Professional Documents
Culture Documents
Secara sistematis, system analis bertugas untuk menjaga agar supaya fungsi bisnis
dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan mengevaluasi input dan pemrosesan
data beserta output informasi dengan tujuan perbaikan proses organisasi. Beberapa
perbaikan fungsi bisnis dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem
informasi terkomputerisasi. Defenisi ini menunjukkan sebuah pendekatan sistematis
dan metodik untuk melakukan analisis, dan mungkin perbaikan terhadap hal-hal
yang sifatnya spesifik yang diakibatkan oleh proses bisnis.
Sistem analis secara berkala bertindak sebagai konsultan bagi sebuah perusahaan
khususnya yang berkaitan dengan pengolahan informasi organisasi. Ini dapat
mendatangkan keuntungan karena sistem analis merupakan orang luar organisasi
yang memiliki perspektif yang lebih segardan lebih objektif terhadap proses
pengolahan informasi di perusahaan. Tetapi terkadang muncul hambatan karena
sistem analis tidak memahami budaya yang ada di perusahaan tersebut sehingga
mungkin terajadi ketidakcocokan.
Sistem analis sering juga disebut sebagai agen perubahan ketika ia melakukan
aktifitas sesuai pada siklus hidup pengembangan sistem (akan dibahas kemudian).
Agen perubahan dapat didefenisikan sebagai orang yang bertindak sebagai
catalisator perubahan, mengembangkan dan merencanakan perubahan, dan bekerja
dengan fasilitas yang disediakan untuk perubahan.
Seorang sistem analis harus dapat mengenali fakta dan menggunakannya sebagai
starting point untuk melakukan analisis. Inilah yang menyebabkan seorang sistem
analis harus dapat berinteraksi dengan user dan manajemen sejak awal proyek
dimulai. Tanpa bantuannya seorang sistem analis tidak akan dapat memahami apa
yang terjadi dalam organisasi sehingga perubahan yang sesungguhnya tidak dapat
dilakukan.
Sistem analis adalah penyelesai masalah (problem solver). Sistem analis adalah
orang yang melakukan analisis terhadap suatu masalah dan membuat suatu kerangka
solusi yang dapat diterapkan dan bekerja secara efektif. Sistem analis harus dapat
menangani segala macam situasi secara sistematis dengan keahlian aplikasi dan
tool-tool, teknik, dan pengalaman yang dimilikinya. Sistem analis juga harus
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di lingkungan
perusahaan. Sistem analis harus memiliki pengalaman pemrograman komputer
supaya dapat memahami kemampuan komputer untuk dapat menentukan kebutuhan
pengolahan informasi untuk perusahaan. Selain itu, juga agar supaya agar
komunikasi dengan programmer tidak mengalami hambatan.
Gambar Tujuh fase siklus hidup pengembangan sistem
Sistem analis harus memiliki disiplin, motivasi individual untuk mampu mengatur
sumber daya yang tak terhitung jumlahnya, termasuk sumber daya manusia.
1. Pendokumentasian Sistem
Pendikumentasian
o Dokumen flowchart
o Sistem / proses flowchart
Bagan Arus Dokumen
Bagan yang digunakan untuk menganalisa distribusi dokumen (kadang
sumber daya fisik lain) diantara unit organisasi dalam suatu sistem
(document oriented)
o Simbol dari proses harus selalu diletakkan diantara simbol input dan
simbol output.
o Pembuatan flowchart harus dimulai dari pojok kiri atas.
o Selalu menggunakan simbol yang tepat tergantung dari jenis
flowchartnya.
o Hindari kekusutan dan kekacauan dengan menghindari garis yang
berpotongan, apabila harus ada, dapat digunakan simbol koneksi.
o Harus ada keterangan / deskripsi untuk memberikan kejelasan.
Diagram Aliran Data (DFD) berbeda dari Bagan Arus (Flowchart) dalam
beberapa hal. Meskipun masin-masing menggunakan simbol untuk
menyatakan proses, namun DFD tidak menunjukkan urutan proses. Jadi
DFD mungkin menunjukkan beberapa proses yang beroperasi secara paralel.
Bagan IPO -> Bagan yang menggambarkan suatu sistem dalam skala umum
(tidak rinci) sehingga dapat digunakan untuk melihat / menganalisa suatu
sistem secara utuh.
Bagan HIPO -> Bagan yang mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan
rincian. (Tingkat rincian tergantung dari kebutuhan pemakai).
2. Implementasi Sistem
Pengembangan program
Menyempurnakan desain
Melakukan pengujian program
Melakukan konversi
Instalasi atau pemasangan akhir
Bila program dari system sesuai dengan spesifikasi, kemudian dpaat dilaksanakan
uji persetujuan pemakai, untuk melihat apakah desain yang dinyatakan dengan
spesifikasi system tersebut seusai dnegan kebutuhan pemakai maka manajemen
proyek hharus dapat memastikannya. Dan yang lebih penting adalah bagaimana
suatu proyek dapat dipastikan untuk dapat diselesaikan dnegan biaya yang telah
diperkirakan serta tepat pada waktunya.
Pengujian program dengan data yang realistis memerlukan bantuan para pemakai
sebagai penghasil data tersebut, demikian juga dengan pengujian system.
3. Pengujian Sistem
Pengujian merupakan elemen yang paling kritis dari penilaian perangkat lunak yang
telah dikerjakan. Dalam teknik uji coba perangkat lunak akan dibuat test case yang
fokusnya adalh perancangan langkah-langkah pengujian sistem sesuai dengan
permasalahan dan tujuan uji coba sistem secara keseluruhan. Biasanya pengujian
menggunakan 60% dari total usaha yang dilakukan untuk merekayasa sebuah
sistem.
Uji coba merupakan bagian yang menarik bagi analis sistem. Dalam fase defenisi
dan pengembangan, analis sistem berusaha membuat perangkat lunak yang dimulai
dari konsep abstrak sampai ke penerapannya. Pada fase uji coba, analis sistem
membuat test-test yang cenderung untuk membongkar perangkat lunak yang telah
dibuat. Secara fakta uji coba adalah salah satu langkah dari siklus pengembangan
perangkat lunak yang jika ditinjau dari sudut pandang psikologi adalah
penghancuran dibandingkan penyusunan. Adapun tujuan uji coba sistem adalah:
Mencari kesalahan
Uji coba yang baik adalah yang mampu menemukan sebanyak mungkin
kesalahan
Uji coba yang berhasil adalah yang mampu menemukan kesalahan yang
sebelumnya belum ditemukan
Adapun lebih detailnya mengenai berbagai teknik dan jenis pengujian sistem akan
dibahas pada matakuliah "Sistem Testing dan Implementasi"
4. Pemeliharaan Sistem
Aktifitas pemeliharaan yang pertama terjadi karena asumsi yang salah pada saat uji
coba yaitu kesalahan-kesalahan tersembunyi pada perangkat lunak yang cukup
besar.
1. Corrective Maintenance
Terjadi pada saat produk dipakai dan hasil yang didapat oleh user baik
berupa kesalahan yang timbul maupun kesalahan dalam bentuk keluaran
yang tidak sesuai
2. Adaptive Maintenance
Aktifitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan
perangkat lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari
perangkat lunak yang telah dibuat
3. Perfectif Maintenance
Aktifitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan
dilakukan uji coba kemudian dipergunakan oleh user. Setelah dipergunakan
oleh usermungkin timbul permintaan tambahan fungsi sesuai dengan
keinginan pemakai
4. Preventive Maintenance
Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi kemajuan
perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang, umpamanya
penambahan fungsi-fungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada.
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-
langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang
dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di
tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup
tugasnya lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar
yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:
Jenis data yang diambil dalam tahapan ini beserta cara pengambilannya adalah
sebagai berikut:
Observasi
Wawancara
Analisis kebutuhan software selalu dimulai dari pembicaraan dua belah pihak.
Customer yang memiliki masalah yang berkeinginan untuk menggunakan komputer
untuk menyelesaikan masalahnya. Developer memberikan respon terhadap
permintaan customer untuk memberikan bantuan.
Untuk memulai komunikasi dengan customer ada beberapa pertanyaan lepas yang
mungkin ditanyakan analyst:
Pertanyaan berikut akan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang
dihadapi customer:
Prototyping
Dari hasil Pengumpulan data maka dapat dibuat diagram prosedur sistem misalnya
pada kasus Sistem Informasi Akademik di bawah ini:
Gambar 3 Aliran data pada sistem berjalan
Gambar 4 Aliran data usulan sistem baru