Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yangmenyerang kurang lebih 12juta
orang. Tujuh juta dari penderita tersebut sudah terdiagnosis,sedangkan sisanya belum
terdiagnosis. Di Amerika Serikat kurang lebih 650ribu kasus diabetes baru terdiagnosis setiap
tahunnya. Diantara individu yang berusia >65 tahun, 8,6% menderita diabetes tipe II. Di
Amerika Serikat, diabetes merupakan penyebab utama kebutaan yang baru diantara
penduduk yang berusia 25 hingga 74 tahun dan juga enjadi penyebab utama amputasi diluar
trauma, kecelakaan. Diabetes berada dalam urutan ke-3 sebagai penyebab utama kematian
akibat penyakit dan hal ini disebabkan oleh angka penyakit arteri koroner yang tinggi pada
para penderita diabetes. (Brunner and Suddart, 2001)
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan herediter yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner and Suddarth, 2001).
Diabetes adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya hiperglikemia dan gangguan
metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Kondisi tersebut berkaitan dengan kekurangan
insulin yang absolut maupun yang relatif. (Sylvia, A. Prince, 2000)
B. Tujuan
1. Untuk mendapatkan gambaran umum tentang penerapan asuhan keperawatan pada
keluarga.
2. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dengan menderita diabetes sesuai prioritas masalah
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Diabetes Mellitus
1. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan herediter yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner and Suddarth, 2001).
Diabetes adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya hiperglikemia dan gangguan
metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Kondisi tersebut berkaitan dengan kekurangan
insulin yang absolut maupun yang relatif. (Sylvia, A. Prince, 2000)
2. Etiologi
a. Genetik (keturunan)
b. Obesitas (berat badan yang melebihi dari normal)
c. Usia (resisten insulincenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun)
d. Resistensi insulin
e. Imunologi
f. Faktor lingkungan
g. Kelompok etnik
h. stress
2
- Poliuria
- Lemas
- BB menurun
- Kegemukan
- Gatal
- Mata kabur
- Migren
- Kerusakan ginjal
- Hiperglikemia
- Lipoprotein pada pria pruritas pada wanita
4. Komplikasi
- Diabetik ketoasidosis
- Hipoglikemia
- Penyakit makrovaskuler
- Neuropati
- Rentan infeksi
- Ulkus diabetikum
5. Penatalaksanaan
a. Terapi obat-obatan
b. Terapi insulin
c. Terapi diet
d. Olahraga
3
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
a. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. K
2. Umur : 76 tahun
3. Alamat dan telepon : Jl minang kabau no. 15
4. Komposisi Keluarga :
Umur
J Hub dg
No. Nama (Tahun Pendidikan Pekerjaan
K KK
)
1. Ny.D P Istri 70 SKP IRT
2. Tn.Ki L menantu 45 Sarjana Wiraswasta
3. Ny.T P Anak 44 Sarjana Wiraswasta
4. An.H L Cucu 17 SMA Pelajar
5. An.L L Cucu 13 SMP Pelajar
Genogram:
4
5. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini adalah keluarga besar (extended family) dimana keluarga inti
ditambah dengan anggota keluarga yang lain yang masih memiliki hubungan
darah. Keluarga ini terdiri dari suami,istri, menantu, anak dan cucu.
6. Suku bangsa
Keluarga Tn.K bersuku minang, semenjak Tn.K menderita penyakit diabetes
mellitus serta komplikasi hipertensi, kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
berlemak dan berkolesterol tinggi mulai dikurangi, bahkan konsumsi garam untuk
makanan juga dikurangi. Tetapi Tn.K sering komplain karena makanannya tidak
enak, sehingga Tn.K masih saja makan makanan ekstra dari luar seperti sate,
martabak mesir, pical, atau makanan lain yang dibeli anaknya bila Tn.K tidak ada
nafsu makan.
7. Agama
Keluarga menganut agama Islam, anggota keluarga menjalani ibadah dengan baik
sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam keyakinan kularga Tn.K tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan. Tn.K mengatakan terkadang mengikuti shalat
berjemaah di mesjid yang berjarak ± 15 meter dari rumah nya.
8. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn.K adalah keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Tn.K
hanyalah seorang pensiunan pegawai PT.KA, sedangkan Tn.K dan istrinya
merupakan seorang wiraswasta yang memiliki pekerjaan yang tidak tetap,
sehingga penghasilannya pun tidak tetap. Penghasilan per bulan ini, masih bisa
mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan Tn.K masih bisa menyisihkan sedikit uang
untuk ditabungkan. Dengan demikian, keluarga Tn.K termasuk keluarga sejahtera
III (keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan, tetapi belum dapat memberi sumbangan yang teratur bagi
masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan materi
dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat).
9. Aktifitas Rekreasi Keluarga
5
Menurut Ny.T,keluarga tidak menyediakan waktu khusus untuk berekreasi
bersama. Wujud rekreasi keluarga hanya berupa berkumpul bersama di rumah
dengan aktifitas menonton TV pada malam hari dengan jadwal yang tidak
menentu.
6
mematuhi diit tersebut. Sedangkan tahun 2008, klien juga dirawat di
RS dengan keluhan tekanan darah tinggi (tapi tidak ingat lagi berapa
pastinya).
Ny.D : saat dilakukan pengkajian Ny.D dalam keadaan sehat, tidak ada
keluhan apa pun. Tapi beliau mengaku pernah menderita tekanan
darah tinggi ± 4 tahun yang lalu, hingga mengkonsumsi obat-obat
hipertensi dalam beberapa waktu. Tapi Ny.D tidak dapat menyebutkan
berapa tekanan darah waktu itu dan jenis obat yang di konsumsi
karena lupa.
Tn.Ki : saat dilakukan, beliau dalam keadaan sehat,tidak memiliki keluhan
apapun, tidak menderita penyakit menular,dan tidak pernah menderita
penyakit yang serius.
Ny.T : saat dilakukan pengkajian, beliau dalam keadaan sehat,tidak memiliki
keluhan apapun, tidak menderita penyakit menular,dan tidak pernah
menderita penyakit yang serius.
An.H : saat dilakukan pengkajian An.H dalam keadaan sehat dan kondisi
fisiknya baik. Menurut Ny.T, An.H tidak pernah mengalami penyakit
yang serius, hanya pernah mengalami demam, batuk dan flu saja.
An.L : saat dilakukan pengkajian An.L dalam keadaan sehat, dan tidak pernah
menderita penyakit serius, hanya pernah mengalami penyakit
demam,batukdan flu saja.
c. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Tn.K tinggal di rumah yang sederhana, bangunan permanen,
mempunyai 5 kamar tidur ukuran 3x3 meter, ruang tamu 4x5 meter, ada 3 kamar
mandi, terdapat dapur dan ruang makan di sisi belakang rumah, ventilasi udara
7
cukup baik (sesuai dengan luas lantai), penerangan tidak merata karena bagian
tengah rumah hanya sedikit mendapat pencahayaan dari luar rumah, perabot
tertata dengan baik, lantai rumah dari ubin tetapi di sapu dan di pel setiap hari.
Tetapi ada dibeberapa ruangan yang tidak terurus seperti gudang yang tidak diberi
sekat dengan ruangan lainnya. Sumber air minum PDAM. Pembuangan sampah
rumah tangga di bakar dengan jarak ±15 meter dari rumah, dan terdapat got untuk
pembuangan limbah.
Denah rumah
K.ikan
WC WC
K.
ik Kamar Kamar Pintu Belakang
a 1 4
Kamar
K. gud dap
2
ik ang ur
a R.Keluarga
Kamar Kanda
R.
3 ng
Ma
Ayam
kan
R.Tamu K.M
Kamar
Pintu depan and
5
gudang i
8
Waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul adalah saat nonton TV pada
malam hari. Pada siang hari, anggota keluarga dsibuk dengan urusan masing-
masing, anak-anak ke sekolah, Tn.Ki dan Ny.T bekerja, Tn.K kadang-kadang
sibuk dikebun, sedangkan Ny.D hanya di rumah dan sesekali menolong memasak.
Hubungan antara keluarga dengan kerabat lain baik, walaupun jauh, tapi tetap
saling berkomunikasi via telepon dan rutin berkumpul setiap lebaran idul fitri.
Hubungan keluarga dengan tetangga dan masyarakat setempat juga baik, selalu
mengikuti kegiatan yang diadakan oleh RT.
5. Sistem pendukung keluarga
Bila ada anggota keluarga yang sakit, anggota keuarga yang lain juga turut
membantu dalam masalah biaya perawatan. Mengingat Tn.Ki dan Ny.T hanya
wiraswata yang tidak berpenghasilan tetap, dan Tn.K hanya pensiunan PT.KA.
Jarak rumah dengan RS tidak begitu jauh, dapat dijangkau. Dalam pengobatan,
keluarga tidak menggunakan katru jaminan kesehatan.
d. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.K berkomunikasi dengan menggunakan bahasa minang. Setiap
keuarga berhak mengeluarkan pendapat. Setiap permasalahan dalam keluarga
selalu dibicarakan dengan baik dan dicari solusi dari masalah tersebut dengan
tenang dan demokratis, walau terkadang emosi Tn.K sulit dikontrol, tapi secara
garis besar, semua masalah keluarga dibicarakan dengan baik dan terbuka.
2. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan keluarga biasanya bersifat informasional power. Keputusan
terbesar berada di tangan kepala keluarga, tapi tetap menggunakan system
demokrasi.
3. Struktur peran
Tn.K adalah kepala keluarga yang menjalankan perannya sebagai suami dan
bapak anak dalam mencari nafkah, tapi sekarang sudah klien sudah
pensiunan PT.KA
9
Tn.Ki adalah seorang menantu dari Tn.K sekaligus bapak dari kedua anaknya,
Tn.ki menjalankan tugasnya sebagai pencari nafkah keluarga yang
berpenghasilan tidak tetap.
Ny.T adalah selain seorang ibu dari 2 anak dan istri, juga membantu suami dalam
mencari nafkah keluarga.
An.H sebagai anak pertama yang memiliki 1orang adik
An.L sebagai anak kedua yang memiliki seorang kakak
4. Nilai dan norma keluarga
Tidak ada nilai dan norma keluarga yang bertentangan dengan kesehatan.
Keluarga hanya menganut nilai dan norma yang berkembang di masyarakat.
Keluarga hanya mempercayai pengobatan medis, dan tidak mau berobat ke
paranormal, dukun, tabib, dsb.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga cukup baik sebagai individu dan masyarakat. Anggota keluarga
menerapkan sikap kasih sayang dan saling menghargai, saling memperhatikan dan
mendukung serta adanya rasa aman bagi anggota keluarga, walau terkadang
terjadi bentrok, tapi pada akhirnya dapat terselesaikan dengan kekeluargaan.
2. Fungsi sosial
Keluarga menjalankan fungsi sosialnya dengan baik. Keluarga mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal tersebut terbukti dengan interaksi
keluarga dengan masyarakat bisa dikatakan baik dan masyarakat pun mengenal
dengan baik keluarga Tn.K
3. Fungsi perawatan kesehatan
- Keluarga Tn.K kurang mampu mengenal masalah kesehatan, hal ini terbukti
dengan ketidaktahuan keluarga tentang penyebab diabetes dan hipertensi yang
terjadi pada Tn.K secara keseluruhan. Pada umumnya Tn.K mengetahui
sebagian saja tentang penyakit yang dideritanya dan tindakan ntuk membawa
ke pelayanan kesehatan.
10
- Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat, hal ini terlihat dari Tn.K yang kontrol gula darah dan tekanan darah ke
Puskesmas terdekat. Dari data ini menunjukkan keluarga Tn.K dapat
mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.
- Kemampuan keluarga merawat, dalam hal ini keluarga kurang mampu
merawat anggota keluarga yang sakit terbukti Tn.K menderita diabetes
berlanjut ke hipertensi sebagai salah satu komplikasi diabetes mellitus.
- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan yang sehat dan rapi. Hal ini
terbukti dengan adanya beberapa ruangan rumah yang berantakan dan perabot
yang berdebu.
- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, hal ini terbukti
dari tindakan Tn.K yang kontrol gula darah dan tekanan darahnya ke
Puskesmas terdekat.
4. Stress dan koping keluarga
- Stressor jangka panjang
Keluarga Tn.K khawatir memikirkan masa depan cucu-cucunya dan
memikirkan penyakit yang diderita oleh Tn.K.
- Stressor jangka pendek
Keluarga Tn.K cemas akan penyakit yang diderita oleh Tn.K agar gula darah
dan tekanan darahnya kembali normal
- Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Dalam menghadapi masalah kesehatan, keluarga biasanya dibawa ke Bidan
dan Puskesmas terdekat.
- Strategi koping yang digunakan
Biasanya bila adamasalah keluarga senantiasa menggunakan mekanisme
koping yang positif, seluruh anggota keluarga akan ikut berdiskusi jika
masalah yang dihadapi sudah sedikit berat.
- Strategi adaptasi disfungsional
11
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi baik, terlihat dari Tn.K yang
langsung datang ke Puskesmas.
f. Harapan Keluarga
Keluarga berharap gula darah dan tekanan darah Tn.K dapat normal kembali dan
dapat selalu terkontrol dengan baik. Dan dengan kehadian perawat dapat menambah
pengetahuan keluarga tentang kesehatan.
g. Pemeriksaan Fisik
12
Telinga Baik Baik Baik Baik Baik Baik
6 - Serumen
(-) (-) (-) (-) (-) (-)
- Pendengaran
(-) (-) (-) (-) (-) (-)
Hidung
(-) (-) (-) (-) (-) (-)
- Polip
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
7
- Sinusitis
- Sekret gigi (-) Karies (-) Karies (-) Karies (-) Karies (-) Karies (-)
- Penciuman Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
13
Ekstremitas baik baik baik
Kulit
B. ANALISA DATA
DO:
- TD : 170mmHg Ketidakefektifan Ketidakmampuan
- Konsumsi garam masih berlebih penatalaksanaan keluarga dalam merawat
program therapy (diit) keluarga yang sakit
DS:
- Tn.K mengatakan masih sering
memakan makanan dari luar
seperti pical, martabak mesir,
14
sate, gorengan,dll karena tidak
nafsu makan
- Tn.K mengatakan jarang
olahaga/ senam
- Tn.K mengatakan pernah
konsultasi gizi, tapi tidak
mematuhinya
- Tn.K mengatakan gula
darahnya selalu diatas normal
sejak tahun 1984
DO:
- GD : 247 mg/dl
- TB : 160 cm
- BB : 52 kg
- Klien tidak mengkonsumsi
makanan dari rumah saja, tapi
juga makanan dari luar
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tekanan darah yang tidak terkontrol berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Ketidakefektifan penatalaksanaan program therapy berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan herediter yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner and Suddarth,
2001). Diabetes adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya hiperglikemia
dan gangguan metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Kondisi tersebut berkaitan
dengan kekurangan insulin yang absolut maupun yang relatif. (Sylvia, A. Prince,
2000)
Tipe keluarga ini adalah keluarga besar (extended family) dimana keluarga inti
ditambah dengan anggota keluarga yang lain yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga ini terdiri dari suami,istri, menantu, anak dan cucu. Keluarga Tn.K saatini
sedang menghadapi tahapan perkembangan VIII yaitu keluarga lanjut usia (lansia).
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi sejauh ini tidak ada.
B. Saran
Dengan adanya pengkajian yang dilakukan pada keluarga, keluarga bisa
memahami dan menjalankan lima tugas utama keluarga.
16
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta :
EGC
Prince, Sylvia A. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta :
EGC
Rab, Tbrani, 1995. Kencing Manis Bukan Merupakan Masalah. Jakarta : Arcan
Sustrani, L. 2004. Diabetes. Jakarta : Gramedia
17