Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi yang lebih menyeluruh,
tentunya hal ini juga menyangkut pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu upaya
untuk mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia, pemerintah harus memiliki
maju. Upaya ke arah ini kini sudah mulai diwujudkan dengan diperkenalkannya konsep
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan,
tingkat dasar dan tingkat menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada
Hal ini harus diwujudkan dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang
disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah.
Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan untuk merancang dan
menentukan hal - hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara
mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Seiring dengan
adanya upaya untuk memberdayakan peran serta daerah dan masyarakat dalam
pendidikan yang diwujudkan dalam PP No. 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 2 yang
kurikulum dan penilaian hasil belajar secara nasional, hal-hal yang berhubungan dengan
Pemerintah Pusat mengembangkan antara lain (1) Kompetensi Dasar dan materi
pelajaran pokok, (2) kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun dan
pelajaran pokok mengacu pada standar nasional, menyusun kurikulum muatan lokal (2)
menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jam belajar (3)
menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar yang didasarkan
pada ketetapan pemerintah secara nasional. Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau
sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan
dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa. Kebijakan di atas juga diharapkan dapat
perubahan mendasar dalam sistem pendidikan, baik secara konseptual maupun aturan-
aturan pelaksanaannya.
terbaru dimana dari aspek kurikulum, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah,
dilakukan oleh daerah sebagaimana tercantum dalam landasan yuridis berikut ini:
PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2) ;Sekolah dan komite sekolah, atau
dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di
untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar
yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan
atau lebih.
Hal ini berarti daerah perlu menyusun silabus dengan cara melakukan penjabaran
terhadap stándar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam bentuk silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran, yang memuat materi setempat yang relevan, serta penyusunan
kurikulum daerah yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan serta potensi setempat, yang
B. Deskripsi Singkat
Makalah ini membahas tentang apa dan mengapa silabus perlu dikembangkan,
Makalah secara umum sangat bermanfaat bagi para peserta diklat untuk
tentang prosedur dan cara menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
terdapat dalam Standar Isi, menjadi materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, dan
D. Tujuan Pembelajaran
BAB II
A. Pengertian Silabus
siswa?
1. Ilmiah . Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
2. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
penilaian.
5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
tuntutan masyarakat.
afektif, psikomotor).
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
satuan kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS
bidangnya masing-masing.
BAB III
rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
berikut:
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;
pelajaran;
pelajaran.
PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
10
peserta didik;
e. struktur keilmuan;
h. alokasi waktu.
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal
berikut.
secara profesional.
dasar.
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian.
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
12
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
kompetensi.
Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format yang ada di antara berbagai
SILABUS
Atau
SILABUS
Ada juga bentuk silabus yang dibuat dalam narasi tidak menggunakan bentuk matriks
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu)
indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
berikut:
ditetapkan
3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat
penskoran, dll
Adapun format dan komponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran
Kelas/Semester : …..................................................
Indikator : ……………………………...................
Metode pembelajaran:……....................................................
- Kegiatan awal
- Kegiatan Inti
- Kegiatan Penutup
.................................... ..........................................
NIP.............................. NIP...................................
BAB IV RANGKUMAN
sebelumnya. Setelah sekolah menetapkan KTSP maka guru wajib menJabarkan Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan kedalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar. Bentuk silabus
sebenarnya dapat bervariasi dan dapat dikembangkan sendiri oleh sekolah. Komponen
yang minimal harus terdapat dalam sebuah silabus ialah kompetensi dasar, hasil belajar,
penilaian. Format silabus dapat dibuat dalam bentuk narasi maupun kolom/matriks.
Referensi
Bogor
3. Materi Diklat Fasilitator Guru Mapel SD, SMP dan SMA LPMP DKI Jakarta