Professional Documents
Culture Documents
NAMA : RAIHANAH
NIM : 105120307111052
JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSTAS BRAWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberi kita banyak karunia
dan nikmat yang tak terkira hingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini.
Shalawat dan salam juga semoga terus tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhamad SAW yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang
teang benderang seperti saat ini.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi semuanya
dan bagi penulis pada khususnya. Penulis menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik benar-
benar diharapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
I. PENDAHULUAN
Menurut Kapolri, pada tahun 2007 terdapat 20.000 orang korban kecelakaan
lalulintas. Angka itu naik menjadi 20.188 orang pada tahun 2008. Tahun 2009,
lebih tinggi lagi angkanya, mendekati 21.000 orang. Lima persen dari jumlah
korban kecelakaan lalu lintas adalah pelajar dan mahasiswa.
II. PEMBAHASAN
Kedewasaan dalam berlalu lintas dicerminkan oleh keberanian untuk berkendara,
tidak ragu-ragu, dan merasa yakin dengan apa yang dilakukan saat berkendara.
Akan tetapi keberanian tersebut juga seharusnya diimbangi oleh kesadaran
bahwa lalu lintas adalah sebuah ruang publik.
Betul, si pengendara akan cepat sampai di tujuan mereka. Akan tetapi perilaku
tersebut sudah mengorbankan orang lain. Bahkan mungkin mencelakakan orang
lain. Situasi yang tercipta adalah 'win-lose', karena si pengendara tersebut
menang. Dapat sampai ke tujuan dengan cepat tetapi di atas penderitaan orang
lain.
Pertimbangan yang tinggi tetapi dengan keberanian yang rendah juga tidak
memberikan hasil yang efektif. Misalnya, si pengendara ada di persimpangan
jalan yang tidak diatur oleh lampu lalu lintas. Berdasarkan perhitungan kecepatan
seharusnya dia bisa melintasi persimpangan tersebut. Tetapi, tidak dilakukan
karena takut akan membuat kendaraan yang melintasi harus mengurangi
kecepatan. Akibatnya, kendaraan yang di belakangnya juga tidak bisa melaju. Ikut
tertahan akibat ketidakberanian si pengendara tersebut.
Si pengendara ini kalah. Orang lain yang menang sehingga situasinya menjadi
'lose-win'. Atau ekstremnya, seorang pengendara berjalan dengan kecepatan
sangat rendah, dan meminggirkan kendaraan setiap ada yang mau menyalip
kendaraannya. Terus kapan mau sampai di tujuan?
Buat saya, ini adalah kelompok yang sangat berbahaya dan harus banyak
diberikan perhatian. Sangat banyak pelaku pidana yang mengaku melakukan
tindak pidana tersebut karena sekedar ikut-ikutan teman atau takut untuk
dibilang tidak setia kawan.
Batas minimal umur untuk dapat memiliki SIM (UU No 22/2009) adalah 17 tahun.
Dasar pemikirannya adalah, seseorang seharusnya sudah memiliki kedewasaan
yang cukup untuk dapat mengendalikan kendaraannya. Atau berdasarkan definisi
kedewasaan di atas orang tersebut dianggap sudah memiliki keseimbangan
antara keberanian dengan pertimbangannya.
III. PENUTUP
KESIMPULAN