-reaksi biokimia berlangsung dalam air dan zat-zat yang tidak berguna
pun dikeluarkan dari dalam tubuh antara lain sebagai larutan dalam air, misalnya
urine. Oleh karenanya air dalam tubuh harus dijaga agar tidak mengalami perubahan
yang dapat merugikan tubuh.
Apabila kadar air dalam tubuh berkurang maka konsentrasi darah bertambah
besar. Syaraf penerima dalam hipotalamus mengetahui keadaan ini dan hipotalamus
mempengaruhi pituitari sehingga pituitari mengeluarkan hormon antidiuretik atau
ADH (anti diuretic hormone). ADH berperan untuk menghambat keluarnya air dari
ginjal. Hipotalamus juga mempengaruhi ginjal melalui sistem syaraf hingga
memproduksi renin. Renin ini menyebabkan terbentuknya angiotensin, suatu poli-
peptida dalam hati. Hormon baru ini memperkuat keinginan untuk minum yang telah
ditimbulkan oleh hipotalamus dan juga meningkatkan pengeluaran ADH. Pada waktu
yang sama aldosteron dikeluarkan oleh adanya rangsangan dari angiotensi. Aldosteron
dapat menghambat pengeluaran ion Na+ dari ginjal dan juga menghambat
pembentukan urine.
1. Latihan
1. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa
yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip.
Sifat kimia dan fungsi biologi juga berbeda-beda. Sehingga Kongres
International Kimia Murni dan Terapan sepakat untuk membagi lipid
berdasarkan golongannya yang ditinjau dari sifat fisika dan perannya pada
mahluk hidup.
2. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas.
Disamping itu proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh akan
menghasilkan peroksida dan selanjunya akan terbentuk aldehida dan inilah
penyebab terjadinya bau dan rasa tidak enak (tengik).
3. Kolesterol dalam plasma darah tiak boleh melebihi dari standar normal yakni
150-200mg/ml darah, karena kolesterol adalah salah satu parameter untuk
menentukan resiko penyakit jantung koroner yang bermula dari aterosklerosis
sebagai akibat dari kelainan metabolisme lemak (misalnya banyaknya kolesterol
dalam plasma darah) dan menyebabkan kematian.
4. Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak
disebut bilangan penyabunan. Jadi besar atau kecilnya bilangan penyabunan
tergantung pada panjang atau pendeknya rantai karbon asam lemak. Atau dapat
dikatakan juga bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada berat
moleku lemak tersebut. Makin kecil berat molekul lemak, makin besar bilangan
penyabunannya demikian pula sebaliknya.
5. Bilangan iodium adalah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan
100 gram lemak. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam
lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu iktan rangkap.
Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, makin banyak pula iodium yang
dapat bereaksi. Artinya makin banyak ikatan rangkap makin besar pula bilangan
iodium.
4. Rangkuman
Beberapa hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid antara lain ialah tiroksin
dan 3, 5, diiodotirosin yang berperan pada persediaan iodium dalam tubuh. Mekanisme
kerja sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ tubuh yang
terletak di bawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai sistern syaraf tertentu.
Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat mengeluarkan
beberapa macam hormon.
4.3 PENUTUP
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal
berikut:
1. Membuat ringkasan materi pada setiap bab sebelum materi tersebut dibahas
dalam diskusi kelas.
2. Aktif dalam diskusi baik kelompok kecil maupun kelompok besar.
3. Mengerjakan latihan.
1. Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% dari test formatif diatas, maka
mahasiswa tersebut dapat melanjutkan ke bab selanjutnya, sebab pengetahuan
tentang lipid dan hormon adalah dasar pengetahuan untuk mempelajari
bagaimana metabolisme lipid dengan peran hormon yang akan dibahas pada
bab selanjutnya.
2. Jika ada diantara mahasiswa belum mencapai penguasaan 80% dianjurkan untuk
:
o mempelajari kembali topik di atas dari awal
o berdiskusi dengan teman terutama pada hal-hal yang belum dikuasai
o bertanya kepada dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas dalam diskusi.
BUKU SUMBER
SENARAI
Adenilat Siklik : Enzim yang mengubah ATP menjadi AMP siklik sebagai respon
terhadap suatu sinyal kimiawi.
Asam lemak Jenuh : saturated fatty acid asam lemak dimana semua karbon dalam ekor
hidrogen dihubungkan oleh ikatan tunggal, sehingga memaksimumkan
jumlah atom hidrogen yang dapat berikatan dengan kerangka karbon.
Asam lemak tak jenuh : unsaturated fatty acid asam lemak yang memiliki satu atau lebih
ikatan ganda antara karbon-karbon dalam ekor hidrokarbon. Ikatan seperti
itu mengurangi jumlah atom hidrogen yang terikat kekerangka karbon.
Hormon : Salah satu diantara banyak jenis sinyal kimiawi yang beredar pada semua
organisme multiseluler yang dibentuk dalam sel-sel terspesialisasi, yang
berkelana dalam cairan tubuh, dan mengkoordinasikan berbagai bagian
organisme dengan cara berinteraksi dengan sel-sel target.
Kelenjar endokrin : endrocine gland; kelenjar tak bersaluran yang mensekresikan hormon
secara langsung ke dalam aliran darah.
Kelenjar paratiroid : parathyroid gland; tempat kelenjar endokrin yang terkubur dalam
permukaan kelenjar tiroid, yang mensekresikan hormon paratiroid dan
meningkatkan kadar kalsium darah.
. Mitos: Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya karena tidak menimbulkan gejala.
Fakta: Meski tidak bergejala, kolesterol tinggi berbahaya karena dapat mengubah dinding
pembuluh darah dan memicu penyakit jantung koroner. Sekitar 40 persen kematian mendadak
akibat serangan jantung disebabkan karena tingginya kadar kolesterol.
Share5
Kolestrol
Jenis Makanan Kategori
(mg/10 gr)
Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolestrol yang rendah
Teripang 0 sehat
Jenis makanan yang perlu diperhatikan untuk dikonsumsi karena kadar kolestrol
yang cukup tinggi
Jenis makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang
tinggi.
Santan 185 berbahaya
Jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang
sangat tinggi.
Share5
Bagi sebagian besar orang saat mendengar kata kolesterol yang akan terlintas dalam pikiran
adalah makanan yang mengandung lemak tinggi, obesitas, dan serangan jantung, dan pasti
membuat khawatir. Padahal tak selalu yang dianggap buruk akan mengganggu kesehatan.
“Bila hasil pemeriksaan laboratorium Anda memperlihatkan tingkat kolesterol yang tinggi, Anda
tak perlu panik. Anda boleh merasa khawatir apabila terdapat beberapa faktor resiko lainnya,”
kata Susanne Bilz, seorang ahli nutrisi di Lembaga Pusat Penelitian klinis di Dresden, Jerman
Barat, seperti dikutip dari Agen berita Jerman DPA, Jumat (10/08).
“Kolesterol sangat penting dalam hal memproduksi struktur dinding sel-sel manusia,” kata
Achim Weizel dari Masyarakat untuk memerangi gangguan system lipid yang berkaitan dengan
penyakit yang berkantor di Munich.
Empedu melakukan pencernaan terhadap lemak yang juga berasal dari kolesterol dan penting
dalam membangun penghalang bagi hormon dan vitamin .
Tubuh manusia memproduksi dua pertiga dari kebutuhan kolesterol dan sisanya datang dari
makanan yang kita terima tiap hari. kolesterol sama dengan lemak. Lemak tak larut dalam air,
karenanya sangat bergantung kepada aliran darah untuk menyebarkannya ke seluruh tubuh.
“Karenanya tubuh menambahkan protein dan memproduksi lipoprotein,” kata Bilz.
Lipoprotein yang paling penting yang diproduksi oleh tubuh adalah lipoprotein dengan densitas
yang rendah (LDL) dan protein dengan densitas yang tinggi (HDL). LDL umumnya disebut atau
dianggap sebagai lemak jahat, yang disebarluaskan ke seluruh sel bagian tubbuh oleh hati.
“Kelebihan LDL yang tak dibutuhkan dalam sel disimpan dalam darah,” demikian Bliz
menjelaskan.
Dan saat itulah HDL memulai memainkan perannya, dengan membawa kembali kelebihan LDL
ke organ hati, ” kata Elisabeth Steinhagen-Thiessen dari Departemen Metabolisme Rumah sakit
Charite di Berlin.
Untuk alasan itulah HDL disebut sebagai kolesterol baik. Dalam situasi normal dan ideal fungsi
siklus HDL/LDL membantu satu dengan yang lain.
Apabila konsentrasi LDL(lipoprotein dengan densitas yang rendah (LDL) dan). LDL umumnya
disebut atau dianggap sebagai lemak jahat, yang disebarluaskan ke seluruh sel bagian tubbuh
oleh hati.
terlalu tinggi, maka akan disimpan di pembuluh darah di sekitar jantung yang sempit. Plak
tertimbun didalam pembuluh darah tersebut, permukaan pembuluh darah dapat rusak bahkan
robek yang dapat membawa akibat terjadinya penggumpalan darah yang akan menyumbat aliran
darah, yang dapat membawa akibat akan terjadinya serangan jantung atau stroke” kata Weizel
menjelaskan.
Apabila kadar LDL tinggi hal itu berarti kadar lemak tinggi. Namun walaupun hal tersebut
dikonfirmasikan oleh dokter, terapi belum tentu dibutuhkan.
“Keadaan resiko tinggi ditentukan dengan melihat semua faktor yaitu kebiasaan merokok,
diabetes, tekanan darah tinggi, kecenderungan genetik atau kelebihan berat badan,” kata Weizel.
Hanya apabila faktor-faktor tersebut diatas ada maka pasien pantas merasa khawatir.
“Pola makan ala ‘Mediterania’ yaitu makan ikan, banyak buah-buahan, dan sayur-sayuran
seringkali diajukan sebagai pilihan.
“Ikan laut yang mempunyai kandungan lemak seperti mackerel, salmon atau herring memiliki
lemak omega 3 yang amat berguna bagi kesehatan,” kata Weizel.
Kebalikannya lemak hewan berdarah merah seperti sapi, kambing, babi dan domba dapat
menaikkan tingkat kolesterol.
Udo Pollmer dari Lembaga ilmu Nutrisi dan Pangan di Gemmingen dekat Heilbronn memiliki
pendapat yang berbeda.
“Apabila asupan kolesterol berkurang melalui pola makan, maka tubuh akan memproduksi lebih
banyak.”
“Hal itu berarti tingkat kolesterol seseorang untuk jangka panjang tak dapat dikontrol melalui
diet (pola makan).
“Minyak sayur umumnya mengandung lemak tak jenuh, dan yang terbaik adalah minyak zaitun,”
kata Bilz.
“Makanlah daging dua kali dalam seminggu dan ikan dengan banyak sayur-sayuran dan buah-
buahan tiga kali dalam sepekan,” kata Steinhagen-Thiessen.
“Setiap orang yang melakukan kegiatan olah raga sebanyak tiga atau empat kali dalam sepekan
akan dapat menaikkan tingkat HDL,” kata Weizel menambahkan.
Sumber : www.idionline.org