Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelampak orang yang berperan aktif
pegawai baik maka kemungkinan besar kinerja lembaga juga baik. Kinerja
searang pegawai akan baik b i l a dia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi.
1
Gorontalo masih perlu ditingkatkan dalam hal kedisiplinan pegawai itu sendiri.
masuk kantor atau pulang lebih cepat dari jam yang ditentukan, sering
sehingga aturan yang ditetapkan tidak berjalan dengan baik. Hal ini diakibatkan
orang, dan dari jumlah keseluruhan yang ada, jumlah pegawai negeri sipil 28
orang dan honorer 8 orang mereka ditempatkan sesuai bidang dan keahliannya
masing-masing.
masih belum berjalan sesuai yang diharapkan. Realitas tersebut perlu dikaji secara
Gorontalo”
2. Hasil penelitian akan menjadi pedoman dan informasi yang cukup berguna
2
1.2. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
jelas tentang Kinerja Pegawai negeri Sipil Pada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Gorontalo
bidang penelitian.
3
rekan-rekan mahasiswa pada khususnya.
3. Sebagai pedaman dan bahan masukan yakni baik dalam rangka peningkalan
Telp. 881265 Kade Pas 96211. Dan dalam penelitian ini penulis
Untuk memperoleh data yang aktual dalam penelitian ini, maka teknik
1. Teknik observasi
4
yang terkait yang dianggap mampu memberikan infarmasi guna menunjang
3. Teknik Dakumentasi
Kabupaten Gorontalo
5
BAB II
KAJIAN TEOR1TIS
2 . 1. Pengertian Kinerja
dimaksud adalah kegiatan y;mg dapat memberikan manfaat dari hasil pekerjaan
yang dilaksanakan.
Istilah kinerja berasal dari bahasa Inggris dengan kata job performance
Berikut ini beberapa definisi kinerja yang dikemukakan oleh para a h l i . antara
lain:
sesuatu yang dikerjakan atau produk jasa yang dihasilkan oleh sesearang
hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
kepadanya.
Robbins (dalam Sulhani. 1999: 20). bahwa "Kinerja adalah ukuran dari
6
kerja yang dilakukan dengan menggunakan kriteria yang disetujui bersama.
dapat menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu hasil kerja yang
Makmur, adil dan bermoral tinggi yang menyelanggarakan pelayanan secara adil
dan merata.
bahwa "Pegawai negeri adalah setiap warga negara republik Indonesia yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan. diangkat oleh pejabat yang diserahi
tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
negeri sipil) maka penulis dapat menarik satu kesimpulan bahwa kinerja
pegawai negeri sipil adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau hasil
7
jawab dalam rangka membantu tercapainya suatu tujuan yang dimaksud.
Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan (2005: 94), "Prestasi kerja adalah
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
faktor penting, yaitu (1) kemampuan dan minat seseorang pekerja, (2)
kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, (3) serta peran dan
Menurut Davis dan Newstarm (1985: 88), " Presatsi kerja adalah
adalah suatu yang memacu tingkat kepuasan yang lebih baik, meskipun disadari
memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat sedikit
resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan spesifik tentang prestasi di
waktu lalu.
r
Pendapat lain oleh David Melelland (1984: 261), Mengemukakan bahwa
Prestasi kerja adalah kebutuhan berupa motivasi untuk mencapai suksesnya suatu
pelaksanaan tugas melalu umpan balik tentang apa yang telah dikerjakan.
8
adalah kemampuan mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan,
hal yang penting demi penyelesaian itu sendiri, tidak untuk imbalan yang
menyertainya.
adalah suatu dorongan kebutuhan untuk dapat mencapai hasil yang maksimal
dalam hal penyelesaian tugas melalui umpan balik tentang apa yang telah
1) Faktor Kemampuan
mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan
2) Faktor Motivasi
9
1985: 84), mengatakan bahwa "Semua kegiatan organisasi tidak berfaedah
situasi kerja.
suatu daftar yang telah populer dengan singkatan (DP-3) yang memuat hasil
pembinaan karir pegawai negeri sipil yang dibuat oleh pejabat penilai dan
ditanda tangani oleh 3 (tiga) pihak, yaitu: oleh pegawai yang dinilai, oleh
1. Kesetiaan
10
2. Prestasi Kerja
Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
3. Tanggung Jawab
4. Kedisiplinan
kepadanya.
5. Kejujuran
perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti
6. Kerjasama
7. Prakarsa
dihadapinya.
11
8. Kepemimpinan
merupakan kegiatan yang harus secara rutin dilakukan tanpa beban mental.
Karena hal ini diperlukan untuk tujuan meningkatkan kinerja organisasi secara
berikut:
memperbaiki prestasi.
2) Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi
12
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam
3) Keputusan-Keputusan Penempatan
Promosi, transfer dan demasi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain
pekerjaan.
13
penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
lainnya.
Dan merancang sistem penilaian, tetapi mereka jarang melakukan evaluasi prestasi
berkepentingan untuk mengetahui seluruh unit kerja dan pegawai yang berfungsi
penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan .tentang berbagai hal.
pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari
14
Penilaian kinerja perlu dilakukan secara formal berdasarkan
pegawai harus terdapat interaksi yang pasitif dan kontinyu antara para pimpinan
dan bagian kepegawaian. Dengan adanya interaksi yang pasitif tersebut tidak
rapi, akan tetapi juga memuaskan bagi para pegawai yang dinilai dan pada
gilirannya akan menumbuhkan loyalitas dan kegairahan kerja karena mereka merasa
15
BAB III
METODE PENELITIAN
kuantitatif.
variabel bebas dan tidak terikat karena hanya memakai satu variabel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil yang ada di
sebanyak 36 orang yang terdiri dari pegawai negeri sebanyak 28 orang, pegawai
honorer 8 orang.
16
3.6. Teknik Pengumpulan Data
1. Hipotesis
Ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
pembinaan makin tinggi pula Kinerja Pegawai dan disiplin dari pegawai tersebut.
frekuensi, histogram. Data peneliti ini adalah data primer dan sumber datanya
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan adalah analisis
17
DAFTAR PUSTAKA
18
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pada tanggal 03 Januari 1946 dengan Penetapan pemerintah namar 1/SD tahun 1946,
dengan Keputusan Menteri Agama namar 1185/KJ tahun 1946. Susunan organisasi
Kantor Kenaiban Kecarnatan, Kantor Inspeksi Pendidikan tingkat Propinsi dan tingkat
di daerah awal pembentukan berdasarkan PP namar 33 tahun 1949, Pada tahun 1950
dibenluk Kantor Kementerian Agama di tingkat Propinsi Sulawesi Utara sebagai tindak
lanjut dari Penetapan Pemerinlah nornor 1/SD tahun 1946 dengan nama Jawatan
Penerangan dan Urusan Agama Islam. Kemudian tahun 1974 menjadi satu atap dengan
berdasarkan Keputusan Presiden nomor 45 tahun 1975 dengan sebutan nama Kantor
merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bertugas melaksanakan sebagian tugas
umum pemerintah dan pernbangunan dibidang agama. Pada tahun 1972 Kementerian
19
Gorontalo namun masih satu kantor.
Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo terpisah dibawah pimpinan Bapak H.K.
Asiru dengan susunan organisasinya yaitu Inspeksi Pendidikan Agama Islam, Urusan
Agama Islam dan Penerangan Agama Islam serta membawahi 5 (lima) Kecamatan
Tahuri 1972 s/d 1974 dibawah pimpinan Bapak H.K, Asiru membawahi 5
Tahun 1974 s/d 1975 dibawah pimpinan Bapak A.R. Malau Status Perwakilan
Agama
Tahun 1975 s/d 1976 dibawah pimpinan Bapak Abdul Kadir Saleman
Tahun 1976 s/d 1981 dibawah pimpinan Bapak Abdul Gani Usman
Tahun 1981 s/d 1990 dibawah pimpinan Bapak Drs. K Mas'ud Arif
Tahun 1998 s/d 2001 dibawah pimpinan Bapak Drs. Hamid Tambokan,
Manaarfa
Tahun 2003 s/d 2005 dibawah pimpinan Drs. Ibrahim Adjuna, Pada Bulan Juli
Tahun 2005 s/d 2007 dibawah pimpinan Bapak Drs. Ramli Piyato
20
Panigoro, S. Ag, M, Pd
Tahun 2008 s/d sekarang dibawah pimpinan Bapak Drs, H. Yudin Moonti, M.
Pd, bulan februari lahun 2010 Deparlemen Agama berubah menjadi Kementerian
Agama nomor 08 fohun 2006 " Tervujudnya rnasyarakat Indonesia yang taat
beragama, maju, sejahtera don cerdas serta saling menghormati antar sesama
kehidupan beragama.
kebangsaan Indonesia.
organisasi dan tata kerja Kantar Wilayah Kementerian Agama Propinsi Gorontalo dan
21
Susunan organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota terdiri dari 3 (tiga)
kepegawaian keuangan, ketata usahaan dan rumah tangga kepada seluruh satuan
Gorontalo.
2. Seksi Mapenda
kesiswaan, sarana, kelembagaan dan ketata usahaan serta supervise serta evaluasi pada
RA, ML MTs, MA, Pendidikan Agama pada Sekolah Dasar, Menengah Pertarna dan
Menengah Umum,
3. Seksi Penamas
penyuluhan dan Lembaga Dakwa, siaran ramadhan , publikasi dakwah dan pemberdayaan
4. Seksi Urais
sakinah, pangan halal ibadah sosial serta pengembangan kemitraan umat Islam.
5. Seksi PekaPontren
masyarakat.
22
6, Seksi Penyelenggara ibadah Haji dan Umroh
Mempunyai tugas melakukan pelayanan don pembinaan dibidang penyuluhan haji dan
umroh, bimbingan jamaah dan pelugas haji, dokumen dan perjalanan haji, pembekalan
Mempunyai tugas don pelayanan serta pembinaan lembaga dan pemberdayaan zakat dan
wakaf
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN GORONTALO
(KMA) NOMOR 373 TAHUN 2002)
PENYELENG
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
GARA
MAPENDA PENAMAS URAIS PEKAPONTERN PENYELENGGARA
ZAKAT DAN
IBADAH HAJI DAN
WAKAF
UMROH
23
24
17
Kamisi
1) Kedisiplinan Pegawai
eukup baik, meskipun diakui terdapat beberapa pegawai yang kurang disiplin
tergambar suasana:
25
• Sering terlambatnya pegawai masuk kantar atau pulang lebih eepat dari jam yang
sudah ditentukan.
tanggung
jawab
kedisiplinan dalam diri mereka diakibatkan kurangnya kesadaran dari diri mereka
sendiri dan hal ini disebabkan juga kurangnya perhatian dari pimpinan itu sendiri.
Dalam Arti, kurangnya perhatian untuk mensejahterakan pegawai yang bekerja serta
sering sering terlambatnya pembayaran gaji pegawai. Hal ini diakui karena pihak yang
tugasnya.
belum maksimal. Padahal diakui, kreati vitas dan inavasi tersebut diwujudkan dalam
tepat waktu.
Sesuai dengan hasil wawaneara bahwa kreativitas dari pegawai negeri sipil
arisinal dan berdasarkan insiatif sendiri untuk mendapatkan kesimpulan dan membuat
26
mengaku kurang memiliki kemampuan yang arisinal. Sebab, hal ini bisa juga dilihat
Kreativitas pegawai negeri sipil dalam bekerja dapat dilihat dari kemampuan
relatif singkat. Sementara inavasi pegawai negeri sipil dapat dilihat dari adanya
suasana bekerja yang dikembangkan pegawai setiap saat.Namun, hal ini tidak
tergambar pada suasana pegawai yang ada pada kantar (instansi) tersebut. Karena
dari pimpinan itu sendiri, sehingga mereka juga bekerja sering malas-malasan.
Sesuai hasil pengamatan pegawai negeri sipil pada Kantar Sekretariat Kamisi
untuk memativasi mereka yang tidak memiliki kamitmen pada mutu agar meneladani
Jika dieermati bahwa kamitmen yang mereka miliki belum sesuai yang
diharapkan. Maka hal ini, akan berdampak pada penurunan hasil kerja mereka
sendiri.
Pravinsi
Gorontalo
sesearang, yang secara aktif dapat pula mempengaruhi pihak-pihak lainnya, guna
27
jalan dengan eara memimpin bawahannya seakan-akan dia berjalan paling depan dan
Sesuai hasil wawaneara, bahwa sebagian pegawai yang ada pada kantar
yang bekerja. Dalam arti, pimpinan (atasan) mereka ini lebih fakus perhatiannya
Realitas yang ditemukan, bahwa setiap melakukan tugas luar atau perjalana
perjalanan dinas ini ada biayanya tersendiri akan tetapi biaya tersebut hanya
digunakan oleh pimpinan sendiri untuk keperluan pribadi.Untuk mengatasi hal ini
pegawai tersebut lebih banyak menggunakan biaya sendiri meskipun tidak sering
karena mereka kadang mengeluhkan hal ini kepada kepala bagiannya masing-masing.
Jika dieermati, hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai yang sangat minim,
karena dalam melaksanakan tugas mereka kurang mendapat perhatian dari pimpinan.
Jadi tidak heran bahwa kinerja pegawai pada Kantar Kementerian Agama
Kabupaten Gorontalomasih belum maksimal. Namun, sikap dari pimpinan ini selalu
28
3.3. Pembahasan
Berdasarkan realitas yang ditemukan bahwa secara umum pegawai negeri sipil
baik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan pegawai dalam bekerja dan memiliki
tingkat praduktivitas yang memadai. Demikian juga, dengan kamitmen dan disiplin
kerja pegawai negeri sipil tersebut pada dasarnya juga sudah eukup baik.
Meskipun diakui masih terdapat sebagian pegawai negeri sipil yang masih kurang
Tereiptanya kinerja yang baik akan tergantung pada kesiapan dan planning
kerja pegawai yang relatif dan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
keterkaitan langsung dengan pekerjaan, praktis, kejelasan standar dan adanya kriteria
yang abyektif.
oleh pegawai harus perlu bimbingan dan arahan dari searang pemimpin, yaitu
untuk bekerja sama sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan. Dan
melalui hasil analisis data yang ditemukan bahwa ada beberapa aspek dalam
pada pegawai itu sendiri. Dan bila hal ini dijaga dan dilaksanakan maka kinerja
pegawai negeri sipil pada Kantar Sekretariat Kamisi Pemilihan Umum Pravinsi
29
Gorontalo, kemungkinan besar prestasi kerja pegawai tersebut akan meningkat
secara spantanitas. Hal ini akan membawa perubahan situasi pelaksanaan kinerja
28
intensif untuk meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Dan dari hasil pengamatan
maupun hasil wawaneara ditemukan bahwa terdapat beberapa faktor pendukung dan
penghambat peningkatan kinerja pegawai negeri sipil pada Kantar Sekretariat Kamisi
peningkatan kinerja pegawai. Hal tersebut dapat dilihat dari desakan pemerintah
gaji di negara-negara lain, maka standar gaji di Indanesia terlihat sangat minim,
30
memperhatikan hak-hak bawahan maka eenderung membawa pengaruh
dapat berupa:
diimbangi
29
I
yang mem ilki mativasi kerja yang rendah pada umumnya enggan untuk bekerja dan
biasanya tidak dapat m enyelesaikan pekerjaan sesuia dengan reneana dan pada
merasatnya kinerja.
Dalam pra ses prafesianalisasi yang dituju ialah praduktivitas kerja yang tinggi
31
serta mutu semakin lama semakin baik.
prafesi dengan kata lain m em iliki kem am puan dan sikap sesuai dengan tuntutan
prafesinya, hal ini akan meningkatkan mutu karyanya secara sadar melalui pendidikan
dan pelatihan.
Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa kinerja pegawai sanat terkait erat
dengan berbagai faktor. M eneermati hal tersebut, m aka untuk m eningkatkan kinerja
30
Gorontalo
ada pada kantar (instansi) tersebut, maka untuk meningkatkan kinerja pegawai
negeri sipil diperlukan beberapa upaya dalam peningkatan hasil kerjanya, antara lain:
kerja saat ini. Pegawai yang baru harus belajar keterampilan baru dan karena
keterampilan dan tingkah laku yang diharapkan dalam pasisi mereka yang baru.
32
jarang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan. Begitu pula dengan pegawai
didesain
untuk diukur akan tetapi biasanya praktek pelatihan dan pengembangan tersebut dapa
diukur dalam pengalaman kerja dan hasil pekerjaannya. Oleh karena itu, banyak
angkatan kerj yang hanya berpendidikan SMU akan tetapi karena pengalaman
pegawai dengan maksud untuk membantu pegawai tersebut agar dapat menangani
masalah secara lebih baik atau dengan kata lain hal ini bertujuan untuk membantu
33
Dalam suatu kantar (instansi) hal ini akan meneiptakan hubungan baik dengan
para pegawai atau pimpinan. Karena dengan adanya bimbingan dan penyuluhan,
mereka dapat memeeahkan suatu masalah serta dapat meningkat kinerja yang lebih
masalah pribadi dan masalah pekerjaannya serta dapat membuat kemajuan dibidang
tertentu. Hal ini juga memungkinkan pegawai menjadi lebih manusiawai dan penuh
Setiap kantar (instansi) selalu berusaha untuk meningkatkan semangat dan gairah
kita harus memiliki satu eara yang paling tepat untuk dapat meningkatkan
semangat dan gairah kerja secara maksimal sehingga kinerja pegawai dapay
meningkat.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan semangat dan gairah
34
35
36