You are on page 1of 26

RUHUL ISTIJABAH

SIGAP MEMENUHI PANGGILAN DAKWAH DAN JIHAD

LOKAKARYA WILAYAH KADERISASI


BPK DPW PKS LAMPUNG

METRO, AHAD 03 JUNI 2007


“Hai orang-orang yang beriman
penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada sesuatu yang memberi
kehidupan kepada kamu, dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan
hatinya, sesungguhnya kepada-Nyalah
kamu akan dikumpulkan”
(Q. S. Al-Anfal: 24)
Setiap mukmin yang
memahami dan menghayati
hakikat kehidupan
pasti akan menempuh
JALAN KEBAHAGIAAN ABADI
di sisi ALLAH
Tidak ada jalan
yang lebih mulia dan
dapat membawa manusia
menuju puncak kebahagiaan
selain
JALAN DAKWAH DAN JIHAD
Tidak ada sesuatu
yang telah membuat lisan
orang-orang beriman
menyebut dan mendo’kan
para sahabat Rasul
kecuali DAKWAH DAN JIHAD
telah mereka lakukan
Keimanan seseorang
belum sempurna kecuali
apabila mendengar panggilan
Allah dan Rasul-Nya segera
menyambut panggilan tersebut
dengan senang hati
dan penuh semangat
(Q.S. Al-Anfal: 24)
Kehidupan para sahabat
menjadi amat berarti dan
berharga karena mereka
SIGAP MENYAMBUT
SERUAN ALLAH DAN RASUL
HANZHALAH RA.
Sang ‘Ghazil Al-Malaikat’
ANAS bin AN-NADHR RA

‘Surga … Surga …
aku mencium baunya
di bukit Uhud’
UMAIR ibn AL-HUMAM RA.

“La in ana hayiitu hattaa


aakula tamaraa’ti haadzihi,
innaha lahayaatun thawiilah”
SEBAB MUNCULNYA
RUHUL ISTIJABAH:

1. Keimanan kepada ALLAH SWT


dan HARI AKHIRAT

2. Pemahaman dan Tanggung


Jawab akan QADHAYA UMMAH
Ingatlah selalu kecaman
Allah kepada orang-orang
munafiq yang selalu mencari-
cari alasan
untuk menghindar dari
tuntutan dakwah dan jihad
(Q. S. At-Taubah: 94)
4 ASPEK RUHUL ISTIJABAH:

1. ISTIJABAH FIKRIYAH
2. ISTIJABAH NAFSIYAH
3. ISTIJABAH MAALIYAH
4. ISTIJABAH HARAKIYAH
ISTIJABAH FIKRIYAH:

# Sadar betul apa yang


dikerjakannya
# Selalu memikirkan
bagaimana melaksanakan
tugas dengan baik
# Memberikan saran, pendapat
dan pandangan demi
terselenggaranya tugas
dengan baik
ISTIJABAH FIKRIYAH:

Q.S. Ar-Ra’d; : 19
“Apakah orang yang mengetahui
bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu
dari Rabb-mu itu benar, sama dengan orang
yang buta (tiak menggunakan akal
pikirannya). Hanya orang-orang yang
berakal saja yang dapat mengambil
pelajaran”
ISTIJABAH NAFSIYAH:

# Menyambut tugas dengan


senang dan bersemangat
# Tidak menolak dan merasa
enggan dan malas menerima
tugas
# Berlomba-lomba untuk
memenuhi panggilan dengan
harapan mendapat kesempatan
mati syahid di jalan Allah
ISTIJABAH NAFSIYAH:
Q.S. At-Taubah: 92
“Dan tidak berdosa atas orang-orang yang
apabila datang kepadamu supaya kamu
memberi mereka kendaraan. Lalu kamu
berkata: ‘Aku tidak memperoleh kendaraan
untuk membawamu’. Lalu mereka kembali,
sedang mata mereka bercucuran air mata
karena kesedihan, lantaran mereka tidak
memperoleh apa yang akan mereka
nafkahkan”.
ISTIJABAH MAALIYAH:

# Dalam proyek dakwah


pendanaan ditanggung
oleh para da’i
# Tidak pelit dengan hartanya
untuk pembiayaan berbagai
kegiatan dakwah
ISTIJABAH MAALIYAH:
Q.S. As-Shaff: 10-11
“Hai orang-orang beriman, sukakah kamu
Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
Yaitu, kamu beriman kepada Allah dan
rasulNya dan berjihad di jalan Alllah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik
jika kamu mengetahuinya”
ISTIJABAH HARAKIYAH:

# Aktif dalam kegiatan dakwah


# Berusaha untuk berada di
tengah barisan orang yang
mengutamakan kerja
# Berupaya untuk berada
di barisan terdepan dalam
dakwah dan jihad
ISTIJABAH HARAKIYAH:
Q.S. At-Taubah: 19-20

“Apakah (orang-orang yang memberi minuman kepada


orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus
Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang-orang
yang beriman dan hari kemudian serta berjihad di jalan
Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak
memberikan petunjuk kepada kaum yang zhalim.
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka,
adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah
orang-orang yang mendapat kemenagan”.
Ikhwah dan Akhwat fillah …
Sudahkah pikiran kita terkonsentrasikan dan
terfokuskan untuk memikirkan umat,
memikirkan bagaimana cara yang efektif
dalam melakukan dakwah untuk mereka?
Sudahkan kita menyumbangkan pendapat,
gagasan, dan ide terbaik untuk kemajuan
dakwah?
Sudahkan kita mempersembahkan
kreatifitas untuk pengembangan dakwah
yang lahir dari hasil kajian, telaah, renungan
dan evaluasi kerja dakwah saat ini?
Ikhwah dan Akhwat fillah …
Sudahkah kita merasa gembira, senang, dan
bahagia mana kala mendengar perintah,
menerima tugas dan mendapatkan
amanah dakwah?
Apakah kita merasa bersedih, menangis, dan
merasa rugi jika kita tidak dapat
melaksanakan tugas dengan baik,
tidak dapat ikut dalam kegiatan dakwah
di saat uzur?
Menyesalkah kita jika tidak dapat
menyelesaikan tugas dengan baik?
Ikhwah dan Akhwat fillah …
Sudahkah kita mengeluarkan sebagian
dari rizki yang kita dapatkan
untuk kepentingan dakwah?

Sudahkah kita berniat dan ber-azam


untuk menginfaqkan harta kita
di jalan Allah?

Sudahkan kita memilki tabungan dakwah?


Ikhwah dan Akhwat fillah …
Betulkah kita aktivis dakwah?
Apa buktinya?
Apa kontribusi riil kita untuk dakwah?
Apa prestasi dakwah kita selama ini?
Sudah berapa orang yang telah kita rekrut
melalui dakwah fardiyah atau
dakwah jamahiriyah?
Sudah berapa orang kader
yang kita tarbiyah?
Sudahkan kita menjadikan waktu, kerja,
profesi dan seluruh aktivitas kita
sebagai kegiatan dakwah?
Ikhwah dan Akhwat fillah …
Keimanan kita
baru diakui oleh Allah
apabila ada RUHUL ISTIJABAH
pada diri kita
dan baru akan sempurna iman kita
jika aspek-aspek istijabah itu
telah terpenuhi

You might also like