You are on page 1of 12

Pengertian Konsumen Menurut UU PK

23/02/2009 | Author Wibowo Tunardy

Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”

Anda tentu memahami bahwa tidak semua barang setelah melalui proses produksi akan
langsung sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang
dapat tiba di tangan konsumen. Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:

Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna

Lebih lanjut, di ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan
konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka
membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan
pengguna barang adalah konsumen akhir.

Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena


konsumen akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan
untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk
hidup lain.

Dan Anda tentu mengetahui bahwa ada dua cara untuk memperoleh barang, yakni:

• Membeli. Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu
ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha, dan konsumen
memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.

• Cara lain selain membeli, yakni hadiah, hibah dan warisan. Untuk cara yang
kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan
pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan perlindungan hukum dari
suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan perlindungan dari negara dalam bentuk
peraturan yang melindungi keberadaan konsumen, dalam hal ini UU PK.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana bila saya membeli barang, kemudian saya
menghadiahkannya kepada teman saya. Siapakah yang disebut konsumen? Menurut saya
yang patut untuk disebut sebagai konsumen hanyalah penerima hadiah. Sedangkan
pemberi hadiah bukan konsumen menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK. Pemberi
hadiah dapat dikatakan sebagai konsumen perantara.

Lalu mengapa di ketentuan Pasal 1 angka 2 UU PK disebutkan “… baik bagi kepentingan


diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain…”? Ketentuan ini
dimaksudkan bila Anda menggunakan suatu barang dan/atau jasa dan bukan hanya Anda
yang merasakan manfaatnya, melainkan juga keluarga Anda, orang lain, dan makhluk
hidup lain. Contohnya bila Anda membeli sebuah AC untuk dipasang di ruang tamu
rumah Anda. Tentu bukan hanya Anda yang merasakan hawa sejuk dari AC tersebut.
Istri/suami, anak, tamu dan hewan peliharaan Anda tentu ikut merasakan kesejukan AC
tersebut

Maka dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat konsumen menurut UU PK adalah:

• Pemakai barang dan/atau jasa, baik memperolehnya melalui pembelian maupun


secara cuma-cuma
• Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain dan makhluk hidup lain.
• Tidak untuk diperdagangkan

Kata pencarian untuk artikel ini:

pengertian konsumen, pengertian hukum perlindungan konsumen, pengertian produsen


dan konsumen, pengertian konsumen adalah, pengertian perlindungan konsumen,
Pengertian konsumen dan pROdusen, pengertian pelanggan, apakah arti karakteristik
konsumen, uu konsumen, pengertian pk

Artikel Terkait:

1. Asas dan Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen


Sebelumnya telah disebutkan bahwa tujuan dari UU PK adalah melindungi kepentingan
konsumen, dan di satu...
2. Prinsip ekonomi dan lemahnya posisi konsumen
Apakah Anda pernah melihat iklan operator seluler yang menjanjikan nelpon sepuasnya,
kemudian Anda tertarik untuk...
3. Perlunya Perangkat hukum yang melindungi konsumen
Beruntunglah konsumen Indonesia karena pada tanggal 20 April 1999 Pemerintah telah
mensahkan Undang-Undang Nomor 8...
4. 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia
karakter konsumen Indonesia adalah: Cenderung memiliki memori yang pendek. Mereka
cenderung mengingat manfaat produk jangka...
5. Bijak Dalam Mengelola Uang
Saat ini keadaan ekonomi makin tidak menentu. Meskipun harga BBM turun, harga kebutuhan
pokok belum...

http://www.tunardy.com/pengertian-konsumen-menurut-uu-pk/

pengertian konsumen
Oleh adji14 Leave a Komentar
Kategori: tugas...zzz
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”

Anda tentu memahami bahwa tidak semua barang setelah melalui proses produksi akan
langsung sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang
dapat tiba di tangan konsumen. Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:

Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna

Lebih lanjut, di ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan
konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka
membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan
pengguna barang adalah konsumen akhir.

Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena


konsumen akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan
untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk
hidup lain.

Dan Anda tentu mengetahui bahwa ada dua cara untuk memperoleh barang, yakni:

• Membeli. Bagi orang yang memperoleh suatu barang dengan cara membeli, tentu
ia terlibat dengan suatu perjanjian dengan pelaku usaha, dan konsumen
memperoleh perlindungan hukum melalui perjanjian tersebut.

• Cara lain selain membeli, yakni hadiah, hibah dan warisan. Untuk cara yang
kedua ini, konsumen tidak terlibat dalam suatu hubungan kontraktual dengan
pelaku usaha. Sehingga konsumen tidak mendapatkan perlindungan hukum dari
suatu perjanjian. Untuk itu diperlukan perlindungan dari negara dalam bentuk
peraturan yang melindungi keberadaan konsumen, dalam hal ini UU PK.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana bila saya membeli barang, kemudian saya
menghadiahkannya kepada teman saya. Siapakah yang disebut konsumen? Menurut saya
yang patut untuk disebut sebagai konsumen hanyalah penerima hadiah. Sedangkan
pemberi hadiah bukan konsumen menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK. Pemberi
hadiah dapat dikatakan sebagai konsumen perantara.

Lalu mengapa di ketentuan Pasal 1 angka 2 UU PK disebutkan “… baik bagi kepentingan


diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain…”? Ketentuan ini
dimaksudkan bila Anda menggunakan suatu barang dan/atau jasa dan bukan hanya Anda
yang merasakan manfaatnya, melainkan juga keluarga Anda, orang lain, dan makhluk
hidup lain. Contohnya bila Anda membeli sebuah AC untuk dipasang di ruang tamu
rumah Anda. Tentu bukan hanya Anda yang merasakan hawa sejuk dari AC tersebut.
Istri/suami, anak, tamu dan hewan peliharaan Anda tentu ikut merasakan kesejukan AC
tersebut
SUMBER:www.tunardy.com/pengertian-konsumen-menurut-uu-pk/

http://adji14.wordpress.com/2010/03/18/pengertian-konsumen/

Minggu, 14 Maret 2010


Pengertian Konsumen
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)

LINK GUNADARMA
• Uniiversitas Gunadarma
• Repository Gunadarma
• Pasca Gunadarma
• Library Gunadarma
• Community Gunadarma

Pengikut

Arsip Blog
• ▼ 2010 (97)
o ► November (1)
 Sejarah Jaringan Komputer
o ► Oktober (1)
 Contoh Bad Design
o ► September (1)
 pengolahan citra dalam bidang kedokteran
o ► Juni (45)
 7 Penyakit Lain yang Dialami Penderita HIV/AIDS
 Kebiasaan yang Merusak Gigi
 Banyak Makan Daging Percepat Pubertas Anak Perempu...
 Ditemukan Sepatu Kulit Tertua di Dunia
 UFO Australia Berasal dari Roket Swasta
 Perempuan Berhenti Merokok, Selamatkan Hidup Bayi
 Makan Coklat Bisa Kurangi Kolesterol
 Nokia Kenalkan 4 Ponsel Murah dan "Charger Sepeda"...
 Pemkot Bekasi Bangun Laboratorium Limbah
 Kerusakan Hutan Hujan Amazon Bertambah Parah
 Ribuan Orang Bersihkan Kali Bekasi
 Wow, Ada ATM Emas di Dubai
 Metode Membaca Dengan Mata Tertutup
 Bakpia Yogyakarta Terbesar di Indonesia
 Penemuan Terbaru di Laut Merah: Kereta Roda Fir’au...
 Navigation Pane dan 9 Hal Baru di Microsoft Word 2...
 Indonesia Sudah Tanam Lebih 30 Juta Pohon
 Bagaimana Cara Memblokir Situs Porno
 9 Tips Untuk Hidup Lebih Bahagia
 Penyebab Dan Cara Mengatasi/Menghilangkan Bau Mulu...
 Cara Menghilangkan Bau Badan
 Software Blokir situs porno efektif
 CARA MENGHILANGKAN STRESS
 peran dan pengertian uang,bank dan penciptaan uang...
 Analisis Pendapatan Nasional
 PENDAPATAN NASIONAL
 Struktur Pasar
 ongkos dan penerimaan
 Terpecahkan, Misteri Pengalaman Mati Suri
 Muncul Lubang Misterius di Guatemala
 Karyawan Pabrik iPhone Tewas karena Lelah
 Tips Aman Saat Terjadi Gempa Bumi
 Obesitas Berkaitan dengan Asma
 Kehidupan Masa Depan Jepang
 Kehidupan di Jepang saat ini
 PENTAS DRAMA THE NINE THEATRE VISIONS
 PT Kereta Api Akan Menyewakan Asetnya
 BUNGA LANGKA Bunga Rafflesia Patma Mekar di Kebun...
 MUSEUM KARST Jangan Hanya Jadi Menara Gading di L...
 Indonesia-Korsel Buat Pesawat Tempur
 Mengenali 15 Tanda Kanker
 Ciuman, Hati-hati Terkena Kanker!
 Hasil Penelitian Terbaru:Tomat Ungu Penghalau Kank...
 Penelitian Terbaru, Kulit Semangka Bisa Menjadi Ob...
 Penyebab, Sebab dan Akibat Pencemaran Lingkungan P...
o ► Mei (18)
 Terkuak, Penyebab Baterai Laptop Mudah Terbakar
 Mengapa Leher Dinosaurus Panjang?
o ► April (25)
o ▼ Maret (4)
 Kepuasan Konsumen
 Pengertian Konsumen
 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Pen...
 Permintaan dan Penawaran
o ► Februari (2)

• ► 2009 (5)
o ► November (1)
o ► Oktober (3)
o ► Juni (1)

Mengenai Saya

laily azharul
Lihat profil lengkapku

http://lailyazharul.blogspot.com/2010/03/pengertian-konsumen.html

Pengertian Konsumen
Pengaruh revolusi digital pada perilaku konsumen

Digital revolution adalah perubahan secara besar-besaran dalam penggunaan alat-alat


digital. Digital revolution yang dimaksud disini adalah penggunaan teknologi canggih
pada pemasaran.

Pengaruh didgital revolution telah menimbulkan perubahan yang drastic terhadap


lingkungan bisnis, hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
1. Konsumen lebih memiliki kekuatan dibandingkan sebelumnya.
2. Konsumen memiliki akses untuk mendapakan informasi yang lebih dibandingkan
sebelumnya.
3. Para marketer dapat menawarkan produk dan jasa yang lebih dibandingkan
sebelumnya.
4. Pertukaran antara marketer dan konsumen akan lebih interaktif dan spontan.
5. Marketer dapat mengumpulkan lebih banyak informasi tentang konsumen dengan
cepat dan mudah.

Perilaku konsumen :
Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian
untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa
mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan
untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu
barang.

Dua wujud konsumen


1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih
murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien
dan distribusi yang intensif.

Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki
kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.

Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak
untuk diproduksi.

Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan
sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini
disebut marketing concept.

Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.

Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.

Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran
konsumen.

Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang


dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk
menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa
relative dan subjektif.

Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam
hubungannya dengan harapan-harapan.
Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap
loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam
semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan
mempertahankan yang sudah ada.

Etika pasar dan tanggung jawab social


Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung
jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus
mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan
tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi
menghasilkan kesan yang baik.

Model sederana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan


- Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan produk dan
terdiri dari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran perusahaan dan pengaruh
sosiologi dari luar pelanggan.
- Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan aktivitas
pengambilan keputusan yang sudah diambil.

The Traditional Marketing Concept Value and Retention Focused Marketing


- Hanya membuat sesuatu yang dapat dijual selaindari mencoba untuk menjual apa yang
telah dibuat.
- Jangan memfokuskan kepada produk, fokuskan pada kebutuhan yang memuaskan.
- Menyesuaikan produk pasar dan jasa dengan konsumen daripada melihat penawaran
dari pesaing.
- Meneliti kebutuhan konsumen dan karakteristiknya.
- Mengerti proses perilaku pembelian dan keuntungannya terhadap perilaku konsumen.
- Segmentasi pasar berdasrkan kebutuhan konsumen dari segi geografi, demografi,
psikologi, sosiokultural, gaya hidup dan karakteristik lainnya. o Menggunakan teknologi
yang dapat membantu konsumen untuk menyesuaikan diri terhadap apa yang kita buat.
- Focus pada nilai suatu produk, sebanding dengan kebutuhan yang telah dipuaskan.
- Memanfaatkan dan mengerti kebutuhan konsumen untuk meningkatkan penawaran
yang diterima konsumen lebih baik dari penawaran pesaing.
- Meneliti tingkat keuntungan disertai dengan bermacam-macam kebutuhan konsumen
dan karakteristiknya.
- Mengerti perilaku konsumen dalam hubungannya dengan produk perusahaan.
- Menggunakan segmentasi hybrid yang mengkombinasikan sementasi tradisional dengan
data pada tingkat pembelian konsumen dan pola penggunaan pada produk.

Chapter II
RISET KONSUMEN

Bidang riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset pemasaran, hampir
semata-mata memfokuskan perhatiannya pada perilaku konsumen bukannya pada aspek-
aspek lain dalam proses pemasaran. Hasil-hasil riset pasar dan juga hasil riset konsumen
digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial. Alasan pertama
mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan para pemasar meramalkan
bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap berbagai pesan promosi dan untuk
memahami cara mereka mengambil keputusan membelinya

PARADIGMA RISET KONSUMEN


Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit memikirkan pengaruh suasana
hati, emosi, atau situasi terhadap keputusan konsumen. Mereka percaya bahwa
pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan, dan bahwa para konsumen adalah
pengambil keputusan yang rasional, yang secara obyektif menilai barang dan jasa yang
tersedia bagi mereka dan hanya memilih yang memberikan manfaat tertinggi dengan
harga yang terendah.

Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologi riset yang
berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen, yaitu :
- Riset Kuantitatif
Bersifat desktiptif dan digunakan oleh para peneliti untuk memahami pengaruh berbagai
masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para marketer
meramalkan perilaku konsumen.
- Riset Kualitatif
Terdiri dari wawancara, kelompok focus, analisis kiasan, riset kolase, dan teknik
proyeksi. Teknik-teknik ini terutama digunakan untuk memperoleh gagasan baru untuk
kampanye promosi.

Perbandingan antara Positivisme dan Interpretivisme :


TUJUAN
Positivisme Peramalan tindakan konsumen
Interpretivisme Memahami berbagai praktik konsumsi

METODOLOGI
Positivisme Kuantitatif
Interpretivisme Kualitatif

ASUMSI
Positivisme
• Rasionalitas
• Sebab dan akibat perilaku dapat dikenali dan dipisahkan
• Penyebab perilaku dapat dikenali
• Peristiwa dapat diukur secara obyektif
• Hasil riset dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar

Interpretivisme
• Tidak ada kebenaran tunggal dan obyektif
• Realitas adalah subyektif
• Sebab dan akibat tidak dapat dipisahkan
• Interaksi peneliti/responden mempengaruhi hasil riset
• Hasil riset sering tidak digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
PROSES RISET KONSUMEN
1) Menentukan tujuan riset
2) Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder
3) Merancang studi riset primer
4) Mengumpulkan data primer
5) Menganalisis data
6) Mempersiapkan laporan hasil riset
MODEL PROSES RISET KONSUMEN

MENYUSUN TUJUAN RISET


Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah menentukan tujuan studi.
Menentukan tujuan studi merupakan hal penting bagi para manajer pemasaran dan
peneliti untuk menentukan maksud dan tujuan studi, serta untuk menjamin agar
rancangan riset itu tepat. Pernyataan tujuan yang dipertimbangkan secara teliti membantu
menentukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.

MENGUMPULKAN DATA SEKUNDER


Pencarian data sekunder biasanya mengiringi pernyataan tujuan. Informasi sekunder
adalah setiap data yang dihasilkan oleh organisasi dari luar, data dari dalam perusahaan
untuk studi sebelumnya. Hasil riset sekunder terkadang sudah memberikan pengertian
yang cukup mengenai masalah yang ada sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan riset
primer. Sering data sekunder menjadi petunjuk dan pengaruh bagi rancangan riset primer.

MERANCANG RISET PRIMER


Rancangan studi riset didasarkan pada tujuan studinya. Jika informasi deskriptif
dibutuhkan, maka studi kuantitatif yang dilakukan; jika tujuannya adalah memperoleh
gagasan baru, maka studi kualitatif yang dilakukan. Karena pendekatan untuk tiap-tiap
jenis riset berbeda dari sudut metode pengumpulan data, rancangan sampel, dan macam
alat pengumpulan data yang digunakan, tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara terpisah
sebagai berikut.

RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF


Metode Pengumpulan Data
Ada tiga cara untuk mengumpulkan data primer dalam riset kuantitatif :
- Penelitian Observasi
- Eksperimentasi
- Survei

Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data dikembangkan sebagai bagian dari desain riset untuk
mengatur pengumpulan data dan untuk menjamin agar semua responden ditanya dengan
pertanyaan yang sama dan dengan urutan yang sama.

Instrumen pengumpulan data meliputi :


- Daftar Pertanyaan
- Daftar Pernyataan Pandangan Pribadi
- Skala Sikap

RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF


Metode Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi kualitatif meliputi :
- Wawancara yang Mendalam
- Kelompok Fokus
- Teknik Proyektif
- Analisis Kiasan

Penentuan Sampel
SAMPEL PROBABILITAS
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak sistematis
• Sampel acak bertingkat
• Sampel kelompok (daerah)

SAMPEL NONPROBABILITAS
• Sampel yang memudahkan
• Sampel yang ditentukan
• Sampel kuota

PENGUMPULAN DATA
Sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya, studi kualitatif biasanya memerlukan para
pakar ilmu pengetahuan soaial yang sangat terlatih untuk mengumpulkan data. Studi
kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang dipekerjakan dan dilatih langsung
oleh peneliti atau dikontrak dari perusahaan yang mengkhususkan diri dalam
menyelenggarakan wawancara lapangan.

ANALISIS
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes biasanya menganalisis semua jawaban
yang diterima. Pada riset kuantitatif, peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua
jawaban terbuka pertama-tama diubah menjadi kode dan diukur, kemudian ditabulasikan
dan dianalisis dengan menggunakan program analisis canggih yang menghubungkan data
menurut berbagai variabel yang dipilih dan mengelompokkan data menurut ciri-ciri
demografis yang dipilih.

PERSIAPAN LAPORAN
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan riset memuat juga kesimpulan singkat
mengenai hasil-hasil riset. Tergantung kepada penugasan dari manajemen pemasaran,
laporan riset mungkin perlu atau tidak perlu memasukkan rekomendasi mengenai
tindakan pemasaran. Isi laporan memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang
digunakan, dan, untuk riset kuantitatif, juga memuat berbagai tabel dan grafik untuk
mendukung berbagai temuannya.
* Ringkasan / rangkuman pelajaran perilaku konsumen disertai banyak arti definisi /
pengertian istilah prilaku konsumen (prikon) dasar.

http://febriyanti90.blogspot.com/2010/03/pengertian-konsumen.html

You might also like