Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Kata Kunci : Kapasitas Vital Paru, dan Pegawai Penarik Restribusi Angkutan
Barang.
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Bebas
Pencemaran Udara
Variabel Perancu
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa usia tua dan hasil
pemeriksaan kapasitas vital paru ringan dan sedang sebesar 100% (15 orang),
sedangkan untuk kategori usia tua dan pemeriksaan normal tidak ada. Untuk usia
muda dan pemeriksaan ringan dan sedang sebesar 62.50% (5 orang), serta usia
muda dan pemeriksaan normal sebesar 37.50% (3 orang).
100.00% (16 orang), dan tidak ada responden yang tidak biasa olahraga serta
pemeriksaannya normal. Responden yang biasa olahraga dan pemeriksaannya
dalam kategori ringan dan sedang sebesar 57.10% (4 orang), serta responden yang
biasa olahraga dan pemeriksaannya normal sebesar 42.90% (3 orang).
Tabel 3. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kapasitas Vital Paru
orang), serta responden yang tidak pernah sakit nafas dan pemeriksaan normal
adalah sebesar 13.02% (3 orang).
Tabel 4. Hubungan Riwayat Penyakit Paru dengan Kapasitas Vital Paru
PEMBAHASAN
kalori dalam jumlah yang banyak dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh
dalam berolahraga. Semakin lama atau semakin sering berolahraga, maka akan
semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan. Kondisi semacam ini akan
meningkatkan kemampuan paru-paru dalam menyerap dan menampung oksigen
dalam jumlah yang besar. sehingga kapasitas vital pada seorang atletis lebih besar
daripada orang yang tidak pernah olahraga. Hal ini disebabkan kebutuhan oksigen
oleh tubuh akan semakin besar manakala tubuh dipacu untuk membakar kalori
dalam jumlah yang banyak untuk dijadikan energi selama berolahraga (10,11).
Penyakit paru kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh partikel, uap,
gas atau kabut berbahaya yang menyebabkan kerusakan paru apabila terinhalasi
selama bekerja. Saluran nafas dari lubang hidung samapi alveoli menampung
14000 liter udara ditempat kerja selama 40 jam kerja satu minggu (12). Oksigen
yang dibutuhkan oleh tubuh yang diambil dari udara akan masuk melalui paru dan
terjadi pertukaran gas diarea tersebut antara hasil oksidasi tubuh dengan oksigen.
Udara yang masuk sebagian besar hanya oksigen dan nitrogen dan senyawa lain
dalam jumlah kecil. Senyawa-senyawa lain yang tidak dibutuhkan akan tersaring
diparu-paru. Apabila kandungan udara tercemar oleh senyawa lain seperti partikel,
uap, gas dan yang lainnya akan menyebabkan terjadinya endapan-endapan
senyawa dan partikel bahaya dalam paru-paru yang dalam jangka waktu lama
akan menyebabkan terganggunya paru-paru dalam bekerja (9,11).
Penyakit paru kerja yang disebabkan oleh senyawa kimia, partikel, gas,
uap dan yang lainnya selama bekerja akan menyebabkan terganggunya paru-paru
dalam pertukaran gas dan mengakibatkan kemampuan paru-paru dala menyerap
oksigen tidak maksimal sehingga oksigen yang terserap atau ditampung oleh paru-
paru akan semakin sedikit (10,12,13).
9
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga
kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi
bahaya atau kecelakaan kerja. APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi
tubuh tenaga kerja, tetapi akan dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin
terjadi. Sedang alat pelindung pernafasan adalah alat yang berguna untuk
melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu atau udara yang terkontaminasi di
tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi ataupun rangsangan (13). APD
masker berfungsi sebagai filter atau penyaring udara yang masuk dalam paru-paru
dari berbagai senyawa partikel yang terkadung dalam udara akibat paparan
pekerjaan. Walaupun tidak semua senyawa partikel dapat tersaring, akan tetapi
senyawa dan partikel dengan ukuran tertentu dapat tersaring dan mengendap
dalam lapsan luar masker sehingga dapat mengurangi masuknya senyawa dan
partikel berbahaya kedalam paru-paru (12,13).
Penggunaan masker selama bekerja akan mengurangi dan melindungi
paru-paru terhadap paparan senyawa dan partikel berbahaya, sehingga akan
mengurangi dan mencegah terjadinya gangguan paru-paru dalam menyerap dan
menampung udara serta meningkatkan efisiensi pertukaran gas dalam paru-paru.
Dengan adanya masker kemampuan paru dalam menyerap udara akan semakin
banyak (11,10).
Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja
di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun
negatif. Memberi pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin lamanya
masa kerja personal semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya.
Sebaliknya akan memberikan pengaruh negatif apabila dengan semakin lamanya
masa kerja maka tingkat paparan paru-paru terhadap senyawa dan partikel
berbahaya akibat kerja akan semakin banyak dan meninggkat pula. Semakin lama
terpapar paru-paru dalam bekerja akan meningkatkan resiko gangguan paru-paru
atau penyakit paru kerja akan semakin besar. Hal ini sejalan dengan kemampuan
kapasitas vital paru dimana semakin tinggi paparan senyawa dan partikel
berbahaya akan menyebabkan gangguan paru-paru yang berujung pada penyakit
paru. Dengan adanya gangguan paru-paru akan mengakibatkan kemampuan paru-
paru akan semakin menurun dalam melakukan pertukaran gas (14).
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA