Professional Documents
Culture Documents
1. Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan mereka guna mencapai sasaran
organisasi
2. Tingkatan manajerial:
a. Manajer lini pertama : manajer pada tingkatan paling rendah dalam organisasi
yang mengelola pekerjaan karyawan non-manajerial yang terlibat dalam produksi dan
penciptaan produk organisasi. Mereka sering disebut penyedia (supervisor) atau
mandor (foremen)
b. Manajer menengah : manajer di antara tingkatan lini pertama dan tingkatan
puncak organisasi yang mengelola pekerjaan para manajer lini pertama. Manajer ini
juga mempunyai pekerjaan berhubungan dengan pihak luar seperti supplier,
distributor. Contoh manajer menengah adalah kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik atau manajer divisi
c. Manajer puncak : manajer di dekat tingkatan puncak organisasi yang
bertanggungjawab membuat keputusan yang berlingkup keseluruhan organisasi dan
menyusun sasaran serta rencana yang mempengaruhi organisasi secara keseluruhan
3. Manajemen adalah Proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan
sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara Efisien dan Efektif dengan dan melalui
orang lain
4. Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan-
kegiatan utama yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi-fungsi itu lazimnya disebut
merancang, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan
5. Efisiensi mengacu pada memperoleh output terbesar dengan input yang
terkecil. Oleh karena manajer menghadapi input yang langka – yang meliputi sumber
daya organisasi seperti orang, uang, dan peralatan – mereka memperhatikan sekali
penggunaan yang efisien atas sumber daya itu (efisiensi dapat diartikan juga sarana untuk
menyelesaikan sesuatu yang tidak memboroskan sumber daya)
6. Efektifitas mengacu pada penyelesaian kegiatan-kegiatan sehingga sasaran
organisasi dapat tercapai. Oleh karena itu efektifitas mencakup “hasil akhir” atau
pencapaian sasaran organisasi
7. Fungsi-fungsi Manajemen:
a. Merencanakan : fungsi manajemen yang mencakup proses
mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan
menyusun rencana untuk mengitengrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah
kegiatan
b. Mengorganisasi : fungsi manajemen yang mencakup proses
menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana
cara mengkelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan dimana
keputusan harus dibuat
c. Memimpin : fungsi manajemen yang mencakup motivasi bawahan,
mempengaruhi individu atau tim sewaktu bekerja, memiliki saluran komunikasi yang
paling efektif, dan memecahkan dengan berbagai cara masalah (perilaku) karyawan
d. Mengendalikan : fungsi manajemen yang mencakup memantau
kinerja actual, membandingkan actual dengan standar, dan membuat koreksinya, jika
perlu
8. Proses manajemen : serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang
terjadi yang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan
9. Henry Minztberg menyimpulkan dari kajiannya bahwa para manajer itu
memainkan sepuluh peran atau perilaku. Ia menggolongkan peran itu menjadi tiga
rangkaian. Salah satu rangkaian berkaitan dengan hubungan antar pribadi (pemimpin
simbolis, pemimpin, dan penghubung). Rangkaian kedua berkaitan dengan pertukaran
informasi (pemantau, penyebar, dan juru bicara). Rangkaian ketiga berkaitan dengan
pengambilan keputusan (wirausahawan, penyelesai gangguan, pengalokasi sumber daya,
perunding)
10. Robert Katz telah mengidentifikasikan tiga keahlian yang dibutuhkan oleh
manajer (keahlian manajemen):
a. Keahlian teknis : keahlian ini menyangkut pengetahuan dan kemahiran di
bidang spesialisasi tertentu, misalnya akuntansi, computer. Keahlian ini harus dimiliki
oleh manajer lini pertama mengingat manajer ini berhadapan langsung dengan
karyawan yang melakukan pekerjaan organisasi setiap harinya.
b. Keahlian tentang orang : kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain
secara individu atau dalam kelompok. Keahlian ini harus dimiliki oleh manajer
menengah dengan cara berkomunikasi dan memberi motivasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan organisasi (pihak internal maupun eksternal)
c. Keahlian konseptual : kemampuan berpikir dan berkonsep tentang situasi yang
abstrak dan rumit yang berupa pengambilan keputusan, alokasi sumber daya untuk
setiap bisnis unit, maupun sasaran akhir dan strategi organisasi. Keahlian ini harus
dimiliki oleh manajer puncak. Dengan keahlian ini, manajer mampu melihat
organisasi sebagai sebuah keseluruhan dengan memahami kaitan di antara berbagai
macam sub-unitnya dan membayangkan kesesuaian atau keterkaitan organisasi
dengan lingkungan yang lebih luas
11. Organisasi : pengaturan yang disengaja terhadap sejumlah orang untuk
mencapai tujuan tertentu. Karakteristik organisasi mencakup tujuan yang berbeda,
struktur yang cermat, dan (terdiri atas) orang-orang
12. Bagaimana pekerjaan seorang manajer telah berubah:
Perubahan Dampak Perubahan
Perubahan teknologi Bergesernya batas-batas organisasi
Tempat kerja maya dan lebih mobile
Pengaturan pekerjaan yang lebih fleksibel
Para pekerja yang lebih berdaya guna
Perubahan ancaman keamanan Permasalahan deskriminasi
Permasalahan globalisasi
Penekanan pada etika organisasi Akuntabilitas atau pertanggungjawaban sosial
Memulihkan kepercayaan
Peningkatan daya saing Pelayanan pelanggan
Inovasi
13. Perubahan Organisasi : organisasi zaman sekarang menjadi lebih terbuka,
lebih fleksibel, dan lebih tanggap terhadap perubahan. Berupa:
a. Organisasi Tradisional: lingkungan stabil, tidak fleksibel, berorintasi individu
dan perintah serta peraturan, manajer selalu membuat keputusan, hubungan hirarki
(komunikasi bergerak dari atas ke bawah)
b. Organisasi Baru / Modern : lingkungan dinamis, fleksibel, berorientasi tim dan
keterlibatan serta (kepuasan) konsumen, karyawan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan, hubungan lateral dan jaringan
13. Mengapa mempelajari manajemen:
a. Keuniversalan manajemen
b. Realitas kerja
c. Imbalan dan tantangan sebagai seorang manajer
Pertumbuhan pendapatan (laba) yang lebih Pangsa pasar yang lebih besar (peringkat
cepat dalam industri yang lebih tinggi)
Arus kas (cash flow) yang lebih besar Reputasi yang kuat di mata pelanggan
c. Jenis rencana:
- Menurut luasnya: rencana strategis (rencana yang berlaku bagi organisasi secara
keseluruhan, menjadi sasaran umum organisasi tersebut), dan rencana operasional
(rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyrluruh itu)
- Menurut kerangka waktu: jangka panjang (rencana dengan kerangka waktu lebih dari
tiga tahun), dan rencana jangka pendek (rencana yang mencakup satu tahun atau
kurang)
- Menurut kekhususan: rencana pengarah (rencana yang fleksibel dan yang menjadi
pedoman umum atau memberikan focus tetapi tidak mengunci para manajer ke dalam
sasaran atau rangkaian tindakan tertentu), dan rencana pemerinci (rencana yang
didefinisikan dengan jelas dan tidak memberi ruang untuk penafsiran) misalnya
manajer berusaha meningkatkan output unit kerjanya sebesar 8 persen selama 12
bulan dapat menyusun prosedur tertentu, mengalokasikan anggaran dan menjadwal
kegiatan untuk mencapai sasaran
- Menurut frekuensi penggunaan: rencana sekali pakai (rencana yang digunakan satu
kali saja yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik)
dan rencana terus menerus (rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman
bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
6. Menetapkan sasaran: sasaran dapat ditetapkan berdasarkan penetapan sasaran
tradisional atau melalui manajemen berdasarkan tujuan (Management by Objective /
MBO). Penetapan sasaran tradisional adalah pendekatan dimana sasaran ditetapkan pada
tingkatan organisasi atas dan kemudian dibagi-bagi menjadi sub sasaran bagi tiap
tingkatan organisasi. Sementara manajemen berdasar tujuan adalah sistem manajemen di
mana sasaran kinerja tertentu secara bersama-sama ditentukan oleh para karyawan dan
manajer mereka, kemajuan ke arah pencapaian sasaran itu secara berkala dikaji, dan
imbalan dialokasikan berdasar kemajuan itu
7. Sasaran yang terancang dengan baik mempunyai ciri sebagai berikut: tertulis
dalam istilah hasil bukannya tindakan; dapat diukur dan dihitung; jelas kerangka
waktunya; menantang tetapi dapat tercapai; tertulis; dan dikomunikasikan kepada semua
anggota organisasi yang perlu mengetahui sasaran itu
8. Langkah dalam penetapan sasaran:
a. Mengkaji misi organisasi
b. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia
c. Tentukan sasaran secara individu atau dengan masukan dari orang lain
d. Tulislah sasaran dan komunikasikan sasaran itu kepada semua yang
perlu mengetahuinya
e. Kajilah hasil untuk melihat apakah sasaran telah tercapai?
9. Menyusun rencana: proses penyusunan rencana dipengaruhi oleh tiga factor
kontingensi dan oleh pendekatan perencanaan yang diikuti
a. Faktor-faktor kontengensi dalam perencanaan: tingkatan dalam organisasi
(untuk sebagian besar perencanaan operasional mendominasi kegiatan perencanaan
manajer tingkat rendah, sementara tingkatan organisasi yang tinggi perencanaan
semakin berorientasi pada strategi), derajat ketidakpastian lingkungan (ketika
ketidakpastian lingkungan tinggi, rencana haruslah rinci, tetapi fleksibel), dan
lamanya komitmen masa depan (semakin besar rencana sekarang memengaruhi
komitmen masa depan, semakin panjang kerangka waktu yang dibutuhkan manajer
untuk membuat perencanaan)
b. Pendekatan perencanaan dapat berupa pendekatan tradisional dan pendekatan
lain dengan menyertakan lebih banyak anggota organisasi ke dalam proses
perencanaan (pendekatan MBO)
10. Kritik-kritik utama terhadap perencanaan formal adalah:
a. Perencanaan formal menimbulkan kekakuan dalam tindakan dan keputusan
organisasi
b. Rencana tidak dapat disusun bagi lingkungan yang dinamis
c. Rencana formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreatifitas
d. Perencanaan formal memusatkan perhatian para manajer pada persaingan
sekarang bukan pada kelangsungan hidup yang akan dating
e. Perencanaan formal memperkuat sukses yang pada akhirnya dapat menjurus
ke kegagalan
11. Perencanaan yang efektif dalam lingkungan dinamis berarti membuat rencana
yang khusus tetapi fleksibel; bersedia mengubah arah jika kondisi lingkungan menjadi
alasan untuk berubah; senantiasa waspada terhadap perubahan teknologi yang dapat
berdampak pada efektifitas implementasi perencanaan
3. Keputusan Desain Organisasi : kita akan melihat dua model desain organisasi
generik dan kemudian faktor-faktor kontingensi yang mendukung masing-masing model
untuk diadopsi
a. Organisasi mekanistik: desain organisasi yang dikendalikan secara
kaku dan ketat. Struktur ini dicirikan oleh:
- spesialisasi tinggi
- departementalisasi kaku
- rantai komando jelas
- rentang kendali sempit
- sentralisasi
- formalisasi tinggi
b. Organisasi organis: desain organisasi yang sangat fleksibel dan mudah
diubah. Struktur ini dicirikan oleh:
- tim lintas fungsi (tim yang beranggotakan pemasaran, keuangan, perekayasaan,
pabrikase)
- tim lintas hirarki (tim yang beranggotakan karyawan, manajer lini, manajer menengah
yang tidak berkaitan dengan jenis pekerjaannya masing-masing yang otomatis tim ini
tidak kenal batasan jalur komunikasi seperti apa yang digambarkan oleh struktur
organisasi)
- aliran informasi bebas
- rentang kendali lebar
- desentralisasi
- formalisasi rendah