You are on page 1of 3

SALAH PILIH

-sinopsis novel karya N.St. Iskandar -

Di sebuah daerah pedesaan di Minangkabau , hiduplah sebuah keluarga yang sangat damai . Keluarga
yang berisi seorang ibu , seorang saudara perempuannya , dan seorang anak perempuan . Ibu itu
bernama Mariati , ia memiliki saudara perempuan bernama Siti Maliah . Mereka hidup dalam satu
rumah ditemani anak angkat ibu Mariati yang bernama Asnah . Asnah adalah anak yang memiliki budi
pekerti , cantik , dan lembut , ia sangat berbakti terhadap ibunya .

Ketika sakit , ibu Mariati dirawat oleh kedua orang yang dicintainya . Tapi di hatinya tetap lebih memilih
untuk dirawat oleh anak angkatnya sendiri . Sehingga terkadang apa yang dikerjakan Siti Maliah tak
begitu ia pedulikan . Hal ini tak menjadi suatu masalah bagi Siti Maliah , karena wajar bagi seorang ibu
membutuhkan kasih sayang seorang anaknya .

Sesungguhnya anggota keluarga itu berjumlah 4 orang . Adalah Asri , anak kandung ibu Mariati yang
pergi meninggalkan Rumah Gedang untuk mencari ilmu di Jakarta . Asri adalah seorang laki-laki yang
penuh rasa kasih sayang baik kepada ibunya maupun kepada adik angkatnya . Hal inilah yang
menimbulkan rasa cinta di hati Asnah , cinta yang lebih dari sekedar cinta antara kakak dengan adiknya .
Walaupun demikian , Asnah adalah seorang yang pandai dalam menutupi perasaannya , ia tak pernah
menceritakannya kepada siapapun , dan juga ia akan sebisa mungkin menutupinya jika ia sedang berada
di sisi Asri .

Ketika Asri menamatkan sekolahnya di Jakarta , ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya .
Awalnya ia hanya ingin sebentar di sana , dan berharap bisa melanjutkan pendidikannya , namun ibunya
berkata lain . Ibu Mariati menghendaki lelakinya untuk tinggal dan bekerja di kampung halamannya
saja , mengingat kondisi ibu Mariati yang sudah tua dan mulai sakit-sakitan ia menginginkan anak-
anaknya berada di sisinya setiap saat . Akhirnya Asri menuruti kehendak ibunya , hal lain yang menjadi
permintaan ibunya adalah memiliki menantu . Ya , Asri harus segera menemukan pendamping hidupnya
kini .

Setelah berpikir dan menimbang – nimbang , akhirnya ia mnemukan tambatan hati yaitu Saniah . Saniah
adalah gadis suku tetangga , ia juga adik dari cinta lama Asri , Rusiah . Asri dan Saniah sebenarnya sudah
saling kenal , terlebih Saniah berasal dari keluarga yang terpandang . Asri akhirnya memutuskan untuk
meminang Saniah karena dirasa Saniah takkan berbeda lakunya dengan Rusiah .

Suatu ketika , Asri sekeluarga pergi berkunjung ke keluarga Saniah . Mereka disambut oleh seisi Rumah
Berukir , tak terkecuali ibu Saniah , Rangkayo Saleah . Rangkayo Saleah dikenal sebagai pribadi yang
sombong dan angkuh . Namun hal ini tak mengubah penilaian Asri terhadap Saniah .

Pertunangan akhirnya terjalin di antara Saniah dan Asri . Saat pertunangan Saniah seperti koin yang
bersisi dua , ketika di depan Asri ia tampak begitu lembut dan sopan . Namun ketika nampak di depan
Asnah dan ibu Mariati , Saniah menunjukkan sisi gelapnya , tak segan baginya untuk berkata kasar untuk
melukai calon adik iparnya itu . Namun Asnah dan ibu Mariati merahasiakan itu kepada Asri , mereka
berdua tetap memantapkan hati Asri untuk meminang Saniah .

Pertunangan akhirnya disusul dengan pernikahan . Setelah menikah , Asri memboyong Saniah ke Rumah
Gedang milik keluarganya . Di sanalah ia mengetahuai perangai buruk Saniah , kini ia menilai Saniah
sebagai orang yang angkuh , sombong , dan juga kasar , sepertinya sifat-sifat yang ada pada Rangkayo
Saleah berhasil menurun ke anak bungsunya ini . Tingkah kasarnya ini sangat terlihat ketika ia
memperlakukan Asnah layaknya seorang pembantu . Ia menganggap Asnah tak sederajat dengannya
ataupun dengan Asri , karena Asnah dianggapnya sebagai anak angkat yang menumpang tinggal di
Rumah Gedang . Asnah hanya bisa bersabar menghadapi saudara iparnya ini , Ia sudah berjanji kepada
kakaknya bahwa ia akan berdamai dengan Saniah sebaik yang ia bisa .

Saniah makin lama makin berulah , setelah beberapa bulan pernikahan ia sudah berani melawan dan
membantah suaminya . Hingga akhirnya Asri mulai kesal terhadap laku istrinya yang demikian itu . Diam
– diam , Saniah pergi meninggalkan rumah saat Sidi Sutan datang , ia bermaksud menjemput Asri dan
Saniah .

Di lain harinya , Rangkayo Saleah , ibu dari Saniah mendapatkan kabar bahwa putranya , Kaharuddin
akan menikah dengan anak perempuan saudagar batik di kota Padang . Rangkayo Saleah tak mampu
meredam emosinya , karena ia menanggap Kaharuddin menikah dengan perempuan yang asal-usulnya
tidak jelas . Hal ini bertolak belakang dengan pendapat Dt. Indomo , ia setuju anaknya menikah dengan
siapa saja asalkan perempuan itu terpelajar , baik , dan memiliki sopan santun .

Bersama Saniah , Rangkayo Saleah pergi ke Padang untuk menemui Kaharuddin . Dalam perjalanan ,
kendaraan mereka berhenti sejenak . Saniah menengok pemandangan negeri yang akan ditinggalkannya
, lalu ia merenungi sesuatu . Ia merenungi kesalahannya terhadap Asnah , ia juga teringat betapa
durhaka dirinya terhadap suaminya .

Perjalananpun berlanjut , kini sopir memacu kendaraan lebih cepat supaya mereka lebih cepat sampai
ke tujuan . Jalur yang berkelok nan tajam mereka lewati dengan kecepatan tinggi , hingga akhirnya
kecelakaan menimpa kendaraan malang itu . Mobil itu jatuh dan terbalik di sungai yang mengering ,
menyebabkan Rangkayo Saleah meninggal seketika . Saniah yang berhasil selamat dibawa ke rumah
sakit oleh warga setempat , namun naas baginya , ia meninggal setelah sempat meminta maaf kepada
suaminya , Asri .

Sepeninggal istrinya , banyak lamaran datang ke Asri , namun kini ia tak mau salah pilih lagi dalam
mencari pendamping hidup . Ia memutuskan untuk menikahi orang yang sudah ia kenal dan selalu ada
baginya baik saat senang maupun saat susah , yaitu Asnah . Asnahlah yang ia rasa paling tepat
mendampinginya . Ia pergi ke Bayur untuk meminta ijin menikahi Asnah .

Hal ini memicu pertentangan di masyarakat , karena Asri dan Asnah dianggap sebagai saudara
persukuan , secara adat mereka dilarang untuk menikah . Dan jika tetap dilanggar , maka mereka
terancam tidak diakui lagi sebagai warga Minangkabau . Asri yang mendapatkan pendidikan barat tak
setuju dengan adat yang demikian , ia rela harus melepas jabatannya sebagai St. Bendahara dan pergi
meninggalkan Minangkabau , jika itu hal yang terbaik baginya dan juga Asnah .

Awalnya , hidup mereka berdua tidak berkecukupan . Banyak pula cibiran yang ia terima dari orang –
orang kampungnya yang berdagang di tanah Jawa . Namun karena keteguhan hati mereka , akhirnya
Asri mendapatkan pekerjaan yang layak .

Tak berapa lama , Asri dan Asnah mendapatkan surat dari para penghulu negeri . Para penghulu negeri
meminta mereka untuk segera kembali ke kampung halamannya . Karena penduduk kampung sadar
baru saja kehilangan sosok yang memiliki cita-cita besar untuk kemajuan negerinya . Kini masyarakat
pun sudah bisa menerima perubahan – perubahan besar , mereka cenderung lebih masuk akal .
Akhirnya Asri dan Asnah kembali ke tanah Minangkabau . Mereka disambut dengan tangan
terbuka oleh para penduduk . Asri dan Asnah diberi jabatan sebagai Engku Sutan Bendahara ,
mereka hidup bahagia dan juga dihormati oleh masyarakat setempat .

You might also like