Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
( damar ), Gingko biloba, Cycas rumphii ( pakis haji ), Araucaria
cuninghami ( damar laki - laki ).
3
Flowerless plants : tanaman yang tidak mempunyai bungan dan
tidak menghasilkan benih.
Embryophyta : tumbuhan berbiji yang bijinya mengandung
embrio.
Cormophyta : tumbuhan yang telah dapat dibedakan mana
akar, batang dan daunnya.
Thallophyta : tumbuhan talus yang berarti belum
mempunyai akar, batang dan daun secara
jelas.
Higher plants : tanaman yang memiliki jaringan untuk
melakukan lignifed air, mineral dan produk
fotosintesis melalui tanaman.
Lower plants : tumbuhan yang perkembangannya lebih
rendah.
4
Berupa : semak, perdu, pohon
Merupakan tumbuhan berkayu
1 (annual, biennial, perennial,
Pohon (arbor), Perdu (frutex)
herbacus, lignosus)
Sisterm perakaran tunggang
Sistem perakaran tunggang dan (mempunyai pertumbuhan
2 mempunyai pertumbuhan sekunder, serabut (tidak
sekunder mempunyai pertumbuhan
sekunder)
Dalam batang terdapat ikatan
Cara tumbuh: tegak, merambat,
3 pembuluh dan mempunyai
memanjat.
pertumbuhan sekunder
Sebagian kayu tersusun oleh
Pembuangan: unisexualis &
jaringan trakheid (alat
4 bisexualis (tumbuhan monoecus,
pengangkut air dan garam
diocus)
mineral)
Bunganya masih sederhana
Menghasilkan biji tertutup, ovulum
5 (perianthium tidak jelas atau
terbungkus carpelium dan ovarium
tidak ada sama sekali
Umumnya bunga berjenis
Penyerbukan (polinasi): anemofili,
6 kelamin satu (unisexualis),
entomifili, hidrofili, zoofili
monoecus, diocus.
Mudah diperbanyak secara
7 Polinasi = anemofili
vegetatif
Menghasilkan biji (ovulum)
8 terbuka (biji dapat dilihat Xylem mempunyai trakheid
langsung)
Phloem tidak mempunyai sel
9 Phloem mempunyai sel pengiring
pengiring
Organ reproduktif : bunga Organ reproduktif : bunga dengan
10 dengan corolla dan calyx tidak corolla dan calyx yang menarik,
menarik buah & biji (alat propagasi)
5
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
6
d. Tanaman indust ri
− Castanopsis Argantea (kayu saninten)
− Ficus Elastica Roxb. (karet hutan)
− Calamus sp. (rotan)
− Pinus merkusii (pinus)
e. Tanaman buah - buahan
− Nephelium Lappaceum L. (rambutan)
− Artocarpus Heterophyllus Lamk. (nangka)
− Salacca Zalacca (salak)
− Phoenix Dactylifera (kurma)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumbuhan yang tingkat perkembangan lebih tinggi, yaitu tumbuhan
tingkat tinggi ( Phanerogamae ), dimasukkan dalam satu divisio yaitu
Spermathophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan Angiospermae.
Angiospermae terbagi lagi menjadi Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae.
Masing – masing jenis tumbuhan tersebut mempunyai ciri – ciri spesifik
tersendiri sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan sesuai
taksonominya.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber
bahan makanan ( tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran,
dan tanaman buah – buahan ), sumber bahan obat, sumber bahan
rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan industri, sumber
bahan sandang dan sumber bahan papan.
8
DAFTAR PUSTAKA