Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini Bahaya-bahaya lingkungan kerja baiki fisik maupaun kimia
perlu dikendalikan sedemikian rupa agar tercipta lingkungan kerja yang sehat,
aman dan nyaman, Berbagai cara pengendalian dapat dilakukan untuk
menanggulangi bahaya-bahaya lingkungan kerja, Namun pengendalian secara
teknis teknologis pada sumber bahaya itu sendiri dinilai paling efektif dan
merupakan alternative pertama yang dianjurkan. Saat ini berkembangnya
perekonomian di Indonesia, sektor industripun berkembang dengan pesat. Hal ini
mengakibatkan semakin bertambahnya penggunaan bahan kimia, mesin-mesin
atau peralatan canggih, baik dalam jenis maupun jumlahnya. Kesehatan kerja
adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta prakteknya yang
bertujuan agar pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-
penyakit umum.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang
digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari
kemungkinan adanya paparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara teknis alat pelindung diri tidaklah
dapat melindungi tubuh secara sempurna terhadap paparan potensi bahaya.
Namun demikian alat pelindung diri akan dapat mengurangi tingkat keparahan
dari suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dengan
demikian, dapat ditegaskan bahwa meskipun telah menggunakan alat pelindung
diri, tetapi upaya pencegahan dan pengendalian risiko kecelakaan secara teknis
teknologis merupakan langkah yang utama dan harus selalu diupayakan sampai
tingkat risiko dapat ditekan sekecil mungkin dalam batas yang diperkenankan.
1
2
B. Tujuan
Untuk mengetahui jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) terutama alat pelindung
telinga dan safety belt.
Untuk mengetahui jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat dan sesuai dengan
potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
Untuk mengetahui cara penggunaan alat pelindung diri ear muff, ear plug dan
safety belt.
Untuk mengetahui cara pemeliharaan dan penyimpanan alat pelindung diri
yang benar.
1. Agar mahasiswa dapat mencoba dan menilai kenyamanan alat pelindung
diri.
C. Manfaat
1. Bagi Praktikan
Dapat mengetahui jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) terutama alat
pelindung pelindung telinga dan safety belt.
Dapat mengetahui jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat dan sesuai
dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
Dapat mengetahui cara penggunaan alat pelindung diri ear muff, ear plug
dan safety belt yang benar.
Dapat mengetahui cara pemeliharaan dan penyimpanan alat pelindung diri
yang benar.
2. Bagi D.IV Kesehatan Kerja
a.Dapat menambah referensi kepustakaan program D.IV Kesehatan
Kerja tentang alat pelindung diri.
b. Dapat memberikan bekal ilmu bagi mahasiswa yang dapat
diterapkan pada saat bekerja dalam suatu perusahaan sesuai dengan
ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c.Memiliki sumber daya mahasiswa ahli K3 yang berkualitas tentang
pemilihan alat pelindung diri yang tepat di suatu tempat kerja sesuai
dengan potensi bahayanya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang
digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari
kemungkinan adanya paparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara teknis alat pelindung diri tidaklah
dapat melindungi tubuh secara sempurna terhadap paparan potensi bahaya.
Namun demikian alat pelindung diri akan dapat mengurangi tingkat keparahan
dari suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dengan
demikian, dapat ditegaskan bahwa meskipun telah menggunakan alat pelindung
diri, tetapi upaya pencegahan dan pengendalian risiko kecelakaan secara teknis
teknologis merupakan langkah yang utama dan harus selalu diupayakan sampai
tingkat risiko dapat ditekan sekecil mungkin dalam batas yang diperkenankan.
1. Jenis-jenis APD dan Penggunaannya :
a. A.P. Kepala
b. A.P. Muka dan Mata
c. A.P. Telinga
d. A.P. Pernafasan
e. A.P. Tangan
f. A.P. Kaki
g. Pakaian Pelindung
h. Safety Belt
i. APD untuk tugas khusus
2. Jenis APD dan Pengujian Mekanik
a. Alat Pelindung Kepala
1) Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet) : Melindungi kepala
dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.
2) Tutup Kepala : Melindungi kepala dari kebakaran, korosif,
uap-uap, panas/dingin.
5
6
12. APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter, dan
penyerap (cartridge).
13. APD dapat menularkan penyakit, bila dipakai berganti-ganti.
14. Mengapa APD sering tidak dipakai.
15. Rendahnya kesadaran pekerja terhadap Keselamatan Kerja.
16. Dianggap mengurangi feminitas.
17. Terbatasnya faktor stimulan pimpinan.
18. Karena tidak enak/kurang nyaman.
Setiap tempat kerja mempunyai potensi bahaya yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis, bahan, dan proses produksi yang dilakukan. Dengan demikian,
sebelum melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang tepat digunakan,
diperlukan adanya suatu inventarisasi potensi bahaya yang ada di tempat kerja
masing-masing. Dapat dipastikan sebagai suatu pemborosan perusahaan, bila alat
pelindung diri yang dipilih dan digunakan tidak sesuai dengan potensi bahaya
yang dihadapi pekerja. Secara lebih detail pemilihan dan penggunaan alat
pelindung diri harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
Aspek teknis, meliputi :
a. Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan
bentuk alat pelindung diri harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang
dilindungi.
b. Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat
pelindung diri akan menentukan tingkat keparahan dari suatu kecelakaan
dan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi.
c. Penentuan jumlah alat pelindung diri. Jumlah yang
diperlukan sangat tergantung dari jumlah tenaga kerja yang terpapar
potensi bahaya di tempat kerja.
d. Teknik penyimpanan dan pemeliharaan. Penyimpanan dan
pemeliharaan alat pelindung diri yang baik adalah merupakan investasi
untuk penghematan dari pada pembelian alat yang baru.
10
B Perundang-undangan
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamtan Kerja.
a) Pasal 9 ayat 1 sub c
“Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan kepada tenaga kerja
baru tentang alat-alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang
bersangkutan”.
b) Pasal 9 ayat 2
“Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan
setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-
syarat tersebut di atas”.
c) Pasal 12 sub e
“Tenaga kerja berhak menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas yang masih dapat
dipertanggungjawabkan”.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 01/MEN/1981
tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja.
a) Pasal 4 ayat 3
“Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan
diri yang diwajibkan penggunaanya oleh tenaga kerja yang berada di
bawah pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja”.
b) Pasal 5 ayat 2
12
BAB III
HASIL
A. Waktu Pelaksanaan
Hari : Jum’at
Tanggal : 22 Oktober
Tempat : Ruang APD
Jam : 10.00 WIB
B. Hasil Praktikum
Alat Pelindung Telinga
1. Ear Muff
14
KETERANGAN :
1. Bagian luar terbuat dari plastik/atom
13
2. Pelindung telinga dari karet
3. Terbuat dari besi atau atom
4. Bantalan pada kepala terbuat dari karet
5. Bagian dalam terbuat dari gabus berfungsi
untuk peredam suara
2. Ear Plug
KETERANGAN :
a. Penyumbat telinga terbuat dari silikon
b. Tempat ear plug
Safety belt
15
KETERANGAN :
1. tali/dadung.
2. kait
3. sabuk
4. tempat menaruh alat obeng, paku, tang.
5. pengkait pada sabuk.
6. pengkait antara sabuk dengan tali.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
No Nama Alat keterangan Jenis Tempat kerja
Pekerjaan
1. 3M™ Ear Ringan, dengan Operator Di pabrik, operator
Muff 1440 foam yang lembut mesin yang mesin bubut, di
sehingga nyaman bising nya 95 operator
dipakai. Dilengkapi dB penggilingan padi
dengan sistem
sliding tension
adjustment untuk
membuat posisi alat
ini tetap mantap saat
dipakai Pemakaian
alat ini disarankan
untuk situasi yang
memiliki tingkat
kebisingan yang
cukup tinggi
(hingga 95 dBA
17
sering sekali
melepaskan dan
memasang kembali
alat pelindung
pendengaran.
Tingkat Reduksi
Kebisingan : 21 dB
(untuk pengikat di
belakang kepala)
sambungan
dan 20 dB (untuk
pengikat yang
dipakai di bawah
bersambung
dagu.
g
bersam
4.
3M™ Merupakan foam Mengurangi Di pabrik, operator
Corded yang lembut dan bising di mesin bubut, di
Foam Ear dilengkapi dengan tempat operator
Plug 1110 tali penghubung kontruksi penggilingan padi,
sehingga nyaman bangunan, di pertambangan,
dan mudah dipakai. Operator saat peledakan
Pemakaian alat ini mesin, di tambang
disarankan untuk pertambangan
situasi yang
memiliki tingkat
kebisingan tinggi
(hingga 100 dBA
TWA).
5.
3M™ Ear Plug yang Mengurangi Di pabrik, operator
Reusable lembut, elastis, bising pada mesin bubut, di
19
7. Safety Belt
Terbuat dari Logam Memedamkan
Gedung bertingkat,
kebakaran,
rumah sakit,
20
pembersihan pabrik,
asbes, membangun
pebersihan bangunan/kontruksi
kaca gedung
bertingkat,
penmbangunan
gedung,
kontruksii
bangunan yang sambungan
tinggi
8. 3M™ Foam Merupakan Mengurangi Di pabrik, operator
bersambung
Ear Plug pelindung telinga bising di mesin bubut, di
1100 yang lembut dan pertambangan, operator
nyaman dipakai. tempat penggilingan padi,
Pemakaian alat ini kontruksi di pertambangan,
disarankan untuk bangunan, saat peledakan
situasi yang Operator tambang
memiliki tingkat mesin
kebisingan yang
tinggi (hingga 100
dBA TWA).
21
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
yang tepat dapat mencegah atau menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Seperti kecelakaan/penyakit akibat kerja serta tidak
menimbulkan bahaya tambahan.
2. Bahan dan bentuk alat pelindung telinga
dan safety belt sesuai dengan pekerjaan dan jenis/tingkat bahayanya.
3. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan
langkah paling akhir dalam pengendalian kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
4. Alat pelindung diri harus dipelihara dan
dirawat dengan baik untuk menghemat biaya yang dikeluarkan
(keuntungan ekonomis).
5. Alat pelindung diri wajib dipakai semua
tenaga kerja agar terhindar dari penyakit dan kecelakaan dalam bekerja
sehingga produktivitas tenaga kerja tinggi.
B. Saran
1. Sebaiknya dalam memilih alat pelindung diri harus memperhatikan
aspek-aspek yang ada.
22
DAFTAR PUSTAKA