You are on page 1of 20

2/17/2010

BIOMA dan
Ekosistem Hutan
http://blog.unila.ac.id/janter

Terminologi Penting :
• Species : Kelompok makhluk hidup sejenis yang
ditandai dengan kesamaan tampilan
dan atau kapasitas untuk berbiak silang
• Populasi : Kumpulan makhluk hidup se-species
yang menempati suatu kawasan
Komunitas : Seluruh populasi makhluk hidup
yang menempati suatu kawasan
• Faktor Abiotik : Seluruh faktor lingkungan fisik

1
2/17/2010

• Ekosistem : Kumpulan hewan, tumbuhan dan


makhluk hidup lainnya yang
saling berinteraksi satu sama lain
dan terhadap lingkungannya
merupakan hubungan timbal balik yang
kompleks antara organisme dan
lingkungannya, baik biotik maupun abiotik

• Biosfer : Keseluruhan bioma dan ekosistem di


bumi yang satu sama lain saling
terhubungkan oleh siklus air dan
atmosfer
• Bioma : Gabungan beberapa ekosistem yang
memiliki kemiripan

Contoh Bioma :
Tundra, terdapat di daerah kutub, tumbuhan
dominannya adalah lumut kerak (Lichenes), lumut
Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya
yang biasanya hanya berumur 4 bulan. Hewan yang
hidup di bioma ini adalah rusa, serigala dan beruang
kutub.
Bioma tundra alpen

2
2/17/2010

Taiga, terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah


beriklim sedang dengan kutub. Bioma ini disebut pula
bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal.
Tumbuhan dominannya adalah konifer atau tumbuhan
berdaun jarum (pinus). Hewan yang hidup di sini adalah
ajax, beruang hitam, dan serigala.
Hutan konifer Montana di Sierra Nevada California

Padang pasir atau Gurun, banyak terdapat di daerah


kering dengan curah hujan sedikit. Tumbuh-tumbuhan
yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi
dengan keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi
oleh kutikula yang tebal dan akar yang panjang. Juga
tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan
banyak air pada batangnya dan daunnya menyempit
menjadi duri. Hewan yang hidup pada bioma ini adalah
unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut.
Gurun panas di Tuscon Arizona

3
2/17/2010

Padang rumput; Pada bioma ini terdapat cukup curah


hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan.
Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan
pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah
tersebut. Macam padang rumput adalah prairi rumput
pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis.
Prairi adalah padang rumput yang luas tanpa pohon.

Padang rumput di Nebraska

Savana, adalah padang rumput yang diselingi dengan


sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan yang hidup
pada bioma padang rumput dan savana adalah bison,
gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau,
cheetah, serigala dan ular.

4
2/17/2010

Hutan hujan tropis (hutan basah), terdapat di daerah tropis


yang banyak turun hujan. Vegetasinya tumbuh sangat rapat.
Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka
ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di
dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Juga ada
tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang
mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana
(tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan).
Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet,
macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam
burung.

Bukit Barisan Selatan, Lampung


(foto : WCS-IP)

Hutan decidous (Hutan Gugur), terdapat di daerah yang


memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin).
Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar,
seperti pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-pohon di
hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan
daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin
daunnya ‘habis’. Memasuki musim semi pohon-pohon
tersebut mulai menumbuhkan daunnya.

musim semi musim panas musim gugur musim dingin

5
2/17/2010

Ragam Ekosistem

Faktor penyebab keragaman ekosistem


1. Iklim
Permukaan bumi menerima sinar matahari tidak merata
2. Mikroklimat
Kondisi suhu dan kelembaban lokal yang khas, misal karena
tingkat kemiringan yang berbeda
3. Perbedaan jenis tanah
Jenis tanah menentukan daya serap air dan jenis vegetasi

Formasi Ekosistem Hutan

Berdasarkan faktor lingkungan yang


mendominasi ekosistem hutan dikelompokkan
dalam 2 formasi :
1. Formasi Klimaks : dipengaruhi oleh iklim
contoh : hutan hujan tropis, hutan musim,
hutan gambut (ditjen kehutanan, 1976)
2. Formasi Edafis : dipengaruhi oleh tanah
contoh : hutan rawa, hutan payau, hutan
pantai

6
2/17/2010

Ekosistem Hutan
di Indonesia

Hutan Hujan Tropis


Ciri-ciri :
• Terletak pada 10o LU dan 10o LS
• Terbentuk oleh vegetasi klimaks
• Curah hujan 2000 – 4000 mm/thn
• Suhu rata-rata 25o C dg fluktuasi kecil
• Kelembaban udara 80%
• Memiliki 3 atau lebih stratifikasi tajuk
• Didominasi oleh tumbuhan yang selalu hijau

7
2/17/2010

Hutan Hujan Tropis

Bukit Barisan Selatan, Lampung (foto : WCS-IP)

Stratifikasi Tajuk
• Merupakan susunan tetumbuhan secara
vertikal dalam ekosistem hutan
• Tiap lapisan dalam stratifikasi disebut dengan
stratum atau strata
• Terjadi karena 2 hal penting yaitu :
»Persaingan
»Sifat Toleransi

8
2/17/2010

Stratifikasi Tajuk (Ewusie, 1990)


• Stratum A
– Tajuk / Kanopi hutan paling atas
– Dibentuk oleh pohon yang tinggi >30m
– Umumnya memiliki kanopi lebar
– Tidak bersentuhan ke arah horizontal
– Pohon umumnya berbatang lurus, dengan bebas
cabang tinggi
– Intoleran

• Stratum B
– Tajuk ke dua dari atas
– Tinggi pohon 20 – 30 m
– Bentuk tajuk membulat atau memanjang
– Antara tajuk yang satu dan lainnya saling
berhubungan
– Spesies pohon yang ada cendrung toleran
– Batang pohon lebih banyak cabang dibanding
pada stratum A

9
2/17/2010

• Stratum C
– Tajuk ke tiga dari atas
– Tinggi pohon 4 – 20 m
– Bentuk tajuk berbeda-beda
– Antara tajuk yang satu dan lainnya saling
berhubungan dan padat
– Spesies pohon yang ada cendrung toleran
– Batang pohon bercabang banyak
– Pepohonan yang ada berasosiasi dengan berbagai
epifit, liana dan parasit

• Stratum D
– Tajuk ke empat dari atas
– Tumbuhan umumnya bebentuk semak dan perdu
dengan tinggi 1 – 4 m
– Dibentuk juga oleh anakan pohon (seedling)

• Stratum E
– Tajuk paling bawah
– Tumbuhan penutup tanah dengan tinggi < 1m
– Keanekaragaman kecil

10
2/17/2010

Hutan Musim
Merupakan ekosistem hutan
campuran yang berada pada
daerah dengan perbedaan musim
kering dan basah yang jelas
Ciri-ciri :
• Curah hujan 1000 – 2000 mm/thn
• Suhu rata-rata 21oC - 32oC
• Di Indonesia berada di : Jawa Tengah dan Timur,
Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku dan Irian
• Vegetasi didominasi oleh pohon yang dapat
menggugurkan daun di musim kering

Hutan Gambut
Ciri-ciri :
• Hutan yang tumbuh diatas kawasan yang
digenangi air dalam keadaan asam dengan pH
3,5 – 4,0
• Biasanya terletak diantara hutan rawa dan
hutan hujan
• Merupakan jenis tanah yang terbentuk dari
akumulasi sisa-sisa tetumbuhan yang
setengah membusuk
• Vegetasi selalu hijau
• Banyak dijumpai di Sum-Sel dan Kalimantan

11
2/17/2010

Fakta Tentang Gambut


• 3% dari luas permukaan daratan Bumi = gambut
• Secara global, lahan gambut mampu menyimpan sekitar
329-525 giga ton karbon.
• Degradasi lahan gambut yang disebabkan kebakaran
diperkirakan menyumbangkan 7-11 % emisi karbon.
• Indonesia memiliki sekitar 20 juta ha atau 50% dari
lahan gambut di wilayah tropis dunia.
• Pembentukan gambut di beberapa daerah di Indonesia
diperkirakan sejak jaman glasial akhir, atau sekitar 3000-
5000 tahun lalu. Sedangkan, untuk gambut pedalaman
sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Tipe Lahan Gambut


Berdasarkan kedalamannya, lahan gambut
dibagi menjadi empat tipe, yaitu :
• dangkal : memiliki ketebalan antara 50-100 cm
• sedang : ketebalannya antara 100-200 cm
• dalam : ketebalannya antara 200-300 cm
• sangat dalam : ketebalannya > 300 cm

12
2/17/2010

Fungsi Lahan Gambut


• Fungsi hidrologi, Gambut dapat mencegah
banjir saat musim penghujan karena memiliki
daya menyimpan air (aquifer). Selain itu,
mencegah kekeringan saat musim kemarau
dengan cara melepaskan secara perlahan
simpanan air saat musim penghujan.
• Menyimpan keanekaragaman hayati tinggi
• Penyimpan Karbon

Hutan Rawa

Ciri-ciri :
• Tidak terpengaruh oleh iklim
• Terletak pada daerah yang selalu tergenang
oleh air tawar
• Terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia
• Penyebaran tumbuhan tidak merata
(berkelompok)

13
2/17/2010

Hutan Payau
• Disebut juga Hutan Mangrove
• Secara teratur digenangi /
terpengaruh oleh pasang surut air laut
• Salinitas 0,5 ‰ – 30 ‰
• Tidak terpengaruh oleh iklim
• Vegetasinya memiliki akar nafas
dan adaptasi yang tinggi terhadap salinitas

Pembagian Mangrove Berdasarkan


Vegetasinya
1. Mangrove Mayor (komponen
utama)
tumbuhan yang membentuk
spesialisasi morfologis seperti akar
udara dan mekanisme fisiologis
khusus lainnya untuk
mengeluarkan garam agar dapat
beradaptasi terhadap lingkungan
mangrove.

14
2/17/2010

2. Mangrove Minor (komponen tambahan)


Kelompok ini bukan merupakan bagian yang
penting dari mangrove, biasanya terdapat
pada daerah tepi dan jarang sekali
membentuk tegakan murni. Contoh: Pemphis
acidula (Sentigi), Excoecaria agallocha (Buta-
buta), dan Xylocarpus granatum (Nyirih).

3. Mangrove Associates
Kelompok ini tidak pernah tumbuh di dalam
komunitas mangrove sejati dan biasanya hidup
bersama tumbuhan darat. Contoh: Vitex ovata
(Legundi), Terminalia catappa (Ketapang) dan
Thespesia populnea (Waru laut).

15
2/17/2010

Hutan Pantai
• Terdapat di daerah Kering tepi pantai
Formasi hutan pantai :
1. Formasi Pescaprae
terdapat pada tumpukan-tumpukan pasir yang
mengalami peninggian, komposisi tumbuhan
didominasi oleh spesies tumbuhan menjalar,
herba rendah yang akarnya mampu mengikat
pasir

Hutan Pantai
1. Formasi Baringtonia
terdapat diatas formasi prescarpae,
ditumbuhi oleh vegetasi seperti Pandanus,
Terminalia catapa, Baringtonia, dll

16
2/17/2010

Analisis Vegetasi
Analisis dengan menggunakan plot / petak sampling

• Densitas = jumlah individu / luas seluruh plot


• KR = (kerpatan sp A / kerapatan slrh sp) x 100%
jumlah plot ditemukan species A
•F=
Jumlah seluruh plot
F species A
• FR sp A = X 100 %
F seluruh species

Luas Tutupa (coverage) = C


• Berdasarkan tutupan tajuk
C = luas kanopi / luas seluruh plot

• Berdasarkan luas basal area


C = luas basal area / luas seluruh plot
CR sp A = (C sp A / C sluruh sp) x 100%

17
2/17/2010

Indeks Nilai Penting


Merupakan parameter kuantitatif yang dapat
dipakai untuk menyatakan tingkat dominansi
species dalam suatu komunitas tumbuhan

INP = KR + FR + CR

Indeks Dominansi
ID = ∑(N sp A / N)2
ID = indeks dominansi
N sp A = nilai penting species A
N = total nilai penting

Apabila nilai ID tinggi maka dominansi (penguasaan) terpusat


pada satu species, sedangkan bila ID rendah maka dominansi
terbagi pada lebih dari 1 species

18
2/17/2010

Indeks Keanekaragaman
• Indeks Shannon (H)
H = - ∑{(N sp A / N) log(N sp A / N)}

• Indeks Margalef (d)


d = (s-1) / log n
s= jumlah species
n = jumlah individu

Indeks Keanekaragaman
• Indeks Simpson (D)
s
D = 1 - ∑ (P-i)2
i=1

s = jumlah species
P-i = proporsi species i dalam komunitas

19
2/17/2010

Indeks Kesamaan (Similarity) = IS


• IS = 2C / (A+B)
C = jumlah species yang sama & terdapat pada kedua komunitas
A = jumlah species dalam komunitas A
B = jumlah species dalam komunitas B

• IS = 2W / (a+b)
W = jumlah dari nilai penting yang lebih kecil atau sama dari dua species
berpasangan, yang ditemukan pada dua komunitas
a = total nilai penting dari komunitas A, atau tegakan A, atau unit sampling A
b = total nilai penting dari komunitas A, atau tegakan A, atau unit sampling A

Teknik Sampling Vegetasi

20

You might also like