Professional Documents
Culture Documents
yang lebih rinci lagi, yaitu: 1). untuk remaja dan atau orang
Tingkat sensorimotor 0 - 2 dewasa. Namun demikian
tahun, 2). Tingkat pra- tidaklah beralasan
operasional 2 - 7 tahun, yang menghadapkan tiap tahap harus
terbagi dalam dua tingkat, yaitu; dicapai pada umur yang sama
a). Berpikir pra-konseptual 2 - 4 dalam tiap kultur, karena itu laju
tahun, dan b). Berpikir intuitif 4 - perkembangan paling sedikit
7 tahun, 3). Tingkat operasional bergantung pada rangsangan
7 - 16 tahun, ini juga terbagi lingkungan pada umumnya.
dalam dua tingkatan, yaitu; a).
Untuk membandingkan
Tingkat operasi kongkrit 7 - 11
kemampuan yang berbeda dari
tahun, dan b). Ttingkat operasi
subyek operasi konkret dan
formal 11 - 16 tahun (Bruce
subyek operasi formal adalah
Joyce dan Marsha Weil,
sebagai berikut. Yang dimaksud
1980:180).
dengan konkret disini tidak
Definisi yang lebih jelas harus berarti materi yang nyata,
lagi dikemukakan Ausebel dan tetapi termasuk juga sesuatu
Robinson (Ausebel. & Robinson, yang dapat dikaitkan dengan
1973:180) dengan menyatakan dunia riil. Misalnya bilangan 5
bahwa tahap perkembangan adalah benda asbrtak yang
menunjukkan suatu urutan dapat dikaitkan dengan benda
phase perkembangan yang nyata. Sebaliknya pada operasi
makin meningkat yang secara formal, sesuatu kemungkinan
kualitatif dapat dibedakan dari dipandang sebagai suatu realita
tiap tahap berikutnya dan pada yang berasal dari benda yang
umumnya berhubungan dengan tak teramati. Dengan kata lain,
kelompok umur. Ausebel salah satu ciri subyek pada
membedakan tiga tahap yang tahap formal adalah dimilikinya
berbeda secara kualitatif, yaitu: kemampuan membayangkan
1). Tahap pre-operasional, 2). suatu kemungkinan seperti
Tahap operasi logika konkret, halnya bekerja dengan benda
dan 3). Tahap operasi logika nyata, sehingga subyek
abstrak. Masing-masing tahap terbebas dari ikatan inderanya.
berlaku untuk subyek pra-
sekolah, sekolah dasar dan
Keterangan:
* = Signifikan
** = Sangat Signifikan
NS = Non Signifikan
kemampuan berpikir abstrak
2. Diskusi yang memberikan perbedaan
Dari hasil perhitungan terhadap hasil belajar Graf.
ANAVA – dua jalur untuk Adanya interaksi antara strategi
sumber varians antar kolom pembelajaran dengan
terlihat bahwa harga F hitung kemampuan berpikir abstrak
ternyata lebih kecil dari harga F ditunjukkan secara grafik pada
tabel = (F hitung = 2,15 < F tabel = Gambar 1.
3,94). Hal ini berarti H0 diterima
Selanjutnya untuk
dan H1 ditolak. Jadi dapat
mengetahui strategi mana yang
dikatakan bahwa tidak terdapat
menghasilkan hasil belajar Graf
perbedaan pengaruh yang
lebih dilakukan dengan
signifikan antara kelompok
menggunakan Uji Tukey. Hasil
mahasiswa yang belajar dengan
pengujian ini bisa dilihat pada
menggunakan strategi
Tabel 3. Berdasarkan hasil
pembelajaran bermedia
perhitungan yang tertera pada
komputer dan kelompok
Tabel 3 sesuai dengan hipotesis
mahasiswa yang belajar dengan
yang diajukan dapat disimpulkan
menggunakan strategi
hal sebagai berikut:
pembelajaran bermedia VCD.
Dari hasil perhitungan
a. Dari hasil analisis uji
tukey untuk A1 B1 dan A2 B1
ANAVA – dua jalur untuk
didapat bahwa harga F hitung
sumber varians itneraksi dilihat
lebih besar dari F tabel (F hitung
bahwa harga F hitung lebih besar
= 5,22 > F tabel = 2,75),
dari harga F tabel = (14,10 >
dengan demikian H0 ditolak
3,94). Hal ini berarti bahwa H0
dan H1 diterima. Untuk
ditolak dan H1 diterima. Dengan
mahasiswa yang memiliki
demikian dapat disimpulkan
kemampuan berpikir abstrak
bahwa terjadi interaksi antara
strategi pembelajaran dengan tinggi pengaruh strategi
pembelajaran bermedia
--------------------------------------------------------------------------------------------------- Widyo Nugroho 26
Pengaruh Strategi Pembelajaran -------------------------------------------------------------------------
SKORE RATA-RATA
37.00
36.00 35.20
35.00
34.00 32.92
33.00
32.00
31.00 cai 29.96
30.96
30.00
vcd
29.00
28.00
1 2
KEMAMPUAN ABSTRAKSI
Tilaar . H A R, Manajemen
Pendidikan Nasional,